95
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
Portofolio bjb KPR Portfolio bjb KPR
+402
b. bjb KPR Secondary Kepemilikan adalah kredit pembelian
unit hunian maupun non hunian bekas Secondary.
c. bjb KPR Take Over adalah salah satu fitur dari bjb KPR
Secondary untuk pengambilalihan kredit dari bank lain yang sejenis KPR dengan kriteria tertentu.
d. bjb KPR Top Up adalah salah satu fitur dari bjb KPR
Secondary untuk penambahan limit kredit atas fasilitas
bjb KPR yang sudah berjalan existing dengan kriteria
tertentu.
e. bjb KPR Konstruksi adalah salah satu fitur dari bjb KPR
Secondary untuk pembiayaan pembangunan rumah tinggal di kavling siap bangun milik calon debitur
atau suamiistri debitur dengan menggunakan jasa kontraktor pihak ketiga yang dipilih oleh debitur.
f. bjb KPR Multiguna adalah salah satu fitur dari bjb KPR
Secondary dengan agunan berupa unit hunian yang telah dimiliki oleh debitur yang dapat digunakan untuk
renovasi dan membiayai aneka kebutuhan konsumtif lainnya.
Penyaluran Kredit
Melalui implementasi kemasan baru produk bjb KPR
dan peningkatan aktivitas marketing di wilayah-wilayah potensial, sampai akhir 2011 portfolio KPR dapat tumbuh
sebesar 402 dibandingkan tahun sebelumnya yang diiringi dengan peningkatan signifikan jumlah debitur
perorangan dan penurunan tingkat NPL:
b. bjb KPR Secondary Kepemilikan, which is financing
facility for purchases of second-hand residential and non-residential properties.
c. bjb KPR Take Over, which is a feature product of bjb
KPR Secondary for termed transfers of similar loans from other banks.
d. bjb KPR Top Up, which is one of the bank’s feature
products that offers customers termed increase in their current credit limits.
e. bjb KPR Konstruksi, which is one of the features of bjb KPR Secondary offered to finance construction of
residential house on lands owned by the debtor or the debtor’s spouse, by a contractor of their choice.
f. bjb KPR Multiguna, which is one of the features of bjb
KPR Secondary in which the debtor’s house is pledged as collateral to obtain fund for house renovations or
various other purposes.
Credit Disbursement
The new looks of bjb KPR loans, which were supported
by more intense marketing promotions in potential areas had up to the end of 2011 increased KPR portfolio by
402 compared to the previous year, showing significantly increasing number of individual debtors and declining NPL
level:
BUSINESS REVIEW
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
96
Periode Baki Debet KPR
Jumlah Debitur Tingkat NPL
Rp Juta Pertumbuhan
Debitur Pertumbuhan
NPL gross Pertumbuhan
2008 33,387
- 369
- 1,83
- 2009
64,401 92,90
577 56,36
5,71 212.02
2010 90,721
40,87 704
22,01 10,36
81.44
2011 455,376
401,95 1.770
151,42 2,56
75.29
Sebaran portfolio bjb KPR di tahun 2011 didominasi oleh
wilayah Jabar dan Banten:
Wilayah Sebaran Portfolio Nilai Portfolio
Rp Juta Komposisi
Wilayah Sebaran Portfolio
Jabar Banten 316,077
69 Jabar Banten
Jabodetabek 80,536
18 Jabodetabek
Luar Jabar Banten Jabodetabek 58,763
13 Luar Jabar Banten Jabodetabek
Total 455,376
100 Total
Tinjauan Operasi
Dalam rangka meningkatkan brand awareness dan
peningkatan perolehan aplikasi produk bjb KPR maka selama tahun 2011 bank bjb telah melakukan program
marketing, promosi dan event pameran di wilayah tertentu antara lain:
- Program Marketing Subsidi Bunga Developer - Program Marketing Pre-Approved KPR Developer
- Program Marketing Fee Sales Developer - Gathering Developer dan Presentasi Produk dan PKS ke
DPD REI DPD Apersi Jabar, Jakarta dan Banten Maret 2011
- Pameran Perumahan dan REI Expo di Bandung Surabaya Okt 2011, Semarang Nov 2011 dan Solo
Des 2011 - Talk Show Radio di Bandung dan Semarang
Portofolio KPR
Dec 10 Feb 11
Apr 11 Jun 11
Aug 11 Oct 11
Dec 11
West Java and Banten dominated bank bjb’s Home Loan
Portfolio Distribution during 2011:
Review of Operations
In order to increase brand awareness and attract more
demands for bjb KPR, the Bank during 2011 executed a
number of marketing programs, promotions and events exhibitions in certain areas, including:
- Developer’s Marketing Program in Subsidized Interest Rate
- Developer’s Marketing Program in Pre-Approved Loan - Developer’s Marketing Fee Program
- Developers’ Gathering and Developer’s product and PKS presentation to REI’s and Apersi’s Regional Leader
Boards in West Java and Banten March 2011 - Real Estate Exhibition and REI Expo in Bandung and
Surabaya Oct 2011, Semarang Nov 2011 and Solo Dec 2011
- Radio Talk Shows in Bandung and Semarang
KPR
Mortgage Housing Finance
97
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
- Open table Launching Proyek Developer: Gateway Pasteur Bandung Nov 2011, Awani Residence
Bandung Nov 2011, Cherry Field Bandung Des 2011, Taman Sumber Indah Cirebon Des 2011
- Open table perusahaan: Dinas Kesehatan Garut Okt 2011, PT. Pelindo – Cirebon Nov 2011 dan
PT. Chevron – Garut Nov 2011
Dan untuk mendorong kontinuitas perolehan aplikasi bjb KPR, sampai dengan tahun 2011 bank bjb telah melakukan
PKS dengan beberapa pengembang potensial diantaranya adalah:
Lokasi Location Pengembang Developer
Proyek Project
Bandung Margahayu Land, PT
Orange District, De Marakesh, De Mansion, De Griya Wahana Bangun Prima, PT
Sweet Antapani, Papyrus Terrace Multidaya Kharisma, PT
Bumi Adipura Priwista Raya, PT
Bumi Asri Cihanjuang Soeta Group
Buana Soeta, Buana Tamansari, Graha Subang Kencana Awani Bandung Realty
The Awani Residence II Matahari Group
Ciganitri, Stela, Akita, Matahari Square, Matahari Siliwangi Istana – Agung Sedayu Group
Gateway Cicadas, Gateway Pasteur Kagum Group
The Jardin Cihampelas Jabodetabek
Bakrieland Bogor Nirwana Residence
Cowell Development Billabong Permai
Trinity Group – AP Land Ubud Village Cipulir
Solo Gading Gapura Tama
Tirtamaya Residence 3 Sunindo Gapura Prima, PT
Solo Paragon Apartment Surabaya
Bumi Lingga Pertiwi Gresik Kota Baru, Pondok Permata Suci
Menteng Mandiri Sejahtera Menteng Regency
Pasty Jaya, PT Sekarpuro Residence
Pakaland Grand Paka, Royal Paka, Paka Village, Ruko Star Paka Centre
Bumi Mentari Megah, PT Istana Mentari
Cipta Adi Perkasa, PT The Spring After Tomorrow
Diwangkara Bangun Persada, PT The Oasis
Makassar Tosan Lestari, PT.
Karebosi
Pertumbuhan bjb KPR membawa dampak terhadap
pertumbuhan produk DPK lainnya seperti tabungan, deposito, giro serta menambah jumlah customer base.
Dimana optimalisasi PKS Developer dan Sumber Daya Manusia di Tahun 2012 dapat mendorong perkembangan
bisnis KPR yang terus tumbuh secara prudent dan
meningkatkan pendapatan bank bjb dimasa yang akan
datang. - Open table Launching for Developer Project: Gateway
Pasteur Bandung Nov 2011, Awani Residence, Bandung Nov 2011, Cherry Field Bandung Dec 2011,
Taman Sumber Indah, Cirebon Dec 2011 - Corporate Open Table: Health Department of the city
of Garut Oct 2011, PT Pelindo - Cirebon Nov 2011 and PT. Chevron - Garut Nov 2011
And to encourage more deals on bjb KPR, bank bjb had
until 2011 made several credit channeling schemes with major developers including:
Growths achieved in bjb KPR have also generated positive impacts on bank bjb’s funding products such as savings,
demand deposits, and time deposits, all with larger customer base. Furthermore, optimized credit channeling
and improved Human Resources planned in 2012 are likely
to support bank bjb’s home financing business to continue
to grow with prudence, resulting in improved level of profitability in the future.
BUSINESS REVIEW
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
98
bjb PRIORITAS
bjb Priority
bjb prioritas merupakan layanan prioritas dan terbaik yang diberikan kepada nasabah prioritas bank bjb yang
membutuhkan pelayanan yang maksimal baik segi kemudahan, kenyamanan, kecepatan serta ketepatan.
bank bjb prioritas melakukan launching pertama layanan
prioritasnya pada bulan November 2008 dengan lokasi di
bjb prioritas di Jl. Teuku Umar no. 14 Bandung dengan nama bjb Prioritas. Layanan bjb prioritas adalah pelayanan
yang bersifat eksklusif dan personal bagi pribadi-pribadi nasabah perseorangan yang memiliki simpanan pada
bank bjb dalam jumlah tertentu. bjb Priority is a priority service offered to bank bjb’s priority
customers who wish to have maximum service in terms
of convenience, comfort, speed and accuracy. bank bjb
Priority was first introduced in November 2008 held at
bjb priority’s premises on Jl. Teuku Umar no. 14 Bandung named Bank Jabar Mitra Prioritas. bjb priority service is an
exclusive and personalized service for individuals personal
customers who have deposits at bank bjb that exceed a
certain amount.
bjb priority service is an exclusive and personalized services for individuals customers.
LAYANAN bjb PRIORITAS ADALAH PELAYANAN YANG BERSIFAT EKSLUSIF
DAN PERSONAL BAGI NASABAH PERORANGAN.
TINJAUAN BISNIS
99
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
Outlet bjb Prioritas
Agar dapat melayani secara optimal para nasabah prioritas
bank bjb, maka hingga tahun 2011 bank bjb prioritas
telah membangun 4 outlet, sehingga total outlet adalah 11 yang terdiri dari:
1. Outlet bjb prioritas Bandung 2. Outlet bjb prioritas Jakarta
3. Outlet bjb prioritas Serang 4. Outlet bjb prioritas Cirebon
5. Outlet bjb prioritas Tasikmalaya 6. Outlet bjb prioritas Bogor
7. Outlet bjb prioritas Bekasi 8. Outlet bjb prioritasTangerang
9. Outlet bjb prioritas Kelapa Gading 10. Outlet bjb prioritas Semarang
11. Outlet bjb prioritas Surabaya
Layanan terbaik bjb Prioritas
Sebagai layanan prima, nasabah bjb prioritas berhak
mendapatkan layanan terbaik dan esklusif dengan berbagai:
- Kemudahan
bjb prioritas sangat memahami kesibukan dan berharganya waktu nasabah, untuk itu bjb prioritas
menyediakan berbagai kemudahan untuk anda dalam melaksanakan transaksi perbankan diataranya:
bjb Priority Outlet
To deliver optimum serve to its priority customers, bank bjb
Priority open 4 outlets during 2011, so it now has a total of 11 outlets:
1. bjb Priority Outlet Bandung 2. bjb Priority Outlet Jakarta
3. bjb Priority Outlet Serang 4. bjb Priority Outlet Cirebon
5. bjb Priority Outlet Tasikmalaya 6. bjb Priority Outlet Bogor
7. bjb Priority Outlet Bekasi 8. bjb Priority Outlet Tangerang
9. bjb Priority Outlet Kelapa Gading 10. bjb Priority Outlet Semarang
11. bjb Priority Outlet Surabaya
bjb Priority Best Service
As members for quality service, bjb Priority customers
deserve exclusive service with a variety of:
- Ease
bjb Priority trully understands how engaged and valuable its customers are, hence bjb priority is keen
to provide facilities that offer much more convenient banking transactions including:
BUSINESS REVIEW
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
100
• Pelayanantransaksiperbankansecarapersonaldari
bjb prioritas.
• KartuATMpluskartudebet. • Save deposit box.
• Sertaberagamkemudahanlainnya.
- Keramahan Keramahan dan ketulusan adalah sikap utama dalam
melayani nasabah sebagai anggota bjb prioritas. bjb prioritas siap membantu menangani segala urusan
perbankan anda secara profesional. - Kenyamanan
Demi menjaga kenyamanan dan privacy setiap transaksi yang dilakukan, maka setiap nasabah akan dilayani di
ruangan yang didesain khusus sebagai komitmen untuk senantiasa memberikan yang terbaik untuk anda.
- Keuntungan lainnya
- Kartu member bjb prioritas dapat digunakan di lebih dari 17.000 mesin ATM mitra bank bjb.
- Fasilitas pemakaian ruang meeting. - Airport lounge, fasilitas ruang tunggu di bandara,
hanya dengan menunjukkan kartu membership bjb
Prioritas.
- Tempat parkir khusus di gedung bjb Prioritas.
- Travel arrangement.
- Merchandise menarik dari bjb Prioritas.
- Nasabah tidak perlu antri untuk bertransaksi. - Customer gathering.
Tinjauan Operasi bjb Prioritas
Kenaikan DPK Prioritas dari Desember 2008 hingga Desember 2011
OBP Des-08
Des-09 Des-10
Des-11 NSB
NOMINAL NSB
NOMINAL NSB
NOMINAL NSB
NOMINAL
BANDUNG 307
270.002.500.413 531
535.750.499.546 497
538.952.895.025 823
1.074.773.157.047 JAKARTA
86 114.129.609.314
126 144.208.310.476
227 439.552.759.558
115 102.405.563.953
SERANG 95
96.127.379.427 131
132.666.900.489 144
183.722.638.613 180
251.572.891.439 CIREBON
93 108.233.951.485
133 142.550.441.151
TASIKMALAYA 53
51.594.404.847 85
98.259.794.027 BOGOR
154 129.620.825.355
181 215.727.600.558
BEKASI 91
82.154.704.619 104
114.113.848.987 KELAPA GADING
97 286.668.953.388
TANGERANG
72 96.860.987.866
SEMARANG 83
50.049.426.056 SURABAYA
113 169.326.019.544
488 480.259.489.154
788 812.625.710.511
1.259 1.533.832.179.502
1.986 2.602.308.684.016
• PersonalbankingServices • ATMcardsplusdebitcard.
• Savedepositbox. • Avarietyofotherconveniences.
- Friendliness Friendliness and sincerity are our main approaches in
serving members of bjb Priority. bjb Priority is quick at
professionally handling all members’ banking affairs. - Comforts
In order to maintain comforts and privacy in every transaction, appointments or mere meetings with our
member customers are held in special room to realize our commitment to always do for the best.
- Other Benefits
- bjb Priority member cards are good at more than 17,000 ATM machines of bjb bank partners.
- Meeting room facility - Airport lounge, waiting room facilities at the airport, by
simply showing bjb Priority membership card .- Special parking lot at bjb Prioritas building
- Travel arrangement.
- Attractive merchandises from bjb Priority.
- Member Customers never have to queue to make transactions.
- Customer gathering.
Review of bjb Priority’s Operations
Third Party Fund in Priority accounts increases from December 2008 through December 2011 are detailed
below:
BJB PRIORITAS
bjb Priority
101
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
Sejak didirikan pada tahun 2008 dengan jumlah outlet
bjb Prioritas sebanyak 3 outlet, pada tahun 2011 bank bjb telah memiliki outlet bjb Prioritas sebanyak
11 outlet bjb Prioritas. Jumlah nasabah bjb Prioritas
pada tahun 2011 sebesar 1.986 nasabah, mengalami peningkatan 57,74 atau 727 nasabah dibandingkan
tahun 2010 yang berjumlah 1259 nasabah. Dana
kelolaan bjb Prioritas pada tahun 2011 mencapai
Rp 2.602.308 juta, meningkat 69,66 atau sebesar Rp 1.068.476 juta dibandingkan tahun sebelumnya yang
sebesar Rp 1.533.832 juta.
Rencana dan Strategi layanan bjb Prioritas 2012
Dalam rangka membuat layanan bjb prioritas semakin
optimal dan memiliki positioning yang kuat di masyarakat serta untuk meningkatkan persaingan dengan layanan
prioritas bank lain, maka bank bjb prioritas akan melakukan
rebrand dan relaunch dengan tujuan:
1. Menjadikan bjb Prioritas suatu brand yang kuat dimata
masyarakat 2. Dapat menyampaikan pesan dan informasi yang
semakin jelas dan tegas kepada nasabahmasyarakat
3. Menegaskan kredibilitas dan ekslusifitas layanan bjb
Prioritas 4. Meningkatkan kualitas dan spesifikasi layanan kepada
nasabah. Selain melakukan pembenahan terhadap sarana prasana
layanan, bank bjb prioritas akan senantiasa meningkatkan
kompetensi pemahaman Wealth Management para
pemasar bjb prioritas sehingga dapat meingkatkan skill
untuk memberikan advice dan pengelolaan dana nasabah dengan lebih baik.
bjb Priority now runs 11 outlets compared to 3 outlets when first introduced in 2008. bjb Priority has 1,986
customers, increasing by 57.74 or 727 clients compared to 2010, with 1,259 member customers.
bjb Priority’s third party fund in 2011 reached
Rp 2,602,308 million, showing an increase of 69.66 or Rp 1,068,476 million compared to the previous year, which
amounted to Rp 1,533,832 million.
bjb Priority’s Strategic Plan and in 2012
In order to optimise services and secure more solid positions in the society and to compete with other priority services
offered by other banks, bjb Priority will be re branded and
re-launched to:
1. Promote bjb Priority strong brand image within the
society 2. Be able to convey increasingly clear and firm messages
to customers society
3. Strengthen the reliability and exclusivity of bjb Priority
service 4. Improve service quality and redefine member customer
service specifications. In addition to improvements to service infrastructures,
bank bjb Priority will always increase the competence of its
units’ Wealth Management competence so each of them is better trained to give valuable advices and offer quality
fund management to member customers.
BUSINESS REVIEW
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
102
SYARIAH
Sharia
As a subsidiary, Bank Jabar Banten Shariah, increasingly completes its service and becomes an alternative bank which provides banking product
and service that the Company provides to public.
BANK JABAR BANTEN SYARIAH SEBAGAI ANAK PERUSAHAAN SEMAKIN MELENGKAPI DAN
MENJADI ALTERNATIF KETERSEDIAAN PRODUK DAN LAYANAN PERBANKAN YANG DIBERIKAN
PERUSAHAAN KEPADA MASYARAKAT.
Pendirian
PT Bank Jabar Banten Syariah adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya
menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di
Kota Bandung. Didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No.4 tanggal 15 Januari 2010, dibuat
oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta. Akta telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan
Surat Keputusan No. AHU-04317.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010 dan telah didaftarkan dalam
Daftar Perseroan sesuai dengan UUPT No.AHU-0006426. AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010.
Bank Jabar Banten Syariah merupakan perusahaan hasil pemisahan spin off Unit Usaha Syariah Bank Jabar Banten
Establishment
PT Bank Jabar Banten Sharia is a Limited subsidiary that conducts its operations according to and based on laws and
regulations of the Republic of Indonesia, and is located in Bandung. Was established under the Deed of Establishment
Limited No.4 January 15, 2010, made by Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta. Deed which was approved by the
Menkumham decision-04317.AH.01.01.Tahun AHU 2010 January 26, 2010 and has been registered in accordance
with the Company Law No.AHU 0006426.AH.01.09.Tahun 2010-January 26, 2010.
Bank Jabar Banten Sharia is the result of a spin off of the Bank Jabar Banten as set forth in the Deed of Separation of
TINJAUAN BISNIS
103
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
Pertumbuhan Aset Bank Jabar Banten
Syariah Bank Jabar Banten
Sharia Asset Growth
48
sebagaimana termaktub dalam Akta Pemisahan Unit Usaha Syariah Bank Jabar Banten ke dalam Bank Jabar Banten
Syariah No.3 tanggal 15 Januari 2010 dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta.
Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Jabar Banten Syariah, maksud dan tujuan adalah menyelenggarakan
usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah.
Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.13 tanggal 19 Oktober 2011, dibuat
oleh Popy Kuntari Sutresna, S.H., Notaris di Bandung, struktur permodalan dan susunan pemegang saham
adalah sebagai berikut:
Keterangan Nilai Nominal Rp250,-per saham
Nominal Value Rp250,- per Share Description
Jumlah Nilai Nominal Rp Total Nominal Value
Persentase Percentage
Modal Dasar
2.000.000.000.000
Basic Capital
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh bank bjb PD Banten Global Development
495.000.000.000 12.000.000.000
97,63 2,37
Issued and Fully Paid Capital bank bjb
PD Banten Global Development Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
507.000.000.000 100,00
Total Issued and Fully Paid Capital
the Sharia Unit Sharia Bank Jabar Banten from Bank Jabar Banten Sharia No. 3 dated January 15, 2010 Fathiah Helmi,
SH, Notary in Jakarta.
Business Activity
In accordance with Article 3 of the Articles of Bank Jabar Banten Sharia Association, intent and purpose is to conduct
banking business based on sharia principles.
Capital Structure and Composition of Shareholders
Under the Deed General meeting Shareholders No.13 Oktober 19, 2011, made by Popy Kuntari Sutresna, SH,
Notary in Bandung, the capital structure and shareholding structure is as follows:
BUSINESS REVIEW
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
104
Per tanggal 31 Desember 2011, susunan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas adalah
sebagaimana tercantum dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 15 tanggal 23
Februari 2011, dibuat oleh Popy Kuntari Sutresna, S.H., Notaris di Bandung dan Akta Berita Acara Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa No. 13 tanggal 19 Oktober 2011, dibuat oleh Popy Kuntari Sutresna, S.H., Notaris di
Bandung itu sebagai berikut:
Dewan Komisaris Nama Name
Board Of Commissioner
Komisaris Utama Nana Supriana
President Commissioner Komisaris
Santoso Djojo Koesoemo Commissioner
Komisaris Sudi Rahayu Suwarno
Commissioner Komisaris Independen
Buyung Zaenal Independent Commissioner
Direksi Board Of Directors
Direktur Utama Hendarin Sukarmadji
President Director Direktur Bisnis
A. Suryaman Business Director
Direktur Operasi Didi Muwardi
Operational Director Direktur Kepatuhan
Hadi Sunaryo Compliance Director
Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board
Ketua Atjep Djazuli
Chairman Anggota
Jaih Member
Anggota Asep Zaenal Ausop
Member
Per tanggal 31 Desember 2011, susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah di atas telah
memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia sebagaimana termaksud dalam:
a. Surat Bank Indonesia No.116DpGDPbS tanggal 25 November 2009 perihal Izin Prinsip Pendirian PT Bank
Jabar Banten Syariah; b. Surat Bank Indonesia No.125GBIDPbS tanggal
30 Maret 2010 perihal Keputusan Atas Pencalonan Komisaris PT Bank Jabar Banten Syariah; dan
c. Surat Bank Indonesia No.126GBIDPbS tanggal 29 April 2010 perihal Keputusan Atas Pencalonan
Komisaris Independen dan Direktur Kepatuhan PT Bank Jabar Banten Syariah.
d. Surat Bank Indonesia No.135GBIDPbS tanggal 10 Agustus 2011 perihal Keputusan atas Pencalonan
Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi PT Bank Jabar Banten Syariah.
As of December 31, 2011, the composition of the Board of Commissioners, Board of Directors and the Supervisory
Board is described in Deed Extraordinary General Meeting of Shareholders No. 15 dated February 23, 2011, made
by Popy Kuntari Sutresna, SH, Notary in Bandung and the Deed of Minutes of Extraordinary General Meeting of
Shareholders No. 13 dated October 19, 2011, made by Popy Kuntari Sutresna, SH, Notary in Bandung:
As of December 31 2011, the Board of Commissioners, Directors and Supervisory Board of Islamic Sharia above,
has received approval from Bank Indonesia as set forth in: a
. Bank Indonesia No.116DpGDPbS Letter dated November 25, 2009 regarding Permit Principles of PT Bank Jabar Banten’s
Establishment of the Sharia; b. Bank Indonesia No.125GBIDPbS letter dated March 30, 2010
regarding the decision on the nomination of the Commissioner of PT Bank Jabar Banten Sharia; and
c. Bank Indonesia No.126GBIDPbS letter dated April 29, 2010 regarding the decision on the nomination of the
Independent Commissioner and Director of Compliance of PT Bank Jabar Banten Sharia.
d. Bank Indonesia No. 135GBIDPbS letter dated August 10, 2011 regarding the decision on the nomination of
Board of Commissioner and Director Members PT Bank Jabar Banten Sharia.
SYARIAH
Sharia
105
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
Kinerja
Bank Jabar Banten Syariah merupakan Bank Umum Syariah yang kegiatan usahanya menghimpun serta menyalurkan
dana ke masyarakat. Berdasarkan angka-angka yang dikutip dari laporan keuangan untuk periode Desember
2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo Rekan, aset BJBS meningkat
48 atau Rp 919 miliar dari posisi Rp 1.930 miliar pada Desember 2010 menjadi sebesar Rp 2.849 miliar pada
Desember 2011. Perkembangan penghimpunan Dana Pihak Ketiga DPK
adalah sebagai berikut: • DPKyangberasaldariprodukgiro,tabungan,deposito
dan simpanan dari bank lain meningkat sebesar Rp 1.314 miliar atau 145 yaitu dari Rp 905 miliar
pada Desember 2010 menjadi Rp 2.219 miliar pada 31 Desember 2011. Peningkatan tersebut ditunjang oleh
kenaikan volume simpanan Deposito sebesar Rp 1.206 miliar atau 214 dari Rp 565 miliar menjadi Rp 1.771
miliar. • Produk giro meningkat Rp 76 miliar atau 58 dari
Rp 131 miliar pada Desember 2010 menjadi Rp 208 miliar pada 31 Desember 2011 dan produk tabungan
meningkat sebesar Rp 32 miliar 15 dari sebesar Rp 208 miliar menjadi Rp 240 miliar.
• Komposisi Dana Pihak Ketiga bank bjb Syariah
dari Desember 2010 hingga Desember 2011 masih didominasi oleh simpanan Deposito masing-masing
sebesar 62,43 dan 79,83 dari total Dana Pihak Ketiga. Sedangkan komposisi Giro dan Tabungan
mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 5 dan 12.
Meningkatnya volume usaha disebabkan pertumbuhan pembiayaan Bank Jabar Banten Syariah. Kinerja pembiayaan
syariah terus mengalami peningkatan dan pada tahun 2011 volume pembiayaan BJBS telah mencapai Rp 1.766
miliar dengan tingkat pertumbuhan mencapai 10.
Performance
Bank Jabar Banten Sharia is the Islamic Banks, whose operations raise and channel funds to the community.
According to figures quoted in the financial statements for the period 2011, audited by Public Accountant Office
Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo Partners Crowe Horwath, BJBS assets increased by 48 or Rp 919 billion from the
position of Rp 1,930 billion in December 2010 to Rp 2,849 billion in December 2011.
Development of Third Party Fund-raising DPK is as follows:
• Third Party Funds from Current Account, Savings Deposits, Time Deposits and Deposits from other
banks increased by Rp 1,314 billion or 145, from Rp 905 billion in December 2010 to Rp 2,219 billion in
December 31, 2011. The increase is supported by the increase in the volume of savings deposits amounting
to Rp 1,206 billion or 214 from Rp 565 billion to Rp 1,771 billion.
• DemanddepositsincreasedbyRp111billionor270.7 from Rp 41 billion in May 2010 to Rp 152 billion as of
December 31, 2010.
• Composition of Third Party Funds Sharia bjb bank
of December 2010 until December 2011 was still dominated by savings deposits amounted to 62.43
and 79.83 of total third party funds. While the composition of the Current Account and Savings
decreased compared with the previous year by 5 and 12.
The increase in business volume is due to the growth of Bank Jabar Banten Sharia’s financing. Performance of
Islamic financing continues to increase and in 2010 the volume of Bank Jabar Banten Sharia’s financing has reached
Rp 1603 billion with a growth rate reaching 122.9.
BUSINESS REVIEW
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
106
Perkembangan Ekuitas Modal
Ekuitas terdiri dari modal disetor dan saldo laba pada 31 Desember 2011 sebesar Rp 527 miliar atau meningkat 4
dibandingkan posisi pada Desember 2010. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya penambahan setoran modal
dari salah satu pemegang saham yaitu PD Banten Global Development PD BGD sebesar Rp 7 milyar pada bulan
Juni 2011 dan laba bersih yang dibukukan BJBS pada akhir tahun 2011 sebesar Rp 18 milyar.
Pertumbuhan Pendapatan, Beban dan Laba
Selama periode tahun buku 2011, pertumbuhan pendapatan, beban dan laba BJBS adalah sebagai berikut:
• Pendapatan operasional BJBS sebesar Rp 265 miliar dimana jumlah tersebut berasal dari pendapatan
penyaluran dana Rp 257 miliar 97 dan sisanya Rp 8 miliar 3 berasal dari pendapatan operasional
lainnya • BebanoperasionalBJBSRp138miliarterdiridaribeban
tenaga kerja Rp 64 miliar, beban administrasi dan umum Rp 18 miliar, beban penyisihan kerugian aset
produktif bersih Rp 15 miliar dan sisanya berupa beban lainnya.
• LababersihBJBSsebesarRp18miliar.
The Development of Equity Capital
Equity consists of paid-in capital and retained earnings as of December 31, 2010 amounted to Rp 505 billion or an
increase of 1.1 compared to the position on May 2010. This increase is made possible by Bank Jabar Banten Sharia
being able to post a net profit of Rp 5.39 billion at the end of 2010. While the bank’s paid up capital of Bank Jabar
Banten Sharia is unchanged at Rp 500 billion.
Revenue, Expense and Income Growth
During the period of fiscal year 2011, revenue growth, expense and profit BJBS are as follows:
• Operating income amounted to Rp 265 billion which is the amount derived from the income distribution
of funds of Rp 257 billion 97 and the remaining Rp 8 billion coming from other operating income.
• Bank Jabar Banten Sharia bank operating expenses of Rp 138 billion consists of personnel expenses of
Rp 64 billion, general and administrative expenses of Rp 18 billion, provision for losses in net earning assets
of Rp 15 billion and the rest are other expenses. • Bank Jabar Banten Sharia’s net proit amounted to
Rp 18 billion.
SYARIAH
Sharia
107
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
Rasio-rasio Keuangan
• RasiopermodalanCARbankbjb Syariah pada bulan
Desember 2011 sebesar 30,20 mengalami penurunan sebesar 1,19 dibandingkan bulan Desember 2010
yang berada pada posisi 31,39. • Kualitas aset produktif per 31 Desember 2011 rasio-
rasio terkait dengan kualitas aktiva produktif antara lain Net Performing Financing NPF – Gross 1,36,
Net Performing Financing NPF – Net 0,41. • Rasiorentabilitas:
- Imbal hasil Aset Return On Asset – ROA sebesar 1,22 pada Desember 2011 dan 0,72 pada
Desember 2010. - Imbal Hasil Ekuitas Return On Equity – ROE sebesar
3,53 pada Desember 2011 dan 1,62 pada Desember 2010.
- Peningkatan ROA dan ROE disebabkan oleh rasio BOPO yang mengalami perbaikan dibandingkan
dengan tahun sebelumnya. - NIM pada tahun 2011 sebesar 7, 84 mengalami
penurunan sebesar 0,45 apabila dibandingkan dengan posisi Desember 2010 sebesar 8,29.
.• Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO sebesar 84,12. Mengalami perbaikan
dibandingkan dengan posisi pada bulan Desember 2010 sebesar 90,33.
• Per31Desember2011,Financing Deposit Ratio FDR 79,61 apabila dibandingkan dengan Desember 2010
yang sebesar 121,31. Kondisi tersebut disebabkan karena rendahnya volume pembiayaan perusahaan
yang hanya meningkat sebesar Rp 163 milyar atau 10 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Financial Ratios
• bank bjb Sharia’s Current Account Ratio CAR in
December 2011 was 30.20, or declining by 1.19 compared to 31.39 in December 2010.
• The quality of productive assets as of December 31 2011 ratios related to the quality of productive assets
Such as Net-performing financing NPF - Gross 1:36, Net Performing Financing NPF - Net 0.41
• proitabilityratio: - Return On Assets – ROA was 1.22 in 2011
compared to 0.72 in December 2010. - Return on Equity ROE was 3.53 in December
2011 compared to 1.62 in December 2010. - Increases in ROA and ROE ratios were generated by
improved BOPO compared with the previous year. - NIM in 2011 was 7, 84, or experiencing a decline
of 0.45 when compared with 8.29 in December 2010
• Operational Expenses to Operating Income BOPO equals to 90.33. BOPO ratio is still higher than the
national ratio BOPO of the Islamic banking industry in 2010 That is 79.17.
• As of December 31, 2011, Financing Deposit Ratio FDR was 79.61, lower when compared to December
2010, which had a ratio of 121.31. This indicates smaller financing volume in the amount of Rp 163
billion, or increasing only by 10 compared with the previous year.
BUSINESS REVIEW
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
108
ASPEK PEMASARAN
Marketing Aspect
Penetration into a different market share is a strategy to expand customer base and to increase the competitiveness. The Bank’s strength
in the consumer segment is continuously maintained as one of the main pedestal.
PENETRASI KE PANGSA PASAR YANG BERBEDA MERUPAKAN STRATEGI
MEMPERLUAS CUSTOMER BASE DAN MENINGKATKAN DAYA SAING USAHA,
SEMENTARA KEKUATAN BANK DI SEGMEN KONSUMER TERUS DIJAGA SEBAGAI SALAH
SATU TUMPUAN UTAMA.
Sementara itu, pertumbuhan yang dicapai semakin memperbesar customer base yang dimiliki Bank. Banyaknya
jumlah nasabah dengan beragam kebutuhan mereka yang kian kompleks harus bisa kami tangani dengan
kenyamanan dan kecepatan yang setara kualitasnya. Disini, keberadaan teknologi informasi yang tepat guna sangat
memegang peranan penting. Tersedianya berbagai sistem teknologi dengan segala kelebihannya harus bisa dicermati
secara baik. Bank harus mampu menetapkan sistem teknologi informasi yang sesuai dengan kebutuhannya.
Infrastruktur dibangun berdasarkan keperluan, sehingga pengembangannya kedepan dapat dilakukan secara efisien
dan tidak mengganggu operasional Perusahaan.
Fokus pembiayaan bank bjb kepada segmen usaha kecil
dan menengah telah membuktikan bahwa Bank lebih Meanwhile, the growth achieved by the Bank has
increasingly widen its customer base. We have to facilitate a large number of clients with their various increasingly
complex needs with comfort and speed with equivalent quality. In this case, an efficient Information Technology plays
a very important role. The availability of various technology system with its excess must be considered carefully. Bank
must be able to use the Information Technology which is suitable with its need. Infrastructure is built based on need,
so that its development in the future can be done efficiently and does not interfere the company’s operation.
bank bjb’s progressive engagements in small and medium
business financings have demonstrated its persistence in
TINJAUAN BISNIS
109
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
mampu bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi. Oleh karena itu, di masa mendatang kami akan konsisten dalam
menjadikan segmen usaha kecil dan menengah sebagai pasar utama bagi pengembangan bisnis Bank.
Sesuai dengan misi dan fungsi kami sebagai motor penggerak dan pendorong kegiatan dan kemajuan
ekonomi daerah, bank bjb merupakan salah satu sumber
pendapatan asli daerah. Untuk mengoptimalkan penetrasi
pasar, bank bjb mengembangkan jaringan pemasaran
baik melalui jaringan kantor maupun jaringan pemasaran lainnya seperti agen channeling untuk menyalurkan Kredit
Multi Guna dan tenaga Direct Sales Agent DSA untuk bjb
Kredit Mikro Utama. Perluasan jaringan operasional juga terus kami lakukan,
guna meningkatkan daya jangkau pelayanan dan membangun daya saing produk. Hal ini dilakukan sebagai
upaya meningkatkan jasa pelayanan demi mencapai kepuasan nasabah.
Sementara itu, peningkatan volume maupun frekuensi transaksi valas selain didukung oleh peluncuran aplikasi
bjb TIP FX yang mempermudah nasabah dalam melakukan
transaksi valas, juga ditunjang dengan gencarnya aktivitas pemasaran yang dilakukan Tresuri dalam meningkatkan
basis nasabah bank bjb.
economic crisis. Having learnt this, we have decided to promote small and medium business segments as our key
markets for future business development.
Clinging to our mission and functions as the driving force in the region’s economic activities and progress, bank
bjb remains as one of the Province main local sources of revenues. To penetrate the market, bank bjb has
developed marketing network through branch offices and also through the distribution of Multi Guna Loan through
the regional development banks adopting the channeling scheme.
We also continue our network expansion to improve service coverage and strengthen our product competitive
edges. This is done as an effort to improve services to meet customer satisfaction.
Meanwhile, the increased volumes and frequencies of foreign exchange transactions are supported through the
application of TIP FX that provide easier foreign exchange transactions, and also by more rigorous marketing activities
by bank bjb’s Treasury to improve customer base.
BUSINESS REVIEW
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
110
Konsumer
Selama berpuluh-puluh tahun bank bjb menggeluti
consumer banking, bahkan consumer banking menjadi tulang punggung bisnis bank secara keseluruhan baik dari
sisi pembiayaan maupun pendanaan.
Kredit konsumer terbukti telah membawa bank bjb terus
tumbuh semakin besar dari masa ke masa. Dengan kualitas aset yang relatif terjaga di tingkat yang sangat aman
sehingga mampu menghasilkan return yang optimal,
consumer banking yang dikelola bank bjb telah menjadi
daya tarik tersendiri bagi kalangan investor baik lokal maupun asing.
Dari sisi pendanaan, sebagaimana kita ketahui bank yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah di
Jawa Barat dan Banten ini memiliki kedekatan emosional dengan Pegawai Negeri Sipil PNS dan masyarakat umum
khususnya di wilayah Jawa Barat dan Banten. Suatu hal yang menjadi modal penting di tengah persaingan bisnis
yang semakin ketat. Ketatnya tingkat persaingan di industri perbankan sudah
dirasakan bank bjb sejak beberapa waktu lampau. Menyikapi hal ini tentunya bank bjb tidak tinggal diam
dan terus memperluas pangsa pasarnya hingga tingkat nasional dengan berbagai inovasi baik dari sisi produk
yang ditawarkan maupun kualitas pelayanan kepada para nasabahnya.
Dengan jaringan yang kini tidak terbatas di wilayah Jawa
Barat dan Banten maupun DKI Jakarta, bank bjb melakukan
berbagai terobosan untuk membangun image dan kepercayaan dari seluruh lapisan masyarakat dimanapun
mereka berada.
Tingkat persaingan ini yang menuntun bank bjb untuk terus
memodifikasi strategi pemasarannya, dan implementasi dari strategi tersebut tentunya harus didukung oleh kualitas
SDM dan infrastruktur TI yang mumpuni. Hal inilah yang kemudian menjadi perhatian jajaran Manajemen baru yang
terpilih di akhir Juli 2011 lalu.
Consumer Banking
Bank bjb has in years engaged in consumer banking, even
making it our backbone business both in funding and financings.
With many years spent in Consumer Loan, bank bjb has
grown to become what it is now. Having shown relatively maintained asset quality, this consumer banking of bank
bjb has attracted a number of foreign and local investors.
In funding, it is obvious to almost every one how bank bjb
has built solid and emotional relationship with majority government officials PNS and the public, especially those
residing in West Java and Banten. This very fact does give confidence in the increasing business competition.
The more intense competition in banking industry has been
sensed by bank bjb for quite sometime. Addressing this, bank bjb aggressively expands its market share to reach the
national level offering innovated products and improved service quality to its customers.
Having more capitalized businesses beyond the borders of
West Java and Banten, bank bjb made some breakthroughs
in promoting its brand image to gain more trust from all walks of life wherever they are.
This highly intense competition has also forced bank bjb to
more creative in marketing strategies, for which qualified human resources and sophisticated IT have become a must.
The new management team recently appointed in last July 2011 was sharply aware of this and has brought up this
issue as a major concern to address.
ASPEK PEMASARAN
Marketing Aspect
111
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
Selain menawarkan tingkat suku bunga yang kompetitif,
bank bjb juga berupaya untuk terus meningkatkan kualitas
pelayanannya kepada para nasabah. Dengan pelayanan
yang semakin baik, bank bjb meyakini bahwa loyalitas
nasabah akan tercipta dengan sendirinya. Loyalitas inilah yang kemudian membentuk persepsi yang kuat sehingga
akan membawa bank bjb ke tingkat yang lebih maju.
.
Komersial
bank bjb menyadari bahwa untuk menjadi bank yang terus
tumbuh semakin besar itu memerlukan berbagai terobosan. Terobosan itu dapat diciptakan melalui penetrasi pasar ke
segmen-segmen yang berbeda dengan sebelumnya. Perbankan komersial adalah salah satu bentuk penetrasi
pasar yang dilakukan bank bjb dalam beberapa tahun
terakhir. Menyadari bahwa potensi pembiayaan dan sumber dana yang berasal dari segmen ini cukup menjanjikan,
bank bjb kemudian menggarap bisnis perbankan komersial
secara bertahap dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.
Saat ini perbankan komersial bank bjb telah menyalurkan
pembiayaan kepada perusahaan-perusahaan nasional dengan kualitas aset yang terjaga dengan baik. Dari sisi
pendanaan, bank bjb juga berhasil menurunkan cost
of fund segmen ini dengan terus menerus melakukan pendekatan kepada nasabah-nasabah institusi secara
profesional. Seperti halnya sistem pemasaran di segmen lainnya,
konsep pemasaran perbankan komersial yang saat ini
dikembangkan oleh bank bjb juga berorientasi kepada
keperluan dan kebutuhan para nasabahnya. Artinya bahwa kebutuhan nasabah institusi atau korporasi
yang sangat kompleks serta memerlukan produk-produk yang saling berkaitan dan mendukung satu sama lain,
dijawab dengan solusi tepat yang diberikan oleh bank bjb. Layanan terpadu yang diberikan bank bjb saat ini dapat
memenuhi keinginan dan kebutuhan nasabah baik dari sisi pendanaan, pembiayaan serta transaksional.
In addition to offering competitive interest rates, bank
bjb also strives to continuously improve service quality to its customers. With better service bank bjb believes that
customer loyalty will evolve by itself. It is this customer
loyalty that has attached a strong image to bank bjb as it
has advanced to a new business level.
Commercial Banking
Bank bjb realize a growing bank needs some breakthroughs.
Breakthroughs are possible when a company decides to penetrate new markets.
Commercial banking portrays bank bjb’s market
penetrations performed within the last couple of years. Recognizing the size of funds potential in this segment,
bank bjb started to engage in commercial segment,
gradually, and prudentially.
Bank bjb’s commercial banking has channeled financings to
large national companies with well preserved-asset quality.
In funding, bank bjb also managed to reduce the cost of
funds through professional and continuous approaches to institutional customers.
As with any other marketing system in the different segments, commercial banking marketing concept is
customer oriented.
This orientation produced business thoughts that institution or corporate customers’ needs are very complex
and require products that are interrelated and supportive of each other, which have been properly addressed by
bank bjb. In this segment, bank bjb has launched various
integrated services to meet customer in funding, financing and business transactions.
BUSINESS REVIEW
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
112
Mikro
Segmen bisnis mikro atau UMKM merupakan segmen yang sedang digarap secara khusus oleh beberapa bank
nasional lainnya.
Demikian halnya dengan bank bjb yang telah
memperkenalkan produk mikronya kepada masyarakat sejak tahun 2007 lalu.
Berbagai penyempurnaan pun terus dilakukan bank bjb terhadap bisnis barunya yang menarik ini. bank bjb secara
konsisten mengembangkan produk dan layanan mikro dari waktu ke waktu. Penyesuaian tingkat suku bunga
agar tetap kompetitif serta akselerasi proses analisa dan collecting system dengan bantuan Teknologi Informasi
yang handal, menunjukan keseriusan bank bjb di dalam
menggarap bisnis ini. Selain penyempurnaan produk dan layanan, di tahun 2012
bank bjb juga berencana menambah jaringan pelayanan
untuk kredit mikronya dengan meluncurkan micro outlet
yang dinamakan “waroeng bjb”. Waroeng bjb adalah outlet khusus mikro yang bertempat
di seluruh Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu serta di pasar-pasar tradisional dan sentra bisnis yang
potensial.
Hal ini tentunya sebagai sarana dan upaya bagi bank bjb
untuk terus mendekatkan diri dengan para nasabahnya. Demografi Indonesia yang luas serta kebutuhan nasabah
mikro untuk memperoleh pembiayaan yang mudah dan cepat, dibaca sebagai satu potensi bisnis yang prospektif
oleh bank bjb.
Kedepannya, bisnis mikro diharapkan dapat menjadi pilar
bagi bank bjb untuk mendukung pertumbuhan bisnis
secara keseluruhan. Dengan jumlah permintaan yang sedemikian besar, bisnis mikro dapat menjadi bisnis yang
sangat prospektif sepanjang pengelolaannya dilakukan secara tepat dan profesional.
Micro Banking
Micro or SME business segment is an attractive segment currently attracting most large banks.
Likewise, bank bjb has been introducing innovative micro
products since 2007.
Various improvements have been made to maintain this
exciting segment. bank bjb from time to time develops
new products and services. The banks seriousness in this segment is portrayed in continuous adjustment for interest
rates in order to remain competitive and accelerated analyzing and collecting system processes through reliable
Information Technology,
In addition to product and service improvements, bank
bjb made another breakthrough by introducing its unique “waroeng bjb” to expand its micro loan facilities.
Waroeng bjb is a unique micro outlet located at all Branch Offices and Sub-Branch Offices of bank bjb as well as in
traditional markets and potential business centers.
This also portrays bank bjb’s continuous efforts to cement its presence among its customers. bank bjb sees the wide
regions of Indonesian archipelago and customer needs for easy and fast micro financing as challenging business
prospects.
In the future, micro-business is expected to be another
strong pillar of bank bjb to support its overall business
growth. Producing an abundance of loan proposals, micro business can be very high-returning so long as it is managed
professionally.
ASPEK PEMASARAN
Marketing Aspect
113
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
Kredit Pemilikan Rumah KPR
Strategi Bisnis di Tahun 2011
Strategi bisnis bjb KPR yang telah dilakukan di tahun
2011 sebagian besar telah dilaksanakan yaitu review dan implementasi kebijakan produk, melakukan perjanjian
kerja sama dengan developer, melakukan aktivitas bisnis di wilayah potensial, meluncurkan program marketing,
melakukan sosialisasi dan pemasaran produk melalui keikutsertaan pameran, event, open table, talk show radio.
Dilain pihak bank bjb telah mempersiapkan pembentukan
sentra KPR di 4 empat lokasi dengan penempatan 4 empat orang KPR Manager sebagai kepala Sentra KPR
yaitu untuk wilayah Bandung Kota, Bandung Kabupaten, Priangan Timur dan Surabaya.
Rencana Strategi Bisnis di Tahun 2012
Rencana strategi bisnis bjb KPR di tahun 2012 merupakan
penerusan program di tahun 2011 dan penambahan pelaksanaan program kerja baru yang terdiri dari aktivitas
sebagai berikut: 1. Business as Usual
a. Pembentukan dan pemenuhan personil untuk 10 sepuluh Sentra KPR
b. Penempatan Group Head Bisnis Proses KPR pada Kantor Wilayah
c. Review Kebijakan dan Penetapan Kewenangan Keputusan Kredit
d. Implementasi bisnis proses melalui Web Scoring KPR
e. Pembentukan Tim Project Web Scoring, System Monitoring, Document Collection dan Repayment
Collection f. Peningkatan dan pemenuhan pipeline PKS
Developer g. PKS dengan mitra bisnis lainnya seperti brokerage
house, Jamsostek, Bapertarum, dan lain-lain h. Sales Promotion
2. Inisiatif Strategis a. Strategic Alliance
b. Program Marketing c. Program KPR Karyawan Take Over
d. Portfolio acquisition e. Branch Contest
f. Developer Gathering
Mortgage and Housing Loans
Business Strategic Plan in 2011
Most of bjb KPR’s 2011 business Strategies were
successfully implemented; which were to review and implement product policies, to have more partnerships
with developers, to perform business activities in potential areas, to launch and run focused marketing programs, and
to make the most use of our participations in exhibitions,
events, open tables, and radio talk shows to market bjb KPR. In support of these, 4 four bjb loan centers were
established, each directed by a home loan Manager, in Bandung, the secondary district of Bandung, East Priangan,
and Surabaya.
Business Strategic Plan in 2012
Bank bjb’s 2012 strategic business plan has been formulated to continue bjb KPR current progresses, supported by fresh
work programs including: 1. Business as Usual
a. Establishment of 10 Sentra KPR KPR Centers with its supporting personnel
b. Placement KPR Business Process of Group Heads at Regional Offices
c. Policy Reviews and Determination of Authorities for Credit Approval
d. Business process implementation through KPR Web Scoring
e. Team buildings for Web Scoring Project, Monitoring System, and repayment and Document Collections
f. Developer’s credit channelling scheme improvements and the implementation of those already in the
pipeline g. More credit channelling schemes with housing
brokers, Jamsostek Social Security Coverage of Workers, Bapertarum Government officer housing
Supervisory Board etc. h. Sales Promotion
2. Strategic initiatives a. Strategic Alliance
b. Marketing programs c. KPR Take Over Employee Programs
d. Portfolio acquisition e. Branch Contest
f. Developer Gathering
BUSINESS REVIEW
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
114
TINJAUAN
FUNGSIONAL
FUNCTIONAL REVIEW
115
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
Sementara itu, pertumbuhan yang dicapai semakin memperbesar customer base yang dimiliki Bank. Banyaknya
jumlah nasabah dengan beragam kebutuhan mereka yang kian kompleks harus bisa kami tangani dengan
kenyamanan dan kecepatan yang setara kualitasnya. Disini, keberadaan teknologi informasi yang tepat guna sangat
memegang peranan penting. Tersedianya berbagai sistem teknologi dengan segala kelebihannya harus bisa dicermati
secara baik. Bank harus mampu menetapkan sistem teknologi informasi yang sesuai dengan kebutuhannya.
Infrastruktur dibangun berdasarkan keperluan, sehingga pengembangannya kedepan dapat dilakukan secara efisien
dan tidak mengganggu operasional Perusahaan. Meanwhile, the growth achieved by the Bank has
increasingly widen its customer base. We have to facilitate a large number of clients with their various increasingly
complex needs with comfort and speed with equivalent quality. In this case, an efficient Information Technology plays
a very important role. The availability of various technology system with its excess must be considered carefully. Bank
must be able to use the Information Technology which is suitable with its need. Infrastructure is built based on need,
so that its development in the future can be done efficiently and does not interfere the company’s operation.
The growth of the Bank will always be followed by need to provide adequate human resources, both in terms of quantity and quality. To meet the need,
a well-planned process is required in order to get a good result. Thus, the banking operation runs smoothly and the quality of services provided bank
bjb can be maintained sustainably.
PERTUMBUHAN USAHA BANK AKAN SELALU DIIKUTI DENGAN KEBUTUHAN KETERSEDIAAN
SUMBER DAYA MANUSIA YANG MEMADAI, BAIK DARI SEGI JUMLAH MAUPUN KUALITASNYA.
UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN TERSEBUT, DIPERLUKAN PROSES YANG TERENCANA
SEHINGGA MENDAPATKAN HASIL YANG BAIK. DENGAN DEMIKIAN, KEGIATAN OPERASIONAL
BERJALAN SECARA LANCAR, KUALITAS LAYANAN YANG DIBERIKAN bank bjb PUN DAPAT TERJAGA
KESINAMBUNGANNYA.
FUNCTIONAL REVIEW
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
116
Kriteria kompetensi yang harus dimiliki SDM bank bjb
dikembangkan seiring dengan kemajuan dan target yang ingin dicapai Bank.
Sumber daya manusia SDM yang berkualitas merupakan aset utama Perusahaan, oleh karenanya pengelolaan dan
pengembangan SDM sudah dimulai bank bjb sejak proses
perekrutan dan selama mereka berkarya di Bank. Sebagai apresiasi atas dedikasi dan integritas yang diberikan selama
mereka bekerja, kami juga menyiapkan paket paska karya yang memadai.
In line with its business progresses and future targets,
bank bjb continues adjusting the competence criteria of
its Human Resources Human resources HR quality is the bank’s main asset;
therefore, the bank begins our employees’ quality development and management since the recruitment
process and during their years of service at the bank. We also have attractive retirement package to show our
appreciation to retired personnel for their dedication and integrity.
SUMBER DAYA MANUSIA
Human Resources
Management and development on human resources is a sustainable program which goes since the process of selecting the candidate of
employees until they work and complete their duty in the Bank.
PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MERUPAKAN
SUATU PROGRAM BERKESINAMBUNGAN, SEJAK PROSES PEMILIHAN CALON-
CALON PENGELOLA MASA DEPAN HINGGA KETIKA ASET UTAMA INI BERKARYA DAN
MENYELESAIKAN TUGASNYA DI BANK.
TINJAUAN FUNGSIONAL
117
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
Perencanaan SDM
Tersedianya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan merupakan salah
satu faktor yang sangat berpengaruh untuk menjaga keberlangsungan perusahaan, sehingga akan memudahkan
perusahaan dalam membangun pondasi yang kuat untuk menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. Dalam
rangka pemenuhan SDM tersebut, kami melakukannya sejak mencari calon pegawai yang kompeten yang dapat
mempengaruhi masa depan Perusahaan, yakni melalui program rekrutmen yang terencana dengan baik.
Rekrutmen
Rekrutmen yang dijalankan bank bjb merupakan suatu
proses pengadaan sumber daya manusia yang berkualitas
dan profesional sejalan dengan pertumbuhan bank bjb
yang begitu pesat.
HR planning
The bank’s sustainability relies heavily on competent human resources to lay solid foundation for excellence in
the increasingly intense competition. To do this, we apply stringent screening since the initial stages of recruitment
process so we can ascertain higher possibility to hire qualified personnel that would bring continuous improvements to
the bank and to the Bank’s future growths.
Recruitment
At bank bjb, employee recruitment is conducted to ensure
qualified and professional personnel in line with the bank’s rapid business progress,
Biaya Pengelolaan SDM Cost of Human Resources
Management
488
miliar
FUNCTIONAL REVIEW
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
118
Program rekrutmen yang diadakan Divisi SDM di tahun 2011 adalah sebagai berikut:
- Rekrutmen Fresh Graduate. Rekrutmen fresh graduate merupakan pengadaan tenaga fresh graduate dengan
status calon pegawai non pendidikan. Selama tahun 2011, Divisi SDM telah mengadakan rekrutmen dan
menjaring 371 fresh graduate. - Rekrutmen Special Hire. Rekrutmen special hire
merupakan pengadaan
tenaga berpengalaman
pada bidang pekerjaan tertentu yang selaras dengan
pencapaian kinerja bank bjb. Rekrutmen di tahun 2011
telah menjaring 45 tenaga special hire. - Rekrutmen Officer Development Program. Rekrutmen
Officer Development Program ODP merupakan pemenuhan kebutuhan calon tenaga pimpinan
creating business leader dimana calon tenaga ODP
berasal dari internal dan eksternal bank bjb.
- Rekrutmen pegawai melalui kerja sama dengan perusahaan penyedia jasa outsourcing. Program ini
khusus untuk memenuhi tenaga supportingnon core unit. Hingga tahun 2011, jumlah tenaga outsourcing
bank bjb sebanyak 1.498 pegawai.
- Rekrutmen tenaga Staf dengan status Perjanjian Kerja Waktu Tertentu PKWT. Tenaga staf status PKWT di
tahun 2011 terdapat sebanyak 22 pegawai.
Komposisi Karyawan Menurut Status pada tahun 2011
2011 Composition of Employees by Status
Tetap Permanent
93,31
Calon Pegawai Prospective
6,69 Komposisi Karyawan
Menurut Jenjang Pendidikan pada tahun 2011
2011 Composition of Employees by Educational Level
S3 Doctoral
0,19
Pasca Sarjana S2 Post Graduate
9,10
Sarjana Undergraduate
76,43
Diploma Diploma
11,74
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas dan Sederajat
Senior High School 2,26
Sekolah Menengah Tingkat Pertama Junior High School
0,23
Sekolah Dasar Elementary School
0,05 Komposisi Karyawan Menurut Status
Composition of Employees by Status
Status 2006
2007 2008
2009 2010
2011 Status
Tetap 1.484
1.515 1.742
1.608 1.532
1.979 Permanent
Calon pegawai 6
24 23
513 516
142 Prospective
Jumlah 1.490
1.539 1.765
2.121 2.048
2.121 Total
The following are our recruitment programs run during 2011:
- Fresh Graduate Recruitment. Fresh graduate recruitment gives the bank fresh graduate recruits with non-
academic status. During 2011, the Human Resources Division recruited 371 fresh graduates.
- Recruitment of Special Hire. This program is intended to hire experienced personnel for certain critical areas
to meet the bank’s business progress. Bank bjb hired
45 such personnel’ during 2011. - Officer
Development Program.
This particular
recruitment process is intended for succession purposes to prepare the bank’s future leaders whether from
external or internal sources. - Recruitment of staff through partnerships with the
bank’s outsourcing companies. This program is specifically designed to hire supporting personnelnon-
core units. Until 2011, the bank has employed 1,498 outsourced personnel.
- Staff recruitment under Employment Agreement for specific time PKWT. During 2011, the bank hired 22
personnel under this agreement.
SUMBER DAYA MANUSIA
Human Resources
119
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan
Composition of Employees by Educational Level
Status 2006
2007 2008
2009 2010
2011 Status
S3 -
- -
3 5
4 Doctoral
Pasca Sarjana S2 76
119 151
189 188
193 Post Graduate
Sarjana 823
976 1.221
1.546 1.532
1.621 Undergraduate
Diploma 274
245 235
240 260
249 Diploma
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas dan
Sederajat 274
168 137
116 58
48 Senior High School
Sekolah Menengah Tingkat Pertama
11 8
8 8
2 1
Junior High School Sekolah Dasar
32 23
13 19
7 5
Elementary School Jumlah
1.490 1.539
1.765 2.121
2.048 2.121
Total
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Manajemen pada tahun 2011
2011 Composition of Employees by Management Level
Manajemen Puncak Top Management
0,94
Manajemen Madya Senior Management
7,54
Manajemen Lini Junior Management
38,85
Staf dan Lainnya Staff and Others
52,66 Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Usia
pada tahun 2011 2011 Composition of Employees
by Age 18 – 30 Tahun
18 – 30 Years 46,77
31 – 40 Tahun 31 – 40 Years
29,28
41 – 50 Tahun 41 – 50 Years
21,45
Lebih dari 50 Tahun Older Than 50 Years
2,50 Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Manajemen
Composition of Employees by Management Level
Status 2006
2007 2008
2009 2010
2011 Status
Manajemen Puncak 15
19 20
20 20
20 Top Management
Manajemen Madya 99
110 120
147 120
160 Senior Management
Manajemen Lini 209
266 289
416 544
824 Junior Management
Staf dan lainnya 1167
1.144 1.336
1.538 1.364
1.117 Staff and Others
Jumlah 1.490
1.539 1.765
2.121 2.048
2.121 Total
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Usia
Composition of Employees by Age
Status 2006
2007 2008
2009 2010
2010 Status
18 – 30 Tahun 357
386 543
705 983
992 18 – 30 Years
31 – 40 Tahun 558
567 582
704 574
621 31 – 40 Years
41 – 50 Tahun 501
514 547
571 444
455 41 – 50 Years
Lebih dari 50 Tahun 74
72 93
141 47
53 Older Than 50 Years
Jumlah 1.490
1.539 1.765
2.121 2.048
2.121 Total
FUNCTIONAL REVIEW
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
120
Pengelolaan Kinerja
Setelah menjadi karyawan di bank bjb, kapabilitas mereka
terus-menerus dipantau. Penilaian kinerja merupakan suatu sistem untuk mengukur dan menilai kinerja setiap
pegawai yang dilaksanakan setiap awal tahun atas kinerja selama 1 tahun terakhir.
Penilaian kinerja yang kami lakukan terdiri dari: 1. Penilaian kinerja untuk tenaga pimpinan, yaitu suatu
sistem penilaian yang diperuntukkan bagi para tenaga pimpinan bank yang membuat sasaran kerja goal
setting. 2. Penilaian kinerja untuk tenaga non pimpinan, yaitu
suatu sistem penilaian yang diperuntukkan bagi para pegawai bank yang tidak membuat sasaran kerja non
goal setting.
Pengembangan Kompetensi
Pengembangan kemampuan karyawan merupakan kunci tersedianya sumber daya manusia yang handal untuk
menjawab tantangan berbagai jabatan dan bagi terciptanya
budaya kinerja yang dinamis di bank bjb.
Divisi SDM telah melaksanakan program assessment yang dilaksanakan secara berkala. Tujuan dari program ini
diantaranya adalah untuk mengukur kesesuaian antara kompetensi yang dibutuhkan untuk level jabatan tertentu
dengan kinerja yang ditampilkan dari pegawai yang bersangkutan. Hasil analisa kesenjangan antara kebutuhan
dengan apa yang ditampilkan, menjadi bahan rekomendasi yang kemudian disampaikan ke Divisi Pendidikan
Pelatihan dalam menyusun silabus guna mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan dari pegawai. Selain itu,
hasil assessment dapat dijadikan sebagai salah satu alat keputusan untuk menetapkan pengembangan karir
pegawai. Pegawai-pegawai yang dinilai memiliki potensi untuk menempati posisi manajerial telah ditempatkan
sesuai potensinya. Selama tahun 2011, Divisi SDM telah mengadakan 3 tiga
kali assessment untuk level Staf yakni pada bulan Juli yang diikuti 80 pegawai, bulan September 173 pegawai, dan
bulan November 33 pegawai.
Performance Management
At bank bjb, our employee performances are routinely
monitored. Assessment is performed at the beginning of each year to assess the employees’ performances for their
last one-year serving period
The employee assessment includes: 1. Assessment of Leaders performance, which is an
assessment system, intended to evaluate the bank leaders who are responsible for establishing business
objectives goal setting. 2. Performance assessment for non-leading personnel,
which is an assessment system intended for employees who are not responsible for establishing business
objectives non goal setting.
Competence Improvement
Employees’ competence Improvement is key to the availability of qualified human resources to address
challenges in various positions and to promote dynamic
performance culture in bank bjb.
Human Resources Division has periodically implemented assessment programs. This program is designed to evaluate
employees’ performances against the per-established competency requirements for a particular position. Findings
in such analysis or the gaps between what is required and how the requirement is performed are then submitted
to Education Training Division for recommendations to enable the Division to prepare syllabus in order to improve
employee competences as required. This assessment also serves as analytical tool to consider the relevant employees’
career developments. Employees with demonstrated potentials to fill managerial positions are promoted
according to their potentials.
During 2011, Human Resources Division held three 3 staff assessments, which were performed in July on
80 employees, in September on 73 employees, and in November on 33 employees.
SUMBER DAYA MANUSIA
Human Resources
121
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
Di tahun 2012, setiap pegawai pada jenjang manajerial direncanakan
akan mengikuti
assessment untuk
meningkatkan keterampilan serta kompetensinya dan menjadi indeks untuk mengukur kompetensi pegawai
pada bidang-bidang terkait.
Pengembangan Karir
Setiap pegawai bank bjb yang telah memenuhi persyaratan
yang berlaku memiliki peluang untuk mengembangkan karirnya yang diidentifikasi melalui metode assessment.
Metode ini untuk mengidentifikasi talenta yang dimiliki para pegawai dan menjadi salah satu acuan dalam pemetaan
pegawai potensial dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan SDM, salah satunya adalah promosi.
Unit Penunjang Layanan SDM
Untuk mendukung pengelolaan SDM yang baik, Divisi SDM saat ini tengah melakukan penyempurnaan sistem
informasi manajemen SDM yakni Human Resources Information System yang merupakan implementasi aplikasi
sistem informasi SDM yang berbasis kompetensi. Selain itu, untuk menunjang pemberian layanan kepada
pegawai, Divisi SDM memiliki fasilitas yang bernama “Kios Informasi Kepegawaian Divisi SDM”. Fasilitas ini berfungsi
sebagai media komunikasi antara Divisi SDM dengan seluruh pegawai mengenai pekerjaanaktivitas SDM yang
terbaru dengan melalui teknologi layar sentuh.
Kesempatan Kerja yang Sama
Setiap pegawai mendapatkan kesempatan kerja yang sama. Terkait dengan kenaikan jabatan, setiap pegawai
yang telah memenuhi persyaratan memiliki hak yang sama untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi setelah
melalui tahapan seleksi dimana keputusannya menjadi kewenangan Manajemen.
Biaya yang Telah Dikeluarkan
Biaya yang telah dikeluarkan oleh bank bjb terkait dengan
pengelolaan SDM hingga akhir tahun 2011 adalah sekitar Rp 488 miliar. Sekitar Rp 3,8 miliar dari jumlah tersebut
merupakan biaya rekrutmen. In 2012, All employees at managerial levels are scheduled for
assessments for further skill and competence improvements and as index to measure employees’ competence in their
related areas of functions.
Career Development
Through assessment methods, any of the bank employees whose competency has been identified is given upmost
opportunities to develop their careers. This method helps the bank to identify all employees’ talents and serves as
one of the bank’s references for mapping of potential employees and for decision-making process related to
human resources, including for promotion.
Human Resource Services Supporting Units
To support good human resource management, Human Resources Division is currently improving HR management
information system, which is a competency-based HR information system application.
In addition, to support its services to employees, HR Division has established “Human Resources Division Kiosk”, which
is a special facility that serves as a communication tool between HR Division and all employees, which covers all
HR activities widely disseminated and displayed using latest touch screen technology.
Equal Employment Opportunities
Bank bjb ascertains equal opportunities to all employees.
All employees who have met certain requirements have equal rights for upper vacant positions, however, selection
and decisions on such promotion process remains the authority of the management.
Expenses
During 2011, bank bjb spent Rp 488 billion for HR
developments. Of such total cost, Rp 3.8 billion was spent on recruitment process.
FUNCTIONAL REVIEW
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
122
Program Pelatihan
Dalam meningkatkan kemampuan dan wawasan para
pegawai, bank bjb telah mengikutsertakan karyawannya
kedalam berbagai program pendidikan dan pelatihan, baik yang dilakukan secara internal maupun oleh pihak
eksternal. Di tahun 2011, terdapat sekitar 242 program pendidikan dan pelatihan yang telah diikuti oleh 5014
karyawan bank bjb.
Adapun program pendidikan dan pelatihan yang diikuti karyawan selama tahun 2011 tersebut adalah:
Program Pendidikan dan Pelatihan Karyawan Tahun 2011
No. Nama Program Pelatihan
Jumlah Peserta Training Program
1. Diskusi Workshop 2 Hari tentang Penilaian Atas
Kepatuhan PSAK 5055 untuk Auditor 5
2 Days Discussion Workshop Compliance Assessment PSAK 5055 for Auditor
2. Akuntansi
99 Accounting
3. Balance Leadership Training
66 Balance Leadership Training
4. Banking Crisis Management, Basel III and Stress Testing
2 Banking Crisis Management, Basel III and Stress Testing
5. BARA Refreshment Program-2nd Senior Management Risk
Summit 2011 2
BARA Refreshment Program-2nd Senior Management Risk Summit 2011
6. Dasar-Dasar Analisa Kredit
100 Basic Credit Analysis
7. Dasar-Dasar Tresuri
15 Basic Treasury
8. Certified Ethical Hacker CEH
1 Certified Ethical Hacker CEH
9. Pelatihan dan Sertifikasi Certified Information System
Security Professional CISSP Common Body of Knowledge CBK
1 Certified Information System Security Professional
CISSP Common Body of Knowledge CBK Training and Sertification
10. Pembangunan Karakter
138 Character Building
11. Program Persiapan Chartered Financial Analysis
40 Chartered Financial Analysis Preparation Program
12. Pelatihan Penagihan dan Dokumentasi Kredit
2 Collection Documentary Credit Training
13. Penagihan dan Dokumentasi Kredit
2 Collections and Documentary Credit
14. Kredit Konsumen dan Penilaian Kredit
3 Consumer Lending and Credit Scoring
15. Analisa Keuangan Perusahaan
100 Corporate Financial Analyis
16. Pendidikan Pengenalan Perbankan
142 Corporate Induction Pendidikan Pengenalan Perbankan
17. Administrasi dan Pelaporan Kredit
53 Credit Administration and Reporting
18. Administrasi dan Pelaporan Kredit bagi Manajer KC
51 Credit Administration and Reporting for
Sub-Branch Manager 19.
Credit Card: Pengenalan Bisnis Kartu Kredit 88
Credit Card: Introducing Credit Card Business 20.
Penilaian Risiko Kredit untuk Kredit Konsumer 1
Credit Risk Scoring for Consumer Loan 21.
Diklat Audit Kecurangan 1
Fraud Audit Training Course 22.
Diklat Keuangan Perusahaan Corporate Finance 1
Training Course 23.
Diklat Penulisan Laporan Hasil Audit yang Efektif 1
Training Course 24.
Diklat Penyerapan Aspirasi 2
Absorbing Aspiration Training Course 25.
Diklat PPH Pemotongan dan Pemungutan 2
Withholding Taxes Training Course 26.
Proyeksi Keuangan 100
Financial Projection 27.
Seminar Setengah Hari “Masalah-Masalah Dalam Pembiayaan Ekspor Indonesia”
2 Half Day Seminar “Problems in Export Financing
in Indonesia”
Training Program
The bank has involved its employees in various internal and external trainings to enhance their knowledge and
capabilities, During 2011, approximately 242 education and training programs were run, participated by 5,014
employees.
The following is list of Employee Education and training programs during 2011:
Employee Education
and Training
Program in 2011
SUMBER DAYA MANUSIA
Human Resources
123
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011 No.
Nama Program Pelatihan Jumlah Peserta
Training Program
28. In House Training Program Manajemen Aktiva - Passiva
ALM 19
In House Training Assets Liabilities Management ALM Program
29. In House Training Banknotes Likuiditas Valas
34 In House Training Banknotes Forex Liquidity
30. In House Training Compliance Assessment PSAK 5055
Revisi 2006 for Auditor 59
In House Training Penilaian Kepatuhan PSAK 5055 Revisi 2006 untuk Auditor
31. In House Training Workshop Perbankan Konsumer
60 In House Training Consumer Banking Workshop
32. In House Training Kebijakan, Peraturan dan
Surat Edaran BI 30
In House Training on Policies, Regulations and Circular Letter of Bank
33. In House Training Pengembangan Diri bank bjb Cabang
Batam 14
In House Training Self Development at bank bjb Batam
34. In House Training System and Network Security untuk EDP
53 In House Training System and Network Security for EDP
35. In House Training Dasar-Dasar Pembiayaan Perdagangan
23 In House Training Basic Trade Finance
36. In House Training Perbankan Internasional
27 In House Training International Banking
37. In House Training Operasional Pembiayaan Perdagangan
23 In House Training Trade Finance Operation
38. Analisa Industri
100 Industry Analysis
39. Interconnecting Cisco Network Devices II
1 Interconnecting Cisco Network Devices II
40. Investasi Dana Pensiun
1 Pension Fund Investment
41. Investor Relations Workshop
2 Workshop Hubungan Investor
42. ISO 27001:2005 PCI-DSS
2 ISO 27001:2005 PCI-DSS
43. In House Training Internal Audit: Penilaian Kepatuhan
PSAK 50-55 Revisi 2006 untuk Auditor 59
In House Training Internal Audit: Compliance Assessment PSAK 50-55 Revisi 2006 for Auditor
44. Konferensi 2nd Asia Corporate University Summit 2011
2 Conference on 2nd Asia Corporate University
Summit 2011 45.
Konferensi Nasional III Ikatan Auditor Intern Bank 2
3rd National Conference on Bank Internal Auditors Association
46. Aspek Hukum Pinjaman
100 Loan Legal Aspect
47. Pengawasan Pinjaman Deteksi Masalah
100 Loan Monitoring Problem Detection
48. Remedial Pinjaman
98 Loan Remedial
49. Restrukturisasi Kredit
100 Loan Structuring
50. Manajemen Keaslian Uang Rupiah Graphonomy
51 Authenticity Management Rupiah Graphonomy
51. Manajerial Lini Pertama
307 First-line managerial
52. Mengelola dan Menghitung Kecukupan Modal Risiko
Operasional 2
Managing and Calculating Operational Risk Capital Adequacy
53. Micro Finance Summit 2011
1 Micro Finance Summit 2011
54. Seminar Nasional Bancassurance
6 National Seminar Bancassurance
55. On the Job Training Calon Pegawai
144 On the Job Training for Future Employee
56. Pelatihan Sertifikasi Brevet Pajak
58 Tax Brevet Course Certification
57. Pelatihan Analisa Kredit Mikro dan Supervisi Kredit
121 Training on Analysis and Supervision of Micro Credit Loans
58. Pelatihan Aplikasi FinArch Functional
11 FinArch Application Training
59. Pelatihan Applied Leadership Program
51 Applied Leadership Program Training
60. Pelatihan Assets Liabilities Management ALMA
31 Assets Liabilities Management ALMA Training
61. Pelatihan Audit Internal
53 Audit Internal Training
62. Pelatihan Bancassurance
57 Bancassurance Training
63. Pelatihan Basic Instructional Design
18 Basic Instructional Design Training
64. Pelatihan Business Process Management
1 Business Process Management Training
65. Pelatihan Cash Management
1 Cash Management Training
66. Pelatihan CCNA Fast Track dan Ujian CCNA
2 CCNA Fast Track Training and CCNA Test
67. Pelatihan Certified Organization Development Analyst
2 Certified Organization Development Analyst Training
68. Pelatihan CISA Exam Preparation
1 CISA Exam Preparation Training
FUNCTIONAL REVIEW
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
124
No. Nama Program Pelatihan
Jumlah Peserta Training Program
69. Cisco Certified Network Associate CCNA –
Interconnecting Cisco Network Devices Training 2
Pelatihan Cisco Certified Network Associate CCNA – Interconnecting Cisco Network Devices
70. Pelatihan Competitor Intelligence
4 Competitor Intelligence Training
71. Pelatihan Configuring and Troubleshooting a Windows
Server 2008 Active Directory + Exam 3
Configuring and Troubleshooting a Windows Server 2008 Active Directory + Exam Training
72. Pelatihan Contract Drafting Negotiation Skill for Legal
Officer 4
Contract Drafting Negotiation Skill for Legal Officer Training
73. Pelatihan CTP-PLTE
2 CTP-PLTE Training
74. Pelatihan dan Sertifikasi Affiliate Wealth Management
WM 01 25
Affiliate Wealth Management WM 01 Training and Certification
75. Pelatihan dan Sertifikasi Assessment Center Assessor
1 Assessment Center Assessor Training and Certification
76. Pelatihan dan Sertifikasi Wealth Management Level 2 WM
02 31
Wealth Management Level 2 WM 02 Training and Certification
77. Pelatihan dan Sertifikasi Wealth Management WM 01 –
WM 07 8
Wealth Management WM 01 – WM 07 Training and Certification
78. Pelatihan e-Learning Learning Management System
4 e-Learning Learning Management SystemTraining
79. Pelatihan ERM ISO 31000 Sertifikasi ERMCP
3 ERM ISO 31000 Training ERMCP Certification
80. Pelatihan Financial Statement Analysis
3 Financial Statement Analysis Training
81. Pelatihan Guarantee: Understanding Benefit Risk
Product Guarantee, TypeMechanism Legal Issue 3
Guarantee: Understanding Benefit Risk Product Guarantee, TypeMechanism Legal Issue Training
82. Pelatihan Hak Tanggungan
7 Mortgage Training
83. Pelatihan Hukum Perkreditan
2 Credit Law Training
84. Pelatihan Hypnoselling
55 Hypnoselling Training
85. Pelatihan IBM eSeries iSeries Administration Control
3 IBM eSeries iSeries Administration Control Training
86. Pelatihan IT Infrastructure Library - ITIL
1 IT Infrastructure Library ITIL Training
87. Pelatihan ITIL Training with the Experts
3 ITIL Training with the Experts Training
88. Pelatihan Jaminan Perbankan Standby Letter of Credit,
Demand Guarantee, Bank Guarantee 5
Bank Guarantees Training Standby Letter of Credit, Demand Guarantee, Bank Guarantee
89. Pelatihan Kejahatan Perbankan: Modus, Pencegahan
Penanganannya Dikaitkan dengan Implementasi UU No. 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana
5 Training on Banking Crimes: Modus, Prevention
Handling in Relation with the Implementation of Law no. 3 Year 2011 on the Transfer of Funds
90. Pelatihan Keterampilan Menangani Berbagai Hal Khusus
dalam Proses Perdata di Luar Pengadilan Sesuai UU No. 301999 tentang Arbitrase Alternatif Penyelesaian
Sengketa 2
Training on Arbitration Advocacy Skills in Accordance to the Law No. 301999 on Arbitration and Alternative
Dispute Resolution 91.
Pelatihan Legal Contract Drafting 2
Legal Contract Drafting Training 92.
Pelatihan Legal Derivatives ISDA Master Agreement 3
Legal Derivatives ISDA Master Agreement Training 93.
Pelatihan Legal Risk Management Legal Audit for Good Corporate Govermance Fraud Prevention
2 Legal Risk Management Legal Audit for Good Corporate
Governance Fraud Prevention Training 94.
Pelatihan Managing and Running an Effective Helpdesk 2
Managing and Running an Effective Helpdesk Training 95.
Pelatihan Manajemen Risiko dan Bisnis Kredit Sindikasi 4
Training on Risk Management and Loan Syndication Business
96. Pelatihan Manajemen Risiko, Hukum, dan Fraud Agunan
Kredit 2
Training on Risk Management, Law, and Loan Collateral Fraud
97. Pelatihan Menangani Aspek Hukum Perseroan Terbatas
dan Membuat Dokumen-Dokumen Perseroan Terbatas 2
Training on Handling The Legal Aspect and Preparing Documents for Limited Company
98. Pelatihan Menangani Aspek Hukum Tenaga Kerja,
Penanganan Masalah Ketenagakerjaan, PNK, PHI, Kontrak Kerja
2 Training on the Legal Aspect of Employment, Employment
Problem, PNK, PHI Contract 99.
Pelatihan Mencegah dan Menangani Masalah Tanah dan Bangunan
2 Training
100. Pelatihan Metode dan Teknik Penyusunan SOP
3 Training on SOP Method and Preparation
101. Pelatihan Micropayment 2011: Global Indonesia Trend
3 Micropayment 2011: Global Indonesia Trend Training
SUMBER DAYA MANUSIA
Human Resources
125
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011 No.
Nama Program Pelatihan Jumlah Peserta
Training Program
102. Pelatihan Nasional tentang Pertanahan
2 National Land Training
103. Pelatihan New Product Development
3 New Product Development Training
104. Pelatihan Payments Cash Management
1 Payments Cash Management Training
105. Pelatihan Pelaporan SID Versi 6
42 Training on SID Reporting Version 6
106. Pelatihan Pembiayaan Sindikasi
20 Syndication Financing Training
107. Pelatihan Pemeriksaan Berbasis Risiko Risk Based
Examination 2
Risk Based Examination Training 108.
Pelatihan Pendidikan Profesi Lanjutan Wakil Agen Penjual Reksa dana
30 Advanced Course for Mutual Fund Agent
109. Pelatihan Penggunaan IS-WARE dalam Skim Subsidi Resi
Gudang S-SRG bank bjb 8
Training on IS-WARE Application in Warehouse Receipt
Subsidy Scheme of bank bjb
110. Pelatihan Perencanaan Strategik
2 Training on Strategic Planning
111. Pelatihan Perkasan
1 Cash Activities Training
112. Pelatihan Persiapan Lisensi AAJI
65 AAJI License Preparation Training
113. Pelatihan Personnel Administration Development Program
2 Personnel Administration Development Program Training
114. Pelatihan PHP wick Socket Connection to AS 400
2 PHP wick Socket Connection to AS 400 Training
115. Pelatihan Prodcut Knowledge bank bjb, Service Excellence,
Teller Program bagi Customer Service dan Teller 5
Training on bank bjb Product Knowledge, Service Excellence, Teller Program for Customer Service and
Teller 116.
