5 Maksud Penutur Tuturan C20 : penutur memiliki maksud kesal.
4.2.3.7 Subkategori Mengancam
Cuplikan tuturan 18 C5 P
: “Makan dulu, mainnya nanti lagi” MT
: “Gak mau, nanti aja.”
P : “Kalo gak mau makan, kamu gag boleh pergi sama dia
temannya”
Konteks C5: Tuturan ini terjadi di rumah, pada siang hari. MT sedang ingin pergi bermain bersama teman-temannya. Penutur menyuruh MT
untuk makan terlebih dahulu, kemudian baru boleh bermain. MT menolak suruhan penutur.
1 Wujud Ketidaksantunan Linguistik
Wujud ketidaksantunan
linguistik melecehkan
muka subkategori
mengancam adalah berupa transkrip tuturan lisan tidak santun. Wujud
ketidaksantunan linguistik tersebut sebagai berikut. Tuturan C5 : Kalo gak mau makan, kamu gag boleh pergi sama dia
temannya
2 Wujud Ketidaksantunan Pragmatik Tuturan C5 : Penutur mengeluarkan kata-kata ancaman agar MT menaati
perintahnya. Penutur menyampaikan tuturannya dengan cara kesal. MT merasa takut dengan ancaman penutur.
3 Penanda Ketidaksantunan Linguistik Tuturan C5 : Tuturan C5 mempunyai intonasi perintah. Penutur berbicara
dengan nada sedang. Tekanan lunak pada frasa
gag boleh pergi sama dia
. Diksi: penggunaan bahasa populer.
4 Penanda Ketidaksantunan Pragmatik Tuturan C5 : Tuturan ini terjadi di rumah, pada siang hari. Penutur laki-laki
berusia 32 tahun, ayah dari MT. MT laki-laki berusia 6 tahun, anak dari penutur. MT sedang ingin pergi bermain bersama teman-temannya. Penutur
menyuruh MT untuk makan terlebih dahulu, kemudian baru boleh bermain. MT menolak suruhan penutur. Tujuan penutur adalah mengancam MT karena
susah makan. Tindak verbal tuturan C5 adalah tindak ekspresif. Tindak perlokusi MT adalah melakukan apa yang diperintah penutur.
5 Maksud Penutur
Tuturan C5 : penutur memiliki maksud memaksa. 4.2.3.8
Subkategori Mengusir Cuplikan tuturan 21 C8
MT : “Tangi-tangi... wes jam telu” menendang-nendang kaki
kakaknya yang sedang tidur.
P : “Aaassss... minggat kono” melanjutkan tidurnya.
MT : “Yowes... damuk kapok mengko.”
Konteks C8: Tuturan ini terjadi di rumah, tepatnya di ruang keluarga pada sore hari sekitar jam 3 sore, tanggal 28 April 2013. Penutur sedang
tidur di ruang keluarga. MT membangunkan penutur karena sudah sore dan MT disuruh oleh ibunya agar membangunkan penutur. MT
membangunkan penutur dengan menendang-nendang kaki penutur.
1 Wujud Ketidaksantunan Linguistik
Wujud ketidaksantunan linguistik melecehkan muka subkategori mengusir adalah berupa transkrip tuturan lisan tidak santun. Wujud ketidaksantunan
linguistik tersebut sebagai berikut. Tuturan C8 : Aaassss...minggat kono melanjutkan tidurnya.
Aaassss...pergi sana
2 Wujud Ketidaksantunan Pragmatik
Tuturan C8 : Penutur mengusir MT dengan suara keras dan kata-kata kasar. MT memiliki niat baik kepada penutur. Penutur menyampaikan tuturannya
dengan cara keras. MT pergi karena penutur marah.
3 Penanda Ketidaksantunan Linguistik
Tuturan C8 : Tuturan C8 mempunyai intonasi perintah. Penutur berbicara dengan nada tinggi. Tekanan keras pada frasa
minggat kono
. Diksi: bahasa nonstandar bahasa Jawa.
4 Penanda Ketidaksantunan Pragmatik Tuturan C8 : Tuturan ini terjadi di rumah, tepatnya di ruang keluarga pada
sore hari sekitar jam 3 sore, tanggal 28 April 2013. Penutur laki-laki, kakak berusia 23 tahun. MT laki-laki, adik berusia 12 tahun. Penutur sedang tidur di
ruang keluarga. MT membangunkan penutur karena sudah sore dan MT disuruh oleh ibunya agar membangunkan penutur. MT membangunkan penutur
dengan menendang-nendang kaki penutur. Tujuan penutur untuk menyuruh pergi MT karena telah mengganggu tidurnya. Tindak verbal tuturan C8 adalah
tindak ekspresif. Tindak perlokusi MT adalah pergi meninggalkan penutur.
5 Maksud Penutur Tuturan C8 : penutur memiliki maksud mengusir.
4.2.3.9 Subkategori Menagih