Analisis komponen pertumbuhan wilayah Provinsi Banten periode tahun 2002-2011

Tabel. 5.9 Nilai Komponen Pertumbuhan Nasional PN di Provinsi Banten, Periode tahun 2002-2011 Sektoral ekonomi PN ij juta rupiah PN ij persen Pertanian 4.252.517,84 0,000000074 Pertambangan dan Penggalian 46.393,25 0,000000074 Industri Manufaktur 23.300.162,53 0,000000074 Listrik, Gas, dan Air Bersih 1.956.517,50 0,000000074 Bangunan 7.925.902,57 0,000000074 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 1.130.025,61 0,000000074 Pengangkutan dan Komunikasi 3.519.456,29 0,000000074 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 771.323,78 0,000000074 Jasa-jasa 1.919.962,38 0,000000074 Total 44.822.261,73 0,000000074 Sumber: Hasil perhitungan nilai analisis Shift Share Provinsi Banten periode tahun 2002- 2011. diolah Kedua adalah komponen Pertumbuhan Proporsional PP, yaitu pada tabel 5.10, komponen ini menunjukkan besarnya kontribusi sektoral ekonomi dan pertumbuhannya yang berkembang di Provinsi Banten. Komponen PP juga dapat dikatakan sebagai pertambahan nilai dari kontribusi dari setia sektoral ekonomi wilayah regional akibat adanya pertumbuhan output nasional PDB. Sektor ekonomi yang memiliki nilai PP terbesar adalah sektor ekonomi memberikan kontribusi terbesar dalam pembentukkan PDRB Provinsi Banten. Sektor ekonomi yang memiliki nilai PP terbesar tersebut adalah sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan. Sedangkan sektor ekonomi yang memiliki nilai PP terkecil adalah sektor pertanian. Nilai PP dari sektor pertanian yang negatif, yaitu - Rp 2.589.229,13 juta, menunjukkan bahwa perkembangan output sektor pertanian mengalami penurunan. Dari sembilan sektor ekonomi yang berkembang di Provinsi Banten, hampir semua sektor, kecuali sektor pertanian termasuk dalam kelompok sektor yang memiliki pertumbuhan yang positif, karena nilai PP nya adalah lebih dari 0 PP 0. Dan sektor ekonomi yang merupakan sektor dengan kontribusi terbesar adalah sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, karena sektor tersebut memiliki nilai PP terbesar. Namun bila dilihat dari nilai pertumbuhan sektor ekonomi yang memberikan kontribusi terhadap pembentukkan PDRB Provinsi Banten, yang merupakan sektor yang potensial adalah sektor pertambangan dan penggalian, karena memiliki nilai pertumbuhan PP yang terbesar. Sektor ekonomi yang dapat dianggap sebagai sektor unggulan jika melihat dari hasil nilai PP ini adalah sektor industri manufaktur, sektor bangunan, sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, karena memiliki nilai kontribusi terhadap pembentukkan PDRB Provinsi Banten yang besar. Tabel. 5.10 Nilai Komponen Pertumbuhan Proporsional PP di Provinsi Banten, Periode tahun 2002-2011 Sektoral ekonomi PP ij juta rupiah PP ij persen Pertanian -2.589.229,13 -0,55 Pertambangan dan Penggalian 2.744.580,32 53,62 Industri Manufaktur 14.528.810,07 0,57 Listrik, Gas, dan Air Bersih 2.184.428,67 1,01 Bangunan 8.636.156,80 0,99 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 1.096.743,50 0,88 Pengangkutan dan Komunikasi 9.285.087,12 2,39 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 15.912.036,10 18,70 Jasa-jasa 1.571.791,63 0,74 Total 53.370.405,10 78,35 Sumber: Hasil perhitungan nilai analisis Shift Share Provinsi Banten periode tahun 2002- 2011. diolah Ketiga adalah komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW, yaitu pda tabel 5.11, komponen ini menunjukkan kemampuan dayasaing dari sektor ekonomi yang berkembang di Provinsi Banten terhadap sektor ekonomi yang sama dari wilayah provinsi lainnya. Jika nilai PPW adalah positif PPW 0, maka dapat dikatakan bahwa