ekonominya. Indikator tersebut dirangkum dalam nilai Produk Domestik Regional Bruto PDRB. Besar kecilnya nilai PDRB sangat ditentukan
oleh tingkat pertumbuhan ekonominya. Seperti yang dipaparkan oleh Todaro 2000 sebagai berikut:
“Pembangunan development secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah perekonomian nasional-yang kondisi-kondisi
ekonomi awalnya kurang lebih bersifat statis dalam kurun waktu cukup lama untuk menciptakan dan mempertahankan kenaikkan
tahunan atas pendapatan nasional bruto atau GNP Gross National Productnya. Indeks ekonomi lainnya yang sering digunakan untuk
mengukur
tingkat kemajuan
pembangunan adalah
tingkat pertumbuhan pendapatan perkapita income per capita atau GNP
per kapita. Indeks ini pada dasarnya mengukur kemampuan dari suatu negara untuk memperbesar outputnya dalam laju yang lebih
cepat daripada tingkat pertumbuhan penduduknya. Tingkat dan laju pertumbuhan GNP per kapita “riil” yakni, sama dengan
pertumbuhan GNP per kapita dalam satuan moneter dikurangi dengan tingkat inflasi merupakan tolok ukur ekonomis dari suatu
bangsa.Berdasarkan
tolok ukur
tersebut, maka
kita akan
dimungkinkan untuk mengetahui seberapa banyak barang dan jasa- jasa yang tersedia bagi rata-rata penduduk untuk melakukan kegiatan
konsumsi dan investasi”.
3
Uraian tersebut diatas merupakan makna pembangunan yang tradisional, dimana indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat
keberhasilan pembangunan hanya pada besarnya nilai output ekonomi semata. Sementara itu, makna pembangunan yang modern telah
memperluas aspek indikator keberhasilan pembangunan, yang meliputi berbagai aspek sosial, budaya dan aspek lainnya yang penting dalam
kehidupan masyarakat. Seperti yang diuraikan oleh Bank Dunia dalam Todaro2000 sebagai berikut:
“Tantangan utama pembangunan adalah memperbaiki kualitas kehidupan. Terutama di negara-negara yang paling miskin,
kualitas hidup yang lebih baik memang mensyaratkan adanya pendapatan yang lebih tinggi – namun, yang dibutuhkan bukan
hanya itu. Pendapatan yang tinggi itu hanya merupakan salahsatu dari beberapa syarat yang harus dipenuhi. Banyak hal lain yang
tidak kalah pentingnya yang juga harus diperjuuangkan, yaitu mulai dari pendidikan yang lebih baik, peningkatan kondisi
lingkungan hidup, pemerataan kesempatan, pemerataan kebebasan individual, dan penyegaran kehidupan budaya”.
4
3
Todaro, 2000, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, edisi tujuh, Erlangga, hal.17
4
Ibid, hal.20
Besarnya nilai PDRB suatu daerah, terutama PDRB per kapita, ternyata tidak menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang
sesungguhnya. Sehingga Bank Dunia mengembangkan unsur indikator dalam menentukan keberhasilan pembangunan, diantaranya meliputi aspek
pendidikan, kesehatan masyarakat, demokrasi, pemerataan kesempatan kerja, dan pelestarian dan pengembangan budaya. Namun, secara umum,
tetap saja indikator utamanya adalah pertumbuhan ekonomi. Karena pertumbuhan ekonomi merupakan jantungnya dari perputaran roda
kehidupan masyarakat.
2.1.2 Konsep pembangunan ekonomi
Dalam kegiatan pembangunan suatu negara, salah satu aspek penting yang harus dilaksanakan adalah Pembangunan ekonomi. Pembangunan
bidang ekonomi menjadi penting karena berkaitan dengan kegiatan pemberdayaan berbagai sumberdaya ekonomi yang ada di masyarakat di
mana melalui kegiatan pemberdayaan tersebut masyarakat dapat memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Pembangunan ekonomi
mengandung aspek kepentingan ekonomi itu sendiri, namun juga mengandung aspek nonekonomi, misalnya pemerataan, keberpihakan
terhadap pelaku ekonomi kecil, kebijakan politik anggaran pemerintah, stabilitas keamanan dan ekonomi untuk menjaga perkembangan kegiatan
investasi di sektor riil, dan berbagai aspek lainnya.