Pelatihan Program Anti Pencucian Uang APU 66
Training on Anti Money Laundering Program 117.
Pelatihan Project Management 2
Project Management Training 118.
Pelatihan Project Management Certification for PMP 1
Training on Project Management Certification for PMP 119.
Pelatihan Project Management Essential 1
Essential Management Project Training 120.
Pelatihan Riset Pemasaran Terapan 2
Training on Applied Marketing 121.
Pelatihan Sales Force Management 2
Sales Force Management Training 122.
Pelatihan Seri Teknik Manajemen Risiko Simulasi Monte Carlo
2 Monte Carlo Simulation of Risk Management Training
123. Pelatihan Sharepoint 2010 for Business Intelligence
2 Sharepoint 2010 for Business Intelligence Training
124. Pelatihan Ship Finance
2 Ship Finance Training
125. Pelatihan SOP Lifecycle
5 SOP Lifecycle Training
126. Pelatihan Strategic Asset Liability Management ALM
1 Strategic Asset Liability Management ALM Training
127. Pelatihan Talent Management System
62 Talent Management System Training
128. Pelatihan Tekno Ekonomi Budidaya dan Pengolahan
Kelapa Sawit 2
Training on Techno Economics of Oil Palm Cultivation and Processing
129. Pelatihan Treasury Audit Framework
1 Treasury Audit Framework Training
130. Pelatihan untuk Para Pejabat Bank “Fraud di Bidang
Perbankan” 2
Training for Bank Executives on Banking Fraud 131.
Pendidikan dan Pelatihan Analisis Laporan Keuangan 1
Training Course on Financial Report Analysis 132.
Pendidikan dan Pelatihan bagi Para Calon Pegawai bank bjb
24 Training Course for bank bjb New Recruits
133. Pendidikan dan Pelatihan Loan Monitoring Problem
Detection bagi Supervisi Kredit 136
Training Course on Loan Monitoring Problem Detection for Loan Supervisor
134. Pendidikan dan Pemahaman Praktek Asuransi
19 Training on Insurance Practices
135. Pendidikan Manajemen Umum Dana Pensiun
2 Pension Fund Management Course
136. Program Certified Investor Relations
2 Certified Investor Relations Program
137. Program Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen Risiko
“Advance Credit Analysis Workshop” 1
“Advance Credit Analysis Workshop” Risk Management Certification Program
138. Program Tutorial Certificate in Sales Operation
4 Program Tutorial Sertifikat untuk Sales Operation
139. Project Financing
100 Project Financing
FUNCTIONAL REVIEW
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
126
No. Nama Program Pelatihan
Jumlah Peserta Training Program
140. Public Training “Dasar-dasar Negosiasi Penagihan Kredit
Macet” 1
Public Training on “Basic Negotiation Non-Performing Loan Collection”
141. Workshop Evaluasi Kartu Pegawai Elektronik KPE
2 Workshop on the Evaluation of Employee Electronic Card
KPE 142.
Right Attitude and Positive Thinking 142
Right Attitude and Positive Thinking 143.
SafeNet Lune SA and Luna EFT Training 2
SafeNet Lune SA and Luna EFT Training 144.
Seminar “Amankah Uang Simpanan Nasabah pada Bank Pasca Kasus Malinda Dee Pemkab Batubara?”
1 Seminar “How Safe is Customers Saving After the Case of
Malinda Dee and Provincial Government of Batubara” 145.
Seminar Accelerated Culture Transformation 4
Seminar on Accelerated Culture Transformation 146.
Seminar Akutansi PSAK 24 Revisi 2011 3
Accounting Seminar on PSAK 24 Revisi 2011 147.
Seminar Asia Growth Innovation in The New Financial Order
5 Seminar on Asia Growth Innovation in The New
Financial Order 148.
Seminar Banking Solution Day 1
Seminar Banking Solution Day 149.
Seminar dan Musyawarah Kerja Nasional XI ASBANDA 1
The 11th Seminar and Work Meeting of ASBANDA 150.
Seminar Developing an Effective Risk Based Bank Rating RBBR for Commercial Bank
1 Seminar of Developing an Effective Risk Based Bank Rating
RBBR for Commercial Bank 151.
Seminar Gambaran Ekonomi Tahun 2012 Mitigasi Dampak Krisis Global
1 Seminar on Economy Outlook in 2012 Mitigation of
Global Crisis Impact 152.
Seminar Good Governance 3
Seminar on Good Governance 153.
Seminar HR Expo 2011 3
Seminar on HR Expo 2011 154.
Seminar Nasional “Banking Leadership Banking Fraud in Asia”
2 National Seminar on “Banking Leadership Banking Fraud
in Asia” 155.
Seminar Nasional Jamsostek 2
National Seminar on Jamsostek 156.
Seminar Nasional ke-3 AAI “Kompetensi dan Kemandirian Auditor Internal di Masa Mendatang”
2 3rd AAI National Seminar on “Competence and
Independence of Internal Auditor in the Future” 157.
Seminar Nasional Pencucian Uang 1
National Seminar on Money Laundry 158.
Seminar Nasional Penegakan Hukum dan Upaya Pencegahan terhadap Kejahatan Perbankan
2 National Seminar on Law Enforcement and Prevention of
Banking Crimes 159.
Seminar Peluang dan Tantangan Refinancing dalam Industri Multifinance
2 Seminar on Opportunities and Challenges in Refinancing in
the Multifinance Industry 160.
Seminar Recruitment Selection Strategies 2
Seminar on Recruitment Selection Strategies 161.
Seminar Risk Management Summit 3
Seminar Risk Management Summit 162.
Seminar Selling with Character 3
Seminar Selling with Character 163.
Seminar Tantangan Pasar Modal Indonesia dalam Menghadapi Integrasi Pasal Modal ASEAN melalui
Keterbukaan Informasi dan Penerapan IFRS 2
Seminar on the Challenges for Indonesian Stock Market in Facing the Integration of ASEAN Stock Market Through
Information Disclosure and IFRS Implementation 164.
Sertifikasi Certified Information System Auditor CISA 1
Certified Information System Auditor CISA Certification 165.
Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 6
Level 1 Risk Management Certification 166.
Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2 6
Level 2 Risk Management Certification 167.
Sertifikasi Manajemen Risiko Level 3 3
Level 3 Risk Management Certification 168.
Service Mindset, Interpersonal Communication Assertiveness
139 Service Mindset, Interpersonal Communication
Assertiveness 169.
SESPIBANK 2
SESPIBANK School of Banking Leadership 170.
Structure Trade Finance STF Set Up Scheme Financing by Using Exim Financing, Guarantee Insurance Product
4 Structure Trade Finance STF Set Up Scheme Financing by
Using Exim Financing, Guarantee Insurance Product 171.
Syndication Loan 100
Syndication Loan 172.
Technical Induction Produk Jasa, Perkreditan dan Akuntansi Bank Tingkat Dasar
142 Technical Induction Product Service, Loan and Basic
Bank Accounting 173.
The Essentials of Residential Mortgage Banking Best Practices Legal Land for KPR
2 The Essentials of Residential Mortgage Banking Best
Practices Legal Land for KPR 174.
Training Balance Score Card BSC SysAdmin 9
Training Balance Score Card BSC SysAdmin 175.
Training Certified Data Center Professional 2
Training Certified Data Center Professional
SUMBER DAYA MANUSIA
Human Resources
127
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011 No.
Nama Program Pelatihan Jumlah Peserta
Training Program
176. Training Change Agent
75 Training Change Agent
177. Training Failure Analysis
2 Training Failure Analysis
178. Training Hak-hak Atas Tanah dan Penyelesaian Sengketa
4 Training on Land Rights and Dispute Settlement
179. Training Investasi Pasar Modal
1 Training for Capital Market Investment
180. Training Kiriman Uang BNI Wesel PIN bank bjb
41 Training on BNI Wesel PIN at bank bjb
181. Training Need Analysis Training Impact Evaluation
2 Training Need Analysis Training Impact Evaluation
182. Training for Trainer Program Pengendalian Gratifikasi
40 Training for Trainer Program for Gratification Control
183. Training Operational Risk Management
4 Training Operational Risk Management
184. Training Stress Testing on Banking Risk Exposure
4 Training Stress Testing on Banking Risk Exposure
185. Training Treasury Interactive Pricing
20 Training Treasury Interactive Pricing
186. Treasury Management
1 Treasury Management
187. Two Days Discussion Workshop: “Kupas Tuntas
Perhitungan Collective and Individual Impairment – Data Historis and Unwinding Interest Implementation”
2 Two Days Discussion Workshop: “Discussing the
Collective Calculation and Individual Impairment – Historical Data and Unwinding Interest Implementation”
188. Ujian Kompetensi Dealer
3 Dealers’ Competence Test
189. Ujian Sertifikasi Certificate in Sales Operation
4 Sales Operation Certification Test
190. Ujian Standar Profesi Dana Pensiun
2 Pension Fund Professional Standard Test
191. Valuation Appraisal
100 Valuation Appraisal
192. Wakil Agen Penjual Reksa dana
78 Mutual Funds Sales Agent
193. Wealth Planner Workshop
2 Wealth Planner Workshop
194. Workshop “bank bjb Brings the World to Your Hand”
96 Workshop “bank bjb Brings the World to Your Hand”
195. Workshop Advance Report Writing
2 Workshop Advance Report Writing
196. Workshop Analisa Komprehensif Pemilihan Metode
Perhitungan CKPN Kolektif Serta Perhitungan Unwinding Interset Sesuai PSAK 50-55 Revisi 2006
2 Workshop on Comprehensive Analysis of Calculation
Method for Collective CKPN and Unwinding Interest Calculation according to PSAK 50-55 Revision 2006
197. Workshop Analisa Portofolio Kredit melalui Linkage
Program 3
Workshop on Loan Portfolio Analys through Linkage Program
198. Workshop Anti Pencucian Uang Pencegahan Pendanaan
Terorisme APU PPT 1
Workshop on Anti Money Loundering Terorism Financing Prevention APU PPT
199. Workshop Assessor Uji Kompetensi Bidang Manajemen
Risiko 3
Workshop on Assessor Risk Management Competency Test
200. Workshop Auditing for Internal Fraud
4 Workshop Auditing for Internal Fraud
201. Workshop Best Practice Pengelolaan Data Kerugian Bank
2 Workshop on Best Management of Data Bank Losses
202. Workshop Change Process Strategy bank bjb
73 Workshop Change Process Strategy bank bjb
203. Workshop dan Dialog Nasional Ketenagakerjaan
2 Workshop on National Dialogue and Employment
204. Workshop Framework Enhance Liquidity Standard
Refreshment BSMR 3
Workshop Framework Enhance Liquidity Standard Refreshment BSMR
205. Workshop Fraud Investigatve Auditing: Prevention,
Detection, and Investigation 2
Workshop Fraud Investigatve Auditing: Prevention, Detection, and Investigation
206. Workshop Fungsi Kepatuhan dalam MendeteksiMencegah
Menangani Tindak Kejahatan Bidang Perbankan 4
Workshop on Compliance Function in Detecting Preventing Tackling Crime in Banking
207. Workshop How to Handle Media
2 Workshop on How to Handle Media
208. Workshop How to Handle Press Well
2 Workshop on How to Handle Press Well
209. Workshop Human Resources Development Center
1 Workshop on Human Resources Development Center
210. Workshop Impairment Kredit Ritel Kolektif
6 Workshop on Impairment Credit Ritel Collective
211. Workshop Implementasi Tingkat Kesehatan Bank
2 Workshop on Implementation of the Bank
212. Workshop IT Audit: Risk Mapping Audit Planning 2012
2 Workshop IT Audit: Risk Mapping Audit Planning 2012
213. Workshop Kiat Sukses Penanganan Kredit Sindikasi
2 Workshop on of Handling Loan Syndication
214. Workshop Managing Corporate Communication
1 Workshop on Managing Corporate Communication
FUNCTIONAL REVIEW
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
128
No. Nama Program Pelatihan
Jumlah Peserta Training Program
215. Workshop Media Relations
1 Workshop on Media Relations
216. Workshop Nasional 2 Hari Indonesia Crisis Center
5 Workshop on Nasional 2 Indonesia Day Crisis Center
217. Workshop Nasional Akuntansi
2 Workshop on National Accounting
218. Workshop Nasional Legal Audit Legal Opinion
1 Workshop Nasional Legal Audit Legal Opinion
219. Workshop Nasional Penegakan Hukum Tindak Kejahatan
Dunia Maya dan Kejahatan Transaksi Elektronik Berdasarkan UU No. 11 Tahun 2008 tentang ITE
6 Workshop on National for Law Enforcement Cyber Crimes
and Crimes Under the Electronic Transactions Law. 11 Year 2008 on ITE
220. Workshop Office Management Filling System
Management 2
Workshop Office Management Filling System Management
221. Workshop on Auditing Treasury in Financial Institution
4 Workshop on Auditing Treasury in Financial Institution
222. Workshop Pedoman dan Kebijakan Manajemen Risiko
30 Workshop on Manual and Risk Management Policy
223. Workshop Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum
2 Workshop on the Implementation of Compliance Function
in Commercial Banking 224.
Workshop Pelaksanaan Kepatuhan Bank Umum PBI No. 132PBI2011
2 Workshop on the Implementation of Compliance in
Commercial Banking PBI No. 132PBI2011 225.
Workshop Pembiayaan kepada Usaha Tani Semusim 1
Workshop on Seasonal Farming Financing 226.
Workshop Penerapan Standar Akuntansi PSAK Baru Sesuai IFRS
2 Workshop on the Implementation of New Standard of
Accounting Based on IFRS 227.
Workshop Penyempurnaan Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum LBU dan Laporan Keuangan Publikasi LKP
Bank Berdasarkan Basel 2
Workshop on Improvement of Monthly Report Writing for Commercial Banking LBU and Financial Statement
Publication LKP Based on Basel 228.
Workshop Perbankan Syariah vs Perbankan Konvensional 1
Workshop on Sharia Banking vs Conventional Banking 229.
Workshop Perencanaan Pengembangan Program Divisi Jaringan Pengembangan Layanan bank bjb
15 Workshop on Program Development Planning for the
Division of Network and Service Development of bank bjb 230.
Workshop Practicing 4 Level Training Evaluation 1
Workshop on Practicing 4 Level Training Evaluation 231.
Workshop Prosedur dan Teknik Penyelesaian Sengketa Pajak
4 Workshop on Tax Dispute Settlement Procedures and
Technique 232.
Workshop PSAK 50 55 3
Workshop PSAK 50 55 233.
Workshop PSAK 50-55 IFRS for Auditors 2
Workshop PSAK 50-55 IFRS for Auditors 234.
Workshop PSAK Baru dari KAP Purwantono, Suherman Surja Ernst Young
23 Workshop on New PSAK from KAP Purwantono,
Suherman Surja Ernst Young 235.
Workshop Restrukturisasi Non Performing Loan NPL 2
Workshop on Non Performing Loan NPL Restructuring 236.
Workshop Secure e-Banking: Audit Engagement 2
Workshop Secure e-Banking: Audit Engagement 237.
Workshop Series Everyday Negotiations 2
Workshop Series Everyday Negotiations 238.
Workshop Sistem Informasi Manajemen Arsip Dokumen Perusahaan
2 Workshop on Information System for Corporate Archive
Document Management 239.
Workshop Software Testing Foundation Based in ISTQB International Software Testing Qualifiation Board
2 Workshop Software Testing Foundation Based in ISTQB
International Software Testing Qualifiation Board 240.
Workshop Strategic Solution Center 2
Workshop Strategic Solution Center 241.
Workshop Training Management 1
Workshop Training Management 242.
Workshop Uji Coba dan Kaji Ulang Implementasi Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Risiko Risk Based
Bank Rating 6
Workshop on Testing and Assessment Review Implementation of the Bank Based on Risk Risk-Based
Bank Rating
Jumlah 5.014
Total
Anggaran Pelatihan 2011
Sesuai dengan Rencana Bisnis Bank, anggaran untuk program pendidikan dan pelatihan bagi karyawan di tahun
2011 adalah sebesar Rp 53,5 miliar dimana jumlah ini telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yakni sebesar 5
dari biaya sumber daya manusia.
2011 Training’s Budget
In accordance with the Business Plan, the budget for education programs and training for employees in the
year 2011 amounted to Rp 53.5 billion, which amount is compliant with Bank Indonesia regulation, amounting to
5 of the cost of resources humans.
SUMBER DAYA MANUSIA
Human Resources
129
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
Rencana Pendidikan dan Pelatihan di Tahun 2012
Visi bank bjb merupakan arah dan tujuan bersama dalam
menjalankan misi menentukan strategi serta kebijakan operasional Bank. Dalam Rangka pencapaian Visi dan Misi
tersebut, bank bjb perlu menentukan strategi dan action
plan untuk mengantisipasi perkembangan ekonomi secara makro yang akan mempengaruhi perkembangan kegiatan
bank dan strategi untuk menghadapi persaingan yang akan dihadapi. Salah satu langkah yang menjadi prioritas bank
bjb dalam mendukung visi dan misi yang ditetapkan adalah
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Untuk menjalankan visi dan tercapainya misi yang telah ditetapkan maka
diperlukan Sumber Daya Manusia yang dapat mendukung hal tersebut, yaitu melalui program pengembangan pegawai
yang terintegrasi melalui Program Pendidikan dan Pelatihan maupun melalui program pengembangan on site bagi
seluruh pegawai sebagai aset perusahaan dengan tujuan terbentuknya Sumber Daya Manusia yang handal sebagai
motor dan penggerak bisnis bank bjb.
Pelaksanaan program pengembangan pegawai yang terintegrasi melalui Program Pendidikan dan Pelatihan telah
terencana dalam Rencana Bisnis bank bjb 2012 dengan
Kebijakan antara lain melakukan pendidikan dan pelatihan secara profesional, terprogram dan berkesinambungan
dengan memperhatikan efektivitas dan efisiensi sesuai
dengan arsitektur Pendidikan dan Pelatihan bank bjb. Divisi Pendidikan dan Pelatihan bank bjb mengajukan
usulan pemenuhan ketersediaan Infrastruktur, menyusun dan merancang penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan
pelatihan baik bagi para karyawan maupun manajemen. Adapun rencana pendidikan dan pelatihan pada tahun
2012 yang akan diikuti oleh karyawan bank bjb adalah
sebagai berikut: 1. Program pelatihan dasar perbankan
2. Program peningkatan kompetensi keahlian 3. Program pelatihan managerial
4. Program pelatihan penunjang keahlian 5. Program pelatihan perbankan syariah
6. Seminar dan Workshop kompetensi 7. Program beasiswa pendidikan
8. Program kegiatan ceramahpenyegaran rohani
9. Program E-Learning bank bjb
Planning Education and Training in the Year 2012
Bank bjb vision is a shared purpose and direction in
carrying out the mission of determining the Bank’s strategy and operational policy. In the framework of achieving
the vision and mission, bank bjb should determine the
strategy and action plan to anticipate the macro-economic developments that will influence the development of bank
activities and strategies to face the competition that will
be faced. One step is a priority bank bjb in favor of the
vision and mission set is Human Resource Development. To achieve the vision and mission that has established,
bank bjb needs human resources to support the program
through the Education and Training Program as well as on-site development program for all employees as the
company’s assets with the aim of Human Resources reliable
to drive business bank bjb.
Implementation of the integrated staff development program through the Education and Training Program
has been plan in the Business Plan Policy 2012 by among others professional program and continuous education
and training, by considering the effectiveness and efficiency
according to the bank bjb architecture of Education and
Training. Proposing. Education and training division of bank
bjb proposing the fulfillment of infrastructure, developing
and designing the implementation of educational and traning activities for employees and management.
The education and training plan in 2012 which will be
followed by bank bjb’s employees are as follows:
1. Basic training program of banking 2. Competency improvement program
3. Managerial program 4. Supporting training program
5. Sharia banking training program 6. Competency workshop and seminar
7. Scholarship program 8. Religious program
9. E-learning program
FUNCTIONAL REVIEW
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
130
Agar tercapainya misi bank bjb maka program
pengembangan pegawai melalui Program Pendidikan dan Pelatihan bagi seluruh pegawai di anggarkan untuk tahun
2012 sebesar:
No. Deskripsi
Anggaran Tahun 2012 2012 budgeting
Description
1 Anggaran pendidikan dan pelatihan
Rp 54 miliar Educational and training budgeting
2 Program E - Learning
Rp 1 miliar e-Learning Program
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa anggaran
pendidikan dan pelatihan bank bjb tahun 2012 Rp 55
miliar.
Penghasilan Berdasarkan Jabatan
Program kesejahteraan bagi karyawan terus kami tingkatkan seiring dengan pertumbuhan yang dicapai
oleh Bank. Penetapannya kami lakukan berdasarkan analisa terhadap industri dan disesuaikan dengan tingkat
kemampuan Perusahaan. Di bawah ini, kisaran penghasilan mulai dari posisi
Komisaris Utama hingga tenaga outsourcing yang berkarya
di bank bjb:
In order to achieve the mission of the program employee development through education and training program for
all employees in the Budget for 2012 amounting to:
Based on data above it can be seen that the budget for
education and training bank bjb in 2012 amount Rp 55
billion.
Position-based Income
Our employee welfare programs are continuously improved in line with the bank’s business growth, and will
be based on our analytical approach against the banking industry and adjusted to the bank’s financial capability.
Presented below is the range of income starting from President Commissioner to outsourced personnel:
SUMBER DAYA MANUSIA
Human Resources
131
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
Tingkat Penghasilan Tahun 2011
Income Levels in 2011
No. Jabatan
Penghasilan Rupiah Income
Position Terendah
Lower Tertinggi
Highest I. Pengurus dan Pegawai
I. Officers and Employees
1. Dewan Komisaris
30.000.000 40.000.000
Board of Commissioners 2.
Direksi 75.000.000
100.000.000 Board of Directors
3. Pemimpin Divisi
23.000.000 33.000.000
Head of Division 4.
Pemimpin Cabang UtamaKhusus Setara Main Branch Manager Special Branch Manager
5. Pemimpin Cabang Kelas 1 Setara
12.000.000 23.000.000
Class 1 Branch Manager 6.
Pemimpin Cabang Kelas 2 Setara Class 2 Branch Manager
7. Pemimpin Cabang Kelas 3 Setara
Class 3 Branch Manager 8.
Pemimpin Grup Setara 8.000.000
17.000.000 Group Head
9. Manajer Setara
Manager 10.
Analis Setara 2.000.000
9.000.000 Analyst
11. Staf
Staff 12.
Pegawai Teknis Technical Employees
II. Pegawai Kontrak dan Outsourcing II. Contract Employees and Outsourcing
1. Kontrak Tenaga Ahli Pemimpin Divisi
36.000.000 50.000.000
Contract Expert Division Leader 2.
Kontrak Tenaga Ahli Advisor Contract Expert Advisor
3. PKWT
1.500.000 3.000.000
PKWT 4.
Tenaga Outsourcing Manpower Outsourcing
Strategi Ketentuan
Remunerasi Pegawai
Strategi Ketentuan Remunerasi Karyawan:
Strategi ketentuan Remunerasi Karyawan bank bjb
kedepannya akan diawali dari penyempurnaan sistem kepangkatan grading. Perbaikan sistem kepangkatan
grading dirasakan perlu dibenahi untuk mengakomodir penerimaan karyawan baru dan pengangkatan karyawan
outsourcing dengan masa pensiun 36 tahun. Sistem Kepangkatan yang berlaku saat ini belum mengakomodir
adanya penerimaan karyawan dan pengangkatan tenaga outsourcing dengan masa pensiun 36 tahun.
Dengan diberlakukannya sistem grading yang baru, nantinya akan berpengaruh kepada skala imbalan gaji,
tunjangan jabatan dan tunjangan kesejahteraan bagi seluruh karyawan. Sistem Kepangkatan yang baru tidak
lebih tidak bukan hanya untuk kesejahteraan karyawan
bank bjb kedepannya.
Terms of Employee Remuneration Strategy
Terms of Employee Remuneration Strategy:
Going forward, the bank’s Employee Remuneration will be preceded by grading system improvement, as the latter also
needs some improvements to be able to accommodate new employee recruitments and hiring outsourced employees
with 36-year pension period. Our current system is just not adequate to accommodate such needs.
The application of the new grading system will improve the process of determining the scales of employee
remuneration, allowance and welfares. The new grading system is not designed for any purpose other than to
improve the banks employee welfares.
FUNCTIONAL REVIEW
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
132
Peran Jabatan Pemimpin Divisi SDM:
• MemimpinfungsiSDMdilingkupbankbjb. • Memberikan panduan dan pengalamannya sebagai
anggota tim manajemen senior untuk mewujudkan rencana kinerja bisnis dan rencana pertumbuhan Bank
ini. • MendorongkinerjabisnisBankinimelaluipenyediaan
insentif remunerasi, keterlibatan individu, dan hal-hal lain yang dapat mempertahankan sumber daya terbaik
yang dimiliki organisasi ini retensi, dan memastikan pemanfaatan sumber daya manusia tersebut dengan
cara yang paling efektif sesuai dengan strategi dan nilai
yang dianut bank bjb ini.
• Mengembangkan strategi, kebijakan, program dan praktek pengelolaan sumber daya manusia human
capital yang berlaku di seluruh lini organisasi. • Mendampingi dan memberikan konsultasi kepada
pihak manajemen senior mengenai masalah-masalah kepegawaian human capital.
Kewenangan Pemimpin Divisi SDM:
• Menandatangani Memo, Surat dan Dokumen lainnya yang berkaitan dengan tugas Divisi SDM sesuai batas
kewenangan yang diberikan oleh Direksi. • Mewakili Direksi dalam hubungan dengan pihak
ekstern Instansi PemerintahLembaga lainnya dalam upaya pencapaian misi Divisi SDM secara optimal.
• Melaksanakan penerimaan pegawai sesuai batas kewenangan yang diberikan oleh Direksi.
• Melaksanakan mutasi, rotasi dan demosi pegawai sesuai batas kewenangan yang diberikan oleh Direksi.
• Menyelenggarakan assessment center untuk tenaga Pimpinan sesuai dengan batas kewenangan yang
diberikan oleh Direksi. • Menyelenggarakankonselingkepadapegawaitertentu
sesuai dengan batas kewenangan yang diberikan oleh Direksi.
• Memberikan pembinaan kepada Cabang-cabang dalam bidang SDM.
• Menetapkanpembagiantugassertapenegakandisiplin kepada pejabat pegawai yang menjadi tanggungjawab
penyeliaannya. • Memberikan Penilaian Kinerja terhadap Pejabat dan
Pegawai bawahannya.
Role of Head of Human Resources Division:
• ToleadHRfunctionwithinbankbjb. • Provideguidanceandsharehisexperienceasahigher
management member to realize the bank’s business performance and the bank’s growth plan
• Encourage the Bank’s business performance through attractive remuneration incentives, individual employee
involvements, and other issues that can help the bank retain its best human resources retention, and ensure
that human resources are effectively hired in line with the banks strategies and values.
• Develophumanresourcesstrategies,policies,programs and practices and management that are applicable
across organizational lines. • Assistandadviseuppermanagementonhumancapital
issues.
Authority of
Head of
Human Resources Division:
• Signingamemo,letterandotherdocumentsthatare responsibilities of Human Resources Division within
certain limits predetermined by the Board of Directors. • ActingonbehalfofBODindealingwithexternalparties
government agenciesother institutions in order to optimally achieve the HR Division mission
• Recruiting and hiring employees within the limits of authority predetermined by BOD.
• Re-assigning,Rotatinganddemotingemployeeswithin the limits of authority predetermined by the Board of
Directors. • Organizingassessmentcenterdesignatedforleadership
succession within the limits of authority predetermined by the Board of Directors.
• Providing counseling services to certain employees within the limits of authority predetermined y the Board
of Directors. • Providing fostering in the areas of HR to branch
offices. • Determining duties and responsibilities of employees
officials that function under his supervision. • Assessingtheperformanceshissubordinates.
SUMBER DAYA MANUSIA
Human Resources
133
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
• Menyampaikan rekomendasi untuk pengembangan Pejabat dan Pegawai bawahannya.
• Melakukan PersetujuanKeputusan lainnya sesuai dengan BPP Kewenangan danatau Keputusan
Kebijakan Direksi.
Tugas Pemimpin Grup Perencanaan SDM:
• Mengorganisasikan perencanaan Sumber Daya Manusia.
• Memantau penyebarluasan informasi seleksi dan rekrutmen calon pegawai baru.
• MemonitorprosesrekrutmendanseleksiSDM. • Mengorganisasikan penerimaan calon pegawai dan
penempatannya. • Menyusun mengelola BPP serta kebijakan bidang
Perencanaan Pengembangan SDM. • Memanfaatkan anggaran yang ada se eisien dan
seefektif mungkin dan memastikan agar program dan sistem berjalan secara cost effective.
• MenetapkanRencanaBisnisuntukGrupnya.
Tugas Pemimpin Grup Assessment Center SDM:
• Mengorganisasikan pengelolaan
program pengembangan SDM.
• Menyusun mengelola BPP serta kebijakan bidang Assessment Center SDM.
• Memanfaatkan anggaran yang ada seeisien dan seefektif mungkin dan memastikan agar program dan
sistem berjalan secara cost effective. • MenetapkanRencanaBisnisuntukGrupnya.
Tugas Pemimpin Grup Administrasi SDM
• Mengusulkan perubahan ketentuan kompensasi pegawai kepada Pemimpin Divisi SDM untuk diajukan
secara berjenjang kepada Direksi. • Menindaklanjuti keputusan perubahan ketentuan
kompensasi, dari Direksi dengan pembuatan SK. • Memeriksapengajuanperhitunganpenggajianbulanan,
rapel serta koreksi gaji, uang makan dan tunjangan lain untuk pihak-pihak sesuai peraturan yang berlaku.
• Providingrecommendationsimprovementstohis subordinates
• EnteringintoAgreementMakingDecisioninaccordance with BPP Authority andor BOD’s DecisionPolicy.
Tasks of Head of HR Planning Group
• OrganizingHumanResourcesplanning. • Monitoringthedisseminationofinformationregarding
new employee selection and recruitment. • MonitoringHRrecruitmentandselectionprocess.
• Organizing a plan to recruit employees and their assignments.
• DevelopingmanagingtheCPPandHumanResources Planning Development.
• Allocating the existing budget as eficiently and effectively as possible and ensuring that all HR programs
are run cost effectively. • EstablishingitsinternalBusinessPlan
Tasks of Head of HR Assessment Group:
• Organizinghumanresourcesdevelopmentprograms. • Developing managing the CPP and HR Assessment
Center related to its policies. • Allocatingeficientandeffectivebudgetsandensuring
that all HR programs are run cost effectively. • EstablishitsinternalBusinessPlanfortheGroup.
Duties of HR Administration Group Head:
• Toproposeadjustmentstoemployeecompensationto HR Division Head for further submission to BOD
• To follow up BOD’s decision regarding the adjusted terms of compensation through the issuance of a
Decree. • Toreviewmonthlyemployeepayrolls,rappelandsalary
adjustments, meal allowance and other benefits in accordance with prevailing rules and regulations.
FUNCTIONAL REVIEW
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
134
• Memantauprosesdaneksekusipembayarangajipihak- pihak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
• Memeriksa perhitungan iuran Jamsostek, JHT, iuran pensiun untuk pihak-pihak sesuai dengan peraturan
yang berlaku. • Memonitor pembayaran iuran Jamsostek, JHT, iuran
pensiun untuk pihak-pihak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
• Memeriksa dan memastikan data-data pegawai yang diajukan untuk mendapat penghargaan masa kerja.
• Memeriksaperhitunganhakdankewajibankaryawan pensiun, undur diri atau diberhentikan secara tidak
hormat dan memintakan persetujuan kepada Pemimpin Divisi SDM diteruskan secara berjenjang ke Direksi.
• Memantau pembayaran penghargaan masa kerja karyawan, pembayaran hak serta kewajiban karyawan
yang memasuki masa pensiun. • MemeriksadanmenyetujuiSuratpenugasanpegawai,
sesuai dengan batas kewenangan. • MereviewTORyangakandigunakanGrupPengadaan.
• Mereview dan memeriksa Peraturan Perusahaan yang diperbarui, kemudian mengajukanya kepada Pemimpin
Divisi SDM, diteruskan secara berjenjang ke Direksi untuk dimintakan persetujuannya.
• Memantau pelaporan ketenagakerjaan kepada Dinas Tenaga Kerja.
Reward Punishment Pengungkapan
Reward Punishment Beserta Ketentuannya
Reward diberikan sebagai bentuk penghargaan perusahaan kepada pegawai atas dedikasi yang diberikan kepada
perusahaan dan dalam rangka memotivasi pegawai agar berkinerja lebih baik lagi ke depannya. Reward yang
diberikan perusahaan antara lain: 1. Penghargaan Masa Kerja diberikan kepada pegawai
berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 433 SKDIR-SDM2006 tanggal 25 Agustus 2006 tentang
Penghargaan Masa Kerja, dengan ketentuan sebagai berikut:
• To monitor employee salary payments in accordance with prevailing rules and regulations.
• To calculate the amount that should be deducted from employees’ salaries as dues for social security
coverage and pensions, and JHT old age insurance, in accordance with prevailing rules and regulations.
• Tomonitoremployees’socialsecurity,JHT,andpension monthly dues in accordance with prevailing rules and
regulations. • Toreviewandensuretheaccuracyofdataofemployees
entitled for of Years of Serving Rewards. • To review the calculation of rights and obligations
of retiring, resigning and dishonorably discharged employees and ask for BOD’s approvals through HR
Division Head. • Tomonitorpaymentsforyearsofservicerewards,and
pension payments for retired employees. • Toreviewandapprovelettersofassignmentsofcertain
employees, within hisher limits of authority. • To review Terms of References to be applied by the
Procurement Division. • ToreviewupdatesinCorporateRegulations,andsubmit
them to BOD for approvals through HR Division Head.
• TomonitoremploymentreportingtotheDepartment of Labor.
Reward Punishment Disclosure of Reward Punishment
Provisions
Reward is given by the Company to show its appreciation to employees for their dedication to the company and to
motivate employees to perform better in the future. The company has determined the following rewards:
1. Years of Service Award is given to an employee pursuant to Directors Decree No. 433SKDIR-SDM2006 dated
August 25, 2006 regarding the years of services Awards, with the following terms:
SUMBER DAYA MANUSIA
Human Resources
135
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
a. Pegawai yang memiliki masa kerja 15 tahun diberikan penghargaan 4 empat kali take home
pay. b. Pegawai yang memiliki masa kerja 25 tahun
diberikan penghargaan 6 empat kali take home pay.
c. Pegawai yang memiliki masa kerja 30 tahun diberikan penghargaan 8 empat kali take home
pay. 2. Jasa Produksi diberikan atas kinerja pegawai selama 1
satu tahun penuh. 3. Indeks Prestasi Pegawai yang diberikan 3 tiga kali
dalam setahun berdasarkan laba yang diperoleh perusahaan pada triwulan tertentu.
Punishment diberikan kepada para pegawai yang telah melakukan fraud kelalaian dan penyimpangan yang
secara umum mengandung unsur-unsur: 1. Dilakukan tidak dengan itikad tidak baik untuk
melanggar peraturan; 2. Tidak berusaha melakukan sesuatu tindakan yang
sepatutnya dilakukan atau tindakan yang seharusnya dapat dihindarkan.
3. Adanya kesadaran penuh atas perbuatan yang dilakukan.
4. Dengan niat dan maksud yang telah diperhitungkan terlebih dulu.
5. Disadari bahwa sebagai akibat dari perbuatannya itu menimbulkan risiko bagi bank
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Nomor 63SK-DIR1998 tanggal 09 Juli
1998 tentang Pedoman Sanksi Administrasi Dan Tuntutan Ganti Rugi, tingkat dan jenis sanksi adalah sebagai
berikut: 1. Tingkat Sanksi Administratif Ringan, jenisnya terdiri
dari: a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis c. Pernyataan tidak puas
2. Tingkat Sanksi Administratif Sedang, jenisnya terdiri dari:
a. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 satu tahun
a. Employees who have had 15 years of service are awarded with bonus in the amount of 4 four
times of his take home pay. b. Employees who have had 25 years of services are
rewarded a bonus allowance in the amount of 6 six times of their take home pays.
c. Employees who 30 years of services are rewarded bonus allowance in the amount of 8 eight times
of their take home pays. 2. Production services compensation is given to employees
after having served for 1 full year. 3. Employees are given Employee Achievement Index 3
three times per year based on profits earned by the Company in a particular quarter.
Punishment is given to employees who have committed fraud negligent and deviations, as they:
1. Conduct certain activities with bad intentions or violate a certain prevailing regulation;
2. Fail to perform an activity that should other wise be done or does one that should otherwise be avoided.
3. The employee is fully aware of the act committed. 4. Conduct an activity with a considered intention and
purpose. 5. The employee is aware that hisher conduct is likely to
harm the bank Based on the Decree of the Directors of Regional
Development Bank of West Java No. 63SK-DIR1998 dated July 9, 1998 regarding Guidelines for Administrative
Penalties and Compensation claim, sanctions classified as follows:
1. Light Administrative Sanctions comprising: a. Oral reprimand
b. Written warning c. Statement of dissatisfaction
2. Medium administrative sanctions, comprising: a. Delays of Periodic salary increases for maximum 1
one year
FUNCTIONAL REVIEW
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
136
b. Penurunan gaji sebesar 1 satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 satu tahun
c. Penundaaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 satu tahun
3. Tingkat Sanksi Administratif Berat, jenisnya terdiri dari: a. Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat
lebih rendah untuk paling lama 1 satu tahun b. Penurunan Jabatan
c. Pembebasan dari jabatan d. Pemberhentian sementara
e. Pemberhentian dengan
hormat tidak
atas permintaan sendiri sebagai pegawai
f. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai pegawai
Penerapan Reward
Punishment Beserta Ketentuannya
Penerapan reward punishment yang berlaku saat ini di
bank bjb adalah terkait dengan penilaian kinerja pegawai
yang dilaksanakan oleh Perusahaan pada setiap awal tahun.
Ketentuan Penilaian Kinerja yang saat ini berlaku di bank
bjb adalah berdasarkan Surat Keputusan Direksi nomor
057SKDIR-SDM2003 tanggal 30 Januari 2003 tentang Pedoman Sistem Penilaian Kinerja dan Potensi Pegawai
dan SK Direksi nomor 265SKDIR-SDM2004 tanggal 30 Juni 2004 tentang Matriks Kewenangan Dalam Proses
Penilaian Kinerja dan Potensi Pegawai bank bjb. Sedangkan
Ketentuan mengenai kenaikan nominal imbalan kerja, pangkat, ataupun penyesuaian pangkat diatur dalam Surat
Keputusan Direksi nomor 1624SKDIR-SDM2010 tanggal 14 Desember 2010 tentang Kenaikan Nominal Imbalan
Kerja, Kenaikan Pangkat, dan Penyesuaian Pangkat Pegawai Level Pejabat Dengan Mempertimbangkan
Balanced Scorecard. Penilaian kinerja pegawai tersebut ditujukan untuk
mengukur produktivitas kerja dan potensi serta sarana motivasi bagi pegawai untuk mengembangkan
kemampuannya. b. Salary Reduction in by 1 time regular salary increase
for maximum 1 one year c. Delays for Promotion for maximum 1 year
3. Weight Administrative Penalty comprising: a. Position demotion to a level lower for maximum 1
one year b. Position demotion
c. Released from hisher responsibility d. Suspension
e. Dismissed with no respect at hisher own request as an official
f. Dismissed without respect as an employee
Application of Reward Punishment and Its Provisions
Bank bjb’s current applications of rewards and
punishments are associated with employee performance assessment conducted by the Company at the beginning
of each year. The Bank’s current Performance Assessment has been
referred to Directors Decree No. 057SKDIR-SDM2003 dated January 30, 2003 regarding Guidelines for
Performance Assessment System and Potential Employees and Directors Decree No. 265SKDIR-SDM2004 dated June
30, 2004 regarding the Authority Matrix in Performance Assessment Process and Potential Employees of Bank
Jabar. Meanwhile, Stipulations on nominal increase in employee salaries, ranking, or rank adjustments are
stipulated in Directors Decree No. 1624SKDIR-SDM2010 dated December 14, 2010 regarding Nominal increase
in Employee Salaries, Ranking, and Rank Adjustment at Officer Levels With considered Balanced Scorecard.
The employee performance appraisal is intended to measure employees’ productivity and serves as a motivation means
to improve the employees’ capabilities.
SUMBER DAYA MANUSIA
Human Resources
137
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
Hasil penilaian kinerja pegawai akan berpengaruh pada kenaikan imbalan kerja, kenaikan pangkat, dan penyesuaian
pangkat pada level pejabat dengan mempertimbangkan penilaian Balance Scorecard Unit Kerja.
Rencana Pengembangan SDM
Implementasi penyempurnaan pedoman SDM yang meliputi Rekrutmen, Pengangkatan Pegawai Tetap
Frontliner, Pengangkatan Tenaga PKWT menjadi Pegawai Tetap, Penempatan Mutasi, Penilaian Kinerja dan Potensi
Pegawai, Pengelolaan Jalur Karir Career Path, Sistem Kepangkatan Grading, Management Development
Program Program Jalur Karir untuk level Manajer dan Pemimpin Grup, Executive Development Program Program
Jalur Karir untuk level Pemimpin Cabang, Senior Executive Development Program Program Jalur Karir untuk level
Pemimpin Divisi dan tentang Kesejahteraan Pegawai.
Rekrutmen Pegawai
Melalui Mekanisme:
• MelaluiPenyediaJasaOutsourcing • Perekrutan Terbuka oleh Konsultan, dengan Status
PKWT. • PerekrutanTerbukaolehKonsultanmaupunolehpihak
bank bjb, dengan Status Calon Pegawai.
• Perekrutan Tenaga Berpengalaman, dengan Status Special Hire.
• Perekrutan Calon Tenaga Pimpinan melalui program ODP Officer Development Program
• PerekrutanTenagaKontrakAhli. Employee performance assessment results are used as
recommendations for salary increase, promotion, and ranking adjustments at official levels after reviews on Work
Unit Balance Scorecard
HR Development Plan
Guidelines for HRD Improvement and Implementation cover Appointment of Permanent frontline Employees,
Appointment of PKWT personnel as Permanent Employees, Re-locating and Mutation, Assignments Movement,
Employee Performance and Potential Assessment, Career Path Management, Grading, Management Development
Program, Executive Development Program, Senior Executive Development Program, and Employee Welfare System.
Employee Recruitment Through The Following Mechanisms:
• ThroughOutsourcingCompanies • Open Recruitment Process through Consultants, with
PKWT Status. • Open Recruitment Process through Consultant, with
Probationary Status. • Recruitment of Experienced Manpower with Special
Hire Status. • Recruitment of Prospective Leaders through Oficer
Development Program • RecruitmentofContractSkilledEmployees.
FUNCTIONAL REVIEW
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
138
TEKNOLOGI INFORMASI
Information Technology
Di era globalisasi, kehandalan sistem teknologi informasi milik Bank merupakan salah satu kunci utama pendukung
proses transaksi dan pengelola informasi untuk memenangkan persaingan di dunia perbankan. bank
bjb telah dan terus mengupayakan langkah-langkah
pengembangan secara responsif dalam memberikan layanan secara prima kepada nasabah dengan tetap
memperhatikan aspek risiko operasional yang mungkin terjadi sebagai akibat dari ketidakmampuan sistem
teknologi informasi dalam mengimbangi perkembangan bisnis.
Sebagai mitra bisnis bagi seluruh unit kerja organisasi, kami terus mengembangkan teknologi informasi untuk
dapat memastikan memiliki solusi teknologi yang paling tepat untuk situasi saat ini dan kebutuhan bisnis di masa
In the era of globalization, winning the competition in
the banking industry requires bank bjb to see technology
system reliability as one of its key supports for transaction
process and information management. Bank bjb has
been and will continue to responsively take development measures to provide excellent service to customers without
overlooking operational risks potentially arising when systems fail to respond to business progresses.
As a business partner to every other member of the organization, we continue to develop our IT to ensure that
it is capable of providing the best technology solutions for our current and future business needs, through effective
We continuously strengthen our Information Technology infrastructure in order to establish an efficient banking operation, to give comfort
and facility to our customers, and to support the implementation of the improving sustainable governance.
KAMI TERUS MELAKUKAN PENGUATAN INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI
DEMI MENCIPTAKAN EFISIENSI OPERASIONAL, MEMBERI KENYAMANAN DAN KEMUDAHAN
BAGI NASABAH, SERTA MENDUKUNG PENYEMPURNAAN IMPLEMENTASI TATA
KELOLA YANG BERKELANJUTAN.
TINJAUAN FUNGSIONAL
139
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
mendatang, melalui perancangan teknologi informasi yang efektif dan efisien, pengembangan terus-menerus,
implementasi serta pemeliharaan dan dukungan yang berkelanjutan.
Penyempurnaan tata kelola usaha serta peningkatan
efisiensi operasional bank bjb tidak terlepas dari aspek
teknologi informasi. Hal ini diharapkan dapat menurunkan biaya transaksi dengan mengimplementasikan solusi
teknologi yang tepat guna. Unit kerja Teknologi Informasi
di bank bjb berusaha mengutamakan layanan operasional
yang berbiaya rendah namun tetap kompetitif, memenuhi kebutuhan pasar, bisnis, dan nasabah secara tepat.
Untuk menjawab ketersediaan teknologi informasi yang aman, cepat, handal dan selaras dengan kebutuhan bisnis,
bank bjb memperkuat infrastruktur teknologi informasi
baik perangkat infrastruktur, jaringan komunikasi, dan pengamanan informasi dengan melakukan penambahan
maupun perubahan didalamnya. Untuk memastikan kelancaran operasional secara berkelanjutan, kami
melakukan penyempurnaan pada Kebijakan dan Prosedur bidang Teknologi Informasi yang sejalan dengan strategi,
hukum, regulasi, dan bisnis bank bjb.
and efficient information technology design, continuous development, proper IT implementation and maintenance,
and our ongoing supports.
GCG Improvement and the bank’s operational increased efficiency rely heavily on various aspects of information
technology. IT is also heavily relied on to reduce transactional
expenses by bringing best technology solutions. bank bjb’s
IT work unit has made efforts to provide competitive but low-cost operational services to accurately meet market,
consumer, and business needs.
To secure safe, fast, and reliable information technology
that is suitable for our business needs, bank bjb has
strengthened its IT infrastructures including infrastructure devices, communications network, and IT security by
upgrading or making changes to it. To maintain smooth operations, we brought some improvements to our IT
Policies and Procedures that are in line with bank bjb’s
strategy, legal aspect and regulations, and of course, its business.
FUNCTIONAL REVIEW
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
140
Tantangan di masa yang akan datang terus bertambah. Kami harus dapat meningkatkan upaya dalam mempersingkat
“time to market” pada pengembangan produk dan layanan baru namun juga tetap memudahkan “time to
change” dalam rangka mendukung perubahan organisasi
sesuai dengan strategi bank bjb dengan strategi tahun
2012 sebagai berikut: 1. Menyediakan produk dan jasa keuangan yang dapat
memberikan solusi atas kebutuhan nasabah terkait
dengan pencapaian bisnis bank bjb;
2. Melakukan pengembangan dan implementasi pada sistem sehingga menjadi lebih terpadu serta melakukan
penerapan kebijakan dan prosedur yang lebih fokus kepada end user dengan dukungan manajemen;
3. Meningkatkan performa kinerja sistem secara keseluruhan sehingga lebih dapat diandalkan dan stabil
melalui pengembangan kualitas karyawan di bidang teknologi;
4. Sebagai servicing center yang memberikan dukungan kepada bisnis dengan menerapkan tata kelola yang baik
untuk meningkatkan kualitas layanan dan waktu yang dapat diukur melalui optimalisasi sistem informasi;
5. Berperan aktif dalam penyediaan sarana dan prasarana penunjang proses bisnis dengan menjunjung tinggi
integritas dan profesionalisme. Challenges just wouldn’t stop coming. Hence, we should
find best ways to shorten “time to market” for our new products, but also remain agile to always have “time to
change” in order to allow necessary changes in organization given the bank’s 2012 strategies, as detailed below:
1. Provide financial products and services that can provide
solutions to our customers’ needs related to bank bjb’s
business progress; 2. Prepare and implement more integrated systems and
establish IT policies and procedures that focus more on end users while securing management support such
purposes 3. Improve the overall system performance to secure its
stability and reliability through continuous improvements in IT Division’s human resources;
4. Serve as servicing centers that provide support to the bank’s business by implementing good governance to
ensure improved service quality and more measureable time through information systems optimization;
5. Actively participate in business process facility and infrastructure procurements in a professionalism and
integrated manner.
TEKNOLOGI INFORMASI
Information Technology
141
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
Perkembangan struktur dan Sumber Daya Manusia Divisi TI sampai dengan
Desember 2011
Struktur organisasi Divisi Teknologi Informasi untuk dapat menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis tentunya terdapat
penyesuaian sesuai dengan struktur organisasi bank yang ditetapkan. Sumber Daya Manusia di unit kerja Teknologi
Informasi turut dilakukan penyesuaian-penyesuaian untuk dapat menjawab tantangan bank, diantaranya melalui
pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan internal maupun eksternal dalam dan luar negeri.
Langkah strategis Divisi TI sepanjang tahun 2011
Disamping Core Banking, sistem pelaporan yang dapat memenuhi syarat-syarat dan ketentuan yang berlaku
serta sistem E-Channel merupakan dua tulang punggung lainnya didalam Industri Perbankan. Disamping melakukan
penambahan fitur transaksi atas E-Channel yang sudah ada sebelumnya melalui beberapa kerja sama strategis dengan
beberapa instansi, pada tahun 2011 telah dilakukan langkah strategis untuk melakukan pengembangan
E-Channel baru guna menjawab kebutuhan bisnis serta
nasabah bank bjb.
Disamping itu sistem pelaporan yang cepat, dapat dipercaya dan efisien merupakan tulang punggung lainnya
dalam menyajikan pelaporan serta pengambilan keputusan yang cepat dan efektif. Kerja sama dengan beberapa unit
kerja yang terkait didalam Bank dapat memberikan hasil optimal dalam membangun sistem pelaporan yang ada di
Bank. Interface diantara beberapa sistem yang telah ada guna dapat menghasilkan sistem pelaporan yang lebih
cepat dan otomasi merupakan salah satu perhatian kami di tahun 2011.
The Developments of IT Division Structure and Human Resources until
December 2011
In order to better align with business needs, IT Division organizational structure also needs to adjust to the
established organizational structure. Improvements are encouraged in IT Division through internal and external,
domestic and overseas trainings so its human resources are able to address challenges faced by the bank.
IT Division’s Strategic Measures During 2011
Besides Core Banking, the other key components of the bank to highly perform in the banking industry are a
reporting system capable of meeting certain requirements and prevailing rules and regulations, and the E-Channel.
Through partnerships with relevant institutions, the bank has made some major strides in 2011 to develop a new
E-Channel in addition to previous improvements to existing E-Channel when more features were added; These efforts
were made to address the bank’s business needs and those of our customers.
Besides, a prompt and reliable reporting system is central to fast and effective reporting and decision making process.
This might as well be achieved through cooperation with relevant units within the bank so it is possible for the
bank to have such reliable reporting. Interfaces among the existing systems may produce faster reporting systems
while automation will be one of our focuses in 2011.
FUNCTIONAL REVIEW
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
142
Pengungkapan Mengenai Mitra Bisnis Yang Mendukung Divisi TI
Dalam menjalankan fungsinya menjalankan operasional infrastruktur Teknologi Informasi didukung oleh mitra
bisnis yang terpercaya. Mitra bisnis sesuai dengan perannya masing-masing dalam mendukung operasional Teknologi
Informasi baik itu Core Banking, Sistem Pelaporan maupun E-Channel terdiri dari berbagai instansi dalam dan luar
negeri. Infrastruktur Teknologi Informasi yang memiliki mitra bisnis terdiri dari layanan jaringan komunikasi, infrastruktur
hardware, core banking, sistem pelaporan dan sistem E-Channel guna memastikan layanan operasional Teknologi
Informasi dapat berfungsi sebagaimana mestinya serta melakukan pengembangan-pengembangan Teknologi
Informasi untuk mendukung strategis bisnis bank. .
Disclosure of Business Partners That Support IT Division
In carrying out its functions, IT Division is assisted by reliable business partners, foreign and local agencies,
respectively responsible for providing assistance in Core Banking, reporting system, and E-Channel. Information
Technology infrastructures maintained with assistance from business partners are communication network services,
hardware infrastructure, core banking, reporting systems and E-Channel systems, and they need such assistance
to ensure that IT operational services function properly through continuous improvements to support the bank’s
strategic business .
TEKNOLOGI INFORMASI
Information Technology
143
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
Implementasi Proyek Divisi Teknologi Informasi Sepanjang Tahun 2011
Untuk dapat selaras dengan perkembangan bisnis, Teknologi Informasi Bank perlu adanya penyelarasan guna
memastikan adanya dukungan sistem informasi yang terpercaya sehingga tujuan bisnis dapat tercapai. Melalui
Rencana Strategis Teknologi Informasi yang selaras dengan Strategi Bisnis merupakan kunci pelaksanaan proyek-
proyek yang berjalan sepanjang Tahun 2011. Untuk menjawab ketersediaan sistem teknologi informasi
yang aman, cepat, handal dan selaras dengan kebutuhan
bisnis, bank bjb memperkuat infrastruktur teknologi
informasi baik itu dari sisi perangkat infrastruktur, jaringan komunikasi dan pengamanan informasi dengan melakukan
penambahan danatau perubahan didalamnya. Untuk memastikan kelancaran operasional secara berkelanjutan
kami lakukan penyempurnaan pada Kebijakan dan Prosedur bidang Teknologi Informasi yang sejalan dengan
strategi, hukum, regulasi dan bisnis bank bjb.
Langkah-Langkah Pengendalian Risiko Operasional Yang Dilakukan oleh Divisi
Ti Sepanjang Tahun 2011
Dalam melakukan mitigasi risiko operasional di bank
bjb termasuk risiko penggunaan Teknologi Informasi
didalamnya, dilakukan dengan berbagai pendekatan baik itu dengan menggunakan Sistem Otomasi maupun melalui
pendekatan Kebijakan dan Prosedural. Melalui metodology Risk Assessment yang ditetapkan di internal Bank, kami
berupaya semaksimal mungkin untuk menerapkan pengendalian-pengendalian yang bersifat dapat mencegah
preventive controls disamping mendeteksi dan melakukan koreksi atas risiko yang mungkin atau telah terjadi.
Information Technology Division Project Implementation During The Year 2011;
To be in line with business progresses, some adjustments are from time to time made to ensure business goal
achievements. IT Strategic Plan that has been aligned with the bank’s Business Strategy is the key to the continuation
of projects implemented throughout 2011.
To secure safe, fast, and reliable information technology that
is suitable for our business needs, bank bjb strengthened
its IT infrastructure including infrastructure devices, communications network, and IT security by upgrading
or making changes to it. To maintain smooth operations, we brought some improvements to our IT Policies and
Procedures that are in line with bank bjb’s strategy, legal
aspect, regulations, and business.
Operational Risk Control Measures Taken by IT Division During 2011
To mitigate operational risks in bank bjb including
risks potentially arising in the utilization of Information Technology, a number approaches are applied using
Automated System or through Policy and Procedural approach. We have also used the pre-established internal
Risk Assessment methodology, so we are now trying our best to ascertain preventive controls in addition to our
efforts to detect and repair system damages caused by certain risk events.
FUNCTIONAL REVIEW
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
144
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
TINJAUAN
KEUANGAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
145
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
Tinjauan Ekonomi Global
Tahun 2011 ditandai dengan adanya dua situasi yang berbeda. Pada paruh pertama tahun 2011, pemulihan
ekonomi dan pasar keuangan tampaknya tidak menunjukkan adanya masalah. Mesin ekonomi Eropa dan
Amerika untuk sementara mampu meredakan tekanan yang timbul selepas krisis keuangan global 2008-2009.
Akan tetapi, tindakan politik yang nyata tetap dibutuhkan, karena pada dasarnya beban hutang tidak mungkin diatasi
dengan membuat hutang baru. Pada paruh ke dua tahun 2011, kembali terjadi tekanan
yang ditimbulkan oleh krisis hutang Masyarakat Eropa dan pelemahan pada ekonomi Amerika. Setelah
Pemerintah Negara-negara Eropa dan Amerika melakukan penjaminan terhadap sektor swasta dan perbankan dari
Global Economic Review
2011 was marked by the story of two halves, where the economic recovery and financial markets seems to have no
concern during the first half of the year. Western money printing machine worked very well to give a temporary
relieve on economic concern post global financial crisis on 2008-2009. Despising gravity policy actions, however, is
not sustainable in nature as we basically cannot solve debt with more debt.
On the second half of 2011, the tension on EU debt crisis and slowing US economic was back into the play. After bailing
out the private and banking sector on 2008-2009 financial crisis by taking over the toxic asset and nationalization,
which is basically transforming private debt into public
TINJAUAN INDUSTRI
Industry Review
Again, globalization proves its power and international economic is shaken. Every country depends on its domestic economy to
maintain their economic growth.
GLOBALISASI KEMBALI MEMBUKTIKAN KEKUATANNYA DAN EKONOMI INTERNASIONAL
KEMBALI DIGOYANG. KEKUATAN EKONOMI DOMESTIK MENJADI ANDALAN BANYAK
NEGARA UNTUK MEMPERTAHANKAN PERTUMBUHAN EKONOMI MEREKA.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
146
TINJAUAN KEUANGAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
debt, the general public and financial market participant start to bring the question on those government ability to
pay its debt. Debt repayment obligation that will dominate the fiscal policy might post the risk of secular slow growth
going forward.
Despite the sign of western economic weaknesses start to flush, Asia-Pacific economies were still relatively stable
as China and India continues to grow at 8.9 and 8.4. Indonesia started to be recognized by the global investors
and leaders for its economic resiliency during the 2008- 2009 global financial crises also had a good year with
6.5 real GDP growth.
We expect the 2012 will be filled by a lot of discussion between political leaders on how to deal with the
economic crisis. 2012 is a very important year which is marked by several important election, including US and
France presidential election. From economic perspectives, a strong cooperation between leaders on solving the crisis
is important. However, cooperation that often needs a sacrifice of national interest for the global benefit might
not be a popular policy to be chased after. For this reason, we see the policy risk as the biggest threat for global
economics on 2012. krisis keuangan 2008-2009 dengan jalan mengambil
alih aset-aset bermasalah serta melakukan nasionalisasi, yang sebenarnya hanyalah mengalihkan hutang swasta
menjadi hutang publik, maka masyarakat dan para pemain di pasar keuangan mulai mempertanyakan kesanggupan
Pemerintah dalam membayar hutang-hutang tersebut. Kewajiban untuk membayar hutang, yang mendominasi
kebijakan fiskal, akan menimbulkan risiko terjadinya perlambatan ekonomi untuk kedua kalinya.
Walaupun perekonomian Eropa dan Amerika menunjukkan tanda-tanda akan terjadi pelemahan, namun perekonomian
Asia-Pasifik ternyata masih relatif stabil, dimana China dan India mampu mencatat pertumbuhan sebesar 8,9 dan
8,4. Indonesia mulai mendapatkan kembali perhatian dari investor global dan dari para pemimpin dunia
karena ketahanan ekonominya di tengah krisis keuangan global tahun 2008-2009 dan kemampuannya mencetak
pertumbuhan GDP real sebesar 6.5. Kami berharap bahwa pada tahun 2012 para pemimpin
dunia akan sering duduk bersama untuk mencari cara terbaik dalam mengatasi krisis ekonomi. Tahun 2012 adalah
tahun yang menentukan karena akan diselenggarakannya pemilihan kepala pemerintahan, termasuk pemilihan
presiden Amerika dan Perancis. Dari perspektif ekonomi, kerja sama pemimpin dunia sangat penting dalam
menyelesaikan krisis. Akan tetapi, kebijakan untuk melakukan kerja sama politik adakalanya mengharuskan
negara-negara tersebut untuk mengorbankan kepentingan nasional demi kepentingan global, sehingga seringkali
bukan merupakan keputusan yang populer. Itu sebabnya, risiko politik akan menjadi ancaman terbesar bagi
perekonomian global 2012
TINJAUAN KEUANGAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
147
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
FINANCIAL REVIEW
Asian Tiger is Back Indonesia’s Economic Review
Despite the gloomy outlook of the global economic, Indonesia once again proof to be a resilient growth
generator with 6.5 real GDP growth on 2011, its fastest pace in more than a decade. On nominal terms, Indonesia’s
GDP reach USD 816 billion and is expected to join the elite 14 countries with GDP above USD 1 trillion within
two years. Strong consumer confidence continues to support robust domestic consumption during the slowing
down export growth. Economic resiliency, growing debt repayment capacity and young demographic put a relative
optimistic view on Indonesia’s outlook going forward.
Kembalinya Macan Asia Tinjauan Ekonomi Indonesia
Terlepas dari situasi ekonomi global yang kurang menggembirakan,
Indonesia sekali
lagi mampu
membuktikan ketahanan ekonominya dengan mencatat pertumbuhan GDP real sebesar 6,5 pada tahun 2011,
angka pertumbuhan tertinggi yang pernah dicapai Indonesia dalam lebih dari 10 tahun terakhir. Secara
nominal, Indonesia mencatat GDP sebesar USD 816 miliar dan diperkirakan dalam dua tahun akan masuk ke dalam
kelompok elite 14 negara dengan GDP di atas USD 1 triliun. Kepercayaan konsumer yang terus menguat mendukung
tingginya tingkat konsumsi domestik di tengah terjadinya perlambatan pada pertumbuhan ekspor Indonesia.
Ketahanan ekonomi, kemampuan membayar hutang, dan tumbuhnya demografi muda memberikan outlook yang
optimistis pada Indonesia.
Dec 01 Oct 02
Aug 02 Jun 03
Apr 04 Feb 05
Dec 05 Oct 06
Aug 07 Jun 08
Apr 09 Feb 10
Dec 10 Oct 11
Nominal GDP in USD BN
Jan 00 Jan 01
Jan 02 Jan 03
Jan 04 Jan 05
Jan 06 Jan 07
Jan 08 Jan 09
Jan 10 Jan 11
GDP GROWTH
Apr 02 Jan 03
Oct 03 Jul 04
Apr 05 Jan 06
Oct 06 Jul 07
Apr 08 Jan 09
Oct 09 Jul 10
Apr 11 Jan 12
Consumer Confidence Index
FINANCIAL REVIEW
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
148
TINJAUAN KEUANGAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
The optimistic outlook also supported by the facts that Indonesia’s per capita GDP had reach above USD3000,
this is often quoted as an important mark for countries to enter its J-curve growth style. This per capita figure is
associated with a consumption boom especially for higher value added goods such as auto and property sectors. To
reach its full growth potential, however, the big homework for Indonesia is to develop its infrastructure which was left
behind for decade after Asian Financial Crisis on 1997- 1998.
Strong growth fortunately is not followed by stronger inflation where the headline inflation fell to 3.7 compared
to 7.0 on 2010. Falling inflation trend, however, might be reversed on 2012 as government intensively discuss the
possibility to lift up the subsidized fuel price to provide more fiscal room to support its infrastructure development. Many
economists believe that proper infrastructure development will push upward the economic growth to 7.5 - 8.5
level from 6.0 - 6.5 current level.
For its infrastructure development, however, Indonesia is known for its chronic land clearing problems. The good
news came on late December as Parliament ratified Land Clearing Bill. This new regulation is going to significantly
cut the land clearing process for infrastructure development purpose. The bill is important to support infrastructure
Outlook yang optimistis tadi juga didukung dengan fakta bahwa GDP per kapita Indonesia telah melampaui USD
3.000, hal mana yang sering menjadi tanda bagi suatu negara yang akan memasuki fase J-curve growth style.
Angka tersebut dikaitkan dengan terjadinya booming tingkat konsumsi publik, terutama pada produk-produk
bernilai tambah tinggi, seperti kendaraan bermotor dan properti. Akan tetapi, sebelum mewujudkan potensi
pertumbuhannya secara maksimal, Indonesia masih harus menyelesaikan pekerjaan rumahnya yang tertinggal, yakni
membenahi infrastruktur yang sempat terbengkalai selepas krisis keuangan Asia 1997-1998.
Untungnya, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat ini tidak diikuti oleh tingkat inflasi yang lebih
tinggi, dimana headline inflation turun menjadi 3,7 dari 7,0 pada tahun 2010. Akan tetapi, pada tahun 2012
trend penurunan inflasi ini dapat berbalik karena saat ini Pemerintah masih terus menggodok rencana untuk
menghapuskan subsidi BBM dalam rangka mendukung pembangunan infrastruktur. Banyak ekonom yang percaya
bahwa pembangunan infrastruktur yang tepat akan mendorong pertumbuhan ekonomi hingga ke tingkat
7,5 - 8,5 dari kisaran saat ini yakni 6,0 - 6,5. Pembebasan lahan telah lama menjadi persoalan yang
menghambat pembangunan infrastruktur Indonesia. Untuk mengatasi masalah tersebut, pada akhir Desember tahun
lalu DPR mengesahkan UU Pembebasan Lahan. Adanya UU baru ini akan mempercepat proses pembebasan
lahan untuk pembangunan infrastruktur, dan dengan
CPI
Jan 00 Jan 01
Jan 02 Jan 03
Jan 04 Jan 05
Jan 06 Jan 07
Jan 08 Jan 09
Jan 10 Jan 11
Jan 12
FDI in USDmn
Dec 04 Jun 05
Dec 05 Jun 06
Dec 06 Jun 07
Dec 07 Jun 08
Dec 08 Jun 09
Dec 09 Jun 10
Dec 10 Jun 11
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
149
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
FINANCIAL REVIEW
development which is very important for supporting the nation’s future economic growth. Government also launch
MP3EI program which is the road map for the nation’s infrastructure development until 2014.
The excitement for Indonesia’s economic prospect accompanied by healthy fiscal discipline and growing
debt repayment capacity had finally resulted in our credit rating upgrade which brought back to investment grade
by Moody’s and Fitch. This is remarkable achievement as Indonesia credit ratings upgrade comes in the midst
of continued global crisis and credit ratings downgrade for developed countries. FDI will continue to be a strong
growth driver after up 11.5 YoY on 2011.
High capital inflow as marked by strong FDI growth and portfolio investment pushed USD-IDR to 9,069 at the end
of the year 2011. The USD-IDR had previously touch record low level at 8,464 on August along with JCI which touch it’s
highest ever level at 4,193.44. Global sentiment, however, reverse the movement on along with JCI which fell from its
record high level to its low on 3,269.45 on October. Despite the volatile movement, JCI successfully closed at 3,821.99
at year end, up 3.2. Despite the relative modest return compared to return on 2010, JCI was perform superbly
compared to regional and global indices which closed down with 15 - 25 range. Strong portfolio investment
is the driver behind a good stock market return in the past two years.
demikian penting pula untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. Pemerintah juga telah
meluncurkan program MP3EI, peta jalan road map menuju pembangunan infrastruktur Indonesia hingga tahun 2014.
Cerahnya prospek ekonomi Indonesia, didukung dengan penerapan kebijakan fiskal yang sehat dan menguatnya
kemampuan Indonesia dalam membayar hutang akhirnya memberi imbas positif, yakni meningkatnya peringkat
kredit Indonesia yang diikuti dengan kembalinya peringkat investasi yang diberikan oleh Moody’s and Fitch. Pencapaian
yang luar biasa ini bahkan terjadi di tengah berlanjutnya krisis ekonomi global dan menurunnya peringkat kredit
banyak negara berkembang. PMA akan terus menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia, setelah
mengalami peningkatan sebesar 11,5 YoY pada tahun 2011.
Tingginya arus investasi yang ditandai dengan tingginya angka pertumbuhan PMA dan portofolio investasi telah
mendorong nilai tukar USD-IDR ke angka 9.069 pada akhir tahun 2011. Angka ini sebelumnya sempat menyentuh
rekor terendah 8.464 pada bulan Agustus, bersamaan dengan rekor tertinggi IHSG yakni 4.193,44. Akan tetapi,
adanya sentimen global membalikkan situasi sehingga IHSG jatuh dari tingkat tertingginya ke angka 3.269,45 pada
bulan Oktober. Walaupun ada pergerakan yang volatil, namun IHSG berhasil ditutup pada angka 3.821,99 pada
akhir tahun, atau meningkat 3,2. Terlepas dari imbas hasil yang relatif rendah dibandingkan tahun 2010, IHSG
masih lebih baik dibandingkan situasi pasar modal regional dan global yang melemah antara 15 - 25. Portofolio
investasi yang kuat adalah pendorong terciptanya imbal hasil yang baik dalam dua tahun terakhir.
Dec 00 Oct 01
Aug 02 Jun 03
Apr 04 Feb 05
Dec 05 Oct 06
Aug 07 Jun 08
Apr 09 Feb 10
Dec 10
Portfolio Investment in USDmn
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
150
TINJAUAN KEUANGAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
On the contrary, Indonesian bond market continues to perform very well as our newly acquired investment
grade title get some traction to international investment community. Our bond market yield fell to 6.1 on Dec’ 11
versus 7.6 on Dec’ 10. The superb performance is continued during the first two months of 2012 where the yield had
touched 5.0 in the beginning of February 2012. Slower growth outlook favor the fixed income market as opposed
to equity market, while relatively low debt to GDP, relatively stable political, and good domestic condition prolong
investment appeal on our bond market. Sebaliknya, pasar obligasi Indonesia masih menunjukkan
kinerja yang sangat baik, terlebih setelah Indonesia berhasil meraih peringkat investasi sehingga menarik perhatian
dari masyarakat investor dunia. Imbal hasil pasar obligasi Indonesia menurun menjadi 6,1 pada bulan Desember
2011 dari 7,6 pada bulan Desember 2010. Kinerja yang baik ini terus berlanjut hingga dua bulan pertama
tahun 2012, dimana imbal hasil menyentuh angka 5,0 di awal bulan Februari 2012. Perkiraan akan terjadinya
perlambatan pertumbuhan ekonomi membuat pasar investasi pendapatan tetap lebih menarik dibandingkan
pasar ekuitas. Sedangkan dengan jumlah hutang yang relatif rendah dibandingkan GDP, ditunjang situasi politik
yang stabil, kondisi dalam negeri yang kondusif, maka investasi jangka panjang seperti di pasar obligasi akan lebih
menarik.
Syr 10yr
20yr
Jan 11 Feb 11
Mar 11 Apr 11
May 11 Jun 11
Jul 11 Aug 11
Sep 11 Oct 11
Nov 11 Dec 11
Jan 12 Feb 12
Deposit Growth Loans Growth
Jan 01 Aug 01
Mar 02 Oct 02
May 03 Dec 03
Jul 04 Feb 05
Apr 06 Nov 06
Aug 08 Mar 09
Oct 09 May 10
Dec 10 Jun 07
Jan08 Jul 11
Feb 12
USD IDR JCI
Jan 11 Apr 11
Jun 11 Aug 11
Sep 11 Oct 11
Jan 12
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
151
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
FINANCIAL REVIEW
Ready to Support the Structural Growth
Banking Sector Review
Banking sector, which the basic importance for the economy is to provide financing by converting short term fund into
longer term investment and loans, are the beneficial of structural economic development of Indonesia. Growing
per capita income will support consumption going forward, while the growing investment which sparked by the nation
economic development needs and conducive investment climate are both provide a clear business potential for banks.
We should also note that Indonesian banks currently run a very basic business model, accompanied by strong capital.
For all of those reasons, we have a strong ground to believe that Indonesian banks are very strong and ready to support
Indonesian structural growth going forward.
Siap Mendukung
Pembangunan Struktural
Tinjauan Sektor Perbankan
Sektor perbankan, yang fungsi paling mendasar dalam ekonomi adalah menyediakan pembiayaan dengan
mengubah dana jangka pendek menjadi investasi jangka panjang dan pinjaman, adalah sektor yang diuntungkan
oleh adanya pembangunan struktur ekonomi Indonesia. Tumbuhnya pendapatan per kapita akan mendukung
pertumbuhan tingkat konsumsi, sementara pertumbuhan investasi yang dipacu kebutuhan pembangunan nasional,
serta iklim investasi yang mendukung jelas akan menjadi potensi bisnis bagi dunia perbankan. Kami juga mencatat
bahwa perbankan Indonesia saat ini dioperasikan dengan model bisnis yang sangat mendasar dan dengan
permodalan yang kuat. Karena alasan-alasan tersebut, kami sangat yakin bahwa ke depannya perbankan Indonesia
sangat kokoh dan siap menunjang pertumbuhan struktural Indonesia.
Pada tahun 2011, perbankan mencatat statistik yang menggembirakan dengan total pinjaman meningkat 24,6
menjadi Rp 2200 triliun, sementara total pendanaan tumbuh 19 YoY menjadi Rp 2.784 triliun, dan menghasilkan
79 LDR. Pinjaman investasi meningkat 33, sementara pinjaman modal kerja dan pinjaman konsumtif masing-
masing meningkat 21 dan 24. Perbankan Indonesia juga dikenal dengan tingkat profitabilitasnya yang tinggi,
dengan ROA mencapai 3,0. Kualitas aset yang baik juga terbukti dari menurunnya NPL dari 39bps menjadi 2,1
dengan nilai Yoy stabil pada angka Rp 52 triliun. On 2011, banks provide an encouraging statistics with total
loans grew 24.6 to Rp 2,200 trillion, while total funding grew 19 YoY to Rp 2,784 trillion, resulting in 79 LDR.
Investment loans was up 33, while working capital and consumer loans grew where the investment loans as the
fastest growing segment up 33 YoY, followed by 21 and 24 increase in working capital and consumer loans.
Indonesian banks are also known for its high profitability level with ROA reaching 3.0. A good asset quality also
evidence with NPL figures fell by 39bps to 2.1 with the absolute figures stable on year-over-year basis at Rp 52
trillion.
Jan 06 Jun 06
Nov 06 Apr 07
Sep 07
Feb 08 Jul 08
Dec 08 May 09
Oct 09 Mar 10
Aug 10 Jan 11
Jun 11 Nov 11
BI Rate
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
152
TINJAUAN KEUANGAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
2011 was also marked by ever lower BI Rate which touched 6.0 on December. Easing inflation and enough
liquidity are the main reason for the central bank to cut its benchmark rate. The central bank also keenly supported
Indonesian banks to provide lower lending rate to boost economic growth going forward. Many have worried that
those policy might sparked inflation in the next 12 – 18 months period as strong loans growth might push up the
consumer staples prices going forward. The development, however, should be perceived as a positive signal if we
successfully develop our infrastructure. Combined strong infrastructure and low real lending rates should result in
strong economic growth.
From capital perspectives, Indonesia has a very strong banking sector with 16.1 CAR ratio of which 90 - 95
tier-1 capital. The total system leverage is very low at 7.8x while national banks leverage ratio stood between 6x –
11x ranges, implied a bulk of capital is in place to bear the business risk. On capital quality, Indonesian banks also very
high when compared to regional and international banks. As a matter of fact, Indonesian banks capital structure is
basically consist of retained earnings and paid up capital for tier-1, while account sub-ordinate debt as a tier-2 capital.
This structure is even more conservative when compared to proposed Basel III capital standard.
Tahun 2011 juga ditandai rendahnya tingkat suku bunga BI Rate yakni 6,0 pada bulan Desember. Tingkat inflasi
yang relatif rendah serta likuiditas yang tinggi adalah alasan mengapa BI menurunkan tingkat suku bunganya. BI
juga mendorong bank-bank Indonesia untuk menyediakan bunga pinjaman yang lebih terjangkau untuk memacu
pertumbuhan ekonomi. Banyak pihak khawatir jika kebijakan tersebut dapat menimbulkan inflasi dalam 12 –
18 bulan ke depan karena bila jumlah pinjaman meningkat maka harga kebutuhan pokok juga akan terdongkrak naik.
Akan tetapi bila kita mampu membangun infrastruktur yang kuat didukung dengan suku bunga pinjaman yang
rendah maka kita dapat memacu pertumbuhan ekonomi nasional.
Dari sisi permodalan, Indonesia memiliki sektor perbankan yang kuat dengan CAR ratio 16,1 dimana 90 hingga
95 di antaranya adalah modal inti tier-1. System leverage total sangat rendah yakni 7,8x sementara
leverage ratio bank-bank nasional berada pada kisaran 6 – 11x, yang berarti tersedia permodalan dalam jumlah
besar siap untuk menanggung risiko bisnis yang mungkin terjadi. Kualitas modal bank-bank Indonesia juga sangat
baik bila dibandingkan dengan perbankan regional dan internasional. Bahkan, struktur modal perbankan
Indonesia biasanya terdiri dari laba ditahan dan modal disetor, sedangkan akun while account hutang subordinasi
menjadi modal tambahan tier-2. Struktur ini bahkan lebih konservatif dibandingkan dengan yang diusulkan dalam
Basel III.
Jan 03 Aug 03
Mar 04 Oct 04
May 05 Dec 05
Jul 06 Feb 07
Sep 07 Apr 08
Nov 08 Jun 09
Jan 10 Aug 10
Mar 11 Oct 11
CAR Ratio
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
153
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
FINANCIAL REVIEW
Sisi positif perbankan Indonesia juga tercermin dari kenyataan bahwa mayoritas bisnis di Indonesia saat
ini masih menggunakan model tradisional brick and mortar sehingga 75 - 90 pendapatan bank berasal
dari pinjaman untuk ekonomi riil, sedangkan fee based income terutama berasal dari biaya administrasi untuk
akun pinjaman dan tabungan, karena biasanya bank- bank Indonesia tidak mempunyai produk yang terkait
pasar modal. Bisa disimpulkan bahwa model bisnis yang dijalankan di Indonesia lebih banyak terpengaruh oleh
dinamika ekonomi domestik.
Bersiap Untuk Tahap Selanjutnya
Strategi dan Rencana bank bjb
Kami memperkirakan persaingan akan meningkat namun secara keseluruhan kondisi masih dapat ditangani. Pinjaman
inkremental mencapai Rp 435 triliun pada tahun 2011, sedangkan deposito inkremental mencapai Rp 446 triliun.
Pertumbuhan yang setimbang antara deposito inkremental dan pinjaman inkremental telah terjadi sejak tiga tahun
terakhir sehingga LDR stabil sejak 2008. Dengan turunnya imbal hasil obligasi serta biaya dana cost of fund secara
keseluruhan, kami percaya bank-bank menengah punya peluang besar untuk tumbuh.
The positive side of Indonesian banks also reflected on facts that Indonesia currently run a brick and mortar business
model where 75 - 90 of banks income comes from loans to real economy, while fee based income mainly
comes from administration fee of loans and savings account product as Indonesian banks generally not operates any
capital market linked products. Hence, we could say that our business model is more affected by domestic than
international economic dynamics.
Getting Ready for the Next Level
bank bjb Strategic and Plans
We expect the increasing competition but the overall condition should be manageable going forward.
Incremental loans reached Rp 435 trillion on 2011, while incremental deposit reached Rp 446 trillion. A more balance
growth between incremental deposit and incremental loans is evidence in the past three years which result in
stabilizing LDR since 2008. Combine with falling bond yield and overall cost of fund, we believe there is a big room to
grow for mid-sized banks going forward.
