Program Keahlian Tata Boga SMK MS
109
diletakkan di ruang tata hidang itu sendiri, dan peralatan pengolahan diletakkan dibawah meja kompor. Hal ini bertujuan untuk mempermudah siswa pada saat
mengambil peralatan. Selain itu peneliti juga melihat bahwa Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ketua Kompetensi Keahlian pada tanggal 10 September 2015
bahwa tempat penyimpanan nya kita memang punya ruangan, ya maksudnya didapurnya itu sendiri, misalnya ini wilayah peralatan di tata hidang ya kita
tempatkan di ruangan tata hidang. Terus berikutnya kalau peralatan pengolahan ya
di dapur gitu , juga kan untuk kita dapurnya sekarang ada dua.
Hal yang sama diungkapkan oleh Guru Produktif Tata Boga dalam wawancara pada tanggal 10 September 2015 bahwa Penyimpanannya misalnya
dari lemari lemari mbak, alat-alat yang besar ya disendirikan, alat-alat kecil seperti alat-alat tata hidang sendiri, jadi alat-alat tata hidang ada di ruang tata hidang.
Berdasarkan wawancara dengan salah satu siswa Tata Boga pada tanggal 10 September 2015 juga mengungkapkan bahwa Penyimpanan di rak meja, meja itu
kan kayak ada laci nya mbak jadi disimpan disitu. Itukan udah disiapin disitu semuanya tapi kadang kelompok lain ada yang butuh lebih kadang minjem, jadi
semuanya tanggung jawab setiap kelompok. Sementara untuk bahan praktik biasanya akan langsung dibeli oleh siswa pada saat ingin praktik. Apabila bahan
praktik masih ada sisa, maka akan disimpan pada kulkas yang berada di ruang
pengolahan.
Upaya keamanan penyimpanan pada program keahlian tata boga dengan meminta guru untuk mengawasi setiap peralatan yang digunakan. Peralatan
setelah digunakan harus kembali sesuai dengan jumlah yang digunakan dan
110
dikembalikan ketempat
penyimpanannya. Siswa
juga diminta
untuk mengembalikan peralatan dalam keadaan benar-benar kering. Selain itu, tempat
penyimpanan harus selalu dibersihkan dari kotoran binatang dan dari binatang
yang bersarang ditempat penyimpanan, seperti rayap, semut dan lainnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Kompetensi Keahlian dalam wawancara pada tanggal 10 September 2015 bahwa kita seluruh guru diminta
untuk menjaga keamanannya, misalnya kita praktik di lab tata hidang misalnya dia praktik penyajian table set up peralatan nah itu nanti kira-kira siswa
mengambil 10 nanti kembali harus 10, tapi kalau belum kembali 10 ya belum kita tutup ya pembelajarannya
”. Pendapat lainnya Guru Tata Boga dalam wawancara pada tanggal 10 September 2015 juga mengungkapkan bahwa Dikunci,
kemudian pembersihan juga untuk menghilangkan misalnya ada rayap, terus kotoran tikus dan sebagainya. Siswa nya juga diwanti-wanti harus mengembalikan
barang dalam keadaan kering, nanti kalau gak kering kayu bisa jadi lapuk.
Sarana pendukung penyimpanan yang ada di program keahlian tata boga berupa lemari-lemari dan meja praktik siswa. Hal ini diungkapkan oleh Ketua
Kompetensi Keahlian dalam wawancara pada tanggal 10 September 2015 bahwa ada lemari kaca terus meja-meja praktik siswa itu juga bisa digunakan untuk
penyimpanan peralatan.
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyimpanan sarana di program keahlian tata boga SMK Muhammdiyah 1
Moyudan dilihat dari pengaturan penyimpananmya sarana diletakkan didekat dengan ruang praktik siswa. Sarana pendukung penyimpanannya terdiri dari
111
lemari-lemari dan meja praktik siswa. Masalah keamanan penyimpanan, seluruh guru mengawasi penggunaan sarana samapi pada proses pengembalian sarana dan
mengunci lemari penyimpanan. Adapun gambar-gambar tempat penyimpanan sarana praktik pada Program Keahlian Tata Boga SMK MM dapat dilihat pada
lampiran. Berdasarkan hasil penelitian tentang penyimpanan sarana praktik program
keahlian tata boga yang ada pada dua sekolah di atas, dapat disimpulkan bahwa sarana praktik yang telah diadakan dapat langsung didistribusikan, kemudian
penyimpanan dilakukan setelah sarana praktik didistribusikan dan digunakan. Tempat penyimpanan sarana praktik sebagian besar berupa almari yang diletakkan
disetiap ruang praktik. Pada Program Keahlian Tata Boga SMK MS, penyimpanan peralatan pengolahan disimpan di dalam keranjang-keranjang,
dimana setiap satu keranjang diperuntukkan untuk satu kelompok praktik. Untuk keamanan penyimpanan, program keahlian SMK MS berupaya untuk selalu
mengunci ruang praktik
dan pada malam hari ada satpam yang menjaga sekolah. Akan tetapi program keahlian sulit menjaga keamanan dari serangan binatang, seperti tikus.
Pada Program Keahlian Tata Boga SMK MM, penyimpanan peralatan pengolahan disimpan dibawah meja kerja siswa, serta untuk keamanan penyimpanan program
keahlian berupaya untuk selalu mengunci almari, kemudian saat mengembalikan peralatan, peralatan harus dalam keadaan benar-benar kering sehingga tidak ada rayap.