Setting Penelitian METODE PENELITIAN

62 a. Wawancara Terstruktur Pengumpul data pada wawancara terstruktur telah menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya. b. Wawancara Semiterstruktur Wawancara semiterstruktur pelaksanaannya lebih bebas dari pada wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. c. Wawancara Tak Berstruktur Wawancara tak terstruktur, adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Penelitian ini menggunakan wawancara semiterstruktur, dimana peneliti akan melakukan wawancara kepada kepala sekolah SMK MS, ketua jurusan, kepala laboratorium, guru dan siswa Program Keahlian Tata Boga SMK MS. Di SMK MM peneliti akan melakukan wawancara kepada wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasaran SMK MM, ketua kompetensi keahlian, guru, dan siswa Program Keahlian Tata Boga SMK MM. 63

2. Observasi

Penelitian ini juga menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi. Sugiyono 2012:65 mengklasifikasi observasi menjadi observasi partisipatif, observasi terus terang dan tersamar, observasi tak terstruktur, dan observasi partisipatif terbagi menjadi empat yaitu partisipatif pasif, partisipatif moderat, partisipatif aktif, partisipatif lengkap. Observasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu observasi partisipatif pasif. Menurut Sugiyono 2012:66 partisipatif pasif adalah peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Pada penelitian ini yang diamati adalah pengelolaan sarana praktik Program Keahlian Tata Boga, khususnya pada kondisi sarana praktik, tempat penyimpanan, pengaturan pada penyimpanan sarana praktik serta kegiatan praktik saat KBM.

3. Dokumentasi

Selain menggunakan teknik wawancara dan observasi, penelitian ini juga menggunakan teknik dokumentasi sebagai pelengkap dalam pengumpulan datanya, menurut Nana Syaodih Sukmadinata 2006:221 teknik dokumentasi yang disebut sebagai studi dokumenter adalah teknik pengumpul data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Teknik dokumentasi digunakan sebagai pelengkap dari teknik wawancara dan obervasi. Tujuan dari teknik dokumentasi agar data yang terkumpul lebih kredibeldapat dipercaya. Seperti yang dikatakan oleh Sugiyono 2011:240 “studi dokumen merupakan pelengkapan dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif”.