2011-2012 2013-2014
2015
BuildingEstablishment New Infrastructure
Leading in Service As One of the Big 10 Banks
A National Bank Leading in Service and
Performance
Leading in Service and Performance National Bank
Matching the 10 Biggest Banks in areas:
• HRCompetenceIT • Services
• Bankbjb ‘Incorporated’
DevelopingHR Competence, IT
Infrastructure, and organization for:
• MicroSMEFinancing • ConsumerCommercial
Banking • Treasury
International
Strategy Strategy
Strategy
R oad
M ap
A Strong Sustainable Growth and Profitable National Bank
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
154
TINJAUAN KEUANGAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
To catch the growth potential on structural story of Indonesia, we have strategic plans with vision of
transforming bank bjb into a full services financial
powerhouse as stated on our vision to create a strong sustainable growth and profitable national bank which
leading in service and performances. We divide the vision into three important milestones as follow 1 building
new infrastructure 2 providing equal service level to 10 big banks 3 to be a national bank leading in service and
performance.
bank bjb will focus on developing its core competencies
on providing micro loans while maintaining its core civil
servant loans market. bank bjb also put a strong strategic
focus to develop its current account and savings account market share by enhancing our product and service and
tapping into a new customer based. Along with those two
strategic focuses, bank bjb currently build branches across
Indonesia for funding purpose while focusing its effort on loans for West Java and Banten area, which include
B usiness and
S trategic
a lliances
A Strong Sustainable Growth and Profitable National Bank
Support Strategy
Risk Management and Compliance
ImprovingHRCompetencies Through Extensive Training
ProgramProfesionalHire Program
Developing IT Infrastructure and
e-banking Services Networking
Expansion and Services
Improvement Enhance
Communication with Investor
Sustainable Profit and Growth
SME Micro Financing
•DeepeningOur Presence on West
Java and Banten Area
•Developing
Waroeng BJB
•MSMEFinancial Institution Strategic
Alliances and Acquisition
Intstitutional Commercial
Banking
•ImprovingLoans Process
•RiskManagement and Debtor Rating
System
Consumer Loans
•StrengtheningOur Position on Civil
Servent Loans •Centralizedand
Electronic Loans Infrastructure
•MultiFinance Company
Acquisition
Consumer Deposit
•Rebranding, Network Expansion
and Service Excellence
•AggresiveSalesand Promotion
•PricingStrategy
Treasury and International
•Providing Trade Finance,
Remittances and Dealing Services
for Customer and Investor.
•StrategicAlliances with corresponden
Bank Remittance Agencies
Subsidiary Companies
•Acquisition of Insurance
and Securities Companies to
ProvideAll-in-One Banking Services
Untuk menangkap potensi pertumbuhan struktural di Indonesia, kami telah menyusun rencana strategis dengan
visi mengubah bank bjb menjadi penyedia jasa keuangan
lengkap, sebagaimana yang tercantum dalam visi perusahaan, yakni menjadi bank nasional yang mempunyai
pertumbuhan berkelanjutan dan profitabilitas yang kuat, dan menjadi yang terdepan dalam layanan dan kinerja.
Kami membagi visi tersebut menjadi tiga bagian penting, yakni 1 membangun infrastruktur baru 2 menyediakan
layanan sekelas bank-bank 10 besar 3 menjadi bank nasional yang terdepan dalam layanan dan kinerja.
bank bjb akan fokus membangun kompetensi inti yakni
menyediakan pinjaman mikro sambil mempertahankan
pasar pinjaman untuk pegawai negeri. bank bjb juga
menyusun strategi untuk meningkatkan pangsa pasar rekening koran dan rekening tabungan dengan jalan
meningkatkan kualitas produk dan layanan, serta membangun basis nasabah baru. Sejalan dengan fokus
dari kedua strategi tersebut, bank bjb saat ini tengah
membangun jaringan kantor cabang di seluruh Indonesia
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
155
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
FINANCIAL REVIEW
untuk pendanaan, sementara untuk pinjaman akan difokuskan pada Jawa Barat dan Banten, termasuk dengan
membangun jaringan cabang micro bernama Waroeng
bjb yang ditujukan untuk pedagang-pedagang di pasar
tradisional. Strategi ini disusun sedemikian rupa karena Jawa Barat dan
Banten mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang kuat karena meningkatnya tingkat pendapatan dan tingkat
pendidikan masyarakat kelak menjadi peluang bisnis yang
menjanjikan. Fakta bahwa bank bjb dimiliki oleh Pemda
Jawa Barat dan Banten juga menjanjikan peluang investasi yang besar. Kami percaya bahwa kami dapat menjalankan
peran sebagai profit center dan agen pembangunan ekonomi bila kami bertransformasi menjadi bank nasional.
Ke depannya, kami akan melanjutkan peningkatan operasional melalui pengembangan infrastruktur IT
dan SDM sejalan dengan inisiatif-inisiatif baru dalam meningkatkan layanan. Kami melakukan pembinaan
karyawan secara serius melalui kegiatan pelatihan in-house dan menjadikan self-development sebagai salah satu point
dalam KPI. Kami juga terus mengembangkan produk dan layanan dengan mengubah kantor-kantor cabang,
memberikan internal awards untuk bagian frontline, serta meluncurkan produk dan layanan baru.
developing micro branches called Waroeng bjb to finance
wet market traders.
This strategic focus is based on believe that West Java and Banten area has a strong economic development potential
as growing income, along with better education level should provide a good business opportunity going forward.
The facts that we are owned by provincial and municipal government across this area also promise a strong potential
comes from growing investment theme. We believe that we could fulfil our role both as profit centre and economic
development agent as we transform ourselves into a national bank. Going forward, we are going to continue
our operational improvement through IT infrastructure and human resources development along with new initiatives
on enhancing services. We seriously trained our employee through inclusion of in-house training into our activities
and self-development requirements into personal KPI. We also continue to develop our product and services through
revamping our branches, internal awards for frontliner, as well as launching new products and services.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
156
TINJAUAN KEUANGAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Informasi Keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan
Informasi keuangan bank bjb 2011 yang mengandung kejadian luar biasa
Selama tahun 2011 terdapat beberapa kejadian yang bersifat luar biasa yang berdampak pada kinerja keuangan
2011. Kejadian yang pertama adalah perubahan susunan
Direksi dan Dewan Komisaris bank bjb, dimana pada
manajemen baru tersebut telah disusun roadmap bank
bjb menuju ‘A Strong Sustainable Growth and Profitable
National Bank’. Hal ini tentu saja berdampak pada perubahan strategi dan fokus bisnis sehingga pada tahun
2011 bank bjb mengalami peningkatan kinerja keuangan
khususnya asset sebesar 25,33 dibandingkan dengan tahun 2010. Yang kedua, perubahan struktur organisasi
berdasarkan SK Direksi Nomor 454SKDIR-PS2011 yang didalamnya termasuk penambahan Divisi Institusional dan
Divisi Credit Risk Reviewer serta pembentukan kanwil. Dengan perubahan struktur organisasi tersebut, maka
terdapat beberapa bisnis proses yang diubah. Ketiga, Penerbitan Obligasi VII pada bulan Februari 2011 sebesar
Rp 2 triliun yang meliputi 3 series diantaranya: • Series7ARp276.000.000.000,-
• Series7BRp601.000.000.000,- • Series7CRp1.123.000.000.000,-
Dampak perubahan
bunga atau
perubahan lainnya
yang sifatnya
material terhadap pendapatan bersih dan Laba Operasional dalam kurun
waktu 2 tahun terakhir
Sepanjang tahun 2011 suku bunga kredit perbankan cenderung mengalami penurunan sedangkan suku bunga
Deposito relatif stabil. Begitu pula dengan bank bjb yang
menurunkan suku bunga khususnya tingkat suku bunga deposito untuk special rate yang dilakukan pada bulan April
2011 dan suku bunga counter rate pada bulan November 2011 turun sekitar 0,25 sampai dengan 0,5. Kebijakan
ini dilakukan seiring dengan semakin meningkatnya brand
image bank bjb di mata masyarakat sebagai salah satu
bank Nasional yang sedang berkembang dengan cukup
pesat sehingga bargaining power bank bjb semakin kuat
dan mampu sejajar dengan bank-bank nasional lainnya. Penurunan tingkat suku bunga special rate dan counter
Financial Information Company and Subsidiary
The financial information pertaining extraordinary event in 2011
During the year 2011 there were some extraordinary events that are affecting the financial performance of 2011. The
first event is a change in the composition of the Boards
of Commissioners and Board of Directors of bank bjb, where the new management has prepared a bank bjb
roadmap to ‘A Strong Profitable Growth and Sustainable National Bank’. This is of course an impact on changes
in business strategy and focus so that in the year 2011 bjb bank’s financial performance improved in particular
assets of 25.33 compared to 2010. Secondly, changes in organizational structure based on the Decree No. 454
SKDIR-PS2011 Directors which includes the addition of the Institutional Division and the Division of Credit Risk
Reviewer and the establishment of Regional Offices. With these organizational changes, there are some business
processes are changed. Third, the issuance of Bonds VII in February 2011 amounting to Rp 2 trillion, which includes
three series are: • 7ASeriesRp276,000,000,000,-
• 7BSeriesRp601,000,000,000,- • 7CSeriesRp1,123,000,000,000,-
The impact of interest rate changes or other changes that are material to the
net income and operating profit in the period of 2 years
Throughout the year 2011 bank lending rates tend to decrease, while deposits interest rates are relatively stable.
Similarly bank bjb to cut interest rates, especially special
rates for time deposit that conducted in April 2011 and the counter interest rate in November 2011 decreased by
approximately 0.25 to 0.5. This policy was carried out
in line with the increasing bank bjb brand image in the
public eye as one of the national bank that is growing quite
rapidly so that the bank bjb’s bargaining power getting
stronger and able to align with other national banks. Decline in interest rates both special rate and counter rate
impact on the amount of Deposits Under Management in April for about 2.05, but in year to year the number of
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
157
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
FINANCIAL REVIEW
rate tersebut berdampak pada penurunan jumlah Kelolaan DPK pada bulan April sekitar 2,05, namun secara year to
year jumlah DPK posisi Desember 2011 meningkat 19,31 dibandingkan dengan posisi Desember 2010. Penurunan
suku bunga tersebut tidak berpengaruh pula secara
signifikan terhadap pendapatan bank bjb. Peningkatan pendapatan bank bjb lebih banyak dipengaruhi oleh
kenaikan volume bisnis dan pertumbuhan asset produktif
bank bjb.
Tabel berikut memperlihatkan komposisi pendapatan bunga dan syariah serta beban bunga dan syariah
Perusahaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008.
Uraian 31 Desember December 31
Description 2008
2009 2010
2011
Pendapatan Bunga dan Syariah 3,079,494
3,944,548 4,894,312
5,977,050 Interest Income and Sharia
Beban Bunga dan Bagi Hasil Syariah 1,253,624
1,841,510 2,254,731
2,915,841 Interest Expenses and Sharing Sharia
Pendapatan Bunga dan Syariah Bersih 1,825,870
2,103,038 2,639,581
3,061,209 Net Interest Income and Sharia
Pendapatan Operasional Lainnya 174,708
262,083 306,401
240,168 Others Operational Income
Beban Operasional Lainnya 1,200,443
1,410,138 1,755,444
2,026,483 Others Operational Income
Laba Operasional 800,135
954,983 1,190,538
1,274,894 Operational Income
Laba sebelum Beban Pajak Penghasilan 818,946
985,377 1,219,628
1,319,816 Income Before Tax
Laba Bersih 542,162
709,106 890,171
962,260 Net Income
Pendapatan
Selama tahun 2011, bank bjb dan anak perusahaan
berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 1,32 triliun, atau meningkat sebesar 8,21 dari tahun
2010. Laba sebelum pajak ini berasal dari pendapatan bunga dan syariah bersih dan pendapatan operasional
lainnya.
Pendapatan Bunga dan Syariah
Pendapatan bunga dan syariah bank bjb untuk periode
31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 5.977.050 juta. Pendapatan bunga dan syariah terbesar disumbangkan
oleh Pendapatan Bunga Atas Kredit Yang Diberikan kepada konsumen dan penempatan pada bank lain.
positions Deposits increased 19.31 in December 2011 compared with the position in December 2010. The rate
cut also does not affect significantly to the income bank
bjb. Improved bank bjb earnings more influenced by the increase in business volume and growth bank bjb’s earning
assets.
This table shows composition of interest income and revenue sharing sharia as well as interest and sharia revenue
sharing expenses for the period ended at December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008.
Income
During 2011 bank bjb and its subsidiary has generated
income before tax Rp 1.32 trillion increase 8.21 compared to 2010. Earning before tax primarily from interest and
sharia revenue sharing and other income.
Interest Income and Sharia
Interest income and revenue sharing bank bjb at 31
December period is Rp 5,977,050 million. The interest income and revenue sharing were primarily contributed
from interest income from consumer loan and interbank placement.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
158
TINJAUAN KEUANGAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Pendapatan Bunga dan Syariah-bersih
Pendapatan bunga dan syariah bersih merupakan pendapatan yang berasal dari pendapatan bunga dan
syariah serta pendapatan komisi dan provisi setelah dikurangi dengan beban bunga dan bagi hasil syariah.
Pendapatan bunga dan syariah bersih bank bjb untuk
periode Desember 2011 sebesar Rp 3.061.209 juta.
PendapatanOperasionalLainnya
Pendapatan operasional lainnya merupakan pendapatan non bunga yang berasal dari pendapatan provisi dan
komisi selain dari kredit yang diberikan, keuntungan dari penjualan surat berharga, pendapatan transaksi valuta
asing dan pendapatan operasional lainnya. Tabel berikut memperlihatkan perbandingan pendapatan operasional
lainnya bank bjb dan anak perusahaan untuk periode yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008.
Uraian 31 Desember December 31
Description 2008
2009 2010
2011
Provisi dan komisi selain dari kredit yang diberikan
144.357 236.195
204.145 180.278
Fees and commissions from loans Penerimaan Kembali Aset yang telah
Dihapus Buku -
- 28.689
42.545 Recovery from Assets Written-Off
Keuntungan dari penjualan surat berharga yang diperdagangkan
- 2.851
41.388 -
Income from sales securities Pendapatan transaksi valuta asing
22.380 16.227
13.698 10.751
foreign exchange Income Lain-lain
7.971 6.810
18.480 6.594
others Jumlah Pendapatan
Operasional Lainnya 174.708
262.083 306.401
240.168 Total others operational income
Net Interest and Sharia Income
Net Interest income and sharia is income which is from interest income and sharia as well as commission and
provision income after deducted by interest expenses and a revenue sharing sharia is Rp 3,061,209 million.
OtherOperationalIncome
Other operating income is non interest earning which is from fees and provisions income which is not from loans,
sale of bonds, foreign exchange, or other operating income. The table shows comparison other operating income of
bank bjb and its subsidiary between the period ended at
December 31, 2011, 1010, 2009, and 2008.
Pendapatan Bunga dan
Syariah Bersih
Net Interest Income and Sharia
+15,97
Laba Operasional
Operational Income
+7,09
3.079.494 5.977.050
4.894.312 3.944.548
Pendapatan Bunga dan Syariah
Net Interest Income and Sharia
Rp Juta Rp million
08 09
11 10
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
159
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
FINANCIAL REVIEW
Other operating income for period of December 2011 is Rp 240,168 million. This revenue primarily from fees and
commission which is not from Rp 180,278 million and others Rp 6,594 million. Other operating income is for
one year period until December 31, 2011. Other operating income is from fees and commission and fee which is not
from loans and includes administration fees from savings, ATM charges, and fund transfer, as well as profit from sale
of securities.
OtherOperatingExpenses
Others operating expenses bank bjb and its subsidiary for
a period ended at December 31, 2011 is Rp 2,026,483 million. This operating expenses primarily from salary
expenses and facilities of Rp 762,652 million, general and administrative expenses of Rp 785,168 million and provision
for possible losses of financial assets and non financial Rp 340,719 million.
Pendapatan operasional lainnya untuk periode Desember 2011 adalah sebesar Rp 240.168 juta. Pendapatan ini
sebagian besar berasal dari provisi dan komisi selain dari kredit yang diberikan sebesar Rp 180.278 juta dan lain-
lain sebesar Rp 6.594 juta. Pendapatan operasional lainnya tersebut adalah selama 1 tahun dari 1 Januari 2011 sampai
dengan 31 Desember 2011. Pendapatan operasional lainnya merupakan pendapatan dari provisi dan komisi
serta fee selain dari kredit yang diberikan yang diantaranya berasal dari transaksi tabungan, ATM dan transfer dana,
serta peningkatan atas keuntungan dari penjualan surat berharga.
BebanOperasionalLainnya
Beban operasional lainnya bank bjb dan anak perusahaan
untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 2.026.483 juta. Beban operasional
ini sebagian besar berasal dari beban tenaga kerja dan tunjangan sebesar Rp 762.652 juta, beban umum dan
administrasi sebesar Rp 785.168 juta dan penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan non
keuangan sebesar Rp 340.719 juta.
Uraian 31 Desember December 31
Description 2008
2009 2010
2011 Beban Operasional Lainnya
Other Operating Expenses
Beban Tenaga kerja dan tunjangan
605.636 711.253
696.880 767.652
Labour Chargers Subsidy Beban Umum dan administrasi
348.692 433.486
555.563 785.168
General Administrative Expenses
Laba Bersih
Net Income
+8,1
Laba Bersih
Net Income
542.162
962.260
890.171 709.106
08 09
11 10
Rp Juta Rp million
Penerimaan Kembali Aset yang telah Dihapus Buku
Recovery from Assets Written-Off
48,3
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
160
TINJAUAN KEUANGAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Uraian 31 Desember December 31
Description 2008
2009 2010
2011
Penyisihan Pembalikan Kerugian Penurunan Nilai Atas Aset
Keuangan Dan Non Keuangan 110.658
160.184 381.356
340.719
Allowance for Losses on Decrease in Value of Financial Asset
Kerugian Yang Belum Direalisasikan Atas Penurunan
Nilai Wajar Surat Berharga Yang Diperdagangkan
20.512 -
-
Unrealized Losses to Decrease the Value of Fair Trading Securities
Kerugian dari Penjualan Surat Berharga yang Diperdagangkan
- -
- 147
Loss on sale of Held-for-Trading Marketable Securities
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai atas Komitmen dan
Kontinjensi 18.723
7.402 5.072
35.873
Allowance For Losses on Decrease In The Value of
Commitment and Contingency Beban Lainnya
96.222 97.813
116.573 173.670
Other Expenses
Jumlah Beban Operasional Lainnya
1.200.443 1.410.138
1.755.444 2.026.483
Total Other Operational Expenses
Laba Bersih
Pada tahun 2011, bank bjb dan anak perusahaan berhasil
membukukan laba bersih sebesar Rp 962.260 juta yang meningkat sebesar 8,1 dibanding tahun sebelumnya.
Pengelolaan Aset
Tabel berikut menunjukkan komposisi aset bank bjb dan
anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008.
Uraian 31 Desember December 31
Description 2008
2009 2010
2011
Kas 1.049.539
1.386.775 1.374.719
1.725.621 Cash
Giro pada Bank Indonesia 2.095.787
1.347.701 2.719.321
3.673.929 Current Account in Bank Indonesia
Giro pada bank lain - bersih 16.747
178.414 201.924
108.013 Current Account in Others bank
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain- setelah dikurangi penyisihan
kerugian penurunan nilai 3.507.881
6.764.918 12.546.470
7.779.255
Placement in Bank Indonesia and Other Banks minus Provisions Losses
Surat berharga - setelah dikurangi Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
2.892.623 2.627.916
1.089.946 4.007.065
Securities - Net of Allowance for Impairment Losses
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
- -
1.322.876 7.394.694
Securities under Resale Agreement Kredit yang Diberikan
Loans - Pihak-pihak yang Berelasi
1.392 702.268
559.475 475.431
Related Parties - - Pihak Ketiga
15.834.145 18.222.719
21.506.842 26.523.035
Third Parties -
15.835.537 18.924.987
22.066.317 26.998.466
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai 289.618
388.780 574.526
507.900 Allowance for impairment losses
15.545.919 18.536.207
21.491.791 26.490.566
Pembiayaan Syariah Sharia Financing
- Pihak-pihak yang Berelasi 12
3 849
1.571
Related Parties - - Pihak Ketiga
593.520 706.978
1.602.553 1.764.664
Third Parties -
593.532 706.981
1.603.402 1.766.235
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai 16.205
19.653 24.990
33.444 Allowance for impairment losses
577.327 687.328
1.578.412 1.732.791
Tagihan Akseptasi - setelah Dikurangi Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
- -
14.556 78.715
Acceptances Receivable - Net of Allowance for Impairment Losses
Penyertaan Saham - Bersih 6.412
29.498 30.834
28.850 Net Investment
Aset tetap-setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan
456.369 527.855
549.014 559.884
Fixed Assets, Net of Accumulated Depreciation
Aset Pajak Tangguhan - Bersih 3.553
45.431 48.216
37.174 Differed Tax Asset
Aset Lain-lain - Bersih 183.892
324.961 477.621
832.101 Net Other Asset
Jumlah Aset 23.043.489
32.457.004 43.445.700
54.448.658 Total Assets
Net Profit
In 2011, bank bjb and its subsidiary has generated profit
of Rp 962,260 million which is increased 8.1 compared to previous years.
Asset Management
This table shows asset composition of bank bjb and its
subsidiary on December 31, 2008, 2009 , 2010 dan 2011.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
161
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
FINANCIAL REVIEW
Jumlah Aset
Pada tahun 2011, total aset bank bjb dan anak perusahaan
adalah Rp 54.448.658 juta yang terdiri dari 52,83 Kredit yang diberikan dan 14,29 penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain. Nilai total aset ini meningkat Rp 11. 002.958 juta atau 25,33 dari Rp 43.445.700 pada
tahun 2010. Peningkatan aset ini terutama disebabkan oleh kenaikan dana pihak ketiga sebesar Rp 7.089.315 juta
atau 22,19 bila dibandingkan per 31 Desember 2010 yang berjumlah Rp 31.953.462 juta.
Aset Likuid
Aset likuid dimaksudkan untuk memenuhi komitmen kepada nasabah dan pihak lainnya, baik untuk kebutuhan
uang tunai transaksi melalui ATM, pembayaran kembali dana pihak ketiga, pemberian pinjaman dan memenuhi
kebutuhan likuiditas lainnya. Adapun komposisi aset
likuid bank bjb dan anak perusahaan terdiri dari kas, giro
pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan surat berharga dalam portofolio di
perdagangkan.
Uraian 31 Desember December 31
Description 2008
2009 2010
2011
Aset Likuid Liquid Asset
Rupiah 5.935.458
9.497.497 16.640.561
13.164.578 Rupiah
Mata Uang Asing 310.095
181.550 201.967
123.982 Foreign Currency
Jumlah Aset Likuid – Gross 6.245.553
9.679.047 16.842.528
13.288.560 Total Liquid Asset
Total Asset
The total asset of bank bjb and its subsidiary in 2011 is
Rp 54,448,658 million consisted of 52.83 of loans disbursement and 14.29 placement in Bank Indonesia
and other banks. The total asset increase Rp 11,002,958 million or 25.33 from Rp 43,445,700 in the year of 2010.
The increase of assets is primarily from the increase of third party of Rp 7,089,315 million or Rp 22.19 compared to
31 December 2010 of Rp 31,953,462 million.
Liquid Assets
Liquid asset is purposed for fulfil commitment to the customers and other parties, in cash ATM transaction,
third party payment, loans, and other liquidity requirement.
The composition liquid assets of bank bjb and its subsidiary
consists of cash, current account in Bank Indonesia, current account in other banks, interbank placement and trading
securities.
Jumlah Aset
Total Assets
+25,33
Kredit
Loans
+22,34
26.040.869 54.448.658
43.445.700 32.457.004
08 09
11 10
Jumlah Aset
Total Asset
Rp Juta Rp million
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
162
TINJAUAN KEUANGAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Loans
Total bank loans given by bank bjb and its subsidiary as per
December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008 can be seen in the following table:
Aset Produktif
Aset produktif terdiri atas saldo aset likuid kecuali kas dan giro pada Bank Indonesia ditambah saldo surat berharga
dalam portofolio dimiliki hingga jatuh tempo, kredit konvensional dan pembiayaan syariah yang diberikan dan
penyertaan saham serta komitmen dan kontijensi pada rekening administratif yang mempunyai risiko kredit.
Berikut perkembangan jumlah aset produktif per 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008.
Uraian 31 Desember December 31
Description 2008
2009 2010
2011
Aset Produktif On Balance Sheet
Productive Asset On balance Sheet
Giro pada bank lain – Bersih 19.125
178.414 201.924
108.013 Current Account in other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain – Bersih
3.827.603 6.764.918
12.546.470 7.779.255
Placement in BI and Others Banks Surat berharga – Bersih
2.887.668 2.627.916
1.089.946 4.007.065
Securities Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
- -
1.322.876 7.394.694
Securities under resale agreement Kredit yang diberikan – Bersih
15.545.919 18.536.207
21.491.791 26.490.566
Net Loans Pembiayaan syariah – Bersih
577.327 687.328
1.578.412 1.732.791
Net Sharia Financing Tagihan Akseptasi – Bersih
14.556 78.715
Net Acceptance Receivable Penyertaan saham – Bersih
29.791 29.498
30.834 28.850
Net Invesment in share
Jumlah On Balance Sheet 22.887.433
28.824.281 38.276.810
47.619.949 Total On Balance Sheet
Off Balance Sheet Off Balance Sheet
Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan
1.529.459 1.963.323
2.453.519 2.996.914
Loan Facility is not used to debitur Irrevocable letter of credit yang masih berjalan
1.131 2.059
1.338 96.724
Current LC Garansi yang diterbitkan
939.283 668.301
706.025 772.278
Warranty issued
Jumlah Off Balance Sheet 2.469.873
2.633.683 3.160.882
3.865.916 Total Off Balance Sheet
Jumlah Aset Produktif 25.357.306
31.457.964 41.437.692
51.485.865 Total Earning Asset
Kredit Yang Diberikan
Jumlah kredit yang diberikan bank bjb dan anak perusahaan
pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008 dapat dilihat pada tabel berikut:
Uraian 31 Desember December 31
Description 2008
2009 2010
2011
Kredit yang diberikan – Gross 16.429.069
19.631.968 23.669.719
28.764.701 Loans
Dikurangi penyisihan kerugian 305.823
408.433 599.516
541.344 Allowance Losses
Kredit yang diberikan – Bersih 16.123.246
19.223.535 23.070.203
28.223.357 Net Loans
Earning Assets
Earning Assets Productive assets consist of the balance of liquid assets except cash and demand deposits Current at
Bank Indonesia plus the balance of the portfolio securities held to maturity, conventional loan and Islamic Financing
Syariah facilities, equity investments, commitments and contingencies at the administrative account with the credit
risk. This following table growth of productive asset period December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
163
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
FINANCIAL REVIEW
Penyaluran Dana
Posisi kredit yang diberikan bank bjb dan anak perusahaan
Bersih pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 28.223.357 juta yang terdiri dari kredit yang diberikan
– gross sebesar Rp 28.764.701 juta dan penyisihan kerugian sebesar Rp 541.344 juta. Posisi kredit yang
diberikan bank bjb dan anak perusahaan Bersih per 31
Desember 2011 meningkat sebesar Rp 5.153.154 juta atau 22,34 dibandingkan per 31 Desember 2010 sebesar Rp
23.070.203 juta. Peningkatan kredit Bersih yang diberikan
bank bjb terutama disebabkan oleh peningkatan kredit konsumsi, peningkatan kredit modal kerja bank bjb dan
anak perusahaan sejalan dengan strategi dan kebijakan
bank bjb dalam meningkatkan kredit kepada sektor riil.
Keberhasilan ini diakibatkan karena penerapan strategi
bank bjb dalam mendistribusikan Kredit Mikro Utama
dengan mempergunakan jangkauan seluruh cabang, cabang pembantu serta memanfaatkan jaringan BPR dan
koperasi melalui linkage program. Berikut ini dijabarkan kredit yang diberikan berdasarkan
sektor:
Uraian 31 Desember December 31
Description 2008
2009 2010
2011
Pertanian 48.712
204.144 235.490
288.287 Agriculture
Pertambangan 16.863
17.360 36.509
205.781 Mining
Industri 129.801
294.544 382.091
525.206 Industry
Listrik, gas dan air 186.351
254.980 37.987
133.515 Electric, Gas and Water
Konstruksi 445.850
707.112 967.916
1.143.567 Construction
Perdagangan 905.916
1.724.677 2.732.189
3.339.241 Trade
Pengangkutan dan Pergudangan 559.964
567.341 522.950
276.767 Transportation and Warehouse
Jasa dunia usaha 371.422
777.739 1.249.772
1.767.377 Business Service
Jasa-jasa sosial 111.732
223.866 284.376
387.338 Social Service
Lain-lain 13.652.458
14.860.205 17.220.439
20.697.622 Others
Jumlah kredit yang diberikan – Gross 16.429.069
19.631.968 23.669.719
28.764.701 Total Loans
Sektor lain-lain diatas adalah sektor yang ditujukan ke pasar ritel dan pasar konsumtif, yang terbagi menjadi
sebagai berikut:
Lending
Outstanding loans Net of bank bjb and its subsidiary on
December 31, 2011 amounted to Rp 28,223,357 million, which consists of loans - gross of Rp 28,764,701 million
and allowance for losses amounting to Rp 541,344 million.
Outstanding bank loans of bjb and its subsidiary Net
as of December 31, 2011 an increase of Rp 5,153,154 million or 22.34 compared to December 31, 2010 of
Rp 23,070,203 million. The increase of loan enhancements Net given by the bank mainly caused by the increase of
consumer credit, loan enhancements, bank bjb and its
subsidiary working capital which is in line with bank policy
and strategy of bjb in increasing loan to the real sector. This
success mainly as a result of the implementation strategy of
bank bjb in distributing Main Micro loan using the reach of
all branches, sub branches and network of rural banks and the cooperative through a linkage program.
The following loans are adjusted based on the business sector:
Others sectors is a sector destined for the market retail and consumer market is divided as follows:
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
164
TINJAUAN KEUANGAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Uraian 31 Desember December 31
Description 2008
2009 2010
2011
Graha Bhakti 508.770
217.488 101.340
51.310 Graha Bhakti
Purna Bhakti 391.896
433.830 439.083
535.055 Purna Bhakti
Guna Bhakti 11.682.954
13.557.695 15.141.206
17.802.383 Guna Bhakti
Kredit Sektor Lainnya 815.615
309.665 853.988
1.633.467 Other Sector Credit
Jumlah Kredit-Gross 13.399.235
14.518.678 16.535.617
20.022.215 Total Loans
- Kredit Graha Bhakti merupakan fasilitas kredit yang diberikan kepada para PNS berpenghasilan tetap untuk
keperluan pembangunan atau renovasi rumah. - Kredit Purna Bhakti merupakan fasilitas kredit yang
diberikan kepada para pensiunan yang gajinya dibayarkan melalui Bank.
- Kredit Guna Bhakti merupakan fasilitas kredit yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil PNS
berpenghasilan tetap untuk keperluan konsumer, seperti biaya sekolah, pembelian peralatan rumah
tangga dan sebagainya. - Pembayaran kredit tersebut di atas sebagian besar
dilakukan melalui pemotongan gaji bulanan oleh Bank.
Secara sub sektoral, sektor kredit konsumtif yang antara lain terdiri dari Kredit Multigriya Bhakti adalah fasilitas
kredit bagi para pegawai negeri berpenghasilan tetap untuk keperluan pembangunan atau renovasi rumah
tinggal atau pembelian kavling, Kredit Purna Bhakti adalah fasilitas kredit bagi para pensiunan yang gajinya disalurkan
melalui bank bjb, Kredit Guna Bhakti adalah fasilitas
kredit bagi para pegawai negeri berpenghasilan tetap untuk keperluan konsumtif, seperti untuk biaya sekolah,
pembelian alat-alat rumah tangga dan lain-lain serta kredit Wira Usaha Bhakti adalah fasilitas kredit bagi para
pegawai negeri sipil berpenghasilan tetap yang memiliki bidang usaha sampingan atau yang membuka usaha jasa
sosial masyarakat dokter, bidan baik yang bersangkutan maupun suami atau isterinya. Kredit Guna Bhakti untuk
keperluan konsumtif masih memegang porsi terbesar dalam alokasi pemberian kredit yang diberikan pada
tanggal 31 Desember 2011 yakni mencapai 88,91 dari jumlah portofolio kredit konsumsi.
- Graha Bhakti Loan is a loan facility granted to the fixed-income civil servants for building or renovating
houses. - Purna Bhakti Loan is a loan facility granted to Retirees
whose salary is paid through the bank. - Guna Bhakti Loan is a loan facility granted to Civil
Servants PNS for consumer purposes, such as school fees, purchase of household appliances and so forth.
- Payment of loan mentioned above are mostly done through monthly payroll deductions by the bank.
By sub-sector, consumer loan sectors consist of Multigriya Bhakti Loan, a loan facility for the fixed-income civil
servants for who need to build, renovate or purchase of residential plots and Purna Bhakti Loan, a loan facility for
pensioners whose salary is disbursed through the bank bjb,
Guna Bhakti Loan is a loan facility for the fixed-income civil servants for consumptive purposes, such as school fees,
household equipment and others as well as loan Wira Bhakti Enterprises is a loan facility for the fixed-income civil
servants who have sideline business or who opened the business community social services doctors, midwives,
either concerned or the husband or wife. Guna Bhakti Loan for consumptive purposes still holds the largest
share in the allocation of loan granted on December 31, 2011 reaching 88.91 of total portfolio loans.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
165
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
FINANCIAL REVIEW
Pengelolaan Kewajiban
Tabel berikut memperlihatkan komposisi kewajiban bank
bjb dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember
2011, 2010, 2009 dan 2008:
Uraian 31 Desember December 31
Description 2008
2009 2010
2011
Kewajiban segera 320.762
662.211 685.700
950.513 Current Liability
Simpanan nasabah dan simpanan nasabah syariah
18.347.050 23.718.912
31.953.462 39.042.777
Saving and Sharia Simpanan dari bank lain
2.322.237 2.323.050
3.353.645 5.298.687
Saving Others bank Kewajiban akseptasi
- -
14.556 78.715
Payable Efek hutang yang diterbitkan-bersih
1.683.408 1.744.253
1.745.936 2.742.993
Securities Issued Pinjaman yang diterima
35.886 11.101
12.585 173.998
Loan Received Penyisihan kerugian penurunan nilai komit-
men dan kontinjensi 24.699
32.101 37.173
1.300
Allowance Losses Hutang pajak
128.816 51.704
32.870 54.679
Tax Payable Kewajiban lain-lain
696.141 775.454
613.726
717.897
Other Liability
Jumlah Kewajiban 23.558.999
29.318.786 38.449.653
49.061.559 Total Liability
Jumlah Kewajiban
Jumlah kewajiban bank bjb dan anak perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 49.061.559 juta meningkat sebesar Rp 10.611.906 juta atau 27,60
bila dibandingkan dengan jumlah kewajiban bank bjb
dan anak perusahaan per 31 Desember 2010 sebesar Rp 38.449.653 juta. Peningkatan tersebut terutama
disebabkan oleh meningkatnya simpanan dan simpanan nasabah syariah nasabah sebesar Rp 7.089.315 juta atau
22,19. Peningkatan simpanan nasabah per 31 Desember 2011 sebagai akibat dari peningkatan pemasaran dan
promosi yang efektif diantaranya melalui program penarikan undian.
Simpanan Nasabah
Tabel berikut memperlihatkan komposisi simpanan nasabah
bank bjb dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember,
2011, 2010, 2009 dan 2008:
Uraian 31 Desember December 31
Description 2008
2009 2010
2011
Giro 7.405.206
8.272.288 7.610.327
11.168.241 Current Account
Tabungan 3.139.322
3.802.574 4.876.716
6.270.783 Saving Account
Deposito Berjangka 7.802.522
11.644.050 19.466.419
21.603.753 Time Deposits
Jumlah Simpanan Nasabah 18.347.050
23.718.912 31.953.462
39.042.777 Total Saving
Liability Management
The following table shows the composition of bank bjb
and its subsiadiary liabilities on December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008:
Total Liabilities
bank bjb and its subsidiary’s total liabilities at December
31, 2011 was Rp 49,061,559 million, an increase of Rp 10,611,906 million or 27.60 when compared with
total liabilities of the bank bjb and its subsidiary as of
December 31, 2010 amounted to Rp 38,449,653 million. The increase was mainly caused by increasing customer
deposits amounted Rp 7,089,315 million or 22.19. Increased customer deposits as of December 31, 2011 as
a result of increased marketing and effective promotion of them through the drawing program.
Customers Deposit
The following table shows the composition of bank bjb
and its subsidiary customer deposits as per December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008:
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
166
TINJAUAN KEUANGAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Jumlah simpanan nasabah bank bjb dan anak perusahaan
pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 39.042.777 juta yang terdiri dari simpanan dari Giro
dan Tabungan sebesar masing-masing Rp 11.168.241 juta
dan Rp 6.270.783 juta. Jumlah simpanan nasabah bank bjb
dan anak perusahaan per 31 Desember 2011 meningkat sebesar Rp 7.089.315 juta atau 22,19 bila dibandingkan
dengan simpanan nasabah bank bjb per 31 Desember
2010 yang berjumlah Rp 31.953.462 juta.
Tabungan
Pada tanggal 31 Desember 2011 bank bjb dan anak
perusahaan telah berhasil menghimpun simpanan nasabah dalam bentuk tabungan sebesar Rp 6.270.783 juta atau
meningkat sebesar Rp 1.394.067 juta atau 28,59 dibandingkan per 31 Desember 2010.
Deposito Berjangka
Per 31 Desember 2011, bank bjb dan anak perusahaan
berhasil menghimpun dana masyarakat dalam bentuk deposito berjangka sebesar Rp 21.603.753 juta, meningkat
sebesar Rp 2.137.334 juta atau naik 10,98 dibandingkan per 31 Desember 2010 Rp 19.466.419 juta. Peningkatan
Deposito bank bjb disebabkan adanya peningkatan
agresivitas pelaksanaan strategi pemasaran dan perluasan jaringan kerja dengan membuka kantor-kantor cabang di
luar Jawa Barat dan Banten.
Perkembangan Ekuitas
Tabel berikut memperlihatkan komposisi ekuitas bank bjb
dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008.
Uraian 31 Desember December 31
Description 2008
2009 2010
2011 Ekuitas
Equity
Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.495.598
1.583.896 2.424.073
2.424.073 Paid Full-up Capital
Agio saham – bersih setelah biaya emisi saham
- -
823.423 823.423
Premium on share capital - net of shares issuance costs
Modal disetor lainnya 45.503
228.258 -
- Others Paid-up Capital
Saldo laba Profit Balance
- Telah ditentukan penggunaannya 398.607
570.283 806.651
1.164.886 Appropriated
- Belum ditentukan penggunaannya 542.162
755.781 936.846
962.260
Unappropriated
Jumlah Ekuitas 2.481.870
3.138.218 4.990.993
5.374.642 Total Equity
Total customer deposits at the bank bjb and its subsidiary
on December 31, 2011 amounted Rp 39,042,777 million consisting of Current Account and Saving Account of
Rp 11.168.241 million and Rp 6.270.783 million. Total bank
bjb and its subsidiary customer deposits as of December
31, 2011 increased by Rp 7,089,315 million or 22.19
when compared to bank bjb deposits as of December 31,
2010 which amounted Rp 31,953,462 million.
Savings
On December 31, 2011 bank bjb and its subsidiary
managed to collect deposits from customer of Rp 6,270,783 million or an increase Rp 1,394,067 million
or 28.59 as December 31, 2010 compared to December 31, 2010.
Time Deposits
As of December 31, 2011, the bank bjb and its subsidiary
managed to raise society in the form of time deposits of Rp 21,603,753 million, an increase of Rp 2,137,334
million or an increase of 10.98 as of December 31, 2010 compared to Rp 19,466,419 million. The increase in bank
deposits mainly caused by the aggressiveness of marketing strategies implementation and expansion of network by
opening branch offices outside of West Java and Banten.
Equity Growth
The following table shows the composition of the
bank bjb equity on December 31, 2011, 2010, 2009
and 2008.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
167
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
FINANCIAL REVIEW
Ekuitas
Ekuitas bank bjb dan anak perusahaan pada tahun 2011
adalah sebesar Rp 5.374.642 juta, meningkat sebesar Rp 383.649 juta atau meningkat sebesar 7,69 bila
dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp 4.990.993 juta. Peningkatan ini disebabkan karena adanya saldo laba
ditahan yang menambah jumlah cadangan bank bjb.
KemampuanMembayarObligasi
Jumlah Obligasi yang terhutang per 31 Desember 2011
adalah Rp 2.750.000 juta. bank bjb telah memperoleh
peringkat obligasi dari PT. Pemeringkat Efek Indonesia per 31 Desember 2011 adalah AA- Stable Outlook. Peringkat
obligasi bank bjb dapat dilihat pada tabel berikut:
Obligasi Bond Nominal Nominal
Tanggal Pencatatan di Bursa
Listing date Peringkat Rat-
ings Obligasi Bond
Status
Obligasi III Rp 150.000 juta
25 April 2000 BBB-
Bond III Lunas
Paid Obligasi IV
Rp 1.000.000 juta 6 Oktober 2005
BBB+ Bond IV
Lunas Paid
Obligasi V Rp 1.000.000 juta
11 Desember 2006 A
Bond V Lunas Paid
Obligasi VI Rp 750.000 juta
13 Juli 2009 A+
Bond VI berjalan
outstanding Obligasi VII
Rp 2.000.000 juta 9 Februari 2011
iDAA- Bond VII
berjalan outstanding
Equity
The equity of bank bjb in 2011 amounted to Rp 5,374,642
million, an increase of Rp 383,649 million or increased by 7.69 compared to the bank’s equity in 2010 of
Rp 4,990,993 million. The increase was due to the retained
earnings that increase the amount of bank bjb reserves .
Bonds Paying Ability
Total bonds payable as of December 31, 2011 is
Rp 2,750,000 million. bank bjb has obtained a bond rating
of AA-Stable Outlook from PT Credit Rating Indonesia as of
December 31, 2011. bank bjb bond ratings can be seen in
the following table:
Giro
Current Account
+46,75
Tabungan
Saving Account
+28,59
2,481,870 5.387.099
4.990.992
3.138.218
08 09
11 10
Jumlah Ekuitas
Total Equity
Rp Juta Rp million
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
168
TINJAUAN KEUANGAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
BBB+ dan BBB-
“Efek Hutang dengan Peringkat BBB didukung oleh kemampuan obligor yang memadai relatif dibandingkan
entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang
diperjanjikan, namun kemampuan tersebut dapat diperlemah oleh perubahan keadaan bisnis dan
perekonomian yang merugikan”.
A dan A+
“Efek hutang dengan peringkat A memiliki dukungan kemampuan obligor yang kuat relatif dibanding entitas
Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan,
namun cukup peka terhadap perubahan keadaan yang merugikan”.
AA-
“Efek hutang dengan peringkat AA- memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan
jangkan panjang relatif dibandingkan terhadap obligor Indonesia lainnya, namun memiliki perbedaan dengan
peringkat tertinggi yang diberikan”.
Tanda minus -
“Tanda minus - menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori
yang bersangkutan”.
Tanda plus +
“Tanda plus menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan diatas rata-rata kategori yang
bersangkutan.” Pada tanggal 25 Mei 2011 berdasarkan surat dari
PT Pemeringkat Efek Indonesia Pefindo nomor 510PEF- DirXI2011, Panitia Pemeringkat PT Pefindo menaikkan
peringkat obligasi bank bjb dari A+ menjadi AA- Double
A Minus, Stable Outlookyang berarti “Efek hutang jangka panjang dengan peringkat AA memiliki kualitas
kredit sedikit di bawah peringkat tertinggi, didukung oleh kemampuan obligor yang sangat kuat untuk memenuhi
kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, relatif dibandingkan entitas Indonesia
lainnya.
BBB + and BBB-
“Debt Securities with a rating of BBB is supported by adequate obligor ability compared to other Indonesian
entities to comply with the obligation financially long term in accordance with the agreement, but Traffic can be
mitigated by changes in business conditions and economic disadvantage”.
A and A +
“Debt securities rated A has strong support obligors ability compared to other Indonesian entities to comply with
long-term financial obligations in accordance with the agreement, but it is quite sensitive to change due to a
disadvantage conditions”.
AA-
“Debt securities rated AA- has strong support obligors ability compared to other Indonesian entities to comply
with long-term financial obligations in accordance with the agreement, but it is different from the highest rating”.
The minus sign -
“Indicates that the ratings given relatively weak and below the average for the relevant category”.
The plus sign +
“Indicates that the ratings given relatively strong and above the average of the relevant category.”
On May 25, 2011 based on a letter from PT Pemeringkat Efek Indonesia Pefindo, number 510PEF-DirXI2011,
mentioned that the Rating Committee of PT Pefindo raise
bank bjb bond rating from A + to AA- Double A Minus,
Stable Outlook which means “long-term debt securities with a rating of AA have credit quality slightly below the
highest rating, supported by a very strong ability of obligor to meet its long-term financial obligations in accordance
with the agreement, Indonesia relative to other entities.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
169
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
FINANCIAL REVIEW
Kolektibilitas
Tingkat kolektibilitas piutang bank bjb pada tahun
2011 setelah adanya perubahan proses evaluasi penurunan nilai kredit yang dilakukan sehubungan
dengan penerapan PSAK No.55 revisi 2006 dengan dilakukannya penilaian penurunan kredit secara individual,
31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008 dapat dilihat pada tabel berikut:
Uraian 31 Desember December 31
Description 2008
2009 2010
2011
Lancar 15.806.339
19.064.000 22.962.040
27.749.535 Current
Dalam perhatian khusus 494.838
181.490 268.139
664.483 Special mention
Kurang lancar 10.514
184.887 46.447
66.924 Substandard
Diragukan 19.112
28.401 70.888
65.347 Doubtful
Macet 98.266
173.190 322.205
218.412 Loss
Jumlah kredit yang diberikan – Gross 16.429.069
19.631.968 23.669.719
28.764.701 Loans - Gross
Penyisihan Kerugian 289.618
408.433 599.516
541.344 Allowance For Losses
Jumlah kredit yang diberikan – Bersih 16.139.451
19.223.535 23.070.203
28.223.357 Loans – Netto
Kolektibilitas kredit yang diberikan yang dikategorikan sebagai Non Performing Loan NPL, adalah kredit yang
diberikan dengan kategori kurang lancar, diragukan dan macet sebagaimana yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Bank Indonesia pada tahun 2001 menetapkan batas maksimum NPL - Netto untuk bank-bank di Indonesia
adalah 5,0. Adapun NPL bank bjb pada tanggal 31
Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Uraian 31 Desember December 31
Description 2008
2009 2010
2011
NPL - Gross 115.569
369.701 439.540
350.683 NPL - Gross
Rasio NPL - Gross 0,73
1,96 1,86
1,21 Rasio NPL - Gross
NPL - Netto 15.312
145.683 68.642
117.935 NPL - Netto
Rasio NPL - Netto 0,10
0,77 0,29
0,41 Rasio NPL - Netto
Jumlah kredit yang diberikan – Gross 15.835.537
19.631.968 23.669.719
28.764.701 Jumlah kredit yang diberikan – Gross
Catatan:
Perhitungan rasio NPL untuk 31 Desember 2009, 2008 mengacu pada SE BI Nomor 710DPNP tanggal 31
Maret 2005 yang mana kredit kepada bank lain bukan merupakan komponen rasio NPL untuk 31 Desember
Collectibility
bank bjb collectability level in 2011 after a change in loan
impairment evaluation process conducted in compliance with SFAS 55 revised 2006 with the assessment done by
an individual loan impairment, December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008 can be seen in the table follows:
The collectibility of loans are classified as Non Performing Loan NPL, is a category of loans with substandard,
doubtful and loss as determined by Bank Indonesia. Bank Indonesia in 2001 set a maximum limit NPL - Net to the
banks in Indonesia is 5.0. As for the NPL bank bjb on
December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008 are as follows:
Notes:
NPL ratio was calculated for December 31, 2009, 2008 refer to the SE BI Number 710DPNP March 31, 2005
in which loans to other banks is not a component of the NPL ratio for December 31, 2011, 2010 NPL ratio
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
170
TINJAUAN KEUANGAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
2011, 2010 perhitungan rasio NPL mengacu pada SE BI Nomor 1211DPNP tanggal 31 Maret 2010 yang mana
kredit kepada bank lain merupakan komponen pada perhitungan rasio NPL.
Rasio-rasio Keuangan
Berikut tabel yang menunjukkan rasio keuangan
bank bjb pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009
dan 2008 menurut ketentuan Bank Indonesia:
Uraian Description 2008
2009 2010
2011 Description
CAR 14,97
20,94 22,85
18,36 CAR
ROA 3,31
3,24 3,15
2,65 ROA
ROE 24,98
28,09 24,95
21,00 ROE
NIM 8,45
7.63 7,32
6,89 NIM
NPL GROSS 0,78
1,97 1,86
1,21 NPL GROSS
NPL NET 0,11
0,76 0,29
0,41 NPL NET
BOPO 75,41
77.30 76,60
80,02 BOPO
LDR 89,44
82,47 71,14
72,95 LDR
ASET PRODUKTIF BERMASALAH TERHADAP TOTAL ASET PRODUKTIF
0,56 1,25
1.11
0,73 PRODUCTIVE NON-PERFORMING ASSETS
TO TOTAL EARNING ASSETS ASET TETAP TERHADAP MODAL
32,78 30,81
20,45 23,22
FIXED ASSETS TO CAPITAL
Rasio Kecukupan Modal CAR
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.321PBI2001 tanggal 13 Desember 2001 ditetapkan bahwa bank wajib
menyediakan modal minimum atau CAR sebesar 8,00
dan bank bjb berhasil mencapai rasio CAR melebihi
ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Non Performing Loan NPL
NPL adalah kredit yang diberikan dan pembiayaan syariah dengan kategori Kurang Lancar, Diragukan dan Macet
seperti yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia pada tahun 2001 menetapkan batas maksimum
NPL Netto untuk bank-bank di Indonesia adalah 5,00.
Rasio Rentabilitas
Rasio imbal hasil aset ROA pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008 masing-masing adalah
sebesar 2,65, 3,15, 3,24 dan 3,31. Peningkatan ini disebabkan karena adanya peningkatan pendapatan
bersih Perseroan yang mengalami pertumbuhan yang lebih besar dibandingkan peningkatan aset.
calculations based on Bank Indonesia Circular No. 12 11DPNP dated March 31, 2010 in which loans to
other banks is a component in the calculation of the NPL ratio.
Financial Ratio
The following table shows the financial ratios
bjb bank on December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008
under the terms of Bank Indonesia:
Capital Adequacy Ratio CAR
Bank Indonesia’s decree No.321PBI2001 December 13 2001, stipulated that the bank must provide a minimum
capital or CAR of 8.00, bank bjb CAR is managed to
reach beyond the provisions set by Bank Indonesia.
Non Performing Loan NPL Ratio
NPLs are loans and Sharia financing that are by category, substandard, doubtful and considered as losses as
determined by Bank Indonesia. In 2001, Bank Indonesia s a maximum limit of NPLs net for banks operating in
Indonesia at 5.00.
Profitability Ratios
The ratio of return on assets ROA of the bank on December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008 amounted to 2.65,
3.15, 3.24 and 3.31 respectively. The increase is due to an increase in net income of the Company that
experienced greater growth than to the increase in assets.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
171
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
FINANCIAL REVIEW
Rasio imbal hasil ekuitas ROE pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008 adalah sebesar 21,00,
24,95, 28,09 dan 24,98.
Rasio Net Interest Margin NIM
Rasio Net Interest Margin NIM termasuk anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008
masing-masing adalah sebesar 6,89, 7,32, 7,63, dan 8,45. Penurunan NIM pada tahun 2011 disebabkan
oleh peningkatan rata-rata aktiva produktif lebih tinggi dari peningkatan pendapatan bunga bersih. Penurunan NIM
pada tahun 2010 terutama disebabkan oleh peningkatan rata-rata aktiva produktif yang lebih tinggi dari peningkatan
bunga bersih.
RasioBOPO
Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO termasuk anak perusahaan adalah rasio untuk
mengukur tingkat efisiensi yang dicapai. BOPO per 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008 berturut-turut
adalah sebesar 80,02, 76,60, 77,30 dan 75,41. Rasio BOPO Perusahaan terus dijaga dalam batas yang
sehat.
Rasio Pinjaman Terhadap Dana Yang Dihimpun LDR
Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang dihimpun LDR termasuk anak perusahaan pada tanggal
31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008 adalah sebesar 72,95, 71,14, 82,47 dan 89,44. Rasio LDR yang
meningkat dari tahun 2010 ke tahun 2011 menunjukkan
besarnya upaya bank bjb dalam menjalankan fungsinya
sebagai lembaga perantara keuangan sedangkan pada tahun 2008 hingga 2010 rasio LDR mengecil dari tahun
ke tahun yang disebabkan oleh pertumbuhan DPK lebih
tinggi dibandingkan pertumbuhan Kredit. bank bjb telah
memelihara LDR nya pada kondisi sehat sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia sehingga perusahaan dalam
kondisi yang efektif dan efisien dalam menjalankan kegiatan usahanya.
The ratio of return on equity ROE as at December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008 amounted to 21,00,
24.95, 28.09 and 24.98.
Ratio of Net Interest Margin NIM
Ratio of Net Interest Margin NIM, including subsidiary on December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008 amounted
to 6.89, 7.32, 7.63 and 8.45 respectively. NIM declined in 2011 is due to the increase in average earning
of assets that was higher than the increase in net interest income. NIM declined in 2010 mainly due to the increase
in average earning assets that was higher than the increase in net interest.
OperatingExpensestoOperatingIncome BOPORatio
Ratio of Operating Expenses to Operating Income BOPO including its subsidiaries is a ratio to measure the level of
efficiency achieved. BOPO as of December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008 amounted to 80.02, 76.60, 77.30
and 75.41 respectively. Operating Expenses to Operating Income BOPO ratio of the company continues to be
maintained at a healthy level.
Loan to Deposit Ratio LDR
The ratio of Loan to Deposit LDR of the bank, including its subsidiaries, on December 31, 2011, 2010, 2009
and 2011 amounted to 72.95, 71.14, 82.47 and 89.44 respectively. The LDR ratio increase from 2010 to
2011 shows the commitment of bank bjb to carry out its
functions as a financial intermediary, while in 2008 until 20 10 the ratio of LDR decreases from year to year caused by
the growth of deposits is higher than the growth of loan.
bank bjb maintain its LDR in a healthy level in accordance
to Bank Indonesia so the company can be running its business in an effective and efficient condition.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
172
TINJAUAN KEUANGAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Tingkat Kolektibilitas Piutang
Rasio NPL Gross bank bjb pada tanggal 31 Desember
2011 adalah sebesar 1,21 sedangkan rasio NPL Netto
bank bjb pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar
0,41. Perbaikan Rasio NPL Gross pada periode 31 Desember 2011 dibandingkan Rasio 31 Desember 2010
sebesar 1,86 dikarenakan adanya perbaikan kolektibilitas dari debitur yang non performing sebelumnya.
Ikatan Material Untuk Investasi
Data penempatan dana pada bank lain dalam bentuk surat berharga obligasi bank investasi per tanggal 31 Desember
2011:
Surat Berharga Obligasi Tanggal Date
Valuta Nominal
Penempatan Nominal Placement
Rate P.A Rate
Securities Bond Terbit
Jatuh Tempo Due Date
BANK DANAMON I B 2007 19-Apr-07
19-Apr-12 IDR
25.000.000.000.00 10.600
BANK DANAMON I B 2007 BANK PANIN II B 2007
19-Jun-07 19-Jun-12
IDR 25.000.000.000.00
10.750 BANK PANIN II B 2007
BANK LAMPUNG II 2007 9-Nov-07
9-Nov-12 IDR
5.000.000.000.00 11.850
BANK LAMPUNG II 2007 BANK DKI V 2008
4-Mar-08 4-Mar-13
IDR 20.000.000.000.00
11.250 BANK DKI V 2008
BANK SULUT IV 2010 9-Apr-10
9-Apr-15 IDR
2.500.000.000.00 12.000
BANK SULUT IV 2010 BANK SULUT IV 2010
9-Apr-10 9-Apr-15
IDR 2.500.000.000.00
12.000 BANK SULUT IV 2010
BANK DANAMON II A 2010 9-Dec-10
9-Dec-13 IDR
25.000.000.000.00 8.750
BANK DANAMON II A 2010 BANK NAGARI VI 2010
13-Jan-11 13-Jan-16
IDR 20.000.000.000.00
9.875 BANK NAGARI VI 2010
BANK SULSEL I 2011 12-May-11
12-May-14 IDR
5.000.000.000.00 9.500
BANK SULSEL I 2011 BANK SULSEL I 2011
12-May-11 12-May-14
IDR 5.000.000.000.00
9.500 BANK SULSEL I 2011
BANK DKI VI 2011 17-Jun-11
17-Jun-14 IDR
24.000.000.000.00 9.250
BANK DKI VI 2011 BANK SUMUT III 2011
5-Jul-11 5-Jul-16
IDR 15.000.000.000.00
10.125 BANK SUMUT III 2011
BANK NTT I 2011 SERI B 8-Jul-11
8-Jul-14 IDR
15.000.000.000.00 9.900
BANK NTT I 2011 SERI B BANK RIAU 1 2011
8-Jul-11 8-Jul-16
IDR 12.000.000.000.00
10.400 BANK RIAU 1 2011
CIMB NIAGA 23-Dec-11
23-Dec-14 IDR
25.000.000.000.00 7.375
CIMB NIAGA MTN 1 BANDA ACEH 2011
29-Dec-11 1-Jan-13
IDR 50.000.000.000.00
9.200 MTN 1 BANDA ACEH 2011
Total Obligasi Bank 276.000.000.000.00
Total Bond
The Collectability
of Accounts
Receivable
NPL Ratio Gross of bank bjb including subsidiaries at
December 31, 2011 amounted to 1.21 while the NPL
ratio net of bank bjb on 31 December 2011 amounted to
0.41. NPL Ratio Improved in the period of December 31, 2011 compared to December 31, 2010 The ratio of 1.86
due to the improvement of the collectability of the earlier non-performing debtors.
Commitment of
Materials For
Investment
Placement at the others bank’s bonds as per December, 31 2011:
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
173
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
FINANCIAL REVIEW
Penempatan dana pada bank lain dalam bentuk surat berharga obligasi non bank investasi per tanggal 31
Desember 2011:
Surat Berharga Obligasi Tanggal Date
Valuta Nominal
Penempatan Nominal Placement
Rate P.A Rate
Securities Bond Terbit
Jatuh Tempo Due Date
PPGD XII SERI A 2007 4-Sep-07
4-Sep-17 IDR
2.000.000.000.00 10.025
DANAREKSA II 2007 DANAREKSA II 2007
25-Sep-07 25-Sep-12
IDR 25.000.000.000.00
10.875 PPGD XII SERI A 2007
MTN PEGADAIAN I 27-Sep-11
7-Nov-12 IDR
75.000.000.000.00 8.000
MTN PEGADAIAN I ANTAM SERIA
14-Dec-11 14-Dec-18
IDR 5.000.000.000.00
8.375 ANTAM SERIA
ANTAM SERIA 14-Dec-11
14-Dec-18 IDR
10.000.000.000.00 8.375
ANTAM SERIA EXIM BANK SERI A
20-Dec-11 20-Dec-14
IDR 25.000.000.000.00
7.000 EXIM BANK SERI A
EXIM BANK SERI A 20-Dec-11
20-Dec-14 IDR
25.000.000.000.00 7.000
EXIM BANK SERI A
Total Obligasi Non Bank 167.000.000.000.00
Total Bond Non Bank
Sumber dana yang digunakan dalam penempatan dana pada bank lain Dana yang digunakan untuk penempatan
dalam bentuk surat berhargaobligasi, berasal dari ekses likuiditas yang dikelola oleh Divisi Treasury. Penempatan
dana dalam bentuk surat berhargaobligasi, bertujuan untuk memperoleh optimalisasi return.
Pengeluaran Investasi Lainnya
Tabel di bawah menyajikan rincian pengeluaran investasi lainnya per 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008.
Uraian 2006
2007 2008
2009 2010
2011 Description
Tanah 54.373
58.277 6.0936
6.0935 67.038
67.199 Land
Bangunan 23.7871
332.203 352.515
376.809 406.058
435.680 Building
Perlengkapan 22.0136
25.1566 327.108
380.727 414.475
491.428 Equipment
Kendaraan 22.975
23.421 23.565
24.651 27.964
30.290 Vehicle
Aset dalam Penyelesaian 60.476
1.971 10.716
36.647 56.386
38.074 Asset in Progress
Jumlah 595.831
667.438 774.840
879.769 972.201
1.062.671 Total
Source of funds used in the placement to other banks that are used for placement of funds in the form of
securities bonds, derived from the excess liquidity which is managed by the Treasury Division. Placement of funds
in the form of securities bonds, aiming to obtain the optimization of the return.
OtherInvestmentExpenses
The table below provides details of other investment expenditure of December 31, 2007, 2008, 2009 and
2010. Placement at non bank bonds as per December, 31 2011:
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
174
TINJAUAN KEUANGAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Informasi dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan
Sejak 31 Desember 2011 hingga Laporan Tahunan ini diterbitkan tidak terdapat kejadian material penting yang
berdampak pada kinerja perusahaan dan menyebabkan risiko usaha di masa yang akan datang. Adapun Rencana
Bisnis bank bjb pada tahun 2011 adalah salah satunya
yaitu penyertaan modal kepada BPR yang berada di wilayah Jawa Barat dan Banten yang bertujuan untuk perluasan
bisnis bank bjb kredit kepada masyarakat terutama di wilayah yang belum terdapat bank bjb dan Pengembangan
Jaringan Kantor baik di dalam maupun di luar Pulau Jawa yang bertujuan untuk meningkatkan market share bank
bjb dan memperluas jangkauan pelayanan.
Informasi Transaksi
Material yang
Mengandung Benturan Kepentingan dan Transaksi Dengan Pihak Afiliasi
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, bank bjb
mempunyai transaksi-transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang meliputi pemberian
kredit, penyertaan, serta penerimaan giro, tabungan dan deposito berjangka. Transaksi-transaksi tersebut di atas
dilaksanakan dengan syarat dan kondisi serta jangka waktu yang sama seperti kepada pihak ketiga, kecuali transaksi
pemberian jasa giro kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat yaitu terdapat perbedaan 1,0 lebih tinggi dari yang
diberikan kepada pihak ketiga. Pemerintah Jawa Barat dan Banten giro kasda merupakan nasabah perusahaan
yang memberikan kontribusi yang besar baik dari sisi dana, kredit maupun ekuitas.
Selain memiliki portofolio dana yang cukup besar di bank
bjb, memberikan kontribusi terhadap perkembangan kredit
konsumtif yang besar, dimana para pegawainya dapat mengambil kredit dengan jaminan gaji yang telah dikelola
oleh bank bjb, Pemerintah Provinsi Jawa Barat merupakan Pemegang Saham Pengendali bank bjb yang selama
ini memberikan komitmen yang sangat tinggi terhadap
perkembangan bank bjb. Dengan adanya kontribusi yang begitu besar terhadap bank bjb, maka pemberian jasa
giro tersebut telah seimbang dibandingkan dengan pihak ketiga.
Information and Material Facts that happened After the Reporting Date of
Accountants
From December 31, 2011 until the published date of the Annual Report, there are no significant material
events that impact on corporate performance and lead to business risks in the future. One of the Business Plan
of bank bjb in 2011 is a capital investment to BPR in
West Java and Banten, which aims to expand business of
bank bjb loan to the community, especially in areas that do not have any of bank bjb branches and Development
Offices of both inside and outside Java that aims to increase
market share and expand the scope of banks bjb service.
Information of Material Transaction that has a Conflict of Interest and
Transactions with Affiliated Parties
In conducting its business, the bank bjb has transactions
with affiliates, including lending, investments, and acceptance of demand deposits, savings and time deposits.
Such transactions above implemented with the terms and conditions and the same timeframe as to third parties,
except for transaction fees for current accounts to the Government of West Java province is the difference 1.0
higher than that given to any third party. Government of West Java and Banten Giro Kasda is a company that gives
customers a great contribution both in terms of funds, loan and equity.
In addition to large portfolio of funds in bank bjb,
contributed to the development of a large consumer loan, where its employees can take loan with the
guarantee of salaries that have been managed by the
bank bjb, West Java Provincial Government is the Controlling Shareholder of bank bjb which has been
extending a very high commitment to the development of
the bank bjb. Given such a large contribution to the bank bjb, then the fees for current accounts had been balanced
compared to the third party.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
175
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
FINANCIAL REVIEW
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya adalah: Pemberian kredit kepada
karyawan dengan tingkat bunga yang kecil dibandingkan tingkat bunga yang dikenakan pada debitur lain, Tingkat
suku bunga pada tahun 2010 dan 2011, rata-rata sebesar 6,50 annuitas bulanan dengan jangka waktu berkisar
antara 3 sampai dengan 20 tahun. Kredit ini dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan.
Keterangan 31 Desember December 31
Description
2010 2011
Kredit yang diberikan dan pembiayaan syariah Loans and sharia financing
Karyawan kunci 1.366
3.297 Key employees
Badan Usaha Milik Daerah 8.443
4.652 Regional owned company
Badan-badan dan lembaga-lembaga pemerintah
7.452 83.198
Government institution Bank Perkreditan Rakyat
37.896 46.503
Rural bank BUMN atau pemerintah campuran
429.762 300.371
State owned company and government Pemerintah Daerah Tingkat II
75.405 38.981
Regional government level II
Giro pada bank lain Current accounts with other banks
Bank Pembangunan Daerah 335
812 Regional development bank
Bank Umum 46.977
16.696 Bank
Penempatan pada bank lain Placements with other banks
Bank Pembangunan Daerah 980.050
455.000
Regional development bank Bank Umum
508 377.000
Bank Surat berharga
Marketable securities Pemerintah Pusat
14.854 19.854
Central government BUMN
- 15.000
State owned company Bank Pembangunan Daerah
30.000 176.058
Regional development bank
Penyertaan saham Investments
BPR dan PD-LPK 15.214
15.214 BPR and PD-LPK
Simpanan nasabah, simpanan nasabah syariah, dan dana syirkah temporer
Deposits from customers, deposits from customers - sharia, and temporary syirkah fund
Giro Current accounts
Pemerintah Pusat 53.526
42.226 Central government
Pemerintah Daerah Tingkat I 1.079.652
3.038.212 Regional government level I
Pemerintah Daerah Tingkat II 3.611.328
4.451.553 Regional government level II
Badan-badan dan lembaga-lembaga pemerintah
79.040 139.504
Government institution BUMN atau pemerintah campuran
168.557 141.286
State owned company and government Badan Usaha Milik Daerah
98.968 69.946
Regional owned company
Tabungan Savings
Karyawan kunci 8.395
9.044 Key employees
Pemerintah Pusat 953
1.456 Central government
Pemerintah Daerah Tingkat I 962
3.066 Regional government level I
Pemerintah Daerah Tingkat II 56.566
27.884 Regional government level II
Badan-badan dan lembaga-lembaga pemerintah
12.119 28.520
Government institution BUMN atau pemerintah campuran
2.219 4.364
State owned company and government Badan Usaha Milik Daerah
7.560 10.033
Regional owned company
Deposito berjangka Time deposits
Karyawan kunci 10.600
7.214 Key employees
Pemerintah Pusat 585.331
638.344 Central government
Pemerintah Daerah Tingkat I 1.904.350
359.280 Regional government level I
Pemerintah Daerah Tingkat II 676.196
1.225.405 Regional government level II
Badan-badan dan lembaga-lembaga pemerintah
58.328 189.054
Government institution BUMN atau pemerintah campuran
4.059.896 4.145.236
State owned company and government Badan Usaha Milik Daerah
115.969 91.061
Regional owned company
Transactions with related parties which include: loan to the employees of small interest rate than the interest rates
charged on other debtors, interest rates on average per year in 2010 and 2011 are 6.50 monthly annuity for a
period ranging from 3 to 20 years. These loans are paid back through monthly payroll deductions.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
176
TINJAUAN KEUANGAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Keterangan 31 Desember December 31
Description
2010 2011
Simpanan dari bank lain Deposits from other banks
Giro Current accounts
Bank Pembangunan Daerah 1.966
15.283 Regional development bank
Bank Umum 9
13 Bank
BPR 19.898
12.510 Rural bank
Tabungan Savings
BPR 63.616
76.803 Rural bank
Deposito Deposits
Bank Pembangunan Daerah -
500 Regional development bank
BPR -
50.590 Rural bank
Call Money Call Money
Bank Pembangunan Daerah 1.897.000
3.056.000 Regional development bank
Bank Umum 50.000
454.405 Bank
Pinjaman yang diterima Borrowings
Pemerintah Pusat 12.420
8.894 Central government
Pemerintah Daerah Tingkat I -
165.000 Regional government level I
Bank Umum 165
104 Bank
Kebijakan Akuntansi Perusahaan dan PenerapanPSAK5055
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
Aset keuangan Bank terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain, surat-surat berharga, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, penyertaan saham,
kredit yang diberikan, tagihan akseptasi dan aset lain-lain.
Liabilitas keuangan Bank terdiri dari liabilitas segera, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, liabilitas
akseptasi, efek hutang yang diterbitkan, pinjaman yang diterima, dan liabilitas lain-lain.
Bank menerapkan PSAK No. 55 Revisi 2006, ”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No.
50 Revisi 2006, ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” efektif sejak tanggal 1 Januari 2010, yang
menggantikan PSAK No. 55 Revisi 1999, ”Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” dan PSAK
No. 50, ”Akuntansi Investasi Efek Tertentu”.
Dampak penyesuaian transisi atas penerapan awal PSAK No. 50 Revisi 2006 dan PSAK No. 55 Revisi 2006
dijelaskan:
Company Accounting Policies dan PenerapanPSAK5055
Financial assets and liabilities
The Bank’s financial assets consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks,
placements with Bank Indonesia and other banks, mar- ketable securities, marketable securities purchased under
agreements to resell, investments in shares, loans, accept- ances receivable and other assets.
The Bank’s financial liabilities consist of obligations due im- mediately, deposits from customers, deposits from other
banks, acceptances payable, debt securities issued, bor- rowings and other liabilities.
The Bank adopted PSAK No. 55 Revised 2006, “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and PSAK
No. 50 Revised 2006, “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” with effect from January 1, 2010, which
replaced PSAK No. 55 Revised 1999, “Accounting for Derivatives and Hedging Activities” and PSAK No. 50,
“Accounting for Investments in Certain Debt and Equity Securities”, respectively.
The effect of the transition adjustments on the initial adoption of PSAK No. 50 Revised 2006 and PSAK No. 55
Revised 2006 is discussed in:
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
177
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
FINANCIAL REVIEW
Klasifikasi
Sejak tanggal 1 Januari 2010, Bank mengklasifikasi aset keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikut pada
saat pengakuan awal: • Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi komprehensif, yang memiliki 2 dua sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan
demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasi dalam kelompok yang
diperdagangkan; • Kredityangdiberikandanpiutang;
• Investasidalamkelompokdimilikihinggajatuhtempo; • Aset keuangan yang diklasiikasikan dalam kelompok
tersedia untuk dijual. Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori
sebagai berikut pada saat pengakuan awal: • Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
komprehensif, yang memiliki 2 sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat
pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang telah diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;
• Liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.
Kategori untuk diperdagangkan adalah aset dan liabilitas keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk
tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio instrumen keuangan
tertentu yang dikelola bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking.
Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk
dijual atau yang tidak dikelompokkan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya. Pada tanggal 31 Desember
2011, Bank dan entitas anak tidak memiliki aset keuangan tersedia untuk dijual.
Di dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan
untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
Classification
Starting January 1, 2010, the Bank classified its financial assets in the following categories on initial recognition:
• Financialassetsheldatfairvaluethroughproitorloss, which have 2 two sub-classifications, i.e. financial as-
sets designated as such upon initial recognition and financial assets classified as held-for-trading;
• Loansandreceivables; • Held-to-maturityinvestments;
• Available-for-saleinancialassets.
Financial liabilities are classified into the following catego- ries on initial recognition:
• Fairvalueheldatfairvaluethroughproitorloss,which has 2 sub-classifications, i.e. those designated as such
upon initial recognition and those classified as held for trading;
• Financialliabilitiesmeasuredatamortizedcost.
Held-for-trading are those financial assets and liabilities that the Bank acquires or incurs principally for the purpose of
selling or repurchasing in the near term, or holds as part of a portfolio that is managed together for short-term profit
or position taking
The available-for-sale category consists of non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or
are not classified in one of the other categories of financial assets. As of December 31, 2011, the Bank and its subsidi-
ary do not have available-for-sale financial assets.
Held-to-maturity category consists of non-derivative finan- cial assets with fixed or determinable payments and fixed
maturity which the Bank has the positive intent and ability to hold until maturity.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
178
TINJAUAN KEUANGAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Bank tidak berniat untuk menjualnya segera atau
dalam waktu dekat. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan dan
liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Pengakuan awal
a. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu
yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasaan yang berlaku di pasar pembelian secara reguler diakui
pada tanggal penyelesaian, seperti tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.
b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan
atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, nilai
wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan
atau liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan
awal tergantung pada klasifikasinya.
Pengukuran setelah pengakuan awal
a. Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif diukur pada nilai wajarnya.
b. Kredit yang diberikan dan piutang serta investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan liabilitas keuangan
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Penghentian pengakuan
a. Aset keuangan dihentikan pengakuannya jika: - Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset
keuangan tersebut berakhir; atau - Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas
yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted
in an active market and that the Bank does not intend to sell immediately or in the near term.
Management determines the classification of its financial assets and liabilities at initial recognition.
Initial recognition
a. Purchases or sales of financial assets that require deliv- ery of assets within a time frame established by regu-
lation or convention in the market place regular way purchases are recognized on the settlement date, i.e.,
the date that the companies commit to purchase or sell the assets.
b. Financial assets and liabilities are initially recognised at fair value plus, for those financial assets not at fair value
through profit and loss, directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets
and liabilities depends on their classification.
Subsequent measurement
a. Available-for-sale financial assets and financial assets and liabilities measured at fair value through profit or
loss are subsequently carried at fair value.
b. Loans and receivables and held-to-maturity investments and financial liabilities measured at amortized cost us-
ing the effective interest method.
Derecognition
a. Financial assets are derecognized when: - The rights to receive cash flows from the financial
assets have expired; or - The Bank has transferred its rights to receive cash
flows from the financial assets or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
179
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
FINANCIAL REVIEW
diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga di bawah kesepakatan
pelepasan pass through arrangement; dan - a Bank telah mentransfer secara substansial
seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau b Bank tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara
substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset.
Ketika Bank telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau di bawah kesepakatan pelepasan
pass through arrangement, dan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan
manfaat atas aset dan masih memiliki pengendalian atas aset, aset diakui sebesar keterlibatan Bank yang
berkelanjutan atas aset tersebut. b. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika
liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan
atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Jika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan
dengan yang lain oleh pemberi pinjaman yang sama pada keadaan yang secara substansial berbeda, atau
berdasarkan suatu liabilitas yang ada yang secara substansial telah diubah, seperti pertukaran atau
modifikasi yang diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas
baru, dan perbedaan nilai tercatat masing-masing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Bank menghapusbukukan kredit atau aset produktif lainnya ketika tidak terdapat prospek yang realistis
mengenai pengembalian kredit dalam waktu dekat atau hubungan normal antara Bank dan debitur
telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebit penyisihan kerugian
penurunan nilai. Penerimaan kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada
periode berjalan dikreditkan ke dalam akun penyisihan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan
di laporan posisi keuangan, sedangkan jika setelah tanggal laporan posisi keuangan dikreditkan sebagai
pendapatan operasional lainnya. without material delay to a third party under a ‘pass
through arrangement’; and
- Either a the Bank has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or b the Bank
has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has trans-
ferred control of the asset. When the Bank has transferred its rights to receive cash
flows from an asset or has entered into a pass through arrangement, and has neither transferred nor retained
substantially all risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized
to the extent of the Bank’s continuing involvement in the asset.
b. Financial liabilities are derecognized when they are extinguished, i.e. liabilities stated in the contract are
released or cancelled or have expired.
Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms,
or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated
as derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the
respective carrying amounts is recognised in profit or loss.
The Bank writes off loans or other earning assets when there is no realistic prospect of collection in the
near future or the Bank’s normal relationship with the borrowers has ceased to exist. When a loan is deemed
uncollectible, it is written off against the related allowance for impairment losses. Subsequent recoveries
from loans previously written off, if in the current period are credited to the allowance for impairment losses on
loans in the statements of financial position, but if after balance sheet date, are credited to other operating
income.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
180
TINJAUAN KEUANGAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Pengakuan pendapatan dan beban
a. Aset tersedia untuk dijual serta aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya
perolehan diamortisasi, pendapatan dan beban bunga diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasi
dengan menggunakan suku bunga efektif. b. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan
nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi komprehensif diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasi.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan yang diklasifikasikan dalam
kelompok tersedia untuk dijual diakui secara langsung dalam ekuitas, kecuali keuntungan atau kerugian
akibat perubahan nilai tukar dari item moneter, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau
adanya penurunan nilai. Pada saat aset keuangan dihentikan pengakuannya atau
dilakukan penurunan nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas
harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasi.
Reklasifikasi aset keuangan
Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif selama instrumen keuangan tersebut dimiliki
atau diterbitkan. Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan
sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam periode berjalan atau dalam kurun waktu 2 dua tahun
sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari
jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan
jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:
a. dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana
Income and expense recognition
a. For available-for-sale securities and financial assets and liabilities held at amortized cost, interest income
and interest expense is recognised in the consolidated statement of income using the effective interest rate
method. b. Gains and losses arising from changes in the fair value
of the financial assets and liabilities measured at fair value through profit or loss are included in the consoli-
dated statement of income.
Gains and losses arising from changes in the fair value of available-for-sale financial assets other than foreign
exchange gains and losses from monetary items are recognised directly in equity, until the financial asset is
derecognised or impaired.
At the time the financial asset is derecognised or impaired, the cumulative gain or loss previously
recognised in equity is recognised in consolidated statements of comprehensive income.
Reclassification of financial assets
The Bank shall not reclassify a financial instrument into or out of the fair value through profit or loss category while
it is held or issued.
The Bank can not classify financial assets as held to maturity investments, if in the current period or in the 2 two
preceding years, held-to-maturity investments have been sold or reclassified in more than an insignificant amount
before due date more than an insignificant amount if compared to the amount of held-to-maturity investment,
unless that sale or reclassification is:
a. conducted when the financial assets are close to matu- rity date or repurchase date where the change of inter-
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
181
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
FINANCIAL REVIEW
perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;
b. terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai
jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau
c. terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisi-
pasi secara wajar oleh Bank. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki
hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk di- jual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau
kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut di-
hentikan pengakuannya.
Saling hapus
Aset keuangan dan liabilitas keuangan dilakukan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi
keuangan jika, dan hanya jika Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas
jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset
dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih
hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Pengukuran biaya diamortisasi
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau
liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok pinjaman, ditambah atau
dikurangi amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai
pengakuan awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai.
Pengukuran nilai wajar
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas dapat diselesaikan,
diantara para pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi yang wajar pada tanggal
pengukuran, termasuk didalamnya adalah nilai pasar dari est rate will not affect significantly its financial assets’
fair value; b. made after the Bank has obtained substantially all the
principal amount of financial assets in accordance with the payment schedule or the Bank has obtained early
payment; or c. related to specific events that occurred out of control
of the Bank, non-recurring, and cannot be reasonably anticipated fairly by the Bank.
Reclassification of financial assets from held-to-maturi- ty to available-for-sale category is recorded at fair value.
Unrealized gains or losses are reported in equity up to derecognition of such financial assets.
