Analisis Tipologi Klassen. Metode analisis.

Alat analisis Tipologi Klassen merupakan gabungan atau perpaduan antara alat analisis Location Quotient LQ dengan Model Rasio Pertumbuhan MRP. Berikut ini bentuk tabel dari analisis Tipologi Klassen untuk pendekatan regional. Kuadran I Daerah maju, dan tumbuh dengan pesat g i g , g ki g k Kuadran II Daerah maju tapi tertekan g i g , g ki g k Kuadran III Daerah yang masih dapat berkembang dengan pesat g i g , g ki g k Kuadran IV Daerah relatif tertinggal g i g , g ki g k Gambar 3.1 Klasifikasi Tipologi Klassen Pendekatan Regional Daerah 38 Di mana: g i = nilai pertumbuhan PDRB daerah bawah. g = nilai pertumbuhan PDRB daerah atas. g ki = pertumbuhan PDRB per kapita daerah bawah. g k = pertumbuhan PDRB per kapita daerah atas. Selain pendekatan regional, analisis Tipologi Klassen juga dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan sektoral ekonomi. Kuadran I Sektor maju, dan tumbuh dengan pesat g i g , s i s Kuadran II Sektor maju tapi tertekan g i g , s i s Kuadran III Sektor potensial atau masih dapat berkembang dengan pesat g i g , s i s Kuadran IV Sektor relatif tertinggal g i g , s i s Gambar 3.2 Klasifikasi Tipologi Klassen Pendekatan Sektoral Ekonomi 39 Di mana: g i = pertumbuhan PDRB sektor i daerah bawah. g = pertumbuhan PDRB sektor i daerah atas. s i = kontribusi PDRB sektor i terhadap PDRB daerah bawah. 38 http:www.scrib.comdoc2908449Modul-4-Tipologi Klassen 39 Ibid. s = kontribusi PDRB sektor i terhadap PDRB daerah atas.

3.4.4 Indeks Ketimpangan Williamson

Model dari indeks Williamson dalam Sjafrizal 2008 adalah: Vw = √ ∑ , 0 Vw 1 40 Sumber: Sjafrizal 2008, Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi Di mana : yi = PDRB perkapita daerah i. y = PDRB perkapita rata-rata seluruh daerah. fi = jumlah penduduk daerah i. n = jumlah penduduk seluruh daerah. Subskrip w digunakan karena formulasi yang digunakan adalah secara tertimbang, sehingga indeks tersebut dapat dibandingkan dengan negara atau daerah lainnya. Sedangkan pengertian indeks ini adalah bila nilai Vw kurang dari 0,3 maka berarti ketimpang adalah rendah, bila nilai Vw antara 0,3 sampai dengan 0,4 maka berarti ketimpangan adalah sedang, dan bila nilai Vw adalah lebih dari 0,4 maka ketimpangan adalah tinggi.