Istilah Pembangunan ekonomi sering juga disejajarkan dengan istilah perkembangan ekonomi. kedua istilah tersebut tidaklah sama dengan
pertumbuhan ekonomi. pembangunan ekonomi menjelaskan tentang sebuah proses perubahan pendapatan suatu Negara karena adanya
perubahan atas penggunaan berbagai sumberdaya ekonomi maupun non ekonomi. seperti yang dijelaskan oleh Okun dan Richardson dalam
Jhingan 2002 sebagai berikut:
“Perkembangan ekonomi adalah perbaikan terhadap kesejahteraan material yang terus-menerus dan berjangka panjang yang dapat
dilihat dari lancarnya distribusi barang dan jasa”
5
Dalam pengertian perkembangan ekonomi yang luas tersebut, berbagai aspek baik ekonomi maupun nonekonomi yang berubah dalam
hal jumlah penggunaannya, secara keseluruhan akan bermuara pada perubahan besaran pendapatan masyarakat secara rill. Karena tolok ukur
yang baku atas indikator perubahan dari perkembangan ekonomi adalah pendapatan masyarakat secara riil. Namun perubahan-perubahan tersebut
merupakan sebuah proses yang berkesinambungan dan bersifat jangka panjang.
5
Jhingan, 2002, Ekonomi Pembngunan dan Perencanaan, Rajwali Pers, Jakarta, hal. 7
Penekanan terhadap perubahan pendapatan masyarakat riil dalam proses perkembangan ekonomi berarti bahwa proporsi perubahan tingkat
pendapatan yang terjadi harus lebih besar daripada proporsi perubahan jumlah penduduk. Hal tersebut dijelaskan oleh beberapa ahli ekonomi
yaitu Meier, Baran, Buchanan dan Ellis, dalam Jhingan 2002, dimana masing-masing mereka menjelaskan bahwa pengertian dari perkembangan
ekonomi pada akhirnya harus dapat menyebabkan terjadinya peningkatan pendapatan per kapita masyarakat.
2.1.3 Konsep Pembangunan Ekonomi Regional
Pembangunan ekonomi
merupakan bagian
dari kegiatan
pembangunan yang memiliki peran penting, yaitu untuk memenuhi penyediaan segala kebutuhan masyarakat, terutana dalam aspek materi,
meliputi: sandang, pangan, perumahan, jasa keuangan, transportasi, dan sebagainya. Karena itu pembangunan ekonomi selalu mendapatkan
prioritas utama pada pelaksanaannya dalam pembangunan. Demikian pula dengan pembangunan ekonomi regional yang merupakan unsur penting
dalam pembangunan regional.
Pembangunan ekonomi regional merupakan prioritas utama dalam kegiatan pembangunan regional, karena dari pembangunan ekonomi
regional dapat dihasilkan output, dan pendapatan yang dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya. Menurut Subandi 2011:
“Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumberdaya-
sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah derah dengan sektor swasta untuk menciptakan lapangan
kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi pertumbuhan ekonomi dalam wilayah tersebut”.
6
Dari uraian tersebut diatas, disebutkan bahwa salahsatu hal penting yang dapat dihasilkan dari pembangunan ekonomi, yaitu terciptanya
lapangan kerja bagi masyarakat. Pentingnya menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat adalah agar masyarakat dapat menikmati aspek distribusi
dalam pembangunan ekonomi. Penciptaan lapangan kerja tersebut dapat terjadi karena adanya pertumbuhan ekonomi, merupakan salahsatu tujuan
utama dari pembangunan ekonomi. Seperti yang dijelaskan oleh Subandi 2011 sebagai berikut:
“Tujuan utama dari setiap pembangunan ekonomi daerah adalah untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat
daerah. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah daerah dan
6
Subandi, 2011, Ekonomi Pembangunan, Alfabeta, Bandung, hal.133