Offsetting
Financial assets and liabilities are set off and the net amount is presented in the balance sheet when, and only when, the
Bank has a legal right to set off the amounts and intends either to settle on a net basis or to realize the asset and
settle the liability simultaneously.
Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by the accounting standards.
Amortized cost measurement
The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured
at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective in-
terest rate method of any difference between the initial amount recognised and the maturity amount, minus any
reduction for impairment.
Fair value measurement
Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable,
willing parties in an arm’s length transaction on the measurement date, including the market value from the
Interdealer Market Association IDMA or the given price
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
182
TINJAUAN KEUANGAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
182
Interdealer Market Association IDMA atau harga yang diberikan oleh broker quoted price dari Bloomberg dan
Reuters pada tanggal pengukuran. Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar dari suatu
instrumen dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen terkait. Suatu pasar dianggap aktif
bila harga yang dikuotasikan tersedia sewaktu-waktu dari bursa, pedagang efek dealer, perantara efek broker,
kelompok industri, badan pengawas pricing service or regulating agency dan merupakan transaksi pasar aktual
dan teratur terjadi yang dilakukan secara wajar. Jika pasar untuk instrumen keuangan tidak aktif, Bank
menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi
pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan jika tersedia, referensi atas
nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial serupa dan analisis arus kas yang didiskonto.
Sejak tanggal 1 Januari 2010, kuotasi harga pasar yang sesuai bagi aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan
diterbitkan biasanya sama dengan harga penawaran yang berlaku, sementara untuk aset yang akan diperoleh atau
liabilitas yang dimiliki adalah harga permintaannya. Jika Bank memiliki aset dan liabilitas dimana risiko pasarnya
saling hapus, maka Bank dapat menggunakan nilai tengah dari pasar sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar
posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan harga penawaran atau harga permintaan terhadap posisi
terbuka atau neto net open position, dimana yang lebih sesuai.
Sebelum tanggal 1 Januari 2010, aset dan liabilitas keuangan maupun long dan short position diukur pada
nilai tengah dari harga pasar mid price. PSAK No. 50 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Penyajian
dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010 dan
diterapkan secara prospektif. by brokers quoted price from Bloomberg and Reuters on
the measurement date.
When available, the Bank measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market for
that instrument. A market is regarded as active if quoted prices are readily available from the stock exchange, dealer,
broker, industry group, pricing service or regulating agency and represent actual and regularly occurring market
transactions on an arm’s length basis.
If a market for a financial instrument is not active, the Bank determines the fair value using a valuation technique.
Valuation techniques include using the recent arm’s length transactions between knowledgeable, willing parties
if available, reference to the current fair value of other instruments that are substantially the same and discounted
cash flow analysis. Starting January 1, 2010, the appropriate quoted market
price for an asset held or liability to be issued is usually the current bid price and, for an asset to be acquired or liability
held, the current offer or asking price. When the Bank has asset and liability with off-setting market risk, the Bank can
use middle-market prices to measure the fair value off- setting risk positions and apply bid or ask price to the net
open positions as appropriate.
Prior to January 1, 2010, financial assets and liabilities as well as long and short positions were measured at mid
price. PSAK No. 50 Revised 2006, “Financial Instruments:
Presentation and Disclosures” and PSAK No. 55 Revised 2006, “Financial Instruments: Recognition and
Measurement” became effective for financial statements beginning on or after January 1, 2010 and should be
applied prospectively.
183
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
183
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
The Transitional Provisions on the Initial Adoption of PSAK No. 50 Revised 2006 and PSAK No. 55 Revised 2006 in
accordance with Technical Bulletin No. 4 that was issued by the Indonesian Institute of Accountants, provide additional
guidance as follows: 1. Effective Interest Rate Calculation
Effective interest rate calculation for financial instruments measured at amortized acquisition cost
that were previously acquired and still have balances on January 1, 2010 is determined based on the future cash
flows that will be received since the initial application of PSAK No. 55 Revised 2006 up to the maturity date
of such financial instruments. 2. Derecognition
Derecognized financial instruments before January 1, 2010 are not re-evaluated based on the derecognition
provision in PSAK No. 55 Revised 2006.
3. Compound Financial Instruments Compound financial instruments that existed on
January 1, 2010, should be separated between liability and equity component based on paragraph 11 of PSAK
No. 55 Revised 2006. Such separation is determined based on the nature, conditions, requirements, and
other matters on such financial instrument as of January 1, 2010.
4. Classification of Financial Instruments as Liability or Equity
On January 1, 2010, the Bank has classified financial instruments as liability or equity in accordance with
paragraph 11 of PSAK No. 50 Revised 2006. 5. Impairment of Financial Instruments
On January 1, 2010, the Bank has determined the impairment of financial instruments based on the
current conditions. The difference between the current impairment and the impairment based on the previous
generally accepted accounting principles is recognized directly in the beginning balance of retained earnings
at January 1, 2010. Ketentuan Transisi atas Penerapan Awal PSAK No. 50 Revisi
2006 dan PSAK No. 55 Revisi 2006 dilaksanakan sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 yang dikeluarkan oleh Institut
Akuntan Indonesia, memberikan tambahan pedoman di bawah ini:
1. Perhitungan Suku Bunga Efektif Perhitungan suku bunga efektif untuk instrumen
keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi yang diperoleh sebelumnya dan masih bersaldo pada
tanggal 1 Januari 2010 ditentukan berdasarkan arus kas masa depan yang akan diperoleh sejak penerapan
awal PSAK No. 55 Revisi 2006 sampai dengan jatuh tempo instrumen keuangan tersebut.
2. Penghentian Pengakuan Instrumen
keuangan yang
sudah dihentikan
pengakuannya sebelum tanggal 1 Januari 2010 tidak dievaluasi kembali berdasarkan ketentuan penghentian
pengakuan dalam PSAK No. 55 Revisi 2006. 3. Instrumen Keuangan Majemuk
Instrumen keuangan majemuk yang ada pada tanggal 1 Januari 2010 harus dipisahkan antara komponen
liabilitas dan komponen ekuitas berdasarkan paragraf 11 PSAK No. 50 Revisi 2006. Pemisahan tersebut
ditentukan berdasarkan sifat, kondisi, persyaratan, dan hal lainnya dari instrumen keuangan tersebut pada
tanggal 1 Januari 2010. 4. Klasifikasi Instrumen Keuangan sebagai Liabilitas atau
Ekuitas Pada tanggal 1 Januari 2010, Bank mengklasifikasikan
instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas sesuai dengan paragraf 11 PSAK No. 50 Revisi 2006.
5. Penurunan Nilai Instrumen Keuangan Pada tanggal 1 Januari 2010, Bank menentukan
penurunan nilai instrumen keuangan berdasarkan kondisi pada saat itu. Selisih antara penurunan nilai ini
dengan penurunan nilai yang ditentukan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku sebelumnya diakui
langsung ke saldo laba pada tanggal 1 Januari 2010.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
184
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Pengelolaan Risiko
Pembentukan Satuan Kerja Manajemen Risiko didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia khususnya mengenai
penerapan Basel II Accord serta kebutuhan pengelolaan risiko secara lebih baik, maka setiap aktivitas operasional
bank bjb didasarkan atas pertimbangan asas risiko. Selain
pembentukan Komite Manajemen Risiko yang berfungsi memberikan persetujuan, peninjauan secara berkala dan
perbaikan yang berkelanjutan atas kerangka manajemen risiko yang dikembangkan, bank telah menerapkan GCG
dalam mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan komisaris dengan membentuk
komite manajemen risiko serta mewajibkan sertifikasi manajemen risiko bagi seluruh pejabat dari level analis ke
atas sebagai upaya penerapan Basel II dari aspek SDM.
Risk Management
Risk Management Unit was established pursuant to Bank Indonesia regulations, particularly the act regarding
the implementation of Basel II Accord, and in line with the Bank’s need for better risk management. Each of
bank bjb’s operational activities has to be based on the
risk measurement principle. Besides Risk Management Committee which serves to give approvals, periodic reviews
and continuous improvements on the pre-established risk management framework, the Bank has also included GCG
implementation to support BOC’s effective performances by establishing Risk Monitoring Committee, and has also
required all officials from analysts level and above to obtain necessary certifications as an effort to implement Basel II,
particularly concerning the aspect of HR.
MANAJEMEN RISIKO
Risk Management
To facilitate its duties, especially those related to risk management and lending activities, bank bjb’s Board of Directors is assisted by
Risk Management Committee and Credit Policy Committee.
DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN TUGASNYA, TERUTAMA YANG TERKAIT
DENGAN PENGELOLAAN RISIKO DAN KEGIATAN PENYALURAN KREDIT, DIREKSI
bank bjb DIBANTU OLEH KOMITE MANAJEMEN RISIKO DAN KOMITE KEBIJAKAN KREDIT.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
185
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
Penerapan Sistem Manajemen Risiko bank bjb berdasarkan
empat cakupan: a Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi sebagai
bagian dari peran pengawasan manajemen. b Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit
sebagai pedoman penerapan manajemen risiko. c Kecukupan
proses identifikasi,
pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem
informasi manajemen. d Sistem pengendalian internal yang menyeluruh.
Untuk meningkatkan sustainability bank dalam menghadapi gejolak ekonomi, serta ancaman-ancaman eksternal lainnya,
bank berupaya memperkuat proses manajemen risiko di setiap kegiatan usaha. Bank melakukan penyempurnaan
atas kebijakan, infrastruktur dan kualitas sumber daya manusia terkait dengan pengelolaan risiko, mengacu pada
ketentuan Bank Indonesia, Basel II dan international best practices.
Selain itu bank melakukan gap data analysis untuk persiapan penerapan Basel II, yang diikuti dengan action plan
berupa persiapan data, sistem simulasi untuk perhitungan capital charge, serta perbaikan sistem penyusunan profil
risiko agar menjadi lebih sistematis dan akurat. Semua inisiatif ini dilakukan untuk mempersiapkan bank agar
dapat mengetahui risiko yang dihadapi, melakukan upaya pencegahan dan mitigasi, mencadangkan modal sehingga
membantu bank dalam merencanakan arah pertumbuhan bisnis di masa depan.
Seiring dengan didirikannya bank bjb Syariah sebagai perusahaan anak bank bjb, berdasarkan Peraturan
Bank Indonesia No. 86PBI2006 dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 827DPNP tanggal 27 November 2006,
bank melaksanakan manajemen risiko konsolidasi dengan perusahaan anak dalam rangka pengelolaan eksposur
risiko bank secara komprehensif. a. Organisasi Manajemen Risiko
Sesuai dengan struktur organisasi bank bjb, untuk
menciptakan suatu sistem tata kelola manajemen risiko yang kuat dan memadai, maka Direktur Kepatuhan
dan Manajemen Risiko dibantu oleh Satuan Kerja Manajemen RisikoDivisi Manajemen Risiko dalam
pengelolaan Risiko. The bank’s risk management system implementation covers
4 four areas: a. Active supervisions of BOD and BOC as part of
management supervisory roles. b. Adequacy of policies, procedures, and establishment
of limits as guidelines for risk management implementation.
c. Adequacy of the processes of risk identification, measurement,
monitoring, and
control and
management information systems. d. Comprehensive internal control system.
The bank needs to maintain business sustainability amid economic crisis and other external influences, so it has
sought to improve risk management processes in all business activities. The Bank has improved policies, infrastructure,
and human resources quality engaged in risk management pursuant to Bank Indonesia regulations, Basel II, and in line
with international best practices.
In addition, the Bank has conducted gap analysis and data analysis to prepare for the implementation of Basel II.
Following this stage is an action for data preparation, system simulation for capital expenses calculation, and improved,
more systematic, and more accurate system of risk profile compiling. All of these initiatives are undertaken so the
Bank will be aware of all risks and make necessary efforts to prevent and mitigate risks, determine capital reserves,
and plan for directions of future business growth.
Having established bank bjb Sharia as its subsidiary and
pursuant to Bank Indonesia Regulation. No. 86PBI2006 and Bank Indonesia Circular Letter No. 827DPNP dated
November 27, 2006, the Bank has then consolidated risk managements with its subsidiary to comprehensively
manage the Bank’s overall exposures to risks. a. Risk organization
In line with bank bjb’s organizational structure, creating
a robust and adequate risk management system has advised the bank to establish Risk Management Unit
Risk Management Division to provide assistance to Compliance and Risk Management Director.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
186
MANAJEMENRISIKO
Risk Management
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
b. Penerapan Manajemen Risiko Penerapan manajemen risiko yang telah dilaksanakan
antara lain bank bjb membangun Sistem Informasi
Manajemen Risiko sebagai salah satu infrastruktur penting dalam implementasi manajemen risiko, yaitu:
1 Membangun sistem
Informasi Manajemen
Risiko yang terintegrasi sebagai bagian dari sistem informasi manajemen yang dimiliki dan
dikembangkan bank, dalam rangka penerapan manajemen risiko yang efektif.
2 Implementasi model pengukuran risiko kepada seluruh risk taking unit, meliputi model pengukuran
risiko operasional serta uji coba metodologi pengukuran risiko kredit dan risiko pasar.
3 Pengembangan sistem manajemen risiko yang tersentralisasi, dalam memastikan terpantaunya
profil risiko dan terukurnya eksposur risiko secara akurat, informatif dan tepat waktu, baik risiko
secara keseluruhankomposit maupun per jenis risiko yang melekat pada kegiatan usaha bank serta
dapat mengukur efektivitas budaya risiko pada seluruh jajaran organisasi bank.
4 Pengembangan sistem yang dapat melakukan penyajian tersedianya data dan informasi yang
memadai untuk perhitungan cadangan modal dengan pendekatan yang lebih advanced.
Model pengukuran risiko yang telah dibuat dapat dilihat pada tabel berikut:
Model Pengukuran Measurement Method
Metodologi Methodology
Kegunaan Objective
1. Risiko Pasar Market Risk
• RisikoNilaiTukar Exchange Risk
Var EWMA Exponential Weighted Moving Average secara bankwide dengan metodologi
Parametrical Var EWMA Exponential Weighted Moving
Average bank-widely using Parametrical Methodology
Mengukur potensi kerugian akibat fluktuasi nilai tukar terhadap posisi devisa netto bank secara
bankwide. To measure bank-wide potential loss due to
exchange rate fluctuation against PDN VaR Simulasi Historis per Treasury transactional
Historical VaR Simulation per Treasury transactional
Mengukur tingkat potensi kerugian dari portofolio yang melibatkan nilai tukar ataupun
transaksi derivative dari aktivitas Treasury untuk klasifikasi Trading Book.
To measure potential loss involving exchange rate or derivative transactions in Treasury
activities in Trading Book
b. Risk Management Implementation
In applying risk management, bank bjb has established
Risk Management Information System as one of its key infrastructures in risk management implementation,
through: 1. Establishing Risk Management Information System as
part of the bank’s integrated management information system to support effective risk management.
2. Risk measurement model within all risk-taking units, covering operational risk measurement model and
trials for both credit risk and market risk measurement methodologies.
3. Centralized risk management system development, to ensure accurate, timely and informative measures on
risk exposure whether collectively or individually and to evaluate the effectiveness of the bank’s current risk
culture at all levels of the organization.
4. Systems Development to provide adequate data and information to determine capital reserves through the
deployments of more advanced approaches.
The bank’s risk measurement model is presented in the table below:
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
187
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
Model Pengukuran Measurement Method
Metodologi Methodology
Kegunaan Objective
• RisikoSukuBunga Interest Rate Risk
IRRM Interest Rate Risk Management secara bankwide.
Bank – wide IRRM Interest Rate Risk Management
Mengukur risiko suku bunga dari portofolio aset dan kewajiban yang sensitif terhadap perubahan
suku bunga serta menentukan besaran risiko terhadap bank
To measure interest rate risk in Assets and Liabilities that are sensitive to interest rate
change and determine risk size VaR Simulasi Historis per Treasury transactional
Historical VaR Simulation per Treasury transactional
Mengukur tingkat potensi kerugian dari setiap portofolio Treasury yang melibatkan suku bunga
dan melekat pada produk-produk aktivitas Treasury untuk klasifikasi Trading Book.
To measure the level of potential loss of any Treasury portfolio involving interest rate and
attached to products in Treasury’s activity classified in Trading Book.
2. Risiko Likuiditas Liquidity Risk
Stress testing terhadap skenario yang mungkin terjadi baik general market crisis maupun bank
spesifik crisis.
Stress Testing against possible scenario whether general market crisis or specific risk
Mengukur risiko likuiditas dari dengan berbagai skenario untuk merumuskan kondisi bank dalam
menghadapi kasus terburuk dan bagaimana memitigasinya.
To measure liquidity risk in a variety of scenarios to foresee the bank’s condition in the face of the
worst cases and including its mitigation efforts 3. Risiko Kredit
Credit Risk Metode yang digunakan dalam proses
identifikasi dan pengukuran risiko: a. Kredit Komersial dan Korporasi Implementasi
metode pemeringkatan internal berdasarkan risiko dengan internal credit risk rating.
b. Kredit Mikro dan Konsumer Implementasi metode pemeringkatan internal
dengan sistem internal credit risk rating, dan sistem credit scoring.
The same methods used risk identification and: a. Commercial and Corporate Credit
Implementation of internal risk-based ranking method with internal credit risk rating.
b. Micro Credit and Consumer Implementation of internal risk-based rating
method with internal credit risk rating systems and credit scoring systems.
1. Membangun klasifikasi debitur berdasarkan tingkat risikonya yang antara lain berdasarkan
kepada analisis risiko bisnis dan keuangan debitur secara objektif.
2. Penerapan ICRR dan ICS juga dapat digunakan sebagai landasan perhitungan
kewajiban penyisihan modal serta pricing berbasis risiko
3. Mendukung proses pelaksanaan analisa dan keputusan kelayakan kredit berdasarkan
parameter pengukuran yang akurat dan objektif untuk segmen kredit ritel.
1. To classify debtors based on their risk levels including objective risk analysis based on the
debtor’s business and financial performances. 2. ICRR and ICS applications can also be used as
the basis for calculation of allowances and risk –based pricing.
3. To Support analysis processes and approval on credit based on accurate measurement
parameters and objectives for credits disbursed in retail segment.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
188
MANAJEMENRISIKO
Risk Management
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Model Pengukuran Measurement Method
Metodologi Methodology
Kegunaan Objective
Kebijakan, prosedur, dan penetapan limit: a. Pengukuran limit dan toleransi berdasarkan
sektor industri dan jenis produk kredit. b. Penentuan limit transaksi yang terakomodasi
dalam batas kewenangan kredit secara berjenjang
Policies, procedures, and limit settings: a. Limit Measurements and tolerance based
on industry sectors and types of financing products.
b. Determination of transaction limits gradually accommodated within authority boundaries
1. Melakukan identifikasi terhadap potensi risiko yang akan diambil oleh bank maupun setiap
pemangku jabatan berdasarkan risk appetite yang dimiliki
2. Hitung batas toleransi risiko sesuai dengan risk appetite pada setiap pemangku jabatan.
1. To Identify potential risks to be taken by the bank or any risk-taking official based own its
risk appetite. 2. To calculate risk tolerance limits in accordance
with risk appetite for all risk-taking officials Infrastruktur manajemen risiko kredit:
a. Sistem Informasi Manajemen Risiko Kredit menggunakan credit risk dashboard.
b. Metode identifikasi dan mitigasi risiko kredit melalui Root Cause of Credit Risk RCCR.
c. Sistem aplikasi pendukung yang tersentralisasi untuk Credit Rating dan Scoring
menggunakan teknologi informasi. Credit risk management infrastructure:
a. Credit Risk Management Information System using credit risk dashboard.
b. Methods of identification and mitigation of credit risk through the Root Cause of Credit
Risk RCCR. c. centralized application system supports for
the Credit Rating and Scoring with the use of information technology.
1. Sebagai media pemantauan baik untuk satuan kerja manajemen risiko maupun manajemen
bank terhadap portofolio risiko kredit. 2. Sebagai upaya identifikasi dan mitigasi atas
risiko kredit sehingga laju pertumbuhan kredit dapat diimbangi dengan tingkat kesehatan
kredit yang terjaga. 1. To be used by both risk management unit
and the management as monitoring tools to oversee the bank’s risk portfolio.
2. As a means to identify and mitigate credit risk so credit growth can be offset by sound credit
performance. 3. To support the implementation of credit rating
method for faster and easier distribution at the entire network of branch offices and ease
monitoring task by the central office.
4. Risiko Operasional, Hukum, Reputasi, Strategik, dan
Kepatuhan Operational, Legal,
Reputation, Strategic, and Compliance Risks
Risk Control Self Assessmment RCSA Penilaian sendiri untuk mengukur eksposur
risiko dari kumpulan risk register sebagai analisis potensi risiko dari kegiatan operasional
bank. Hasil yang dikeluarkan adalah nilai operational risk score ORS untuk setiap
risk issue yang membentuk suatu peta risiko. Penilaian RCSA mencakup assessment
untuk sistem pengendalian risiko yang telah diimplementasikan bank.
Self-assessment to measure the risk exposure collected by risk registers to analyze potential
risks in the bank’s operations. Findings in RCSA are operational risk score ORS for each risk that
form a risk pattern. RCSA assessment include risk control system that has been adopted by the
bank
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
189
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
Model Pengukuran Measurement Method
Metodologi Methodology
Kegunaan Objective
Key Risk Indicator melalui tools Identifikasi Indikator Risiko Identikator
K ey Risk Indicator through Risk Identification
indicator Tools yang digunakan untuk mengukur eksposur
risiko melalui pengukuran terhadap indikator risiko yang ditetapkan sebagai Key Risk Indicator
Tools used to measure risk exposure through the measurement of risk indicators that are
predetermined as Key Risk Indicators. Loss Database Approach melalui tools Laporan
Peristiwa Risiko LPR dan Matrix Pendekatan Dini Risiko MPDR
Loss Database approaches through Risk Event Report and Early Risk Approach Matrix
Tools yang diinput oleh risk taking unit secara on-line. Data yang diinput berupa peristiwa
risiko yang berkategori risk loss dan potensial loss. Aplikasi ini bertujuan sebagai pemenuhan
internal loss database sehingga bank memiliki data kerugian yang dapat digunakan dalam
pengukuran modal risiko operasional.
Tools uploaded by the risk-taking units. The inputted data are risk events classified as risk loss
and potential loss. This application is intended to meet internal loss database requirement so
the bank has a loss data that can be used to measure operational risk capital using AMA
methodology.
Sistem informasi Manajemen Risiko Alarm Warning System AWAS
AWAS Alarm Warning System Risk Management Information System
Tools yang dapat memberi informasi diantaranya meliputi perhitungan pencadangan modal risiko
operasional, hasil pengukuran RCSA dan Key Risk Indicator serta peristiwa risiko secara real
time baik yang berkategori risk loss maupun potential loss kepada Manajemen. Untuk dapat
dilakukan pengendalian sejak dini terhadap kemungkinan timbulnya dampak risiko yang
signifikan.
Tools that can provide information to the management on operational risk capital reserve
calculation, RCSA findings, Key Risk Indicators, and risk events with real time basis whether risk
loss or potential loss. Early anticipatory measures can be taken to prevent more significant risk
impact.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
190
MANAJEMENRISIKO
Risk Management
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Model-model pengukuran tersebut digunakan sebagai
perangkat manajemen risiko bank bjb dalam pengelolaan
risiko, yang pada akhirnya akan dapat memberikan informasi terhadap penilaian profil risiko bank bjb.
c. Implementasi Basel II
Dalam rangka implementasi Basel II, bank bjb terus
berupaya menyempurnakan sekaligus meningkatkan pengembangan sistem infrastruktur pengelolaan
risiko sebagai upaya penerapan Basel II. Hal-hal yang dilakukan mencakup: i praktek manajemen risiko yang
efektif; ii peningkatan kesadaran dan kompetensi Sumber Daya Manusia; iii optimalisasi peran Satuan
Kerja Manajemen Risiko; iv penyempurnaan teknologi informasi dan sistem informasi manajemen; dan v
penerapan Aplikasi Risiko Operasional sesuai dengan roadmap Bank Indonesia.
Pada tahap awal bank akan menggunakan Standardized Approach dalam menghitung capital charge untuk
risiko kredit dan risiko pasar serta Basic Indicator Approach untuk risiko operasional, dan Bank Indonesia
akan melakukan review serta dapat mengijinkan bank menggunakan pendekatan yang lebih advance.
Beberapa program mitigasi risiko yang saat ini
dikembangkan bank bjb dalam rangka Implementasi
Basel II, diantaranya adalah: 1 Risiko Kredit
Dalam menjaga portofolio penyaluran kredit
yang sehat, bank bjb melakukan berbagai upaya
mitigasi dengan membangun sistem pengendalian risiko kredit yang kuat. Secara garis besar, sistem
pengendalian bank terhadap risiko kredit mencakup pengawasan manajemen terhadap eksposur
risiko kredit, memastikan kecukupan kebijakan internal dan prosedur dalam aktivitas perkreditan,
kecukupan proses
identifikasi, pengukuran,
pemantauan dan pengendalian risiko, penetapan limit transaksi secara berjenjang, penerapan proses
manajemen risiko kredit yang inheren hingga ke tingkat unit-unit kerja terkait sebagai pelaku proses
bisnis. Beberapa langkah yang dilakukan Bank dalam menunjang pengelolaan risiko kredit antara
lain adalah: These measurement models are used as bank bjb’s risk
management tools, which will eventually produce findings used as valuable information on the bank’s risk profile
assessment. c. Implementation of Basel II
bank bjb continues its efforts to improve and enhance
infrastructure system development to implement Basel II. The followings measures are always carried out: i
effective risk management practices, ii human capital awareness and competence improvements iii Risk
Management Unit role optimization, iv information technology and management information systems
developments, and V Operational Risk Applications, all adherent to the roadmap of Bank Indonesia.
In the early stage, the Bank will use the Standardized Approach to calculate the cost of capital for credit
risk and market risk, and Basic Indicator Approach for operational risk. Bank Indonesia will conduct a further
study on these to see whether the Bank can proceed using more advanced approaches.The Bank is currently
developing several risk mitigation programs to properly implement Basel II, in:
1 Credit Risk
To maintain sound credit portfolio, bank bjb makes
various mitigation efforts by developing strict credit risk control. In general, the bank’s control
system includes supervising credit risk exposure by management, ensuring the adequacy of internal
policies and procedures in lending activities, ensuring the adequacy of risk identification, risk
measurement, risk monitoring and risk control, and gradually setting transaction limits, as well as
implementing risk management processes on risks potentially arising in each level of relevant work
units as the implementers of business processes. The Bank is to take the following major steps to
support credit risk management:
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
191
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
• Melakukanpengkajiansecaraperiodikterhadap kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam
melaksanakan aktivitas fungsional bank terkait dengan potensi risiko kredit.
• Melakukan sosialisasi atas penerbitan dan perubahan kebijakan dan prosedur, pelatihan
manajemen risiko, serta tools yang dipergunakan dalam manajemen risiko guna meningkatkan
kemampuan teknis sekaligus meningkatkan kepedulian pegawai dalam unit bisnis tersebut
akan potensi risiko kredit. • Secara berkala melakukan upaya identiikasi
dan mitigasi risiko kredit melalui pelaporan Root Cause of Credit Risk RCCR.
• Pengembangan dan penyempurnaan media pemantauan eksposur risiko kredit Credit Risk
Dashboard guna menunjang fungsi mitigasi risiko manajemen portofolio.
Dalam rangka pengelolaan risiko kredit komersial dan korporasi, guna menjaga pertumbuhan bisnis
perkreditan dengan tingkat kesehatan yang baik, bank melakukan beberapa pengembangan tools
pemeringkatan untuk debitur yaitu Internal Credit Risk Rating ICRR, dengan tujuan untuk dapat
melakukan indentifikasi dan pengukuran risiko gagal bayar dari setiap debitur kredit komersial
secara individual. Sedangkan khusus untuk pengelolaan risiko
kredit Mikro dan Konsumer, bank melakukan pengembangan
tools pemeringkatan
untuk debitur yaitu Internal Credit Risk Rating ICRR, dan
Internal Credit Scoring ICS dengan tujuan untuk menstandarisasi indentifikasi dan pengukuran
risiko, juga untuk meningkatkan efisiensi dalam pemrosesan kredit Mikro dan Konsumer dengan
menciptakan standardisasi analisa kebutuhan kredit.
Pada tingkat transaksional kredit, bank menerapkan four-eyes principle dalam proses keputusan kredit
sebagai salah satu upaya implementasi prinsip-prinsip kehatian-hatian dalam perbankan. Sedangkan pada
tingkat portofolio, selain melakukan pemantauan • Conduct periodic reviews on policies and
procedures adopted in performing certain function activities related to potential credit
risk. • Socializetheissuanceofandchangesinpolicies
and procedures, risk management training, and risk management tools to improve technical
capabilities and to increase relevant employees’ awareness of credit risk potentials.
• Make periodic efforts to identify and mitigate credit risk through Root Cause of Credit Risk
RCCR reporting. • Develop and improve credit risk exposure
monitoring media Credit Risk Dashboard to support risk mitigation functions in portfolio
management.
To manage commercial and corporate credit risks while ensuring sound credit business growth,
the Bank has developed a specific tool to assess debtors namely Internal Credit Risk Rating ICRR,
which is designed to initially identify the possibility of payment failure on the part of each commercial
credit borrowers.
For micro credit and consumer credit risk managements, the Bank has combined ICRR
development with Internal Credit Scoring ICS, where the latter is designed to have standardized
method for risk identification and measurement, while also improving efficiency in micro and
consumer credit processing using a standardized credit demand analysis.
At credit transactional level, the bank has adopted the four-eyes principle in the process of
credit approval as one of its efforts to implement prudential banking principles. While at the portfolio
level, in addition to monitoring both the overall
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
192
MANAJEMENRISIKO
Risk Management
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
tingkat kesehatan secara keseluruhan dan periodik, bank melakukan pemantauan perkembangan
kondisi portofolio berdasarkan tingkat konsentrasi, baik pada 25 debitur terbesar, jenis produk, sektor
industri, maupun jenis mata uang. Dengan dilakukannya upaya mitigasi risiko kredit
tersebut, maka bank dapat mengambil langkah- langkah mitigasi risiko secara antisipatif baik pada
tingkat transaksional individu hingga tingkat portofolio. Disamping itu, pengembangan internal
model untuk pengukuran risiko kredit ini mendorong bank untuk lebih siap dalam penerapan perhitungan
modal dengan lebih advanced menggunakan IRBA Internal Rating-Based Approach.
2 Risiko Pasar dan Likuiditas a. Risiko Pasar Trading Book
Pengelolaan risiko pasar bank dilaksanakan dengan melakukan proses pemantauan daily
basis terhadap seluruh aktivitas Treasury. Pemantauan risiko pasar terhadap aktivitas
Treasury sekurang-kurangnya
meliputi diantaranya budget dan unrealized loss,
PV01 trading Surat Utang Negara, holding period Surat Utang Negara. Hasil pemantauan
aktivitas tersebut dilaporkan secara periodik kepada manajemen dan Divisi terkait termasuk
analisa pengukuran value at risk sebagai analisa maksimum kerugian dari aktivitas trading
portofolio. Dalam rangka menguji validitas pengukuran VaR, maka dilakukan proses
back-testing sebagai upaya untuk mengukur keakuratan model VaR selama kurun waktu
tertentu. Dalam rangka proses stress testing trading
book, bank melakukan faktor sensitivitas yaitu PV01 sebagai faktor sensitivitas suku bunga
dengan korelasi terhadap pergerakan yield curve di pasar. Stress testing terhadap gejolak
pasar yang menimbulkan shock interest rate untuk aktivitas trading meliputi Surat Utang
and periodic levels of soundness, the Bank also monitors progresses made in each portfolio based
on its concentration level, whether on its 25 largest debtors, or based on types of products, industry, or
currencies. Through such credit risk mitigation efforts, the Bank
is able to take anticipatory mitigation measures both at individual transactional level or at portfolio
level. In addition, this developed internal models for credit risk measurement also enables the Bank
to be better prepared for more advanced capital calculation using the IRBA Internal Ratings-Based
Approach.
2 Market and Liquidity Risks a. Trading Book Market Risk
The Bank’s market risk management process is implemented through daily monitoring
over Treasury’s overall activities. Market risk monitoring on Treasury’s activities at least include
budget and unrealized loss, PV01 Government Securities trading, and Government Securities
holding period. Findings in these are periodically reported to the management and all relevant
divisions, including measurement analysis of value at risk VaR to calculate maximum loss
potentially suffered in portfolio trading activities. In order to test the validity of VaR measurement,
back-testing process was also put into test to evaluate the accuracy of VaR model within a
specified period.
To conduct trading Book stress testing, the Bank puts into test its PV01, which is a sensitivity
factor of interest rate when correlated with the yield curve movement in the market. Stress
testing against market turmoil that leads to shock interest rate for trading activities is
still low because the Bank currently holds no
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
193
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
Negara masih rendah disebabkan tidak terdapat kepemilikan surat berharga yang termasuk ke
dalam klasifikasi trading book untuk posisi akhir Desember 2011 sehingga tidak menimbulkan
dampak secara signifikan akibat gejolak pasar. b. Risiko Pasar Banking Book
Risiko pasar didefinisikan sebagai kemungkinan suatu bank mengalami kerugian dalam posisi
on dan off-balance sheet akibat fluktuasi harga karena kondisi pasar yang berubah.
Meningkatnya risiko pasar bagi perbankan disebabkan oleh kecenderungan diversifikasi
usaha dari fungsi intermediasi bank. Risiko pasar yang meliputi posisi aset dan kewajiban baik
secara on maupun off balance sheet termasuk di dalamnya adalah banking book.
Pengelolaan risiko pasar banking book, Bank melakukan proses simulasi dan analisa terhadap
perubahan gejolak pasar yang meliputi suku bunga dan nilai tukar. Dampak perubahan
gejolak pasar tersebut akan menimbulkan perubahan terhadap pendapatan bunga bersih
bank Net Interest Income maupun posisi devisa netto bank.
Adapun dalam pengukuran fluktuasi nilai tukar, bank mempergunakan model FX EWMA VaR
dengan tingkat kepercayaan yang diinginkan dengan menggambarkan dampak fluktuasi
terhadap ATMR Nilai Tukar dan Posisi Devisa Netto. Adapun dampak fluktuasi nilai tukar
dengan skenario mata uang rupiah melemah terhadap mata uang asing lainnya sebagai
berikut:
Skenario Mata Uang Desember 2011
December 2011 CL 99
Upper Kenaikan dari posisi existing
increasing from existing positions Currency Scenario
+ 50 + 75
PDN Absolut 4.37
4.54 6.55
7.64 PDN Absolute
ATMR Risiko Nilai Tukar 200,741
208,520 301,113
351,296 ATMR Risk Exchange Rate
Rasio CAR 18.66
18.65 18.58
18.55 Ratio CAR
Government securities that can be classified as trading book at the end of December 2011,
so such market shock has shown much less significant impacts.
b. Banking Book Market Risk Market risk is defined as the possibility of a bank
to suffer from losses both in on and off-balance sheet positions caused by price fluctuations due
to changing market conditions. Market risk in banking increases when bank intermediation
function tends to diversify businesses. Market risk includes asset and liability positions both
on and off balance sheet including the banking book.
In banking book market risk management, the Bank tries simulation and analyzes changes
during market turmoil, which includes changes in interest rates and exchange rates. This
market turmoil generates impacts that also cause changes to the bank’s net interest income
as well as to the bank’s net foreign exchange positions.
As for the measurement of exchange rate fluctuations, the Bank adopts FX EWMA VaR
model with desired confidence level to illustrate the impact of such fluctuations on exchange
rates and Net Open Position. The impact of exchange rate fluctuations in an assumed
scenario where rupiah weakens against other currencies are illustrated as follow:
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
194
MANAJEMENRISIKO
Risk Management
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Dampak fluktuasi nilai tukar secara signifikan apresiasi hingga 75 terhadap ATMR Risiko
nilai tukar secara metode standar mencapai Rp 351,296 miliar.
Rasio Posisi Devisa Netto Bank pun masih di bawah ketentuan batas maksimum PDN
sebesar 20 dimana hasil stress test mencapai persentase PDN secara keseluruhan 7,64.
bank bjb secara keseluruhan tetap konsisten
dalam menjaga rasio posisi devisa netto secara keseluruhan di bawah 20. Per 31 Desember
2011, rasio PDN secara keseluruhan masih rendah dengan persentase 4,37 dari modal.
Sebagai upaya mengelola aset dan kewajiban bank yang sensitif terhadap perubahan suku
bunga, bank bjb mempergunakan metode
pengelolaan IRRBB Interest Rate Risk Banking Book dengan metode repricing gap untuk
mengukur perubahan suku bunga terhadap pendapatan bunga bersih bank NII sensitivity.
Hasil analisa tersebut secara periodik dilaporkan kepada Direksi dan Divisi terkait sebagai
rekomendasi yang bertujuan meningkatkan perolehan laba dengan pengelolaan portofolio
yang efektif dan optimal serta mitigasi terhadap perubahan suku bunga yang berdampak kepada
aset bank. c. Risiko Operasional
Dalam mengidentifikasi serta memitigasi
risiko operasional bank bjb telah menyusun
Kebijakan dan Prosedur serta implementasi sistem manajemen risiko operasional yaitu:
• Business Continuity Management BCM dalam rangka upaya mitigasi bencana
dan memastikan berjalannya proses bisnis kritikal bank untuk meminimalisir kerugian
yang timbul dari kejadian risiko;
• Aplikasi Manajemen Risiko Operasional yang terdiri dari Self Assessment, Laporan
The impact of severe exchange rate fluctuations assuming high appreciation of 75 on
exchange rate risk when using standard method reaches Rp 351.296 billion.
The Bank’s Net Open Position Ration is illustrated to be 7.64 or still below the maximum PDN
limit set at 20. In reality, bank bjb consistently maintains the acceptable ratio of net overall
foreign exchange position below 20. As of December 31, 2011, the Bank’s overall PDN
ratio represents 4.37 of its total capital.
As an effort to manage the bank’s assets and liabilities that are sensitive to changes in interest
rates, bank bjb adopts IRRBB management method Interest Rate Risk Banking Book to
see how changes in interest rates affect the bank’s net interest income NII sensitivity.
Findings in such analysis are periodically reported to the Board of Directors and relevant
divisions as recommendations for profitability improvements through optimum and effective
portfolio management and mitigation efforts against interest rate changes that are most
likely to affect the bank’s assets.
c. Operational Risk In identifying and mitigating operational risk,
bank bjb has compiled Policies and Procedures
while implementing the following operational risk management systems:
• Business Continuity Management BCM, which are efforts to mitigate risk arising
in a strike of a disaster and to ensure that critical business processes can resume so
losses incurring in such event of risk can be minimized;
• OperationalRiskManagementApplications consisting of Self Assessment, Risk Event
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
195
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
Peristiwa Risiko
LPR dan
Matriks Pendekatan Dini Risiko MPDR serta masih
mengembangkan aplikasi Alarm Warning System AWAS dan identikator sebagai
upaya dalam pengembangan metodologi sistem pelaporan yang didesain untuk
mendapatkan data risk loss dan potential loss serta data risiko yang memiliki kategori
Low, Low to Moderat, Moderat, Moderat to High dan High sesuai kriteria dalam Basel
II untuk menuju Advanced Measurement Approach.
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 113DPNP perihal Perhitungan Aset
Tertimbang Menurut Risiko ATMR untuk Risiko Operasional dengan menggunakan
Pendekatan Indikator Dasar PID, Bank telah memasukkan komponen beban modal risiko
operasional terhadap perhitungan ATMR 12,5 X beban risiko operasional, dimana
beban risiko operasional merupakan 15 dari total Average of Gross Income selama 3
tahun sebagai berikut:
2008 2009
2010
Pendapatan Bruto 2.000.577
2.363.952 2.837.491
Gross Income Rata-Rata Gross Income 3 tahun
2.400.673 Average Gross Income in 3 years
Beban Modal Risiko Operasional 2011 360.101
Operational Risk Capital Expenses
2011 ATMR Risiko Operasional 2011
4.501.263 ATMR
Operational Risk
2011
d. Profil Risiko Laporan profil risiko memuat semua jenis
risiko yang dihadapi oleh bank serta efektivitas sistem kontrol dari masing-masing unit
bisnis. Dari kedua faktor tersebut bank dapat mengidentifikasi tingkat risiko komposit Low,
Low to Moderat, Moderat, Moderat to High, High. Bank juga menggunakan laporan
profil risiko sebagai acuan untuk menentukan strategi bisnis. Dari hasil self assessment periode
Desember 2011, risiko bank secara keseluruhan adalah Low.
Report LPR and the matrix Early Risk Approach MPDR while still further
developing Alarm
Warning System
AWAS and identifier as an effort to improve reporting system methodology
that is designed to collect risk loss and potential loss data, and also risk data that
are classified as Low, Low to Moderate, Moderate, Moderate to High, and High
according to the criteria set in Basel II before using Advanced Measurement Approach.
Based on the Circular Letter of Bank Indonesia No. 113DPNP regarding calculation of Risk
Weighted Assets ATMR for Operational Risk using Basic Indicator Approach PID,
the Bank has included operational risk capital expenses AMTR calculation 12.5 x
operational risk expenses, where operational risk expense is 15 of total Average of
Gross Income for 3 years as follows:
d. Risk Profile Risk profile report lists all types of risks faced
by the Bank and outlines control system effectiveness of each business unit. From these
two factors, the Bank is able to identify the level of composite risk Low, Low to Moderate,
Moderate, Moderate to High, High. The Bank also uses risk profile report as a reference in
establishing its business strategy. Through self assessment on periods ended December 2011,
the bank’s overall risk is Low.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
196
MANAJEMENRISIKO
Risk Management
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Jenis Risiko
Jenis Risiko Peringkat Risiko
Inherent Peringkat Kualitas
Manajemen Risiko
Type of Risk
Kredit Low to Moderate
Strong Credit
Pasar Low
Strong Market
Likuiditas Moderate
Strong Liquidity
Operasional Low to Moderate
Satisfactory Operational
Hukum Low to Moderate
Satisfactory Legal
Reputasi Low
Satisfactory Reputation
Strategik Low
Strong Strategic
Kepatuhan Low
Strong Compliance
e. Penerapan Manajemen Risiko termasuk sistem Pengendalian Internal
1 Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi
a Menyetujui dan mengevaluasi kebijakan manajemen risiko,
b Mengevaluasi tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan kebijakan manajemen
risiko, c Mengevaluasi
dan memutuskan
permohonan Direksi yang terkait dengan transaksi yang memerlukan persetujuan
Dewan Komisaris, d Melakukan
kaji ulang
terhadap metodologi penilaian risiko, kecukupan
implementasi Sistem
Informasi Manajemen dan ketepatan kebijakan,
prosedur dan penetapan limit, e Menyediakan
sumber daya
yang berkualitas untuk menyelesaikan tugas
pengelolaan risiko yang efektif, f Merencanakan
dan merealisasikan
peningkatan mutu keterampilan sumber daya manusia pengelola risiko secara
berkala dan berkelanjutan.
Type of Risk
e. Application of Risk Management including Internal Control system
1 Active Control by BOC and BOD a Accept and evaluate risk management
policy, b Evaluate BOD’s performance in risk
management policies implementation, c Evaluate and make decision on BOD’s
proposals containing transactions that need BOC’s approvals
d Conduct reviews on risk assessment methodology, Management Information
Systems implementation adequacy, and policies, procedures, and limit setting
accuracies, e Provide qualified resources to support
effective risk management, f Plan and periodically and sustainably
improve the
competence of
human resource in charge for risk management.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
197
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
2 Adequacy of Limit Setting Procedures and Policy
Guidelines for risk management in which policies and limits for market risk, credit
risk and operational risk are regulated.
3 Adequacy of the processes of Risk Identification, Risk Measurement, Risk
Monitoring, and Risk Control Establish and develop risk management
information system for operational risk, credit risk and market risk, all
designed to conduct risk identification, measurement, monitoring, and control
at its earliest stage.
4 Internal Control System Implement internal control systems
in coordination with Internal Audit Division to submit quarterly risk profile
reports as references for Internal Audit Division in performing its duties and
responsibilities. 2 Kecukupan Kebijakan Prosedur dan
Penetapan Limit Adanya pedoman tentang manajemen
risiko dimana salah satu hal yang diatur didalamnya adalah mengenai kebijakan
dan limit risiko pasar, risiko kredit dan risiko operasional.
3 Kecukupan Proses
Identifikasi, Pengukuran,
Pemantauan dan
Pengendalian Risiko Membangun dan mengembangkan
sistem informasi manajemen risiko baik untuk risiko operasional, risiko kredit
dan risiko pasar yang bertujuan untuk dapat melakukan proses identifikasi,
pengukuran, pemantauan
dan pengendalian risiko sejak dini.
4 Sistem pengendalian Intern Menerapkan
sistem pengendalian
intern dengan berkoordinasi dengan Divisi Audit Intern untuk menyampaikan
laporan profil risiko secara triwulanan sebagai
bahan referensi
dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban Divisi
Audit Intern.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
198
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
199
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
Si meliora dies
ut vina, poemata reddit
Si meliora dies
ut vina, poemata reddit
Si meliora dies
ut vina, poemata reddit
Si meliora dies
ut vina, poemata reddit
Si meliora dies
ut vina, poemata reddit
Si meliora dies
ut vina, poemata reddit Ipisisi bla faccumsan henismo loreet niat vel dolor augait
nonsed dit aci tie min utat, sequismod erat vel iure minciliquate dolore et, se eu feugait utpat, vel dui b.Adiat
lumsandre dui bla facilis dolore commodolorem euis endipit vel doloboreet nit auguerillam, susto con elent vulla
faci tem irit augait wis dio con hent ilismod ea facilit vent augiat irit non heniate magna facipsu stionsectet la feum
quat. El ut aunt at. Pismodio esseniam alit autpatie dolesed magnibh eugait wisit dolorpe rostie dit ametum
Ipisisi bla faccumsan henismo loreet niat vel dolor augait nonsed dit aci tie min utat, sequismod erat vel iure
minciliquate dolore et, se eu feugait utpat, vel dui b.Adiat lumsandre dui bla facilis dolore commodolorem euis
endipit vel doloboreet nit auguerillam, susto con elent vulla faci tem irit augait wis dio con hent ilismod ea facilit vent
augiat irit non heniate magna facipsu stionsectet la feum quat. El ut aunt at. Pismodio esseniam alit autpatie dolesed
magnibh eugait wisit dolorpe rostie dit ametum
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
200
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan terus dikembangkan seiring dengan pertumbuhan dan target yang ingin dicapai
bank bjb.
Corporate Governance adalah suatu proses atau tata cara pengaturan yang digunakanditerapkan oleh manajemen
perusahaan dalam memimpin atau mengatur bisnis perusahaan dengan maksud untuk mencapai tujuan
perusahaan, menyelaraskan perilaku perusahaan dengan harapan masyarakat, termasuk tanggung jawab manajemen
kepada pemegang saham baik mayoritas maupun
minoritas. bank bjb sebagai bank umum yang mengemban
misi sebagai penggerak dan pendorong laju pertumbuhan perekonomian daerah, sangat menjunjung tinggi prinsip-
prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance dan menyadari pentingnya penerapan
prinsip-prinsip tersebut dalam setiap langkah usaha bank demi kepentingan para pemangku kepentingan seperti
nasabah, investor, pemegang saham serta masyarakat umum, termasuk pegawai serta pihak lainnya.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Menjadi 10 Bank Terbesar Dan Berkinerja
Baik
Perubahan status Perseroan sebagai bank publik melalui penawaran umum perdana pada tahun 2010 menjadi
inspirasi bagi bank bjb untuk terus-menerus meningkatkan
kualitas demi mewujudkan diri menjadi 10 Bank Terbesar dan Berkinerja Baik di Indonesia. Perbaikan prosedur dan cara
kerja dilakukan untuk menciptakan efisiensi dan efektivitas dalam menyelesaikan setiap pekerjaan. Implementasi Tata
Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance secara menyeluruh dan berkesinambungan dinilai menjadi
faktor utama tercapainya pertumbuhan usaha yang dapat memberikan nilai tambah bagi para pemangku
kepentingan.
Prinsip-Prinsip Utama
Dalam menerapkan Good Corporate Governance
GCG, bank bjb berpedoman sepenuhnya pada 5
lima prinsip utama yaitu keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran.
Kelima prinsip ini juga dijadikan dasar dalam penetapan Kebijakan Umum Direksi Tahunan KUDT. Dimana KUDT
merupakan pedoman penyusunan Rencana Bisnis Bank Implementation of corporate governance continues to be
developed in line with growth and targets to be achieved and the Company.
Corporate Governance is a process or procedure settings used implemented by the company management in
leading or managing a business enterprise with the goal to achieve corporate objectives, aligning corporate behaviour
with the expectations of society, including management responsibility to the shareholders of both majority and
minority. bank bjb as a commercial bank is on a mission
as the force and the driver of regional economic growth, upholding the principles of Good Corporate Governance
Corporate Governance and realize the importance of implementing these principles in every step of the
bank’s actions in the interest of the stakeholders such as customers, investors, shareholders and the general public,
including employees and other parties.
C o r p o r a t e G o v e r n a n c e Implementations to Become Largest 10
Bank With good Performance
Changes in the Company’s status as a public bank through an initial public offering in 2010 became the inspiration for
bank bjb to constantly improve quality in order to bring
itself to become the top 10 Banks with Good Performance in Indonesia. Improving methods and procedures to
create efficiency and effectivity in completing each task. Implementation of a thorough and continuous good
corporate governance is considered to be a major factor achieving business growth that can provide added value
for stakeholders.
Main Principles
In implementing Good Corporate Governance GCG,
bank bjb is fully guided by 5 five key principles namely
transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness. These principles are used as the basis in
determining the Annual Public Policy of the Board of Directors KUDT. KUDT is preparing guidelines for The
Business Plan which is prepared every year and are the
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
201
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
yang disusun setiap tahun dan merupakan landasan
pelaksanaan tugas seluruh unit organisasi bank bjb.
Pencantuman prinsip utama GCG dalam KUDT bertujuan untuk mewujudkan keseragaman, kesatuan bahasa,
kesamaan pandangan, dan kesatuan gerak langkah operasional serta memastikan bahwa seluruh jajaran Bank
akan selalu berpedoman pada GCG dalam menjalankan pekerjaannya sehari-hari.
Dalam rangka meningkatkan penerapan praktik GCG
secara menyeluruh di bank bjb seperti yang dipersyaratkan
oleh Bank Indonesia, kami telah merancang dan menyempurnakan pedoman kebijakan serta panduan
implementasi GCG sesuai ketentuan Bank Indonesia yang diatur didalam Peraturan Bank Indonesia No. 84PBI2006
tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 814PBI2006 tanggal 5
Oktober 2006 serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 912 DPNP Tanggal 30 Mei 2007 tentang pelaksanaan Good
Corporate Governance bagi Bank Umum.
Struktur dan Prosedur
Pelaksanaan GCG di bank bjb berlandaskan pada
komitmen bersama dari seluruh jajaran manajemen dan staf untuk tunduk dan patuh pada seluruh peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku. Hal ini dimulai dari puncak kepengurusan Bank yang dilakukan oleh Dewan
Komisaris dan Direksi yang independen dan profesional. Secara umum, kegiatan perbankan dilakukan oleh Komisaris
dan Direksi. Komisaris mengkaji kebijakan-kebijakan dan melaksanakan pengawasan serta memberikan saran
terhadap pengelolaan Bank, sedangkan Direksi memimpin pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan Bank sehari-hari.
Struktur tata kelola perusahaan di bank bjb terdiri atas:
a. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS; b. Dewan Komisaris;
c. Direksi; d. Komite-komite di bawah Dewan Komisaris;
e. Komite-komite di bawah Direksi; f. Corporate Secretary.
foundation for all unit duties of bank bjb’s organizations.
The inclusion of Good Corporate Governance as the main principle in the KUDT aims to achieve uniformity, unity of
language, common vision, and unity of operational steps
and to ensure that all levels of bank bjb will always be
guided by good corporate governance in running the day- to-day work.
In order to improve the implementation of Good Corporate
Governance practices at the bank bjb’s overall practice
as required by Bank Indonesia, Banks have designed and perfected bank bjb policy guidelines as well as guide
the implementation of Good Corporate Governance in accordance to Bank Indonesia as stipulated in Bank
Indonesia’s Regulation No. 84PBI2006 dated January 30, 2006, and as amended by Bank Indonesia Regulation No.
814PBI2006 dated October 5, 2006 and Circular Letter of Bank Indonesia 912DPNP Date May 30, 2007 concerning
the implementation of Good Corporate Governance for Banks.
Structure and Procedure
Implementation of Good Corporate Governance in bank
bjb is based on a shared commitment from all management
and staff to submit and adhere to all rules and regulations.
This began from the top management of the bank bjb,
conducted by an independent and professional Board of commissioners and Board of Directors. In general, Banking
activities are conducted by the Commissioner and the Board of Directors. Commissioners reviewed the policies and carry
out supervision and provide advice on the management of the Bank, while Directors lead the implementation of
policies and day-to-day management.
bank bjb governance structure consists of:
a. General Meetings of Shareholder GMS; b. Board of Commissioners;
c. Board of Directors; d. Committees under the Board of Commissioners ;
e. Committees under the Board of Directors; f. Corporate Secretary.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
202
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Kegiatan GCG
Penerapan GCG diawali dengan penerapan budaya perusahaan yang didalamnya terdapat tata nilai atau nilai-
nilai utama yang menjadi corporate value bank bjb. Dalam
mewujudkan komitmen untuk melaksanakan prinsip-
prinsip GCG maka corporate value bank bjb dijabarkan
dalam bentuk etika usaha dan tata perilaku untuk menjadi acuan perilaku bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh
pegawai Bank dalam mengelola Perseroan guna mencapai visi, misi, dan tujuan perusahaan.
Laporan Tata Kelola Perusahaan Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham RUPS yang dilaksanakan setiap tahun mempunyai wewenang untuk meminta
pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi terkait dengan pengelolaan perusahaan, mengubah anggaran
dasar, mengangkat
dan memberhentikan
Dewan Komisaris dan Direksi, memutuskan pembagian tugas
dan wewenang Direktur dan lainnya. bank bjb menjamin
untuk memberikan segala keterangan yang berkaitan dengan Perseroan kepada pemegang saham, sepanjang
tidak bertentangan dengan kepentingan perusahaan dan peraturan perundang-undangan. Keputusan yang diambil
dalam RUPS didasarkan pada kepentingan Perseroan. RUPS tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi,
dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan haknya
sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan.
RUPS merupakan organ tertinggi di bank bjb, yang
memegang seluruh otoritas yang tidak dilimpahkan kepada Dewan Komisaris ataupun Direksi. Pelaksanaan
RUPS dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPST dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa RUPSLB.
Di tahun 2011, bank bjb telah menyelenggarakan 1 satu
kali RUPST dan 1 satu kali RUPSLB, sebagai berikut:
GCG Activities
GCG Implementation begins with the application of corporate culture in which there are values or key values
which becomes the corporate value of bank bjb. In
realizing the commitment to implement the principles of GCG, corporate value are translated in the form of bank
bjb business ethics and code of conduct to be a refrence
of conduct for the Board of Commissioners, Directors, and all employees of the Bank in managing the Company to
achieve the vision, mission and corporate objectives.
Corporate Governance Report General Meetings of Shareholders
GMS, which is held each year, have the authority to hold accountable the Board of Commissioners and Directors
related to the management of the company, the changes of articles of associations, the appointing and dismissal of
the Board of Commissioners and Directors, decisions on the division of duties and authorities of the Director, and
others. bank bjb guarantees to provide all information
related to the company to shareholders, as long as they are not contrary to the interests of the company. GMS can
not intervene against the duties, functions, and authority of the Board of Commissioners and Directors, without
undermining the authority of the GMS to run its right in accordance to the statutes and regulations.
GMS is the highest part of bank bjb, which holds all authority
not delegated to the Board of Commissioners or Board of Directors. Implementation of the GMS is done through
the Annual General Meeting of Shareholders AGMS and Extraordinary General Meeting of Shareholders EGMS.
In 2011, bank bjb has organized 1 one AGMS and 1 one
EGMS, as follows:
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
203
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPST
Pemberitahuan rencana penyelenggaraan RUPST telah disampaikan di Harian Bisnis Indonesia pada 24 Februari
2011, sementara Panggilan RUPST telah disampaikan di Harian Bisnis Indonesia pada 11 Maret 2011.
RUPST telah diselenggarakan pada 28 Maret 2011, di Bandung. Dihadiri oleh para pemegang saham atau
kuasanya yang hadir atau diwakili dalam rapat ini adalah sejumlah 7.884.596.156 lembar saham 125 orang atau
lebih kurang sebesar 81,32 dari seluruh saham yang telah dikeluarkan Bank. Dalam RUPST, sebagaimana sudah
diumumkan di Harian Bisnis Indonesia pada 30 Maret 2011, telah diputuskan hal-hal sebagai berikut:
1. Menerima baik dan menyetujui Laporan Tahunan Perseroan Tahun 2010 termasuk di dalamnya Laporan
Kegiatan Perseroan, Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Keuangan
Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman Surja, anggota dari Ernst Young Global
sesuai dengan laporannya No. RPC-62PSS2011 tanggal 10 Februari 2011, dengan pendapat wajar
dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia serta
memberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya dari tanggung jawab acquit et de charge kepada
seluruh anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris atas tindakan
pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sejauh
tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan Perseroan.
2. Menetapkan penggunaan Laba Bersih Tahun Buku 2010 sebagai berikut:
- 65 enam puluh lima persen atau sebesar Rp 578.610.881.686,- untuk dividen.
- 35 tiga puluh lima persen atau sebesar Rp 311.559.705.523,- untuk cadangan.
3. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk melakukan penunjukkan Kantor Akuntan Publik untuk
melakukan audit Laporan Keuangan Perseroan tahun
Annual General Meeting of Shareholders AGMS
Notification of AGMS implementation plan has been submitted in Bisnis Indonesia newspaper on February 24,
2011, while Notice for the AGMS have been submitted in Bisnis Indonesia newspaper on March 11, 2011.
AGMS was held on March 28, 2011, in Bandung. Attended by the shareholders or their proxies who are
present or represented at this meeting are in a number of 7,884,596,156 shares 125 people or approximately
81.32 of all shares that have been issued by Bank. In the AGMS, as already announced in the newspaper Bisnis
Indonesia on March 30, 2011, it was decided that the following matters:
1. Receive and approve both the Company’s Annual Report Year 2010 including the Company’s Activity Report,
Report of Supervisory Board of Board of Commissioners and the Certification of Financial Statements of the
Company and its Subsidiaries for the fiscal year ended December 31, 2010, audited by Public Accountant
Purwantono, Suherman Surja, a member of Ernst Young Global in accordance with its report No. RPC-62
PSS2011 dated February 10, 2011, with a reasonable opinion in all material respects in accordance with
generally accepted accounting principles in Indonesia as well as providing full settlement and release from
liability acquit et de charge to all members of the Board of Directors for the management actions and to
all members of the Board of Commissioners for control measures that have been implemented during the fiscal
year ended December 31, 2010 as far as the action is reflected in the Company’s Financial Statements.
2. Determination of the use of Net Income for Fiscal Year 2010 as follows:
- 65 sixty five percent or Rp 578,610,881,686,- for dividend.
- 35 thirty five percent or Rp 311,559,705,523,- for reserve.
3. Authorize the Board of Commissioners to appoint the Certified Public Accountants to audit the financial
statements for fiscal year 2011 and to establish other
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
204
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
buku 2011 dan menetapkan persyaratan lain serta besarnya jasa audit dengan memperhatikan kewajaran
serta ruang lingkup pekerjaan audit. 4. Penyampaian laporan realisasi penggunaan dana hasil
Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan tahun 2010.
5. Menunda Pembahasan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan untuk dilaksanakan pengkajian lebih lanjut
dan akan diusulkan pada Rapat Umum Pemegang Saham yang akan dilaksanakan dalam waktu paling
lambat 6 enam bulan. 6. a Menerima baik dan menyetujui Perubahan
Peraturan Dana Pensiun Perseroan yang meliputi: • Penetapan bank bjb Syariah sebagai Mitra
Pendiri Dana Pensiun bank bjb, sehingga
memungkinkan pengelolaan dana pensiun anak Perusahaan Perseroan;
• Kenaikan iuran normal pemberi kerja yang semula 16,7 dari penghasilan dasar pensiun
menjadi 17,3 dari penghasilan dasar pensiun;
• Kenaikanmanfaatpensiunbagipensiunanyang memperoleh manfaat pensiun dibawah Rp 1,1
juta per bulan menjadi Rp 1,1 juta per bulan. b Menyetujui pemberian wewenang kepada Direksi
Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan untuk menyusun butir-butir
perubahan Peraturan Dana Pensiun Perseroan serta mengajukan kepada instansi yang berwenang
untuk memperoleh persetujuan yang disyaratkan. 7. Melanjutkan masa jabatan Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan, kecuali Sdr. Herry Achmad Buchory, paling lama 6 enam bulan sampai dengan ditetapkan
secara definitif susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk periode 2011-2015.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB
Pemberitahuan rencana penyelenggaraan RUPSLB telah disampaikan di Harian Bisnis Indonesia pada 24 Juni 2011,
sementara Panggilan RUPSLB telah disampaikan di Harian Bisnis Indonesia pada 8 Juli 2011.
RUPSLB telah diselenggarakan pada 25 Juli 2011, di Bandung. Dihadiri oleh para pemegang saham atau
requirements and magnitude of audit services with respect to fairness and scope of audit work.
4. Submission of reports on the realization use of the proceeds of the Company’s Initial Public Offering in
2010. 5. Postpone discussion of Amendment to the Company’s
Articles of Association, to be implemented and further assessed and will be proposed at the General Meeting of
Shareholders to be held no later than 6 six months. 6. a Receive and approve both the Pension Fund
Regulatory Changes Company which includes: • Determination of bank bjb Syariah as Founding
Partner of the Pension Fund of bank bjb allowing
the management of pension fund of the Subsidiary Company;
• The increase in the employer normal contribution which was originally 16.7 of basic pensionable
earnings to 17.3 of basic pensionable earnings; • Increaseinpensionbeneitsforretireeswhoreceives
pension benefits under Rp 1.1 million per month to Rp 1.1 million per month.
b Granting authority to the Board of Directors of the Company to perform all acts necessary to construct the
points of the Pension Fund Regulatory changes and submit to relevant authorities to obtain the required
approvals. 7. Continue the term of office of Directors and Board of
Commissioners, except Mr.. Achmad Herry Buchory, at longest 6 six months until the composition of the
Board of Directors and Board of Commissioners for the period 2011-2015 are definitively determined.
Extraordinary General Meetings of Shareholders EGMS
Notice for EGMS implementation plans have been submitted in Bisnis Indonesia newspaper on June 24, 2011,
while notice for the EGMS have been submitted in Bisnis Indonesia newspaper on July 8, 2011.
EGMS was held on July 25, 2011, in Bandung. Attended by the shareholders or their proxies who are present
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
205
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
kuasanya yang hadir atau diwakili dalam rapat ini adalah sejumlah 7.526.107.795 lembar saham 103 orang atau
lebih kurang sebesar 77,62 dari seluruh saham yang telah dikeluarkan Bank. Dalam RUPSLB, sebagai sudah
diumumkan di Harian Bisnis Indonesia pada 27 Juli 2011, telah diputuskan hal-hal sebagai berikut:
1. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 15 ayat 3.A.m mengenai Perubahan Persyaratan
Direktur Utama menjadi: “Wajib mempunyai latar belakang pengalaman di bidang perbankan komersial
dengan jabatan terakhir serendah-rendahnya Direktur yang masih aktif atau pernah menjadi Direktur pada
sebuah Bank Umum dengan total aset sekurang- kurangnya sama dengan total aset Perseroan, bagi
calon Direktur Utama yang berasal dari luar Perseroan dengan memiliki rekam jejak yang baik”.
2. • Mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas kinerja yang
telah diberikan oleh Anggota Dewan Komisaris yang telah menyelesaikan masa jabatannya, selanjutnya
memberikan pembebasan dan pelepasan tanggung jawab untuk periode 1 Januari 2011 sampai
dengan tanggal 25 Juli 2011 yang akan diberikan bersamaan dengan persetujuan Laporan Keuangan
oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk Tahun Buku 2011.
• Menetapkan anggota Dewan Komisaris terpilih
untuk periode 2011 s.d. 2015 sebagai berikut: Komisaris Utama
Agus Ruswendi Komisaris
Muhadi Komisaris Independen
Klemi Subiyantoro Komisaris Independen
Achmad Baraba Komisaris Independen
Yayat Sutaryat • PengangkatananggotaDewanKomisaristersebut
diatas berlaku efektif sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 2011, kecuali:
a Pengangkatan Agus Ruswendi selaku Komisaris Utama berlaku efektif sejak memenuhi semua
ketentuan Perundang-undangan yang berlaku termasuk Fit and Proper Test Bank Indonesia.
b Pengangkatan Yayat Sutaryat selaku Komisaris Independen berlaku efektif sejak pengunduran
diri yang bersangkutan dari Perusahaan lainnya or represented at this meeting are in a number of
7,526,107,795 shares 103 people or approximately 77.62 of all shares that have been issued by the Bank.
In the EGMS, as already announced in the newspaper Bisnis Indonesia on July 27, 2011, it was decided that the
following matters: 1. Approve amendments to the Articles of Association
Article 15 paragraph 3.Am on the Requirement Changes for President Director to: “Compulsory to
have background experience in commercial banking with the last position as low as Director and still active
or was a director at a Commercial Bank with total assets of at least equal with total assets of the Company, for
prospective CEO from outside the Company to have a good track record “.
2.• Thanking and provide the highest appreciation for the performance given by the Board Members
who have completed their term of office, next to the liberation and release of liability for the period
of January 1, 2011 until the date of July 25, 2011 to be given in conjunction with the approval
of Financial Statements by the Annual General Meeting of Shareholders for the year 2011.
• AssignthemembersoftheBoardofCommissioners elected for the period 2011 till 2015 as follows:
President Commissioner Agus Riswendi
Commissioner Muhadi
Independent Commissioner Klemi Subiyaantoro Independent Commissioner Achmad Baraba
Independent Commissioner Yayat Sutaryat • AppointmentoftheaboveCommissionersshallbe
effective from the closing of the General Meeting of Shareholders Extraordinary 2011, except:
a Appointment of President Commissioner Agus Ruswendi is effective as meeting all requirements
of applicable legislation including the Fit and Proper Test Bank Indonesia.
b Appointment of Independent Commissioner Yayat Sutaryat is effective as the relevant
resignation from another company and meets all
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
206
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
dan memenuhi semua ketentuan Perundang- undangan yang berlaku termasuk Fit and Proper
Test Bank Indonesia. • SesuaidenganketentuanPasal18ayat9Anggaran
Dasar Perseroan, masa jabatan anggota Dewan Komisaris tersebut diatas akan berakhir pada
RUPS Tahunan yang keempat setelah tanggal pengangkatannya.
3. • Mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas kinerja yang
telah diberikan oleh Anggota Direksi yang telah menyelesaikan masa jabatannya, selanjutnya
memberikan pembebasan dan pelepasan tanggung jawab untuk periode 1 Januari 2011 sampai dengan
25 Juli 2011 yang akan diberikan bersamaan dengan persetujuan Laporan Keuangan oleh Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan untuk Tahun Buku 2011.
• MenetapkananggotaDireksiterpilihuntukperiode 2011 s.d. 2015 sebagai berikut:
Direktur Utama Bien Subiantoro
Direktur Entis Kushendar
Direktur Bambang Mulyo Atmodjo
Direktur Arie Yulianto
Direktur Zaenal Aripin
Direktur Shahyohan Johnny Azis
• Pengangkatan Anggota Direksi tersebut diatas berlaku efektif sejak persetujuan Bank Indonesia
berkenaan dengan pemenuhan Fit and Proper Test, kecuali pengangkatan Entis Kushendar selaku
Direktur berlaku efektif sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 2011. Sesuai
dengan ketentuan Pasal 15 ayat 4 Anggaran Dasar Perseroan, masa jabatan anggota Direksi tersebut
diatas akan berakhir pada penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang keempat setelah
tanggal pengangkatannya.
• Terkait dengan perubahan Pasal 15 ayat 3.A.m. Anggaran Dasar Perseroan mengenai Perubahan
requirements of applicable legislation including the Fit and Proper Test Bank Indonesia.
• In accordance with the provisions of Article 18, paragraph 9 of Articles of Associations of the
Company, the terms of the above Board members will expire at the fourth Annual General Meeting
after the date of appointment. 3.• Thankyouandprovidethehighestappreciationfor
the performance given by members of the Board of Directors who have completed tenure, then
give liberation and release of liability for the period of January 1, 2011 through July 25, 2011 to be
given in conjunction with approval of the Financial Statements by the Annual General Shareholders
Meetings for the year 2011.
• AssignamemberoftheBoardofDirectorselected for the period 2011 till 2015 as follows:
President Director Bien Subiantoro
Director Entis Kushendar
Director Bambang Mulyo Atmodjo
Director Arie Yulianto
Director Zaenal Aripin
Director Shahyohan Johnny Azis
• AppointmentofMembersoftheBoardofDirectors of the above is effective from the approval of Bank
Indonesia regarding the fulfilment of Fit and Proper Test, except for the appointment of Entis Kushendar
as a Director effective as of the closing of the Extraordinary General Meetings of Shareholders
2011. In accordance with the provisions of Article 15 paragraph 4 of the Articles of Association, the
term of office of the Board of Directors of the above positions will expire at the close of the Annual
General Meeting of Shareholders of the fourth after the date of appointment.
• Associated with the amendment of Article 15 paragraph 3.A.m. Articles of Association of
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
207
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
Persyaratan Direktur Utama sebagaimana telah diubah pada Agenda Kesatu, maka pengangkatan
Sdr. Bien Subiantoro selaku Direktur Utama dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam ketentuan
Anggaran Dasar yang baru, efektif akan berlaku sejak Anggaran Dasar tersebut telah diterima
pemberitahuannya sesuai dengan Pasal 23 ayat 3 Undang Undang No. 40 Tahun 2007 serta dengan
memperhatikan persyaratan dan ketentuan Bank Indonesia. Untuk itu, Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa 2011 memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menyatakan pengangkatan
yang bersangkutan dalam suatu Akta tersendiri.
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris sebagai organ Bank secara garis besar bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial
untuk mengawasi jalannya usaha Bank. Memberikan nasihat kepada Direksi dan memastikan bahwa Bank
telah menerapkan Good Corporate Governance dalam operasinya pada seluruh jenjang organisasi. Dewan
Komisaris bertanggung jawab untuk memastikan bahwa manajemen telah memiliki dan melaksanakan suatu sistem
kontrol sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional Bank, kontrol keuangan, kepatuhan
pada hukum dan peraturan.
Visi :
menjadikan Dewan
Komisaris sebagai
organ Bank yang berkompeten, profesional, independen serta sanggup mengawasi jalannya
usaha Bank agar sesuai dengan visi Bank dengan dilandasi oleh nilai moral yang tinggi dan
kepatuhan terhadap peraturan dan perundang- undangan yang berlaku.
Misi : menjalankan
fungsi pengawasan
atas operasional Bank dengan berlandaskan pada
prinsip-prinsip GCG, peraturan dan perundang- undangan yang berlaku, mencurahkan daya
dan upaya serta menempatkan kepentingan Bank diatas kepentingan lainnya.
Requirement Changes for President Director, as amended at the First Agenda, the appointment
of Mr. Bien Subiantoro as President Director with the requirements stipulated in the new Articles
of Association, will effectively force the Articles of Association has received notice in accordance
with paragraph 3 of Article 23 of Law No. 40 of 2007 as well as taking into account the terms and
conditions of Bank Indonesia. To that end, the Extraordinary General Meeting of Shareholders
2011 authorized the Board of Commissioners to declare the appointment in question in a separate
Deed
Board of Commissioners
Board of Commissioners as part of the Bank in broad outline serves and responsible for collegial overseeing the Bank’s
business. Provide advice to the Board of Directors and ensure that the Bank has implemented Good Corporate
Governance in its operations at all levels of the organization. Board of Commissioners is responsible for ensuring that
management has had and implement a control system so as to improve the effectiveness and efficiency of Bank
operations, financial controls, compliance with laws and regulations.
Vision : making the Board of Commissioners as part
of the Bank that is competent, professional, independent and able to supervise the Bank’s
efforts to comply with the Bank’s vision based on high moral values and adherence to regulations
and legislation in force.
Mission : perform the function of supervision over the
operations of the Bank based on the principles of GCG, regulation and legislation in force, to
devote resources and efforts as well as putting the Bank’s interests above other interests.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
208
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Komposisi Dewan Komisaris
Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB pada 25 Juli 2011, susunan Dewan
Komisaris bank bjb periode 2011 s.d. 2015 terdiri dari 1
satu orang Komisaris Utama, 1 satu orang Komisaris dan 3 tiga orang Komisaris Independen. Jumlah Komisaris
Independen telah melebihi 50 dari jumlah anggota Dewan Komisaris.
Susunan Dewan Komisaris bank bjb sampai dengan 25 Juli
2011 adalah sebagai berikut: Lex Laksamana Zainal Lan
Komisaris Utama Muhadi
Komisaris Achmad Baraba
Komisaris Independen Muryanto
Komisaris Independen Klemi Subiyantoro
Komisaris Independen Sedangkan susunan Dewan Komisaris sejak 25 Juli 2011
sampai dengan sekarang adalah sebagai berikut: Agus Ruswendi
Komisaris Utama Muhadi
Komisaris Achmad Baraba
Komisaris Independen Klemi Subiyantoro
Komisaris Independen Yayat Sutaryat
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Sesuai dengan PBI nomor 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank
Indonesia nomor 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 912DPNP Tanggal
30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, yang dimaksud dengan
Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan atau
pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya
untuk bertindak independen. Selain tugas dan fungsi pengawasan terhadap jalannya operasional bank secara
umum dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan perundangan yang berlaku, Komisaris Independen
juga mempunyai tanggung jawab khusus yaitu mewakili kepentingan pemegang saham minoritas Bank.
Board of Commissioners Composition
In accordance with the Extraordinary General Meeting of Shareholders EGMS on July 25, 2011, the Board of
Commissioners of bank bjb for the period of 2011 to
2015 consisting of 1 one President Commissioner, 1 one Commissioner and 3 three Independent Commissioner. The
number of Independent Commissioner has exceeded 50 of the total members of the Board of Commissioners.
Board of Commissioners of bank bjb up to July 25, 2011
are as follows: Lex Laksamana Zainal Lan President Commissioner
Muhadi Commissioner
Achmad Baraba Independent Commissioner
Muryanto Independent Commissioner
Klemi Subiyantoro Independent Commissioner
While the composition of the Board of Commissioners since July 25, 2011 up to now are as follows:
Agus Ruswendi President Commissioner
Muhadi Commissioner
Achmad Baraba Independent Commissioner
Klemi Subiyantoro Independent Commissioner
Yayat Sutaryat Independent Commissioner
Independent Commissioner
In accordance with PBI number 84PBI2006 dated January 30, 2006, as amended by Bank Indonesia Regulation
number 814PBI2006 dated October 5, 2006 and Circular Letter of Bank Indonesia. 912DPNP On May 30, 2007
on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks, an Independent Commissioner
is a member of the Board of Commissioners who do not have the financial, management, and ownership or family
relationship with other Board members, Directors and or controlling shareholder or a relationship with a bank, which
may affect its ability to act independently. In addition to the duties and functions of supervision on the course of
general bank operations and ensure compliance with rules and regulations, the Independent Commissioner also has
a special responsibility to represent the interests of minority shareholders of the bank.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
209
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
Hubungan antara Dewan Komisaris dan Direksi
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah dengan
PBI No. 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 912DPNP tanggal 30 Mei
2007 tentang Pelaksanaan GCG bagi bank umum, bank
bjb telah sejak lama menerapkan pemisahan tugas, fungsi
dan tanggung jawab Direksi dan Komisaris. Selain itu, tidak terdapat hubungan keluarga baik horisontal maupun
vertikal, termasuk hubungan karena pernikahan, sampai derajat ketiga, antara sesama anggota Direksi, atau antar
anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris, atau sesama anggota Dewan Komisaris.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Menurut SK Dewan komisaris
No.06DK2007
1. Melakukan pengawasan, memberi nasihat serta mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi jalannya
kepengurusan Bank oleh Direksi serta memberikan persetujuan atas Rencana Korporasi dan Rencana
Bisnis, serta pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar Bank, Keputusan RUPS, Peraturan Bank Indonesia dan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. 2. Membantu serta mendorong usaha pembinaan dan
pengembangan Bank dalam mencapai visi Bank. 3. Dalam melakukan pengawasan, pembinaan, dan
pengembangan Bank, Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan
operasional Bank, kecuali hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar atau peraturan perundang-
undangan yang berlaku. 4. Persetujuan
yang diberikan
Dewan Komisaris
merupakan bagian dari tugas pengawasan Dewan Komisaris sehingga tidak menghilangkan tanggung
jawab Direksi dalam pelaksanaan kepengurusan Bank. Tugas pengawasan oleh Dewan Komisaris tersebut
merupakan upaya pengawasan dini yang perlu dilaksanakan.
5. Melakukan tugas yang secara khusus diberikan kepada Dewan Komisaris menurut Anggaran Dasar
Bank, Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, Peraturan Bank Indonesia, danatau berdasarkan Rapat
Umum Pemegang Saham RUPS.
The Relationship between the Boards
In accordance with Bank Indonesia Regulation. 84 PBI2006 dated January 30, 2006, as amended by PBI.
814PBI2006 dated October 5, 2006 and Circular Letter of Bank Indonesia. 912DPNP dated May 30, 2007 on the
implementation of GCG for commercial banks, bank bjb
has long been implementing separation of duties, functions and responsibilities of Directors and Commissioners. In
addition, there are no family relationships both horizontally and vertically, including relations by marriage, to the third
degree, among fellow members of the Board of Directors, or between members of the Board of Directors with members
of the Board of Commissioners, or a fellow member of the Board of Commissioners.
Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners according to SK No.06
DK2007 of the Board
1. Monitoring, advising and directing, overseeing, and evaluating the course as well as stewardship of the Bank
by the Board of Directors approving the Corporate Plan and Business Plan, as well as the implementation of the
Bank’s Articles of Association, Decisions of AGM, Bank Indonesia Regulation and legislation in force.
2. Help and encourage business addvancement and development of the Bank in achieving the vision of the
Bank. 3. In conducting the supervision, guidance, and Bank
development, the Board of Commissioners are prohibited from engaging in strategic operational
bank decision-making, except for other things that are specified in the statutes or regulations applicable
legislation. 4. Approval by the Board of Commissioners is part of the
Board of Commissioners task of supervision that does not eliminate the responsibilities of the Directors in the
implementation of the management of the Bank. The task of supervision by the Board of Commissioners is an
early surveillance efforts that need to be implemented. 5. Perform tasks that are specifically granted to the Board
of Commissioners according to the Bank’s Articles of Association, Statutory Regulations applicable, Bank
Indonesia regulations, andor by the General Meeting of Shareholders GMS.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
210
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
6. Bertanggung jawab kepada RUPS. 7. Mengevaluasi laporan tahunan yang dipersiapkan
oleh Direksi serta menandatangani laporan tersebut. Penelaahan laporan tahunan dilakukan sebelum
pelaksanaan RUPS. 8. Wajib memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti
temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Internal SKAI Bank, auditor eksternal, hasil
pengawasan Bank Indonesia danatau hasil pengawasan otoritas lainnya.
9. Melakukan pemberitahuan kepada Bank Indonesia paling lambat 7 tujuh hari semenjak ditemukannya:
a. pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan, dan
b. keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank.
Yang didasarkan pada temuan maupun rekomendasi dari Komite-komite yang membantu Dewan Komisaris
dalam pengawasan operasional Bank. Hal-hal yang wajib dilaporkan diatas yang belum atau tidak
dilaporkan oleh Bank danatau Direktur Kepatuhan kepada Bank Indonesia.
