Undang-Undang Otonomi Daerah TINJAUAN PUSTAKA
sumber daya manusia, pendayagunaan sumberdaya alam serta teknologi tinggi yang strategis, konservasi, dan standarisasi nasional.
2. Pasal 8 1 Kewenangan Pemerintahan yang diserahkan kepada Daerah dalam rangka
desentralisasi harus disertai dengan penyerahan dan pengalihan pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sumberdaya manusia sesuai
dengan kewenangan yang diserahkan tersebut.
2 Kewenangan Pemerintahan yang dilimpahkan kepada Gubernur dalam rangka dekonsentrasi harus disertai dengan pembiayaan sesuai dengan
kewenangan yang dilimpahkan tersebut. 3. Pasal 9
1 Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom mencakup kewenangan dalam bidang pemerintahan yang bersifat lintas Kabupaten dan Kota, serta
kewenangan dalam bidang pemerintahan tertentu lainnya. 2 Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom termasuk juga kewenangan
yang tidak atau belum dapat dilaksanakan Daerah Kabupaten dan Daerah Kota.
3 Kewenangan Provinsi sebagai Wilayah Administrasi mencakup kewenangan dalam bidang pemerintahan yang dilimpahkan kepada
Gubernur selaku wakil Pemerintah. 4. Pasal 10
1 Daerah berwenang mengelola sumberdaya nasional yang tersedia di wilayahnya dan bertanggung jawab memelihara kelestarian lingkungan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 2 Kewenangan Daerah di wilayah laut, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,
meliputi: a.Eksplorasi, eskploitasi, konservasi, dan pengelolaan kekayaan laut
sebatas wilayah laut tersebut; b. Pengaturan kepentingan administratif;
c. Pengaturan tata ruang; d.Penegakan hukum terhadap peraturan yang dikeluarkan oleh Daerah atau
yang dilimpahkan kewenangannya oleh Pemerintah; dan e. Bantuan penegakan keamanan dan kedaulatan negara.
3 Kewenangan Daerah Kabupaten dan Daerah Kota di wilayah laut, sebagaimana dimaksud pada ayat 2, adalah sejauh sepertiga dari batas
laut Daerah Provinsi. 4 Pengaturan lebih lanjut mengenai ketentuan sebagaimana dimaksud pada
ayat 2 ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. 5. Pasal 11
1 Kewenangan Daerah Kabupaten dan Daerah Kota mencakup semua kewenangan pemerintahan selain kewenangan yang dikecualikan dalam
Pasal 7 dan yang diatur dalam Pasal 9.
2 Bidang pemerintahan yang wajib dilaksanakan oleh Daerah Kabupaten dan Daerah Kota meliputi pekerjaan umum, kesehatan, pendidikan dan
kebudayaan, pertanian,
perhubungan, industri
dan perdagangan,
penanaman modal, lingkungan hidup, pertanahan, koperasi, dan tenaga kerja.
6. Pasal 12 Pengaturan lebih lanjut mengenai ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 dan Pasal 9 ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. 7. Pasal 13
1 Pemerintah dapat menugaskan kepada Daerah tugas-tugas tertentu dalam rangka tugas pembantuan disertai pembiayaan, sarana dan prasarana, serta
sumberdaya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan mempertanggungjawabkannya kepada Pemerintah.
2 Setiap penugasan, sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ditetapkan dengan peraturan perundang undangan.
Dari landasan Undang-undang tersebut, kemudian pemerintah daerah, menetapkan Peraturan Daerah Perda yang bertujuan untuk melaksanakan
ketentuan Undang-undang tersebut berdasarkan potensi daerah masing-masing. Demikian pula dengan pemerintah Provinsi Banten yang menetapkan Perda No. 1
tahun 2003 tentang Pola Dasar Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten Tahun 2002-2022. Perda yang ditetapkan oleh pemerintah Provinsi Banten
ini diantaranya memuat berbagai strategi pengembangan bidang ekonomi, dan sosial.
Perda yang ditetapkan oleh pemerintah daerah bertujuan untuk menentukan arah pembangunan daerah, baik di bidang ekonomi, maupun bidang sosial.
Melalui Perda tersebut, maka kegiatan pembangunan menjadi lebih terarah dan fokus pada tujuan tertentu. Setelah Perda ditetapkan, maka pemerintah daerah
menetapkan Peraturan Petunjuk Pelaksanaan dari suatu Perda. Dengan didasarkan atas Peraturan Petunjuk Pelaksanaan Perda, maka seluruh ketentuan dari Perda
tersebut dapat dijalankan oleh pemerintah daerah melalui dinas terkait. Seluruh kegiatan pelaksanaan dari ketentuan Perda akan selalu diikuti oleh kegiatan
pengawasan dan evaluasi, baik secara periodik, maupun diakhir periode Perda tersebut berlaku.
Hal yang dapat dianalisis dari sebuah Perda adalah implikasi dari tujuan Perda dikaitkan dengan kondisi aktual yang terjadi dalam masa periode Perda
berlaku ataupun sesudah masa periode Perda berlaku. Implikasi dari suatu Perda menentukan tentang keberhasilan dari Perda tersebut, dan dapat pula menentukan
keberhasilan dari suatu pemerintahan daerah.