Perkembangan sektor unggulan di daerah kabupaten dan kota di

Klassen dan merupakan hasil rata-rata yang dihitung sejak kurun waktu tahun 2002 sampai dengan tahun 2011. Tabel. 5.16 Sektor Unggulan Di Kabupaten Dan Kota Di Provinsi Banten, Periode Tahun 2002-2011 Menurut Metode LQ, Analisis Shift Share, Dan Tipologi Klassen Kabupaten kota Metode analisis Sektor unggulan Kesimpulan Kabupaten Pandeglang LQ 1. Pertanian 2. Pertambangan Dan Penggalian 3. Bangunan 4. Perdagangan, hotel dan restoran 5. Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 6. Jasa-Jasa 1. Pertanian 2. Pertambangan dan penggalian 3. Perdagangan, hotel dan restoran Shift Share 1. Pertanian 2. Perdagangan, hotel dan restoran Tipologi Klasen 1. Pertambangan dan penggalian 2. Industri manufaktur 3. Listrik, gas dan air bersih Kabupaten Lebak LQ 1. Pertanian 2. Pertambangan dan pertambangan 3. Bangunan 4. Perdagangan, hotel dan restoran 5. Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 6. Jasa-Jasa 1. Pertanian 2. Bangunan Shift Share 1. Pertanian 2. Bangunan Tipologi Klasen Pertanian Kabupaten Tangerang LQ 1. Pertanian 2. Industri manufaktur 3. Listrik, gas dan air bersih 4. Jasa-Jasa 1. Pertanian 2. Industri manufaktur 3. Listrik, gas dan air bersih 4. Jasa-Jasa Shift Share Industri Tipologi Klasen 1. Pertanian 2. Industri manufaktur 3. Listrik, gas dan air bersih 4. Jasa-Jasa Kabupaten Serang LQ 1. Pertanian 2. Industri manufaktur 3. Listrik, gas dan air bersih 4. Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 5. Jasa-Jasa 1. Industri 2. Pengangkutan dan komunikasi Shift Share 1. Industri manufaktur 2. Pengangkutan dan komunikasi Tipologi Klasen 1. Industri manufaktur 2. Pengangkutan dan komunikasi Kota Tangerang LQ 1. Industri Manufaktur 2. Listrik, gas dan air bersih 3. Perdagangan, hotel dan restoran 4. Pengangkutan dan komunikasi 1. Industri manufaktur 2. Perdagangan, hotel dan restoran 3. Pengangkutan dan komunikasi 4. Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Shift Share 1. Perdagangan, hotel dan restoran 2. Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Tipologi Klasen 1. Industri manufaktur 2. Bangunan 3. Perdagangan, hotel dan restoran 4. Pengangkutan dan komunikasi 5. Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Kota Cilegon LQ 1. Industri Manufaktur Industri manufaktur 2. Listrik, gas dan air bersih 3. Pengangkutan dan komunikasi Shift Share 1. Industri manufaktur 2. Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Tipologi Klasen 1. Pertambangan dan penggalian 2. Industri manufaktur 3. Perdagangan, hotel dan restoran 4. Jasa-Jasa Sumber: Hasil perhitungan metode analisis LQ, Shift Share dan Tipologi Klassen Provinsi Banten. Diolah Penentuan sektor unggulan dengan menggunakan metode analisis LQ didasarkan pada pertimbangan bahwa sektor unggulan adalah sektor ekonomi yang memiliki peran dalam kegiatan ekspor komoditas dalam perekonomian suatu wilayah. Penentuan sektor unggulan dengan menggunakan metode analisis Shift Share didasarkan pada pertimbangan bahwa sektor unggulan perlu memiliki dayasaing yang tinggi terhadap komoditas serupa dari wilayah lainnya. Sedangkan penentuan sektor unggulan dengan menggunakan metode analisis Tipologi Klassen didasarkan pada pertimbangan bahwa sektor unggulan adalah sektor ekonomi yang dapat menjadi pusat pertumbuhan yang tinggi dan memberikan kontribusi yang besar pada PDRB wilayahnya. Berdasarkan tabel 5.16 ketiga metode analisis tersebut menjadi bahan pertimbangan bagi penentuan sektor unggulan Provinsi Banten, termasuk pada wilayah kabupaten dan kotanya. Diharapkan bahwa penentuan sektor unggulan dengan menggunakan lebih dari satu metode analisis dapat memperkaya bahan pertimbangan bagi pengambil kebijakan ekonomi di daerah, terutama di Provinsi Banten.

5.3.2 Tingkat ketimpangan ekonomi antarwilayah kabupaten dan

kota di Provinsi Banten. Masalah ketimpangan ekonomi antarwilayah banyak dialami oleh berbagai wilayah, baik regional di Indonesia maupun di negara-negara berkembang lainnya. Kondisi ketimpangan ekonomi antarwilayah di kabupaten dan kota di Provinsi Banten diidentifikasi dengan menggunakan dua metode analisis yaitu Indeks Ketimpangan Ekonomi dari Williamson dan Tipologi Klassen dengan menggunakan pendekatan regional. Dari hasil perhitungan indeks Williamson pada perekonomian Provinsi Banten, menujukkan hasil di mana pada kurun waktu tahun 2002 sampai dengan tahun 2011, nilai indeks Williamson memiliki rata-rata nilai yaitu 0,70. Dengan rata-rata nilai tersebut, maka dapat dikatakan bahwa kondisi ketimpangan ekonomi antarwilayah kabupaten dan kota di Provinsi Banten untuk kurun waktu tahun 2002 sampai dengan tahun 2011 adalah tinggi. Secara lebih rincinya, nilai indeks Williamson yang didapat ditunjukkan oleh tabel 5.17 Tabel. 5.17 Nilai Indeks Ketimpangan Ekonomi Antarwilayah Kabupaten Dan Kota Di Provinsi Banten, Periode Tahun 2002-2011 Tahun Nilai Indeks ketimpangan ekonomi 2002 0,691 2003 0,753 2004 0,658 2005 0,664 2006 0,661 2007 0,695 2008 0,684 2009 0,698 2010 0,681 2011 0,785 Sumber: hasil perhitungan dengan menggunakan metode Williamson Indeks. diolah Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode analisis indeks Williamson tersebut, kemudian dibandingkan dengan hasil perhitungan dengan menggunakan metode analisis lainnya, yaitu Tipologi Klassen dengan menggunakan pendekatan regional. Metode analisis Tipologi Klassen ini mengidentifikasi posisi suatu wilayah yang dikelompokkan dalam empat kuadran, di mana wilayah yang termasuk dalam kuadran I dan kuadran II diindikasi sebagai daerah yang maju. Sedangkan wilayah yang termasuk dalam kuadran III dan kuadran IV diindikasi sebagai daerah yang kurang maju, bahkan relatif tertinggal. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode analisis Tipologi Klassen, didapat hasil bahwa wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Banten untuk kurun waktu tahun 2002 sampai dengan tahun 2011, dari enam wilayah tingkat dua tersebut, terdapat lima wilayah tingkat dua yang berada dalam kelompok kuadran I dan satu wilayah tingkat dua yang berada dalam kelompok kuadran IV. Hasil perhitungan tersebut ditunjukkan pada gambar 5.4.