10. Wajib menerapkan dan memastikan serta memantau efektivitas praktik pengelolaan perusahaan yang baik
Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan operasional Bank dan bilamana perlu melakukan
penyesuaian untuk pelaksanannya pada seluruh tingkatanjenjang.
11. Mengkaji dan menyetujui kebijakan-kebijakan yang diusulkan oleh Direksi.
12. Mengkaji pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang telah disetujui.
13. Mengkaji dan menyetujui Kebijakan Penyertaan Modal dan Penyertaan Modal Sementara.
14. Mengkaji pelaksanaan Kebijakan Penyertaan Modal dan Penyertaan Modal Sementara.
15. Melakukan pemantauan, pengarahan serta evaluasi terhadap kinerja Direksi terutama pelaksanaan
kebijakan strategis Bank. 16. Menyusun dan melakukan pemutakhiran Pedoman
Kerja Komisaris. 17. Mengusulkan penunjukan Akuntan Publik atas
rekomendasi Komite Audit untuk melakukan audit atas laporan keuangan Bank untuk mendapatkan
persetujuan RUPS. 6. Be held accountable to the GMS.
7. Evaluate the annual report prepared by the Board of Directors and signed the report. Review of annual
reports is done prior to the GMS. 8. Ensure that the Directors have been following up audit
findings and recommendations of the Bank Internal Audit Unit, external auditors, the supervision of Bank
Indonesia and or the supervision of other authorities. 9. Give notice to Bank Indonesia no later than 7 seven
days since the discovery of: a. violations of laws and regulations in finance and
banking field, and b. proximities or circumstances that may endanger the
continuity of Bank activity. Based on the findings and recommendations of the
Committees assisting the Board of Commissioners in monitoring operations. The above stated are required
to be reported if it has not been or not reported by the Bank andor by Director of Compliance to Bank
Indonesia. 10. Obliged to implement and monitor the effectivity of
management practices and good Corporate Governance in each of bank operations, and where necessary, make
adjustments to its implementation at all levelsstages.
11. Reviewing and approving policies proposed by the Board of Directors.
12. Assessing responsibility of Board of Directors for the implementation of policies that have been approved.
13. Reviewing and approving the Equity Policy and Temporary Equity Policy.
14. Reviewing the implementation of the Equity Policy and Temporary Equity Policy.
15. Monitoring, directing and evaluating the performance of the Board of Directors, especially regarding the
implementation of the Bank strategic policy. 16. Preparing and updating the Work Guidelines for
Commissioner. 17. Proposed appointment of Certified Public Accountants
on the recommendation of the Audit Committee to audit the financial statements of the Bank to obtain
approval from the GMS.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
211
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
18. Menentukan dan melaksanakan sistem nominasi, evaluasi, remunerasi yang transparan bagi Direksi
setelah mempertimbangkan hasil kajian Komite Remunerasi dan Nominasi yang selanjutnya diajukan
untuk memperoleh persetujuan RUPS. Memastikan bahwa sistem remunerasi, nominasi, evaluasi kinerja
para Pejabat Bank yang tidak menjabat sebagai anggota Direksi telah ada dan dilaksanakan secara transparan
dan konsisten. 19. 3 tiga bulan sebelum masa jabatan Dewan Komisaris
berakhir, Dewan Komisaris dilarang menyetujui kebijakan Direksi yang bersifat strategis.
Pembagian Kinerja Dewan Komisaris
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 06 DK2007:
1. Komisaris Utama bertugas untuk mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris
2. Pembagian tugas diantara anggota Dewan Komisaris diatur diantara anggota Dewan Komisaris dan
ditetapkan oleh Komisaris Utama 3. Untuk membantu kelancaran tugasnya, anggota
Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretariat Komisaris
yang berasal dari pegawai bank bjb dan ditetapkan oleh
Direksi berdasarkan persetujuan Dewan Komisaris.
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
Pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan usaha yang dilakukan oleh Dewan Komisaris selama tahun 2011
dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi. Masing-masing
Komite telah menjalankan fungsinya dalam melakukan kajian dan memberikan input kepada Dewan Komisaris,
sehingga Dewan Komisaris dapat memberikan arahan dan rekomendasi secara tepat kepada Direksi terkait
pengelolaan usaha bank bjb secara baik dan sesuai dengan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Pada tahun 2011 Dewan Komisaris telah melakukan
pengawasan terhadap: 18. Define and implement a system of nomination,
evaluation, remuneration that is transparent to the Board of Directors after considering the results of studies
of the Remuneration and Nomination Committee which are further proposed to obtain the approval of
the AGM. Ensure that the system of remuneration, nomination, evaluation of performance of the Bank
officials who does not serve as a member of the Board of Directors existed and had been done in a transparent
and consistent manner. 19. 3 three months prior to the term end, Board of
Commissioners is prohibited from approving policy by the Board of Directors which are strategic in nature.
Performance Division of the Board of Commissioners
Pursuant to the Decree of the Board of Commissioners No. 06DK2007:
1. President Commissioner is in charge of coordinating the activities of the Board of Commissioners.
2. The division of duties among the members of the Board of Commissioners is set among the members of the
Board of Commissioners and specified by the President Commissioner.
3. To help smooth their duties, members of the Board of Commissioners is assisted by the Secretariat of the
Commissioners deriving from the employees of bank
bjb, set by the Board of Directors and approval by the
Board of Commissioners.
Task Implementation
Board of
Commissioners
Performance of duties and monitoring functions done by the Board of Commissioners during the year 2011 is assisted
by the Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and Remuneration and Nomination Committee. Each of these
committees has its function in reviewing and providing input to the Board of Commissioners, enabling the Board
of Commissioners to provide appropriate guidance and recommendations to the Directors related to the proper
management of bank bjb and in accordance with the
principles of Good Corporate Governance. In 2011 the Board of Commissioners has conducted the
monitoring of:
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
212
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
- Rencana Bisnis Bank RBB tahun 2011-2013 melalui 01 SKDK2011 tanggal 28 Juni 2011 Tentang Persetujuan
revisi Rencana Bisnis bank bjb 2011-2013.
- Pemantauan atas pelaksanaan RBB tahun 2011 melalui rapat gabungan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
- Pemantauan Kinerja Keuangan bank bjb - Pemantauan Kinerja Non Keuangan bank bjb
- Pemantauan perkembangan
Good Corporate
Governance bank bjb
Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris
Penilaian kinerja anggota Dewan Komisaris difasilitasi oleh Komite Nominasi dan Remunerasi dengan sistem self
assessment atau sistem lain yang ditetapkan oleh rapat Dewan Komisaris.
Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan kriteria sebagai berikut:
a. Kehadiran dalam rapat Dewan Komisaris, b. Kehadiran dalam rapat Komite di tingkat Dewan
Komisaris, c. Kinerja anggota Dewan Komisaris dapat dinilai menurut
faktor lainnya baik secara individual maupun kolektif, antara lain:
i. Integritas, misalnya benturan kepentingan yang muncul,
ii. Hubungan anggota Dewan Komisaris dengan sesama anggota Dewan Komisaris, dengan Direksi
dan pihak-pihak lain yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-undangan serta
Peraturan Bank Indonesia yang berlaku.
Program Pelatihan
Peningkatan Kompetensi Komisaris
Nama Program PelatihanTraining Program
LokasiLocation PeriodePriod
Name
Agus Ruswendi Senior Management Risk Summit 2011 BARa
Bali 2-4 November 2011
Agus Ruswendi Muhadi
- -
- Muhadi
Achmad Baraba Senior Management Risk Summit 2011 BARa
Bali 2-4 November 2011
Achmad Baraba Klemi Subiyantoro
- -
- Klemi Subiyantoro
Yayat Sutaryat Workshop Sosialisasi Kesehatan Bank Umum
Jakarta 29 November 2011
Yayat Sutaryat
Keterangan:
Agus Ruswendi dan Yayat Sutaryat masing-masing menjabat sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen Perseroan sejak 25 Juli 2011.
- Bank Business Plan BBP for the year 2011-2013 through Decree 01SKDK2011dated 28 June 2011 on
the Approval of bjb Business Plan 2011-2013.
- Monitoring the implementation of BBP in 2011 through a joint meeting of the Board of Commissioners and
Board of Directors
- Monitoring of bank bjb Financial Performance - Monitoring of bank bjb Non Financial Performance
- Monitoring on the development of Good Corporate
Governance in bank bjb.
Board of Commissioners Performance Evaluation
Performance assessment of Board of Commissioners is facilitated by the Nomination and Remuneration Committee
with the self assessment system or other systems determined by the Board of Commissioners meeting.
Board of Commissioners performance evaluation is conducted in the following criteria:
a. Attendance in Board of Commissioners meetings, b. Attendance in the Committee Meeting at the Board of
Commissioners level. c. Board member performance can be assessed by other
factors both individually and collectively, among others:
i. Integrity, such as conflict of interest that arises, ii. Relationships with fellow members of the Board
of Commissioners, the Board of Directors and other parties set forth in the Articles of Association
and Rules and Regulations, and Bank Indonesia regulations.
Competence Enhancement Training Program of Commissioners
Remarks:
Agus Ruswendi and Yayat Sutaryat each served as President Commissioner and Independent Commissioner since July 25, 2011.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
213
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
Rapat Dewan Komisaris
Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat sekurang- kurangnya setiap bulan sekali atau pada setiap waktu jika
dianggap perlu oleh salah satu atau lebih anggota Dewan Komisaris. Mekanisme pengambilan keputusan dalam
rapat Dewan Komisaris berdasarkan atas musyawarah untuk mufakat. Apabila mufakat tidak dapat tercapai,
pengambilan keputusan didasarkan pada suara mayoritas anggota Dewan Komisaris yang hadir atau yang mewakili
pada rapat. Apabila jumlah suara berimbang, maka keputusan yang diajukan harus ditolak. Kuorum untuk
seluruh rapat Dewan Komisaris adalah lebih dari separuh jumlah anggota Dewan Komisaris yang hadir atau diwakili
kuasa yang diberikan kepada salah satu Komisaris yang hadir pada rapat tersebut.
Selama tahun
2011, Dewan
Komisaris telah
menyelenggarakan rapat sebanyak 31 kali, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
Tabel Kehadiran Dewan Komisaris dalam Rapat
Table of Attendance of the Board of Commissioners Meeting
Periode Januari-Desember 2011 January-December 2011 period
Nama Jabatan
Jumlah Kehadiran Total Attendance
Position Name
Agus Ruswendi Komisaris Utama a
17 President Commissioner a
Agus Ruswendi Lex Laksamana
Komisaris Utama b
5
President Commissioner b Lex Laksamana
Muhadi Komisaris
19 Commissioner
Muhadi Muryanto
Komisaris c 13
Commissioner c Muryanto
Klemi Subiyantoro Komisaris Independen
25 Independent Commissioner
Klemi Subiyantoro Achmad Baraba
Komisaris Independen 30
Independent Commissioner Achmad Baraba
Yayat Sutaryat Komisaris Independen d
15 Independent Commissioner d
Yayat Sutaryat
Keterangan:
a Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak 25 Juli 2011.
b Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sampai dengan 25 Juli 2011.
c Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sampai dengan 25 Juli 2011.
d Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak 25 Juli 2011.
DIREKSI
Direksi sebagai organ Perseroan memiliki wewenang serta bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam
mengelola Bank. Secara garis besar, masing-masing Direktur dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan
sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya. Direksi bertanggung jawab terhadap pengelolaan Bank
agar dapat menghasilkan keuntungan dan memastikan kesinambungan usaha Bank sesuai dengan anggaran dasar
dan peraturan perundang-undangan. Fungsi pengelolaan
Board of Commissioners Meeting
Board of Commissioners hold meetings at least once every month or at any time deemed necessary by one or more
members of the Board of Commissioners. Decision-making mechanism in the meeting of the Board of Commissioners
is based on deliberation to reach a consensus. If consensus can not be reached, the decision is based on a majority
vote of present members of the Board of Commissioners or its representative at the meeting. If the number of votes
are equal, then the proposed decision must be rejected. Quorum for a meeting of the Board of Commissioners is
more than half the number of Board members present or represented by the power given to one of the Commissioners
present at such meeting.
During the year 2011, the Board of Commissioners meeting was held 31 times, with attendance as follows:
Remarks:
a Served as President Commissioner of the Company since July 25, 2011.
b Served as President Commissioner of the Company up to July 25, 2011.
c Served as Commissioner of the Company since July 25, 2011.
d Served as Commissioner of the Company up to July 25, 2011.
DIRECTORS
Board of Directors as a part of the Company has the authority and the duty and responsibility in colegially
managing the Bank. In broad outline, each Director may carry out tasks and formulate decisions in accordance with
the division of duties and responsibilities. Directors are responsible for the management of the Bank in order to
generate profits and ensure the sustainability of the Bank in accordance with the Articles of Associations and statutes
and regulations. Management functions of the company
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
214
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
perusahaan oleh Direksi mencakup 5 lima tugas utama yaitu kepengurusan, manajemen risiko, pengendalian
intern, komunikasi, dan tanggung jawab sosial. Direksi bertanggung jawab kepada pemegang saham
dalam menciptakan dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham. Direksi harus memastikan bahwa
manajemen memiliki rencana kerja yang seimbang antara pertumbuhan jangka panjang dan tujuan jangka pendek.
Pengelolaan Bank yang baik akan berlandaskan pada prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban,
independensi, dan kewajaran dalam rangka memberi nilai tambah bagi pemegang saham dan pihak-pihak lain yang
terkait dengan Bank.
Komposisi Direksi
Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Nomor 930SK
DIR2007 tertanggal 28 September 2007 tentang Pedoman
Kerja Direksi, susunan Direksi bank bjb untuk periode 1
September 2010 s.d. 24 Juli 2011 adalah sebagai berikut:
Agus Ruswendi Direktur Utama
Herry Achmad Buchory Direktur Kepatuhan dan
Manajemen Risiko
Tatang Sumarna Direktur Konsumer
Entis Kushendar Direktur Komersial
Dadang Agus Suryanto Direktur Operasi
Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB pada 25 Juli 2011, susunan Direksi
bank bjb periode 2011 s.d. 2015 terdiri dari 1 satu orang
Direktur Utama dan 5 lima orang Direktur. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat Nomor 530SKBOD-CS2011 tertanggal 26 September 2011 tentang Pedoman Kerja Direksi, susunan
Direksi bank bjb untuk periode 25 Juli 2011 s.d. sekarang
adalah sebagai berikut:
Bien Subiantoro Direktur Utama
Entis Kushendar Direktur Komersial
Arie Yulianto Direktur Ritel
Bambang Mulyo Atmodjo Direktur Operasi Shahyohan Johnny Azis Direktur Tresuri dan
Internasional by the Board of Directors includes 5 five main tasks,
they are management, risk management, internal control, communications, and social responsibility.
Directors are responsible to shareholders in creating and delivering added value to shareholders. Directors must
ensure that management has a balanced long-term growth plan and short-term goals. Good management of Banks
will be based on principles of transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness in order to add
value for shareholders and other parties associated with the Bank.
Komposisi Direksi
In accordance with PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Directors Decree No.930SKDIR2007 dated 28
September 2007 on the Work Guidelines of Directors,
Board of Directors of bank bjb for the period 1 September
2010 up to July 24, 2011 are as follows:
Agus Ruswendi President Director
Herry Achmad Buchory Compliance and Risk
Management Director
Tatang Sumarna Consumer Director
Entis Kushendar Commercial Director
Dadang Agus Suryanto Operations Director
In accordance with the Extraordinary General Meeting of Shareholders EGMS on July 25, 2011, Directors of bank
bjb period of 2011 to 2015 consists of 1 one President
Director and 5 five Directors. Based on the Decree of the Board of Directors of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat No. 530SKBOD-CS2011 dated 26 September 2011 on Work Guidelines of Directors, Board of Directors of
bank bjb for the period up to July 25, 2011 up to now is
as follows:
Bien Subiantoro President Director
Entis Kushendar Commercial Director
Arie Yulianto Retail Director
Bambang Mulyo Atmodjo Operations Director Shahyohan Johnny Azis
Treasury and International Director
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
215
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
Zaenal Aripin Direktur Kepatuhan dan
Manajemen Risiko
Hubungan Direksi dan Dewan Komisaris
Secara umum, hubungan Direksi dengan Dewan Komisaris sesuai Anggaran Dasar Bank dan Peraturan Perundang-
undangan serta Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, adalah:
a. Direksi dan Dewan Komisaris secara bersama-sama menandatangani dokumen Perusahaan, yaitu Rencana
Korporasi, Rencana Bisnis, dan Laporan Keuangan Tahunan Bank;
b. Transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang Direksi bertanggung jawab untuk memastikan agar semua
informasi mengenai Bank secara tepat waktu dan lengkap disampaikan kepada Dewan Komisaris;
c. Direksi wajib memberikan akses atas informasi Bank secara tepat waktu dan lengkap kepada Dewan
Komisaris; d. Direksi wajib membebaskan para anggota Dewan
Komisaris untuk secara bersama-sama maupun sendiri setiap waktu dalam jam kerja Bank, berhak
memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Bank
dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, persediaan barang, memeriksa dan
mencocokkan keadaan uang kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga serta berhak
untuk mengetahui segala tindakan yang dijalankan oleh Direksi;
e. Direksi dan tiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh
anggota Dewan Komisaris; f. Atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris, Direksi
memberikan keterangan hasil pemeriksaan atau hasil pelaksanaan tugas Internal Audit;
g. Menyampaikan laporan keuangan bulanan sesuai permintaan Dewan Komisaris;
h. Menyampaikan surat
permohonan persetujuan
tambahan modal disetor untuk mendapat persetujuan Dewan Komisaris;
Zaenal Aripin Compliance and Risk
Management Director
Relationship of
the Board
of Commissioners and Directors
In general, the relationship of Directors with the Board of Commissioners shall be in accordance with the Bank’s
Articles of Associations and Rules and Regulations, and Regulation of Bank Indonesia, which are:
a. Directors and Board of Commissioners jointly signed the documents the Company, which are Corporate
Plan, Business Plan and Annual Financial Statements of the Bank;
b. Stand-alone transaction or the transaction that the Board of Directors is responsible for, ensure that
all information regarding the Bank is submitted in a complete and timely manner to the Board of
Commissioners; c. Directors are required to provide access to Bank
information in a complete and timely manner to the Board of Commissioners;
d. Board of Directors shall relieve the Board of Commissioners to jointly or individually at any time in
Bank’s working hours, entitlement to enter the building and yard or other place used or occupied by the Bank
and the right to inspect all books, letters and other evidence, the supply of goods , check and cash to
match the state money for verification purposes and other securities and are entitled to know all the actions
performed by the Board of Directors;
e. Board of Directors and each member of the Board of Directors is obliged to give explanations about
all the things asked by members of the Board of Commissioners;
f. Upon written request of the Board of Commissioners, Board of Directors provide information regarding the
examination or implementation result of Internal Audit work;
g. Deliver the monthly financial report as requested by the Board of Commissioners;
h. Submit a letter of application for approval of additional paid-in capital to get the approval of the Board of
Commissioners;
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
216
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
i. Menyampaikan laporan pelaksanaan manajemen risiko dan laporan pelaksanaan tugas bidang kepatuhan
kepada Dewan Komisaris; j. Menyampaikan materi RUPSRUPSLB untuk menjadi
bahan keputusan bersama dan mendapat persetujuan Dewan Komisaris dengan Direksi;
k. Jika dianggap perlu, Dewan Komisaris dapat meminta secara langsung informasi dari fungsi-fungsi manajemen
terkait operasional Bank untuk melaksanakan fungsi pengawasan dengan sepengetahuan Direksi;
l. Direksi dan atau pejabat Bank lainnya wajib menghadiri undangan rapat Dewan Komisaris dengan
sepengetahuan Direksi; m. Direksi wajib memberikan akses atas informasi
Bank kepada Komite-komite yang membantu Dewan Komisaris dengan sebelumnya mengirimkan
pemberitahuan terlebih dahulu melalui Dewan Komisaris kepada Direksi;
n. Direksi dapat mengundang anggota Dewan Komisaris jika diperlukan pendapatnya dalam Rapat Direksi;
o. Risalah Rapat Direksi harus tersedia apabila diminta oleh anggota Dewan Komisaris;
p. Direksi mempunyai hak dan wewenang untuk menetapkan kebijaksanaan Perseroan berdasarkan
persetujuan Dewan Komisaris dalam menjamin kepengurusan Perseroan, kecuali ditetapkan lain
berdasarkan peraturan perundang-undangan; q. Direksi menetapkan susunan Organisasi dan tata kerja
Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris; r. Direksi berdasarkan persetujuan tertulis Dewan
Komisaris dengan berpedoman kepada perundang- undangan yang berlaku dapat melakukan hal-hal
sebagai berikut: • Mengadakan kerja sama Bangun Guna Serah
Built, Operate, and TransferBOT, Bangun Guna Milik Built, Operate and OwnBOO dan perjanjian-
perjanjian lain yang mempunyai sifat yang sama. • MengambilbagianatauikutsertadalamPerseroan
badan-badan lain
atau menyelenggarakan
perusahaan baru yang tidak dalam rangka penyelamatan piutang, sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. • Melepaskansebagian atau seluruhnya penyertaan
Perseroan dalam perusahaan atau badan-badan lain.
i. Deliver the implementation of risk management report and the report in the field of compliance to the Board
of Commissioners; j. Deliver the materials for AGMSEGMS to be a joint
decision and approved by the Board of Commissioners with the Directors ;
k. If deemed necessary, the Board of Commissioners may request information directly from the management
functions related to Bank operations to carry out monitoring functions at the discretion of the Directors;
l. Directors and other Bank officials must attend the meeting of the Board of Commissioners at the discretion
of the Board of Directors; m. Directors are required to provide access to bank
information to the Committees assisting the Board of Commissioners with advance notice before sending
through the Board of Commissioners to the Directors; n. Directors may invite members of the Board of
Commissioners if its opinion is needed in the Directors Meeting;
o. Minutes of the Board of Directors Meeting shall be made available if requested by the Board of Commissioners;
p. Board of Directors has the right and authority to set policy based on the approval of the Company’s Board
of Commissioners in ensuring the management of the Company, unless stipulated otherwise by laws and
regulations; q. Directors establish the composition of the organization
and working procedures of the Company with the approval of the Board of Commissioners;
r. Based on the written consent of the Board of Commissioners, Directors, with reference to the
applicable legislations, can do the following: • Establish a Built, Operate, and Transfer BOT
agreement, Built, Operate, and Own BOO agreement, and other agreements that have the
same properties. • Take part or participate in the Companyother
agencies or organizing a new company that is not in order to rescue receivable, in accordance with
applicable regulations. • WaivesomeoralloftheCompany’sinvestmentsin
companies or other entities.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
217
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
• Menggunakan cadangan untuk penghapusan kredit kepada pihak terkait sebagaimana diatur
dalam ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK Umum atau peraturan perundangan
yang berlaku. • Melakukan hapus tagih terhadap pokok kredit
yang diberikan kepada pihak terkait sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
s. Transaksi yang terdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain, yang terjadi dalam jangka waktu 1
satu tahun buku atau jangka waktu yang lebih lama sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan
dapat dilakukan Direksi dengan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris, dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku khususnya
peraturan Pasar Modal; t. Dalam hal Bank mempunyai benturan kepentingan
dengan kepentingan pribadi seorang anggota Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh anggota
Direksi lainnya dan dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan
seluruh anggota Direksi, maka dalam hal ini bank diwakili oleh Dewan Komisaris;
u. Pengurusan Perseroan oleh Direksi pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan
dan memberikan nasehat kepada Direksi dijalankan dibawah pengawasan Dewan Komisaris.
Tugas Direksi
1. Bertanggung jawab
penuh atas
pelaksanaan kepengurusan Bank.
2. Wajib mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam
Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Mengurus kekayaan Bank sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Wajib membuat dan melaksanakan Rencana Kerja Tahunan yang harus disampaikan kepada Dewan
Komisaris. 5. Wajib menyerahkan laporan tahunan Bank kepada
akuntan publik yang ditunjuk oleh RUPS untuk diperiksa.
• Use the reserve to the eliminate credit to related parties as stipulated in the Legal Lending Limit LLL
or the applicable legislations.
• Erase the principal receivable on loans to related parties in accordance with existing regulations.
s. Stand alone transaction or transactions that are associated with one another, which occurred within a
period of 1 one year or longer period as stipulated in the Articles of Association of the Company can be
done by the Directors with the written approval of the Board of Commissioners, with due regard to legislation
prevailing capital market regulation in particular; t. In the event the Bank had a conflict of interest with the
private interests of a member of the Board of Directors, the Company will be represented by other member of
the Board of Directors and in the event the Company has an interest in that are contrary to the interests of all
members of the Board of Directors, then in this case the bank is represented by the Board of Commissioners;
u. Management of the Company by the Board of Directors in general, both regarding the Company and the
Company’s business and provide advice to the Board of Directors runs under the supervision of the Board of
Commissioners.
Directors Duties
1. Fully responsible for the implementation of the Bank’s management board.
2. Manage the Bank in accordance with the authority and responsibilities as stipulated in the Articles of
Associations and applicable regulations. 3. Taking care for the wealth of the Bank in accordance
with applicable laws and regulations. 4. Obliged to prepare and implement the Annual Work
Plan to be submitted to the Board of Commissioners. 5. Obliged to submit annual reports of the bank to
certified public accountant appointed by the AGM to be examined.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
218
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
6. Wajib menerapkan manajemen risiko dan prinsip- prinsip Good Corporate Governance dalam setiap
kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam rangka pelaksanaan GCG,
Direksi harus membentuk sekurang-kurangnya: a. Satuan Kerja yang menjalankan fungsi Audit Internal,
untuk membantu Direksi dalam pengawasan operasional Bank pada seluruh organisasi Bank.
Satuan Kerja Audit Internal ini wajib independen terhadap satuan kerja operasional.
b. Satuan kerja yang menjalankan fungsi Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko untuk
membantu Direksi dalam penerapan manajemen risiko sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank
Indonesia. c. Saturan Kerja yang menjalankan fungsi Kepatuhan,
untuk membantu Direksi dalam melakukan kepatuhan atas hukum, perundang-undangan
serta Peraturan Bank Indonesia atas operasional yang dimiliki terkait dengan hukum, perundang-
undangan serta Peraturan Bank Indonesia. 7. Wajib menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi
dari Satuan Kerja Audit Internal Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia danatau hasil
pengawasan otoritas lain. 8. Melakukan tugas yang secara khusus diberikan oleh
Dewan Komisaris danatau RUPS. 9. Menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa
dengan didahului pemanggilan RUPS. 10. Wajib mengungkapkan kepada Pegawai kebijakan
Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian baik mengenai pemberian gaji, tunjangan, fasilitas,
sistem penerimaan pegawai, sistem promosi, termasuk rencana Bank untuk mengadakan efisiensi melalui
pengurangan pegawai maupun kebijakan strategis Bank tentang kepegawaian lainnya.
11. 3 tiga bulan sebelum masa jabatan Direksi berakhir, Direksi dilarang mengambilmenetapkan kebijakan
yang bersifat strategis. 12. Wajib menyediakan data dan informasi yang akurat,
relevan, dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris. 13. Wajib memberikan jawaban dan penjelasan atas segala
sesuatu yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris. 6. Required to apply risk management and the principles
of Good Corporate Governance in any business activities of the Bank at all organisational levels or
hierarchy. In the framework of the implementation of GCG, Directors shall establish at least:
a. Unit of Internal Audit function, to assist the Board of Directors in the supervision of Bank operations in
the entire organization of the Bank. Internal Audit Unit shall be independent of the operational unit.
b. Work units that perform the function of Risk Management and Risk Management Committee
to assist the Directors in the implementation of risk management as stipulated in Bank Indonesia.
c. Work units that perform the function of Compliance, to assist the Directors in conducting legal, legislation
and the Regulation of Bank Indonesia compliance for the operations related to the legal, regulatory
and Bank Indonesia Regulation. 7. Obliged to follow up on audit findings and
recommendations of the Bank’s Internal Audit Unit, external auditors, the supervision of Bank Indonesia
andor other supervisory authority. 8. Perform tasks that are specifically given by the Board of
Commissioners andor GMS. 9. Holds AGMS and EGMS preceded by GMS call.
10. Disclose to the Bank’s strategic policy personnel in the field of personnel regarding strategic policies on
personnels such as wages, benefits, facilities, personnel recruitment, promotion system, including the Bank
plans to conduct employee efficiency through the reduction of the Bank’s personnel and other strategic
policy regarding personnels. 11. 3 three months before the term of office expires,
Directors are prohibited from taking setting strategic policy.
12. Provide data and information that are accurate, relevant, and in a timely manner to the Board of
Commissioners. 13. Provide answers and explanations for everything that is
asked by the Board of Commissioners.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
219
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
14. Harus memastikan kelancaran komunikasi antara Bank dengan pemangku kepentingan melalui pemberdayaan
fungsi Sekretaris Perusahaan. 15. Berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara
Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus sebaik- baiknya.
Tanggung Jawab Direksi
1. Bertanggung jawab atas Laporan Keuangan. 2. Dalam penyelenggaraan tugas yang bersifat strategis
untuk kepentingan maksud dan tujuan Bank, bertanggung jawab secara kolegial. Setiap anggota
Direksi bertanggung jawab dalam menyelenggarakan kegiatan operasional dari keputusan yang bersifat
strategis dan keputusan lainnya sesuai dengan tugas dan wewenangnya.
3. Wajib mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugasnya kepada RUPS.
4. Dalam rangka mempertahankan kesinambungan usaha Bank, harus dapat memastikan dipenuhinya tanggung
jawab sosial Bank yaitu dengan adanya perencanaan tertulis yang jelas dan fokus dalam melaksanakan
tanggung jawab sosial Bank. 5. Segala keputusan yang diambil sesuai dengan pedoman
dan tata tertib kerja mengikat dan menjadi tanggung jawab seluruh Direksi.
6. Bertanggung jawab atas penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku di lingkungan Perusahaan.
Pembagian Kerja Direksi
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 519SKDIR- CS2011 tertanggal 20 September 2011 tentang Pedoman
Kerja Direksi, pembagian tugas Direksi bank bjb adalah
sebagai berikut:
Direktur Utama
President Director
Tugas Duties
1. Mengkoordinir dan memberikan arahan dalam penyusunan visi, misi, dan nilai-nilai serta Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis untuk
dibicarakan dan disetujui oleh Dewan Komisaris atau RUPS sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Bank.
1. Coordinate and provide guidance in the preparation of the vision, mission, and values as well as the Corporate Plan and Business Plan to
be discussed and approved by the Board of Commissioners or the GMS in accordance with the Articles of Association of Banks.
2. Menyelaraskan dan mengakomodir inisiatif internal Bank yang dapat memberi nilai tambah serta meningkatkan kinerja dan daya saing
Bank. 2. Align and accommodate the Bank’s internal initiatives which will add
value and improve the performance and competitiveness of the Bank. 3. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas antar anggota Direksi,
melaksanakan pembinaan dan pengendalian terhadap seluruh kegiatan operasional dan pengelolaan Bank secara efektif dan efisien, dengan
memperhatikan asas keseimbangan dan keserasian serta memastikan kepatuhan terhadap Peraturan Bank Indonesia dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. 3. Coordinate the implementation of tasks among members of the Board
of Directors, carry out development and control of all operations and management of the Bank effectively and efficiently, taking into account
the principle of balance and harmony and ensure compliance with Bank Indonesia regulations and legislation in force.
14. Ensure a smooth communication between the Bank and the stakeholders through the empowerment of the
Corporate Secretary function. 15. Obliged to keep and maintain the Register of
Shareholders and Special Register of Shareholders as well as possible.
Directors Responsibilities
1. Being responsible for the financial statements 2. In the implementation of strategic tasks for the benefit
of intents and purposes of the Bank, responsible collegially. Each member of the Board of Directors is
responsible for conducting the operational activities of the strategic decisions and other decisions in accordance
with the duties and responsibilities. 3. Obliged to be held accountable for the implementations
of duties to the GMS. 4. In order to maintain the burners continuity of the Bank,
BOD must ensure compliance with the Bank’s social responsibility with a clear written plan and focus in
implementing the Bank’s social responsibility. 5. Any decision taken is in accordance with the guidelines
and regulations binding the work and the responsibility of the entire Board of Directors.
6. Responsible for the implementation of Business Ethics and Corporate Conduct within the Company.
Directors Division of Work
Under the Directors Decree No. 519SKDIR-CS2011 dated 20 September 2011 on Work Guidelines of Directors, bank
bjb Board of Directors division of tasks is as follows:
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
220
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Tugas Duties
4. Mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi penerapan prinsip-prinsip GCG dan Standar Etika Bank secara konsisten dalam
Perusahaan. 4. Coordinate, control, and evaluate the application of the principles of
GCG and Banks Standard Ethics consistently in the Company. 5. Memimpin rapat Direksi.
5. Lead the Board of Directors meetings.
Tanggung Jawab Responsibility
1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kepengurusan Bank secara efektif dan efisien.
1. Responsible for the implementation of the management of the Bank effectively and efficiently.
2. Memastikan informasi yang terkait dengan Bank selalu tersedia bila diperlukan oleh Dewan Komisaris dan Bank Indonesia.
2. Ensure that information related to the Bank is always available when required by the Board of Commissioners and Bank Indonesia.
Direktur Bidang Usaha
Business Director
Tugas Duties
1. Mengkoordinasikan, mengendalikan, mengembangkan, membina, mengelola serta mengevaluasi pelaksanaan tugas dari bidang-bidang
yang berada dibawah tanggung jawabnya agar efektif dan efisien dengan mengutamakan asas keseimbangan.
1. Coordinate, control, develop, build, manage and evaluate the performance of duties of the areas under its responsibility effectively
and efficiently by prioritizing the balance principle. 2. Mengembangkan program efisiensi, efektivitas, dan manajemen mutu
dari produk-produk Bank, serta memastikan dilaksanakannya secara konsisten di lingkungan unit kerja masing-masing.
2. Develop a program of efficiency, effectivity, and quality management of Bank products, and consistently enforce it within their respective work
units. 3. Memantau serta mengawasi Batas Maksimal Pemberian Kredit atas
aktivitas intermediasi Bank. 3. Monitor and oversee the Legal Lending Limit for Bank intermediation
activity. 4. Memonitor kualitas hasil kerja dan kinerja seluruh bidang di bawahnya
agar Rencana Bisnis yang telah ditetapkan dapat tercapai. 4. Monitor the quality of the work and performance of the entire area
under it, making sure that the Business Plan which has been set can be achieved.
5. Memantau serta mengendalikan penerapan manajemen risiko dan penerapan prinsip-prinsip GCG pada bidang-bidang di bawahnya.
5. Monitor and control the application of risk management and the application of the principles of GCG in their fields.
Tanggung Jawab Responsibility
1. Memastikan berjalannya prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap Peraturan Bank Indonesia, Peraturan Perundang-undangan dan
Peraturan Internal Bank lainnya yang berlaku. 1. Ensure the course of the precautionary principle and compliance with
Bank Indonesia regulations, legislation and other applicable Internal regulations.
2. Memastikan informasi yang terkait dengan bidang-bidang di bawahnya selalu tersedia untuk Dewan Komisaris dan Bank Indonesia.
2. Ensure all information related to the areas in its field are always available for the Board of Commissioners and Bank Indonesia.
Direktur Bidang Operasional
Director in charge of Operations
Tugas Duties
1. Mengkoordinasikan, mengendalikan, mengembangkan, membina, mengelola serta mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional dari
bidang-bidang di bawahnya. 1. Coordinate, control, develop, build, manage and evaluate the
implementation of the operational duties of its supporting fields.. 2. Memantau serta mengendalikan penerapan manajemen risiko dan
penerapan prinsip-prinsip GCG pada bidang-bidang di bawahnya. 2. Monitor and control the application of risk management and the
application of the principles of GCG in its supporting fields. 3. Mengembangkan program efisiensi, efektivitas dan manajemen mutu
dan memastikan dilaksanakannya secara konsisten di lingkungan unit kerja masing-masing.
3. Develop a program of efficiency, effectivity and quality management and enforce them consistently within each work unit.
4. Memonitor kualitas hasil kerja dan kinerja seluruh bidang di bawahnya agar Rencana Bisnis yang telah ditetapkan dapat tercapai.
4. Monitor the quality of work and performance of the entire area subsidiary to it, ensuring the Business Plan which has been set can be
achieved. 5. Mengevaluasi dan menyetujui Rencana Kerja dari masing-masing
bidang di bawahnya. 5. Evaluate and approve the work plan of each of its supporting fields.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
221
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
Tanggung Jawab Responsibility
1. Memastikan berjalannya prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap Peraturan Bank Indonesia, Peraturan Perundang-undangan dan
Peraturan Internal Bank lainnya yang berlaku. 1. Ensure the course of the precautionary principle and compliance with
Bank Indonesia regulations, legislation and other applicable Internal regulations.
2. Memastikan informasi yang terkait dengan bidang-bidang di bawahnya selalu tersedia untuk Dewan Komisaris dan Bank Indonesia.
2. Ensure all information related to the areas in its field are always available for the Board of Commissioners and Bank Indonesia.
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko
Compliance and Risk Management Director
Tugas Duties
1. Mengkoordinasikan, mengendalikan, mengembangkan, membina, mengelola serta mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional dari
bidang-bidang di bawahnya. 1. Coordinate, control, develop, build, manage and evaluate the
implementation of the operational duties of its supporting fields.. 2. Melakukan koordinasi dengan Dewan Komisaris melalui Komite
Pemantau Risiko baik atas inisiatifnya maupun atas permintaan Dewan Komisaris dalam rangka pengendalian, pengembangan, pembinaan
dan pengawasan operasional Bank, khususnya yang terkait dengan manajemen risiko.
2. To coordinate with the Board of Commissioners through the Risk Monitoring Committee either on its own initiative or at the request of
the Board of Commissioners in order to control, develop, guide and supervise bank operations, particularly in regards to risk management.
3. Melakukan pemantauan unsur kepatuhan dan pengendalian risiko terhadap seluruh satuan kerja Bank.
3. To monitor compliance and risk control element of the entire unit of the Bank.
4. Memonitor kualitas hasil kerja dan kinerja seluruh bidang di bawahnya agar Rencana Bisnis yang telah ditetapkan dapat tercapai.
4. Monitor the quality of work and performance of the entire area subsidiary to it, ensuring the Business Plan which has been set can be
achieved. 5. Melaporkan kepada Bank Indonesia atas pelaksanaan tugas dan
tanggung jawabnya secara setiap semester dan laporan adanya pelanggaran di bidang keuangan dan perbankan maupun keadaan
yang membahayakan kelangsungan Bank. 5. Report to Bank Indonesia on the performance of duties and
responsibilities of each semester and report violations in finance and banking as well as circumstances that may endanger the continuity of
the Bank. . 6. Memantau pelaksanaan prinsip kehati-hatian dan mengantisipasi risiko
serta pelaksanaan GCG melalui Rapat Direksi, Rapat Komite Pemantau Risiko ataupun Rapat Komite Manajemen Risiko terutama pada
ketentuan KPMM, BMPK, KAP, PPAP, Transaksi ValasPDN. 6. Monitor the implementation of the precautionary principles and
anticipate the risks and the implementation of GCG through the Board of Directors Meeting, the Risk Monitoring Committee Meeting or
Meeting of the Risk Management Committee, especially in terms of CAR, LLL, KAP, PPAP, Forex transactions NOP.
7. Memberi masukan kepada Direksi mengenai Peraturan Bank Indonesia dan perundang-undangan yang berlaku agar keputusan yang diambil
tidak bertentangan dengan ketentuan tersebut. 7. Advise the Board of Directors on Bank Indonesia Regulation and
legislation applicable to the decisions taken avoiding conflicts with these provisions.
8. Mengkaji rancangan keputusan sehingga tidak mengandung unsur penyimpangan terhadap Peraturan Bank Indonesia maupun peraturan
perundang-undangan yang berlaku serta Anggaran Dasar Bank. 8. Review the draft decision ensuring it does not contain an element
of inconsistency with the Bank Indonesia Regulation and legislation applicable and Articles of Association of Banks.
9. Mengevaluasi dan menyetujui rencana kerja dari masing-masing bidang di bawahnya untuk memastikan bahwa Bank telah menerapkan prinsip
kehati-hatian, penerapan manajemen risiko serta memenuhi seluruh Peraturan Bank Indonesia, peraturan perundang-undangan serta
peraturan internal lainnya yang berlaku. 9. Evaluate and approve the work plans of each of its supporting fields
to ensure that the Bank has applied the precautionary principles, the application of risk management as well as meeting all Bank Indonesia
Regulation, legislation and other applicable internal regulations.
10. Mensosialisasikan Peraturan Bank Indonesia, peraturan perundang- undangan terbaru kepada pihak-pihak terkait.
10. Socializes Bank Indonesia Regulations, the latest legislations to relevant parties.
Tanggung Jawab Responsibility
1. Memastikan semua rancangan keputusan yang menjadi cakupan tugasnya telah diketahui dan diuji, sepanjang rancangan keputusan
tersebut disampaikan secara terbuka kepada Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan;
1. Ensure all draft coverage decisions become known and tested, taking into account that all draft decision was presented publicly to the Director
who heads the Compliance Function; 2. Memastikan bahwa rancangan keputusan yang menurut pengkajian
Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan mengandung unsur pelanggaran benar-benar dipatuhi untuk tidak dilaksanakan oleh forum
atau pejabat pembuat keputusan; 2. Ensure that draft decision assessed by director who heads an element
of Compliance function that is considered a breach is strictly adhered to or not carried by the official decision maker or forum;
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
222
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Tanggung Jawab Responsibility
3. Memastikan bahwa Bank telah memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia, peraturan Perundang-undangan lainnya dan Kebijakan
Intern Bank yang berlaku dalam rangka menjamin kepatuhan terhadap hukum dan prinsip kehati-hatian;
3. Ensure that the Bank has fulfilled all Bank Indonesia regulations, other legislations and Internal Bank Policy applicable in order to ensure
compliance with laws and principles of prudence; 4. Memastikan Good Corporate Governance telah dilaksanakan;
4. Ensuring GCG have been implemented; 5. Memastikan penerapan prinsip mengenal nasabah telah dilaksanakan;
5. Ensure the application of Know Your Customer principles have been implemented;
6. Memastikan Manajemen Risiko Kepatuhan telah dilaksanakan. 6. Ensuring Compliance Risk management has been implemented.
Evaluasi Kinerja Direksi
Penilaian kinerja anggota Direksi dilakukan oleh Rapat Dewan Komisaris danatau sistem lain yang ditetapkan
oleh pemegang saham. Penilaian kinerja Direksi dirumuskan oleh Komite
Remunerasi dan Nominasi serta ditetapkan oleh Dewan Komisaris setelah didiskusikan dengan Direksi, sekurang-
kurangnya meliputi: a. Kinerja Direksi secara kolegial terhadap pencapaian
target Bank sesuai dengan Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis.
b. Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG baik secara individual maupun kolegial.
Dewan Komisaris dapat menilai kinerja anggota Direksi menurut faktor lainnya, antara lain:
a. Pencapaian target dan anggaran yang telah ditetapkan pada awal tahun anggaran.
b. Integritas, misalnya benturan kepentingan muncul. c. Pengetahuan dan pemahaman anggota Direksi atas
nilai-nilai, misi, rencana strategis serta rencana usaha Bank, dan merefleksikan pemahaman ini kepada isu-
isu penting sepanjang tahun. d. Partisipasi Direksi dalam rapat-rapat termasuk
kemampuan untuk menyampaikan, memberikan argumentasi dan memberikan solusi mengenai isu-isu
strategis Bank. e. Kemampuan Direksi dalam mengikuti isu-isu dan trend
yang berpengaruh terhadap Bank, dan menggunakan informasi tersebut untuk menilai dan mengarahkan
kinerja Bank, bukan hanya dari tahun ke tahun, akan tetapi juga dalam jangka panjang.
Directors Performance Evaluation
Performance appraisal of Directors performance is conducted by the Board of Commissioners Meeting andor
other system determined by the shareholders. Assessment of the performance of Directors formulated
by the Remuneration and Nomination Committee and established by the Board of Commissioners after discussion
with the Board of Directors, include at least: a. Board of Directors collegial performance to the
achievement of Bank target in accordance with Corporate Plan and Business Plan.
b. Implementation of the principles of GCG both individually and collegially.
Board of Commissioners may assess the performance of the Board of Directors according to other factors, among
others: a. Achievement of targets and the budget which has been
set at the beginning of the fiscal year. b. Integrity, such as arising of conflicts of interest.
c. Knowledge and understanding of members of the Board of Directors for the values, mission, strategic
plan and business plan of the Bank, and reflect this understanding to the important issues throughout the
year. d. Participation in meetings of the Board of Directors,
including the ability to communicate, argue and provide solutions on strategic issues of the Bank.
e. Ability of the Board of Directors in the following of issues and trends affecting the Bank, and use that
information to assess and direct the performance of the Bank, not only from year to year, but also in the
long run.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
223
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
f. Hubungan anggota Direksi dengan sesama anggota Direksi, dengan Dewan Komisaris dan pihak-pihak
lain yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-undangan serta Peraturan Bank Indonesia
yang berlaku. g. Ketaatan Direksi dalam melaksanakan Anggaran
Dasar, Peraturan perundang-undangan yang berlaku, ketetapan RUPS, ketetapan Dewan Komisaris, dan
Peraturan Bank Indonesia.
Rapat Direksi
Direksi menyelenggarakan rapat sekurang-kurangnya setiap bulan sekali atau pada setiap waktu bilamana dianggap
perlu oleh salah satu atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota
Dewan Komisaris. Mekanisme pengambilan keputusan dalam rapat Direksi berdasarkan atas musyawarah
untuk mufakat. Apabila mufakat tidak dapat tercapai, pengambilan keputusan didasarkan pada suara mayoritas
anggota Direksi yang hadir atau yang mewakili pada rapat. Apabila jumlah suara berimbang, maka ketua rapat direksi
yang akan menentukan. Kuorum untuk seluruh rapat Direksi adalah lebih dari separuh jumlah anggota Direksi
yang hadir atau diwakili kuasa yang diberikan kepada salah satu anggota Direksi yang hadir pada rapat tersebut.
Selama tahun 2011, Direksi telah menyelenggarakan rapat sebanyak 32 kali, dengan tingkat kehadiran sebagai
berikut:
Tabel Kehadiran Direksi Dalam Rapat
Table of Attendance of the Board of Commissioners Meeting
Periode Januari-Desember 2011 January-December 2011 period
Nama Jabatan
Jumlah Kehadiran Total Attendance
Position Name
Bien Subiantoro Direktur Utama
a
21 President Director
a
Bien Subiantoro Agus Ruswendi
Direktur Utama
b
10 President Director
b
Agus Ruswendi Entis Kushendar
Direktur 32
Director Entis Kushendar
Tatang Sumarna Direktur
c
9 Director
c
Tatang Sumarna Dadang A. Suryanto
Direktur
c
11 Director
c
Dadang A. Suryanto Bambang Mulyo Atmojo
Direktur
d
19 Director
d
Bambang Mulyo Atmojo Arie Yulianto
Direktur
d
19 Director
d
Arie Yulianto Zaenal Aripin
Direktur
d
16 Director
d
Zaenal Aripin Shahyohan Johnny Azis
Direktur
d
15 Director
d
Shahyohan Johnny Azis
Keterangan a
Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak 25 Juli 2011. b
Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sampai dengan 25 Juli 2011. c
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sampai dengan 25 Juli 2011. d
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 25 Juli 2011.
f. Relationships with fellow members of the Board of Directors, with the Board of Commissioners and other
parties set forth in the Articles of Association, Rules and Regulations, and Regulation of Bank Indonesia.
g. Observance of Directors in implementing the Articles of Associations, applicable legislation regulations, the
provisions of the GMS, the Board of Commissioners statutes, and Bank Indonesia Regulation.
Directors Meeting
Board of Directors held a meeting at least once every month or at any time if deemed necessary by one or more
members of the Board of Directors or upon written request of one or more members of the Board of Commissioners.
Decision-making mechanisms at the meeting of Directors is based on deliberation to reach a consensus. If consensus can
not be reached, the decision-making is based on majority vote of the Directors that are present or represented at the
meeting. If the number of votes is equal, the chairman of the board meeting will then decide. The quorum for all
meetings of Directors is more than half of the Directors are present or represented by the power given to one member
of the Board of Directors present at such meeting.
During 2011, the Board of Directors meeting was held 32 times, with attendance as follows:
Remarks a
Served as President Director of the Company since July 25, 2011. b
Served as President Director of the Company until July 25, 2011. c
Served as Director of the Company until July 25, 2011. d
Served as Director of the Company since July 25, 2011.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
224
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Program Pelatihan
Peningkatan Kompetensi Direksi
Demi meningkatkan wawasan dan pengetahuan terkait dengan fungsi dan tugasnya, selama tahun 2011 Direksi
Perseroan telah mengikuti beragam program pelatihan dan pengembangan sebagai berikut:
Nama Program Pelatihan
Training Program Lokasi
Location Periode
Period Name
Bien Subiantoro -
- -
Bien Subiantoro Entis Kushendar
Seminar dan Musyawarah Kerja Nasional XI ASBANDA The XIth ASBANDA Seminar and National Work Meeting
Kantor Pusat Head Office
17-Feb-11 Entis Kushendar
Bambang Mulyo Atmojo In House Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko
In House Refreshment on Risk Management Certification Diklat Penyerapan Aspirasi
Training Course on the absorption of aspiration Training of Trainer Program Pengendalian Gratifikasi
Training of Trainer on Gratification Control Program Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5
Risk Management Certification Level 5 Seminar
Good Governance Seminar on Good Governance
Kantor Pusat Head Office
Yogyakarta Kantor Pusat
Head Office Jakarta
Jakarta 16 Januari 2011
1-3 April 2011 4-6 Mei 2011
24 September 2011 22 Novemeber 2011
Bambang Mulyo Atmojo
Arie Yulianto
In House Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko In House Refreshment on Risk Management Certification
Micro Finance Summit 2011 Micro Finance Summit 2011
Workshop PSAK 50 55 Workshop on PSAK 50 55
Training of Trainer Program Pengendalian Gratifikasi Training of Trainer on Gratification Control Program
Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 Risk Management Certification Level 5
Seminar Good Governance Seminar on Good Governance
Kantor Pusat Head Office
Jakarta Head Office
Kantor Pusat Head Office
Kantor Pusat Head Office
BSMR Jakarta
16 Januari 2011 26-27 Januari 2011
28 Januari 2011 4-6 Mei 2011
24 September 2011 22 Novemeber 2011
Arie Yulianto
Zaenal Aripin In House Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko
In House Refreshment on Risk Management Certification Sespibank
School for Bank Leaders and Staff Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5
Risk Management Certification Level 5 BARa Refreshment Program-2
nd
Senior BARa Refreshment Program-2
nd
Senior Management Risk Summit 2011
Management Risk Summit 2011 Seminar Good Governance
Seminar on Good Governance Seminar
Asia Growth Innovation in The New Financial Order
Asian Growth Innovation in The New Financial Order Seminar
Workshop Assessor Uji Kompetensi Bidang Manajemen
Risiko Assessor Workshop for Risk Management
Seminar Gambaran Ekonomi Tahun 2012 Mitigasi Dampak Krisis Global
Seminar on the 2012 Economy Outlook the Mitigation of Global Crisis
Seminar Developing An Effective Risk Based Bank Rating Rbbr For Commercial Bank
Seminar of Developing An Effective Risk Based Bank Rating Rbbr For Commercial Bank
Kantor Pusat Head Office
Jakarta Jakarta
Bali Jakarta
Bali Jakarta
Jakarta Jakarta
16 januari 2011 14-18 Mei 2011
21 Agustus 2011 3-4 November 2011
22 November 2011 24-25 November 2011
7-10 Desember 2011 12 Januari 2011
22-23 Desember 2011
Zaenal Aripin
Shahyohan Johnny Sertifikasi Manajemen Risiko Level 4
Risk Management Certification Level 4 Jakarta
9 Oktober 2011 Shahyohan Johnny
Directors Competence Enhancement Training Program
In order to enhance insight and knowledge related to the functions and duties, during the year 2011 the Board of
Directors have attended various training and development program as follows:
Remuneration and
Remuneration
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
225
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
Remunerasi dan Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan
Direksi
Pemberian remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi dihitung berdasarkan formula yang ditetapkan
oleh RUPS. Setiap anggota Komisaris dan Direksi berhak menerima sejumlah kompensasi yang diberikan secara
bulanan. Dewan Komisaris dan Direksi berhak mendapatkan tantiem berdasarkan kinerja dan pencapaian perusahaan
dengan besaran yang ditentukan dalam RUPS. Dewan Komisaris dan Direksi juga berhak mendapatkan tunjangan
pada saat mereka telah tidak lagi menjabat sebagai Dewan Komisaris ataupun Direksi.
Prosedur standar penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi yang telah ditetapkan dan yang berlaku sampai
saat ini adalah yang telah di tetapkan oleh RUPS. Prosedur standar penetapan remunerasi Dewan Komisaris
dan Direksi ditetapkan sebagai berikut: a. Dewan Komisaris meminta Komite Nominasi dan
Remunerasi untuk menyusun rancangan usulan remunerasi.
b. Komite Nominasi dan Remunerasi meminta pihak independen untuk menyusun rancangan remunerasi.
c. Komite Nominasi dan Remunerasi mengusulkan kepada Dewan Komisaris mengenai remunerasi.
d. Dewan Komisaris mengusulkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada RUPS.
e. RUPS menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Besarnya Remunerasi Dewan Komisaris Direksi
Amount of the Remuneration of Board of Commissioners and Directors
No. Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain
Remuneration Type and Other Facilities Jumlah Diterima dalam 1 TahunNumber of Received in 1 Year
Dewan KomisarisBOC DireksiBOD
OrangPerson
JutaanMillion Rupiah
OrangPerson
JutaanMillion Rupiah
1 Remunerasi
Remuneration a. Imbalan Kerja Gaji:
•Januari-Juli
5 1.386
5 7.066
•Agustus-Desember
5 994
6 1.143
b. THR 440
1.714
Determination Procedures for Board of Commissioners and Directors
Remuneration for members of the Board is calculated based on a formula set by the GMS. Each member of the
Board of Commissioners and Board of Directors is entitled to receive some compensation which is given on a monthly
basis. Board of Commissioners and Directors are entitled to a bonus based on performance and achievement
of the company by the amount specified in the GMS. Board of Commissioners and Directors are also entitled
to benefits when they have no longer serve as a Board of Commissioners or Board of Directors.
The standard procedure of remuneration determination for the Board of Commissioners and Directors that have been
established and applied have been set by the GMS. Determination of the remuneration standard procedures
the for the Board of Commissioners and Directors shall be as follows:
a. Board of Commissioners request the Nomination and Remuneration Committee to draft the proposed
remuneration. b. Nomination and Remuneration Committee request an
independent party to draft the remuneration. c. Nomination and Remuneration Committee proposes
to the Board of Commissioners regarding the remuneration.
d. Board of Commissioners propose remuneration for the members of the Board of Commissioners and Directors
to the GMS. e. GMS set the remuneration for members of the Board of
Commissioners and Directors.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
226
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Besarnya Remunerasi Dewan Komisaris Direksi
Amount of the Remuneration of Board of Commissioners and Directors
No. Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain
Remuneration Type and Other Facilities Jumlah Diterima dalam 1 TahunNumber of Received in 1 Year
Dewan KomisarisBOC DireksiBOD
OrangPerson
JutaanMillion Rupiah
OrangPerson
JutaanMillion Rupiah
c. IPK 457
d. Tantiem Dihitung dari laba yang diperoleh 12.518
42.546
Keterangan:
a Agus Ruswendi, Dadang Agus Suryanto, Herry Achmad Buchory, dan Tatang
Sumarna menjabat sebagai Direksi Perseroan sampai dengan 25 Juli 2011. b
Bien Subiantoro, Zaenal Aripin, Arie Yulianto, Bambang Mulyo Atmodjo, dan Shahyohan Johnny Azis menjabat sebagai Direksi Perseroan sejak 25 Juli 2011.
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima paket remunerasi dalam satu tahun yang dikelompokkan
dalam kisaran tingkat penghasilan, sebagai berikut: satuan orang.
Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun
Jumlah Direksi Total Directors
Jumlah Komisaris Total Commissioner
Total Remuneration each person in year ended
Di atas Rp 2 miliar 5
5 above Rp 2 bilion
Di atas Rp 1 miliar s.d. Rp 2 miliar 1
- above Rp 1 bilion - Rp 2 bilion
Di atas Rp 500 juta s.d. Rp 1 miliar 4
- above Rp 500 milion - Rp bilion
Rp 500 juta ke bawah
- 2
less than Rp 500 milion
Yang diterima secara tunai. Jumlah Direksi sampai 25 Juli 2011 5 orang, sejak 25 Juli 2011 6 Orang
Jumlah Komisaris sampai 25 Juli 2011 5 orang, sejak 25 Juli 2011 5 Orang
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah
Rasio gaji tertinggi dan terendah, dalam skala perbandingan sebagai berikut:
No. Keterangan
Tertinggi Highest
Terendah Lower
Rasio Description
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
1 Rasio Gaji Pegawai yang
Tertinggi dan Terendah
33.215 1.928
17,2 1,00
Employee Salary Ratio Highest and Lowest
2 Rasio Gaji Direksi yang
Tertinggi dan Terendah
100.000 75.000
1,33 1,00
Salary ratio of Highest and Lowest Directors
3 Rasio Gaji Komisaris yang
Tertinggi dan Terendah
40.000 30.000
1,33 1,00
Salary Ratio of Highest and Lowest
Commissioners 4
Rasio Gaji Direksi Tertinggi dan Pegawai
Tertinggi
100.000 33.215
3,01 1,00
Ratio Highest Directors and Employees
Komite-Komite
Hingga akhir tahun 2011, Dewan Komisaris bank bjb
dibantu oleh: 1. Komite Audit,
2. Komite Pemantau Risiko, dan 3. Komite Remunerasi dan Nominasi.
Remarks :
a Agus Ruswendi, Dadang Agus Suryanto, Herry Achmad Buchory, and Tatang
Sumarna served as Company Directors until July 25, 2011. b
Bien Subiantoro, Zaenal Aripin, Arie Yulianto, Bambang Mulyo Atmodjo, and Shahyohan Johnny Azis serves as Company Directors since July 25, 2011.
Members of the Board of Commissioners and Directors who receive remuneration packages that are grouped in a
single year in the range of income levels, as follows: unit of person.
Received in cash. Total Board of Directors until 25 July 2011 5 person, since 25 July 2011 6
person Total Board of Commissioners until 25 July 2011 5 person, since 25 July 2011
5 person
Highest and Lowest Salary Ratio
The ratio of the highest and lowest salaries, in comparison scale, as follows:
Board of Commissioners Committees
Up to the end of 2011, bank bjb Board of Commissioners
were assisted by: 1. Audit Committee,
2. Risk Monitoring Committee, and 3. Remuneration and Nomination Committee.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
227
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
Komite Audit
Dalam rangka memenuhi Peraturan Bank Indonesia Nomor 8142006 tentang Perubahan atas Peraturan
Bank Indonesia Nomor 842006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, maka
Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit. Komite Audit merupakan alat kelengkapan Dewan
Komisaris yang berfungsi untuk melakukan pengawasan atas efektivitas sistem pengendalian intern, internal
audit, proses pelaporan keuangan, sehingga Bank dapat dikelola
berdasarkan prinsip-prinsip
transparansi, akuntabilitas, pertangungjawaban, independensi, dan
kewajaran.
Pembentukan Komite Audit bank bjb juga berpedoman
pada ketentuan sebagai berikut: a. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Badan
Usaha Milik Negara Nomor KEP-117M-PBUMN2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktik
Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara.
b. Surat Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-41 PM2003 tanggal 22 Desember 2003 tentang
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
c. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT. Bank Jabar Nomor: 04ASKDK2007 tanggal 28 Juni 2007 Tentang
Pembentukan Komite Dan Pedoman Kerja Komite Dewan Komisaris PT. Bank Jabar.
Berdasarkan posisi 31 Desember 2011, susunan Komite
Audit bank bjb adalah sebagai berikut: Klemi Subiyantoro
Ketua Komisaris Independen
Achmad Baraba Anggota
Komisaris Independen
Ramson Sinaga Anggota
Erick Anggota
Audit Committee
In order to meet the Bank Indonesia Regulation Number 8142006 on Amendments to Bank Indonesia Regulation
Number 842006 on the Implementation of Good Corporate Governance for Banks, the Board of Commissioners has
established an Audit Committee. Audit Committee of the Board of Commissioners are fittings whose function is to
conduct oversight of the effectiveness of internal control systems, and internal audit, financial reporting process,
enabling the Bank to be managed based on the principles of transparency, accountability, responsibility, independence,
and fairness.
Formation of bank bjb Audit Committee is also based on
the provisions as follows: a. State Minister for the Empowerment of State Owned
Enterprises Decision No. KEP-117M-PBUMN2002 dated August 1, 2002 on the Application of Good
Corporate Governance Practices in State Owned Enterprises.
b. Head of Bapepam Decree No. Kep-41PM2003 dated December 22, 2003 on the Establishment and
Implementation Guidelines for the Audit Committee. c. Decree of the Board of Commissioners of PT. Bank Jabar
Number: 04ASKDK2007 dated June 28, 2007 on the establishment of Committee and Work Guidelines for
Committee of the Board of Commissioners of PT. Bank Jabar.
Based on the position of December 31, 2011, the composition of the bank bjb Audit Committee is as
follows:
Klemi Subiyantoro Head Independent Commissioner Achmad Baraba
Member Independent Commissioner
Ramson Sinaga Member
Erick Member
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
228
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Riwayat Hidup Singkat Anggota Komite Ramson Sinaga
Warga Negara Indonesia. 51 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sarjana di bidang Ekonomi
Akuntansi dari Universitas Padjadjaran Bandung pada tahun 1986 dan Magister Management pada Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI pada tahun 1998. Menjabat
sebagai Anggota Komite Audit bank bjb sejak tahun 2007.
Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain yaitu: Konsultan CIBA 2004- sekarang; Direktur Keuangan
PT Reka Jaya pada tahun 2000.
Erick
Warga Negara Indonesia. 38 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi dibidang
Akuntansi dari
Universitas Indonesia,
Magister Management Akuntansi dari Universitas Indonesia dan
Doctor di Universitas Kebangsaan Fakultas Philosophy
tahun 2008 Menjabat Komite Audit bank bjb sejak 2011.
Jabatan lain yang pernah atau pernah dipegang antara lain: JMTLAWHOUSE, konsultan hukum 2003-sekarang,
Penasehat Hukum dan Keuangan Menteri BUMN 2004- 2007.
Komite audit secara kolektif mempunyai kompetensi dan pengalaman dalam bidang akuntansi, keuangan, dan
perbankan. Semua anggota Komite bertindak secara independen terhadap Direksi dan Auditor Ekstern, serta
melaporkan kegiatannya kepada Dewan Komisaris.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Komite Audit mendukung Dewan Komisaris dalam hal: 1. Memastikan bahwa laporan keuangan Bank dapat
dimengerti, transparan, dan dapat diandalkan. 2. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang
dilaksanakan oleh Divisi Audit Internal maupun eksternal sehinga dapat mencegah pelaksanaan dan
pelaporan yang tidak memenuhi standar. 3. Melakukan evaluasi kebijakan Bank yang berhubungan
dengan kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan yang berlaku, etika, benturan kepentingan,
dan investigasi akan adanya kesalahan maupun
Brief History of the Committee Member Ramson Sinaga
Indonesian citizen. 51 years old. Holds a degree in EconomicsAccounting from the
University of Padjajaran in Bandung in 1986 and Master in Management at the School of Economics IPWI 1998.
Appointed as Member of Audit Committee of bank bjb
since 2007. Other positions that has been or are being held, among others, are: CIBA Consultant 2004-present;
Finance Director of PT Reka Jaya in 2000.
Erick
Indonesia citizen. 38 years old. Holds a degree in Accounting from the University of
Indonesia, Masters in Management Accounting from the University of Indonesia, and a Doctorate from Kebangsaan
University in Philosophy Faculty in 2008. Appointed as
Member of Audit Committee of bank bjb since 2011.
Other positions that has been or are being held, among others, are: JMTLAWHOUSE, legal consultant 2003-
present, Legal and Financial Advisor for Ministry of BUMN 2004 -2007.
Audit committees collectively have the competence and experience in accounting, finance, and banking. All
members of the Committee act independently to the Board of Directors and External Auditors, and report its activities
to the Board of Commissioners.
Duty and Responsibility of the Audit Committee
The Audit Committee supports the Board of Commissioners in terms of:
1. Ensure that the Bank’s financial statements is understandable, transparent, and reliable.
2. Assess the implementation of the activities and results of audits conducted by the Division of Internal Audit as
well as external preventing the execution and reporting that do not meet the standards.
3. Evaluate the Bank’s policies relating to compliance with laws and regulations, ethics, conflicts of interest, and
investigation of the existence of errors or fraud, through the Board of Commissioners provide recommendations
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
229
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
kecurangan, melalui Dewan Komisaris memberikan rekomendasi
mengenai penyempurnaan
sistem pengendalian intern Bank serta pelaksanaannya.
4. Melakukan evaluasi Rencana Kerja Divisi Audit Intern, pelaporan, dan temuan yang signifikan.
5. Berkomunikasi dengan Direksi dan Satuan Kerja terkait tentang status, kemajuan, dan perkembangan baru
pada permasalahan operasional yang dijumpai serta temuan Divisi Audit Intern.
6. Memastikan bahwa Divisi Audit Intern dapat memiliki akses langsung kepada Komite Audit dan mendorong
adanya komunikasi diluar rapat komite yang telah dijadwalkan.
7. Menciptakan jalur komunikasi langsung dengan Auditor EksternalPengawas Bank untuk membahas
rencana audit, temuan maupun laporan. Komite Audit memiliki pedoman kerja yang dituangkan
dalam pedoman kerja Komite yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris.
Sehubungan dengan tugas dan tanggung jawab tersebut diatas, Komite Audit memiliki wewenang sebagai berikut:
1. Mendapatkan informasi, melalui Dewan Komisaris, mengenai operasional Bank, data karyawan, dana, aset
serta sumber daya Bank lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.
2. Bekerja sama dengan Divisi Audit Intern. 3. Memberi masukan kepada Dewan Komisaris mengenai
keperluan perbaikan dalam proses audit internal, eksternal, dan laporan keuangan Bank.
4. Melakukan evaluasi deskripsi mengenai pengendalian internalaudit yang akan dipublikasikan dalam laporan
keuangan dan laporan pelaksanaan penerapan GCG. 5. Melakukan kajian atas independensi dan objektivitas
auditor eksternal serta merekomendasikan auditor eksternal yang akan dipilih oleh Bank untuk mengaudit
laporan keuangan Bank, unit bisnis maupun anak perusahaan.
Secara garis besar, Komite Audit memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris
dari hasil evaluasi dan semua risiko yang penting dipertimbangkan, identifikasi hal-hal yang memerlukan
perhatian khusus dalam bidang laporan keuangan dari to improve the Bank’s internal control system and its
implementation through the Board of Commissioners. 4. To evaluate the Division of Internal Audit Work Plan,
reporting, and significant findings. 5. Communicate with Directors and related Task Force
on the status, progress, and new developments on the operational problems encountered as well as the
findings of the Internal Audit Division. 6. Ensuring that the Internal Audit Division have a
direct access to the Audit Committee and encourage communication outside the committee meetings which
have been scheduled. 7. Creating a direct line of communication with the
External AuditorBank Controller to discuss the audit plans, findings and reports.
The Audit Committee has a working guidelines as outlined in the Committee Working Guidelines that had been
approved by the Board of Commissioners. In connection with the duties and responsibilities mentioned
above, the Audit Committee has the authority as follows: 1. Obtain
information, through
the Board
of Commissioners, on Bank operations, employee data,
funds, assets and other Bank resources related to the task implementation.
2. Cooperate with the Internal Audit Division. 3. Advises the Board of Commissioners regarding the
purposes of improvement in the process of internal audit, external, and the Bank’s financial statements.
4. To evaluate the description of internal controlaudit which will be published in the financial statements and
in the reports of implementation of GCG. 5. Conduct a review of the independence and objectivity
of external auditors and recommends external auditors to be appointed by the Bank to audit the financial
statements of the Bank, its subsidiaries and business units.
In broad outline, the Audit Committee provides an independent professional opinion to the Board of
Commissioners of the evaluation and consideration of all significant risks, identify things that need special attention
in the financial statements of the Board of Directors,
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
230
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Direksi, laporan dari auditor eksternal, serta ketaatan pada peraturan perundang-undangan dan pelaksanaan
manajemen risiko.
Rapat dan Kehadiran Anggota Komite Audit
Selama tahun 2011, Komite Audit telah menyelenggarakan pertemuan sebanyak 17 kali. Berikut informasi tingkat
kehadiran Anggota Komite Audit dalam Rapat di tahun 2011:
Tabel Kehadiran Anggota Komite Audit
Attendance Table of Audit Committee Members
Periode Januari-Desember 2011 January-December 2011 period
Anggota Komite Audit Jumlah Kehadiran
Total Attendance Audit Committee Members
Klemi Subiyantoro 17
Klemi Subiyantoro Achmad Baraba
17 Achmad Baraba
Ramson Sinaga 17
Ramson Sinaga Erick
17 Erick
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit
Komite Audit melaporkan kegiatannya kepada Dewan Komisaris, sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan
tugas Komite Audit. Komite Audit telah melakukan tugasnya, baik yang bersifat rutin maupun yang non-
rutin. Komite Audit selama tahun 2011 telah melaksanakan
tugas sesuai Piagam Komite Audit sebagai berikut: 1. Penelaahan atas informasi keuangan yang akan
dikeluarkan Bank seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya. Komite Audit
melakukan penelaahan atas draft final laporan keuangan publikasi triwulanan sesuai jadual dengan
memberikan beberapa saran perbaikan. Komite Audit telah secara aktif melakukan diskusi dengan akuntan
publik dan manajemen mengenai masalah-masalah yang perlu didiskusikan sesuai Standar Audit Seksi
380 PSA No. 48 perihal komunikasi dengan Komite Audit.
2. Evaluasi atas efektivitas pelaksanaan audit dari auditor ekstern termasuk menelaah independensi dan
objektivitas auditor ekstern serta menelaah kecukupan reports from external auditors, and compliance with laws
and legislation and implementation of risk management.
Meeting of Audit Committee Members and Attendance
During the year 2011, the Audit Committee held as 17 meetings. The following is the attendance rate of in the
Audit Committee Members in 2011:
Implementation Report
of Audit
Committee Activities
The Audit Committee will report its activities to the Board of Commissioners as the accountability of the Audit
Committee assignments. Herein, The Audit Committee has performed its duties, both routine and non-routine.
Audit Committee during the year 2011 has performed its duties according to the Charter of the Audit Committee
as follows: 1. Review of financial information that will be issued
by Bank as financial statements, projections, and other financial information. The Committee reviews
the final draft of financial statements, the scheduled quarterly publication by giving some suggestions for
improvement. The Audit Committee has been actively on schedule in a discussion with external auditors and
management about the problems that need to be discussed according to the Audit Standards Section
380 PSA no. 48 concerning communications with the Audit Committee.
2. Evaluation on the effectiveness of the audit execution of the external auditor, including reviewing the
independence and objectivity of the external auditor
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
231
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
pemeriksaan yang dilakukannya untuk memastikan semua risiko yang penting dipertimbangkan.
3. Penelaahan atas ketaatan Bank terhadap perundang- undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan
Bank. Pengujian dan pemantauan kepatuhan yang dilakukan oleh Bank telah diupayakan secara optimal.
Namun demikian, masih perlu dilakukan peningkatan pengawasan secara efektif dan efisien oleh Divisi Audit
Internal dan Divisi Kepatuhan baik secara sendiri-sendiri maupun bersinergi.
4. Pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut
hasil audit dalam rangka menilai kecukupan proses pelaporan keuangan. Selama tahun 2011, Komite Audit
telah melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap: a. Pelaksanaan tugas Divisi Audit Internal DAI.
Dari hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa perencanaan DAI telah dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan audit berbasis risiko, pelaksanaan audit dan pelaporan telah dilakukan sesuai dengan
Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank SPFAIB.
b. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh kantor akuntan publik dengan standar yang berlaku. Dari hasil
pemantauan dan evaluasi Komite Audit, kantor akuntan publik telah melaksanakan sesuai dengan
Standar Auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Publik Indonesia.
c. Kesesuaian laporan keuangan dengan standar yang berlaku. Komite Audit telah beberapa kali berdiskusi
tentang kesiapan dan penerapan PSAK No. 50 dan No. 55 baik dengan manajemen maupun dengan
pihak auditor dan konsultan. d. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil
temuan DAI, akuntan publik dan hasil pengawasan Bank Indonesia. Selama tahun 2011 Komite Audit
melakukan beberapa kali pertemuan dengan DAI dalam rangka membahas temuan dan tindak
lanjut temuan DAI. Komite Audit juga menjaga jalur komunikasi langsung dengan DAI, baik yang
terjadWal dalam rapat rutin maupun diluar jadual rapat.
as well as reviewing the adequacy of the execution to ensure all significant risks to consider.
3. Compliance review with the Bank against any other legislation relating to banking activities. Testing and
compliance monitoring conducted by the Bank has pursued in an optimal efforts. However, it is necessary
to improve the effectiveness and the efficiency of supervision by the Internal Audit Division and
Compliance Division, either individually or together. 4. Monitor and evaluate planning and execution of the
audits and monitoring the follow up of the audit results in order to assess the adequacy of the financial reporting
process. During the year 2011, the Audit Committee has conducted the monitoring and the evaluation of:
a. Implementation of Internal Audit Division IAD. From the evaluation of risk-based auditing, the
execution and reporting of the audit have been conducted in accordance with the Standard Bank
Internal Audit Function SPFAIB.
b. The compliance of the audit execution by public accountant has to follow the applicable standard.
Based on the evaluation of the Audit Committee, the appointed public accounting firm has conduct
the audit in accordance with Auditing Standards established by Indonesian Accountants Public
Association. c. The compliance with financial reporting standards.
The Audit Committee has discussed the readiness and the implementation of SFAS no. 50 and no. 55,
both with management and with external auditors and consultants.
d. Monitoring the follow-up on the findings of DAI by the Board of Directors, Public Accountant and
the result of Bank Indonesia supervision. During the year 2011 the Audit Committee conducted
several meetings with the DAI in order to discuss on the findings of DAI and its follow-up. The Audit
Committee also maintains communication channels directly with DAI, both scheduled in a routine
meeting or outside the meeting schedule.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
232
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
e. Pemberian rekomendasi mengenai penunjukkan akuntan publik dan kantor akuntan publik kepada
Dewan Komisaris. Untuk tahun buku 2011, Tim Pemilihan Akuntan Publik yang terdiri dari Komite
Audit dan unsur manajemen telah melakukan proses pemilihan akuntan publik untuk melakukan
audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi bank
bjb. Tim telah mengusulkan dan Dewan Komisaris
telah menetapkan Kantor Akuntan Publik Ernst and Young sebagai Auditor Independen.
Komite Audit juga melakukan beberapa tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris. Di tahun 2011, Komite
Audit memperoleh beberapa penugasan khusus oleh Dewan Komisaris, diantaranya memberikan masukan
terhadap pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP tahun 2011.
Independensi Anggota Komite Audit
Nominasi untuk calon anggota Komite Audit harus di- review oleh Komite Remunerasi dan Nominasi KRN.
Seperti telah ditetapkan oleh KRN, setiap anggota komite harus bersifat independen. Kualifikasi penugasan dan
fungsi dari Komite Audit harus tunduk kepada aturan yang berlaku dari Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia serta Bank
Indonesia.
Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi bank bjb dibentuk
berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Nomor 04A
SKDK2007 tanggal 28 Juni 2007 tentang Pembentukan Komite dan Pedoman Kerja Komite Dewan Komisaris,
Keputusan Dewan Komisaris Nomor 02SKDK2011 tanggal 25 Agustus 2011 tentang Pembagian Tugas
dan Pelaksanaan Jadwal Kegiatan Dewan Komisaris serta Komite-komite dan Notulen Risalah Rapat Dewan
Komisaris tanggal 27 Juli 2011 tentang Pembentukan dan Penunjukan Ketua dan anggota Komite-komite.
e. Providing recommendations on the nominations of public accountants and public accounting firm
to the Board of Commissioners. For fiscal year book of 2011, the selection team consisting of
Certified Public Accountants Audit Committee and management elements have made the
selection process of public accountants to audit the
Consolidated Financial Statements of bank bjb. The
team has proposed and give a reference and the Board of Commissioners has appointed Ernst and
Young as a public accounting firm. The Audit Committee has also performed some other tasks
given by the Commissioners. In 2011, the Audit Committee obtained several special assignments by the Commissioner,
such as providing input to the discussion of Work plan Company Budget CBP in 2011.
The Audit
Committee Members
Independence
Nominations of candidates for members of the Audit Committee shall be reviewed by the Remuneration and
Nomination Committee RNC. As has been established by the RNC, each committee member must be independent.
Qualification of assignments and functions of audit committees should be subject to applicable rules of
Bapepam-LK, Indonesia Stock Exchange and Bank Indonesia.
Remuneration and
Nomination Committee
The Remuneration and Nomination Committee of
bank bjb was established by decision of the Board of
Commissioners of PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten No. 04ASKDK2007 dated June 28,
2007 on the Establishment of Committee and Board of Commissioners Committees Work Guidelines, Board of
Commissioners Decision No. 02SKDK2011 dated August 25, 2011 on the Division of Tasks and Implementation
of Activities Schedule of Board of Commissioners and its Committees and Minutes of the Board of Commissioners
Meeting dated July 27, 2011 on the Establishment and Appointment of Chairman and members of Committees.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
233
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
Berdasarkan posisi 31 Desember 2011, susunan Komite
Remunerasi dan Nominasi bank bjb adalah sebagai
berikut:
Yayat Sutaryat Ketua Komisaris Independen
Agus Ruswendi Anggota
Klemi Subiyantoro Anggota
Komisaris Independen
Pemimpin Divisi SDM Anggota
Riwayat Hidup Singkat Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Pemimpin Divisi SDM
Nama : Didit Supriyadi
Jabatan : Pemimpin Divisi SDM
Karir di bank bjb : Bekerja pada bank bjb
sejak tahun 1991
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance yang telah dituangkan
dalam program kerja Komite, secara garis besar Komite Remunerasi dan Nominasi mempunyai tugas dan tanggung
jawab sebagai berikut: 1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan
memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris, mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris
dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan evaluasi terhadap kebijakan
remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.
2. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan danatau penggantian
anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum
Pemegang Saham. 3. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota
Dewan Komisaris danatau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum
Pemegang Saham Based on the position of December 31, 2011, the
composition of the bank bjb Remuneration and Nomination
Committee is as follows:
Yayat Sutaryat Head
Independent Commissioner
Agus Ruswendi Member
Klemi Subiyantoro Member
Independent Commissioner
Head of HR Division Member
Brief History of the Remuneration and Nomination Committee Member
Head of HR Division
Name :
Didit Supriyadi Title
: Head of HR Division
Career in bank bjb : Work at bank bjb since 1991
Duty and
Responsibility of
the Remuneration
and Nomination
Committee
Based on Bank Indonesia Regulation on the Implementation of Good Corporate Governance which has been outlined
in the Committee’s work program, an outline of the Remuneration and Nomination Committee has the duties
and responsibilities as follows: 1. Evaluate the remuneration policy and make
recommendations to the Board of Commissioners, regarding the remuneration policy for the Board of
Commissioner to be submitted to the General Meeting of Shareholders and evaluation of the remuneration
policy for Executive Officers and employees as a whole to be submitted to the Directors.
