Gambaran kondisi umum PDRB Provinsi Banten.

Tabel. 5.2 Perkembangan PDRB Provinsi Banten menurut sektoral ekonomi, Periode tahun 2007-2011 juta rupiah Sektor ekonomi 2007 2008 2009 2010 2011 Pertanian 5.242.350 5.408.862 5.641.901 6.716.000 6.921.500 Pertambangan 69.293 79.151 90.196 95.500 101.500 Industri 31.496.752 32.225.075 32.707.531 44.911.400 47.034.200 Listrik, gas 2.629.581 2.805.793 2.922.549 3.294.800 3.442.200 Bangunan 1.880.274 2.010.389 2.204.523 2.382.100 2.590.500 Perdagangan 12.800.801 14.202.997 15.127.918 16.488.100 18.055.700 Pengangkutan 5.780.570 6.200.675 6.877.188 7.602.900 8.510.800 Keuangan 2.138.062 2.489.876 2.822.560 3.234.800 3.465.700 Jasa-jasa 3.009.093 3.380.094 3.636.755 3.800.400 4.100.400 Total 65.046.776 68.802.910 72.031.121 88.526.000 94.222.500 Sumber: BPS Provinsi Banten, Banten Dalam Angka, 2012. = angka perbaikan, = angka sementara Tabel 5.2, menunjukkan perkembangan PDRB Provinsi Banten, di mana struktur perekonomiannya adalah yang berbasis industri. Hal tersebut ditunjukkan oleh besarnya sumbangan sektor industri manufaktur terhadap PDRB Provinsi Banten. Perkembangan sektor industri di Provinsi Banten tersebar di beberapa daerah kabupaten dan kota. Terdapat banyak titik kawasan industri terpadu yang berdiri di beberapa daerah kabupaten dan kotanya. Perkembangan sektor industri tersebut merupakan warisan dari Provinsi Jawa Barat. Adalah sebuah keuntungan bagi Provinsi Banten, karena cakupan wilayahnya meliputi bagian penting dalam perekonomian suatu daerah. Hal tersebut menyebabkan pembentukkan PDRB Provinsi Banten menjadi besar. Sektor lainnya yang membentuk PDRB Provinsi Banten adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Dari sektor tersebut, yang memberikan kontribusi besar dalam pembentukkan PDRB sektoralnya adalah perdagangan. Hal ini tentu saja masih terkait dengan perdagangan hasil-hasil industri yang berkembang di Provinsi Banten. Berbagai hasil industri merupakan komoditas bagi perdagangan internasional ekspor. Volume perdagangan ekspor dari hasil- hasil industri yang cukup besar dengan nilai yang besar pula, menyebabkan sektor perdagangan menjadi sektor ekonomi yang mampu membentuk PDRB Provinsi Banten cukup besar. Sektor pengangkutan dan komunikasi merupakan sektor ekonomi berikutnya yang memberikan sumbangan pembentukkan nilai PDRB Provinsi Banten yang juga besar. Dengan segala potensi ekonomi yang berkembang, terutama sektor industri, maka sektor pengangkutan terdiri dari berbagai perusahaan ekspedisi dan berbagai stasiun penting dalam industri pengangkutan, misalnya pelabuhan, bandara, jalur kereta api mendukung atas perkembangan sektor ini. Seiring dengan berkembanganya kegiatan ekonomi dari sektor lainnya, terutama sektor industri, maka sektor pengangkutan juga berkembang dengan baik. Sebagai salahsatu daerah yang merupakan daerah perlintasan bagi provinsi lain, sektor pengangkutan di Provinsi Banten menjadi bagian penting yang dapat dikembangkan dalam hal pemanfaatan potensi ekonomi daerah. Sektor berikutnya yang memberikan kontribusi