sektor ekonomi tersebut memiliki dayasaing yang baik terhadap sektor ekonomi yang sama dari wilayah provinsi lainnya. Sedangkan jika nilai PPW adalah negatif PPW 0, maka berarti sektor ekonomi tersebut tidak memiliki dayasaing yang baik terhadap sektor yang sama dari wilayah provinsi lainnya. Berdasarkan hasil analisis dari nilai PPW, maka sektor ekonomi yang merupakan sektor unggulan adalah sektor industri manufaktur dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Kedua sektor ekonomi tersebut merupakan sektor ekonomi unggulan untuk Provinsi Banten karena merupakan sektor ekonomi yang dianggap memiliki dayasaing yang baik. Tabel. 5.11 Nilai Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW di Provinsi Banten, Periode tahun 2002-2011 Sektoral ekonomi PPW ij juta rupiah PPW ij persen Pertanian 2.229.989,29 0,12 Pertambangan dan Penggalian 50.317,52 -47,62 Industri Manufaktur 21.328.731,79 0,32 Listrik, Gas, dan Air Bersih 1.283.708,69 -0,32 Bangunan -6.153.603,66 -1,60 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 16.809.020,40 12,69 Pengangkutan dan Komunikasi 4.628.025,72 -0,98 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 2.614.751,48 -13,88 Jasa-jasa 1.982.237,44 0,26 Total 44.773.178,67 -51,01 Sumber: Hasil perhitungan nilai analisis Shift Share Provinsi Banten periode tahun 2002-2011. diolah Nilai Pergeseran Bersih pada tabel 5.12 menunjukkan nilai pergeseran atas peranan sektor ekonomi dari sektor yang memiliki kontribusi yang besar menjadi sektor yang memiliki dayasaing yang baik di suatu wilayah. Jika nilai pergeseran bersih PB adalah nol, maka pertumbuhan sektor ekonomi tersebut adalah stagnan tidak ada pertumbuhan. Jika nilai PB adalah lebih dari nol, maka sektor ekonomi tersebut merupakan sektor ekonomi yang memiliki pertumbuhan yang progresif maju. Sedangkan jika nilai PB adalah kurang dari nol, maka sektor ekonomi tersebut memiliki pertumbuhan yang lambat. Tabel. 5.12 Pergeseran Bersih Provinsi Banten, Periode tahun 2002-2011 Sektor ekonomi Komponen PP ij Komponen PPW ij Pergeseran Bersih Pertanian -2.589.229,13 2.229.989,29 -4.819.218,42 Pertambangan dan Penggalian 2.744.580,32 50.317,52 2.694.262,80 Industri Manufaktur 14.528.810,07 21.328.731,79 -6.799.921,72 Listrik, Gas, dan Air Bersih 2.184.428,67 1.283.708,69 900.719,98 Bangunan 8.636.156,80 -6.153.603,66 14.789.760,46 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 1.096.743,50 16.809.020,40 -15.712.276,90 Pengangkutan dan Komunikasi 9.285.087,12 4.628.025,72 4.657.061,40 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 15.912.036,10 2.614.751,48 13.297.284,62 Jasa-jasa 1.571.791,63 1.982.237,44 -410.445,81 Total 53.370.405,10 44.773.178,67 8.597.226,43 Sumber: Hasil perhitungan nilai analisis Shift Share Provinsi Banten periode tahun 2002- 2011. diolah Berdasarkan nilai PB yang tertera pada tabel 5.12, maka sektor ekonomi yang merupakan sektor yang pertumbuhannya progresif adalah sektor pertambangan dan penggalian, sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor bangunan, sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan. Sedangkan sektor ekonomi lainnya, yaitu sektor pertanian, sektor industri manufaktur, sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor jasa- jasa, merupakan sektor yang pertumbuhannya lambat. Maka berdasarkan dari nilai PB, maka sektor ekonomi yang dapat dianggap sebagai sektor unggulan adalah sektor pertambangan dan penggalian, sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor bangunan, sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan. Tabel. 