Subkategori Menolak Subkategori Memperingatkan

4.2.3.5 Subkategori Menolak

Cuplikan tuturan 17 C4 MT : “Ayo... belajar.” P : “Emoh” MT : “Kalo gak belajar gak tak kasih uang jajan” Konteks C4: Tuturan ini terjadi di rumah, pada saat jam belajar tiba. MT menyuruh penutur untuk belajar. Penutur memang susah bila disuruh untuk belajar. 1 Wujud Ketidaksantunan Linguistik Wujud ketidaksantunan linguistik melecehkan muka subkategori menolak adalah berupa transkrip tuturan lisan tidak santun. Wujud ketidaksantunan linguistik tersebut sebagai berikut. Tuturan C4 : Emoh Tidak mau 2 Wujud Ketidaksantunan Pragmatik Tuturan C4 : Penutur berbicara dengan orang yang lebih tua. MT menyuruh penutur dengan bahasa yang halus. Penutur menyampaikan tuturannya dengan cara keras. Penutur menolak suruhan MT dengan suara yang keras. 3 Penanda Ketidaksantunan Linguistik Tuturan C4 : Tuturan C4 mempunyai intonasi berita. Penutur berbicara dengan nada tinggi. Tekanan keras pada kata Emoh . Diksi: bahasa nonstandar bahasa Jawa. 4 Penanda Ketidaksantunan Pragmatik Tuturan C4 : Tuturan ini terjadi di rumah, pada saat jam belajar tiba. MT menyuruh penutur untuk belajar. Penutur memang susah bila disuruh untuk belajar. Penutur laki-laki berusia 6 tahun, anak dari MT. MT laki-laki, bapak dari penutur, berusia 32 tahun. Tujuan penutur adalah menolak suruhan MT untuk segera belajar. Tindak verbal yang tredapat dalam tuturan C4 adalah tindak komisif. Tindak perlokusi MT adalah mengancam penutur. 5 Maksud Penutur Tuturan C4 : penutur memiliki maksud malas.

4.2.3.6 Subkategori Memperingatkan

Cuplikan tuturan 33 C20 MT : “Sesok nek ono seng neng kono meneh, aku tak nang...” P : “Sesok, nek ngomongke sesok, ndag lali” Konteks C20: Tuturan ini terjadi di teras rumah sekitar jam 4 sore, pada tanggal 20 April 2013. MT menerima 3 tamu yang mempunyai maksud dan tujuan yang berbeda-beda. MT sedang berbicara atau menyampaikan sesuatu kepada salah satu tamunya penutur. Penutur langsung menanggapi tuturan MT, padahal MT belum selesai berbicara. 1 Wujud Ketidaksantunan Linguistik Wujud ketidaksantunan linguistik melecehkan muka subkategori memperingatkan adalah berupa transkrip tuturan lisan tidak santun. Wujud ketidaksantunan linguistik tersebut sebagai berikut. Tuturan C20 : Sesok, nek ngomongke sesok, ndag lali Besok, kalau membicarakan besok, nanti lupa 2 Wujud Ketidaksantunan Pragmatik Tuturan C20 : Penutur berbicara dengan tuan rumah. Penutur berbicara pada saat MT belum menyelesaikan bicaranya. Penutur menyampaikan tuturannya dengan cara ketus. 3 Penanda Ketidaksantunan Linguistik Tuturan C20 : Tuturan C20 mempunyai intonasi seru. Penutur berbicara dengan nada tinggi. Tekanan keras pada frasa ndag lali . Diksi: bahasa nonstandar bahasa Jawa. 4 Penanda Ketidaksantunan Pragmatik Tuturan C20 : Tuturan ini terjadi di teras rumah sekitar jam 4 sore, pada tanggal 20 April 2013. Penutur laki-laki berusia 41 tahun, tamu. MT laki-laki berusia 42 tahun, tuan rumah. MT menerima 3 tamu yang mempunyai maksud dan tujuan yang berbeda-beda. MT sedang berbicara atau menyampaikan sesuatu kepada salah satu tamunya penutur. Penutur langsung menanggapi tuturan MT, padahal MT belum selesai berbicara. Tujuan penutur adalah menanggapi tuturan MT. Tindak verbal tuturan C20 adalah tindak direktif. Tindak perlokusi MT adalah diam saja. 5 Maksud Penutur Tuturan C20 : penutur memiliki maksud kesal.

4.2.3.7 Subkategori Mengancam