3.2. Lokasi dan Periode Penelitian.
Sebuah penelitian perlu dibatasi oleh berbagai asumsi dengan tujuan agar hasil analisis yang dilakukan dalam suatu penelitian dapat didukung oleh fakta
empiris yang aktual. Di antara asumsi yang harus dipenuhi adalah mengenai penentuan lokasi penelitian, sehingga sebelum dapat dibuat keimpulan secara
umum mengenai sebuah hasil analisis, maka kesimpulan tersebut baru dapat berlaku untuk lokasi tertentu, yaitu lokasi dimana penelitian dilakukan. Dalam
penelitian yang menganalisis tentang Sektor unggulan dan Ketimpangan Ekonomi yang dilakukan ini, mengambil lokasi wilayah Provinsi Banten.
Penelitian dengan tema seperti ini telah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya di lokasi yang berbeda. Peneliti menentukan lokasi Provinsi Banten
dengan alasan yaitu memerhatikan perkembangan pembangunan ekonomi dari provinsi Banten meskipun baru berusia 11 tahun secara umum memiliki
perkembangan yang pesat, hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari peran pemerintah dalam kegiatan mengelola potensi sumberdaya ekonomi yang ada.
Peneliti mencoba untuk menganalisis aspek ekonomi melalui kondisi sektor unggulan dan aspek sosial melalui kondisi ketimpangan ekonomi antarwilayah di
Provinsi Banten. Penelitian ini dilakukan untuk periode tahun 2002 sampai dengan tahun 2011.
3.3. Metode Pengambilan Data.
Dalam penelitian ini metode pengambilan data yang digunakan adalah mengambil data dari instansi lembaga pemerintah daerah yang telah dipublikasi.
Metode ini digunakan berkaitan dengan jenis data yang digunakan oleh peneliti karena merupakan data yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan dengan
menggunakan berbagai metode analisis yang digunakan. Selain itu, peneliti juga menggunaan data berupa kumpulan Peraturan Daerah Perda yang telah
ditetapkan oleh pemerintah daerah Provinsi Banten.
Perda-Perda yang ada dalam kumpulan tersebut dipilih berdasarkan kebutuhan penelitian yang dilakukan. Ketentuan memilih Perda yang akan
digunakan sebagai bahan penelitian adalah Perda yang terkait dengan tema penelitian, yaitu Perda yang mengatur tentang kebijakan ekonomi Provinsi
Banten.
3.4. Metode analisis.
Dalam penelitan tentang Analisis Sektor Unggulan dan Ketimpangan Ekonomi yang akan dilakukan, akan menggunakan beberapa metode analisis yang
disesuaikan dengan kebutuhan penelitian, diantaranya adalah:
3.2.1 Analisis Location Quotient.
Metode ini digunakan untuk menentukan sektor basis dan nonbasis, modelnya adalah sebagai berikut:
LQ =
36
Di mana : LQ
ir
= Rasio dari proporsi kesempatan kerja sektor i di daerah regional r, yang dibandingkan dengan proporsi kesempatan kerja sektor i di
daerah nasional n. E
ir
= Output sektor i di suatu daerah regional r. E
r
= Output total daerah regional r. E
in
= Output sektor i nasional n. E
n
= Output total nasional n.
Kriterianya adalah : 1. Bila LQ1 menunjukkan sektor tersebut tergolong sektor basis di suatu
daerah. 2. Bila LQ1 menunjukkan sektor tersebut tergolong sektor nonbasis di suatu
daerah. 3. Bila LQ = 1 menunjukkan keswasembadaan self-sufficiency sektor
tersebut di suatu daerah.
3.4.2 Analisis Shift Share
Dari kerangka teori diketahui bahwa peningkatan ekspor tersebut terjadi karena daerah yang bersangkutan mempunyai keuntungan
komparatif yang cukup besar untuk beberapa sektor tertentu. Pengukuran besarnya keuntungan komparatif daerah ini tidak dapat diukur dengan
persamaan regresi. Karena itu, menurut Blair 1991 dalam Sjafrizal 2008, menjelaskan bahwa metode analisa untuk model basis ekspor perlu
dilengkapi dengan metode lain yang lain yang disebut dengan Shift-Share Analysis. Adapun rumus dari Shift-Share Analysis tersebut seperti yang
ditunjukkan oleh persamaan di bawah ini.
Shift Share = Ra Yij + Ri-Ra Yij + ri-Ri Yij
37
Sumber: Priyarsono dkk 2007, Modul Ekonomi Regional
Di mana: Ra Yij = Komponen Pertumbuhan Nasional PN.
Ri-Ra Yij = Komponen Pertumbuhan Proporsional PP. ri-Ri Yij = Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW.
36
McCann, Loc.Cit, hal.144
37
Priyarsono dan kawan-kawan, 2007, Modul Ekonomi Regional, Universitas Terbuka, Jakarta, hal. 7.3