mengenai faktor penyebab terjadinya ketimpangan ekonomi antarwilayah yang terjadi akibat proses pembangunan.
2.2.2 Teori Schumpeter
Teori ini dikemukakan oleh Schumpeter yang ditulis dalam bukunya yaitu The Theory of Economic Development, yang diterbitkan pada tahun
1911. Dalam Sukirno 2006 dijelaskan sebagai berikut: “Salahsatu pendapat Schumpeter yang penting, yang selanjutnya
merupakan landasan teori pembangunannya , adalah keyakinan bahwa sistem kapitalisme merupakan sistem yang paling efisien
untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang cepat. Walaupun demikian, dalam jangka panjang Schumpeter memberikan ramalan
yang sangat pesimistik mengenai proses pembangunan, yaitu sistem kapitalisme akhirnya akan mengalami keadaan tidak berkembang
atau stagnation”.
9
Schumpeter dalam tulisannya menjelaskan mengenai pentingnya peranan para pengusaha untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Karena, hanya para pengusaha saja yang dapat meningkatkan daya kreatifitas dan produktifitas dari setiap sumberdaya yang ada dalam suatu
perekonomian. Dan hanya para pengusaha saja yang memiliki perilaku dalam kegiatan berinvestasi.
2.2.3 Teori Harrod-Domar
Teori ini dikemukakan oleh dua orang ahli ekonomi, yang sebetulnya berasal dari masa yang berbeda, yaitu R. F. Harrod yang
tulisannya dengan judul “An Essay in Dynamic Theory” pada tahun 1936, dan Evsey Domar dengan judul tulisannya adalah “Expansion and
Employment” pada tahun 1947, dan “Capital Expansion: Rate of Growth and Employment” pada tahun 1949. Tetapi karena inti dari teori tersebut
sangat sama, maka dewasa ini dikenal sebagai teori Harrod-Domar. Seperti yang dijelaskan dalam Sukirno 2006 sebagai berikut:
“Dalam teori Harrod-Domar pembentukan modal dipandang sebagai pengeluaran yang akan menambah kesanggupan suatu
perekonomian untuk menghasilkan suatu barang, maupun sebagai pengeluaranyang akan menambah permintaan efektif seluruh
masyarakat”.
10
Konsep pertumbuhan ekonomi yang dijelaskan oleh Harrod-Domar, menekankan pada pentingnya kegiatan investasi untuk menunjang
pertumbuhan setiap sektor ekonomi yang berkembang. Investasi dapat
9
Ibid, hal.251
10
Sukirno, Loc.Cit, hal.257
meningkatkan kapasitas produksi ataupun meningkatkan permintaan efektif dalam masyarakat.
2.3.4 Teori Pertumbuhan NeoKlasik
Ahli ekonomi yang termasuk dalam kelompok ini adalah Sollow, Phelps, Johnson, dan Meade. Konsep yang dijelaskan dalam teori ini
adalah bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat meningkat bila terdapat pertambahan faktor-faktor produksi seperti sumberdaya alam dan
sumberdaya manusia, namun yang tidak kurang pentingnya adalah peningkatan dalam hal kemajuan teknologi yang digunakan dalam proses
prooduksi. Seperti yang dijelaskan dalam Sukirno 2006 berikut ini:
“Pertumbuhan ekonomi
tergantung kepada
pertambahan penawaran
faktor-faktor produksi
dan tingkat
kemajuan teknologi”.
11
Uraian tersebut di atas menjelaskan bahwa, menurut kelompok neoklasik, pertumbuhan ekonomi yang merupakan hal penting dalam suatu
perekonomian memiliki keterkaitan erat bahkan ketergantungan terhadap kegiatan penawaran atas faktor-faktor produksi yang dibutuhkan dalam
proses produksi dan kemajuan teknologi yang dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi dalam proses produksi.
2.3. Teori pertumbuhan ekonomi regional
Teori pertumbuhan ekonomi adalah bagian penting dalam analisa ekonomi. Karena pertumbuhan ekonomi merupakan salahsatu unsur penting dalam
pembangunan ekonomi. Dalam analisa pembangunan ekonomi regional, maka perlu dilakukan analisa mengenai teori pertumbuhan ekonomi regional. Pada
analisa pertumbuhan ekonomi regional, akan dapat menjelaskan alasan mengapa suatu daerah dapat tumbuh dengan cepat atau tumbuh dengan lambat. Melalui
pertumbuhan ekonomi regional, maka suatu daerah dapat menciptakan pendapatannya sendiri. Dengan adanya perbedaan pada tingkat pendapatan, maka
akan menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat kesejahteraan antarregional. Tingkat perbedaan yang mencolok dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan.
Maka, teori pertumbuhan ekonomi regional dapat juga menjelaskan penyebab dari terjadinya ketimpangan antarregional.
Analisa teori pertumbuhan ekonomi regional bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk dapat meningkatkan tingkat pertumbuhan
ekonomi regional, menetapkan target dari pertumbuhan ekonomi regional, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya peningkatan atau
penurunan pertumbuhan ekonomi suatu daerah, dan menetapkan strategi
11
Ibid, hal. 264