representatif. Tindak perlokusi MT adalah menanggapi tuturan penutur dengan pertanyaan yang sedikit kesal, tetapi penutur tidak menghiraukan MT dan tetap
menonton televisi. Tuturan B6 : Tuturan ini terjadi di rumah, tepatnya di ruang keluarga.
Penutur laki-laki berusia 12 tahun, adik dari MT, sedangkan MT laki-laki berusia 22 tahun, kakak dari penutur. MT sedang asik mengganggu penutur.
Secara tidak sengaja penutur menginjak kaki MT. Tujuan: penutur tidak sengaja menginjak kaki MT dan dalam bawah sadarnya, penutur mengeluarkan
kata-kata yang membuat MT merasa terganggu. Tindak verbal tuturan tersebut adalah tindak representatif. Tindak perlokusi MT adalah dengan mengeluarkan
kata-kata kasar, tetapi penutur malah menyalahkan MT karena telah mengganggunya.
5 Maksud Penutur
Tuturan B3 : penutur memiliki maksud membela diri. Tuturan B6 : penutur memiliki maksud mengejek.
4.2.2.2 Subkategori Mengejek
Cuplikan tuturan 5 B1 P
: “Sinau barang” Menyenggol adiknya.
MT : “Ngopo to? Ganggu wae.”
P : Tidak menghiraukan dan pergi begitu saja.
Konteks B1: Tuturan ini terjadi di rumah saat mitra tutur sedang belajar di ruang keluarga pada tanggal 26 April 2013 jam 19.00. Penutur sedang
berjalan ingin keluar rumah, melewati ruang keluarga dan melihat MT sedang belajar. Penutur menyenggol MT dengan sengaja. MT merasa
dirinya diganggu oleh penutur. Cuplikan tuturan 13 B9
MT
: “Seng jenengane paku, papan itu kan lama2 menua, padahal yo jaluk renovasi iku tetep muni.”
P : “Resiko”
MT : “Yo jenenge wong urip aku percoyo resiko. Tapi kan menjadi
tambah, kudune pikirane awak dewe ra tekan kono.”
P : “Resiko.”
Konteks B9: Tuturan ini terjadi di rumah, tepatnya di teras rumah sekitar pukul 4 sore pada tanggal 20 April 2013. MT sedang bercerita mengenai
keluhannya tentang renovasi kapal yang menjadi tanggungan sendiri.
Selain penutur dan MT, terdapat juga 2 orang lainnya yang sedang mendengarkan.
1 Wujud Ketidaksantunan Linguistik
Wujud ketidaksantunan linguistik mengancam muka sepihak subkategori mengejek adalah berupa transkrip tuturan lisan tidak santun. Wujud
ketidaksantunan linguistik tersebut sebagai berikut. Tuturan B1 : Sinau barang Menyenggol adiknya.
Belajar segala
Tuturan B9 : Resiko 2 Wujud Ketidaksantunan Pragmatik
Tuturan B1 : Penutur mengganggu MT yang sedang belajar. Penutur menyampaikan tuturannya dengan sinis. Penutur menyenggol MT dengan
sengaja. Penutur tidak menyadari bahwa dirinya telah mengancam MT.
Tuturan B9 : Penutur berbicara dengan tamunya. Penutur menyampaikan tuturannya dengan cara menyepelekan MT. MT merasa kesal sehingga
menyanggah tuturan penutur. Penutur tetap mengejek MT dengan kata-kata yang sama.
3 Penanda Ketidaksantunan Linguistik Tuturan B1 : Tuturan B1 mempunyai intonasi seru. Penutur berbicara
dengan nada sedang. Tekanan keras pada frasa
sinau barang
. Diksi yang digunakan dalam tuturan B1 adalah bahasa nonstandar bahasa Jawa.
Tuturan B9 : Tuturan tersebut mempunyai intonasi seru. Penutur berbicara dengan nada sedang. Tekanan lunak pada kata
resiko
. Diksi: bahasa populer.
4 Penanda Ketidaksantunan Pragmatik Tuturan B1 : Tuturan ini terjadi di rumah saat MT sedang belajar di ruang
keluarga pada tanggal 26 April 2013 jam 19.00. Penutur laki-laki berusia 12 tahun, kakak dari MT. MT laki-laki berusia 6 tahun, adik dari penutur. Penutur
sedang berjalan ingin keluar rumah, melewati ruang keluarga dan melihat MT sedang belajar. Penutur menyenggol MT dengan sengaja. MT merasa dirinya
diganggu oleh penutur. Tujuan dari penutur adalah penutur tidak memiliki maksud tertentu, penutur hanya lewat, kemudian melihat MT sedang belajar
dan menghampirinya dengan melakukan tindakan menyenggol menggoda. Tindak verbal dari tuturan penutur adalah tindak ekspresif. Tindak perlokusi
MT adalah MT merasa dirinya terganggu oleh penutur, kemudian MT
menanggapi penutur dengan ancaman, tetapi penutur pergi begitu saja dengan acuh.
Tuturan B9 : Tuturan ini terjadi di rumah, tepatnya di teras rumah sekitar pukul 4 sore pada tanggal 20 April 2013. Penutur laki-laki berusia 42 tahun,
tuan rumah kepala nelayan. MT laki-laki berusia 41 tahun, tamurekan penutur. MT sedang bercerita mengenai keluhannya tentang renovasi kapal
yang menjadi tanggungan sendiri. Selain penutur dan MT, terdapat juga 2 orang lainnya yang sedang mendengarkan. Tujuan tuturan penutur adalah
hanya mengejek MT yang sedang mengeluh. Tindak verbal tuturan penutur adalah tindak ekspresif. Tindak perlokusi MT adalah menanggapi tuturan
penutur dengan sanggahan.
5 Maksud Penutur
Tuturan B1 : penutur memiliki maksud menggoda. Tuturan B9 : penutur memiliki maksud mengejek.
4.2.2.3 Subkategori Menunda