pembentukkan PDRB Provinsi Banten yang juga besar adalah sektor pertanian. Sektor pertanian merupakan sektor ekonomi yang penting bagi Provinsi Banten. Hal tersebut didasarkan pada alasan bahwa secara geografis Provinsi Banten terdiri atas potensi sektor pertanian yang besar. Namun dari besarnya potensi ekonomi tersebut, pembentukkan kontribusi sektor ekonomi sektor pertanian hanya dapat menduduki urutan yang keempat dari tiga sektor ekonomi sebelunya yang telah dijelaskan, yaitu sektor industri, pedagangan, dan pengangkutan. Sektor pertanian di Provinsi Banten merupakan salahsatu sektor ekonomi penting yang menghidupi banyak masyarakat di provinsi ini. Karena di empat daerah kabupaten yang ada di Provinsi Banten, yaitu Kabupaten Pandeglang, Lebak, Serang dan Tangerang, terdapat luas area lahan pertanian yang cukup besar, dan merupakan penopang utama bagi kegiatan ekonomi masyarakatnya. Di antara keempat sektor ekonomi yang dijelaskan tersebut di atas, yaitu sektor industri, perdagangan, pengangkutan dan pertanian, hanya sektor pertanian yang memiliki karakteristik sebagai sektor ekonomi yang dapat terus bekembang meskipun sedikitnya perhatian dari pemerintah dalam hal penyediaan berbagai sarana dan fasilitas kegiatan produksinya. Sebab sektor pertanian lebih mengutamakan pada ketersediaan sumberdaya alam yang ada di suatu daerah. Di mana terdapat sumberdaya alam tersebut, maka di situ pulalah akan berkembang kegiatan pertanian meliputi kegiatan seluruh subsektor dalam sektor pertanian. Pada tabel 5.2, yang menunjukan perkembangan perubahan nilai PDRB menurut sektor ekonomi, terlihat pada kolom sektor industri, nilai PDRB sektoralnya paling tinggi diantara delapan sektor lainnya. Sehingga bila dibuatkan urutan dari sektor ekonomi yang memiliki PDRB sektoral yang terbesar sampai yang terkecil. Tabel. 5.3 Urutan sektoral ekonomi berdasarkan besarnya PDRB Provinsi Banten, Periode tahun 2002-2011 Urutan ke Sektor ekonomi 1 Industri manufaktur 2 Perdagangan, hotel, dan restoran 3 Pertanian 4 Pengangkutan dan komunikasi 5 Jasa-jasa 6 Listrik, gas dan air bersih 7 Bangunan 8 Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 9 Pertambangan dan penggalian Sumber: BPS Provinsi Banten, Banten Dalam Angka, 2012. Berdasarkan tabel 5.3, secara umum menggambarkan sektor-sektor ekonomi yang mendominasi perekonomian Provinsi Banten selama periode tahun 2007- 2011. Namun apakah berdasarkan urutan tersebut juga menggambarkan sektor unggulan secara ekonomis, yang ditunjukkan dengan statusnya sebagai sektor unggulan atau bukan sektor unggulan dari sektor-sektor ekonomi tersebut. Karena pada akhirnya yang diharapkan dari suatu kondisi perekonomian adalah dapat dibentuknya sektor unggulan yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten. Melalui penelitian ini, akan dianalisis mengenai sektor unggulan yang berkembang di Provinsi Banten termasuk yang berkembang di daerah kabupaten dan kota, dan juga menganalisis mengenai kondisi ketimpangan ekonomi yang terjadi antardaerah kabupaten dan kota di Provinsi Banten.