2. Develop and provide recommendations on the system and election andor replacement procedures of
member of the Board of Commissioners and Directors to the Board of Commissioners for submission to the
General Meeting of Shareholders. 3. Provide recommendations on candidates for the Board
of Commissioners andor Board of Directors to the Board of Commissioners for submission to the General
Meeting of Shareholders.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
234
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
4. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite untuk Komite
Audit dan Komite Pemantau Risiko. 5. Melakukan evaluasi atas pelaporan kebijakan SDM dan
memberikan saran untuk perbaikanpeningkatannya. 6. Memfasilitasi penilaian kinerja anggota Dewan
Komisaris dan Direksi dan menyampaikan saran serta evaluasi terhadap Key Performance Indicator.
7. Melakukan self assessment dalam pelaksanaan tugasnya, serta melaksanakan tugas khusus yang
diberikan Dewan Komisaris.
Rapat dan Kehadiran Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Selama tahun 2011, Komite Remunerasi dan Nominasi telah menyelenggarakan pertemuan sebanyak 14 kali. Berikut
informasi tingkat kehadiran Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi dalam Rapat di tahun 2011:
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Jumlah Kehadiran
Total Attendance Remuneration and
Nomination Committee Members Periode 2007 - 2011
Jumlah Rapat Number of Meeting
Kehadiran Attendance
Priod 2007 - 2011
Muryanto 3
3 Muryanto
Klemi Subiyanto 3
3 Klemi Subiyanto
Muhadi 3
3 Muhadi
Pemimpin Divisi SDM 3
3 Head Human Resources Division
Periode 2011-2015 Priod 2011-2015
Yayat Sutaryat 12
12 Yayat Sutaryat
Agus Ruswendi 12
12 Agus Ruswendi
Klemi Subiyantoro 12
12 Klemi Subiyantoro
Pemimpin Divisi SDM Head Human Resources Division
Independensi Komite Remunerasi dan Nominasi
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari 4 empat pejabat, 2 dua orang Komisaris Independen, 1
satu orang Komisaris Non Independen dan 1 satu orang pejabat ex officio dari Pemimpin Divisi SDM.
4. Provide recommendations on the Independent Party who will be members of the Committee to the Audit
Committee and Risk Management Committee. 5. To evaluate the reporting of HR policies and make
suggestions for its improvementenhancement. 6. Facilitate the performance assessment of members of
the Board of Commissioners and Directors and deliver advice and evaluation of Key Performance Indicators.
7. Conduct self assessment in the execution of its duty, as well as carrying out specific duties given by the Board
of Commissioners.
Meeting of
Remuneration and
Nomination Committee Members and Attendance
During the year 2011, the Remuneration and Nomination Committee meetings have been held 14 times. The
following is the attendance rate information Member of the Remuneration and Nomination Meeting in 2011:
Independence of the Remuneration and Nomination Committee
Members of the Remuneration and Nomination Committee consists of 4 four officers, 2 two independent
commissioners, 1 one Non Independent Commissioner and 1 one ex officio officer of the Head Human Resources
Division.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
235
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Remunerasi dan Nominasi
Dalam rapat sepanjang tahun 2011, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melakukan pembahasan terhadap hal-
hal sebagai berikut: 1. Pembahasan persiapan penyusunan sistem dan
prosedur pemilihan danatau penggantian serta persiapan proses untuk rekomendasi calon pengurus
baik untuk Komisaris maupun Direksi, masa periode jabatan tahun 2011-2015.
2. Pembahasan rekrutmen anggota Komite Pemantau Risiko dari Pihak Independen.
3. Pembahasan rekrutmen anggota Komite Audit dari Pihak Independen.
4. Pembahasan evaluasi dan konsolidasi tentang Pedoman Kerja dan aspek hukum tentang Organisasi, Visi dan
Misi, tugas dan tanggung jawab, wewenang, rapat dan pelaporan Komite Remunerasi dan Nominasi.
5. Pembahasan tindak lanjut hasil rapat Dewan Komisaris mengenai perlunya evaluasi tentang Remunasi dan
Fasilitas lainnya bagi Pengurus bank bjb periode 2011-
2015. 6. Pembahasan terhadap surat dari Direksi Nomor 1488
SDM-PSDM2011 tanggal 21 Oktober 2011 perihal Laporan Evaluasi Kebijakan Remunerasi, dengan materi
pembahasan sebagai berikut: • Data Pegawai berdasarkan pangkat, pendidikan,
jabatan, dan usia. • DataPegawaiOutsourcing dan PKWT.
• DataPegawaiberdasarkanremunerasi,penghasilan, uang makan, dan konjungtur.
• Data fasilitas yang diterima pengurus dan pegawai.
• RencanapenambahanfasilitasCOPbagiPemimpin Divisi dan peningkatan fasilitas bagi tenaga
outsourcing. • AsuransipascakerjadanpenghapusanPjsPejabat
Sementara. 7. Pembahasan dana pensiun bagi Direksi.
8. Pembahasan penyusunan Rencana Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi tahun 2012 dan pembahasan
Key Performance Indicator bagi Direksi.
Implementation Report
of the
Remuneration and
Nomination Committee Activities
In meetings during the year of 2011, the Remuneration and Nomination Committee has held studies on the following
matters: 1. Discussion of preparation for system and procedures of
electoral andor replacement as well as the preparation process for candidate recommendations for the
management both for the Board of Commissioners and Directors, for the period from 2011 to 2015.
2. Discussion of recruitment of members of the Risk Monitoring Committee from an Independent Party.
3. Discussion of recruitment of members of the Audit Committee from an Independent Party.
4. Discussion of evaluation and consolidation of the Employment Guidelines and the legal aspects of
the organization, vision and mission, duties and responsibilities, authority, meeting, and the reporting
of the Remuneration and Nomination Committee. 5. Discussion on follow-up of meeting result of the Board
of Commissioners regarding the need for evaluation of
Remuneration and other facilities for Board of bank bjb
period of 2011-2015 6. Discussion of the letter from the Board of Directors
No. 1488SDM-PSDM2011 dated October 21, 2011 regarding the Report of the Remuneration Policy
Evaluation, with the following discussion materials: • Employee data, based on rank, education,
occupation, and age. • OutsourcingandPKWTEmployeeData.
• Employee Data, based on the remuneration of employees, income, food allowance, and
conjuncture. • Data of facilities received by administrators and
personnel. • PlanstoincreaseCOPfacilitiesfortheDivisionChief
and increased facilities for outsourcing. • Post-employment insurance and the removal of
Acting Officers. 7. Discussion of the pension fund for the Board of
Directors. 8. Discussion of preparation for Remuneration and
Nomination Committee Work Plan in 2012 and the discussion of Key Performance Indicators for the Board
of Directors.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
236
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Komite Pemantau Risiko
Komite Pemantau Risiko KPR bjb merupakan salah satu
komite yang dibentuk Dewan Komisaris Bank dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung
jawabnya, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 84PBI2006 tentang pelaksanaan Good
Corporate Governance bagi Bank Umum. KPR dibentuk berdasarkan Keputusan Dewan komisaris PT.
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk. Nomor 04ASKDK2009, tanggal 28 Juni 2007, Tentang
Pembentukan Komite dan Pedoman Kerja Komite Dewan Komisaris, Keputusan Dewan Komisaris, Nomor 02SK
DK2011, Tanggal 25 Agustus 2011, Tentang Pembagian Tugas dan Pelaksanaan Jadwal Kegiatan Dewan Komisaris
serta komite-komite dan Notulen Risalah Rapat Dewan Komisaris tanggal 27 Juli 2011,Tentang Pembentukan dan
Penujukan Ketua dan anggota Komite-komite.
Susunan Ketua dan Anggota KPR
Pada awal tahun 2011, ketua dan anggota KPR adalah sebagai berikut:
Ketua : Achmad Baraba
Anggota : Muhadi
Nury Effendi Rina Indiastuti
Sedangkan sejak bulan September tahun 2011, ketua dan anggota KPR adalah sebagai berikut:
Ketua : Achmad Baraba
Anggota : Muhadi
Nury Effendi Poppy Sofia
Riwayat Hidup Singkat Anggota Komite Pemantau Risiko
Nury Effendi
Warga Negara Indonesia. 55 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di Universitas Padjadjaran
Bandung tahun 1983, Magister of Art dari Universitas University of Ohio State tahun 1987 dan Doctor di bidang
Economics dari Universitas of Oklahoma tahun 2000.
Risk Monitoring Committee
Risk Monitoring Committee RMC bjb is one of the
committee established by the Board of Commissioners in order to support the effectivity of tasks and responsibilities
implementations, as stipulated in Bank Indonesia Regulation Number 84PBI2006 on the implementation of Good
Corporate Governance for Banks. RMC was established by the decision of the Board of
Commissioners of PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Number 04ASKDK2009, dated
June 28, 2007, on the establishment of the Committee and the Working Committee Guidelines Board, decision
of the Board of Commissioners, 02SKDK2011 Number, Date August 25, 2011, on the Establishment of Committee
and Board of Commissioners Committees Work Guidelines, Division of Tasks and Implementation of Activities Schedule
of Board of Commissioners and its Committees and Minutes of the Board of Commissioners Meeting dated
July 27, 2011 on the Establishment and Appointment of Chairman and members of Committees.
Chairman and Members of RMC
At the start of 2011, the chairman and members RMC are as follows:
Chairman :
Achmad Baraba
Member :
Muhadi Nury Effendi
Rina Indiastuti Whereas, since September of 2011, the chairman and
members KPR are as follows:
Chairman :
Achmad Baraba
Member :
Muhadi Nury Effendi
Poppy Sofia
A Brief History of the Risk Monitoring Committee Members
Nury Effendi
An Indonesian citizen. 55 years old. Graduated with a Degree in Economics from the University of Padjadjaran
Bandung in 1983, Master of Art from the University of Ohio State in 1987 and Doctor in Economics from the University
of Oklahoma in 2000.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
237
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
Menjabat Komite Pemantau Risiko bank bjb sejak 2007.
Jabatan lain yang pernah atau pernah dipegang antara lain:
Dosen FE Unpad 1984-sekarang, Pembantu Dekan Bidang Akademik, FEB Unpad 2009-sekarang, Peneliti Senior
LP3E Fakultas Ekonomi Unpad 2000-sekarang.
Poppy Sofia Koeswoyo
Warga Negara Indonesia. 48 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi dibidang
Akuntansi dari Universitas Indonesia tahun 1987, Magister Management Akuntansi dari Universitas Indonesia tahun
1995 dan Doctor di Universitas Kebangsaan Fakultas Philosophy tahun 2009
Menjabat Komite Pemantau Risiko bank bjb sejak 2011.
Jabatan lain yang pernah atau pernah dipegang antara lain:
Dosen FE Unpad 1992-sekarang, KAP Roebiandini dan Rekan 1996-sekarang, Anggota Komite GCG PT
Pembangkit Jawa Bali 2007-2010
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko
Tugas utama Komite Pemantau Risiko adalah:
1. Mengevaluasi Implementasi kebijakan manajemen risiko termasuk memantau pelaksanaan tugas Komite
Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko SKMR.
2. Memantau pelaksanaan manajemen risiko pada risk taking unit.
3. Mengkaji Rencana Bisnis Bank RBB sebelum mendapat persetujuan Dewan Komisaris, khususnya yang terkait
dengan risiko-risiko yang akan dihadapi oleh Bank. 4. Memantau dan memberikan tanggapan atas laporan
realisasi rencana bisnis. 5. Memonitor risiko yang dihadapi Bank dan memastikan
bahwa Direksi telah melakukan mitigasi risiko-risiko tersebut.
Appointed as member of the Risk Monitoring Committee of bank bjb since 2007. Other positions that currently or
has ever held among others: Lecturers at the Faculty of Economy of Universitas
Padjadjaran 1984-present, Assistant to the Dean for Academic Affairs, FEB Unpad 2009-present, LP3E Senior
Researcher of the Faculty of Economics of Unpad 2000- present.
Poppy Sofia Koeswoyo
Indonesian citizen. 48 years old. Holds a degree in Accounting from the University of
Indonesia in 1987, Master in Management Accounting from the University of Indonesia in 1995, and a Doctorate
from Kebangsaan University in the Faculty of Philosophy in 2009.
Appointed as Member of the Risk Monitoring Committee
of bank bjb since 2011. Other positions that has been or
are being held, among others, are: Lecturer FE Unpad 1992-present, KAP Roebiandini
dan Rekan 1996-eber, GCG Committee Member of PT pembangkit Jawa Bali 2007-2010
Duty and
Responsibility of
Risk Monitoring Committee
The main task of the Risk Monitoring Committee are:
1. Evaluate the implementation of risk management policies, including monitoring the performance duties
of the Risk Management Committee and The Risk Management Unit SKMR.
2. Monitor the implementation of risk management on the risk taking unit.
3. Assessing the Bank Business Plan B RBB prior to obtaining approval of the Board of Commissioners,
especially those related to the risks to be encountered by the Bank.
4. Monitor and respond to the report of the realization of business plans.
5. Monitor the risks faced by the Bank and ensure that the Board of Directors have conducted mitigation to those
risks.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
238
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Evaluasi atas pelaksanaan kebijakan pengelolaan risiko merekomendasikan penyempurnaan infrastruktur dan
metodologi pengukuran risiko. Secara berkala, Komite Manajemen Risiko melakukan penyempurnaan kebijakan
dan pedoman pengelolaan risiko agar dapat digunakan
untuk dasar pengambilan keputusan bisnis bank bjb.
Berkaitan dengan tugas pemantauan pelaksanaan tugas SKMR, Komite Pemantau Risiko telah mengevaluasi laporan
Profil Risiko Bank, meliputi risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi,
risiko strategi, dan risiko kepatuhan. Hingga akhir tahun 2011 telah terjadi pengelolaan risikio yang semakin
baik dibuktikan dengan peningkatan risk awareness di mayoritas risk taking unit. Metode pengukuran risiko
dan pengendaliannya terus menerus disempurnakan oleh SKMR.
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Pemantau Risiko Tahun 2011
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Pemantau Risiko Dalam Rapat, Komite Pemantau Risiko diantaranya telah
membahas: 1. Pelaksanaan manajemen risiko dalam operasional
Bank. 2. Evaluasi risk phylosophy dan risk assesment Bank.
3. Evaluasi risk profile Bank. 4. Temuan-temuan yang berpotensi risiko tinggi terhadap
operasional Bank. 5. Masalah-masalah spesifik yang berkaitan dengan
manajemen risiko.
Kegiatan KPR Tahun 2011
Sesuai pedoman kerja KPR, maka pada tahun 2011 disusun rencana kerja sebagai berikut:
No Kegiatan Sesuai Program Kerja KPR Tahun 2011
2011 RMC Activity Program
1. Menyusun rencana kerja tahunan Komite sesuai arahan Komisaris dan
ketentuan yang berlaku di Bank Prepare the Committee’s annual work plan as directed by
the Commissioner and the applicable regulations of the Bank 2.
Mengevaluasi implementasi kebijakan manajemen risiko dan pelaksanaannya, serta melaporkan dan memberikan rekomendasi
berdasarkan hasil evaluasi kepada Dewan Komisaris Evaluating the implementation of risk management policies
and practices, and report as well as make recommendations based on the evaluation results to the Board of Commissioners
3. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan tugas Satuan
Kerja yang menjalankan fungsi Manajemen Risiko guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
Monitoring and evaluating the implementation of the Task Force job that runs the risk management function in order to make
recommendations to the Board of Commissioners 4.
Mengkaji dan mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan
Assess and evaluate the Directors responsibility in relation with the implementation of risk management conducted
Evaluation on the implementation of risk management policies and recommend infrastructure improvements and
methodologies of risk measurement. Periodically, the Risk Management Committee improve its risk management
policies and guidelines to be used as a base of bank bjb
business decisions. In association with the task of monitoring the duties
performance of SKMR, Risk Monitoring Committee has evaluated the Bank’s Risk Profile reports, including credit
risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, reputation risk, strategic risk, and compliance risk. By the
end of 2011 there has been better risk management as evidenced by an increase in risk awareness in the majority
of risk-taking unit. Risk measurement method and its control is continuously being perfected bt SKMR.
Activities Report
Risk Monitoring
Committee Year 2011
Activities Report of Risk Monitoring Committee Meeting, of which Risk Monitoring Committee has been discussing:
1. Implementation of risk management in Bank operations.
2. Evaluation of Bank risk philosophy and risk assessment.
3. Evaluation of Bank risk profile. 4. Findings of high risk potential in Bank operations.
5. Specific issues related to risk management.
2011 RMC Activities
In accordance with the RMC Guidelines, 2011 work plan was prepared as follows:
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
239
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
No Kegiatan Sesuai Program Kerja KPR Tahun 2011
2011 RMC Activity Program
5. Mengkaji dan mengevaluasi atas usulan Direksi yang terkait dengan
pelaksanaan manajemen risiko yang memerlukan persetujuan Komisaris Reviewing and evaluating the proposals of the Board of
Directors relating to the implementation of risk management requiring the approval of the Commissioner
6. Mengevaluasi, mengkaji dan memberikan rekomendasi atas rencana
bisnis dan rencana kerja sebelum mendapat persetujuan Dewan Komisaris, khususnya yang terkait dengan risiko-risiko yang akan
dihadapi oleh Bank Evaluate, assess and provide recommendations on the
business plan and work plan prior to obtaining the approval of the Board of Commissioners, specifically those related to the risks which
will be encountered by the Bank 7.
Memantau danatau memberikan tanggapan atas laporan realisasi rencana bisnis dan rencana kerja
Monitor andor to respond to the report of the realization of business plans and work plans
8. Mengevaluasi perkembangan portofolio pinjaman
Evaluate the development of the loan portfolio 9.
Memantau restrukturisasi pinjaman, penghapus-bukuan pinjaman dan recoverynya
monitor the restructuring of loans, loan write offs and recoveries
10. Memonitor bank wide risk yang dihadapi bank dan memastikan bahwa
Direksi telah melakukan mitigasi risiko-risiko tersebut Monitor the bank wide risks faced by banks and ensure
that the Directors have mitigated those risks 11.
Mengkaji ulang secara berkala terhadap kebijakan dan strategi usaha Bank dan memastikan bahwa Direksi telah memantau efektivitas
pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Periodically reviewing the policy and the Bank’s business
strategy and ensuring that the Directors has been monitoring the effectivity of Internal Control System
12. Mengevaluasi hasil pemantauan atas kepatuhan Bank terhadap
Peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Evaluating the results of compliance monitoring of the Bank Indonesia Regulation and applicable legislations
13. Memberikan masukan-masukan kepada Dewan Komisaris dalam
rangka perbaikan dan pengembangan kebijakan manajemen risiko Bank
Provide inputs to the Board of Commissioners in order to repair and develop of the bank’s risk management policy
14. Melakukan penelaahan atas informasi yang berkaitan dengan
manajemen risiko dalam laporan-laporan yang akan dipublikasikan Bank
Conducted a review on informations relating to risk management in the reports to be published the Bank
15. Melakukan penelaahan atas pengelolaan manajemen risiko dan
kepatuhan atas peraturan dan perundang-undangan yang berlaku bersama dengan manajemen, auditor eksternal, Divisi Audit Intern serta
Satuan Kerja yang menjalankan fungsi Manajemen Risiko Conducted a review of the management of risk
management and compliance with regulations and legislation applicable in conjunction with the management, external auditors,
Internal Audit Division and Task Force that performs the Risk Management function
16. Mengkaji risk philosophy yang telah ditetapkan Bank dan memastikan
bahwa risk philosophy tersebut telah direfleksikan pada tiap kebijakan Bank dan dikomunikasikan kepada seluruh Pegawai Bank sehingga
dapat terbentuk budaya risiko risk culture yang kondusif Assessing the risk philosophy that has been established
by the Bank and ensure that the risk philosophy has been reflected in evey policy of the Bank and communicate it to all employees, forming a
conducive risk culture 17.
Memastikan bahwa Bank telah memiliki risk appetite dan risk tolerance serta telah dijabarkan kedalam kebijakan pada tiap unit kerja, unit
bisnis dan Bank secara keseluruhan Ensure that the Bank has had a risk appetite and risk
tolerance, and has been translated into policies for each labor units, business units and the Bank as a whole
18. Memberi masukan atas penetapan strategi dan objektif tiap unit kerja,
unit bisnis dan Bank secara keseluruhan agar sejalan dengan risk appetite dan risk tolerance yang telah ditetapkan sebelumnya
Provide inputs for setting the strategies and objectives of each labor units, business units and the Bank as a whole in line with
predetermined risk appetite and risk tolerance predetermined 19.
Memberi masukan atas struktur organisasi, pendelegasian tanggung jawab dan kewenangan serta kebijakanpraktik manajemen Sumber
Daya Manusia agar mendukung risk culture yang dikehendaki Bank Provide input on organizational structure, delegation of
responsibility and authority as well as the policy practice of Human Resource management in order to support the Bank’s desired risk
culture 20.
Melakukan evaluasi dan memberikan masukan terhadap metode yang digunakan Manajemen Bank serta pelaksanaan dari proses-proses
Manajemen Risiko To evaluate and provide input to the methods used by
the Bank management and the implementation processes of Risk Management
21. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku Carry out other tasks given by the Board of Commissioners
under the provisions of the applicable legislations 22.
Memutahirkan secara periodik Pedoman Kerja Komite Pemantau Risiko Periodically updates the Guidelines for Risk Monitoring
Committee
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
240
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Independence of Head and Members of The Risk Monitoring Committee
Chairman and members RMC consists of two Independent Commissioners, and two independent member
Work Mechanism
RMC work is based on the annual work program attached, prepared and approved by the Board of Commissioners.
Based on the Work Program, there is a routine risk monitoring activities monthly, quarterly, and yearly, as well
as activities that are not in a specified time frame as the capabilities improvement activities of the Chairman and
the members of the RMC. RMC conducts weekly meetings which are RMC internal
meetings, coordination meetings with the division of risk management, audit committee or joint meeting with other
units in accordance with work programs and as needed.
Meeting of Risk Monitoring Committee Members and Attendance
During the year 2011 as many as 36 thirty six meetings and reporting of Remuneration and Nomination Committee
has been implemented, the agenda of the meeting is in accordance with the activities plan, or that are incidental in
accordance with the conditions that arise as follows:
Independensi Ketua dan Anggota Komite Pemantau Risiko
Ketua dan anggota KPR terdiri dari dua orang Komisaris Independen, dan dua orang anggota independen
Mekanisme Kerja
KPR bekerja berdasarkan program kerja tahunan yang disusun dan disetujui Dewan Komisaris. Berdasarkan
Program Kerja tersebut, terdapat kegiatan pemantauan risiko rutin bulanan, triwulanan, dan tahunan, serta
kegiatan yang tidak ditetapkan waktu pelaksanaannya seperti kegiatan peningkatan kapabilitas Ketua dan
anggota KPR. KPR melaksanakan rapat mingguan yang merupakan rapat
internal KPR, rapat koordinasi dengan Divisi Manajemen Risiko, Komite Audit, atau rapat gabungan dengan bagian
lain sesuai program kerja dan kebutuhan.
Rapat dan Kehadiran Anggota Komite Pemantau Risiko
Selama tahun 2011 telah dilaksanakan rapat dan pelaporan dari Komite Remunerasi dan Nominasi sebanyak 36 Tiga
puluh enam kali kali rapat, dengan agenda rapat sesuai dengan rencana kegiatan ataupun yang sifatnya insidental
sesuai dengan kondisi yang timbul sebagai berikut
Kehadiran Rapat Komite Pemantau Risiko
Risk Monitoring Committee Meeting Attendance
Komite Pemantau Risiko Kehadiran Attendance
Risk Monitoring Committee
Periode Januari-Agustus 2011 January-August, Priod 2011
Achmad Baraba 24
Achmad Baraba Muhadi
8 Muhadi
Nury Effendi 24
Nury Effendi Rina Indiastuti
24 Rina Indiastuti
Periode September-Desember 2011 September-December, Priod 2011
Achmad Baraba 12
Achmad Baraba Muhadi
12 Muhadi
Nury Effendie 12
Nury Effendie Poppy Sofia Koeswayo
12 Poppy Sofia Koeswayo
Demikian Laporan TahunanAnnual Report Komite Remunerasi dan Nominasi tahun 2011, kami sampaikan
kepada Dewan Komisaris , sebagai bahan lebih lanjut. We convey the Annual Report of the Remuneration
and Nomination Committee in 2011, to the Board of Commissioners, as further material.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
241
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
Komite Direksi
Saat ini, Direksi bank bjb dibantu oleh beberapa Komite
Eksekutif dalam menjalankan tugasnya, yaitu:
Komite Manajemen Risiko
Pembentukan Komite Manajemen Risiko telah disahkan melalui Surat Keputusan Direksi PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Nomor 580SK-DIR MR2011 tentang Pembentukan Anggota Susunan Tim
ALCO, CPC, dan RMC bank bjb pada tanggal 13 Oktober
2011. Adapun Susunan Anggota Komite Manajemen Risiko bank
bjb adalah sebagai berikut: Ketua
: Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko
Sekretaris : Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Anggota Permanen:
1. Direktur Konsumer 2. Direktur Komersial
3. Direktur Operasi 4. Direktur Treasury International
5. Pemimpin Divisi Kepatuhan dan Hukum 6. Pemimpin Audit Internal
7. Pemimpin Divisi Keuangan dan Akuntasi 8. Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis
9. Pemimpin Divisi Credit Risk Reviewer
Terbentuk Pada Januari 2012
Anggota Non Permanen:
1. Pemimpin Divisi Layanan Operasional 2. Pemimpin Divisi Card Center Electronic Banking
3. Pemimpin Divisi Jaringan dan Pengembangan Layanan 4. Pemimpin Divisi SDM
5. Pemimpin Divisi Treasury 6. Pemimpin Divisi Internasional
7. Pemimpin Divisi Korporasi dan Komersial 8. Pemimpin Divisi Konsumer
9. Pemimpin Divisi Mikro Ritel 10. Pemimpin Divisi Umum
11. Pemimpin Divisi Change Management Office 12. Pemimpin Divisi Pendidikan Pelatihan
13. Pemimpin Divisi Manajemen Anak Perusahaan
Directors Committees
Currently, bank bjb’s Board of Directors is assisted by several
Executive Committees in performing its duties, namely:
Risk Management Committee
Establishment of the Risk Management Committee has been ratified by the Decree of Directors of PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Number
580SK-DIRMR2011 on bank bjb’s ALCO, CPC, and RMC
Team Member Structure Formation dated October 13, 2011.
The composition of the Risk Management Committee
Member of bank bjb is as follows: Head
: Compliance and Risk Management Director
Secretary : Head of Risk Management Division Permanent Member:
1. Consumers Director 2. Commercial Director
3. Operations Director 4. Director of Treasury International
5. Head of Legal and Compliance Division 6. Head of Internal Audit
7. Head of Finance and Accounting Division 8. Head of Strategic Planning Division
9. Head of Credit Risk Reviewer Division
Formed in January 2012
Non Permanent Member:
1. Head of Operations Services Division 2. Head of Card Center Electronic Banking Division
3. Head of Networking and Services Development Division
4. Head of HR Division 5. Head of Treasury Division
6. Head of International Division 7. Head of Corporation and Commercial Division
8. Head of Consumers Division 9. Head of Micro Retail Division
10. Head of General Division 11. Head of Change Management Office Division
12. Head of Learning Training Division 13. Head of Subsidiary Management Division
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
242
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
14. Pemimpin Divisi Corporate Secretary 15. Pemimpin Divisi Institutional Banking
16. Pemimpin Divisi Teknologi Informasi Tugas pokok Komite Manajemen Risiko berdasarkan Surat
Keputusan Direksi tersebut diatas sekurang-kurangnya meliputi:
1. Penyusunan kebijakan manajemen risiko serta perubahannya, termasuk strategi manajemen risiko
dan contingency plan dalam kondisi eksternal tidak normal terjadi.
2. Melakukan perbaikan dan penyempurnaan penerapan manajemen risiko yang dilakukan secara berkala
maupun insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Bank yang mempengaruhi
kecukupan permodalan dan profil risiko Bank dan hasil evaluasi terhadap efektivitas penerapan tersebut.
3. Menetapkan perubahan materi yang terdapat pada kebijakan dan prosedur penerapan manajemen risiko.
4. Melakukan evaluasi terhadap penerapan model-model pengukuran risiko Bank.
5. Memastikan dilakukannya pengawasan risiko melalui penetapan toleransi atau limit risiko yang dapat
diterima serta alokasi modal terkait cadangan risiko untuk seluruh kegiatan operasional Bank.
6. Mengkoordinasikan dan memantau seluruh strategi manajemen risiko.
7. Menilai keseluruhan komposisi risiko dalam portofolio Bank.
8. Mengkaji proposal mengenai produk dan aktivitas baru dan menilai kemampuan Bank untuk melaksanakan
produk dan aktivitas baru tersebut. 9. Melakukan evaluasi terhadap penyusunan contingency
plan dalam kondisi tidak normal worst case scenario. 10. Melakukan pemantauan kecukupan permodalan Bank
terhadap risk exposure sesuai ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.
11. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan manajemen risiko.
Komite Kebijakan Kredit
Pembentukan Komite Kebijakan Kredit telah disahkan melalui Surat Keputusan Direksi PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Nomor 580SKDIR- MR2011 tanggal 13 Oktober 2011 tentang Pembentukan
14. Head of Corporate Secretary Division 15. Head of Institutional Banking Division
16. Head of Information Technology Division The main tasks of the Risk Management Committee is
based on the above-mentioned Decree of the Board of Directors and shall at least include:
1. Risk management policy and amendments thereto, including the risk management strategy and the
contingency plan in the external conditions which do not normally occur
2. Improving and refining risk management that is carried out periodically and incidentally as a result of changes
in the external and internal conditions which affect the Bank’s capital adequacy and risk profile of the
Bank and the evaluation of the effectiveness of such implementation.
3. Establish material changes in policies and procedures of risk management implementations.
4. Evaluate the application of Banks’s risk measurement models.
5. Ensure the application of risk control through the establishment of tolerances or limits of acceptable risks
and capital allocation related to the risk seserves for all Bank’s operational activities.
6. Coordinate and monitor all risk management strategy. 7. Assess the overall risk composition in the portfolio of
the Bank. 8. Reviewing proposals regarding new products and
activities and assess the Bank’s ability to implement the new products and activities.
9. Evaluate the preparation of contingency plan in worst case scenarios.
10.To monitor the adequacy of bank capital to risk exposure in accordance with Bank Indonesia regulations.
11.Evaluate the effectiveness of risk management.
Credit Policy Committee
The establishment of Credit Policy Committee was approved by Decree of Directors of PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk Number 580SKDIR-MR2011
dated October 13, 2011 on the bank bjb Formation of
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
243
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
Anggota Susunan Tim ALCO, CPC, dan RMC bank bjb.
Adapun susunan Komite Kebijakan Kredit adalah sebagai berikut:
Ketua :
Direktur Utama
Wakil Ketua :
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko
Sekretaris :
Pemimpin Divisi Manajemen Risiko
Anggota Permanen:
1. Direktur Treasury International 2. Direktur Komersial
3. Direktur Konsumer 4. Pemimpin Divisi Korporasi Komersial
5. Pemimpin Divisi Konsumer 6. Pemimpin Divisi Mikro Ritel
7. Pemimpin Divisi Card Center Electronic Banking 8. Pemimpin Divisi Treasury
9. Pemimpin Divisi Kepatuhan dan Hukum 10. Pemimpin Divisi Audit Internal
11. Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis 12. Pemimpin Divisi Internasional
13. Pemimpin Divisi Credit Risk Reviewer Terbentuk pada Januari 2012
Anggota Non Permanen:
1. Pemimpin Divisi Jaringan dan Pengembangan Layanan 2. Pemimpin Divisi Akuntansi
3. Pemimpin Divisi SDM 4. Pemimpin Divisi Manajemen Anak Perusahaan
5. Pemimpin Divisi Layanan Operasional
Komite Kebijakan Kredit memiliki tugas pokok sebagai berikut:
1. Merumuskan dan menetapkan permasalahan yang bersifat signifikan dan material, meliputi penyusunan
kebijakan kredit beserta perubahannya, perbaikan atau penyempurnaan penerapan termasuk strategi kebijakan
kredit serta contingency plan apabila terdapat kondisi yang tidak normal.
2. Menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal di bidang
Structure Members of ALCO , CPC, and RMC team The Credit Policy Committee composition is as follows:
Chairman :
President Director
Vice Chairman :
Compliance and Risk Management Director
Secretary :
Head of Risk Management Division
Permanent Member:
1. Director of Treasury International 2. Commercial Director
3. Consumers Director 4. Head of Corporation and Commercial Division
5. Head of Consumers Division 6. Head of Micro Retail Division
7. Head of Card Centre Electronic Banking Division 8. Head of Treasury Division
9. Head of Legal and Compliance Division 10. Head of Internal Audit
11. Head of Strategic Planning Division 12. Head of International Division
13. Head of Credit Risk Reviewer Division Formed in January 2012
Non Permanent Member:
1. Head of Networking and Services Development Division
2. Head of Accounting Division 3. Head of HR Division
4. Head of Subsidiary Management Division 5. Head of Operations Services Division
Credit Policy Committee has the following main tasks: 1. Formulate and define issues that are significant and
material, including the preparation of credit policy and amendments thereto, including the repair or
improvement of the implementation of credit policy strategy and contingency plan if an abnormal condition
occurs 2. Specify matters related to business decisions that
deviate from normal procedures in the areas of credit,
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
244
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
kredit, antara lain keputusan pelampauan ekspansi kredit yang signifikan dibandingkan dengan rencana
bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya. 3. Merumuskan kebijakan perkreditan berdasarkan hal-hal
khusus yang dikehendaki risk appetite yang berkaitan dengan:
a. Target market dan porsi b. Segmentasi
c. Risk Mitigation d. Maksimum hapus buku
4. Merumuskan limit kewenangan memutus kredit. 5. Menetapkan kebijakan dalam hal kredit bermasalah
berupa: a. Penyelamatan
rescheduling, reconditioning,
restructuring, atau b. Penyelesaian melalui proses di pengadilan ataupun
proses di luar pengadilan. 6. Mengawasi pelaksanaan KPB secara konsisten serta
merumuskan pemecahan masalah apabila terdapat hambatankendala dalam penerapan KPB.
7. Melaksanakan pengkajianevaluasi secara berkala terhadap KPB dan memberikan saran kepada Direksi
apabila diperlukan perubahan atau penambahan KPB. 8. Melaksanakan pengkajian terhadap efektivitas Sistem
Pengendalian Internal Perkreditan secara berkala. 9. Memantau serta memberikan saran atas perencanaan
dan pelaksanaan training di bidang perkreditan. 10. Memantau dan mengevaluasi:
a. Perkembangan dan kualitas portofolio perkreditan secara keseluruhan termasuk perkembangan dan
kualitas kredit yang diberikan kepada pihak yang terkait dengan Bank dan debitur-debitur besar
tertentu. b. Pelaksanaan kewenangan memutus kredit dan
ketentuan BMPK Batas Maksimum Pemberian Kredit.
c. Kepatuhan terhadap
ketentuan perundang-
undangan dan peraturan lainnya dalam pelaksanaan pemberian kredit.
d. Penyelesaian kredit bermasalah sesuai dengan yang ditetapkan dalam KPB.
e. Kepatuhan dalam memenuhi ketentuan mengenai kecukupan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
CKPN. including significant excess of credit expansion decisions
compared with the Bank’s business plan which has been previously established.
3. Formulate a credit policy based on risk appetite relating to:
a. Target market dan portion b. Segmentation
c. Risk Mitigation d. Maximum write off
4. Formulating the authorized limit of credit 5. Established a policy for non performing loans in the
form: a. Rescue rescheduling, reconditioning, restructuring,
or b. Settlement through the in court or out of court
processes. 6. Consistently monitor the implementation of the CDE
and formulate a basis if there is a problem-solving barriers obstacles in the implementation of CDE.
7. Conduct the assessmentevaluation on a regular basis to CDE and provide advice to the Board of Directors when
required changes or additions to CDE are needed. 8. Carry out the assessment on the effectiveness of
Internal Control System for Credit periodically. 9. Monitor and provide advice on the planning and
implementation of training in the field of credit. 10. Monitor and evaluate:
a. Developments and the overall quality of credit portfolio including the development and the quality
of loans to parties related to the Bank and certain large debtors.
b. Authority to decide the implementations of credit and the provision of LLL legal Lending Limit.
c. Compliance with applicable laws and other regulations in the implementation of lending.
d. Settlement of non performing loans in accordance with that specified in the CDE.
e. Compliance in meeting the terms of the adequacy of Reserves for Impairment Losses CKPN.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
245
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
f. Debitur-debitur besar tertentu dan kredit yang berada dalam daftar kredit dalam pengawasan
khusus. g. Pencapaian target Rencana Kerja dan Pengawasan
Kredit Bermasalah.
Komite Pengarah Teknologi Informasi
Pembentukan Komite Pengarah Teknologi Informasi telah
disahkan melalui
Surat Keputusan
Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,
Tbk. Nomor 0280SKDIR-TI2011 tentang Perubahan Pembentukan Komite Pengarah Teknologi Informasi
tanggal 28 April 2011. Berdasarkan SK Direksi tersebut, susunan Komite Pengarah
Teknologi Informasi adalah sebagai berikut: Pengarah
: Direksi
Ketua :
Direktur Operasi Wakil Ketua
: Direktur Kepatuhan dan
Manajemen Risiko Sekretaris
: Pemimpin Divisi Teknologi Informasi
Anggota Permanen:
• PemimpinDivisiManajemenRisiko
•
PemimpinDivisiLayananOperasional
• PemimpinDivisiKeuanganAkuntansi
•
PemimpinDivisiCard Center dan Electronic Banking
Anggota Tidak Permanen:
Pemimpin Divisi lainnya yang berkaitan dengan pembahasan agenda Rapat Komite.
Wewenang dan tanggung jawab Komite Pengarah Teknologi Informasi adalah:
1 Rencana strategis TI Information Technology Strategic Plan yang sesuai dengan rencana strategis kegiatan
usaha Bank. Dalam memberikan rekomendasi, komite hendaknya memperhatikan faktor efisiensi, efektivitas
serta hal-hal sebagai berikut: a. Rencana pelaksanaan road-map untuk mencapai
kebutuhan TI yang mendukung strategi bisnis Bank. Road map terdiri dari kondisi saat ini current
f. Certain large debtors and loans that are in the list of credits under special surveillance.
g. Achievement of Work Plan targets and Monitoring of Non Performing Loans.
Information Technology
Steering Committee
Establishment of Information Technology Steering Committee ITSC was approved by Decree of Directors of
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten No. 359SKDIR-TI2008 on the establishment of Information
Technology Steering Committee dated May 9, 2008.
Based on the decree of Directors, the composition of ITSC members are as follows:
Guide :
Directors Chairman
: Operations Director
Vice :
Compliance and Risk Management Secretary
: Head of Information
Technology Division
Permanent Member:
• PemimpinDivisiManajemenRisiko
•
PemimpinDivisiLayananOperasional
• PemimpinDivisiKeuanganAkuntansi
•
PemimpinDivisiCardCenterdan Electronic Banking
Non Permanent Member:
Other division leaders associated with the discussion of the Committee Meeting agenda.
The authority and the responsibility of the Information Technology Steering Committee are as follow:
1 Strategic Plan for IT Information Technology Strategic Plan, which is aligned with the Bank’s strategic plan for
its’ business activities. In providing recommendations, the Committee should take into account the efficiency,
effectiveness, and any of the following: a. Implementation plan road-map to reach the IT
needs that support the Bank’s business strategy. The road map consists of the current state, conditions
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
246
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
state, kondisi yang ingin dicapai future state serta langkah-langkah yang akan dilakukan untuk
mencapai future state; b. Sumber daya yang dibutuhkan;
c. Keuntunganmanfaat yang akan diperoleh saat rencana diterapkan.
2 Perumusan kebijakan dan prosedur TI yang utama seperti kelayakan pengamanan TI dan manajemen
risiko terkait penggunaan TI di Bank. 3 Kesesuaian proyek-proyek TI yang disetujui dengan
Rencana Strategis TI. Komite juga menetapkan status prioritas proyek TI yang bersifat kritikal berdampak
signifikan terhadap kegiatan operasional Bank, misalnya pergantian core banking application, server
production, dan topologi jaringan. 4 Kesesuaian pelaksanaan proyek-proyek TI dengan
rencana proyek project charter yang disepakati dalam service level agreement. Komite hendaknya melengkapi
rekomendasi dengan hasil analisis dari proyek-proyek TI yang utama sehingga memungkinkan Direksi
mengambil keputusan secara efisien. 5 Kesesuaian TI dengan kebutuhan sistem informasi
manajemen yang mendukung pengelolaan kegiatan usaha Bank.
6 Efektivitas langkah-langkah minimalisasi risiko atas investasi Bank pada sektor TI dan bahwa investasi
tersebut memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan bisnis Bank.
7 Pemantauan atas kinerja TI dan upaya peningkatannya, misalnya dengan mendeteksi keusangan TI dan
mengukur efektivitas dan efisiensi penerapan kebijakan pengamanan TI.
8 Upaya penyelesaian berbagai masalah terkait TI yang tidak dapat diselesaikan oleh satuan kerja pengguna
dan satuan kerja penyelenggara. Komite dapat memfasilitasi hubungan antara kedua satuan kerja
tersebut. 9 Kecukupan dan alokasi sumber daya yang dimiliki
Bank. Apabila sumber daya yang dimiliki tidak memadai dan Bank akan menggunakan jasa pihak lain dalam
penyelenggaraan TI maka Komite harus memastikan Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur terkait.
to be achieved future state as well as measures adopted to achieve the future state;
b. Necessary resources; c. Advantagesbenefits gained when the plan is
implemented. 2 Formulation of major IT policies and procedures such
as the feasibility of IT security and risk management in relation to the use of IT in the Bank.
3 Suitability of IT projects which are approved by the IT Strategic Plan. The committee also set the priority
status to IT projects that are critical have significant impact on the operations of the Bank, such as core
banking application change, server production, and network topology.
4 Suitability of the implementation of IT projects with the project plan project charter as agreed in the service
level agreement.
5 Suitability of IT to the needs of management information systems that support the management of the Bank’s
business activities. 6 effectiveness of risk minimization measures on the
bank’s investment in the IT sector and ensuring the investment to contribute to the achievement of business
objectives of the Bank. 7 Monitoring of IT performance and its improvement
efforts, for example, by detecting the IT financial status and measuring the effectiveness and efficiency of the
implementation of IT security policy. 8 In resolving various IT related issues that can not be
resolved by the user work units and provider work units. The Committee may facilitate the relationship
between the work units. 9 Adequacy and allocation of resources held by the Bank.
If the resources is inadequate and the Bank will use the services of other parties in the implementation of IT,
then the IT Steering Committee should ensure that the Bank has related policies and procedures.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
247
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
ALCO Asset Liability Committee
bank bjb telah membentuk ALCO berdasarkan Surat
Keputusan Direksi Nomor 790SKDIR-TRIS2005 tanggal 20 Oktober 2005 tentang Pembentukan Tim ALCO dan
SSG-ALCO PT. Bank Jabar, dan Surat Keputusan Direksi Nomor 580SKDIR-MR2011 tanggal 13 Oktober 2011
tentang Pembentukan Anggota Susunan Tim ALCO, CPC,
dan RMC bank bjb. Anggota ALCO bank bjb berdasarkan Surat Keputusan
Direksi tersebut diatas adalah sebagai berikut:
Susunan Tim Asset Liability Committee
ALCO
• PenanggungJawab:
Direksi
• Ketua:
1. Direktur Treasury Internasional 2. Direktur Komersial
3. Direktur Konsumer
• Sekretaris:
1. Pemimpin Divisi Treasury 2. Pemimpin Divisi Manajemen Risiko
• AnggotaPermanen:
1. Pemimpin Divisi Korporasi Komersial 2. Pemimpin Divisi Konsumer
3. Pemimpin Divisi Mikro Ritel 4. Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis
5. Pemimpin Divisi Card Center Electronic Banking 6. Pemimpin Divisi Keuangan Akuntasi
7. Divisi Internasional 8. Pemimpin Divisi Institutional Banking
9. Pemimpin Divisi Credit Risk Reviewer 10. Pemimpin Divisi Jaringan Pengembangan
Layanan Terbentuk pada Januari 2012
• AnggotaNonPermanen:
1. Pemimpin Divisi Teknologi Informasi 2. Pemimpin Divisi Umum
3. Pemimpin Divisi Kepatuhan Hukum
ALCO Asset Liability Committee
bank bjb has established ALCO pursuant to the Directors
Decree No. 790SKDIR-TRIS2005 dated October 20, 2005 on the Establishment of ALCO and SSG-ALCO PT. Bank
Jabar, and the Directors Decree No. 580SKDIR-MR2011 dated October 13, 2011 on the Formation of Structure
Members of bank bjb’s ALCO, CPC, and RMC team.
bank bjb ALCO members based on the Directors Decree of
the above are as follows:
Composition of Asset Liability Committee ALCO Team
• Personsincharge:
Directors
• Chairman:
1. Treasury International Director 2. Commercial Director
3. Consumers Director
• Secretary:
1. Head of Treasury Division 2. Head of Risk Management Division
• PermanentMember:
1. Head of Corporate Commercial Division 2. Head of Consumers Division
3. Head of Micro Retail Division 4. Head of Strategic Planning Division
5. Head of Card Center Electronic Banking Division 6. Head of Accounting Finance Division
7. International Division 8. Head of Institutional Banking Division
9. Head of Credit Risk Reviewer Division 10. Head of Networking Services Development
Division Formed in January 2012
• NonPermanentMember:
1. Head of Information Technology Division 2. Head of General Division
3. Head of Legal and Compliance Division
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
248
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
4. Pemimpin Divisi Corporate Secretary 5. Pemimpin Divisi SDM
6. Pemimpin Divisi Layanan Operasional 7. Pemimpin Divisi pendidikan Pelatihan
8. Pemimpin Change Management Office 9. Pemimpin Divisi Audit Internal
10. Pemimpin Divisi Manajemen Anak Perusahaan 11. Pemimpin Kantor Wilayah
Susunan Tim Staf Suppoting Group SSG
– ALCO
• KetuaSSGALCO:
Pemimpin Divisi Treasury
• WakilKetua:
1. Pemimpin Divisi Korporasi Komersial 2. Pemimpin Divisi Konsumer
3. Pemimpin Divisi Manajemen Risiko
• Sekretaris
1. Pemimpin Grup Manajemen Likuiditas ALM 2. Pemimpin Grup Risiko Likuiditas Pasar
3. Pemimpin Grup Komersial
• Anggota:
1. Pemimpin Divisi Mikro Ritel 2. Pemimpin Divisi Card Center Electronic Banking
3. Pemimpin Divisi Internasional 4. Pemimpin Divisi Institusional Banking
5. Pemimpin Divisi Credit Risk Reviewer 6. Pemimpin Divisi Keuangan Akuntasi
7. Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis 8. Pemimpin Grup Perencanaan Strategis
9. Pemimpin Grup Korporasi 10. Pemimpin Grup Supervisi Mikro Ritel
11. Pemimpin Grup Treasury Trading 12. Pemimpin Grup Trade Finance Services
13. Pemimpin Grup Operational TI 14. Pemimpin Grup Likuiditas
15. Pemimpin Grup Akutansi Manajemen 16. Pemimpin Grup Risiko Kredit
17. Pemimpin Grup Risiko Operasional 18. Pemimpin Grup Busines Legal
19. Pemimpin Grup Hubungan Investor 20. Pemimpin Grup KPR Business Process
4. Head of Corporate Secretary Division 5. Head of HR Division
6. Head of Operations Services Division 7. Head of Learning Training Division
8. Head of Change Management Office Division 9. Head of Internal Audit Division
10. Head of Subsidiary Management Division 11. Head of Regional Offices
Composition of Staff Supporting Group SSG – ALCO
• ChairmanSSGALCO:
Head of Treasury Division
• ViceChairman:
1. Head of Corporation Commercial Division 2. Head of Consumers Division
3. Head of Risk Management Division
• Secretary:
1. Head of Liquidity Management ALM Group 2. Head of Liquidity Market Risk Group
3. Head of Commercial Group
• Member:
1. Head of Micro Retail Division 2. Head of Card Center Electronic Banking Division
3. Head of International Division 4. Head of Institutional Banking Division
5. Head of Credit Risk Reviewer Division 6. Head of Accounting Finance Division
7. Head of Strategic Planning Division 8. Head of Strategic Planning Group
9. Head of Corporation Group 10. Head of Micro Retail Supervision Group
11. Head of Treasury Trading Group 12. Head of Trade Finance Services Group
13. Head of IT Operational Group 14. Head of Liquidity Group
15. Head of Management Accounting Group 16. Head of Credit Risk Group
17. Head of Operations Risk Group 18. Head of Legal Business Group
19. Head of Investor Relation Group 20. Head of KPR Business Process Group
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
249
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
21. Pemimpin Grup Pengembangan Produk Prosedur, Divisi Mikro Ritel
22. Pemimpin Grup Pengembangan Produk Prosedur, Divisi Korporasi Komersial
23. Pemimpin Grup Pengembangan Produk Prosedur, Divisi Konsumer
Terbentuk pada Januari 2012 Tugas pokok ALCO Asset Liability Committee adalah:
1. Bertanggung jawab atas pencapaian rentabilitas Bank sesuai dengan target keuntungan laba, pertumbuhan
neraca dan beberapa ukuran rentabilitas yang telah ditetapkan dalam anggaran.
2. Melakukan rapat secara berkala minimum sebulan sekali untuk menilai, merencanakan, dan mengambil
langkah berupa kebijaksanaan dan action plan untuk mengejar target rencana kerja dan anggaran dengan
realisasi yang terjadi serta usulan kemungkinan perubahan anggaran.
3. Merumuskan dan memutuskan pricing strategy yang meliputi:
a. Loan Pricing Based Lending Rate, Time Deposit, Deposit On Call, dll.
b. Deposit Pricing Demand Deposit, Time Deposit, Deposit On Call, dll.
c. Pricing Produk dan Jasa Bank Lainnya. 4. Melakukan rapat secara berkala untuk menilai,
mengevaluasi performance Bank yang berkaitan dengan posisi gap management, batas Maksimum Pemberian
Kredit BMPK dan Posisi Devisa Netto PDN. 5. Mengevaluasi posisi risiko suku bunga Bank dan strategi
Bank untuk memastikan bahwa hasil risk taking position Bank telah konsisten dengan tujuan pengelolaan risiko
suku bunga. 6. Me-review secara periodik posisi likuiditas Bank dan
merumuskan besarnya persentase likuiditas yang akan dipertahankan oleh Bank.
7. Me-review secara periodik posisi alokasi penempatan dana Bank pada aktiva yang menghasilkan earning
assets dan merumuskan pada alokasi dana pada earning assets yang optimal.
8. Me-review secara periodik posisi sumber dana Bank dan merumuskan komposisi jenis-jenis sumber dana
yang menghasilkan cost of funds yang optimal. 21. Head of Product Development Group, Micro
Retail Division 22. Head of Products Procedures Development,
Corporate Commercial Division 23. Head of Products Procedure Development,
Consumers Division Formed in January 2012
The principal tasks of ALCO Asset Liability Committee are:
1. Responsible for the achievement of the profitability of the Bank in accordance with the target profit profit,
balance sheet growth and some measure of profitability that has been established in the budget.
2. Conduct regular meetings once a month in minimum to assess, plan, and take the form of policy and action
plan to pursue a work plan and budget targets with the realization that occur as well as possible changes in the
proposed budget. 3. Formulate and decide on pricing strategy that
includes: a. Credit Pricing Based Lending Rate, Time Deposit,
Deposit On Call, dll. b. Deposit Pricing Demand Deposit, Time Deposit,
Deposit On Call, dll. c. Pricing for other Bank Products and Services.
4. Conduct periodic meetings to assess, evaluate Bank performance associated with the gap position of
management, Legal Lending limit LLL and Net Open Position NOP.
5. Evaluating the Bank’s interest rate risk position and strategies of the Bank to ensure that the Bank’s risk-
taking position has been consistent with the purpose of risk management of interest rate.
6. Periodically review the Bank’s liquidity position and formulate the percentage of liquidity to be maintained
by the Bank. 7. Periodically review the allocation of the position of
the placement of Bank funds in assets that generate earning assets and formulate the allocation of funds
to earning assets which is optimal. 8. Periodically review the Bank’s funding position and
formulate the composition of the types of funding sources that produce the optimal cost of funds.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
250
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
9. Me-review secara periodik posisi dan eksposure penempatan dana di pasar uang antarbank dengan
menetapkan limit global besarnya aset Bank pada penempatan dana di pasar uang.
10. Me-review dan merencanakan secara periodik posisi kualitas portofolio perkreditan, juga menetapkan
besarnya posisi Loan to Deposit Ratio LDR yang akan diambil Bank.
11. Melakukan pembahasan mengenai posisi permodalan Bank dalam upaya mencapai posisi Capital Adequacy
Ratio yang ditentukan oleh Bank Indonesia dengan melaksanakan capital planning yang cermat.
12. Me-review pembahasan mengenai posisialokasi dana pada penyertaan dan investasi Bank pada surat-surat
berharga, serta pada jumlah yang optimal atas harta tetap dan inventaris kantor.
13. Me-review deviasi antara hasil actual dengan proyeksi anggaran dan rencana bisnis Bank.
14. Menyampaikan informasi kepada Direksi mengenai setiap perkembangan ketentuan dan peraturan terkait
yang mempengaruhi strategi dan kebijakan Bank. 15. Melaksanakan rapat-rapat lainnya yang diisyaratkan
oleh perubahan-perubahan yang terjadi di pasar ataupun perubahan-perubahan dari segi regulasi
pemerintahan yang terjadi secara tiba-tiba. Terdapat beberapa ketentuan bagi Tim ALCO sebagai
berikut: 1. Anggota ALCO terdiri dari anggota permanen dan non
permanen. 2. Setiap anggota permanen mempunyai satu hak suara
dalam proses pengambilan keputusan melalui voting, sedangkan anggota non permanen tidak mempunyai
hak suara. 3. Hasil akhir proses voting merupakan suatu usulan Tim
ALCO yang nantinya keputusan akhir ada dalam Rapat Direksi.
Tim Peneliti dan Pertimbangan Masalah Kepegawaian TPPMK
bank bjb telah membentuk Tim Peneliti dan Pertimbangan
Masalah Kepegawaian berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 106SKDIR-SDM2008 tanggal 11 Februari
2008 tentang Pembentukan Tim Peneliti dan Pertimbangan Masalah Kepegawaian Bank Jabar Banten.
9. Periodically review the position and exposure of placement of funds in the interbank money market by
setting a global limit on the amount of bank assets in money market placements.
10. Periodically review and plan the position of the credit quality portfolio, also set the size of the position of
Loan to Deposit Ratio LDR to be taken by the Bank. 11. Conduct a discussion about the Bank’s capital position
in an effort to reach the Capital Adequacy Ratio as determined by Bank Indonesia by implementing a
thorough capital planning. 12. To review the discussion of the positionallocation of
funds to the Bank’s investment in securities, as well as the optimal amount for fixed assets and inventory of
office. 13. To review the deviation between actual results with
budget projections and business plans of the Bank. 14. Convey information to the Directors concerning any
related rules and regulations developments that affect the Bank’s strategy and policy.
15. Implement other meetings suggested by the changes that occur in the market or changes in terms of
government regulation that occurs suddenly.
There are some provisions for ALCO Team as follows: 1. ALCO members consist of permanent and non
permanent members. 2. Each permanent member has one vote in the decision
making process through voting, while the non- permanent members have no voting rights.
3. The final result of the voting process is a proposal of ALCO Team that will have its final decision in the Board
of Directors Meeting.
Personal Issues and Considerations Research Team TPPMK
bank bjb has established a Research and Consideration of Personnel Issues Team based on bank bjb Directors Decree
No. 106SKDIR-SDM2008 dated February 11, 2008 on the Establishment of the Research Team and Consideration
of Personnel Issues of Bank Jabar Banten.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
251
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
Anggotan TPPMK terdiri dari:
Ketua : Pemimpin Divisi SDM
Wakil Ketua : Pemimpin Divisi Audit Intern
Sekretaris : Pemimpin Bagian Administrasi SDM
Anggota:
1. Pemimpin Divisi Manajemen Risiko 2. Pemimpin Divisi Kepatuhan dan Hukum
3. Pemimpin Divisi dari Unit Bisnis terkait narasumber TPPMK memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut: 1 Berdasarkan instruksi Direksi melaksanakan penelitian
terhadap hasil temuan pengawasanaudit baik intern maupun ekstern yang memerlukan tindak lanjut dalam
penetapan hukuman disiplin. 2 Memberikan saranpertimbangan kepada Direksi
mengenai tindak lanjut penetapan hukuman disiplin kepada pegawai yang terbukti lalai dan atau melanggar
ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Tim Counterpart
Evaluasi dan
Pengembangan Struktur Organisasi
bank bjb telah membentuk Tim Counterpart Evaluasi
Pengembangan Struktur Organisasi berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 1101SKDIR-SDM2008 tanggal 31
Desember 2008 tentang Pembentukan Tim Counterpart Evaluasi Pengembangan Struktur Organisasi Bank Jabar
Banten.
Anggota Tim Counterpart Evaluasi Pengembangan Struktur Organisasi berdasarkan Surat Keputusan Direksi
tersebut di atas adalah sebagai berikut:
Project Sponsor: Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko
Project Manager:
1. Bidang Struktur
Organisasi: Pemimpin
Divisi Perencanaan dan Pengembangan
2. Bidang SDM: Pemimpin Divisi SDM
Anggota:
1. Pemimpin Bagian Perencanaan Strategis 2. Pemimpin Bagian Pengembangan Bisnis
Member of TPPMK consists of:
Chairman :
Head of HR Division Vice Chairman
: Head of the Internal Audit Division
Secretary :
Head of HR Administration
Member :
1. Head of Risk Management Division 2. Head of Legal and Compliance Division
3. Head of related Business Units sources TPPMK memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut: 1 Based on the instruction of Directors to conduct
research on the findings and monitoringauditing both internally and externally that requires follow-up in
terms of determining disciplinary action 2 Providing advice consideration to the Board on follow-
up to the determination of disciplinary punishment to employees who have been proven negligent and or
violating rules enforced.
Counterpart Team
of Evaluation
and Development of Organizational Structure
bank bjb has established Counterpart Team of Evaluation
Development of Organizational Structure pursuant to the Board of Directors Decree No. 1101SKDIR-SDM2008
dated December 31, 2008 on the establishment of Counterpart Team of Evaluation Development of
Organizational Structure of Bank Jabar Banten. Counterpart Team of Evaluation Development
Organization member based on the above-mentioned Decree of the Board of Directors are as follows:
Project Sponsor: Compliance Risk Management Director
Project Manager:
1. Organizational Structure Field: Head of Planning Development Division
2. HR Field: Head of HR Division
Member:
1. Strategic Planning Section Leader 2. Business Development Section Leader
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
252
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
3. Pemimpin Bagian Pengembangan SDM 4. Pemimpin Bagian Pemeliharaan SDM
5. Pemimpin Bagian Pendidikan dan Pelatihan 6. Pemimpin Bagian Dana dan Jasa Dalam Negeri
7. Pemimpin Bagian Dana dan Jasa Luar Negeri 8. Pemimpin Bagian Kredit Menengah dan Korporasi
9. Pemimpin Bagian Kredit Kecil, Mikro dan Konsumer 10. Staf Setingkat Pemimpin Bagian Divisi TI
Project Secretary:
1. Analis Divisi Perencanaan dan Pengembangan 2. Staf Divisi Perencanaan dan Pengembangan
3. Staf Divisi SDM Wewenang dan tanggung jawab Tim Counterpart Evaluasi
dan Pengembangan Struktur Organisasi adalah: 1. Menyusun
jadwal implementasi
evaluasi dan
pengembangan struktur organisasi di bank bjb
bersama Konsultan. 2. Memonitor jadwal proyek pengembangan proses
implementasi evaluasi dan pengembangan struktur
organisasi di bank bjb.
3. Melakukan pendampingan
terhadap konsultan
dalam tahapan proses implementasi evaluasi dan
pengembangan struktur organisasi di bank bjb.
4. Melakukan penyediaan data dan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan tahapan proses
implementasi evaluasi dan pengembangan struktur
organisasi di bank bjb.
5. Bekerja sama dengan Divisi terkait untuk pemenuhan data dan kebutuhan Tim Counterpart.
6. Menyiapkan data room tim konsultan dan sarana prasarana pendukung.
7. Memastikan pemenuhan surat-surat dan dokumen yang diperlukan.
8. Melakukan diskusi dan pembahasan atas proses dan laporan pekerjaan konsultan.
9. Melakukan pendampingan terhadap manajemen
bank bjb terhadap proses implementasi evaluasi dan
pengembangan struktur organisasi. 10. Mengkoordinir laporan-laporan pekerjaan konsultan
dan meneruskannya kepada manajemen bank bjb.
3. HR Development Section Leader 4. HR Maintenance Section Leader
5. Learning and Training Section Leader 6. Fund and Domestic Services Section Leader
7. Fund and Foreign Services Section Leader 8. Medium and Corporate Loan Section Leader
9. The leader of Credit Small, Micro and Consumer Credit Section Leader
10. Staff in the level of IT Section Division Leader
Project Secretary:
1. Planning and Development Division Analyst 2. Planning and Development Division staff
3. HR Division staff Authority and responsibility of Counterpart Team of
Evaluation and Development Organization are: 1. Preparing the schedule of implementation evaluation
and the development of organizational structure of
bank bjb with consultants.
2. Monitor the schedule of the development project of implementation evaluation and the development of
organizational structures in bank bjb.
3. Provide guidance to consultants in the implementation stages of the evaluation process and the development
of organizational structures in bank bjb.
4. Supplying data and documents necessary for the application phases for the implementation evaluation
process and the development of organizational
structures in bank bjb.
5. Working closely with the Divisions related to the fulfillment of data and needs of the Counterpart
Team. 6. Setting up consultant team’s data room and supporting
facilitiesinfrastructure. 7. Ensure compliance of the letters and documents
required. 8. Discussion and conduct assessment to the process and
reports of consultant’s work.
9. Provide guidance to the management of bank bjb
on the implementation evaluation process and the development of organizational structures.
10. Coordinate the reports of consultants work and forward
them to the management of bank bjb.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
253
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
11. Penghubung antara konsultan dan manajemen bank
bjb dalam segala hal yang berkaitan dengan proses
implementasi evaluasi dan pengembangan struktur
organisasi di bank bjb.
Sekretaris Perusahaan
bank bjb telah memiliki Divisi Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary, sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan
IX.I.4 perihal
pembentukan Sekretaris
Perusahaan berdasarkan Surat Keputusan Direksi bank bjb
No. 1430SKBOD-HC2010 tanggal 2 September 2010 tentang Mutasi diputuskan bahwa Saudara Toto Susanto
yang dahulu menjabat sebagai Pemimpin Divisi Treasury dimutasikan sebagai Pemimpin Divisi Corporate Secretary
Riwayat hidup Sekretaris Perusahaan bank bjb adalah
sebagai berikut: Nama
: Toto Susanto S.E. Jabatan
: Pemimpin Divisi Corporate Secretary
Karir di bank bjb : Bekerja pada bank bjb
sejak tahun 1991 Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab terhadap
komunikasi tentang informasi material Perseroan secara tepat waktu dan akurat kepada seluruh pemangku
kepentingan. Pengumuman mengenai kondisi dan kinerja Perseroan telah sesuai dengan peraturan dan ketentuan
serta Anggaran Dasar Perseroan. Sejalan dengan prinsip keterbukaan dan ketentuan Bank
Indonesia mengenai kewajiban pengungkapan informasi Bank, Corporate Secretary juga bertanggung jawab atas
komunikasi dan penyampaian informasi yang penting mengenai Bank kepada Otoritas Perbankan, Moneter dan
Pasar Modal, Pemegang Saham serta masyarakat umum sepanjang tahun 2011.
Sekretaris Perusahaan bertugas membantu Direksi terkait dengan akuntabilitas dan tanggung jawab Direksi atas
permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan Corporate Governance yang baik serta kegiatan sosial.
Bidang tugas Sekretaris Perusahaan antara lain adalah: 1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal, khususnya
peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
11. Liaison between the consultant and management
of bank bjb bank in all matters relating to the
implementation evaluation proces and the development
of organizational structures in bank bjb.
Corporate Secretary
bank bjb’s has had a division of Corporate Secretary,
as required in the Regulation IX.I.4 concerning the establishment of the Corporate Secretary pursuant to bank
bjb Directors Decree No. 1430SKBOD-HC2010 dated
September 2, 2010 on Mutation, it was decided that the Mr. Toto Susanto formerly served as Head of Treasury Division
transferred as Division Leader of Corporate Secretary .
bank bjb Corporate Secretary resume is as follows:
Name : Toto Susanto S.E.
Title : Corporate Secretary Division Chief
Career in bank bjb : Work at bank bjb since 1991
Corporate Secretary is responsible for the communication of information material about the Company in a timely and
accurate manner to all stakeholders. The announcement about the condition and performance of the Company is
in accordance with the rules and regulations as well as the Articles of Associations of the Company.
In line with principles of openness and Bank Indonesia provisions concerning Bank disclosure obligations,
Corporate Secretary also responsible for communication and delivery of important information regarding the Bank
to the Banking Authority, Monetary and Capital Markets, shareholders and the general public throughout the year
2011. Corporate Secretary assists the Board of Directors in
relations to the accountability and responsibilities of the Board of Directors on issues relating to good corporate
governance and social activities. The field of Corporate Secretary duties include:
1. Follow the development of capital market, especially the rules that apply in the capital market.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
254
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
2. Memberikan pelayanan atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi
Bank. 3. Memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi
ketentuan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.
4. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan Bapepam-LK dan masyarakat.
Pelaksanaan Tugas
Sekretaris Perusahaan
Sepanjang tahun 2011, Sekretaris Perusahaan bank bjb
telah melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Mempersiapkan rapat Dewan Komisaris dan Direksi,
mencatat hasil rapat dan mendistribusikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Mengirimkan pemberitahuan dan mempersiapkan segala sesuatu terkait dengan penyelenggaraan Rapat
Umum Pemegang Saham dan mempublikasikan hasil keputusan rapat.
3. Menjaga hubungan baik dengan otoritas Pasar Modal dan
mempersiapkan laporan-laporan
mengenai pengungkapan keterbukaan informasi Perseroan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. 4. Melakukan koordinasi dan administrasi pencatatan
kepemilikan saham dan tindakan korporasi. 5. Mengkoordinasikan kegiatan public relations dan
marketing communications untuk bank bjb.
6. Mengelola dan melakukan kegiatan promosi produk dan jasa bank, termasuk pembuatan Buku Laporan
Tahunan. 7. Mengelola hubungan kelembagaan counter party.
8. Mengkoordinasikan dan memantau tindak lanjut atas pengaduan nasabah.
9. Melaksanakan pembinaan cabang dalam bidang kehumasan, pengaduan nasabah, dan kesekretariatan.
10. Melaksanakan program CSR Corporate Social Responsibility sebagai wujud kepedulian dan kontribusi
bank bjb terhadap peningkatkan kualitas hidup
masyarakat sekitar. 11. Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatutan
terhadap peraturan Bank Indonesia, peraturan perundang-undangan, serta peraturan intern bank
lainnya yang berlaku. 12. Melaksanakan program edukasi perbankan untuk
masyarakat umum. 2. Provide services for any information needed by investors
relating to the Bank. 3. Advise the Board of Directors to comply with the
provisions of Law No. 8 of 1995 concerning Capital Market and its implementing regulations.
4. As a liaison between the Company and Bapepam-LK and the community.
Corporate Secretary
Task Implementation
Throughout 2011, Corporate Secretary of bank bjb has
implemented the following activities: 1. Preparing for the Board of Commissioners and
Directors meeting, noting the results of the meeting and distribute it to the parties concerned.
2. Send notices and prepare for everything that is related to the implementation of the General Meeting of
Shareholders and publish the results of the meeting’s decision.
3. Maintaining good relations with the Capital Market authority and prepare reports on the Company’s
information disclosure in accordance with applicable regulations.
4. Coordination and administration of registration of ownership of shares and corporate actions.
5. Coordinate public relations activities and marketing
communications for bank bjb.
6. Manage and conduct promotional activities of products and services of banks, including the making of the
Annual Reports Books. 7. Managing institutional relations counter party.
8. Coordinate and monitor the follow-up on customer complaints.
9. Carry out the branch development in the field of public relations, customer complaints, and secretarial.
10. Implement CSR Corporate Social Responsibility as a form of awareness and contribute to the improvement
in the bank bjb community quality of life.
11. Implement the principle of prudence and propriety of the Bank Indonesia regulations, laws and regulations,
as well as other bank’s internal regulations in force. 12. Implement educational programs on banking for the
general public.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
255
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
Fungsi Kepatuhan
Kepatuhan terhadap Peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lain yang berlaku wajib
dilaksanakan oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh pegawai dalam organisasi Bank. Kepatuhan harus dilihat
sebagai fungsi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari aktivitas bisnis Bank, karena setiap kegagalan pelaksanaan
kepatuhan dapat menyebabkan risiko kepatuhan, risiko reputasi, dan risiko lainnya.
Fungsi Kepatuhan yang dimaksud adalah: 1 Sistem atau proses yang bertujuan untuk memastikan
bahwa Bank telah mematuhi Peraturan Bank Indonesia, peraturan
perundang-undangan lainnya
yang berlaku, serta perjanjian atau komitmen dengan Bank
Indonesia. 2 Mekanisme untuk melindungi Bank dari kewajiban
yang ditimbulkan sehubungan adanya perjanjiankerja sama dengan nasabah atau pihak lain yang dapat
merugikan Bank. Fungsi Kepatuhan mencakup identifikasi tanggung jawab
kepatuhan, penilaian risiko kepatuhan, pengawasan, pemantauan, dan pelaporan pelaksanaan kepatuhan
Bank kepada Bank Indonesia dan pihak terkait. Dalam
melaksanakan fungsi kepatuhan tersebut, bank bjb telah
membentuk unit khusus, yaitu Divisi Kepatuhan dan Hukum yang berada dibawah koordinasi Direktur Kepatuhan dan
Manajemen Risiko, dimana Divisi Kepatuhan dan Hukum membawahi pula Bagian Kepatuhan yang mempunyai
tugas melakukan uji kepatuhan atas setiap rancangan kebijakankeputusan, sistem dan prosedur, serta melakukan
uji kepatuhan atas compliance sheet. Pemeriksaan selanjutnya akan dilaksanakan oleh Audit Intern untuk
memastikan bahwa uji kepatuhan yang dilakukan oleh unit bersangkutan tersebut telah dilaksanakan dengan benar.
Kegiatan dan Sosialisasi GCG Tahun 2011
Penerapan GCG diawali dengan penerapan budaya perusahaan yang didalamnya terdapat tata nilai atau nilai-
nilai utama yang menjadi corporate value bank bjb.
Dalam mewujudkan komitmen untuk melaksanakan
praktik-praktik GCG maka corporate value bank bjb
Compliance Function
Compliance with Bank Indonesia regulations and other laws and regulations that apply must be carried out by
the Board of Commissioners, Directors, and all employees in the organization of the Bank. Compliance should be
viewed as a function that is an inseparable part of the Bank’s business activity, for every failure of compliance can
lead to compliance risk, reputation risk, and other risks.
Compliance Functions in Question are: 1 System or process that aims to ensure that the Bank
has complied with Bank Indonesia Regulation, other applicable laws and regulations, and agreements or
commitments with Bank Indonesia. 2 Mechanisms to protect the Bank from liability incurred
in connection to the agreementpartnership with clients or other parties that may harm the Bank.
Compliance functions include the identification of responsibility for compliance, compliance risk assessment,
supervision, monitoring, and reporting the implementation of compliance to Bank Indonesia and other interested
parties. In carrying out the compliance function, bank
bjb has established a special unit, which is the Legal
and Compliance Division under the coordination of the Compliance and Risk Management Director, where the
Legal and Compliance Division oversees the Compliance Section which has the duty of testing the compliance of
any draft policydecision, systems and procedures, as well as testing compliance with the compliance sheet. The next
examination will be conducted by Internal Audit to ensure that the compliance test conducted by the unit concerned
has been carried out correctly.
2011 GCG Activities and Socializations
GCG Implementation begins with the application of corporate culture in which there are values or principal
values of which becomes the corporate value of bank. In realizing the commitment to implement GCG practices,
bank bjb corporate value is set out in the form of code of
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
256
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
dijabarkan dalam bentuk code of conduct etika usaha dana tata perilaku untuk menjadi acuan perilaku bagi
komisaris, direksi dan seluruh pegawai bank bjb dalam
mengelola perusahaan guna mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan.
Salah satu etika perilaku yang terdapat pada code of conduct yaitu standar etika untuk menghindari benturan
kepentingan dan penyalahgunaan jabatan serta etika untuk tidak menerima gratifikasi dalam bentuk apapun
yang berhubungan dengan jabatan, dan sebagaimana diketahui salah satu cakupan dalam pelaksanaan GCG yaitu
penanganan benturan kepentingan conflict of interest. Maka dalam rangka implementasi standar etika pada
code of conduct dan penanganan benturan kepentingan sebagai salah satu wujud penerapan Good Corporate
Governance, bank bjb menerapkan Program Pengendalian
Gratifikasi sebagaimana kesepekatan kerja sama dengan pihak Komisi Pemberantasan Korupsi.
Program Pengendalian Gratifikasi PPG
Program Pengendalian Gratifikasi adalah sekumpulan perangkat dan rangkaian kegiatan dan mekanisme
pengendalian gratifikasi secara berkesinambungan guna menjaga integritas pegawai dari praktik gratifikasi yang
dilarang. Program pengendalian gratifikasi terdiri dari pembuatan
perangkat aturan tentang pengendalian gratifikasi, pembentukan organisasi yang mengelola pengendalian
gratifikasi, kegiatan
sosialisasidiseminasi tentang
aturan pengendalian
gratifiaksi dan
peningkatan kesadaran individu dan organisasi tentang gratifikasi
serta implementasi pengelolaan pelaporan penerimaan gratifikasi yang berkoordinasi dengan pihak KPK.
Kegiatan sosialisasidiseminasi Program Pengendalian Gratifikasi sebagai bagian dalam penerapan GCG pada
sepanjang tahun 2011 telah dilaksanakan kepada 2.624
pegawai bank bjb termasuk kepada Direksi.
Dalam kegiatan diseminasi aturan pengendalian gratifikasi tersebut telah dilaksanakan kegiatan Penandatangan
Kontrak Komitmen untuk tidak menerima atau memberikan conduct ethics code of conduct of business funds to be a
reference to the behaviour of directors and all employees of
bank bjb in managing the company to achieve the vision,
mission and goals of the company.
One of the ethical behaviour contained in the code of conduct is the ethical standards to avoid conflicts of interest
and abuse of office and the ethics to not accept gratuities of any kind relating to the office, and as known, one of
the GCG implementation coverage is in the handling of conflicts of interest.
Therefore, in order to implement ethical standards in the code of conduct and handling of conflicts of interest as one
form of implementation of Good Corporate Governance,
bank bjb applies Gratification Control Program as a
cooperative agreement with the Corruption Eradication Commission.
Gratification Control Program PPG
Gratification Control Program is a collection of devices and a range of activities and gratuities control mechanisms
on an ongoing basis in order to maintain the integrity of the employees from the practice of gratification that is
forbidden. Gratuities control program consists of making the rules on
controlling the graft, the establishment of the organization that manages the control of gratification, socialization
dissemination of the rules controlling graft and increase awareness about the gratification of individuals and
organizations as well as the implementation of gratuities receipt reporting management which is in coordination
with the KPK. Activities of socializationdissemination Gratification
Control Program as part of the GCG implementation in the year 2011 have been implemented to to 2,624
employees of bank bjb including to Directors.
In the dissemination activities of gratuities control rules, the activity of Contract Signing Commitment to not accept or
give any gratuity in any form related to the title or positions
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
257
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
gratifikasi dalam bentuk apapun yang berhubungan
kedudukan atau jabatan oleh para stakeholder bank bjb
antara lain Direksi, Komisaris, Pegawai, Nasabah, dan Mitra Kerja vendorsupplier.
Dalam implementasi pengelolaan pelaporan gratifikasi sampai dengan Desember 2011 telah diterima sebanyak
229 laporan penerimaan gratifikasi senilai Eq Rp 136,6 juta yang mana sebanyak 14 laporan senilai Eq Rp 14,6
juta menjadi penanganan KPK dalam penetapan status gratifikasi yang diterima.
Fungsi, Tugas,
Tanggung Jawab
Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan.
A. Fungsi Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan
a. Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan
usaha Bank; b. Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh
Bank; c. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan
prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah
dan Unit Usaha Syariah; dan d. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen
yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia danatau otoritas pengawas lain yang berwenang.
B. Tugas Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan
Tugas dan tanggung jawab Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan, paling kurang mencakup:
a. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank;
b. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip- prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh
Direksi; c. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang
akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal Bank;
by the stake holders of bank bjb including Directors,
Commissioners, Employees, Customers, and Partners vendorsupplier have been implemented.
In the implementation of gratuities reporting management up to December 2011, as many as 229 report of accepting
gratuities valued at Eq. Rp136.6 million have been received, of which a total of 14 reports worth eq. Rp 14.6 million was
handled by KPK in determining the status of the gratuity received.
Functions, Duties, Responsibilities of the Director who heads the Compliance
Function.
A. Functions of Director who heads the Compliance Function
a. Realize the implementation of the Compliance Culture at all levels of the organization and activities of the
Bank’s business; b. Managing Compliance Risks faced by the Bank;
c. Ensure that policies, rules, systems and procedures as well as business activities are conducted by the Bank in
accordance with the provisions of Bank Indonesia and the legislation in force, including Sharia Principles for
Sharia Bankings and Sharia Business Units, and d. Ensure Banks compliance towards the commitments
made by Bank to Bank Indonesia andor other regulatory authority.
B. Duties of Director who heads the Compliance Function
Duties and responsibilities of the Director who heads the Compliance function, at least include:
a. Formulate strategies to encourage the establishment of Bank Compliance Culture;
b. Proposed compliance policy or adherence to the principles which will be set by the Board of
Directors; c. Establish compliance systems and procedures that
will be used to develop the Bank’s internal rules and guidelines;
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
258
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
d. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang
dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah;
e. Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank; f. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan
danatau keputusan yang diambil Direksi Bank atau pimpinan Kantor Cabang Bank Asing tidak
menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
g. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.
Tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud di atas tidak menghilangkan hak dan kewajiban Direktur yang
membawahkan Fungsi Kepatuhan sebagai anggota Direksi Bank sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang
Perseroan Terbatas, apabila untuk perbuatan-perbuatan tertentu tersebut diperlukan keputusan dari seluruh
anggota Direksi Bank.
Peran Direktur
Kepatuhan dalam
Pelaksanaan Penerapan Good Corporate
Governance
Direktur yang
membawahkan Fungsi
Kepatuhan berkewajiban memastikan penerapan Good Corporate
Governance serta memantau pelaksanaannya.
Peran dan Tanggung Jawab Divisi Kepatuhan
Tugas dan tanggung jawab Divisi Kepatuhan paling kurang mencakup:
a. Membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan
usaha Bank pada setiap jenjang organisasi; b. Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan
pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan dengan mengacu pada peraturan Bank Indonesia mengenai
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum; c. Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan,
dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku; d. Ensure that all policies, rules, systems and
procedures, as well as business activities by the Bank is in accordance with the provisions of Bank
Indonesia and the legislation in force, including Sharia Bankings and Sharia Business Units;
e. Minimize the Bank’s Compliance Risk; f. Take action to prevent the policy andor decisions
taken by the Bank Directors or the management of Bank Branch Offices of Foreign Bank does not
deviate from the provisions of Bank Indonesia and the legislation in force;
g. Perform other tasks related to the Compliance Function.