3.5. Kerangka Penelitian.

Pembangunan di suatu daerah, merupakan kegiatan pembangunan yang meliputi berbagai aspek, yaitu aspek sosial, aspek ekonomi, dan aspek budaya. Hal tersebut mengandung pengertian bahwa pembangunan merupakan sebuah kegiatan yang multidimensi. Dari beberapa aspek yang meliputi dalam kegiatan pembangunan, aspek ekonomi atau pembangunan ekonomi memegang peranan yang penting bagi keberlangsungan sebuah pembangunan. Melalui aspek ekonomi ini, terjadilah pertumbuhan ekonomi yang akan bermuara pada tujuan peningkatan kesejahteraan masyarakat daerah tersebut. Pembangunan ekonomi di suatu daerah meliputi dua aspek, yaitu pembangunan aspek sektoral ekonomi yang sekarang terdiri dari sembilan sektor ekonomi, dan pembangunan aspek regional pada ruang lingkup daerah provinsi adalah wilayah kabupaten dan kota. Kedua aspek tersebut merupakan sasaran yang penting untuk dilaksanakan secara berkesinambungan. Dari kedua aspek tersebut, aspek pembangunan sektoral ekonomi, baik di tingkat provinsi maupun wilayah kabupaten dan kota merupakan salah satu sasaran yang penting untuk dikembangkan dan ditingkatkan produktivitasnya dalam rangka menunjang terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. 40 Sjafrijal, 2008, Loc.Cit, hal.108 Peranan dari sembilan sektor ekonomi di daerah, terutama diarahkan kepada terbentuknya berbagai sektor ekonomi yang akan menjadi sektor unggulan dalam pembangunan ekonomi daerahnya. Sektor unggulan akan menjadi tumpuan bagi perekonomian daerah untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonominya, dan dapat mendukung terhadap pertumbuhan sektor ekonomi lainnya yang bukan sektor unggulan. Maka perlu dianalisis mengenai sektor uggulan apakah yang berkembang pada perekonomian suatu daerah, dengan menggunakan metode penentuan sektor unggulan. Untuk tingkat provinsi, penentuan sektor unggulan akan diidentifikasi, apakah sektor unggulan yang berkembang di wilayah provinsi. Perkembangan perekonomian di daerah provinsi, seharusnya dapat menggambarkan perkembangan perekonomian di wilayah kabupaten dan kotanya. Karena output yang dihasilkan oleh daerah provinsi adalah berasal dari output yang dihasilkan oleh wilayah kabupaten dan kota. Hal tersebut berarti, output sektoral ekonomi yang ada di wilayah kabupaten dan kota memiliki peran penting dalam perekonomian daerah provinsinya. Namun pada kenyataannya, perkembangan perekonomian wilayah kabupaten dan kota dalam satu provinsi tidak selalu sama. Dari beberapa wilayah kabupaten dan kota yang ada di daerah provinsi, biasanya hanya beberapa wilayah kabupaten dan kota saja yang memiliki perekembangan perekonomian yang maju. Sementara itu, wilayah lainnya memiliki perkembangan perekonomian yang relatif rendah. Hal tersebut mengindikasi adanya kondisi ketimpangan ekonomi antarwilayah kabupaten dan kota dalam provinsi tersebut. Ketimpangan ekonomi antarwilayah, baik di tingkat pusat maupun tingkat daerah regional terjadi karena beberapa faktor. Salah satu faktor yang diindikasi dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan ekonomi antarwilayah kabupaten dan kota dalam satu provinsi adalah adanya ketidaksamaan penentuan sektor unggulan antara daerah provinsi dengan wilayah kabupaten dan kotanya. Dalam analisis ini peneliti mencoba untuk menyusun hipotesa yang menjelaskan antara faktor sektor unggulan dengan kondisi ketimpangan ekonomi antarwilayah. 1. Jika semakin banyak wilayah kabupaten dan kota yang memiliki sektor unggulan yang sama dengan sektor unggulan di daerah provinsi maka, ketimpangan ekonomi antarwilayah kabupaten dan kota di daerah provinsi tersebut adalah rendah. 2. Jika semakin sedikit wilayah kabupaten dan kota yang memiliki sektor unggulan yang sama dengan sektor unggulan di daerah provinsi maka, ketimpangan ekonomi antarwilayah kabupaten dan kota di daerah provinsi tersebut adalah tinggi. Dalam penelitian ini, akan dianalisis mengenai ada atau tidak adanya keterkaitan antara kondisi ketimpangan ekonomi antarwilayah kabupaten dan kota dengan perkembangan sektor unggulan di Provinsi Banten untuk periode tahun 2002-2011. Dari analisis ini, akan dapat menjelaskan mengenai sektor unggulan dan keterkaitan antara ketimpangan ekonomi antarwilayah kabupaten dan kota dengan perkembangan sektor unggulan di Provinsi Banten. Selain itu, peneliti