5.13 Nilai persentase PPij dan persentase PPWij, Periode tahun 2002- 2011 Sektor ekonomi PPij PPW ij Pertanian -0,55 0,12 Pertambangan dan Penggalian 53,62 -47,62 Industri Manufaktur 0,57 0,32 Listrik, Gas, dan Air Bersih 1,01 -0,32 Bangunan 0,99 -1,60 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 0,88 12,69 Pengangkutan dan Komunikasi 2,39 -0,98 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 18,70 -13,88 Jasa-jasa 0,74 0,26 Sumber: Hasil perhitungan nilai analisis Shift Share Provinsi Banten periode tahun 2002- 2011. diolah Gambar. 5.1 Profil Pertumbuhan Sektor Perekonomian Provinsi Banten, Periode Tahun 2002-2011 Dari gambar 5.1 dapat digambarkan mengenai profil pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten. Sektor ekonomi yang berada pada kuadran I, di mana baik nilai persentase dari PPij dan PPWij nya masing-masing bernilai positif adalah sektor industri manufaktur dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Hal ini berarti kedua sektor tersebut, yaitu sektor industri manufaktur dan sektor perdagangan, hotel dan restoran, merupakan sektor unggulan karena kedua sektor tersebut selain memiliki dayasaing namun juga dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap output PDRB Provinsi Banten. -60,00 -50,00 -40,00 -30,00 -20,00 -10,00 0,00 10,00 20,00 -10,00 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Manufaktur Listrik, Gas, dan Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewa an, dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa PP PPW Tabel. 5.14 Sektor unggulan berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode Shift Share untuk Provinsi Banten, Periode tahun 2002-2011 Indikator Sektor unggulan Nilai perubahan PDRB provinsi Banten. Berdasarkan nilai laju pertumbuhan sektoral ekonomi di Provinsi Banten, di mana nilai indikator tersebut menjelaskan pertumbuhan sektoral ekonomi dalam perekonomian Provinsi Banten, diidentifikasi sektor ekonomi yang dapat dianggap sebagai sektor unggulan adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, dengan pertimbangan bahwa nilai laju pertumbuhan sektoral ekonomi dari ketiga sektor ekononomi tersebut adalah lebih dari 100 persen. Nilai indikator ri. Berdasarkan nilai indikator ri, di mana nilai indikator tersebut menjelaskan perubahan yang terjadi pada sektor ekonomi Provinsi Banten, diidentifikasi sektor ekonomi yang dapat dianggap sebagai sektor unggulan adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, dengan pertimbangan bahwa nilai ri dari ketiga sektor ekononomi tersebut adalah lebih dari 1 satu. Nilai PNij dan persentase PN. Berdasarkan dari nilai PN ij yang didapatkan, maka sektor ekonomi yang dapat dikatakan sebagai sektor unggulan yaitu sektor industri manufaktur. Hal tersebut terjadi karena sektor industri mampu membentuk peningkatan nilai output sektornya paling besar jika terjadi perlakuan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Sektor industri manufaktur memiliki tingkat sensitifitas yang paling besar terhadap perubahan kebijakan ekonomi yang diabil oleh pemerintah. Nilai PPij dan persentase PPij. Sektor ekonomi yang dapat dianggap sebagai sektor unggulan jika melihat dari hasil nilai PP ini adalah sektor industri manufaktur, sektor bangunan, sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, karena memiliki nilai kontribusi terhadap pembentukkan PDRB Provinsi Banten yang besar. Nilai PPWij dan persentase Berdasarkan hasil analisis dari nilai PPW, maka sektor ekonomi yang merupakan sektor unggulan adalah sektor industri manufaktur dan sektor PPWij perdagangan, hotel dan restoran. Kedua sektor ekonomi tersebut merupakan sektor ekonomi unggulan untuk Provinsi Banten karena merupakan