kebijaksanaan dalam bidang ekonomi untuk dapat mendukung terhadap pertumbuhan ekonomi regional. Seperti yang diuraikan oleh Sjafrizal 2008:
“Perhatian terhadap pertumbuhan ekonomi daerah semakin meningkat dalam ekonomi otonomi daerah. Hal ini cukup logis, karena dalam era
otonomi masing-masing
daerah berlomba-lomba
meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerahnya guna meningakatkan kemakmuran
masyarakatnya. Karena itu, pembahasan tentang struktur faktor penentu pertumbuhan daerah akan sangat penting artinya bagi pemerintah daerah
dalam menentukan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mendorong pertumbuhhan ekonomi didaerahnya”.
12
Menurut Sjafrizal 2008, dalam konteks multidimensi yang harus diterapkan dalam menjalankan pembangunan regional, tetap saja yang terpenting
adalah peningkatan pertumbuhan ekonomi regionalnya. Sebab, dalam masa otonomi daerah, kesejahteraan masyarakat suatu daerah sangat bergantung pada
pertumbuhan kegiatan ekonomi daerahnya. Dalam kegiatan ekonomi daerah tersebut terdapat aspek distribusi pekerjaan dan distribusi pendapatan. Semakin
tinggi tingkat kegiatan ekonomi masyarakat, maka semakin tinggi pula peluang untuk menciptakan distribusi pekerjaan dan pendapatan. Hal tersebut dapat
berdampak pada besar atau kecilnya penciptaan kesejahteraan masyarakat.
2.4. Teori ekonomi basis
Dalam analisis
tentang pertumbuhan
ekonomi regional,
dapat menggunakan beberapa teori ekonomi basis. Teori ini akan dapat membantu
menjelaskan mengenai penentuan sektor basis suatu daerah, perkembangan sektor basis itu sendiri, perkembangan pertumbuhan ekonomi, bahkan dapat digunakan
juga untuk mengidentifikasi masalah ketimpangan ekonomi yang terjadi antardaerah melalui perbedaan perkembang sektor basis antardaerah. Alat analisis
untuk mengidentifikasi sektor basis yang digunakan adalah analisis Location Quotient LQ, analisis Shift Share, dan analisis tipologi Klassen. Berikut ini
adalah pengertian dari masing-masing alat analisis tersebut:
2.4.1. Pengertian Sektor Basis Dan Nonbasis.
Analisis mengenai sektor basis dalam penelitian ini merupakan bagian
yang terpenting dan tema utama yang akan banyak dibahas. Untuk itu perlu dipaparkan mengenai uraian tentang sektor basis yang akan melandasi
pengertian atas sektor basis yang digunakan dalam penelitian ini. Berikut ini adalah pengertian sektor basis menurut McCann 2001:
“The basic sector is the sector whose performance depends primiarly on economis condition external to the local economy.The non basic sector is
12
Sjafrijal, 2008, Loc.Cit, hal. 86
made up of the sectors whose performance depends primiarly on the economic conditions internal to the local economy”.
13
Berdasarkan penjelasan tersebut diatas, maka dapat diartikan bahwa, sektor basis adalah sektoral ekonomi yang membentuk perekonomian secara
dominan dan mampu berperan diluar batas perekonomian suatu daerah. Maksudnya adalah, bahwa sektoral ekonomi yang tergolong dalam sektor basis
adalah sektor-sektor yang mampu mendominasi struktur perekonomian suatu daerah bahkan mampu berperan dalam perekonomian dengan daerah lainnya,
misalnya kemampuan dalam bidang ekspor barang dan jasa maupun tenaga kerja.
Sedangkan sektor nonbasis adalah sektoral ekonomi yang membentuk perekonomian dalam batas suatu daerah. Maksudnya adalah sektoral ekonomi
yang bukan merupakan sektor basis yang memiliki peran dalam perekonomian suatu daerah, terutama untuk pemenuhan kebutuhan barang dan jasa maupun
tenaga kerja di daerahnya sendiri.
2.4.2. Analisis
Location Quotient.
Setelah pemaparan tentang pengertian sektor basis, maka selanjutnya adalah pemaparan tentang alat analisis yang digunakan untuk menentukan
sektor basis, yaitu dengan menggunakan alat analisis Location Quotient LQ. Dalam bukunya, McCann 2001 menjelaskan tentang alat analisis tersebut
sebagai berikut:
“A regional Location Quotient LQ
ir
is defined as the ratio of the regional proportion of employment E in a given sector i in a given region r, relative
to the national n proportion of employment in the same given sector “.
14
Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat diartikan bahwa, analisis Location Quotient LQ adalah perbandingan pendapatan tenaga kerja dari
suatu sektor antara daerah bawah daerah regionalnya dengan daerah atas daerah nasionalnya. Alat analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi
sektoral ekonomi yang menjadi sektor basis dalam perekonomian, dengan cara membandingkan pendapatan tenaga kerja suatu sektor ekonomi yang ada di
suatu daerah regional disebut daerah bawah dengan daerah nasional disebut daerah atas. Hasil analisis dari analisis LQ ini dibutuhkan oleh suatu daerah
agar daerah tersebut dapat mengambil kebijakan ekonomi berdasarkan kondisi perekonomian yang berkembang saat itu.
2.4.3. Analisis
Shift Share.
Dalam analisis mengenai sektor unggulan, tentu saja terkait dengan analisis pertumbuhan ekonomi. Maka untuk mengetahui berbagai indikator
dalam pertumbuhan ekonomi daerah yang dianalisis, akan digunakan alat
13
Mc. Cann, 2001, Urban and egional Economics, Oxford, New York, hal. 139
14
Ibid, hal. 144