30
a. Perencanaan dan Pengadaan
Proses perencanaan dan pengadaan sarana praktik pendidikan seringkali menjadi satu kegiatan, karena antara perencanaan dan pengadaan saling
terkait satu sama lain. Kegiatan perencanaan dilakukan untuk menghindari terjadinya sebuah kesalahan sebuah organisasi, dalam hal ini untuk menghindari
terjadinya kesalahan pada saat pengadaan sarana praktik. Barnawi dan M. Arifin 2012:51 menyatakan bahwa
“perencanaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan proses perancangan upaya pembelian, penyewaan, peminjaman,
penukaran, daur ulang, rekondisirehabilitasi, distribusi atau pembuatan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan sekolah”. Sedangkan menurut
Ibrahim Bafadal 2004:26 berpendapat “perencanaan perlengkapan pendidikan dapat didefinisikan sebagai suatu proses memikirkan dan menetapkan program
pengadaan fasilitas sekolah, baik yang berbentuk sarana maupun prasarana pendidikan di masa y
ang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Ary H. Gunawan 1996:177 “perencanaan yang baik dan teliti akan berdasarkan
analisis kebutuhan, dan penentuan skala prioritas bagi kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan urutan pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya untuk dilaksanakan
yang sesuai dengan tersedianya dan tingkat kepentingan”. Berdasarkan
pengertian-pengertian tentang perencanaan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan sarana dan prasarana merupakan proses perancangan
pengadaan, baik pengadaan sarana maupun prasarana di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan yang baik didasarkan pada analisis
kebutuhan dan skala prioritas.
31
Kegiatan perencanaan sarana dan prasarana pendidikan, Depdiknas Barnawi dan M. Arifin, 2012:52-53, ada beberapa persyaratan yang harus
diperhatikan, sebagai berikut. 1
Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan harus dipandang sebagai bagian integral dari usaha peningkatan kualitas belajar mengajar.
2 Perencanaan harus jelas. Untuk hal tersebut, kejelasan suatu rencana dapat
dilihat pada hal-hal berikut: a
Tujuan dan sasaran atau target yang harus dicapai serta ada penyusunan perkiraan biayaharga keperluan pengadaan.
b Jenis dan bentuk tindakankegiatan yang akan dilaksanakan.
c Petugas pelaksana, misalnya guru, karyawan, dan lain-lain.
d Bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
e Kapan dan di mana kegiatan dilaksanakan.
f Harus diingat bahwa suatu perencanaan yang baik adalah yang realistis,
artinya rencana tersebut dapat dilaksanakan. 3
Berdasarkan atas kesepakatan dan keputusan bersama dengan pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaan.
4 Mengikuti pedoman standar jenis, kuantitas, dan kualitas sesuai dengan
skala prioritas. 5
Perencanaan pengadaan sesuai dengan platform anggaran yang disediakan. 6
Mengikuti prosedur yang berlaku. 7
Mengikutsertakan unsur orangtua murid. 8
Fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan keadaan, perubahan situasi, dan kondisi yang tidak disangka-sangka.
9 Dapat didasarkan pada jangka pendek 1 tahun, jangka menengah 4-5 tahun,
dan jangka panjang 10-15 tahun. Perencanaan juga harus melalui beberapa prosedur perencanaan, menurut
Emery dan E Jhonson Ibrahim Bafadal,2004:28 prosedur perencanaan pengadaan perlengkapan pendidikan di sekolah sebagai berikut:
1 Pembentukan panitia pengadaan barang atau perlengkapan,
2 Penetapan kebutuhan perlengkapan,
3 Penetapan spesifikasi,
4 Penetapan harga satuan perlengkapan,
5 Pengujian segala kemungkinan,
6 Rekomendasi,
7 Penilaian kembali.