Penentuaan sektor unggulan dengan menggunakan pendekatan

dikelompokan sebagai sektor ekonomi unggulan, sedangkan jika masuk dalam kelompok kuadran II dan IV sektor ekonomi tersebut merupakan sektor ekonomi yang relatif kurang berkembang. Berikut ini adalah tabel kuadran berdasarkan metode analisis Tipologi Klassen. Kuadran I g i g s i s Sektor perdagangan, Hotel dan Restoran Kuadran II g i g s i s Sektor Industri manufaktur Sektor Listrik, Gas, dan Air bersih Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Kuadran III g i g s i s Sektor Pertaian Sektor Pertambangan Sektor Bangunan Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan Sektor Jasa-jasa Kuadran IV g i g s i s Gambar. 5.2 Klasifikasi Pengelompokan Sektor Ekonomi di Provinsi Banten, Periode tahun 2002-2011 Analisis Tipologi Klassen Di mana: g i = pertumbuhan sektoral ekonomi Provinsi Banten g = pertumbuhan sektoral ekonomi Indonesia. s i = kontribusi sektoral ekonomi terhadap PDRB Provinsi Banten. s = kontribusi sektoral ekonomi terhadap PDB Indonesia. Berdasarkan gambar 5.2 maka sektor unggulan di Provinsi Banten adalah sektor industri manufaktur, sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor perdagangan,hotel dan restoran, dan sektor pengangkutan dan komunikasi. Karena keempat sektor tersebut berada dalam kelompok kuadran I dan II.

5.2.4 Penentuan Sektor Unggulan berdasarkan metode analisis LQ,

Shift Share, dan Tipologi Klassen Penentuan sektor unggulan suatu wilayah merupakan langkah penting dalam kegiatan pembangunan ekonomi wilayah tersebut. Setelah melakukan identifikasi sektor unggulan dengan menggunakan tiga metode analisis, yaitu metode Location Quotient, Analisis Shift Share, dan analisis Tipologi Klassen, didapatkan kesimpulan mengenai sektor unggulan yang ada di Provinsi Banten. Berikut ini adalah tabel 5.16 yang menunjukkan sektor unggulan dari ketiga metode analisis tersebut. Tabel. 5.15 Penentuan sektor unggulan, dengan menggunakan metode LQ, Analisis Shift Share, dan Tipologi Klassen untuk Provinsi Banten, Periode tahun 2002-2011 Metode Sektor unggulan Kesimpulan Analisis Location Quotient 1. Industri manufaktur. 2. Listrik, gas, dan air bersih. 1. Industri manufaktur. 2. Listrik, gas dan air bersih. 3. Perdagangan, hotel dan retoran. 4. Pengangkutan dan komunikasi. Analisis Shift Share 1. Industri manufaktur. 2. Perdagangan, hotel dan restoran. 3. Pengangkutan dan komunikasi. 4. Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Analisis Tipologi Klassen 1. Industri manufaktur. 2. Perdagangan, hotel dan restoran. 3. Listrik, gas dan air bersih. 4. Pengangkutan dan komunikasi. Sumber: Hasil perhitungan metode analisis LQ, Shift Share, dan Tipologi Klassen di Provinsi Banten tahun 2002-2011. Diolah Analisis sektor basis yang menggunakan metode analisis LQ, memiliki tujuan yaitu dapat mengidentifikasi sektor ekonomi yang memiliki kemampuan mengekspor komoditasnya ke wilayah lain. Kemampuan tersebut penting bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi wilayah pengekspor, karena akan dapat meningkatkan penerimaan atas penjualan komoditas di sektor unggulan tersebut, dan pada akhirnya akan meningkatkan nilai PDRB wilayah pengekspor. Dari hasil pehitungan dengan menggunakan metode analisis LQ pada perekonomian Provinsi Banten untuk kururn waktu tahun 2002 sampai dengan tahun 2011, di dapat kesimpulan, bahwa secara rata-rata selam kurun waktu 10 tahun, sektor basisnya adalah sektor industri manufaktur dan sektor listrik, gas, dan air bersih. Kedua sektor ekonomi tersebut dianggap memiliki keterkaitan yang erat. Sektor industri sebagai sektor manufaktur berperan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten. Dalam kegiatan produksinya, sektor industri merupakan sektor yang mendorong terjadinya permintaan bagi berbagai sumber energi, misalnya listrik dan gas. Dengan berkembangnya kegiatan produksi pada sektor industri, tentu saja akan dapat meningkatkan produktifitas di sektor listrik,gas dan air bersih.