104
pengunaan dan jadi ya dilaporkan ke kepala sekolah, untuk apa sih dana tadi. Sesuai dengan informasi dari Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana
mengatakan bahwa inventarisasi sarana akan dilaporkan ke bagian sarana. Hal ini diungkapkannya dalam wawancara pada tanggal 14 September 2015 bahwa
sarpras memiliki kegiatan inventaris barang mengumpulkan data-data dari semua jurusan, jadi nanti semua jurusan lapor sama saya. Inventarisasi itu ada 2; ada
inventarisasi barang per ruang, jadi di ruang itu ada apa saja. Kemudian kartu barang, kalau kartu barang maka keseluruhan dari yang ada di sekolah ini saya
jadikan satu. Hal ini juga peneliti perkuat berdasarkan hasil studi dokumen, dimana dari dokumen yang peneliti dapatkan dari Wakil Kepala Sekolah Bidang
Sarana dan Prasarana terlihat inventarisasi dilakukan berdasarkan ruangan. Adapun contoh dari daftar inventarisasi Program Keahlian Tata Boga tersebut
sebagai berikut: Tabel 5. Contoh Inventarisasi Program Keahlian Tata Boga SMK MM
DAFTAR INVENTARISASI TAHUN 20152016
Unit Kerja Ruang: Lab. Tata Hidang No.
Nama Barang MerkUkuran Code
Jumlah Keterangan
1. Diner Plate
- -
20 Baik
2. Sup Boll
- -
30 Baik
3.
Berdasarkan seluruh paparan terkait kegiatan inventarisasi sarana praktik dapat disimpulkan bahwa inventarisasi dilaksanakan oleh kepala laboratorium
yang dibantu oleh ketua kompetensi keahlian. Proses kegiatan inventarisasi yang
105
ada di Program Keahlian Tata Boga meliputi beberapa kegiatan yaitu, pencatatan, pengkodean, reinventarisasi, dan pelaporan inventarisasi. Kegiatan inventarisasi
ini dilakukan untuk mengetahui jumlah dan kondisi sarana praktik yang dimiliki oleh program keahlian.
Berdasarkan hasil penelitian tentang inventarisasi sarana praktik Program Keahlian Tata Boga yang ada pada dua sekolah di atas, dapat disimpulkan bahwa
inventarisasi pada kedua program keahlian dilakukan oleh kepala laboratorium, kedua program keahlian tidak memberi kode pada seluruh sarana praktik, dan
pencatatan antara bahan dan peralatan dilakukan secara terpisah. Proses inventarisasi pada Program Keahlian Tata Boga SMK MS
terdiri dari kegiatan Mendata, mencatat, reinventarisasi, dan melaporkan.
Proses Inventarisasi pada Program Keahlian Tata Boga SMK MM
terdiri dari kegiatan pencatatan,pengkodean reinventarisasipencatatan ulang, dan pelaporan.
3. Penyimpanan Sarana Praktik
a. Program Keahlian Tata Boga SMK MS
Kegiatan penyimpanan
biasanya berkaitan
dengan kegiatan
pendistribusian. Program Keahlian Tata Boga SMK MS dapat langsung menggunakan dan mendistribusikan sarana praktik yang telah dibeli. Hal ini
diungkapkan oleh Kepala Laboratorium pada tanggal 2 Mei 2016 bahwa itu menurut kebutuhannya, alat ini dibeli untuk pelajaran apa gitu, nanti bisa langsung
dipake. Guru tata boga juga mengungkapkan hal sama pada tanggal 27 April bahan yang dibeli diinventaris dulu, setelah itu langsung dipake yang dibutuhkan.
Kalau tidak dibutuhkan disimpan buat stock. Berdasarkan dari hasil wawancara
106
di atas, dapat disimpulkan bahwa sarana praktik yang diadakan akan langsung didistribusikan dan digunakan bagi yang membutuhkan. Penyimpanan yang
dimaksudkan pada Program keahlian Tata boga SMK MS merupakan penyimpanan setelah sarana praktik disalurkan dan digunakan.
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 7 September 2015, penyimpanan sarana praktik di Program Keahlian Tata Boga SMK MS dapat dilihat bahwa
sarana praktik yang digunakan untuk pengolahan seperti panci, baskom, dan lainnya dimasukkan ke dalam keranjang. Hal ini diungkapkan oleh ketua jurusan
tanggal 28 Agustus 2015 bahwa ...biasanya alat yang dipakai sehari-hari untuk peraktek itu kita keranjangkan itu perkelompok. Kepala laboratorium juga
mengungkapkan pada wawancara tanggal 28 Agustus 2015 bahwa ada beberapa barang yang masuk almari, ada beberapa barang terutama alat-alat pengolahan itu
cuma dikeranjang. Berdasarkan wawancara dan hasil observasi di atas dapat terlihat bahwa peralatan pengolahan dimasukkan ke dalam keranjang yang
diletakkan dibawah meja praktik, dan sarana praktik lainnya disimpan di almari- almari, etalase dan rak. Hal ini juga diungkapkan oleh ketua jurusan pada
wawancara tanggal 28 Agustus 2015 bahwa kita untuk alat itu ada lemari kaca, ada etalase, apalagi pecah belah-pecah belah itu masuk etalase, kemudian alat-
alat yang agak besar di almari besar, kemudian ada lagi yang untuk kateleris itu kita di rak. Kepala sekolah juga mengungkapkan pada wawancara tanggal 14
Nopember 2015 bahwa kalau penyimpanan ya di ruangan, dimasukkan di almari ya.