Duties and responsibilities referred to above does not eliminate the rights and obligations of the charge of
Director who heads the Compliance Functions as a member of the Board of Directors of the Bank as stipulated in the
Law on Limited Liability Company, if for certain actions are required for the decision of all members of the Board of
Directors of the Bank.
The Role of Compliance Director in the Implementation of Good Corporate
Governance
Director who heads the Compliance Function is obliged to ensure the implementation of Good Corporate Governance
as well as monitor their implementation.
Roles and Responsibilities of the Compliance Division
Duties and responsibilities of the Compliance Division at least include:
a. Create steps in order to support the establishment of the Compliance Culture in all activities of the Bank at
every level of organization; b. Conduct identification, measurement, monitoring, and
control of the Risk Compliance with reference to the Bank Indonesia regulation concerning Application of
Risk Management for Banks; c. Assess and evaluate the effectiveness, adequacy,
and appropriateness of policies, rules, systems and procedures of the Bank with the legislation in force;
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
259
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
d. Melakukan review danatau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan,
sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Syariah; e. Melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa
kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta kegiatan usaha Bank telah sesuai dengan ketentuan
Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan
f. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.
A. Tanggung Jawab Utama
1. Terkait ke Strategi Perusahaan a. Melakukan koordinasi dengan Divisi lain dalam
menyusun dan merumuskan Rencana Bisnis Divisi. b. Mengelola penerapan manajemen risiko bidang
Kepatuhan. c. Menyusun, merumuskan dan mengembangkan
Buku Pedoman Perusahaan BPP dan Kebijakan Fungsi Kepatuhan.
d. Menyusun, merumuskan dan mengembangkan arah, kebijakan, dan Standar Operasional Prosedur
SOP serta dokumentasi Fungsi Kepatuhan. 2. Anggaran
a. Mempersiapkan, mengkoordinasikan,
dan mengontrol anggaran Satuan Kerja Kepatuhan
Divisi Kepatuhan, sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun.
b. Memanfaatkan anggaran yang ada seefisien dan seefektif mungkin, memastikan agar program dan
sistem berjalan secara cost effective efektif dari segi biaya.
3. Terkait ke Kepatuhan a. Memastikan pelaksanaan Pedoman Kepatuhan
yang berisi kerangka kerja, kebijakan dan proses yang tepat untuk memastikan terpenuhinya
peraturan Bank Indonesia, Peraturan Bapepam LK dan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
d. To review andor recommend updates and improvements of policies, rules, systems and procedures of the Bank
to comply with Bank Indonesia and the legislation in force, including Sharia Bankings and Sharia Business
Units;
e. Make efforts to ensure that policies, regulations, systems and procedures, as well as the Bank’s business
activities are in accordance with the provisions of Bank Indonesia and the legislation in force; and
f. Perform other tasks related to the Compliance Function.
A. Main Responsibility
1. Related to Company’s Strategy a. Coordinate with other divisions in drafting and
formulating a Division Business Plan. b. Managing the implementation of risk management
in the compliance field. c. Prepare, formulate and develop the Company
Manual BPP and Compliance Function Policy d. Prepare, formulate and develop the direction, policy,
and the Standard Operating Procedure SOP and the documentation of the Compliance Function.
2. Budget a. Prepare, coordinate, and control the budget
of Compliance UnitDivision of Compliance, in accordance with the work plan that has been
prepared. b. Utilizing the existing budget as efficiently and
effectively as possible, ensure that the program and system run cost effectively cost effective.
3. Related to Compliance a. Ensure the implementation of the Compliance
Manual which contains the framework, policies and processes to ensure the accordance with the
regulation of Bank Indonesia, Bapepam LK, and other laws and regulations. Develop a compliance
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
260
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Mengembangkan suatu program kepatuhan bagi Bank dan bekerja sama dengan divisi lain untuk
memperjelas tanggung jawab masing-masing pihak.
b. Mengembangkan prosedur kepatuhan pada setiap satuan kerja, dengan menginformasikan perubahan
peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk disesuaikan ke dalam pedoman intern bank
oleh Divisi terkait. c. Mengembangkan,
melaksanakan dan
mempertahankan kepatuhan bank dengan memberikan pandangan kepada pihak manajemen
mengenai masalah hukum yang ditemukan. d. Mengembangkan,
melaksanakan dan
mempertahankan kepatuhan bank terhadap penerapan kebijakan, prosedur dan panduan
mengenai anti tindak pencucian uang dan tindak pidana terorisme.
e. Bertindak sebagai pihak yang dihubungi di Bank mengenai penanganan secara internal laporan
transaksi yang mencurigakan dari staf, dan juga pihak yang dapat dihubungi untuk Unit Anti-
Money Laundring oleh instansi pemerintah yang berkepentingan terhadap tindak pencucian uang
ini. f. Melakukan kajian atas kebijakan bank yang belum
selaras dengan peraturan perundangan yang berlaku.
g. Memberikan masukan kepada pihak manajemen mengenai masalah Kepatuhan dan potensi dampak,
tren serta perkembangan peraturan yang ada. h. Melaksanakan penyelidikan mandiri atas setiap
transaksi yang mencurigakan, yang dilaporkan baik oleh staf Bank sendiri ataupun oleh nasabah Bank.
i. Memastikan bahwa Bank selalu memenuhi persyaratan regulasi dalam waktu yang tepat.
j. Mengkaji aspek kepatuhan atas usulan produk baru dan pengembangan bisnis baru.
k. Mengkaji aspek kepatuhan atas dokumentasi publik mengenai Bank, termasuk data yang ditampilkan di
website Bank. l. Menanggapi
dokumen konsultatif
ataupun diskusi terkait aspek hukum dan kepatuhan yang
diterbitkan oleh badan regulasi perbankan atau keuangan.
program for the Bank and in collaborate with other divisions to clarify the responsibilities of each party.
b. Develop compliance procedures in each unit, to inform changes in laws and regulations applicable
to be adjusted to the bank’s internal guidelines by the relevant Division.
c. Develop, implement and maintain bank compliance by giving the management the views on legal issues
found. d. Develop, implement and maintain bank compliance
to implement policies, procedures and guidelines on anti money laundering and criminal acts of
terrorism. e. Act as the party reached at the Bank in internal
handling of suspicious transactions reports from staff, and also those who may be contacted for
Anti-Money Laundering Unit by the government agencies interested in the money laundering act.
f. Conduct a review on bank policies that are not consistent with existing regulations.
g. Provide feedback to management on compliance issues and potential impacts, trends and regulatory
developments that exist. h. Carry out independent investigations of any
suspicious transactions, which are reported either Bank staff or Bank customers.
i. Ensure that the Bank always meets regulatory requirements in a timely manner.
j. Assess the compliance aspects of the proposed new products and new business development.
k. Assess the compliance aspects of the public documentation about the Bank, including the data
displayed on the website of the Bank. l. Responding to the consultative document or
discussion related to legal aspects and compliance issued by a banking or financial regulatory bodies.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
261
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
m. Meningkatkan kesadaran akan kepatuhan di antara para staf dengan cara memberikan informasi,
publikasi dan pelatihan mengenai Kepatuhan secara reguler.
n. Melaksanakan pemantauan Kepatuhan. o. Memastikan Bank selalu mematuhi peraturan yang
berlaku. 4. Kajian
a. Melakukan kajian aspek kepatuhan dan penerapan prinsip kehati-hatian terhadap peraturan internal
Bank antara lain berupa Surat Keputusan, Surat Edaran, dan bentuk surat lainnya sesuai tata naskah
dinas Bank yang berlaku serta perjanjian atau dokumen hukum lainnya baik yang telah berjalan
ataupun yang diajukan. b. Mempertahankan operasional bisnis berjalan sesuai
ketentuan. 5. Manajemen Divisi
Mempekerjakan, mengawasi pekerjaan, melatih, mendampingi, mengembangkan ketrampilan, serta
mengevaluasi para staf Kepatuhan guna mencapai tingkat efektivitas kinerja di Divisi ini.
6. Terkait Manajemen Krisis Berperan aktif dalam Tim Manajemen Krisis Bussiness
Continuity PlanBCP sesuai dengan peran dan tanggung jawab sebagaimana tercantum di dalam Buku Manual
Panduan Manajemen Krisis. 7. Kerja sama Internal
Mengembangkan, mempertahankan lini kerja, dan memfasilitasi komunikasi dengan Divisi lain, Kantor
WilayahKantor Cabang, dalam hal konsultasi dan pendapat serta pendampingan hukum. Tujuannya
adalah untuk memastikan semua risiko kepatuhan telah tertangani dengan baik.
8. Pelaporan a. Memastikan dilaksanakannya penyampaian laporan
kepada Bank Indonesia tentang pelaksanaan Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan,
meliputi: m. Raise awareness of compliance among staff by
providing information, publications and training on Compliance on a regular basis.
n. Carry out compliance monitoring. o. Ensure the Bank always complies with applicable
regulations. 4. Study
a. Reviewing aspects
of compliance
and implementation of the precautionary principle
to the Bank’s internal regulations which include Decree, Circular Letter, and other appropriate form
of governance prevailing Bank official texts and agreements or other legal documents that have
either operational or proposed. b. Maintain business operations to run according to
the provisions. 5. Division Management
Hiring, supervising the work, train, assist, develop skills, and to evaluate its compliance staff to achieve higher
effectiveness in the performance of this Division.
6. Related to Crisis Management Play an active role in the Crisis Management Team
Business Continuity PlanBCP in accordance with the roles and responsibilities as stated in the Manual Book
Crisis Management Guide. 7. Internal Cooperation
Develop, maintain the line of work, and facilitate communication with other Division, Regional Branch
Office, in consultation and giving opinions as well as legal assistance. The aim is to ensure all compliance
risks have been properly handled.
8. Reporting a. Enforce submission of reports to Bank Indonesia
on the implementation of the Director in charge of Compliance Functions may include:
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
262
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
1. Rencana kerja kepatuhan yang dimuat dalam rencana bisnis Bank;
2. Laporan kepatuhan; dan 3. Laporan khusus mengenai kebijakan dan
atau keputusan Direksi yang menurut Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan telah
menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia danatau peraturan perundang-undangan yang
berlaku b. Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
16 huruf b, wajib ditandatangani oleh Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan, dan
disampaikan kepada Bank Indonesia setiap semester dan diterima Bank Indonesia paling lambat 1 satu
bulan setelah periode pelaporan berakhir dengan tembusan kepada Dewan Komisaris dan Direktur
Utama. c. Bank dianggap terlambat menyampaikan laporan
kepatuhan apabila laporan diterima Bank Indonesia melampaui batas akhir waktu penyampaian laporan
sebagaimana dimaksud pada ayat 1, tetapi belum melampaui 1 satu bulan setelah batas akhir waktu
penyampaian laporan. d. Bank dianggap tidak menyampaikan laporan
kepatuhan apabila laporan tersebut belum diterima Bank Indonesia hingga akhir batas waktu
keterlambatan sebagaimana dimaksud pada ayat 3.
e. Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf c disampaikan kepada Bank Indonesia paling
lambat 7 tujuh hari kerja sejak diketahui oleh Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan
mengenai adanya penyimpangan. 9. Terkait Program Pengendalian Gratifikasi PPG
a. Menyusun Pedoman dan SOP Program Pengendalian Gratifikasi, LHKPN, Sistem Pelaporan Pelanggaran
b. Membawahi Unit
Pengendalian Gratifikasi
yang berada di bawah Grup Kepatuhan dalam Mengelola pelaksanaan Program Pengendalian
Gratifikasi, Perluasan LHKPN dan Sistem Pelaporan Pelanggaran
c. Senantiasa bekerja sama dengan KPK dalam pelaksanaan Program Pengendalian Gratifikasi.
1. Compliance work plan contained in the Bank’s business plan;
2. Compliance report; and 3. Special report on the policy andor the Board’s
decision that the Director who heads the Compliance Function has deviated from the
provisions of Bank Indonesia andor applicable regulations.
b. The report referred to in Article 16 letter b, shall be signed by the Director in charge of the Compliance
Function, and submitted to Bank Indonesia every semester and received by Bank Indonesia no later
than 1 one month after the reporting period ends with a copy to the Board of Commissioners and
President Director. and Managing Director. c. Bank is considered late to submit a report of
compliance if the reports received by Bank Indonesia is beyond the deadline of submission of the report
referred to in paragraph 1, but not exceed 1 one month after the reporting deadline.
d. Bank is considered not submitting compliance report if the report has not been received by Bank
Indonesia until the end of the delay time limit referred to in paragraph 3.
e. The report referred to in Article 16 letter c is submitted to Bank Indonesia no later than 7 seven
working days after the deviation was made known to the Director in charge of Compliance Functions.
9. Related to Gratification Control Program PPG a. Develop Guidelines and Gratification Control
Program SOP, LHKPN, Abuse Reporting System b. Gratification Control Unit is supervised under
the Compliance Group in the implementation management of Gratification Control Program,
Extended LHKPN and Abuse Reporting System c. Always cooperate with KPK in the implementation
of Gratification Control Program.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
263
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
10. Lain-lain a. Mengelola penerapan Manajemen Risiko di Divisi.
b. Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap peraturan Bank Indonesia dan Peraturan
Perundang-undangan lainnya, serta Peraturan Internal Bank yang berlaku.
c. Melakukan tindak
lanjut temuan
hasil pemeriksaan.
d. Mengelola Buku Pedoman Perusahaan Divisi Kepatuhan
e. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh
Direktur yang
membawahkan fungsi
Kepatuhan.
B. Kewenangan
Divisi Kepatuhan memiliki kewenangan untuk: a. Menandatangani surat-surat, memorandum dan
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan tugas Divisi Kepatuhan, sesuai batas kewenangan yang
diberikan oleh Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan.
b. Melakukan kajian serta memberikan rekomendasi aspek hukum terhadap peraturan internal bank
antara lain berupa Surat Keputusan, Surat Edaran, dan bentuk surat lainnya sesuai Tata Naskah Dinas
yang berlaku serta perjanjian atau dokumen hukum lainnya baik yang telah berjalan ataupun yang
diajukan. c. Melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia dan
Lembaga terkait lainnya dalam rangka pengelolaan tugas Divisi Kepatuhan .
d. Menetapkan pembagian tugas serta penegakan disiplin kepada pejabatpegawai yang menjadi
tanggung jawab penyeliaannya. e. Memberikan Penilaian Kinerja terhadap Pejabat
dan Pegawai bawahannya. f. Melakukan kunjungan pembinaan dan sosialisasi
kepada seluruh unit kerja, untuk membangun Budaya Hukum.
g. Menyampaikan rekomendasi untuk pengembangan Pejabat dan Pegawai Divisi Kepatuhan.
h. Melakukan PersetujuanKeputusan lainnya sesuai dengan BPP Kewenangan danatau Keputusan
Kebijakan Direksi. 10. Others
a. Managing the implementation of Risk Management in all Divisions.
b. Implement the prudence principle and compliance to Bank Indonesia regulations and other legislation,
as well as applicable Internal Regulation of Bank policies.
c. Conduct follow-up of examination findings. d. Managing the Company Manual in the Compliance
Division. e. Carry out other tasks given by the Director in charge
of the Compliance function.
B. Authority
Compliance Division has the authority to: a. Signed letters, memoranda and documents relating
to the duties of Compliance Division, within the limits of the authority granted by the Director who
heads the Compliance Function. b. Conduct studies and make recommendations to
the legal aspects of the bank’s internal regulations which include Decree, Circular Letter, and other
suitable form of Code of Manuscript Department policies and agreements or other legal documents
that have either operational or proposed. c. Coordinate with Bank Indonesia and other relevant
institutions in order to manage the task of the Compliance Division.
d. Establish the division of duties and the enforcement of discipline to the officeremployee of the
responsibility it supervise e. Provide Performance Assessment of officials and
the subordinates. f. Coaching visits and socialization to all work units,
building a Culture of Law. g. Make recommendations for the development
of Officials and Employees of the Division of Compliance.
h. Perform the
Agreementother Decision
in accordance with the BPP Authority andor Decision
Policy of the Board of Directors.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
264
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Perkembangan Kepatuhan 2011
Pada Tahun 2011 telah disahkan Peraturan Bank Indonesia No. 132PBI2011 tanggal 12 Januari 2011 Tentang
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum yang mana ketentuan PBI ini merevisi ketentuan mengenai Direktur
Kepatuhan yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No.16 PBI1999 tanggal 20 September 1999
Peraturan yang mempunyai dampak signifikan terhadap Bank tahun 2011
Sekurang kurangnya terdapat beberapa Peraturan yang mempunyai dampak signifikan:
a. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Transfer Dana
b. Undang-undang nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang
c. Undang-undang nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan
d. Sekurang-kurangnya terdapat 17 Peraturan Bank Indonesia dan 19 Surat Edaran Bank Indonesia
yang diantaranya adalah Peraturan Bank Indonesia Nomor 131PBI2011 tanggal 5-01-2011 Tentang
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum; Peraturan Bank Indonesia nomor 132PBI2011 Tentang Fungsi
Kepatuhan Bank Umum; Peraturan Bank Indonesia Nomor 137PBI2011 tanggal 28-01-2011 Tentang
Perubahan Kedua Peraturan Bank Indonesia Nomor 71PBI2005 Tentang Pinjaman Luar Negeri Bank;
Peraturan Bank Indonesia Nomor 138PBI2011 tanggal 4-02-2011 Tentang Laporan Harian Bank
Umum; Peraturan Bank Indonesia Nomor 1310 PBI2011 tanggal 9-02-2011 Tentang Perubahan atas
Peraturan Bank Indonesia Nomor 1219PBI2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank
Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing; Peraturan Bank Indonesia nomor 1319PBI2011 tanggal 22
September 2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 812Pbi2006 Tentang Laporan
Berkala Bank Umum; Peraturan Bank Indonesia nomor 1321PBI2011 tanggal 30 September 2011 Tentang
Pemantauan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Bank; Peraturan Bank Indonesia nomor 1325PBI2011 Tentang Prinsip
kehati-hatian Bagi Bank Umum Yang Melakukan Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Pada
Pihak Lain, dll
2011 Compliance Development
In the Year 2011, Bank Indonesia Regulation No. 132 PBI2011 on Implementation of the Compliance Function of
which the provisions of this regulation revises the provisions regarding the Director of Compliance stipulated in Bank
Indonesia Regulation 16PBI1999 dated 20 September 1999 was approved.
Regulations have a significant impact on the Bank in 2011
At least there are some Regulations that have a significant impact:
a. Law No. 3 Year 2011 on Transfer of Funds b. Law No. 7 Year 2011 on Currencies
c. Law No. 21 Year 2011 on the Financial Services Institution
d. There are at least 17 Regulation of Bank Indonesia and 19 Circular Letter of Bank Indonesia, which include Bank
Indonesia Regulation No. 131PBI2011 dated 5-01- 2011 on Rating for Commercial Banks: Bank Indonesia
Regulation number 132PBI2011 on Commercial Bank Compliance Function: Regulation of Bank Indonesia
Number 137PBI2011 dated 28-01-2011 on the Second Amendment to Bank Indonesia Regulation Number
71PBI2005 on Bank Foreign Loan; Bank Indonesia Regulation Number 138PBI2011 dated 4-02-2011
on Commercial Bank Daily Report: Bank Indonesia Regulation Number 1310PBI2011 dated 9-02-2011
on Amendment to Bank Indonesia Regulation Number 1219PBI2010 on Statutory Reserves of Commercial
Banks at Bank Indonesia in Rupiahs and Foreign Currency: Bank Indonesia Regulation number 1319
PBI2011 dated 22 September 2011 on Amendment to Bank Indonesia Regulation number 812PBI2006
on Banks Periodic Report; Bank Indonesia Regulation number 1321PBI2011 dated September 30, 2011 on
Monitoring of Bank Foreign Exchange Activity: Bank Indonesia Regulation number 1325PBI2011 on the
Prudence Principle for Commercial Banks Conducting Transfer of Implementation of Work to Other Parties,
etc.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
265
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
Perubahan peraturan
Perundang- undangan dan Dampaknya
Dalam periode tahun 2011 terdapat beberapa ketentuan ketentuan perundang-undangan yang berubah dan
berdampak kepada Operasional Bank , diantaranya: A. Sekurang-kurangnya terdapat 3 penetapan Undang-
undang yang mempunyai dampak penting yaitu: a. Disahkannya Undang-undang Nomor 3 Tahun
2011 Tentang Transfer Dana, yang mana dengan diberlakukannya ketentuan undang-undang ini
perbankan dituntut untuk lebih prudent dalam melaksankan kegiatan jasa transfer dana, yang
secara umum mengatur mengenai: 1. Materi pokok yang tercantum dalam ketentuan
ini meliputi: a. Prinsip pengaturan, seperti pengecualian
terhadap prinsip berlaku surut sejak pukul 00.00 zero hour rules Dengan
tidak dianutnya prinsip zero hour rules, Transfer Dana yang telah dilaksanakan
setelah pukul 00.00 pada hari itu sampai dengan saat ditutupnya sistem operasional
Penyelenggara yang berupa Bank atau diucapkannya putusan pailit Penyelenggara
berupa badan usaha berbadan hukum Indonesia bukan Bank wajib diselesaikan.
Dengan demikian, Dana yang telah ditransfer kepada Penyelenggara Penerima
tidak dapat ditarik kembali. b. prinsip pembayaran atau penyelesaian
pembayaran yang
telah memenuhi
persyaratan bersifat final finality of payment finality of settlement. Dalam Undang-
Undang ini juga dianut prinsip finality of paymentfinality of settlement yang
merupakan penjabaran dari pengecualian prinsip zero hour rules, yaitu Dana yang
telah berpindah dari satu lembaga ke lembaga lain pada prinsipnya bersifat final
dan tidak dapat ditarik kembali. c. Prinsip penyerahan terhadap pembayaran
delivery versus payment d. Untuk memberikan pengaturan yang
sama kepada
seluruh Penyelenggara
dalam melakukan kegiatan Transfer Dana,
Amendments to the Legislations and its Impact
In the period of 2011 there were some provisions to the legislation which was changed and have impacts to Bank
Operations, including: A. There are at least 3 legislation amendments that have a
significant impact, they are: a. Ratification of Law No. 3 Year 2011 On Fund Transfer,
which with the implementation of the provision of this law required a more prudent banking in funds
transfer services activity, which generally regulates:
1. Subject matter contained in this provision include:
a. The arrangement principle, such as the exception to the principle applies
retroactively from 00:00 zero hour rules. By not embracing the principle of zero
hour rules, Transfer Funds that have been carried out at 00.00 on the day until the
time of closure of the operational system of the Operator in the form of Bank or
announcement of bankruptcy decision The organizer of a business entity other than
Bank legal entity must be completed. Thus, funds that have been transferred to the
Recipient Operator can not be withdrawn. b. Payment or payment settlement principle
that is compliant shall be final finality of paymentfinality of settlement. The Law also
adopted the finality of paymentsettlement finality principle of which is a translation of
the exclusion principle of zero hour rules, the Fund that has moved from one institution to
another institution, in principle, is final and irrevocable.
c. Delivery versus payment principle. d. To provide the same settings to all the
organizers in conducting Funds Transfer, the settings in this Law not only applies to bank
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
266
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
pengaturan dalam Undang Undang ini tidak saja berlaku bagi Bank yang menjalankan
kegiatan usaha secara konvensional, tetapi juga berlaku bagi Bank yang melakukan
kegiatan usaha
berdasarkan prinsip
syariah dan badan usaha berbadan hukum Indonesia bukan Bank yang melakukan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah
e. Untuk Bank dan badan usaha berbadan hukum Indonesia bukan Bank yang
melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, ketentuan yang terkait
dengan jasa bunga, atau kompensasi dan kewajiban lain disesuaikan berdasarkan
prinsip syariah. f. Untuk menjamin pemenuhan seluruh aspek
tersebut, termasuk aspek pelindungan konsumen, pemenuhan prinsip pengenalan
nasabah, serta pencegahan terhadap tindak pidana pencucian uang dalam Transfer
Dana, baik yang dilakukan oleh Bank maupun badan usaha berbadan hukum
Indonesia bukan Bank, diperlukan adanya pengaturan mengenai perizinan dan bentuk
pemantauan kegiatan Transfer Dana. g. Untuk badan usaha berbadan hukum
Indonesia bukan Bank, kegiatan Transfer Dana pada prinsipnya dapat dilaksanakan
setelah memperoleh persetujuan dari otoritas yang berwenang. Selain itu, kegiatan
Transfer Dana tersebut wajib dilaporkan secara periodik kepada otoritas yang
berwenang sebagai bentuk pemantauan dalam kegiatan Transfer Dana
h. Khusus untuk Bank, mengingat kegiatan Transfer Dana merupakan salah satu kegiatan
usaha Bank, maka penyelenggaraan kegiatan Transfer Dana oleh Bank tidak memerlukan
persetujuan dari otoritas yang berwenang. Namun, pelaksanaan kegiatan Transfer Dana
oleh Bank tetap harus memenuhi segala aspek yang ditentukan dalam Undang-
Undang ini, termasuk kewajiban pelaporan atas kegiatan tersebut
runs conventional business, but also applies to the Bank conducting business based on
sharia principles and business entities other than Bank in Indonesia that is conducting
conventional business or based on the sharia principles
e. For Bank and business entity other than Bank conducting business based on sharia
principles, provisions relating to service interest, or other compensation and liability
shall be adjusted based on sharia principles.
f. To ensure compliance with all aspects, including
the aspects
of consumer
protection, compliance with the know your customer principle, and prevention of money
laundering in the Transfer of Funds, whether conducted by the Bank as well as business
entities other than Bank in Indonesia, it is necessary to arrange the licensing and the
monitoring of Funds Transfer activity. g. For business entities other than Bank
in Indonesia, Fund Transfer activities in principles can be implemented after
obtaining the approval of the competent authority. In addition, the activities of the
Fund Transfer shall be reported periodically to the authorities as a form of monitoring
the activities of Fund Transfer h. Specifically for Banks, bearing in mind that
Funds Transfer is one of the Bank’s business activities, the execution of Funds Transfer
by Bank does not require the approval of the competent authority. However,
implementation of Transfer of Funds by the Bank still have to meet all aspects
defined in this Law, including the reporting requirements for these activities
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
267
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
i. Dalam Undang-Undang ini diatur secara tegas cakupan alat bukti yang meliputi pula
informasi, dokumen elektronik, danatau hasil cetaknya merupakan alat bukti yang
sah. Pengaturan tersebut dimaksudkan untuk mengakomodasi perkembangan alat
bukti dalam transaksi elektronik sehingga dapat meningkatkan kepastian hukum
bagi para pihak dalam melakukan kegiatan Transfer Dana.
j. Dalam Undang-Undang ini juga diatur aspek pemidanaan terhadap korporasi yang
melakukan tindak pidana dalam kegiatan Transfer Dana.
b. Pengesahan Undang-undang nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang, yang pada intinya mengatur
mengenai penggunaan mata uang rupiah, terkait
hal tersebut bank bjb melakukan koordinasi dan
mengikutio sosialisasi terkait Ketentuan Undang- undang Mata uang guna penyesuaian ketentuan
dan kebijakan di bank bjb.
c. Pengesahan Undang-undang nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan, dampak
bagi bank bjb sebagai bagian dari perusahaan
yang bergerak dalam jasa perbankan adalah Sejak tanggal 31 Desember 2013, fungsi, tugas, dan
wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan beralih dari
Bank Indonesia ke OJK. B. Sekurang-kurangnya terdapat 17 Peraturan Bank
Indonesia dan 19 Surat Edaran Bank Indonesia yang berdampak ataupun mempengaruhi kepada kebijakan
ataupun ketentuan di bank bjb.
Indikator Kepatuhan
Dalam Pemantauan Indikator Kepatuhan telah disahkan
beberapa Compliance Sheet terkait operasional di bank bjb
dan terus dikembangkan sesuai dengan amanat PBI nomor 132PBI2011 untuk membangun dan menciptakan Budaya
Kepatuhan, diantaranya disahkan melalui Surat Edaran Direksi nomor 044SEDIR-KH2009 Perihal Penerapan
Compliance Sheet pada Bidang PerkreditanPembiayaan i. This Law expressly stipulated that the
evidence of coverage extends to information, electronic documents, andor its printout is
valid evidence. These settings are intended to accommodate the development of
evidence in electronic transactions, thereby increasing legal certainty for the parties in
conducting Fund Transfer.
j. This Law also stipulated the punishment aspect of corporate crime in the activities of
Fund Transfer.
b. Ratification of Law No. 7 Year 2011 On Currency, which basically regulates the use of the rupiah, in
accordance with that, bank bjb coordinates and
adheres the socialization in relations to the Currency Regulations adjusting it with the terms and policies
at bank bjb.
c. Ratification Law No. 21 Year 2011 On Financial
Services Authority, the impact for bank bjb as part
of a company engaged in banking services is from the date of December 31, 2013, the functions,
duties, and authority of the regulation and supervision of financial services activities in the
banking sector switched from Bank Indonesia to OJK Financial Service Institution.
B. There are at least 17 Regulation of Bank Indonesia and 19 Circular Letter of Bank Indonesia that affect or
influence the policies or provisions in bank bjb.
Compliance Indicators
In Monitoring Compliance Indicators, several Compliance
Sheet was approved related to operations at the bank bjb
and continues to be developed in accordance with the mandate of PBI No. 132PBI2011 to build and create a
Compliance Culture, of which passed through; Circular of the Board of Directors no. 044SEDIR-KH2009 on
Compliance Application Sheet for the Loan Finance
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
268
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Surat Edaran Direksi nomor 019SEDIR-KH2011 tanggal 22 Maret 2011 perihal Penerapan Compliance Sheet Bidang
Tresury; Surat Edaran Direksi nomor 32SEDIR-KH2011 tanggal 23 Mei 2011 perihal Penerapan Compliance Sheet
Counterparty Bank dan Anak Perusahaan, Grup Financial Institution; Surat Edaran Direksi nomor 041SEDIR-KH2011
tanggal 27 Juni 2011 perihal Penerapan Compliance Sheet Pelaporan Divisi; Surat Edaran DIreksi nomor 082SEDIR-
KH2011 tanggal 11 November 2011 perihal Penerapan Compliance Sheet Bridging BCFOAF Divisi Internasional;
Surat Edaran Direksi nomor 083SEDIR-KH2011 tanggal 18 November 2011 perihal Penerapan Compliance Sheet
Credit Line Counterparty Bank dan Anak Perusahaan, Grup Financial Institution, dll.
Kegiatan Kepatuhan 2011
Kegiatan yang dilakukan Divisi Kepatuhan pada Tahun 2011 diantaranya namun tidak terbatas pada:
1. Penyempurnaan Compliance Sheet bagi bidang-bidang operasional dan non operasional secara bertahap
2. Kegiatan dan Sosialisasi GCG Tahun 2011 3. Melakukan pemantauan terhadap kesesuaian Buku
Pedoman Kepatuhan dengan perkembangan bisnis dan ketentuan yang berlaku
4. Melakukan review terhadap ketentuan - ketentuan terkait jadwal pelaporan
5. Melakukan pengkajian terhadap seluruh produk dan jasa Bank bidang Dana dan Kredit
6. Melakukan pemantauan kewajiban pelaporan Divisi dan Kantor Cabang
7. Memantau pelaksanaan hasil pemeriksaan Bank Indonesia
8. Menginformasikan setiap ketentuan internal maupun eksternal kepada unit terkait
9. Menyusun Kodifikasi Ketentuan Surat Keputusan 2011
10. Pengembangan SDM Bagian Kepatuhan 11. Pembentukan unit Kerja Program Pengendalian
gratifikasi 12. Pembentukan unit Kerja Program Pengendalian
gratifikasi workshop, pelatihan, dan lain-lain 13. Penyusunan Ketentuan Pengendalian Gratifikasi
14. Pelaksanaan Kontrak Komitmen Program Pengendalian Gratifikasi
Field, Circular of Directors no. 019SEDIR-KH2011 dated March 22, 2011 concerning the Application of
Compliance Sheet for the Treasury Field; Directors Circular Letter no. 32SEDIR-KH2011 dated May 23, 2011 on the
Application of Compliance Sheet for Counter party Bank and its Subsidiaries, Financial Institution Group; Directors
Circular Letter no. 041SEDIR-KH2011 dated June 27, 2011 on the Application of Compliance Sheet Reporting
for Division; Circular of Directors no. 082SEDIR -KH2011 dated 11 November 2011 on the Implementation of
Compliance Sheet Bridging BCFOAF International Division; Directors Circular Letter no. 083SEDIR-KH2011 dated 18
November 2011 on the Application of Compliance Sheet for Bank Credit Line Counterparty and its Subsidiaries,
Financial Institution Group, etc..
2011 Compliance Activities
Activities of Compliance Division carried out in year 2011 including but not limited to:
1. Gradual improvement of Compliance Sheet for the operational and non operational areas
2. Activities and socialization of GCG in 2011 3. Monitoring of compliance in the Compliance Manual to
the development of business and applicable provisions 4. Reviews the relevant provisions related to the reporting
schedule 5. Conduct a review of all Bank products and services in
the fields of Funding and Loans 6. Monitoring the reporting obligations of Divisions and
Branch Offices 7. Monitor the implementation of the results of the
examination by Bank Indonesia 8. Inform every internal or external provisions to the
relevant units 9. Develop Provisions of Decree Codification 2011
10. Development of Human Resource in the Compliance Section
11. The formation of Gratification Control Program work unit
12. The formation of Gratification Control Program work unit workshop, training, etc
13. Preparation of Gratification Control Provisions 14. Implementation of the Gratification Control Program
Contract Commitment
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
269
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
15. Diseminasi sosialisasi tidak langsung visual melalui media sosialisasi
16. Pelaksanaan pengelolaan sistem pelaporan pengaduan pelanggaran WBS
17. Pendampingan atas permasalahan hukum perusahaan
18. Persiapan dan Pelaksanaan RUPSLB bank bjb
19. Melakukan Pemeliharaan dan Pemantauan terhadap Database Daftar Teroris
20. Melakukan Pemantauan terhadap Tersangka atau Terdakwa Suatu Tindak Pidana
21. Melakukan Pemantauan terhadap Kegiatan Pengkinian Data Nasabah
22. Melakukan Pemantauan terhadap Transaksi Keuangan Tunai CTR
23. Melakukan Pemantauan terhadap Transaksi Keuangan Mencurigakan STR
24. Melakukan pemantauan Pelaksanaan Ketentuan APUPPT KYCAML-CFT pada Correspondent Banking.
Implementasi AMLKYC
1. Melakukan Pemeliharaan dan Pemantauan terhadap DaftarDatabase subjek yang wajib dipantau yang
dikeluarkan oleh pihak yang berwenang. 2. Melakukan Pemantauan terhadap Tersangka atau
Terdakwa Suatu Tindak Pidana. 3. Melakukan Pemantauan terhadap Kegiatan Pengkinian
Data Nasabah. 4. Melakukan Pemantauan terhadap Transaksi Keuangan
Tunai CTR. 5. Melakukan Pemantauan terhadap Transaksi Keuangan
Mencurigakan STR. 6. Melakukan Pemantauan Pelaksanaan Ketentuan
APUPPT KYCAML-CFT pada Correspondent Banking.
Melakukan Sosialisasi dan Pemantauan Penerapan Program APU dan PPT di
Cabang
Implementasinya tertuang dalam setiap kajian atas
Kebijakan dan Ketentuan yang dikeluarkan bank bjb yang
senantiasa memasukan Unsur Good Corporate Governance sebagai salah satu dasar pengkajian.
Belum diatur mengenai Kebijakan Insider trading namun telah diatur ketentuan Penanaman Modal dalam suatu
Pedoman Penanaman Modal. 15.indirect visual disseminationsocialization through
socialization media 16.Implementation of reportingcomplaints management
system WBS 17.Assistance for company’s legal problems
18.Preparation and implementation of bank bjb EGMS
19.Perform Maintenance and Monitoring of the Terrorist List Database
20.Conduct monitoring on the Suspect or the Accused of a Crime
21.Conduct Monitoring of Updating of Customer Data Activity
22.Conduct Monitoring of Cash Transactions CTR 23.Conduct monitoring of Suspicious Transactions STR
24.Monitoring the implementation of APUPPT KYCAML- CFT provisions on Correspondent Banking.
AMLKYC Implementati on
1. Perform maintenance and monitoring of the List Database of subjects that must be monitored which are
issued by the authorities. 2. Conduct monitoring on the Suspect or the Accused of
a Crime 3. Conduct Monitoring of Updating of Customer Data
Activity 4. Conduct Monitoring of Cash Transactions CTR
5. Conduct monitoring of Suspicious Transactions STR 6. Monitoring the implementation of APUPPT KYCAML-
CFT provisions on Correspondent Banking.
Socialization and
Monitoring the
Implementation of APU and PPT Program in Branch Office
The implementation is contained in every review of the
policy and provisions issued by bank bjb which always
include elements of Good Corporate Governance as one of the basic assessment.
Policy regarding insider trading has not been set but Capital Investment has been regulated in the Investment
Guidelines.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
270
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Per tanggal 31 Desember, terdapat 17 Perkara Perdata yang belum inkracht Data terlampir yang terdiri dari 12 perkara
Gugatan, 2 perkara Bantahan, 1 perkara Perlawanan, dan 2 perkara Kepailitan Data Terlampir.
Posisi kasus-kasus untuk belum inkracht terdapat 14 Perkara Perdata dan 3 Perkara Perdata yang telah inkracht.
INTERNAL AUDIT Ketua dan Struktur Internal Audit
Fungsi audit internal bank bjb dilaksanakan oleh Divisi Audit
Intern DAI yang diketuai oleh Acu Kusnandar biografi Pemimpin DAI dapat dilihat di halaman Data Perusahaan.
Adapun struktur organisasi DAI adalah sebagai berikut:
Struktur Organisasi Divisi Audit Intern
As of December 31, there are 17 Civil Cases that have not inkracht Data Attached consisting of 12 Civil Cases,
2 rebuttal case, 1 case of Resistance, and 2 cases of Bankruptcy Data Attached.
The position of the Civil Cases that are not yet inkracht are 14 with 3 Civil Cases have been inkracht.
INTERNAL AUDIT Head and Structure of Internal Audiit
Internal audit functions of bank bjb is carried out by Internal
Audit Division DAI, chaired by Acu Kusnandar biography of DAI chairman can be viewed on the Company Data
page. The DAI organizational structure is as follows:
Internal Audit Division Organizational Structure
SD QA Analyst Auditor Manager
Auditor Manager Auditor Manager
Auditor Manager
Administration Analyst Manager Audit
Kantor Wilayah
RUPS
Direktur Kepatuhan Manajemen Risiko
Komite Audit Komite Nominasi
Remuneraasi Komite Pemantau
Risiko
SD QA Audit General Audit
Kantor Pusat Kantor Wilayah
General Audit Kantor Cabang I
General Audit Kantor Cabang II
IT Audit
Dewan Komisaris
Internal Audit Direktur Utama
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
271
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
Piagam Audit Intern
Piagam Audit Intern bank bjb ditetapkan berdasarkan Surat
Keputusan Direksi No. 657SKDIR-DAI2009 tertanggal 30 Juni 2009 tentang Piagam Internal Audit Charter PT Bank
Jabar Banten. Pelaksanaan fungsi audit intern bank yang efektif wajib
memastikan pemeriksaan dan penilaian atas kecukupan dan efektivitas struktur pengendalian intern serta kualitas
kinerja bank dalam rangka menjaga dan mengamankan kegiatan usaha bank.
Fungsi DAI adalah membantu tugas Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan
pengendalian intern serta berperan sebagai konsultan bagi pihak-pihak intern yang membutuhkan, terutama yang
menyangkut ruang lingkup tugasnya yaitu: • Mengkajieisiensidanefektivitassistempengendalian
intern dan manajemen risiko yang berlaku melalui kegiatan audit intern berdasarkan penerapan GCG dan
prinsip kehati-hatian. • Menciptakan dan mengembangkan sistem audit
intern bank bjb serta menetapkan kebijakan dan
prosedur pelaksanaan audit intern yang sesuai dengan perkembangan usaha bank berdasarkan GCG dan
prinsip kehati-hatian. • Mengkaji ketaatan pelaksanaan sistem pengendalian
intern dan manajemen risiko yang berlaku melalui kegiatan audit intern.
• Merencanakan, melaksanakan, dan melaporkan hasil pemeriksaan kepada Direktur Utama dan
Dewan Komisaris serta memantau perencanaan dan pelaksanaan tindak lanjut hasil audit.
• Bekerja sama di bidang pengawasan dengan unit organisasi intern dan ekstern.
• Pemeriksaan dan penilaian terhadap keandalan sistem pengendalian intern pada Teknologi Sistem
Informasi TSI yang berjalan maupun yang sedang dikembangkan.
• Mengkajisetiapusulanatauproposal,kebijakanatau sistem dan prosedur dan memberi tanggapan atas
kecukupan sistem pengendalian intern dan risiko dalam kebijakan atau sistem prosedur tersebut berdasarkan
penerapan GCG dan prinsip kehati-hatian.
Internal Audit Charter
Internal Audit Charter of bank bjb is established under
Directors Decree No. 657SKDIR-DAI2009 dated June 30, 2009 on the Internal Audit Charter PT Bank Jabar Banten.
Implementation of the effectiveness of the bank’s internal audit function shall ensure the audit and evaluate the
adequacy and effectiveness of internal control structure and the quality of bank performance in order to safeguard
and secure the bank’s business activities. The function of Internal Audit Division DAI is to assist
the President Director and the Board of Commissioners in monitoringinternal control and act as internal consultants
for the parties in need., particularly those involving the scope of its duties, namely:
• Assessing the eficiency and effectiveness of internal control systems and risk management that apply through
the internal audit activity based on the implementation of GCG and the precautionary principles Prudential
Banking.
• Creating and developing bank bjb’s internal audit
system and establish policies and procedures for internal audit in accordance with the Bank’s business
development based on the GCG and the precautionary principles Prudential Banking.
• Assessingadherencetotheimplementationofinternal control systems and risk management that apply
through the internal audit activity. • Plan,execute,andreporttheinspectionresultstothe
President Director and the Board of Commissioners and to monitor the planning and implementation of follow-
up on the results of the audit. • Cooperating in the ield of supervision with internal
and external organizational units. • Examination and assessment of the reliability of the
TSI’s internal control system that runs well under development.
• Examineanyrecommendationsorproposals,policiesor systems and procedures and provide feedback on the
adequacy of internal control systems and risk in policy or system procedure based on the implementation
of GCG and the precautionary principle Prudential Banking.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
272
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Pelaksanaan Tugas
Selama tahun 2011, pelaksanaan audit yang dilakukan meliputi:
a. Audit Umum Audit umum merupakan pelaksanaan audit yang
dilakukan atas seluruh kegiatan bisnis dan operasional, baik di cabang maupun di kantor pusat.
Selama tahun 2011, telah dilaksanakan audit umum pada 9 sembilan divisi di kantor pusat dan 20 dua
puluh kantor cabang. b. Audit Teknologi Informasi TI
Audit TI merupakan audit yang dilakukan atas sistem teknologi informasi perbankan. Selama tahun 2011,
audit TI meliputi Mysis Switching General, APP Security Control, IT Data Center DRC, Desktop
Security, IT Change Management, IT Service Level Third Party, Information Security, serta Pengembangan
IT Infrastructure Network Security. c. Audit Khusus
Audit khusus merupakan audit yang sebelumnya tidak termasuk dalam perencanaan tahunan, namun
dilakukan karena adanya pertimbangan tertentu berdasarkan tingkat urgensinya ataupun karena adanya
permintaan dari stakeholder.
Akuntan Independen
Berdasarkan hasil keputusan RUPS bank bjb pada tanggal
28 Maret 2011, ditetapkan akuntan publik yang melakukan
audit Laporan keuangan bank bjb periode 31 Desember
2011 adalah:
KAP Purwantono, Suherman Surja
The Indonesian member firm of Ernst Young Global Limited
Gedung Bursa Efek Indonesia Menara 2 Lantai 7
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190
Indonesia Telp. 021 5289 5000
Fax. 021 5289 4545
Task Implementation
During 2011, audit implementation include:
a. General Audit General Audit is the audit conducted on all business
activities and operations, both in branches and at headquarter.
During the year 2011 general audit has been conducted in 9 nine divisions at headquarter and 20 twenty
branch offices. b. Information Technology IT Audit
IT Audit is an audit conducted on banking information technology systems. During the year 2011, IT audit
covers Mysis Switching General, APP Security Control, IT Data Center DRC, Desktop Security, IT
Change Management, IT Service Level Third Party, Information Security, and the Development of IT
Infrastructure Network Security. c. Special Audit
Special Audit is an audit that were not included in the annual plan, but done because of certain considerations
based on the level of urgency or because of requests from stakeholders.
Independent Accountant
Based on the bank bjb GMS’s decision on March 28, 2011, the public accountant appointed to audit bank bjb’s
financial report the period December 31, 2011 are:
KAP Purwantono, Suherman Surja
The Indonesian member firm of Ernst Young Global Limited
Gedung Bursa Efek Indonesia Menara 2 Lantai 7
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190
Indonesia Phone. 021 5289 5000
Fax. 021 5289 4545
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
273
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
- Yang menjadi tugas pokok yaitu melakukan audit
laporan keuangan bank bjb pada tanggal dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh
Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan
melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah
saji yang material. Akuntan Publik bertanggungjawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan
keuangan yang diaudit. Tugas Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian, bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan
- KAP Purwantono, Suherman Surja tersebut telah
mengaudit laporan keuangan bank bjb untuk tanggal
dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2011.
- Fee audit yang dibayarkan oleh bank bjb terhadap KAP
dimaksud adalah sebagai berikut: • Untuk laporan keuangan periode 31 Desember
2010: Rp 1,500,000,000,000,- • Untuk laporan keuangan periode 31 Desember
2011: Rp 900,000,000,000,- - Selain untuk proses audit Laporan Keuangan
sebagaimana dijelaskan diatas, bank bjb juga
menggunakan jasa KAP Purwantono, Suherman Surja untuk program pelatihan PSAK terbaru bagi karyawan
bank bjb dengan biaya jasa Rp 225 juta.
Perkara Penting Yang Sedang Dihadapi
Hingga 31 Desember 2011, terdapat 3 tiga proses hukum terkait Kantor Pusat Perseroan dan 14 empat belas proses
hukum terkait Kantor Cabang. Secara umum, proses hukum tersebut mayoritas berkaitan dengan kepemilikan
tanah dan bangunan, dan seluruh proses hukum tersebut tidak berdampak terhadap kegiatan usaha dan kondisi
keuangan bank bjb. - The main task is to audit bank bjb’s financial statements
bank bjb on the date and for the year ended December
31, 2011, in accordance with the auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified
Public Accountants. Those standards requires Public Accountants to plan and perform the audit to obtain
reasonable assurance that whether the financial statements are free of material misstatement. Public
Accountant is responsible for the feedback given to the audited financial statements. Public Accountant
duties include examination on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial
statements - KAP Purwantono, Suherman Surja have audited bank
bjb financial statements to date and for the year ended
July 31, 2010, December 31, 2010 and December 31, 2011.
- Audit fees paid by bank bjb to the KAP are as follows:
• For inancial report periods December 31, 2010: Rp 1,500,000,000,000,-
• For inancial report periods December 31, 2011: Rp 900,000,000,000,-
- In addition to the financial statements audit process as
described above, bank bjb also uses the services of KAP
bjb Purwantono, Suherman Surja for the latest IAS
training program for bank bjb employees with service
costs Rp 225 million.
Important Issues That Are Faced by The Company
As of December 31, 2011, there are 3 three the legal proceedings related to the Company Headquarters and 14
fourteen legal proceedings related to the Branch Office. In general, the majority of legal proceedings are related to
the ownership of land and buildings, and the whole legal process has no impact on business operations and financial
condition bank bjb.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
274
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Tabel Perkara Hukum Yang Dihadapi Perseroan
Tabel Perkara Hukum Yang Dihadapi Perseroan
No. No. Perkara
Case Number Posisi
Perseroan bank bjb
position Pihak
Lawan Counter
Party Materi Perkara
Case Matter PokokNilaiGugatan
Cause of Action Pokok Putusan
Ruling Status Perkara
Status
Kantor Pusat Perseroan Head Office
1. No. 141Pdt
Bant2006 PN.Bdg, tanggal 5
Oktober 2006 jo. No. 17Pdt2007
PT.Bdg, tanggal 9 Maret 2007
jo. No. 2032K Pdt2007, tanggal
29 Desember 2009.
No. 141Pdt Bant2006PN.
Bdg, datedl 5 October, 2006 jo.
No.17Pdt2007 PT.Bdg, dated
9 March, 2007 jo. No.2032K
Pdt2007, dated 29 December,
2009 Terbantah I
Refutee I Drs. Syinar
Budhiartha sebagai
Pembantah Drs. Syinar
Budhiartha as Contender
Pokok perkara mengenai bantahan, dimana Pembantah sebagai salah
seorang pemegang hak penghunian rumah yang terletak di Jl. Serayu No. 8,
Bandung tidak pernah diikutsertakan dalam perkara No. 115PDT.G2002
PN.BDG jo. No. 127PDT2003PT.BDG jo. No. 675KPDT2004 yang kemudian
telah ditetapkan pelaksanaan eksekusi berdasarkan penetapan Ketua Pengadilan
Negeri Bandung No. 11PDTXPUT2006 PN.BDH, tanggal 29 Maret 2006.
Main case of denial, where contender as one of the holders of occupancy rights
of the house which is located on Jl. No Serayu. 8, Bandung was never included
in the case No. 115PDT.G2002PN.BDG jo. No. 127PDT2003 PT.BDG jo.
No. 675KPDT2004 who then set the execution based on the determination
of the the Chairman of Bandung District Court No. 11PDTXPUT2006PN.BDH,
dated March 29, 2006 Menyatakan Pembantah adalah
pemegang yang sah atas SIM Surat Idzin Menghuni dari Kantor Urusan Perumahan
Bandung No. 022581, tanggal 30 Juli 1957. Membatalkan Penetapan Ketua
Pengadilan Negeri Kls IA Bandung No. 11PDTEKSPUT2006PN.BDG jo. No.
115PDT.G2002PN.BDG jo. No. 127 PDT2003PT.BDG jo. No. 675KPDT2004,
tanggal 29 Maret 2006.
Stating a legitimate contender is the holder of the license Inhabiting License
of the Office of Housing Bandung No.022581, dated July 30, 1957.
Chairman of the District Court Decision canceling National Outcome No. IA
Bandung. 1PDTEKSPUT2006PN.BDG jo. No. 115PDT.G2002PN.BDG jo.
No.127PDT2003PT.BDG jo. No.675K PDT2004, dated March 29, 2006.
PN Bandung: Menyatakan bantahan Pembantah tidak
dapat diterima. PT Bandung: Menguatkan
putusan Pengadilan Negeri Bandung.
MARI: Menolak permohonan kasasi Pembantah.
PN Bandung: Stating the debater rebuttal can not be
accepted. PT Bandung: Affirm Bandung
District Court decision. MARI: Rejecting the
contender’s appeal. Perkara tersebut telah
diputus pada tingkat kasasi di Mahkamah Agung dan bank
bjb dimenangkan.
Catatan: Penggugat mengajukan upaya hukum
peninjauan kembali. The case has been decided on
appeal in the Supreme Court in favor of bjb bank.
Note: The plaintiff filed a legal review.
2. No. 131
PDTG2009 PN.BDG tanggal
25 Agustus 2009 jo. No. 71
Pdt2010PT.Bdg tanggal 3 Maret
2010.
No. 131PDT G2009PN.BDG
dated August 25, 2009 jo. No. 71
Pdt2010PT.Bdg dated March 3,
2010. Turut
Tergugat I Co
defendant I H. Yana
Suryana sebagai
Penggugat H. Yana
Suryana as Plaintiff
Pokok Perkara mengenai Perbuatan Melawan Hukum karena Tergugat I dan
Tergugat II tidak juga menerbitkan surat izin penyelenggaraan reklame dalam
waktu yang telah ditetapkan padahal Penggugat telah membayar pajak
reklame kepada Tergugat I.
Basic Case of Umlawful Acts by Defendant fiirst and second defendant
also did not issue an operator license billboard in predetermined time when
the plaintiff has to pay advertisement tax to the first defendant
- Menyatakan gugatan Penggungat tidak dapat diterima.
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Bandung No. 131PDTG2009
PN.BDG. - Menghukum Penggugat, sekarang
Pembanding untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul dalam kedua
tingkat peradilan sebesar Rp 150.000,- seratus lima puluh ribu Rupiah.
- To declare that the plaintiff can not be accepted
- Affirming the Bandung District Court No. 131PDTG2009PN.BDG
- Punishing The plaintiff, now Appellant to pay all legal costs incurred in the
second level of justice for Rp150,000 one hundred and fifty thousand
rupiah PN Bandung: Menyatakan
gugatan Penggugat tidak dapat diterima.
Menyatakan Pengadilan Negeri Kelas IA Bandung tidak
berwenang memeriksa dan mengadili perkara aquo dan
menyatakan yang berwenang adalah Pengadilan Tata Usaha
Negara.
PT Bandung: Menguatkan putusan Pengadilan Negeri
Bandung. PN Bandung states the
plaintiff’s claim can not be accepted
States Class IA Bandung District Court was not
authorized to investigate and prosecute aquo case and
stated that the authority is with State Administrative Court
PT Bandung affirms the ruling of PN Bandung
3. No. 155
PdtG2009 PN.BDG, tanggal
23 Juni 2010. No. 155
PdtG2009 PN.Bdg dated
June 23, 2010 Tergugat V
Defendant V Nina Aminah
sebagai Penggugat
Nina Aminah as Plaintiff
Pokok perkara mengenai perbuatan melawan hukum dimana Penggugat
mengajukan gugatan terhadap para Tergugat karena melakukan kebohongan
dan tipu muslihat yang membuat terjadinya kerugian secara materiil
berupa uang sejumlah Rp 3.300.000.00,00 tiga miliar tiga ratus
juta Rupiah.
The principal case on which the plaintiff filed a lawsuit against the Defendants for
committing deception and trickery that incurred a loss in material form in the
sum of Rp 3.300.000.00,00 three billion three hundred million Rupiah.
Menyatakan bahwa Tergugat I, II, III, IV, dan V telah melakukan perbuatan
melawan hukum. Menghukum dan memerintahkan
Tergugat I, II, III, IV, dan V secara tanggung renteng membayar kerugian
kepada Penggugat sebesar Rp 3.300.000.000,00.
Menghukum dan memerintahkan Tergugat I, II, III, IV, dan V secara
tanggung renteng membayar kepada Penggugat bunga moratorir akibat
perbuatan melawan hukum sejak tahun 2004 sampai tahun 2009 sebesar Rp
1.650.000.000,-
Stated that the Defendants I, II, III, IV, and V have committed acts against the law.
Punish and ordered the Defendant I, II, III, IV, and V jointly and severally to pay
damages to the plaintiff of Rp 3,300,000,000.00.
Punish and ordered the Defendant I, II, III, IV, and V jointly and severally pay the
plaintiff moratorir interest from 2004 to 2009 amounting to
Rp 1,650,000,000,- PN Bandung: Menyatakan
Tergugat I dan II telah melakukan perbuatan
melawan hukum. Menghukum Tergugat I dan
II membayar kerugian kepada Penggugat sebesar
Rp 3.300.000.000,- Menghukum Tergugat I dan
II secara tanggung renteng membayar bunga moratoir
kepada Penggugat sejak tahun 2004 sampai tahun 2009
sebesar Rp 1.650.000.000,-
PN Bandung states Defendants I and II has committed acts
against the law. Punishing Defendants I
and II to pay the loss to the Plaintiff in the amount of
Rp3,300,000,000,- Punishing Defendants I and II
jointly and severally pay the Plaintiff moratorir interest from
2004 to 2009 amounting to Rp1,650,000,000,-
Update: Perkara tersebut sedang dalam pemeriksaan
tingkat banding. Update: The case is currently in
the examination of appeals.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
275
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
No. No. Perkara
Case Number Posisi
Perseroan bank bjb
position Pihak
Lawan Counter
Party Materi Perkara
Case Matter PokokNilaiGugatan
Cause of Action Pokok Putusan
Ruling Status Perkara
Status
Kantor Cabang Perseroan Branch Office
1. No. 414PDT
G2008PN.Bdg, tanggal 28 Mei
2009 jo. No. 309 Pdt2009PT.Bdg,
tanggal 23 Februari 2010.
No. 414PDT G2008PN.Bdg
dated May 28, 2009 jo. No. 309
Pdt2009PT.Bdg dated February
23, 2010. Cabang
Utama Tergugat I
Main Branch Defendant I
Helmy Faishal Zaini, dkk
sebagai Para Penggugat
Helmy Faishal Zaini, et al as
Plaintiffs Pokok perkara adalah perbuatan
melawan hukum dimana Tergugat I dianggap telah menolak prinsip kehati-
hatian sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Perbankan sehingga
menimbulkan kerugian bagi Para Penggugat.
The principal case is against the law which Defendant I considered to have
rejected Precautionary Principles as defined in the Banking Law, causing
losses to Plaintiffs. Menghukum Tergugat I untuk membayar
ganti kerugian yang diderita Para Penggugat yang terdiri dari:
a kerugian materiil sebesar Rp 500.000.000,- dan
b kerugian immaterial sebesar Rp 800.000.000,-
Punish Defendant I to pay damages to the Plaintiffs for
a. material losses amounting to Rp500,000,000,- and
b. immaterial losses amounting to Rp800,000,000,-
PN Bandung: Mewajibkan Tergugat I membayar ganti
kerugian kepada Para Penggugat berupa:
a kerugian materiil sebesar Rp 150.000.00,- dan
b kerugian immaterial sebesar
Rp 50.000.000,- PT Bandung: Menyatakan
putusan Pengadilan Negeri Bandung batal demi hukum
dan menyatakan gugatan dari Para Penggugat tidak dapat
diterima.
PN Bandung: Requiring Defendant I to make restitution
to the Plaintiffs in: a. Material loss amounting to
Rp150,000,00,- and b. Immaterial loss amounting
to Rp50,000,000,- PT Bandung states that ruling
of PN Bandung null and void and states that the claim of the
Plaintiffs is not acceptable. Update: Perkara tersebut
sedang dalam pemeriksaan tingkat kasasi.
Update: The case us under examination at the level of the
Supreme Court appeal
2. No. 19
Pdt.G2006 PN.Cn, tanggal
30 Nopember 2006 jo. No. 05
PDT2008PT.Bdg, tanggal 5 Mei
2008.
No. 19 Pdt.G2006
PN.Cn dated November 2006
jo. No. 05 PDT2008PT.Bdg
dated May 5, 2008
Cabang Cirebon
Tergugat III Branch
Cirebon Defendant III
Dalim bin Wastila dan
Asmeri binti Madkasan
sebagai Para Penggugat
Dalim bin Wastila and
Asmeri binti Madkasan as
Plaintiffs Pokok perkara adalah perbuatan
melawan hukum, dimana tanah milik Para Penggugat telah dilelang tanpa alas
hak yang sah. The principal case is a tort, in which lawn
owned by Plaintiffs have been auctioned without a valid title
Menyatakan tanah sengketa adalah milik Para Penggugat.
Menyatakan jual beli tanah sengketa secara lelang sebagaimana Risalah Lelang
tanggal 26 Maret 2004 No. 772004 berikut penyitaannya adalah cacat hukum
dan tidak sah dan tidak mempunyai titel eksekutorial.
Menyatakan Sertifikat SHM No. 140Desa Warundur Surat Ukur tanggal 10 Januari
1991 No. 801991 seluas + 314 M2 yang telah dibalik nama tidak sah dan tidak
berkekuatan hukum. To declare the disputed land is owned
by Plaintiffs. State purchase land disputes as the
Minutes of Auction on March 26, 2004 No. 772004 and the foreclosure is
legally flawed illegiitmate and has no executorial title.
State Certificate SHM No. 140 Desa Warundur Measurement Letter dated
January 10, 1991 No. 801991 with transfer of ownership is not valid and has
no no legal ramifications. PN Cirebon: Menolak gugatan
Para Penggugat untuk seluruhnya.
PT Bandung: Menguatkan putusan Pengadilan Negeri
Cirebon. PN Cirebon: Rejecting the claim
of the Plaintiffs as a whole. PT Bandung: Affirming the
ruling of PN Cirebon. Update: Perkara tersebut
sedang dalam pemeriksaan tingkat kasasi.
The case us under examination at the level of the Supreme
Court appeal.
3. No. 79
PdtG2007 PN.Bdg, tanggal
13 Februari 2008 jo. No.
202Pdt2008 PT.Bdg, tanggal 6
Agustus 2008.
No. 79 PdtG2007
PN.Bdg dated February 13,
2008 jo. No. 202 Pdt2008PT.Bdg
dated August 6, 2008
Cabang Suci Tergugat I
Branch Suci Defendant I
Nani Sumarni sebagai
Penggugat Nani Sumarni
as Plaintiff Pokok perkara adalah perbuatan
melawan hukum, dimana objek jaminan milik Penggugat kepada Perseroan
Cabang Suci berupa sebidang tanah milik berikut bangunan rumah yang
difungsikan sebagai bengkel motor AHASS telah dilelang oleh Kantor
Pelayanan Piutang dan Lelang Negara Bandung I Wilayah IV kepada H. Supardi
Santoso.
The principal case is a tort, which the plaintiff’s object of guarantee to the
Company branch Suci follows the form of a parcel of land owned house
building which functioned as a motor repair house AHASS been auctioned by
the Office of Accounts Receivables and Auction Services Bandung I Region IV to
H. Supardi Santoso Menyatakan tidak sah dan harus
dinyatakan batal demi hukum pelaksanaan penjualan secara lelang
atas sebidang tanah darat hak milik SHM No. 1788Desa Bojongloa, luas tanah
122 M2 berikut bangunan rumah yang difungsikan sebagai bengkel motor
AHASS tercatat atas nama Penggugat.
Menyatakan risalah lelang atas objek tersebut diatas yang dibuat oleh
Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara Bandung I Wilayah IV adalah
mengandung cacat hukum dan harus dinyatakan batal demi hukum dan tidak
berlaku lagi.
To declare invalid and be declared null and void the auction sale of the
implementation of a parcel of land rights owned by SHM No. 1788Desa Bojongloa,
122 M2 land area and building homes that functioned as a motor repair shop
AHASS registered on behalf of Plaintiff
Stating the Minutes of the auction for the above mentioned objects created by the
Office of Account Receivables and Auction Services Bandung I Region IV is flawed law
and must be declared null and void and no longer valid
PN Bandung: Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
PT Bandung: Menguatkan putusan Pengadilan Negeri
Bandung. PN Bandung: Rejecting the
claim of the Plaintiff as a whole.
PT Bandung: Affirms the ruling of PN Bandung.
The case is under examination at the level of the Supreme
Couer appeal. Update: Perkara tersebut
sedang dalam pemeriksaan tingkat kasasi.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
276
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
No. No. Perkara
Case Number Posisi
Perseroan bank bjb
position Pihak
Lawan Counter
Party Materi Perkara
Case Matter PokokNilaiGugatan
Cause of Action Pokok Putusan
Ruling Status Perkara
Status
4. N0. 40
Pdt.G2008 PN.Srg, tanggal
12 Februari 2009 jo. No. 43
PDT2009PT.BTN, tanggal 19 Juni
2009.
No. 40 Pdt.G2008
PN.Srg dated February 12,
2009 jo. No. 43 PDT2009PT.BTN
dated June 19, 2009.
Cabang Serang
Tergugat Branch
Serang Defendant
H. Maman Rizal, dkk
sebagai Para Penggugat.
H. Maman Rizal, et al as
Plaintiffs Pokok perkara adalah perbuatan
melawan hukum, dimana Perseroan Cabang Serang tidak memindahkan
seluruh dana deposito milik Para Penggugat ke BRI Cabang Serang sesuai
dengan permintaan Para Penggugat dan juga Perseroan Cabang Serang telah
melakukan pemotongan bunga deposito tanpa ijin dan tanpa persetujuan Para
Penggugat.
The principal case is a tort, where the Company Branch Serang does not move
all deposits of funds belonging to the Plaintiffs to BRI Branch Serang at the
request of the Plaintiffs and bank bjb Branch Serang also cuts deposit rates
without permission and consent of the Plaintiffs
Menyatakan Para Penggugat masih mempunyai saldo deposito dan bunga
bank bilyet deposito yang masih tersimpan pada Perseroan Cabang Serang
sebesar Rp 7.403.314.779,-. Memerintahkan kepada Perseroan
Cabang Serang untuk segera mengirimkan, mengembalikan, dan
membayar kepada Para Penggugat secara tunai saldo dana deposito dan hasil
pemotongan uang bunga bank bilyet deposito tanpa izin dan tanpa persetujuan
Para Penggugat yang jumlah seluruhnya sebesar
Rp 7.403.314.779,-.
Menghukum Perseroan Cabang Serang untuk membayar seluruh kerugian materiil
dan moril sebesar Rp 42.403.314.779,-. Stating the Plaintiffs still have the balance
of deposits and bank deposit rates are still stored at the Company Branch Serang of
Rp7,403,314,779 Orders the Company Branch Serang
to immediately, send, return, and pay the Plaintiffs in cash balance of deposit
funds and bank cutting interest money deposit without permission and consent
of the Plaintiffs the total amount of Rp7,403,314,779
Punishing the Company Branch Serang to pay all material and moral losses
amounting to Rp42,403,314,779 PN Serang: Menolak gugatan
Penggugat seluruhnya. PT Banten: Menguatkan
putusan Pengadilan Negeri Serang.
PN Serang: Rejecting the claim of the Plaintiff as a whole.
PT Banten: Affirms the ruling of PN Serang
Update: Perkara tersebut sedang dalam pemeriksaan
tingkat kasasi. The case is under examination
at the level of the Supreme Couer appeal
5. No. 27
PDT.G2010 PN.SRG.
No. 27 PDT.G2010
PN.SRG. Cabang
Serang Tergugat II
Branch Serang
Defendant II H. Maman
Rizal sebagai Penggugat
H. Maman Rizal as
Plaintiff Pokok perkara adalah perbuatan
melawan hukum, dimana Tergugat II menyerahkan SHM No. 202Serang
milik Penggugat yang dijadikan jaminan berdasarkan permohonan kredit kepada
Tergugat I.
The principal is a tort, in which Defendant II submitted SHM No. 202
Serang property pledged as collateral on the basis of Plaintiff’s loan to Defendant I
Menyatakan Tergugat II telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan
menyerahkan SHM No. 202Serang kepada Tergugat I tanpa seijin dari
Penggugat. Menghukum Tergugat I dan II untuk
membayar kerugian materiil sebesar Rp 10.500.000.000,- dan kerugian moril
sebesar Rp 25.000.000.000,-.
Stating Defendant II has commited acts against the law by submitting SHM No.
202 Serang to Defendant I without the Plaintiff’s consent.
Punish Defendant I and II to pay material loss of Rp10,500,000,000,- and morale
losses of Rp 25,000,000,000 ,-
Pengadilan Negeri: Perkara tersebut telah mendapat
putusan di tingkat Pengadilan Negeri dimana bank bjb
dikalahkan, tetapi antara bank bjb dan Penggugat
telah mengadakan perjanjian perdamaian, sehingga bank
bjb mencabut banding.
District Court: The case has received the decision in
district court, where bank bjb lost, however, bank bjb
and Plaintiff has entered into peace agreement, so bank bjb
withdrew appeal Update: Pada tanggal 25
Agustus 2011, pihak Yanny Kusuma Gaow selaku pihak
Pembanding dan Tergugat I mengajukan Memori Kasasi
atas Putusan Pengadilan TInggi Banten Nomor 55PDT2011
PT.BTN tanggal 02 Agustus 2011, atas update perkara
tersebut pihak bank bjb selaku Tergugat II yang sebelumnya
telah melakukan kesepakatan perdamaian dengan pihak
Penggugat akan melakukan koordinasi terlebih dahulu
dengan pihak konsultan hukum bank bjb terkait
langkah-langkah hukum apa yang akan ditempuh bank bjb.
Update: On 25Agustus 2011, the Yanny Kusuma Gaowparty,
acting as Comparative party and Defendant I filed a
Cassation Memory on Banten High Court Decision No. 55
PDT2011 PT.BTN dated August 2, 2011, for the
update of the case, bjb bank as Defendant II which previously
have made a peace agreement with the Plaintiff will first
coordinate with bank bjb’s legal counsel relating to the
legal steps that will be taken by bank bjb.
6. No. 12Pdt.
Bth2008 PN.Tsm, tanggal
1 Desember 2008 jo. No. 20
PdtBth2010 PN.TSM.
No. 12 Pdt.. Bth2008PN.Tsm
dated December 1, 2008 jo. No.
20PdtBth2010 PN.TSM
Cabang Tasikmalaya
Terbantah II Branch
Tasikmalaya Refutee II
Adang Rusmana dkk
sebagai Para Pembantah
Adang Rusmana
et al as Contenders
Pokok perkara adalah bantahan atas rencana pelelangan atas aset Para
Pembantah yaitu SHM No. 642Desa Parakannyasag dan SHM No. 883Desa
Parakannyasag. The principal case is the denial of
the plan to auction the assets of the Contenders SHM No. 642 Desa
Parakansayang and SHM No. 883 Desa Parakansayang
Menyatakan SHM No. 642Desa Parakannyasag dan SHM No. 883Desa
Parakannyasag tidak termasuk sebagai jaminan hutang Terbantah III, IV dan V
kepada Terbantah II. Stating SHM No. 642 Desa
Parakansayang and SHM No. 883 Desa Parakansayang not included as collateral
for loans refutee III, IV, and V to the refutee II
PN Tasikmalaya: Menolak bantahan Para Pembantah.
PN Tasikmalaya rejects the rebuttal of the Contenders.
Catatan: Para Pembantah mengajukan banding, setelah
sebelumnya di tingkat Pengadilan Negeri bank bjb
dimenangkan. Update: Banding yang
diajukan oleh Para Pembantah dikalahkan oleh Pengadilan
Tinggi Jawa Barat, kemudian info terakhir Para Pembantah
mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Relaas
Kasasi belum diterima oleh pihak bank bjb selaku
Terbantah II.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
277
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
No. No. Perkara
Case Number Posisi
Perseroan bank bjb
position Pihak
Lawan Counter
Party Materi Perkara
Case Matter PokokNilaiGugatan
Cause of Action Pokok Putusan
Ruling Status Perkara
Status
7. No. 32
Pdt.G2010 PN.BB, tanggal 15
Juli 2010. No. 32
Pdt.G2010PN.BB dated July 15,
2010. Cabang
Cimahi Turut
Tergugat VI. Branch
Cimahi Co Defendant
VI. Jhonson
Gultom dkk sebagai Para
Penggugat. Jhonson
Gultom et al as Plaintiffs.
Pokok perkara adalah gugatan perbuatan melawan hukum karena peralihan hak
milik atas tanah karena warisan terhadap 2 bidang tanah SHM No. 134Cibabat
dan SHM No. 1133Cibatat keduanya atas nama Marausin Gultom tanpa
sepengetahuan dan persetujuan dari Para Penggugat.
The principal case is a tort claim for transfer of property in land as a legacy
of SHM No. 134 Cibabat and SHM No. 1133 Cibabat both on behalf of
Marausin Gultom without the knowledge and consent of the Plaintiff.
Menyatakan Para Tergugat dan Para Turut Tergugat telah melakukan perbuatan
melanggar hukum yang menimbulkan kerugian terhadap Para Penggugat.
Stating that the Defendants and Co Defendants have commited acts against
the law incurring losses to the Plaintiff. PN Bale Bandung: Menolak
gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya.
PN Bale Bandung: Rejecting the claim of the Plaintiff as
a whole. Update: Perkara tersebut masih
dalam proses Banding. The case is still in the appeal
process.
8. No. 42
Pdt.G2010 Pn.Srg, tanggal 4
November 2010. No. 42
Pdt.G2010 Pn.Srg dated
November 4, 2010.
Cabang Serang
Turut Tergugat XII.
Branch Serang Co
Defendant XII.
Novita Dewi sebagai
Penggugat. Novita Dewi
as Plaintiff. Pokok perkara adalah gugatan perbuatan
melawan hukum dimana ada sengketa hak warisan antara Penggugat dan
Tergugat dimana ikut ditariknya bank bjb dikarenakan pihak Penggugat ingin
mengetahui ada tidaknya simpanan dari pewaris, Tergugat I dan Tergugat II di
bank bjb.
The principal case is a tort action where there is a dispute over inheritance rights
between Plaintiff and Defendant which involved bank bjb because the Plaintiff
wanted to determine if there is deposit of the heir, Defendant I and Defendant
II in bank bjb.
Menetapkan pembagian warisan secara berimbang.
Menyatakan turut tergugat untuk tunduk patuh terhadap isi putusan.
Establish a balance division of the inheritance.
Stating the Co Defendants to submit to the decision.
Proses di PN Serang. Process at PN Serang.
Proses di PN Serang. Process at PN Serang
9. No. 58
PdtG2011 PN.BDG, tanggal
7 Februari 2011. 58PdtG2011
PN.BDG dated February 7, 2011.
PT Bank Jabar Banten
bank bjb selaku
Tergugat IV.
bank bjb as Defendant
IV. Ny. Yeany
selaku Penggugat
Ny. Yeany as Plaintiff
Rudi R. Sutantra Tergugat I adalah Komisaris sekaligus pemilik jaminan
berupa tanah dan rumah SHGB Nomor 110Desa Cigugur Girang atas fasilitas
kredit atas nama PT Anugrah Karya Lestari Baru di bank bjb Cabang Soreang
dengan plafon kredit sebesar Rp 2.500.000.000,- dua miliar lima ratus
juta Rupiah, yang saat ini atas kredit tersebut dalam kondisi Penghapusan
Hutang PH.
Pada saat kredit tersebut menjadi macet, bank bjb Cabang Soreang pernah
dimintai keterangan sebagai saksi atas kasus dugaan tindak pidana penipuan
dan penggelapan atas pengaduan Lie Andri Lukito Alung suami Yenny selaku
pemilik awal jaminan tersebut diatas.
Rudi R. Sutantra Defendant I is the Commissioner and owner of the
collateral such as land and house SHGB number 110Desa Cigugur Girang
for the credit facility on behalf of PT Anugrah Karya Lestari Baru in bank
bjb branch Soreang with a credit limit of Rp2,500,000,000, - two billion
five hundred million Rupiah, which is currently on loan under Debt Elimination
PH.
At the time the loan becomes bad, bank bjb branch Soreang was questioned as
a witness on a case of alleged fraud and embezzlement, reported by Andri Lie
Lukito Alung Yenny’s husband as the original owner of the above warranty.
Menuntut untuk dinyatakan batal demi hukum, atas keseluruhan
penandatanganan akta-akta tersebut dibawah ini:
Menuntut Tergugat I sampai dengan V dihukum untuk membayar uang
paksa sebesar Rp 1.000.000,- per hari keterlambatan, jika Tergugat I
sampai dengan V lalai dan tidak segera menyerahkan objek sengketa kepada
Penggugat terhitung sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap
sampai dengan Tergugat I sampai dengan V menyerahkan Sertifikat tersebut objek
sengketa pada Penggugat;
Dst. Demand for null and void declaration,
on the whole the signing of the deeds mentioned below::
Demanded Defendant I through V sentenced to pay a forced Rp 1.000.000,
- per day of delay, if Defendant I to V is negligent and did not immediately hand
over the disputed object to the plaintiff as of the decision has the force of law
until Defendant I through V to hand over the Certificates the object of dispute to
the plaintiff;
and so on PN Bandung: Pada tingkat
I Pertama, gugat Para Penggugat tidak dikabulkan
bank bjb dimenangkan.
PN Bandung: Rejecting the claim of the Plaintiff at level 1
First bank bjb prevailed.
Update: Para Penggugat melakukan upaya hukum
banding. Update: Plaintiffs are trying to
condut an appeal
10. No. 4Pdt.
Plw2011PN.IM, tanggal 25
Februari 2011. No. 4Pdt.
Plw2011PN.IM dated February
25, 2011. Cabang
Indramayu Terlawan II.
Branch Indramayu
Defendant II. Farikhah
Bt H. Muhammad
Satibi selaku Pelawan
Farikhah Bt H.
Muhammad Satibi as
Plaintiff Pokok perkara adalah menunda eksekusi
atas perkara perebutan hak milik atas SHM yang telah dilakukan lelang atas
perkara sebelumnya. The principal case is delaying the
execution of the seizure of property case on SHM that has been auctioned for
previous case Membatalkan risalah lelang tanggal 6
September 1995 nomor 1591995-96 dan tanggal 18 Oktober nomor 1901995-96.
Mengembalikan SHM yang telah dilakukan lelang tersebut kepada
Pelawan. Cancel the Minutes of the auction dated
September 6,1995 number 1591995- 96 and dated October 18 number
1901995-96. Return the SHM which has been
auctioned to the Plaintiff Masih proses di PN Indramayu.
Still on process at PN Indramayu.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
278
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
No. No. Perkara
Case Number Posisi
Perseroan bank bjb
position Pihak
Lawan Counter
Party Materi Perkara
Case Matter PokokNilaiGugatan
Cause of Action Pokok Putusan
Ruling Status Perkara
Status
11. No. 447
Pdt.G2011 PN.JKT.SEL,
tanggal 17 Agustus 2011.
No. 447 Pdt.G2011
PN.JKT.SEL dated August 17, 2011.
Cabang Tangerang.
Branch Tangerang.
Ny. Siva Umar selaku
Pelawan. Mrs. Siva
Umar as Plaintiff.
Pokok perkara adalah penolakan eksekusi terhadap SHM yang diagunkan di bank
bjb oleh penjamin.
The principal case is the denial of the execution of the SHM used as collateral
at bank bjb by guarantor Menyatakan Sertifikat Hak Tanggungan
no 58502008 tanggal 1 Desember 2008 jo. APHT no 4662008 tanggal 27 Oktober
Cacat Hukum dan Batal Demi Hukum. Menyatakan status jaminan atas tanah
dan bangunan SHM 404 tanggal 22 Mei 1996 menjadi hapus atau gugur, dan
dikeluarkan dari daftar jaminan kredit bank bjb.
Stating Mortgage Certificate no 58502008 dated December 1, 2008 jo.
APHT No. 4662008 dated October 27 as a defective verdict and null and void.
Stating the status of the collateral on land and buildings SHM 404 dated May 22,
1996 to be removed or disqualified, and removed from the list of credit guarantees
of bank bjb.
Masih proses di PN Jakarta Selatan.
Still on process at PN Jakarta Selatan.
12. No. 23
PDT.G2011 PN.Grt, tanggal
11 Oktober 2011.
No. 23 PDT.G2011
PN.Grt dated October 11,
2011.
bank bjb Cabang
Garut selaku Tergugat I.
Branch Garut as
Defendant I. Debitur Asep
Hary selaku Penggugat I.
Debtor Asep Hary as
Plaintiff I Jubaedah as
Plaintiff II. - Pada bulan Januari 2011 bunga untuk
bulan Januari 2011 sudah mulai tidak masuk, dari bulan sebelumnya bunga
dibayar sering lewat jatuh tempo dan pembayaran hanya bunga saja
sedangkan pokok tidak pernah masuk sedikit pun.
- Pada 3 Januari 2011 pihak bank bjb
Cabang Garut memberikan Surat Peringatan kepada Sdr. Asep Hary
untuk menyelesaikan kewajiban kredit. - Pada bulan Februari 2011 Supervisi
Kantor Pusat memanggil Asep Hary untuk meminta kejelasan atas
kreditnya. - Pada 25 Maret 2011 kredit atas
nama Asep Hary sudah habis jangka waktunya, tetapi tidak ada
realisasinya.
