meningkatkan kapasitas produksi ataupun meningkatkan permintaan efektif dalam masyarakat.
2.3.4 Teori Pertumbuhan NeoKlasik
Ahli ekonomi yang termasuk dalam kelompok ini adalah Sollow, Phelps, Johnson, dan Meade. Konsep yang dijelaskan dalam teori ini
adalah bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat meningkat bila terdapat pertambahan faktor-faktor produksi seperti sumberdaya alam dan
sumberdaya manusia, namun yang tidak kurang pentingnya adalah peningkatan dalam hal kemajuan teknologi yang digunakan dalam proses
prooduksi. Seperti yang dijelaskan dalam Sukirno 2006 berikut ini:
“Pertumbuhan ekonomi
tergantung kepada
pertambahan penawaran
faktor-faktor produksi
dan tingkat
kemajuan teknologi”.
11
Uraian tersebut di atas menjelaskan bahwa, menurut kelompok neoklasik, pertumbuhan ekonomi yang merupakan hal penting dalam suatu
perekonomian memiliki keterkaitan erat bahkan ketergantungan terhadap kegiatan penawaran atas faktor-faktor produksi yang dibutuhkan dalam
proses produksi dan kemajuan teknologi yang dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi dalam proses produksi.
2.3. Teori pertumbuhan ekonomi regional
Teori pertumbuhan ekonomi adalah bagian penting dalam analisa ekonomi. Karena pertumbuhan ekonomi merupakan salahsatu unsur penting dalam
pembangunan ekonomi. Dalam analisa pembangunan ekonomi regional, maka perlu dilakukan analisa mengenai teori pertumbuhan ekonomi regional. Pada
analisa pertumbuhan ekonomi regional, akan dapat menjelaskan alasan mengapa suatu daerah dapat tumbuh dengan cepat atau tumbuh dengan lambat. Melalui
pertumbuhan ekonomi regional, maka suatu daerah dapat menciptakan pendapatannya sendiri. Dengan adanya perbedaan pada tingkat pendapatan, maka
akan menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat kesejahteraan antarregional. Tingkat perbedaan yang mencolok dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan.
Maka, teori pertumbuhan ekonomi regional dapat juga menjelaskan penyebab dari terjadinya ketimpangan antarregional.
Analisa teori pertumbuhan ekonomi regional bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk dapat meningkatkan tingkat pertumbuhan
ekonomi regional, menetapkan target dari pertumbuhan ekonomi regional, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya peningkatan atau
penurunan pertumbuhan ekonomi suatu daerah, dan menetapkan strategi
11
Ibid, hal. 264
kebijaksanaan dalam bidang ekonomi untuk dapat mendukung terhadap pertumbuhan ekonomi regional. Seperti yang diuraikan oleh Sjafrizal 2008:
“Perhatian terhadap pertumbuhan ekonomi daerah semakin meningkat dalam ekonomi otonomi daerah. Hal ini cukup logis, karena dalam era
otonomi masing-masing
daerah berlomba-lomba
meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerahnya guna meningakatkan kemakmuran
masyarakatnya. Karena itu, pembahasan tentang struktur faktor penentu pertumbuhan daerah akan sangat penting artinya bagi pemerintah daerah
dalam menentukan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mendorong pertumbuhhan ekonomi didaerahnya”.
12
Menurut Sjafrizal 2008, dalam konteks multidimensi yang harus diterapkan dalam menjalankan pembangunan regional, tetap saja yang terpenting
adalah peningkatan pertumbuhan ekonomi regionalnya. Sebab, dalam masa otonomi daerah, kesejahteraan masyarakat suatu daerah sangat bergantung pada
pertumbuhan kegiatan ekonomi daerahnya. Dalam kegiatan ekonomi daerah tersebut terdapat aspek distribusi pekerjaan dan distribusi pendapatan. Semakin
tinggi tingkat kegiatan ekonomi masyarakat, maka semakin tinggi pula peluang untuk menciptakan distribusi pekerjaan dan pendapatan. Hal tersebut dapat
berdampak pada besar atau kecilnya penciptaan kesejahteraan masyarakat.
2.4. Teori ekonomi basis
Dalam analisis
tentang pertumbuhan
ekonomi regional,
dapat menggunakan beberapa teori ekonomi basis. Teori ini akan dapat membantu
menjelaskan mengenai penentuan sektor basis suatu daerah, perkembangan sektor basis itu sendiri, perkembangan pertumbuhan ekonomi, bahkan dapat digunakan
juga untuk mengidentifikasi masalah ketimpangan ekonomi yang terjadi antardaerah melalui perbedaan perkembang sektor basis antardaerah. Alat analisis
untuk mengidentifikasi sektor basis yang digunakan adalah analisis Location Quotient LQ, analisis Shift Share, dan analisis tipologi Klassen. Berikut ini
adalah pengertian dari masing-masing alat analisis tersebut:
2.4.1. Pengertian Sektor Basis Dan Nonbasis.
Analisis mengenai sektor basis dalam penelitian ini merupakan bagian
yang terpenting dan tema utama yang akan banyak dibahas. Untuk itu perlu dipaparkan mengenai uraian tentang sektor basis yang akan melandasi
pengertian atas sektor basis yang digunakan dalam penelitian ini. Berikut ini adalah pengertian sektor basis menurut McCann 2001:
“The basic sector is the sector whose performance depends primiarly on economis condition external to the local economy.The non basic sector is
12
Sjafrijal, 2008, Loc.Cit, hal. 86