Tingkat ketimpangan ekonomi antarwilayah kabupaten dan
menujukkan hasil di mana pada kurun waktu tahun 2002 sampai dengan tahun 2011, nilai indeks Williamson memiliki rata-rata nilai yaitu 0,70.
Dengan rata-rata nilai tersebut, maka dapat dikatakan bahwa kondisi ketimpangan ekonomi antarwilayah kabupaten dan kota di Provinsi Banten
untuk kurun waktu tahun 2002 sampai dengan tahun 2011 adalah tinggi. Secara lebih rincinya, nilai indeks Williamson yang didapat ditunjukkan
oleh tabel 5.17
Tabel. 5.17 Nilai Indeks Ketimpangan Ekonomi Antarwilayah Kabupaten Dan Kota Di Provinsi Banten, Periode Tahun 2002-2011
Tahun Nilai Indeks ketimpangan ekonomi
2002 0,691
2003 0,753
2004 0,658
2005 0,664
2006 0,661
2007 0,695
2008 0,684
2009 0,698
2010 0,681
2011 0,785
Sumber: hasil perhitungan dengan menggunakan metode Williamson Indeks. diolah
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode analisis indeks Williamson tersebut, kemudian dibandingkan dengan hasil perhitungan
dengan menggunakan metode analisis lainnya, yaitu Tipologi Klassen dengan menggunakan pendekatan regional. Metode analisis Tipologi
Klassen ini mengidentifikasi posisi suatu wilayah yang dikelompokkan dalam empat kuadran, di mana wilayah yang termasuk dalam kuadran I dan
kuadran II diindikasi sebagai daerah yang maju. Sedangkan wilayah yang termasuk dalam kuadran III dan kuadran IV diindikasi sebagai daerah yang
kurang maju, bahkan relatif tertinggal.
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode analisis Tipologi Klassen, didapat hasil bahwa wilayah kabupaten dan kota di Provinsi
Banten untuk kurun waktu tahun 2002 sampai dengan tahun 2011, dari enam wilayah tingkat dua tersebut, terdapat lima wilayah tingkat dua yang
berada dalam kelompok kuadran I dan satu wilayah tingkat dua yang berada dalam kelompok kuadran IV. Hasil perhitungan tersebut ditunjukkan pada
gambar 5.4.
KUADRAN I Daerah maju dan tumbuh dengan
pesat. Dimana memiliki nilai
g
i
g g
ki
g
k
Daerah yang termasuk dalam kuadran ini adalah:
Kabupaten Pandeglang Kabupaten Tangerang
Kabupaten Serang Kota Tangerang
Kota Cilegon KUADRAN II
Daerah maju tapi tertekan Dimana memiliki nilai
g
i
g g
ki
g
k
KUADRAN III Daerah yang masih dapat berkembang
pesat. Dimana memiliki nilai
g
i
g g
ki
g
k
KUADRAN IV Daerah relatif tertinggal
Dimana memiliki nilai g
i
g g
ki
g
k
Daerah yang termasuk dalam kuadran ini adalah:
Kabupaten Lebak
Gambar. 5.4 Klasifikasi Tipologi Klassen Pendekatan Regional untuk Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten,
Periode tahun 2002-2011 Di mana:
g
i
= nilai pertumbuhan PDRB daerah bawah. g = nilai pertumbuhan PDRB daerah atas.
g
ki
= pertumbuhan PDRB per kapita daerah bawah. g
k
= pertumbuhan PDRB per kapita daerah atas. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode Tipologi
Klassen, secara rata-rata untuk kurun waktu tahun 2002 sampai dengan 2011, dari enam wilayah tingkat dua di Provinsi Banten, hanya terdapat satu
wilayah tingkat dua yaitu Kabupaten Lebak yang merupakan daerah tertinggal. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan
analisis tipologi Klassen terdapat keadaan yang timpang pada kondisi ekonomi antarwilayah kabupaten dan kota di Provinsi Banten untuk periode
tahun 2002 sampai dengan tahun 2011.