- Kemudian pada 29 Juli 2011 bank bjb
mengajukan Lelang Hak Tanggungan kepada KPKNL Tasikmalaya, dimana
semua prosedur maupun administrasi sudah diserahkan kepada KPKNL
Tasikmalaya serta pengumuman Lelang Hak Tanggungan sudah
diumumkan di media cetak maupun di selebaran.
- In January 2011 the interest for the month of January 2011 was not paid,
from the previous months, interest is paid past due, and payment in
interest-only while the principal is never put in at all.
- On January 3, 2011, bank bjb Branch Garut deliver Warning Letter to Mr.
Asep Hary to complete the loan obligation
- In February 2011 Main Office Supervisr ask Mr Asep Hary to come for the
clarity of the credit. - On March 25, 2011 loans on the
name of Asep Hary has been overdue, but there is no realization
- On July 29, 2011 bank bjb filed a Mortgage Auction to KPKNL
Tasikmalaya, where all the procedures and the administration was handed
over to KPKNL Tasikmalaya and Mortgage Auction announcement was
published in print or on the flyer.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
279
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
No. No. Perkara
Case Number Posisi
Perseroan bank bjb
position Pihak
Lawan Counter
Party Materi Perkara
Case Matter PokokNilaiGugatan
Cause of Action Pokok Putusan
Ruling Status Perkara
Status
Jubaedah selaku
Penggugat II Jubaedah as
Plaintiff II - Dan pada 13 Oktober 2011, pihak
KPKNL melaksanakan eksekusi Lelang Hak Tanggungan atas nama Asep
Hary, karena peminat tidak ada dan penawaran pun tidak ada yang datang
maka Lelang Hak Tanggungan tetap berjalan tetapi dengan catatan tidak
ada yang berminat untuk membeli.
- Maka selanjutnya pada 11 Oktober 2011 menyikapi Lelang Hak
Tanggungan yang akan dilaksanakan pada 13 Oktober 2011 tersebut diatas,
pihak Pengggugat melakukan gugatan perdata kepada Para Tergugat melalui
Pengadilan Negeri Garut.
- On October 13, 2011, KPKNL conducted the execution of Mortgage
Auction on behalf of Asep Hary, because there is no interest and no
offers come the Mortgage Auction, it kept running but with a record of no
interest to buy. - Then on October 11, 2011 addressing
the Mortgage Auction to be held on October 13, 2011 mentioned above,
the Plaintiffs perform a civil suit to the Defendants by tPengadilan Negeri
Garut Pihak Penggugat melakukan gugatan
perdata pembatalan lelang kepada Para Tergugat melalui Pengadilan Negeri Garut
dengan pokok gugatan sebagai berikut: 1. Mengabulkan Gugatan dari Penggugat
I dan Penggugat II untuk seluruhnya. 2. Menyatakan Penggugat I dan
Penggugat II adalah Para Pembantah yang benar.
3. Memutuskan memberikan kesempatan kepada Penggugat I dan Penggugat II
sampai dengan bulan Agustus 2012, untuk menjual sendiri objek jaminan
tersebut dengan harga yang wajar. 4. Memutuskan besarnya kewajiban
Penggugat I dan Penggugat II sebesar Rp 1.000.000.000,- satu miiar
Rupiah yang harus dibayarkan kepada Tergugat I bank bjb.
5. Memerintahkan kepada Tergugat I untuk melakukan roya atas sertifikat
Hak Guna Bangunan Milik dari Penggugat I dan Penggugat II kepada
instansi yang berwenang. 6. Menentukan biaya perkara sesuai
dengan hukum. The subject of a lawsuit as follows:
1. Grant the claim of Plaintiffs I and II in its entirety.
2. States that Plaintiffs I and II are correct disputer
3. Decides to give Plaintiffs I and II until the Month of August 2012 to sell its
own object of guarantee at a fair price. 4. Decide the amount that Plaintiffs I
and II must pay is in the amount of Rp1,000,000,000,- one million rupiah
which must be paid to Defendant I bank bjb
5. Ordered Defendant I to perform roya on Building Exploitation Permit
of Plaintiffs I and II to the relevant authorities.
6. Determine the legal fees in accordance with the law
Masih proses di PN Garut Still on process at PN Garur
13. Perkara Kepailitan
PT Istaka Karya. Perkara Kepailitan
PT Istaka Karya Selaku
Kreditur atas Debitur yang
dipailitkan. As a Creditor
on the Debtor
declared bankrupt.
PT Istaka Karya selaku
Debitur yang dipailitkan.
PT Istaka Karya as
Debtor declared
bankrupt. - PT Istaka Karya Persero Debitur
adalah Debitur bank bjb Cabang KCK Jakarta.
- Selain bank bjb, Debitur juga memiliki
kreditur lain diantaranya adalah PT JAIC Indonesia sebesar kurang lebih
US 7,645 informasi berdasarkan Koran Bisnis Indonesia tertanggal 4
Mei 2011. - Saat ini, Debitur telah diputus pailit
oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia MARI berdasarkan surat
keputusannya nomor 124KPDT. SUS2011 tertanggal 22 Maret 2011
atas permohonan pailit PT JAIC Indonesia sebagai salah satu kreditur.
Permohonan pailit tersebut diajukan disebabkan karena Debitur tidak dapat
memenuhi kewajiban atas tagihan Promissory Note yang diterbitkannya.
- PT Istaka Karya Persero Debtor is a Debtor of bank bjb Branch KCK
Jakarta. - In addition to bjb bank, the Debtor
also has other creditors, including the PT JAIC Indonesia, amounting to
approximately US7,645 information based on the newspaper Bisnis
Indonesia dated May 4, 2011. - Currently, the Debtor has been
declared bankrupt by the Supreme Court of the Republic of Indonesia
MARI based on the decision letter number 124KPDT.SUS2011 dated
March 22, 2011 on bankruptcy petition by PT JAIC Indonesia as one of
the creditors. Bankruptcy petition was filed because the debtor can not meet
obligations to the Promissory Note that has been issued.
1. Dampak dari kepaiitan bagi bank
bjb, yaitu dalam hal ini adalah tidak dapat dilunasinya kewajiban Debitur
kepada bank bjb, Baki Debet: Rp 42.713.540.170,- per 4 Mei 2011.
2. Menurunnya kolektibilitas kredit sehingga berdampak pada
meningkatkan NPL serta tuntutan klaim dari pihak pemberi kerja atas Garansi
Bank yang diterbitkan. 1. The impact of bankruptcy for bans
bjb, is that in this case bank bjb is not able to redeem the obligations
of Debtor to bank bjb, Debit Tray: Rp 42,713,540,170,- as of May 4, 2011.
2. The decline in loan collectibility which impacted on the increase in NPLs and
the demands of the employer claims to the Bank Guarantee issued.
Belum ada. Not yet existed.
Masih dalam proses mediasi antara para pihak yang terkait
berperkara. Still in the process of mediation
between the parties concerned disputing parties.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
280
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
No. No. Perkara
Case Number Posisi
Perseroan bank bjb
position Pihak
Lawan Counter
Party Materi Perkara
Case Matter PokokNilaiGugatan
Cause of Action Pokok Putusan
Ruling Status Perkara
Status
14. Perkara Kepailitan
PT Triduta. Perkara Kepailitan
PT Triduta. Selaku
Kreditur atas Debitur yang
dipailitkan As a Creditor
on the Debtor
declared bankrupts.
PT Triduta selaku
Debitur yang dipailitkan.
PT Triduta as Debtor
declared bankrupt.
- Bahwa saat ini terhadap Debitur bank
bjb Kantor Cabang Tamansari atas nama PT Tri Duta Debitur, telah
dinyatakan pailit atas permohonan pailit RD. Tri Yuliantoro sebagai salah
satu kreditur Pemohon Pailit. - Permohonan pailit tersebut diajukan
disebabkan karena PT Tri Duta Debitur tidak dapat memenuhi
kewajiban utangnya kepada Pemohon Pailit, yang kemudian berdasarkan
Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Nomor: 59PAILIT2011PN.NIAGA. JKT.PST tanggal 3 Oktober 2011 dan
Penetapan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Nomor: 01HPX2011-59PAILIT2011 PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 6 Oktober
2011.
That currently, on the Debtor of bank bjb Branch Tamansari on behalf of Tri
PT Duta Debtor, has been declared bankrupt due to the bancruptcy
petition request by RD. Tri Yuliantoro as one of the creditor bankruptcy
petitioner.
- Bankruptcy petition was filed because the Tri PT Duta debtor can not meet
its debt obligations to the Bankruptcy Petitioner, which was then based
on the Decision of the Commercial Court Central Jakarta District Court
Number: 59PAILIT2011PN.NIAGA. JKT.PST dated October 3 2011 and
Determination of the Commercial Court to the Central Jakarta District
Court No.: 01HPX2011-59 PAILIT2011PN.NIAGA.JKT.PST dated
October 6, 2011. 1. Dampak dari kepailitan bagi bank
bjb, yaitu dalam hal ini adalah tidak dapat dilunasi kewajiban kredit Debitur
kepada bank bjb, Baki Debet: Rp 9.946.016.190,- per 11 Oktober
2011. 2. Menurunnya kolektibilitas kredit
sehingga berdampak pada meningkatkan NPL serta tuntutan klaim
dair pihak pemberi kerja atas Garansi Bank yang diterbitkan.
1. The impact of bankruptcy for bans bjb, is that in this case bank bjb is
not able to redeem the obligations of Debtor to bank bjb, Debit Tray:
Rp9,946,016,190,- as of 11 Oktober 2011.
2. The decline in loan collectibility which impacted on the increase in NPLs and
the demands of the employer claims to the Bank Guarantee issued.
Belum ada. Not yet existed.
Masih dalam proses mediasi antara para pihak yang terkait
berperkara. Still in the process of mediation
between the parties concerned disputing parties.
Etika Bisnis dan Budaya Perusahaan
Dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi bank
bjb menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di
Indonesia, Perseroan telah melakukan beberapa perubahan, salah satunya perubahan budaya perusahaan. Budaya
perusahaan tersebut mencerminkan semangat bank bjb
dalam menghadapi persaingan perbankan yang semakin ketat dan dinamis. Nilai-nilai budaya perusahaan yang
telah dirumuskan yaitu GO SPIRIT merupakan perwujudan dari Service Excellence, Profesionalism, Integrity, Respect,
Intelligence, Trust yang dijabarkan dalam 14 perilaku utama.
G O S P I R I T
Panduan untuk pelaksanaan budaya perusahaan ini telah
tersusun dalam pedoman budaya perusahaan bank bjb. bank bjb telah melakukan beberapa langkah sebagai upaya
sosialisasi nilai-nilai perusahaan yang berada di bawah koordinasi Divisi Change Management Office. Proses
sosialisasi tersebut dibantu pula oleh Change Leaders dan Change Agents yang telah ditunjuk di seluruh unit kerja
Business Ethics and Corporate Culture
In order to support the achievement of the vision and
mission of bank bjb to become the largest 10 banks and
good performing bank in Indonesia, the Company has made several changes, one of the change is in corporate
culture. The corporate culture reflects the spirit of bank
bjb in the face of a tighter and more dynamic banking
competition. The company values that has been formulated is the GO SPIRIT, which is the embodiment of the Service
Excellence, Professionalism, Integrity, Respect, Intelligence, Trust defined in 14 primary behaviour.
G O S P I R I T
Guidelines for the implementation of this corporate culture
has been arranged in the guidelines of bank bjb. bank bjb has taken several steps in an effort to socialize
values that are under the coordination of Change Management Office Division. Socialization process is also
assisted by Change Leaders and Change Agents who have
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
281
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
untuk dapat mensosialisasikan perubahan budaya kepada unit kerjanya masing-masing. Program-program yang
telah dilaksanakan oleh Divisi Change Management Office antara lain:
• Pembentukan tim internalisasi budaya yang terdiri dari change sponsors, change leaders, change agents,
dan change targets, serta Divisi Change Management Office sebagai Divisi yang bertanggung jawab dalam
proses internalisasi budaya secara keseluruhan. • Training dan sosialisasi kepada Change Leaders dan
Change Agents. • Pencetakanmediasosialisasiberupax-banner, sign wall,
buku saku, buku pedoman, PIN dan Kartu Hologram. • Programpembahasanketentuanperusahaantermasuk
tentang budaya perusahaan di seluruh unit kerja secara periodik, minimal 1 satu bulan sekali.
• Survei budaya perusahaan untuk mengetahui dan mengevaluasi tingkat pengetahuan, pemahaman,
persepsi kepentingan dan keyakinan para pegawai terhadap proses transformasi organisasi dan budaya
perusahaan. Agar
nilai-nilai perusahaan
tersebut dapat
di
implementasikan oleh seluruh jajaran organisasi bank bjb
dalam setiap aktivitas sehari-hari, maka dilakukan upaya internalisasi nilai-nilai melalui program-program antara
lain: • Training lanjutan bagi change agents dan change
leaders. • Workshop Cristalizing Concept reformulasi strategi
transformasi bank bjb.
• Mendorongsetiapunitkerjauntukmemilikiprogram budaya.
• Mengintegrasikannilai-nilaibudayadalamHRsystem. Proses perubahan budaya bukanlah suatu hal yang mudah,
namun dengan adanya komitmen yang kuat dari seluruh
jajaran organisasi bank bjb terutama top management, maka bank bjb optimis dapat melakukan transformasi dan
mencapai visi dan misinya.
WHISTLE BLOWING SYSTEM
Dalam menjaga
komitmen bank
bjb terhadap
implementasi tata kelola perusahaan yang baik, di tahun 2011 telah diterbitkan Surat Keputusan Direksi PT Bank
been appointed in all work units to be able to disseminate a cultural change to each work unit. The programs have
been implemented by the Change Management Office Division include:
• Formationofculturalinternalizationteamconsistingof change sponsors, change leaders, change agents and
change targets, as well as the Change Management Office Division as a division responsible in the process
of culture internalization as a whole. • Training and socialization to Change Leaders and
Change Agents. • Printingsocializationmediasuchasx-banner,signwall,
pocket books, manuals, PIN and Hologram Card . • Discussionprogramsoncompanyprovisionsincluding
on corporate culture in all work units periodically, at least once per month.
• Corporate culture surveys to determine and evaluate the level of knowledge, understanding, perception
and belief in the interests of the employees on the company’s organizational and cultural transformation.
To enable the company’s values to be implemented by all
levels of the organization of bank bjb in every activities of
daily living, efforts to internalize the values was conducted through programs such as:
• Advanced Training for change agents and change leaders.
• WorkshopCristalizingConceptbankbjb transformation
strategy reformulation • Encourageeachworkunitstohaveacultureprogram.
• IntegratetheculturevaluesintheHRsystem The process of cultural change is not easy, but with a strong
commitment from all levels of the organization, especially
the top management of bank bjb, bank bjb is optimistic
to make the transformation and achieve its vision and mission.
WHISTLE BLOWING SYSTEM
In keeping with bank bjb’s commitment to the
implementation of good corporate governance, in the year 2011 Board of Directors of PT Bank Pembangunan
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
282
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Nomor 257SKDIR-KH2011 tanggal 20 April 2011 tentang
Pedoman Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.
Pedoman Pengendalian Gratifikasi ini bertujuan untuk
memberikan arah dan acuan bagi seluruh insan bank bjb
yang berkenaan dengan penerimaan, pemberian, dan
permintaan gratifikasi di lingkungan bank bjb agar sesuai
dengan asas Good Corporate Governance, sehingga dapat mendorong terlaksananya etika bisnis yang tinggi dan
mencegah timbulnya benturan kepentingan, kecurangan, serta penyimpangan perilaku lainnya.
Keseriusan Perseroan terkait dengan pengendalian gratifikasi ini dipertegas dengan adanya kesepakatan kerja
sama antara Manajemen dengan Komisi Pemberantasan Korupsi KPK dalam rangka penerapan Program
Pengendalian Gratifikasi dan perluasan wajib lapor LHKPN.
Dengan demikian, bank bjb merupakan bank pembangunan
daerah pertama yang melakukan kesepakatan kerja sama dengan KPK terkait pengendalian gratifikasi.
Selain itu, pada waktu yang sama bank bjb juga
menerbitkan Surat Keputusan Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Nomor 261SK
DIR-KH2011 tanggal 20 April 2011 tentang Tata Kerja Pelaporan Pelanggaran whistleblowing di Lingkungan PT
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. Penerbitan
pedoman tentang
whistleblowing ini
dimaksudkan sebagai acuan dalam tata cara pengelolaan penanganan pengaduanpenyingkapan bagi Dewan
Komisaris, Direksi, Pegawai serta pihak yang berkepentingan dalam berhubungan dengan Bank, agar setiap laporan
yang dikirimkan terjaga kerahasiaannya dan kasus yang dilaporkan dapat dipertanggungjawabkan serta dapat
ditindaklanjuti. Dalam upaya untuk meningkatkan peran serta aktif
para pelapor whistleblower dalam mengungkapkan mengadukan tindakan pelanggaran yang dilakukan
para Direksi, Komisaris dan Pegawai maka bank bjb
telah membentuk Sistem Pengaduan Pelanggaran
whistleblowing systemWBS bank bjb.
Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Decree Number 257 SKDIR-KH2011 dated 20 April 2011 on Guidelines
for Environmental Control of Gratification in PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
environment has been issued . Gratification Control Guidelines is intended to provide
direction and guidance for all beings of bank bjb
with respect to acceptance, delivery, and demand for
gratification in bank bjb to fit the principles of Good
Corporate Governance to encourage the implementation of high business ethics and conflicts of interest,
fraud, and other behavioural aberrations.
The seriousness of the Company in relation to the control of graft was reinforced with the agreement of cooperation
between the Management and the Corruption Eradication Commission KPK in the framework of the implementation
of Gratification Control Program and expansion of LHKPN
mandatory report. Thus, bank bjb is the first regional
development bank to conduct a cooperative agreement with KPK related to graft control.
In addition, at the same time bank bjb also issued Board of
Directors of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Decree Number 261SKDIR-KH2011 dated
20 April 2011 on Procedures for Reporting Violations of Employment Whistle Blowing in PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. Publishing the guidelines on whistle blowing is intended
as a reference in the procedures of complaintdisclosure management handling to the Board of Commissioners,
Directors, Employees and interested parties in their dealings with the Bank, so that each report submitted is
kept confidential and reported cases may be accounted for as well as actionable.
In the effort to increase the active participation of the informer whistle blower in disclosingreport violations
committed by the Board of Directors, Commissioners and
Employees, bank bjb has established bank bjb Violation
Complaint System Whistle Blowing System WBS.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
283
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
Sistem pengaduan pelanggaran WBS bank bjb adalah
sistem pengelolaan pengaduan tindakan pelanggaran atau perbuatan melawan hukum, perbuatan yang tidak sesuai
prinsip etika tidak bermoral, atau perbuatan lain yang merugikan Bank yang bersifat independen dan rahasia.
Dalam aturan sistem pengaduan pelanggaran WBS bank
bjb pengungkapan pelaporan pelanggaran dan identitas
pelapor dirahasiahkan melalui media WBS, serta pelapor diberikan perlindungan.
Media saluran pengaduan pelanggaran WBS bank bjb
yaitu melalui: - TeleponFax
: 022 4211161
- SMS :
0811 2255 909 - Email
: pengaduan_upgbankbjb.co.id upg_bjbyahoo.co.id
- Surat :
Unit Pengendalian Gratifikasi PO.BOX 1355 Bandung 40111
Lingkup pengaduan pelanggaran pada whistleblowing
bank bjb meliputi tindakan korupsi, suap, gratifikasi
yang dianggap suap, benturan kepentingan, pencurian, kecurangan, pelanggaran pedoman etika perusahaan, dan
perbuatan yang menimbulkan kerugian Bank. Laporan pengaduan pelanggaran yang diterima sampai
dengan Desember 2011 yaitu sebanyak 1 satu laporan terkait gratifikasi dengan tindak lanjut tidak dapat
dilaksanakan karena kebenaran pelaporan tidak dapat diklarifikasi kepada pelapor dan sebanyak 2 dua laporan
terkait keluhan pelayanan nasabah dengan tindak lanjut laporan dilaksanakan oleh Divisi Corporate Secretary dan
Divisi Jaringan Pengembangan Layanan.
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait Transaksi kepada Pihak yang Terafiliasi
Penyediaan dana kepada pihak terkait related party dan penyediaan dana besar large exposure, posisi pada akhir
tahun 2011 adalah sebagai berikut:
No. Penyediaan Dana
JumlahTotal Provision of Fund
Debitur Debtor
Nominal JutaanMillion
Rupiah
1. Kepada pihak terkait
21 39,484
To related parties 2.
Kepada debitur Inti Core to the debtor
a. Individu 50
2,461,701 a. Personal
b. Grup -
- b. Group
WBS of bank bjb is a complaint management system for
violation or unlawful act, an act not in conformity with ethical immoral, or other acts detrimental to the Bank,
which are independent and confidential.
In the rules of WBS of bank bjb, the disclosure and reporting
of violations and the reporting identity through the WBS is kept secret, the informer is also given protection.
Report of violations media channels WBS of bank bjb are
through: - PhoneFax
: 022 4211161
- SMS :
0811 2255 909 - Email
: pengaduan_upgbankbjb.co.id
upg_bjbyahoo.co.id
- Mail :
Unit Pengendalian Gratifikasi PO.BOX 1355 Bandung 40111
The scope of the whistle blowing reporting of bank bjb
include corruption, bribery, gratuity which is considered bribery, conflict of interest, theft, fraud, breach of corporate
ethics guidelines, and actions that lead to Bank losses.
Report complaints received up to December 2011 is as many as 1 one report related to gratification, the follow-
up can not be implemented because the truth can not be clarified to the complainant and as many as 2 two reports
of complaints related to customer service with follow-up reports conducted by the Division of Corporate Secretary
and Network Services Development Division.
Provision of Fund to Related Party Transaction with Affiliated Party
Provision of funds to related party and the provision of large funds large exposure, the position at the end of
2011 are as follows:
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
284
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
Pernyataan Kepatuhan
Laporan Keuangan terhadap IFRS
Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 disusun sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan SAK di Indonesia yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
Laporan keuangan konsolidasian juga disusun sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan Bapepam dan LK No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang
terlampir dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP.06PM2000 tanggal 13 Maret 2000 dan surat
keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP 5541322010 tanggal 30 Desember 2010 serta Surat Edaran Bapepam
dan LK No. SE- 02BL2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau
Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum, Minyak dan Gas Bumi, dan Perbankan”.
Laporan keuangan entitas anak disajikan sesuai dengan PSAK No. 101, “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”,
PSAK No. 102, “Akuntansi Murabahah”, PSAK No. 103, “Akuntansi Salam”, PSAK No. 104, “Akuntansi Istishna”,
PSAK No. 105, “Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. 106, “Akuntansi Musyarakah”, dan PSAK No. 107, “Akuntansi
Ijarah”, menggantikan PSAK No. 59 tentang “Akuntansi Perbankan
Syariah” yang
berhubungan dengan
pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan terhadap topiktopik tersebut dan Pedoman Akuntansi
Perbankan Syariah Indonesia “PAPSI” yang diterbitkan atas kerjasama IAI dengan Bank Indonesia.
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank
Transparansi kondisi keuangan dan non-keuangan Bank telah disampaikan kepada publik melalui media cetak,
media elektronik, dan media lainnya. Sementara untuk pengelolaan pengaduan nasabah telah dikelola dengan
menyediakan sarana pengaduan melalui bjb Call 14049,
dan Counter.
Statement of Compliance on Financial Statements to IFRS
The consolidated financial statements for the years ended December 31, 2011 and 2010 were prepared in accordance
with Indonesian Financial Accounting Standards SFAS issued by the Indonesian Institute of Accountants.
The consolidated financial statements have been also prepared in accordance with Indonesian Capital Market and
Financial Institutions Supervisory Agency Bapepam and LK Regulation No. VIII.G.7 regarding “Financial Statements
Presentation Guidelines” included in the Appendix of the Decision of the Chairman of Bapepam and LK No KEP.06
PM2000 dated March 13, 2000, The Decision Letter of Chairman of Bapepam dan LK No. KEP 5541322010
dated December 30, 2010 and Circular Letter No. SE-02 BL2008 dated January 31, 2008 regarding “Guidelines
on Financial Statements Presentations and Disclosures for issuers or Public Companies in General Mining, Oil and
Gas, and Banking Industry”. The financial statements of the subsidiary have been
prepared in conformity with PSAK No. 101, “Sharia Financial Statements Presentation”, PSAK No. 102,
“Accounting for Murabahah”, PSAK No. 103, “Accounting for Salam”, PSAK No. 104, “Accounting for Istishna”,
PSAK No. 105, “Accounting for Mudharabah”, PSAK No. 106, “Accounting for Musyarakah” and PSAK No. 107,
“Accounting for Ijarah” which superseded PSAK No. 59, “Accounting for Sharia Banks”, in relation to the
recognition, measurement, presentation and disclosure for the above-mentioned topics and the Accounting
Guidelines for Indonesian Syariah Banks “PAPSI” issued by Bank Indonesia in cooperation with IAI.
Transparency of Finance and Non Finance Condition of The Bank
Transparency of financial and non-financial conditions of the bank was presented to the public through print
media, electronic media, and other media. While for the management of customer complaints has been managed
by providing a means of complaints through bjb Call
14049, and Counter.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
285
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
Shares Buy Back dan Buy Back Obligasi Bank
Pada tahun 2011, Bank tidak melakukan transaksi buy back atas saham, karena Bank belum melaksanakan penjualan
saham ke publik. Bank juga tidak melakukan kegiatan buy back atas obligasi yang telah diterbitkan.
Corporate Governance Assessment
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Bank Indonesia No. 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta Surat Edaran Bank Indonesia
No. 912DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, Bank wajib
melakukan penilaian self assessment atas pelaksanaan Good Corporate Governance.
Sehubungan dengan hal tersebut, bank bjb telah
melakukan self assessment GCG, dengan kesimpulan sebagai berikut:
a. Nilai Komposit dan Predikat Komposit Berdasarkan hasil penilaian terhadap 11 sebelas faktor
Penilaian Pelaksanaan Good Corporate Governance, diperoleh Nilai Komposit Hasil Akhir Self Assessment
Pelaksanaan Good Corporate Governance untuk periode tahun 2011 adalah sebesar 1,502 dengan
Predikat Komposit “Baik”. b. Peringkat masing-masing faktor
Dari hasil self assessment yang dilakukan terhadap kriteriaindikator per faktor penilaian sesuai kertas
kerja, diperoleh peringkat per faktor penilaian sebagai berikut:
No. Faktor
Peringkat Rating
Factor
1 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
1 Implementation of the Duties and Responsibilities of the
Board of Commissioners 2
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 1
Implementation of the Duties and Responsibilities of the Board of Directors
3 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
1.42 Completeness and Implementation of Committee’s Roles
4 Penanganan Benturan Kepentingan
2 Conflict of Interest Handling
5 Penerapan Fungsi Kepatuhan
1.45 Implementation of Compliance Function
6 Penerapan Fungsi Audit Intern
1.71 Implementation of Internal Audit Function
7 Penerapan Fungsi Audit Ekstern
1 Implementation of External Audit Function
Bank’s Shares Buy Back and Bond Buy Back
In 2011, the Bank does not conduct transactions on the buy back of shares, because the Bank has not implemented
the sale of shares to the public. Bank also did not conduct a buy back of bonds that have been issued.
Corporate Governance Assessment
Based on Bank Indonesia Regulation No. 84PBI2006 dated January 30, 2006, as amended by Bank Indonesia
Regulation No. 814PBI2006 dated October 5, 2006 and Circular Letter of Bank Indonesia No. 912DPNP dated
May 30, 2007 on the Implementation of Good Corporate Governance for Banks, the Bank shall make an assessment
self assessment for the implementation of Good Corporate Governance.
In this regard, bank bjb has done the self-assessment of
GCG, with the following conclusion:
a. Composite Value and Composite Predicate Based on the assessment of 11 eleven factors of
Assessment Implementation of Good Corporate Governance, Final Composite Score obtained for
Self Assessment Implementation of Good Corporate Governance for the year 2011 is 1,502 with the
Composite Predicate “Good”. b. Rating for Each Factor
From the results of self assessment carried out against criteriaindicators per assessment factor in accordance
with work paper, obtained ratings per assessment factor is as follows:
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
286
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
No. Faktor
Peringkat Rating
Factor
8 Penerapan Fungsi Manajemen Risiko termasuk Sistem
Pengendalian Intern 2
Risk Management Function including Internal Control System
9 Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait Related Party dan
Penyediaan Dana Besar Large Exposure 1.25
Credit Allocation to Related Party s and Key Debtors Large Exposure
10 Transparansi kondisi Keuangan dan Non Keuangan,
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance dan Pelaporan Internal
2 Transparency of Financial and Non Financial Conditions,
GCG Implementation Reports and Internal Reporting 11
Rencana Strategis Bank 1.5
Company’s Strategic Planning
Akses Informasi dan Data Perusahaan
Dalam upaya memberikan informasi yang transparan kepada publik berkaitan dengan perkembangan dan pelaksanaan
pengelolaan usaha Bank serta demi menjalankan program
komunikasi pemasaran, di tahun 2011 bank bjb telah
menggunakan beragam perangkat untuk menyampaikan informasi penting yang perlu diketahui para pemangku
kepentingan.
Korespondensi dengan Otoritas Pasar Modal
Berikut adalah daftar laporan yang disampaikan kepada regulator selama tahun 2011:
Waktu Date Perihal Subject
RujukanKetentuan Refference
17 Februari 2011 17 February 2011
Rencana Pelaksanaan RUPS Tahun Buku 2010 Notification of Plan for 2010 Annual GMS
Peraturan Bapepam No. IX.I.1. tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS
Bapepam Regulation No. IX.I.1. on Notification of Plan for Annual GMS
24 Februari 2011 24 February 2011
Penyampaian Bukti Iklan RUPS Tahun Buku 2010 Submission of CopyEvidence of Advertisement on the 2010
Annual GMS Peraturan BEI No. I.E. tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi IDX Regulation No. I-E on Requirement for Information
Reporting 11 Februari 2011
11 February 2011 Pengumuman Panggilan RUPS Tahun Buku 2010
Notice of Invitation to 2010 Annual GMS Peraturan Bapepam No. IX.I.1. tentang Rencana dan
Pelaksanaan RUPS Bapepam Regulation No. IX.I.1. on Notification of Plan for
Annual GMS 11 Februari 2011
11 February 2011 Penyampaian Bukti Iklan Pengumuman Panggilan RUPS Tahun
Buku 2010 Submission of CopyEvidence of Advertisement on the Notice
of Invitation to 2010 Annual GMS Peraturan BEI No. I.E. tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi IDX Regulation No. I-E on Requirement for Information
Reporting 29 Maret 2011
29 March 2011 Pengumuman Hasil RUPS Tahun Buku 2010
Announcement of the 2010 Annual GMS Results Peraturan Bapepam No. IX.I.1
Bapepam Regulation No. IX.I.1 30 Maret 2011
30 March 2011 Penyampaian Bukti Iklan Pengumuman Hasil RUPS Tahun Buku
2010 Submission of CopyEvidence of Advertisement on the 2010
Annual GMS Results Peraturan BEI No. I.E. tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi IDX Regulation No. I-E on Requirement for Information
Reporting 11 Maret 2011
11 March 2011 Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan per 31 Desember
2011 Submission of Financial Statements for the periods of 31
December 2011 Peraturan Bapepam X.K.2
Bapepam Regulation X.K.2
Access to Information and Company Data
In the effort to provide transparent information to the public relating to the development and implementation of bank
bjb’s business management and to perform marketing
communications program, in the year 2011 the Company has used various devices to convey important information
needed to know by the stakeholders.
Correspondence with the Capital Market Authority
The following is a list of reports submitted to regulators for the year 2011:
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
287
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
Waktu Date Perihal Subject
RujukanKetentuan Refference
17 Juni 2011 17 June 2011
Rencana Pelaksanaan RUPSLB Tahun 2011 Notification of Plan for the 2011 EGMS
Peraturan Bapepam No. IX.I.1. tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS
Bapepam Regulation No. IX.I.1. on Notification of Plan for Annual GMS
24 Juni 2011 24 June 2011
Penyampaian Bukti Iklan RUPSLB Tahun 2011 Submission of CopyEvidence of Advertisement on the 2011
EGMS Peraturan BEI No. I.E. tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi IDX Regulation No. I-E on Requirement for Information
Reporting 8 Juli 2011
8 July 2011 Pengumuman Panggilan RUPSLB Tahun 2011
Notice of Invitation to the 2011 EGMS Peraturan Bapepam No. IX.I.1. tentang Rencana dan
Pelaksanaan RUPS Bapepam Regulation No. IX.I.1. on Notification of Plan for
Annual GMS 8 Juli 2011
8 July 2011 Penyampaian Bukti Iklan Pengumuman Panggilan RUPSLB
Tahun 2011 Submission of CopyEvidence of Advertisement of Notice of
Invitation to the 2011 EGMS Peraturan BEI No. I.E. tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi IDX Regulation No. I-E on Requirement for Information
Reporting 27 Juli 2011
27 July 2011 Pengumuman Hasil RUPSLB Tahun 2011
Announcement of the 2011 EGMS Results Peraturan Bapepam No. IX.I.1
Bapepam Regulation No. IX.I.1 27 Juli 2011
27 July 2011 Penyampaian Bukti Iklan Pengumuman Hasil RUPSLB Tahun
2011 Submission of CopyEvidence of Advertisement on the 2011
EGMS Results Peraturan BEI No. I.E. tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi IDX Regulation No. I-E on Requirement for Information
Reporting 31 Maret 2011
31 March 2011 Pengumuman Pembagian Deviden Tahun Buku 2010
Announcement of Dividend Distribution for The Financial Year 2010
Peraturan Bapepam No. IX.I.1 Bapepam Regulation No. IX.I.1
31 Maret 2011 31 March 2011
Penyampaian Bukti Iklan Pengumuman Pembagian Deviden Tahun Buku 2010
Submission of CopyEvidence of Advertisement on Announcement of Dividend Distribution for The Financial Year
2010 Peraturan BEI No. I.E. tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi IDX Regulation No. I-E on Requirement for Information
Reporting 27 Juli 2011
27 July 2011 Penyampaian Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan
Submission of Management Change Peraturan BEI No. I.E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi
IDX Regulation No. I-E on Requirement for Information Reporting
27 Juli 2011 27 July 2011
Penyampaian Perubahan Pengurus Submission of Management Change
Peraturan BEI No. I.E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi IDX Regulation No. I-E on Requirement for Information
Reporting Setiap Bulan
Monthly Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu
Information Disclosure of Certain Shareholders Peraturan Bapepam No. X.M.1 tentang KeterbukaanInformasi
Pemegang Saham Tertentu IDX Regulation No. X.M.1 on Information Disclosure of Certain
Shareholders
Informasi bank bjb di Media Massa Tahun 2011
- Selama tahun 2011 bank bjb telah mengeluarkan 300
press release untuk kegiatan perusahaan diantaranya: 1. Penerbitan Surat Hutang
2. Kerja sama Penyaluran Kredit 3. Kerja sama Pengelolaan Layanan Jasa Perbankan
4. Kerja sama dengan Lembaga Negara 5. Penyaluran Dana CSR
6. Penerimaan Penghargaan 7. Analyst Meeting
8. Pembukaan Kantor bank bjb
bank bjb Information on the Mass Media in 2011
- During the year 2011 bank bjb has issued 300 press
releases for the company’s activities including: 1. Issuance of Debt Certificate
2. Cooperation of Credit Lending 3. Cooperation of Banking Services Management
4. Cooperation with Governmental Institutions 5. CSR Fund Distribution
6. Award 7. Analyst Meeting
8. bank bjb Office Opening
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
288
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
- Wawancara khusus dilaksanakan dalam beberapa kegiatan perusahaan seperti analyst meeting, RUPS,
public expose obligasi VII dan lainnya. - Media gathering dilakukan setiap triwulannya untuk
tetap menjaga hubungan baik dengan media.
Publikasi di Media Massa Selama Tahun 2011
Publikasi di Media Massa Selama Tahun 2011
No. Jenis Publikasi
Media Massa Publication Type
JANUARI JANUARY
1. Iklan UMKM bank bjb
Republika Advertisement on bank bjb’s SMEs
2. Iklan Pemenang Petik Hadiah bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb’s Petik Hadiah Winner
3. Iklan Pemenang Petik Hadiah bank bjb
Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb’s Petik Hadiah Winner
4. Iklan Pembukaan KCP Cipatujah dan KCP Pemkot
Tasikmalaya Radar Tasikmalaya
Advertisement on the Opening of Cipatujah Sub-Branch Office and Tasikmalaya Municipality Sub-Branch Office
5. Iklan Pembukaan KCP Pemkab Indramayu
Radar Cirebon Advertisement on the Opening of Provincial
Government of Indramayu Sub-Branch Office Ad 6.
Iklan Pembukaan KCP Leuwiliang dan KCP Sudirman, Bogor
Radar Bogor Advertisement on the Opening of Leuwiliang and
Sudirman Sub-Branch Office, Bogor 7.
Iklan Pembukaan KCP Lebak, Banten Radar Banten
Advertisement on the Opening of Lebak Sub-Branch Office, Banten
8. Iklan UMKM bank bjb
Tribun Jabar Advertisement on bank bjb SMEs
9. Prospektus bank bjb
Pikiran Rakyat Prospectus of bank bjb
10. Iklan KPR bank bjb
Majalah Info Wisata Advertisement on bank bjb House Loan
11. Iklan KPR bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb House Loan
12. Iklan KPR bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb House Loan
13. Advertorial Petik Hadiah bank bjb
Pikiran Rakyat Advertorial on Petik Hadiah bank bjb
14. Advertorial Petik Hadiah bank bjb
Pikiran Rakyat Advertorial on Petik Hadiah bank bjb
15. Advertorial Petik Hadiah bank bjb
Warta Kota Advertorial on Petik Hadiah bank bjb
16. Iklan Pembukaan KCP Curug, Maja dan Ciputat,
Perumnas, Teluknaga dan Jatiuwung, Tangerang Banten
Radar Banten Advertisement on the Opening of the Sub Branch
Offices at Curug, Maja dan Ciputat, Perumnas, Teluknaga and Jatiuwung, Tangerang Banten
17. Iklan Pembukaan KCP Lemahabang dan Losari, Cirebon
Radar Cirebon Advertisement on on the Opening of the Sub Branch
Office at Lemahabang and Losari, Cirebon 18.
Iklan Pembukaan KCP Cimalaka, Sumedang Radang Sumedang
Advertisement on the Opening of Cimalaka Sub Branch Office, Sumedang
19. Iklan Pembukaan KCP Bandung
Pikiran Rakyat Advertisement on the Opening of Bandung
Sub Branch Office 20.
Iklan Tandamata Gold bank bjb Bandung Express
Advertisement on Tandamata Gold bank bjb
21. Advertorial UMKM Binaan bank bjb
Tribun Jabar Advertorial on bank bjb’s Foster SMEs
22. Iklan Tandamata Dollar bank bjb
Seputar Indonesia Advertisement on Tandamata Dollar by bank bjb
FEBRUARI FEBRUARY
23. Iklan KPR bank bjb
Media Indonesia Advertisement on bank bjb House Loan
24. Iklan Program Hadiah Langsung bank bjb
Radar Banten Advertisement on Program Hadiah Langsung bank bjb
25. Iklan Ucapan Bersama Hari Pers Nasional
Media Indonesia Congratulatory Advertisement on National Press Day
26. Iklan Ucapan Bersama HUT AJB Bumiputera
Kompas Congratulatory Advertisement on AJB Bumiputera
Anniversary 27.
Advertorial Debitur bank bjb Tribun Jabar
Advertorial on the Debtor of bank bjb
28. Iklan Promo Program Easy Win
Seputar Indonesia Advertisement on the Promotional Program Easy Win
29. Iklan Promo Program Easy Win
Bisnis Indonesia Advertisement on the Promotional Program Easy Win
30. Iklan Promo Program Easy Win
Pikiran Rakyat Advertisement on the Promotional Program Easy Win
- Exclusive interview conducted in some corporate activities such as analyst meetings, GMS, Bond VII
public expose and other. - Media gathering is done every quarterly to maintain
good relations with the media.
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
289
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
No. Jenis Publikasi
Media Massa Publication Type
31. Iklan Promo Program Easy Win
Bisnis Indonesia Advertisement on the Promotional Program Easy Win
32. Iklan KPR bank bjb
Radar Bandung Advertisement on bank bjb House Loan
33. Iklan Pembukaan KCP Terisi dan Perumnas, Cirebon
Radar Cirebon Advertisement on the Opening of Sub Branch Office at
Terisi and Perumnas, Cirebon 34.
Iklan Ucapan Bersama HUT Garuda Indonesia Media Indonesia
Congratulatory Advertisement on Garuda Indonesia Anniversary
35. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
MARET MARCH
36. Iklan RUPS 2011 bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb 2011 Annual GMS
37. Iklan RUPS 2011 bank bjb
Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb 2011 Annual GMS
38. Iklan RUPS 2011 bank bjb
Radar Banten Advertisement on bank bjb 2011 Annual GMS
39. Advertorial Debitur bank bjb
Republika Advertorial on the Debtor of bank bjb
40. Advertorial Debitur bank bjb
Tribun Jabar Advertorial on the Debtor of bank bjb
41. Iklan RUPS 2011 bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb 2011 Annual GMS
42. Iklan RUPS 2011 bank bjb
Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb 2011 Annual GMS
43. Iklan RUPS 2011 bank bjb
Radar Banten Advertisement on bank bjb 2011 Annual GMS
44. Publikasi Laporan Keuangan 2010
Bisnis Indonesia 2010 Financial Statement
45. Publikasi Laporan Keuangan 2010
Pikiran Rakyat 2010 Financial Statement
46. Publikasi Analyst Meeting TW I
Bisnis Indonesia Publication on the Analyst Meeting QI
47. Iklan Ucapan Bersama HUT Telkom
Bisnis Indonesia Congratulatory Advertisement on Telkom Anniversary
48. Iklan KPR bank bjb
Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb House Loan
49. Iklan Promo Program Easy Win
Radar Banten Advertisement on the Promotional Program Easy Win
50. Iklan Promo Program Easy Win
Kabar Priangan Advertisement on the Promotional Program Easy Win
51. Iklan KPR bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb House Loan
52. Iklan KPR bank bjb
Radar Tasikmalaya Advertisement on bank bjb House Loan
53. Iklan Promo Program Easy Win
Bisnis Indonesia Advertisement on the Promotional Program Easy Win
54. Iklan Promo Program Easy Win
Bisnis Indonesia Advertisement on the Promotional Program Easy Win
55. Iklan Promo Program Easy Win
Seputar Indonesia Advertisement on the Promotional Program Easy Win
56. Iklan Pembukaan Cabang Denpasar
Pikiran Rakyat Advertisement on the Opening of Denpasar Branch
57. Iklan Pembukaan Cabang Denpasar
Denpasar Post Advertisement on the Opening of Denpasar Branch
58. Iklan Pembukaan Cabang Denpasar
Bali Post Advertisement on the Opening of Denpasar Branch
59. Iklan Pembukaan Cabang Denpasar
Bisnis Indonesia Advertisement on the Opening of Denpasar Branch
60. Iklan KPR bank bjb
Kabar Cirebon Advertisement on bank bjb House Loan
APRIL APRIL
61. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb
Majalah Konstan Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
62. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb
Waspada Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
63. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb
Bali Post Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb
64. Iklan Kredit Mikro Utama bank bjb
Pikiran Rakyat Advertisement on Kredit Mikro Utama bank bjb
65. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb
Kaltim Post Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
66. Iklan Kredit Mikro Utama bank bjb
Radar Banten Advertisement on Kredit Mikro Utama bank bjb
67. Iklan Kredit Mikro Utama bank bjb
Kabar Priangan Advertisement on Kredit Mikro Utama bank bjb
68. Iklan Kredit Mikro Utama bank bjb
Tribun Jabar Advertisement on Kredit Mikro Utama bank bjb
69. Iklan Kredit Mikro Utama bank bjb
Jawa Pos Advertisement on Kredit Mikro Utama bank bjb
70. Iklan Tandamata Dollar bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on Tandamata Dollar bank bjb
71. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb
Seputar Indonesia Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb
72. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb
Republika Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
290
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
No. Jenis Publikasi
Media Massa Publication Type
73. Iklan Pembukaan Kantor Cabang Tegal
Pikiran Rakyat Advertisement on the Opening of Tegal Branch
74. Iklan Pembukaan Kantor Cabang Tegal
Suara Merdeka Advertisement on the Opening of Tegal Branch
75. Iklan Pembukaan Kantor Cabang Tegal
Radar Tegal Advertisement on the Opening of Tegal Branch
76. Iklan Pembukaan Kantor Cabang Tegal
Bisnis Indonesia Advertisement on the Opening of Tegal Branch
77. Iklan Promo Program Easy Win
Republika Advertisement on the Promotional of Program Easy Win
78. Advertorial UMKM Binaan bank bjb
Tribun Jabar Advertorial on bank bjb’s Foster SMEs
79. Iklan Prime Lending Rate
Pikiran Rakyat Advertisement on Prime Lending Rate
80. Iklan Prime Lending Rate
Bisnis Indonesia Advertisement on Prime Lending Rate
81. Iklan Pembukaan Kantor Cabang Makassar
Pikiran Rakyat Advertisement on the Opening of Makassar Branch
82. Iklan Pembukaan Kantor Cabang Makassar
Tribun Jabar Advertisement on the Opening of Makassar Branch
83. Iklan Pembukaan Kantor Cabang Makassar
Fajar Makassar Advertisement on the Opening of Makassar Branch
84. Iklan Pembukaan Kantor Cabang Makassar
Bisnis Indonesia Advertisement on the Opening of Makassar Branch
85. Pengumumuman Keputusan RUPS 2011 bank bjb
Pikiran Rakyat Announcement on the Results of bank bjb 2011
Annual GMS 86.
Pengumumuman Keputusan RUPS 2011 bank bjb Radar Banten
Announcement on the Results of bank bjb 2011
Annual GMS 87.
Pengumumuman Keputusan RUPS 2011 bank bjb Bisnis Indonesia
Announcement on the Results of bank bjb 2011
Annual GMS 88.
Pengumumuman Pembagian Dividen RUPS 2011 bank bjb
Pikiran Rakyat Announcement on the Divident Distribution of bank
bjb 2011 Annual GMS
89. Pengumumuman Pembagian Dividen RUPS 2011 bank
bjb Radar Banten
Announcement on the Divident Distribution of bank
bjb 2011 Annual GMS
90. Pengumumuman Pembagian Dividen RUPS 2011 bank
bjb Bisnis Indonesia
Announcement on the Divident Distribution of bank
bjb 2011 Annual GMS
91. Iklan DPLK bank bjb
Pikiran Rakyat Advertisement on DPLK bank bjb
92. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb
Pikiran Rakyat Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
93. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb
Majalah Infobank Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
MEI MAY
94. Iklan Pembukaan Kantor Cabang Balikpapan
Kaltim Post Advertisement on the Opening of Balikpapan
Branch 95.
Iklan Pembukaan Kantor Cabang Balikpapan Tribun Jabar
Advertisement on the Opening of Balikpapan Branch
96. Iklan Pembukaan Kantor Cabang Pekanbaru
Pikiran Rakyat Advertisement on the Opening of Pekanbaru
Branch 97.
Iklan Pembukaan Kantor Cabang Pekanbaru Riau Pos
Advertisement on the Opening of Pekanbaru Branch
98. Iklan Pembukaan Kantor Cabang Pekanbaru
Bisnis Indonesia Advertisement on the Opening of Pekanbaru
Branch 99.
Iklan Promo Program Easy Win Batam Pos
Advertisement on the Promotional Program Easy Win 100.
Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Pikiran Rakyat
Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
101. Iklan TabunganKu bank bjb
Kabar Cirebon Advertisement on TabunganKu bank bjb
102. Iklan KPR bank bjb
Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb House Loan
103. Iklan Promo Program Easy Win
Bisnis Indonesia Advertisement on the Promotional Program Easy Win
104. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb
Fajar Makassar Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb
105. Iklan DPLK bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on DPLK bank bjb
106. Iklan Pembukaan Kantor Cabang Hasyim Ashari, Jakarta
Pikiran Rakyat Advertisement on the Opening of Hasyim Ashari
Branch, Jakarta 107.
Iklan Pembukaan Kantor Cabang Hasyim Ashari, Jakarta Warta Kota
Advertisement on the Opening of Hasyim Ashari Branch, Jakarta
108. Iklan Pembukaan Kantor Cabang Hasyim Ashari, Jakarta
Bisnis Indonesia Advertisement on the Opening of Hasyim Ashari
Branch, Jakarta
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
291
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
No. Jenis Publikasi
Media Massa Publication Type
109. Iklan Ucapan Selamat HUT Kabupaten Bandung
Pikiran Rakyat Congratulatory Advertisement on Kabupaten Bandung
Anniversary 110.
Advetorial Debitur bank bjb Republika
Advertorial on the Debtor of bank bjb
111. Publikasi Laporan Keuangan bank bjb TW I
Bisnis Indonesia Publication on bank bjb Financial Statement QI
112. Publikasi Laporan Keuangan bank bjb TW I
Pikiran Rakyat Publication on bank bjb Financial Statement QI
113. Advetorial Debitur bank bjb
Republika Advertorial on the Debtor of bank bjb
114. Iklan KPR bank bjb
Majalah Trend Living Advertisement on bank bjb House Loan
115. Iklan DPLK bank bjb
Majalan Konstan Advertisement on DPLK bank bjb
116. Iklan KPR bank bjb
Radar Bogor Advertisement on bank bjb House Loan
117. Iklan KPR bank bjb
Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb House Loan
118. Iklan KPR bank bjb
Radar Cirebon Advertisement on bank bjb House Loan
119. Iklan KUR bank bjb
Tribun Jabar Advertisement on bank bjb KUR
120. Iklan Kredit Mikro Utama bank bjb
Pikiran Rakyat Advertisement on Kredit Mikro Utama bank bjb
121. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb
122. Iklan DPLK bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on DPLK bank bjb
123. Iklan KPR bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb House Loan
124. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb
Riau Pos Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
125. Iklan Promo Program Easy Win
Seputar Indonesia Advertisement on Promotional Program Easy Win
JUNI JUNE
126. Iklan Pembukaan KCP Kopo, Bandung
Pikiran Rakyat Advertisement on the Opening of Kopo Sub Branch
Office, Bandung 127.
Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Bisnis Indonesia
Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
128. Iklan DPLK bank bjb
Pikiran Rakyat Advertisement on DPLK bank bjb
129. Iklan KUR bank bjb
Radar Tasikmalaya Advertisement on bank bjb KUR
130. Advertorial HUT bank bjb
Pikiran Rakyat Advertorial on bank bjb Anniversary
131. Advertorial HUT bank bjb
Pikiran Rakyat Advertorial on bank bjb Anniversary
132. Advertorial HUT bank bjb
Bisnis Indonesia Advertorial on bank bjb Anniversary
133. Advertorial HUT bank bjb
Kompas Advertorial on bank bjb Anniversary
134. Advertorial HUT bank bjb
Bisnis Indonesia Advertorial on bank bjb Anniversary
135. Advertorial HUT bank bjb
Pikiran Rakyat Advertorial on bank bjb Anniversary
136. Advertorial HUT bank bjb
Suara Merdeka Advertorial on bank bjb Anniversary
137. Advertorial HUT bank bjb
Bisnis Indonesia Advertorial on bank bjb Anniversary
138. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb
Majalah Konstan Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
139. Iklan Tandamata Bisnis bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on Tandamata Bisnis bank bjb
140. Iklan Promo Program Easy Win
Republika Advertisement on the Promotional Program Easy Win
141. Advetorial bank bjb
Majalah Konstan Advertorial on bank bjb
142. Advetorial bank bjb
Republika Advertorial on bank bjb
143. Iklan KPR bank bjb
Majalah Trend Living Advertisement on bank bjb House Loan
144. Iklan KPR bank bjb
Radar Banten Advertisement on bank bjb House Loan
145. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb
Pikiran Rakyat Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb
146. Iklan Fitur ATM bank bjb
Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb ATM Features
147. Iklan Kredit Mikro Utama bank bjb
Kabar Cirebon Advertisement on Kredit Mikro Utama bank bjb
148. Iklan KUR bank bjb
Tribun Jabar Advertisement on bank bjb KUR
149. Iklan KPR bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb House Loan
150. Iklan Fitur ATM bank bjb
Media Indonesia Advertisement on bank bjb ATM Features
151. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb
Seputar Indonesia Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
292
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
No. Jenis Publikasi
Media Massa Publication Type
152. Iklan Fitur ATM bank bjb
Bali Post Advertisement on bank bjb ATM Features
153. Iklan Fitur ATM bank bjb
Jawa Pos Advertisement on bank bjb ATM Features
JULI JULY
154. Pengumuman RUPSLB bank bjb 2011
Bisnis Indonesia Announcement on bank bjb 2011 EGMS
155. Pengumuman RUPSLB bank bjb 2011
Pikiran Rakyat Announcement on bank bjb 2011 EGMS
156. Pengumuman RUPSLB bank bjb 2011
Radar Banten Announcement on bank bjb 2011 EGMS
157. Advetorial UKM bank bjb
Pikiran Rakyat Advertorial on the UKM of bank bjb
158. Advetorial UKM bank bjb
Pikiran Rakyat Advertorial on the UKM of bank bjb
159. Iklan RUPSLB bank bjb 2011
Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb 2011 EGMS
160. Iklan RUPSLB bank bjb 2011
Radar Banten Advertisement on bank bjb 2011 EGMS
161. Publikasi Prime Lending Rate
Pikiran Rakyat Publication on Prime Lending Rate
162. Publikasi Prime Lending Rate
Bisnis Indonesia Publication on Prime Lending Rate
163. Iklan KPR bank bjb
Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb House Loan
164. Iklan Fitur ATM bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb ATM Features
165. Iklan Promo Program Easy Win
Bisnis Indonesia Advertisement on the Promotional of Program Easy Win
166. Iklan Fitur ATM bank bjb
Waspada Advertisement on bank bjb ATM Features
167. Iklan Fitur ATM bank bjb
Kaltim Post Advertisement on bank bjb ATM Features
168. Publikasi Neraca Keuangan DPLK bank bjb
Bisnis Indonesia Publication on the Balance Sheet of DPLK bank bjb
AGUSTUS AUGUST
169. Publikasi Laporan GCG bank bjb 2011
Pikiran Rakyat Publication on bank bjb 2011 GCG Report
170. Iklan Kredit Mikro Utama bank bjb
Republika Advertisement on Kredit Mikro Utama bank bjb
171. Iklan Fitur ATM bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb ATM Features
172. Iklan Trade Finance bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on Trade Finance bank bjb
173. Iklan Fitur ATM bank bjb
Radar Banten Advertisement on bank bjb ATM Features
174. Iklan DPLK bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on DPLK bank bjb
175. Iklan Trade Finance bank bjb
Pikiran Rakyat Advertisement on Trade Finance bank bjb
176. Iklan Fitur ATM bank bjb
Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb ATM Features
177. Iklan Fitur ATM bank bjb
Bali Post Advertisement on bank bjb ATM Features
178. Iklan Fitur ATM bank bjb
Kaltim Post Advertisement on bank bjb ATM Features
179. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb
Pikiran Rakyat Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
180. Iklan Fitur ATM bank bjb
Radar Banten Advertisement on bank bjb ATM Features
181. Advetorial Debitur bank bjb
Pikiran Rakyat Advertorial on the Debtor of bank bjb
182. Iklan Pembukaan KCP
Pikiran Rakyat Advertisement on the opening of Sub Branch Office
183. Advetorial Debitur bank bjb
Republika Advertorial on the Debtor of bank bjb
184. Publikasi Laporan Keuangan bank bjb TW II
Bisnis Indonesia Publication on bank bjb QII Financial Statement
185. Iklan KPR bank bjb
Majalah Trend Living Advertisement on bank bjb House Loan
186. Advertorial Debitur bank bjb
Tribun Jabar Advertorial on the Debtor of bank bjb
187. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb
Majalah Gatra Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
188. Iklan Promo Program Easy Win
Republika Advertisement on the Promotional Program Easy Win
189. Advetorial bank bjb
Pikiran Rakyat Advertorial on the Debtor of bank bjb
190. Pengumuman Hasil RUPSLB
Bisnis Indonesia Announcement of EGMS Results
191. Pengumuman Hasil RUPSLB
Pikiran Rakyat Announcement of EGMS Results
192. Pengumuman Hasil RUPSLB
Radar Banten Announcement of EGMS Results
193. Iklan Fitur ATM bank bjb
Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb ATM Features
194. Iklan Fitur ATM bank bjb
Suara Merdeka Advertisement on bank bjb ATM Features
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
293
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
No. Jenis Publikasi
Media Massa Publication Type
195. Iklan Fitur ATM bank bjb
Kabar Cirebon Advertisement on bank bjb ATM Features
196. Iklan Fitur ATM bank bjb
Radar Bogor Advertisement on bank bjb ATM Features
197. Iklan Fitur ATM bank bjb
Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb ATM Features
198. Iklan Trade Finance bank bjb
Pikiran Rakyat Advertisement on Trade Finance bank bjb
199. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb
Pikiran Rakyat Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb
200. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb
Radar Banten Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb
201. Iklan Fitur ATM bank bjb
Tribun Jabar Advertisement on bank bjb ATM Features
202. Iklan Fitur ATM bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb ATM Features
203. Iklan Trade Finance bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on Trade Finance bank bjb
204. Iklan Fitur ATM bank bjb
Riau Post Advertisement on bank bjb ATM Features
205. Iklan Promo Program Easy Win
Bisnis Indonesia Advertisement on the Promotional Program Easy Win
206. Iklan Trade Finance bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on Trade Finance bank bjb
207. Advetorial UKM bank bjb
Pikiran Rakyat Advertorial on the UKM of bank bjb
SEPTEMBER SEPTEMBER
208. Iklan Ucapan Bersama HUT
PT Pos Indonesia Bisnis Indonesia
Congratulatory Advertisement on PT Pos Indonesia Anniversary
209. Advetorial UKM bank bjb
Radar Tasikmalaya Advertorial on the UKM of bank bjb
210. Iklan Ucapan Selamat Idul Fitri
Pikiran Rakyat Congratulatory Advertisement on Idul Fitri
211. Iklan Ucapan Selamat Idul Fitri
Radar Tasikmalaya Congratulatory Advertisement on Idul Fitri
212. Iklan Ucapan Selamat Idul Fitri
Bisnis Indonesia Congratulatory Advertisement on Idul Fitri
213. Advetorial UKM bank bjb
Tribun Jabar Advertorial on the UKM of bank bjb
214. Advetorial UKM bank bjb
Pikiran Rakyat Advertorial on the UKM of bank bjb
OKTOBER OCTOBER
215. Iklan KPR bank bjb
Majalah Tren Luxury Advertisement on bank bjb House Loan
216. Advetorial Debitur bank bjb
Pikiran Rakyat Advertorial on the Debtor of bank bjb
217. Advetorial Debitur bank bjb
Pikiran Rakyat Advertorial on the Debtor of bank bjb
218. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb
Suara Merdeka Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
219. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Batam Pos Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
220. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Waspada Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
221. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Jawa Pos Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
222. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Banjarmasin Post Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
223. Iklan Weekend Banking bank bjb
Pikiran Rakyat Advertisement on Weekend Banking bank bjb
224. Iklan Weekend Banking bank bjb
Radar Tasikmalaya Advertisement on Weekend Banking bank bjb
225. Iklan Fitur ATM bank bjb
Fajar Makassar Advertisement on bank bjb ATM Features
226. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
227. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb
Radar Tasikmalaya Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
228. Iklan Fitur ATM bank bjb
Riau Pos Advertisement on bank bjb ATM Features
229. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb
Radar Cirebon Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb
230. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb
Media Indonesia Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb
231. Iklan Fitur ATM bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb ATM Features
232. Iklan Fitur ATM bank bjb
Republika Advertisement on bank bjb ATM Features
NOVEMBER NOVEMBER
233. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb
Suara Merdeka Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
234. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Bali Post Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
235. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Fajar Makassar Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
236. Iklan DPLK bank bjb
Pikiran Rakyat Advertisement on DPLK bank bjb
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
294
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
No. Jenis Publikasi
Media Massa Publication Type
237. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb
Warta Kota Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
238. Iklan ORI bank bjb
Pikiran Rakyat Advertisement on the ORI bank bjb
239. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Radar Bandung Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
240. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Pikiran Rakyat Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
241. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Tribun Jabar Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
242. Iklan bjb TIP FX
Pikiran Rakyat Advertisement on bjb TIP FX
243. Iklan DPLK bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on DPLK bank bjb
244. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
245. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
246. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb
Seputar Indonesia Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
247. Iklan Pembukaan KCP Tuparev, Cirebon
Radar Cirebon Advertisement on the Opening of Tuparev Sub Branch
Office, Cirebon 248.
Iklan Pembukaan KCP Kopo, Kebon Jati, Bandung Pikiran Rakyat
Advertisement on the Opening of Kopo Sub Branch Office, Kebon Jati, Bandung
249. Iklan Pembukaan KCP Cibaliung
Radar Banten Advertisement on the Opening of Cibaliung Sub Branch
Office 250.
Iklan Petik Hadiah bank bjb Bisnis Indonesia
Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
251. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb
Republika Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb
252. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Kompas Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
253. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Kompas Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
DESEMBER DECEMBER
254. Iklan KUR bank bjb
Majalah Konstan Advertisement on bank bjb KUR
255. Advetorial UKM bank bjb
Bisnis Indonesia Advertorial on the UKM of bank bjb
256. Advetorial UKM bank bjb
Radar Banten Advertorial on the UKM of bank bjb
257. Iklan Pembukaan KCP Surya Kencana
Radar Bogor Advertisement on the opening of Surya Kencana
Sub Branch Office 258.
Iklan Pembukaan KCP Kramatwatu Radar Banten
Advertisement on the opening of Kramatwatu Sub Branch Office
259. Advetorial UKM bank bjb
Pikiran Rakyat Advertorial on the UKM of bank bjb
260. Advetorial UKM bank bjb
Pikiran Rakyat Advertorial on the UKM of bank bjb
261. Iklan Tandamata bank bjb
Pikiran Rakyat Advertisement on Tandamata bank bjb
262. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Radar Cirebon Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
263. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
264. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
265. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Waspada Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
266. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Bali Post Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
267. Iklan Kredit Mikro Utama bank bjb
Warta Tangerang Advertisement on Kredit Mikro Utama bank bjb
268. Advetorial Direktur Utama bank bjb
Majalah Bisnis Global Advertorial on the Debtor of bank bjb
269. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Majalah Gatra Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
270. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Majalah Tempo Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
271. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Majalah SWA Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
272. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Batam Pos Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
273. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Waspada Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
274. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Suara Merdeka Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
275. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Banjarmasin Pos Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
276. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Bali Post Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
277. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Riau Post Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
278. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Jawa Pos Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
295
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
No. Jenis Publikasi
Media Massa Publication Type
279. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Fajar Makassar Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
280. Advetorial Petik Hadiah bank bjb
Pikiran Rakyat Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
281. Advetorial UKM bank bjb
Pikiran Rakyat Advertorial on the UKM of bank bjb
282. Advetorial Petik Hadiah bank bjb
Radar Cirebon Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
283. Advetorial UKM bank bjb
Republika Advertorial on the UKM of bank bjb
284. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Pikiran Rakyat Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
285. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Radar Banten Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
286. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Warta Kota Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
287. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Pikiran Rakyat Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
288. Iklan Program Hadiah Langsung bank bjb
Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb Instant Prize
289. Iklan KUR bank bjb
Kabar Priangan Advertisement on bank bjb KUR
290. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
291. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb
292. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
293. Iklan Program Hadiah Langsung bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb Instant Prize
294. Iklan Program Hadiah Langsung bank bjb
Radar Cirebon Advertisement on bank bjb Instant Prize
295. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Republika Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
296. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Seputar Indonesia Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
297. Iklan Petik Hadiah bank bjb
Riau Pos Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
298. Advetorial UKM bank bjb
Pikiran Rakyat Advertorial on the UKM of bank bjb
299. Advetorial UKM bank bjb
Radar Tasikmalaya Advertorial on the UKM of bank bjb
300. Advetorial Petik Hadiah bank bjb
Bisnis Indonesia Advertisement on Petik Hadiah bank bjb
Kegiatan Grup Investor Relations di tahun 2011
Kegiatan Grup Investor Relations di tahun 2011
No. Kegiatan
Lokasi Activities
JANUARI JANUARY
1. Deutsche Verdhana Indonesia
Jakarta Deutsche Verdhana Indonesia
2. Citigroups – Daiwa Asset Management
Jakarta Citigroups – Daiwa Asset Management
3. AM Capital Indonesia
Jakarta AM Capital Indonesia
4. UBS San Fransisco
Jakarta UBS San Fransisco
5. Waterfront Securities
Jakarta Waterfront Securities
6. JP Morgan – Mondrian Investment
Jakarta JP Morgan – Mondrian Investment
7. CIMB Securities – Belvedere Investment
Jakarta CIMB Securities – Belvedere Investment
8. Local Roadshow: Schroders, Manulife, Fortis
Jakarta Local Roadshow: Schroders, Manulife, Fortis
9. JP Morgan Indo Banking Day
Singapura JP Morgan Indo Banking Day
10. UBS – Carabel Management
Jakarta UBS – Carabel Management
11. Deutsche – Goldman Sachs
Jakarta Deutsche – Goldman Sachs
FEBRUARI FEBRUARY
12. Ashmore UK - Deutsche
Jakarta Ashmore UK - Deutsche
13. UBS
Bandung UBS
14. Sosialisasi Setoran Modal Pasca IPO
Karawang Sosialisasi Setoran Modal Pasca IPO
15. Nomura Equities Hongkong
Jakarta Nomura Equities Hongkong
16. Kim Eng Securities
Jakarta Kim Eng Securities
17. Merrill Lynch
Jakarta Merrill Lynch
18. GMO Boston – JP Morgan
Jakarta GMO Boston – JP Morgan
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
296
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
No. Kegiatan
Lokasi Activities
19. OSK Nusadana
Jakarta OSK Nusadana
MARET MARCH
20. UBS Indonesia Conference 2011
Jakarta UBS Indonesia Conference 2011
21. Aeris International - CLSA
Jakarta Aeris International - CLSA
22. Overlook – CIMB Securities
Jakarta Overlook – CIMB Securities
23. JOM Fund Management - CLSA
Jakarta JOM Fund Management - CLSA
24. Erdikha Sekuritas
Jakarta Erdikha Sekuritas
25. Quarterly Analyst Meeting FY 2010
Jakarta Quarterly Analyst Meeting FY 2010
26. DBS Vickers
xxxxx DBS Vickers
27. Binjai Hill Asset Management
Conference Call Binjai Hill Asset Management
28. Boston Company AM - Macquarie
Jakarta Boston Company AM - Macquarie
29. Daiwa AM – Mitsubishi UFJ AM
Jakarta Daiwa AM – Mitsubishi UFJ AM
30. Gillian Partners - Deutsche
Conference Call Gillian Partners - Deutsche
31. Low Say Ping – KE Capital Singapore
Conference Call Low Say Ping – KE Capital Singapore
32. RUPST Tahun Buku 2010
Bandung RUPST Tahun Buku 2010
APRIL APRIL
33. Credit Suisse
Jakarta Credit Suisse
34. UBS Indonesia
Bandung UBS Indonesia
35. JP Morgan Indonesia Conference 2011
Jakarta JP Morgan Indonesia Conference 2011
36. UBS Indonesia
Bandung UBS Indonesia
37. CLSA
Jakarta CLSA
38. Quarterly Analyst Meeting Q1-2001
Jakarta Quarterly Analyst Meeting Q1-2001
MEI MAY
39. LIM Advisors Hongkong
Jakarta LIM Advisors Hongkong
40. Investor Relations Professional Association IRPAS Seminar
Singapura Investor Relations Professional Association IRPAS Seminar
41. Bakrie and Brothers BNBR
Jakarta Bakrie and Brothers BNBR
42. Cramer Rosenthal Mc Glynn USA - UBS
Jakarta Cramer Rosenthal Mc Glynn USA - UBS
43. Company Visit Jamsostek – AAA Securities
Bandung Company Visit Jamsostek – AAA Securities
44. CLSA, BNP Paribas
Jakarta CLSA, BNP Paribas
45. Technical Meeting Investor Day BEI
Jakarta Technical Meeting Investor Day BEI
46. KE Capital Partners - CLSA
Jakarta KE Capital Partners - CLSA
47. Asian Stars Conference
Singapura Asian Stars Conference
48. Investor Day 2011 – Bursa Efek Indonesia
Jakarta Investor Day 2011 – Bursa Efek Indonesia
49. Kumpulan Sentiasa Cemerlang – CIMB Securities
Jakarta Kumpulan Sentiasa Cemerlang – CIMB Securities
50. Seminar KSEI Tahun 2011
Jakarta Seminar KSEI Tahun 2011
JUNI JUNE
51. Bahana Securities
Jakarta Bahana Securities
52. Citigroups
Jakarta Citigroups
53. Erdikha Sekuritas
Jakarta Erdikha Sekuritas
54. UBS
xxxxx UBS
55. Macquarie Capital Hongkong
Jakarta Macquarie Capital Hongkong
56. Prana Capital – OSK Nusadana
Jakarta Prana Capital – OSK Nusadana
57. Company Visit – AAA Securities - Pertamina
Bandung Company Visit – AAA Securities - Pertamina
58. UBS - Teleconference
Bandung UBS - Teleconference
59. Company Visit – AAA Securities - Pertamina
Bandung Company Visit – AAA Securities - Pertamina
60. Company Visit - UBS
Bekasi Company Visit - UBS
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
297
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
No. Kegiatan
Lokasi Activities
61. Trimegah Sekuritas
Jakarta Trimegah Sekuritas
62. Valiant Partners - CLSA
Jakarta Valiant Partners - CLSA
63. Citi Indonesia Investor Conference 2011
Jakarta Citi Indonesia Investor Conference 2011
64. Sumitomo Mitsui AM - Citigroups
Jakarta Sumitomo Mitsui AM - Citigroups
65. Matthew International – UBS Securities
Jakarta Matthew International – UBS Securities
66. Massachusets Financial – Merril Lynch
Jakarta Massachusets Financial – Merril Lynch
67. OSK-DMG Asean Corporate Day 2011
Malaysia OSK-DMG Asean Corporate Day 2011
68. OSK-DMG Asean Corporate Day 2011
Singapura OSK-DMG Asean Corporate Day 2011
JULI JULY
69. Mandiri Sekuritas
Jakarta Mandiri Sekuritas
70. BNI Sekuritas
Jakarta BNI Sekuritas
71. Erdikha Sekuritas – Branch Visit
Cimahi Erdikha Sekuritas – Branch Visit
72. SAC Capital Hongkong - UBS
Tele Conference SAC Capital Hongkong - UBS
73. Samuel Sekuritas
Jakarta Samuel Sekuritas
74. BNI Sekuritas
Bandung BNI Sekuritas
75. Marshall Wac, Capital World, Capital Research, Goldman
Sachs Jakarta
Marshall Wac, Capital World, Capital Research, Goldman Sachs
76. Prana Capital, OSK Nusadana – Branch Visit
Bandung Prana Capital, OSK Nusadana – Branch Visit
AGUSTUS AUGUST
77. DB Indonesia Workshop
Singapura - Hong- kong
DB Indonesia Workshop 78.
DBS Vickers Jakarta
DBS Vickers 79.
Deutsche Bank Jakarta
Deutsche Bank 80.
Wellington Management International, JP Morgan Bandung
Wellington Management International, JP Morgan 81.
CLSA Indonesia Jakarta
CLSA Indonesia 82.
Mandiri Sekuritas – Branch Visit Majalaya
Mandiri Sekuritas – Branch Visit 83.
Macquarie ASEAN Conference Singapura
Macquarie ASEAN Conference 84.
Polar Capital London Jakarta
Polar Capital London SEPTEMBER
SEPTEMBER 85.
UBS Asean Conference 2011 Singapura
UBS Asean Conference 2011 86.
Fidelity Investment – Deutsche Bank Jakarta
Fidelity Investment – Deutsche Bank 87.
Indonesia Finance Today Jakarta
Indonesia Finance Today 88.
Kim Eng Securities, Forward Asset Management US Conference Call
Kim Eng Securities, Forward Asset Management US 89.
Technical Meeting Capital Market Expo Jakarta
Technical Meeting Capital Market Expo 90.
Non Deal Roadshow with UBS London
Edinburgh Non Deal Roadshow with UBS
OKTOBER OCTOBER
91. UBS Investment Bank Hongkong
Jakarta UBS Investment Bank Hongkong
92. Capital Market Expo 2011
Jakarta Capital Market Expo 2011
93. Lazard Asset Management, New York; UBS
Conference Call Lazard Asset Management, New York; UBS
94. Management Meeting PEFINDO
Jakarta Management Meeting PEFINDO
95. Capital World – Credit Suisse
Jakarta Capital World – Credit Suisse
NOVEMBER NOVEMBER
96. Technical Meeting Investor Summit 2011 Surabaya
Jakarta Technical Meeting Investor Summit 2011 Surabaya
97. Sanlam Investment Management South Africa
Jakarta Sanlam Investment Management South Africa
98. Technical Meeting Capital Market Expo Surabaya
Surabaya Technical Meeting Capital Market Expo Surabaya
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
298
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
No. Kegiatan
Lokasi Activities
99. Hwang DBS Vickers Malaysia
Jakarta Hwang DBS Vickers Malaysia
100. Goldman Sachs
xxxxx Goldman Sachs
101. Investor Summit 2011 – Bursa Efek Indonesia
Surabaya Investor Summit 2011 – Bursa Efek Indonesia
102. Capital Market Expo 2011 Surabaya
Surabaya Capital Market Expo 2011 Surabaya
103. DB Access Indonesia Conference
Jakarta DB Access Indonesia Conference
Daftar Press Release 2011
List of Press Release 2011
No. Kegiatan
Activities
1. Kredit Sindikasi bank bjb dengan PT Mandala Finance, Tbk sebesar
Rp 80 miliar Syndicated loans bank bjb with PT Mandala Finance, Inc.
amounted Rp 80 billion 2.
Pembukaan Kantor Cabang Makassar Opening of Makassar Branch
3. Program Pengendalian Gratifikasi dan Perluasan LHKPN di Lingkungan
bank bjb bank bjb Gratification Controlling Program and broadening on LHKPN
report 4.
Pembukaan Kantor Cabang Denpasar Opening of Denpasar Branch
5. Pembukaan Kantor Cabang Balikpapan
Opening of Balikpapan Branch 6.
Pembukaan Kantor Cabang Tegal Opening of Tegal Branch
7. Perjanjian kredit antara bank bjb dengan Adira Finance sebesar Rp 250
miliar Loan agreement between bank bjb with Adira Finance amounted
Rp 250 billion 8.
Analyst Meeting Q1 Analyst Meeting Q1
9. Pembukaan Kantor Cabang Hasyim Ashari
Opening of Hasyim Ashari Branch 10.
Aliansi bank bjb dengan REI dan APERSI Jawa Barat, Banten dan DKI bank bjb alliance with REI and Apersi West Java, Banten and Jakarta
11. RUPS Tahun buku 2010
GMS 2010 12.
Penyerahan Dana CSR untuk Kota Bekasi, Kuningan, Tangerang, Cilegon dan Sukabumi
Submission of CSR Fund for the City of Jakarta, Bekasi, Tangerang, Cilegon and Sukabumi
13. Analyst Meeting Q2
Q2 Analyst Meeting 14.
Perjanjian kredit antara bank bjb dengan MNC Finance sebesar Rp 50 miliar
Loan agreement between bank bjb with MNC Finance amounted
Rp 50 billion 15.
Launching Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik di Lingkungan Pemprov Banten dan Pemkot Serang
Launching Civil Servent Electronic Card in Banten Provincial and Serang
16. Penyaluran Kredit dengan Pola Channeling antara bank bjb dengan
Bank Sulselbar sebesar Rp 500 miliar Loans agreement of bank bjb with Bank Sulselbar amounted
Rp 500 billion through 17.
Kredit Sindikasi bank bjb dengan PT Pupuk Kaltim sebesar Rp 40 miliar Syndicated loans Bank bjb with PT Pupuk Kaltim bjb amounted
Rp 40 billion 18.
Analyst Meeting Q3 Q3 Analyst Meeting
19. bank bjb Danai Proyek Pembangunan Gedung MNC Financial Center
sebesar Rp 50 miliar bank bjb finance MNC Financial Center building with Credit
amounted Rp 50 billion 20.
Kerja sama Penerusan Pinjaman Channeling dan Perjanjian Pinjaman Subordinasi antara bank bjb dengan Bank Sulawesi Utara Sulut
sebesar Rp 500 miliar Channeling agreement and subordinated loan agreement
Rp 500 billion between bank bjb and Bank Sulawesi Utara
21. Kredit dengan PT Permodalan Nasional Madani Persero Rp 200 miliar
Credit agreement with PT permodalan nasional Madani Persero worth Rp 200 billion
22. Perjanjian Kredit antara bank bjb dengan PT BFI Finance Indonesia
sebesar Rp 125 miliar Loans Agreement between bank bjb with PT BFI Finance Indonesia
amounted Rp 125 billion 23.
Perjanjian Kredit antara bank bjb Cabang Semarang dengan Koperasi Nasari Rp 50 miliar
Loans Agreement between Bank bjb Semarang with the Koperasi Nasari Rp 50 billion
LaporanTahunan• AnnualReport•
LaporanTahunan• AnnualReport•
299
LaporanTahunan• AnnualReport•
bank bjb 2011
LaporanTahunan• AnnualReport•
CODE OF CONDUCT
1. Standar tata perilaku yang menjadi acuan setiap insan
bank bjb Komisaris, Direksi, dan Pegawai dalam
mengelola perusahaan adalah: a. Etika kerja sesama insan yang dilandasi dengan:
• Berkerja profesional sadar biaya untuk menghasilkan kinerja yang optimal, jujur, sopan
dan tertib • Saling menghargai, terbuka menerima kritik
dan saran serta menyelesaikan masalah dengan musyawarah mufakat
• Saling membantu, memotivasi dan bekerja sama dalam melaksanakan tugas
• Mengkomunikasikansetiapidebarudansaling mentransfer pengetahuan dan kemampuan
• Mengambil inisiatif dan mengembangkan kompetensi dalam melaksanakan tugas
• Berani mendiskusikan kebijakan yang kurang tepat untuk melakukan koreksi yang konstruktif
secara santun • Menghargai perbedaan gender, suku, agama,
ras dan antar golongan
b. Insan bank bjb memanfaatkan data dan informasi
perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah perusahaan dan pengambilan keputusan dengan
cara: • Menggunakan sistem keamanan data yang
memadai • Memberikan informasi yang relevan dan
proporsional kepada stakeholders dengan tetap mempertimbangkan kepentingan perusahaan
• Menghindaripenyebarluasandatadaninformasi kepada pihak lain yang tidak berkepentingan
baik selama bekerja maupun setelah berhenti bekerja
• Menyerahkan semua data yang berhubungan dengan perusahaan pada saat berhenti bekerja
• Menjagakerahasiaaninformasinasabahsesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku
c. Insan bank bjb mengoptimalkan penggunaan harta
perusahaan dengan cara:
CODE OF CONDUCT
1. Code of conduct used as reference by every person of
bank bjb Commissioner, Director, and Employee in
managing the company are: a. Work ethics for fellow being which is based on:
• Cost consideration professionals working to generate performance that is optimal, honest,
courteous and orderly • Mutual respect, open to criticism and advice
and resolve problems with the consensus agreement
• Helpandmotivateeachother,andcooperatein performing the duties.
• Communicate any new ideas and mutual transfer of knowledge and skills
• Take the initiative and develop competence in performing the duties
• Havetheinitiativetodiscussthelackofproper policy to conduct constructive correction
properly • Respectingthedifferencesofgender,ethnicity,
religion, race and among groups
b. Person of bank bjb utilizes company data and