107
Berdasarkan hasil wawancara dan hasil observasi di atas, terlihat bahwa sarana praktik diletakkan dekat dengan meja kerja siswa agar siswa lebih mudah
dalam mengambil peralatan pada saat praktik. Sarana praktik juga terdapat di setiap ruang praktik sesuai dengan kegunaannya, misalnya sarana praktik untuk
tata hidang diletak di ruang tata hidang. Walaupun hal ini tidak diungkapkan secara jelas namun pada saat peneliti observasi pertama kali di Program Keahlian
Tata Boga SMK MS, peneliti melihat bahwa sarana praktik tata hidang diletakkan di Ruang Tata Hidang. Selain itu tidak ada pengaturan penyimpanan yang terlalu
khusus, seperti peralatan elektronik disimpan ditempat khusus. Semua sarana disimpan dengan sarana pendukung berupa almari, keranjang, etalase, dan rak.
Program Keahlian sangat memperhatikan masalah keamanan penyimpanan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dengan cara mengunci almari dan
ruangan yang ada di Program Keahlian Tata Boga, kemudian pada malam hari sekolah selalu dijaga oleh satpam. Hal ini diungkapkan oleh kepala sekolah bahwa
kalau penyimpanan ya di ruangan, dimasukkan di almari ya dikunci. Kalau keamanan ya malam ada satpam, kalau anak-anak pada pinjam ya bon itu yang
tanggung jawab Ka lab nya. Pendapat lainnya yaitu ketua jurusan juga mengungkapkan bahwa untuk keamanan almari dan ruang ya kita kunci.
Berbeda yang diungkapkan oleh Kepala Lab, walaupun kepala lab mengaku bahwa sarana aman-aman saja dari tangan manusia namun susah untuk mengatasi
dari serangan tikus. Hal ini diungkapkan oleh kepala laboratorium bahwa untuk segi keamanan yang tidak bisa kita cegah ya, itu adanya tikus, tikus itu biasanya
108
sering merusak karena mungkin disekitar sini tidak ada makanan. Makanannya langka kemudian tikus itu biasanya apa yang bisa dimakan digerogoti.
Berdasarkan hasil wawancara dan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, secara keamanan tempat penyimpanan sarana praktik di program keahlian tata
boga sudah dilengkapi dengan kunci, dan sekolah sudah memilki satpam. Namun permasalahan yang susah untuk dicegah adalah serangan dari tikus yang bisa
menggerogoti sarana praktik. Adapun beberapa gambar penyimpanan sarana praktik dapat dilihat pada lampiran.
b. Program Keahlian Tata Boga SMK MM
Kegiatan penyimpanan sarana praktik berkaitan langsung dengan pendistribusian sarana. Program Keahlian Tata Boga SMK MM dapat langsung
mendistribusikan dan menggunakan sarana praktik yang telah dibeli tanpa melalui proses penyimpanan. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ketua Kompetensi
Keahlian pada tanggal 3 Mei 2016 bahwa barang yang sudah dibeli bisa langsung digunakan mbak, barang langsung didistribusikan ke Program Keahlian untuk
langsung digunakan. Proses penyimpanan di program keahlian tata boga terjadi setelah sarana praktik disalurkan dan digunakan. Adapun proses penyimpanan
meliputi, pengaturan penyimpanan, keamanan tempat penyimpanan, dan sarana
pendukung penyimpanan.
Penyimpanan sarana praktik di Program Keahlian Tata Boga ditempatkan di ruang-ruang praktik. Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 14 September
2015, peneliti melihat peralatan praktik disimpan di lemari-lemari kayu yang ditempatkan dekat dengan ruang praktik siswa, misalnya peralatan tata hidang
109
diletakkan di ruang tata hidang itu sendiri, dan peralatan pengolahan diletakkan dibawah meja kompor. Hal ini bertujuan untuk mempermudah siswa pada saat
mengambil peralatan. Selain itu peneliti juga melihat bahwa Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ketua Kompetensi Keahlian pada tanggal 10 September 2015
bahwa tempat penyimpanan nya kita memang punya ruangan, ya maksudnya didapurnya itu sendiri, misalnya ini wilayah peralatan di tata hidang ya kita
tempatkan di ruangan tata hidang. Terus berikutnya kalau peralatan pengolahan ya
di dapur gitu , juga kan untuk kita dapurnya sekarang ada dua.
Hal yang sama diungkapkan oleh Guru Produktif Tata Boga dalam wawancara pada tanggal 10 September 2015 bahwa Penyimpanannya misalnya
dari lemari lemari mbak, alat-alat yang besar ya disendirikan, alat-alat kecil seperti alat-alat tata hidang sendiri, jadi alat-alat tata hidang ada di ruang tata hidang.
Berdasarkan wawancara dengan salah satu siswa Tata Boga pada tanggal 10 September 2015 juga mengungkapkan bahwa Penyimpanan di rak meja, meja itu
kan kayak ada laci nya mbak jadi disimpan disitu. Itukan udah disiapin disitu semuanya tapi kadang kelompok lain ada yang butuh lebih kadang minjem, jadi
semuanya tanggung jawab setiap kelompok. Sementara untuk bahan praktik biasanya akan langsung dibeli oleh siswa pada saat ingin praktik. Apabila bahan
praktik masih ada sisa, maka akan disimpan pada kulkas yang berada di ruang
pengolahan.
Upaya keamanan penyimpanan pada program keahlian tata boga dengan meminta guru untuk mengawasi setiap peralatan yang digunakan. Peralatan
setelah digunakan harus kembali sesuai dengan jumlah yang digunakan dan