Keterkaitan antara perkembangan sektor unggulan di wilayah
Banten dan dikaitkan dengan kondisi ketimpangan ekonomi antarwilayah, maka dapat ditunjukkan sebagaimana tabel 5.18.
Tabel. 5.18 Perbandingan sektor unggulan antara wilayah Provinsi Banten dengan wilayah kabupaten dan kota berdasarkan analisis metode LQ, Shift Share,
dan Tipologi Klassen, Periode tahun 2002-2011
Kabupaten Kota Sektor
Unggulan Sektor Unggulan Provinsi
Banten Kesimpulan mengenai
sektor unggulan Kabupaten
Pandeglang Pertanian
Pertambangan Perdagangan
1. Industri manufaktur.
2. Listrik, gas dan air
bersih. 3.
Perdagangan, hotel dan retoran.
4. Pengangkutan dan
komunikasi. Hanya terdapat satu sektor
unggulan yang
sama antara
Kabupaten Pandeglang
dengan Provinsi Banten.
Kabupaten Lebak Pertanian
Bangunan Tidak terdapat kesamaan
sama sekali
antara Kabupaten Lebak dengan
Provinsi Banten. Kabupaten
Tangerang Pertanian
Industri Listrik
Jasa-Jasa Terdapat dua sektor
unggulan yang sama antara Kabupaten
Tangerang dengan Provinsi Banten.
Kabupaten Serang Industri
Pengangkutan Sektor
unggulan di
Kabupaten Serang
merupakan sektor
unggulan di
Provinsi Banten.
Kota Tangerang Industri
Perdagangan Pengangkutan
Keuangan Terdapat
tiga sektor
unggulan di
Kota Tangerang
yang sama
dengan di
Provinsi Banten.
Kota Cilegon Industri
Sektor unggulan di Kota Cilegon
adalah sektor
unggulan di
Provinsi Banten.
Sumber: Hasil perhitungan metode analisis LQ, Shift Share dan Tipologi Klassen Provinsi Banten. Diolah
Berdasarkan tabel 5.18 menunjukkan bahwa jika sektor unggulan yang berkembang di wilayah kabupaten atau kota yang memiliki kesamaan
dengan sektor unggulan di Provinsi Banten meskipun hanya satu sektor unggulan saja, misalnya di Kabupaten Pandeglang, maka wilayah
kabupaten dan kota tersebut termasuk dalam kelompok daerah yang maju. Sedangkan jika sektor unggulan di wilayah kabupaten atau kota yang
memiliki ketidaksamaan atau hanya terdapat sedikit kesamaan saja, maka wilayah kabupaten atau kota tersebut termasuk dalam kelompok daerah
yang kurang maju bahkan sebagai wilayah yang relatif tertinggal, yaitu di Kabupaten Lebak.
Untuk Kabupaten Pandeglang yang hanya memiliki satu sektor unggulan yang sama dengan Provinsi Banten, yaitu sektor perdagangan,
hotel dan restoran, dan ternyata Kabupaten Pandeglang termasuk dalam kelompok wilayah yang maju menurut analisis Tipologi Klassen, adalah
karena sektor unggulan yang sama tersebut adalah sektor unggulan yang potensinya besar dan mengalami perkembangan yang mampu menjadi
sektor ekonomi yang memicu pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pandeglang ke arah yang progresif.
Keterkaitan antara sektor unggulan dengan kondisi ketimpangan ekonomi antarwilayah ini masih merupakan analisis yang bersifat
pendahuluan. Analisis ini dilakukan untuk kegiatan identifikasi faktor penyebab dari terjadinya kondisi ketimpangan ekonomi antarwilayah.
Faktor sektor unggulan dipilih dengan pertimbangan bahwa faktor tersebut merupakan instrumen yang bersifat spesifik, dan dianggap merupakan faktor
yang penting dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi.
Dari analisis pendahuluan ini diharapkan dapat dilanjutkan ke arah kegiatan analisis serupa dengan objek lokasi penelitian yang berbeda. Hal
tersebut menjadi penting karena ilmu pengetahuan memerlukan kegiatan pengembangan dan analisis lanjutan dari analisis yang sudah dilakukan
sebelumnya. Kegiatan analisis lanjutan tersebut diharapkan juga dapat mendorong kegiatan analisis lainnya, baik dalam rangka mengidentifikasi
faktor lain yang menjadi penyebab terjadinya kondisi ketimpangan ekonomi antarwilayah ataupun mengidentifikasi faktor penyebab baru atau yang lebih
spesifik bagi kondisi lainnya.
5.4. Implikasi kebijakan terkait dengan permasalahan kesenjangan ekonomi antarwilayah di Provinsi Banten.
Kebijakan pembangunan ekonomi akan selalu disertai dengan kegiatan evaluasi atas berbagai output yang dihasilkan. Kegiatan evaluasi tersebut adalah
terkait dengan implikasi dari kebijakan pemerintah pada proses pembangunan yang dilaksanakan. Kebijakan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah, dibuat untuk memfasilitasi berbagai kegiatan pembangunan yang akan dan sedang dilaksanakan. Diharapkan dengan adanya kebijakan dari
pemerintah, dalam semua bidang, terutama dalam bidang ekonomi, akan dapat menunjang tercapainya tujuan pembangunan yang diharapkan, secara umum yaitu
tercapainya kesejahteraan masyarakat yang tinggi.
Kebijakan pemerintah yang ditujukan untuk menurunkan tingkat kesenjangan ekonomi, dapat dilakukan dengan menetapkan kebijakan pemerintah
terhadap semua bidang, terutama dalam bidang ekonomi. Dari sedemikian banyaknya bidang ekonomi yang diindikasi dapat menjadi penyebab terjadinya
kesenjangan ekonomi antarwilayah, salahsatu diantaranya adalah keterkaitan antara masalah kesenjangan ekonomi antarwilayah dengan perkembangan sektor
basis dalam perekonomian antarwilayah dalam suatu daerah.