5.2 Sektor unggulan di Provinsi Banten.

Pembangunan ekonomi suatu daerah perlu memiliki tujuan yang dapat mendukung terhadap pencapaian kesejahteraan daerah secara umum. Kesejahteraan daerah tersebut tentu saja juga meliputi kesejahteraan dari masyarakatnya. Indikator dari kesejahteraan daerah adalah dengan melihat besarnya PDRB daerah tersebut terutama PDRB per kapita. PDRB suatu daerah merupakan sumbangan atas PDRB sektoral ekonomi yang berkembang di suatu daerah, maka sangat penting bagi suatu daerah untuk dapat memaksimalkan produktifitas dari sektor-sektor ekonomi yang dianggap sebagai sektor unggulan. Kegiatan memaksimalkan produktifitas sektor-sektor ekonomi tersebut dicerminkan dengan penciptaan sektor unggulan dalam perekonomian daerah. Sektor ekonomi yang merupakan sektor unggulan akan dapat mendorong pertumbuhan perekonomian daerah berdasarkan potensi ekonomi daerah yang dimiliki. Maka dengan mengidentifikasi sektor unggulan pada perekonomian suatu daerah, akan dapat mengidentifikasi kemajuan perekonomian suatu daerah.

5.2.1 Penentuan sektor basis dengan menggunakan pendekatan

metode LQ. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode Location Quotient LQ yaitu metode yang digunakan untuk menentukan sektor basis dalam perekonomian Provinsi Banten, didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel. 5.4 Nilai Analisis LQ pada Perekonomian Provinsi Banten, Periode tahun 2002-2011 Sektoral 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Pertanian 0,55 0,55 4,67 0,44 0,53 0,49 0,49 0,4 0,56 0,56 Pertambanga n dan Penggalian 0,02 0,02 0,02 0,19 0,02 0,02 0,02 0,02 0,03 0,03 Industri Manufaktur 1,9 1,87 1,55 1,44 1,81 1,63 1,62 1,32 1,75 1,75 Listrik, Gas, dan Air Bersih 5,95 6,03 5,19 4,88 56,6 49,2 4,8 3,59 5,17 5,17 Bangunan 2,82 0,4 0,35 0,34 0,41 0,39 0,39 0,33 0,45 0,45 Perdagangan , Hotel, dan Restoran 0,14 0,99 0,85 8,02 1,01 0,95 1 8,64 1,16 1,16 Pengangkuta n dan Komunikasi 1,39 1,33 1,1 0,99 1,2 1,03 0,96 0,75 1,01 1,01 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 0,18 0,25 0,24 0,24 0,31 0,29 0,32 2,84 0,39 0,39 Jasa-jasa 0,41 0,42 0,36 0,34 0,44 4,19 4,49 0,37 0,5 0,5 Sumber: BPS Provinsi Banten, Banten Dalam Angka, 2012. Diolah Dari tabel 5.4, dapat ditentukan sektor basis dalam perekonomian Provinsi Banten, di mana jika nilai LQ 1 maka adalah sektor ekonomi tersebut adalah sektor nonbasis dan output dari sektor ekonomi tersebut belum mampu untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah Provinsi Banten sehingga harus melakukan impor komoditas sektor tesebut dari wilayah lainnya. Jika LQ = 1 maka adalah sektor ekonomi tersebut adalah sektor nonbasis namun komoditas yang dihasilkan oleh sektor ekonomi tersebut sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat wilayah Provinsi Banten. Sedangkan jika LQ 1 maka sektor ekonomi tersebut adalah sektor basis di mana komoditas dari sektor ekonomi tersebut selain dapat memenuhi kebutuhan masyarakat wilayah lokalnya Provinsi Banten juga dapat mengekspor sebagian komoditasnya ke wilayah lainnnya. Sektor basis adalah sektor ekonomi yang membentuk perekonomian secara dominan dan mampu berperan di luar batas perekonomian suatu daerah dan juga merupakan sektor ekonomi yang menjadi pusat pertumbuhan di suatu daerah. Yang berarti bahwa sektoral ekonomi yang tergolong dalam sektor basis adalah sektor-sektor yang mampu mendominasi struktur perekonomian suatu daerah bahkan mampu berperan dalam perekonomian dengan daerah lainnya, misalnya kemampuan dalam bidang ekspor barang dan jasa maupun tenaga kerja. Sektor basis merupakan sumber pertumbuhan ekonomi dari suatu wilayah. Maka peranan sektor basis menjadi penting dan perlu dikembangkan agar dapat terus mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah. Sektor nonbasis adalah sektor ekonomi yang membentuk perekonomian dalam batas suatu daerah. Maksudnya adalah sektor ekonomi yang memiliki peran dalam perekonomian suatu daerah, terutama untuk pemenuhan kebutuhan barang dan jasa maupun tenaga kerja di daerahnya sendiri.