Kebijakan strategis yang terkait dengan pengurangan tingkat

Ayat 1 ini dapat diartikan bahwa pemerintah daerah Provinsi Banten melalui Perda ini, mengarahkan pembangunan ekonomi antarwilayah kabupaten dan kota agar dapat sama- sama mencapai kemajuan dan perkembangan yang seimbang sesuai dengan potensi daerahnya masing-masing. Pemerintah daerah Provinsi Banten juga mengarahkan agar adanya kerjasama yang baik antarwilayah kabupaten dan kota dalam melaksanakan kegiatan pembangunan, terutama bidang ekonomi, sehingga dapat mengurangi adanya ketimpangan ekonomi antarwilayah kabupaten dan kota di Provinsi Banten. 2. Meningkatkan pembinaan dan koordinasi antara aparat penegak hukum untuk meningkatkan pengawasan dan melindungi sumberdaya alam dari berbagai bentuk eksplorasi maupun eksplorasi liar, pencemaran dan perusakan dengan mengikutsertakan masyarakat. 3. Memformulasikan strategi pembangunan ekonomi baru yang berkelanjutan bagi Provinsi Banten bersama-sama dengan segenap potensi dan elemen masyarakat. Pada ayat 3 ini dapat diartikan bahwa kelanjutan dari point 1 sebelumnya, pemerintah daerah Provinsi Banten akan melaksanakan berbagai strategi kegiatan pembangunan, terutama untuk bidang ekonomi, yaitu strategi yang dapat mewujudkan penurunan tingkat ketimpangan ekonomi antarwilayah kabupaten dan kota secara berkelanjutan, dengan mengedepankan pemberdayaan potensi ekonomi daerah masing-masing.

5.4.5. Implikasi dari Perda No 11 tahun 2003 tentang Pola Dasar

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten Tahun 2002-2022 terhadap masalah ketimpangan ekonomi di Provinsi Banten. Dalam analisis yang dilakukan sebelumnya diasumsikan bahwa jumlah daerah regional yang ada di Provinsi Banten adalah sebanyak empat daerah kabupaten dan dua daerah kota enam daerah regional. Hal tersebut terjadi karena periode analisisnya adalah di mulai sejak tahun 2002, di mana pada tahun tersebut jumlah daerah regionalnya adalah sebanyak enam daerah regional. Namun periode akhir analisis yang dilakukan adalah tahun 2011, di mana pada rentang antara tahun 2002 sampai dengan tahun 2011 tersebut terdapat kebijakan pemekaran wilayah, sehingga dapat menimbulkan berbagai interpretasi yang berbeda dan berkembang atas hasil analisis yang dilakukan. Pada tahun 2008 adalah terjadi penambahan jumlah daerah kota, yaitu dengan terbentuknya Kota Serang dan Kota Tangerang Selatan, sehingga hasil analisis yang didapatkan dengan menggunakan berbagai metode analisis pada penelitian ini perlu memperhatikan aspek perubahan yang terjadi. Sehingga dalam menguraikan penjelasan mengenai implementasi dari kebijakan pemerintah yang dikaitkan dengan masalah ketimpangan ekonomi dan klasifikasi daerah di Provinsi Banten, peneliti memperhatikan perubahan asumsi yang terjadi tersebut. Salahsatu tujuan dari implementasi kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi Banten yaitu Perda No 11 tahun 2003 tentang Pola Dasar Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten Tahun 2002-2022, adalah terjadinya perubahan kondisi ketimpangan ekonomi antardaerah kabupaten dan kota agar dapat terwujudnya aspek pemerataan bagi kesejahteraan masyarakat di Provinsi Banten.