Dalam penelitian ini, wilayah kabupaten dan kota yang diteliti hanya sebanyak empat kabupaten dan dua kota, yaitu Kabupaten Pandeglang, Kabupaten
Lebak, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Kota Tangerang, dan Kota Cilegon. Hal tersebut dilakukan dengan alasan bahwa untuk dua daerah Kota,
yaitu Kota Serang dan Kota Tangerang Selatan baru berdiri tahun 2008. Maka dalam perhitungan analisis yang berkaitan dengan angka PDRB, kedua daerah
kota tersebut masih digabung dengan daerah asal pemekarannya, yaitu Kota Serang masih disatukan dengan Kabupaten Serang, dan Kota Tangerang Selatan
digabung dengan Kabupaten Tangerang. Namun dalam perkembangan selanjutnya, kedua daerah kota tersebut akan dapat dianalisis tanpa harus
mendapat perlakuan penggabungan pada data empirisnya.
BAB V PEMBAHASAN MASALAH
Tahapan penting dalam suatu penelitian setelah memaparkan mengenai penggunaan metode penelitian dan mendapatkan hasil dari analisisnya adalah
menjelaskan mengenai hasil-hasil dari perhitungan atas penggunaan metode penelitian tersebut. Berikut ini adalah uraian dari hasil analisis yang bertujuan
untuk menjawab seluruh permasalahan yang dianalisis dalam penelitian ini.
5.1. Gambaran kondisi umum PDRB Provinsi Banten.
Gambaran perekonomian suatu daerah secara umum dapat dilihat dari perkembangan PDRBnya. Peningkatan nilai PDRB suatu daerah dapat
diinterpretasikan sebagai peningkatan perekonomian daerah tersebut. Demikian pula yang terjadi di Provinsi Banten, perkembangan nilai PDRB Provinsi Banten
pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2011, menunjukkan adanya peningkatan, yang dapat diinterpretsikan bahwa terdapat perkembangan pembangunan di
bidang ekonominya. Hal tersebut dapat ditunjukkan oleh tabel 5.1.
Tabel. 5.1 Perkembangan PDRB Provinsi Banten Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000, Periode Tahun 2007-2011
Tahun PDRB Juta Rupiah
2007 65.046.776
2008 68.802.910
2009 72.031.121
2010 88.526.000
2011 94.222.500
Sumber: BPS Provinsi Banten, Banten Dalam Angka, 2012. = angka perbaikan, = angka sementara
Perekonomian Provinsi Banten tidak dimulai dari nol, melainkan sebuah kegiatan meneruskan pembangunan ekonomi yang sebelumnya sudah berjalan
ketika masih menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat. Dengan segenap potensi bidang ekonomi yang besar, terutama meliputi potensi dari sektor industri
beratnya, maka Provinsi Banten sudah dapat menikmati kue pembangunan ekonomi dengan mendapat penerimaan yang besar dari sektor industri pada
PDRBnya.
Tabel. 5.2 Perkembangan PDRB Provinsi Banten menurut sektoral ekonomi, Periode tahun 2007-2011 juta rupiah
Sektor ekonomi
2007 2008
2009 2010
2011 Pertanian
5.242.350 5.408.862
5.641.901 6.716.000
6.921.500
Pertambangan
69.293 79.151
90.196 95.500
101.500
Industri
31.496.752 32.225.075 32.707.531 44.911.400 47.034.200
Listrik, gas
2.629.581 2.805.793
2.922.549 3.294.800
3.442.200
Bangunan
1.880.274 2.010.389
2.204.523 2.382.100
2.590.500
Perdagangan
12.800.801 14.202.997 15.127.918 16.488.100 18.055.700
Pengangkutan
5.780.570 6.200.675
6.877.188 7.602.900
8.510.800
Keuangan
2.138.062 2.489.876
2.822.560 3.234.800
3.465.700
Jasa-jasa
3.009.093 3.380.094
3.636.755 3.800.400
4.100.400
Total
65.046.776 68.802.910 72.031.121 88.526.000 94.222.500
Sumber: BPS Provinsi Banten, Banten Dalam Angka, 2012. = angka perbaikan, = angka sementara
Tabel 5.2, menunjukkan perkembangan PDRB Provinsi Banten, di mana struktur perekonomiannya adalah yang berbasis industri. Hal tersebut ditunjukkan
oleh besarnya sumbangan sektor industri manufaktur terhadap PDRB Provinsi Banten. Perkembangan sektor industri di Provinsi Banten tersebar di beberapa
daerah kabupaten dan kota. Terdapat banyak titik kawasan industri terpadu yang berdiri di beberapa daerah kabupaten dan kotanya. Perkembangan sektor industri
tersebut merupakan warisan dari Provinsi Jawa Barat. Adalah sebuah keuntungan bagi Provinsi Banten, karena cakupan wilayahnya meliputi bagian penting dalam
perekonomian suatu daerah. Hal tersebut menyebabkan pembentukkan PDRB Provinsi Banten menjadi besar.
Sektor lainnya yang membentuk PDRB Provinsi Banten adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Dari sektor tersebut, yang memberikan
kontribusi besar dalam pembentukkan PDRB sektoralnya adalah perdagangan. Hal ini tentu saja masih terkait dengan perdagangan hasil-hasil industri yang
berkembang di Provinsi Banten. Berbagai hasil industri merupakan komoditas bagi perdagangan internasional ekspor. Volume perdagangan ekspor dari hasil-
hasil industri yang cukup besar dengan nilai yang besar pula, menyebabkan sektor perdagangan menjadi sektor ekonomi yang mampu membentuk PDRB Provinsi
Banten cukup besar.
Sektor pengangkutan dan komunikasi merupakan sektor ekonomi berikutnya yang memberikan sumbangan pembentukkan nilai PDRB Provinsi
Banten yang juga besar. Dengan segala potensi ekonomi yang berkembang, terutama sektor industri, maka sektor pengangkutan terdiri dari berbagai
perusahaan ekspedisi dan berbagai stasiun penting dalam industri pengangkutan, misalnya pelabuhan, bandara, jalur kereta api mendukung atas perkembangan
sektor ini. Seiring dengan berkembanganya kegiatan ekonomi dari sektor lainnya, terutama sektor industri, maka sektor pengangkutan juga berkembang dengan