sektor ekonomi yang dianggap memiliki dayasaing yang baik. Nilai pergeseran bersih. Berdasarkan nilai PB yang tertera pada tabel 5.13 maka sektor ekonomi yang merupakan sektor yang pertumbuhannya progresif adalah sektor pertambangan dan penggalian, sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor bangunan, sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan. Sedangkan sektor ekonomi lainnya merupakan sektor yang pertumbuhannya lambat. Maka berdasarkan dari nilai PB, maka sektor ekonomi yang dapat dianggap sebagai sektor unggulan adalah sektor pertambangan dan penggalian, sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor bangunan, sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan. Nilai dari profil pertumbuhan ekonomi wilayah provinsi Banten, yaitu persentase PPij dan persentase PPWij. Berdasarkan gambar 5.1 sektor industri manufaktur dan sektor perdagangan, hotel dan restoran, merupakan sektor unggulan karena kedua sektor tersebut selain memiliki dayasaing namun juga dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap output PDRB Provinsi Banten. Sumber: Hasil perhitungan nilai analisis Shift Share Provinsi Banten periode tahun 2002-2011. diolah Sektor unggulan Provinsi Banten yang dihasilkan melalui analisis Shift Share adalah sektor industri manufaktur, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi dan sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan.

5.2.3 Penentuaan sektor unggulan dengan menggunakan pendekatan

metode analisis Tipologi Klassen. Penentuan sektor unggulan dengan menggunakan metode analisis Tipologi Klassen adalah suatu metode pengklasifikasian sektor ekonomi suatu wilayah dalam empat kuadran. Dari empat kuadran yang ada, jika suatu sektor ekonomi berada dalam kuadran I dan kuadran II, maka dapat dikelompokan sebagai sektor ekonomi unggulan, sedangkan jika masuk dalam kelompok kuadran II dan IV sektor ekonomi tersebut merupakan sektor ekonomi yang relatif kurang berkembang. Berikut ini adalah tabel kuadran berdasarkan metode analisis Tipologi Klassen. Kuadran I g i g s i s Sektor perdagangan, Hotel dan Restoran Kuadran II g i g s i s Sektor Industri manufaktur Sektor Listrik, Gas, dan Air bersih Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Kuadran III g i g s i s Sektor Pertaian Sektor Pertambangan Sektor Bangunan Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan Sektor Jasa-jasa Kuadran IV g i g s i s Gambar. 5.2 Klasifikasi Pengelompokan Sektor Ekonomi di Provinsi Banten, Periode tahun 2002-2011 Analisis Tipologi Klassen Di mana: g i = pertumbuhan sektoral ekonomi Provinsi Banten g = pertumbuhan sektoral ekonomi Indonesia. s i = kontribusi sektoral ekonomi terhadap PDRB Provinsi Banten. s = kontribusi sektoral ekonomi terhadap PDB Indonesia. Berdasarkan gambar 5.2 maka sektor unggulan di Provinsi Banten adalah sektor industri manufaktur, sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor perdagangan,hotel dan restoran, dan sektor pengangkutan dan komunikasi. Karena keempat sektor tersebut berada dalam kelompok kuadran I dan II.

5.2.4 Penentuan Sektor Unggulan berdasarkan metode analisis LQ,

Shift Share, dan Tipologi Klassen Penentuan sektor unggulan suatu wilayah merupakan langkah penting dalam kegiatan pembangunan ekonomi wilayah tersebut. Setelah melakukan identifikasi sektor unggulan dengan menggunakan tiga metode analisis, yaitu metode Location Quotient, Analisis Shift Share, dan analisis Tipologi Klassen, didapatkan kesimpulan mengenai sektor unggulan yang ada di Provinsi Banten. Berikut ini adalah tabel 5.16 yang menunjukkan sektor unggulan dari ketiga metode analisis tersebut.