bjb KPR Take Over, which is a feature product of bjb bjb KPR Top Up, which is one of the bank’s feature 6.55 PDN Absolute 18.58 Completeness and Implementation of Committee’s Roles Implementation of Compliance Function Insan bank bjb m

95 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Portofolio bjb KPR Portfolio bjb KPR +402

b. bjb KPR Secondary Kepemilikan adalah kredit pembelian

unit hunian maupun non hunian bekas Secondary.

c. bjb KPR Take Over adalah salah satu fitur dari bjb KPR

Secondary untuk pengambilalihan kredit dari bank lain yang sejenis KPR dengan kriteria tertentu.

d. bjb KPR Top Up adalah salah satu fitur dari bjb KPR

Secondary untuk penambahan limit kredit atas fasilitas bjb KPR yang sudah berjalan existing dengan kriteria tertentu.

e. bjb KPR Konstruksi adalah salah satu fitur dari bjb KPR

Secondary untuk pembiayaan pembangunan rumah tinggal di kavling siap bangun milik calon debitur atau suamiistri debitur dengan menggunakan jasa kontraktor pihak ketiga yang dipilih oleh debitur.

f. bjb KPR Multiguna adalah salah satu fitur dari bjb KPR

Secondary dengan agunan berupa unit hunian yang telah dimiliki oleh debitur yang dapat digunakan untuk renovasi dan membiayai aneka kebutuhan konsumtif lainnya. Penyaluran Kredit Melalui implementasi kemasan baru produk bjb KPR dan peningkatan aktivitas marketing di wilayah-wilayah potensial, sampai akhir 2011 portfolio KPR dapat tumbuh sebesar 402 dibandingkan tahun sebelumnya yang diiringi dengan peningkatan signifikan jumlah debitur perorangan dan penurunan tingkat NPL:

b. bjb KPR Secondary Kepemilikan, which is financing

facility for purchases of second-hand residential and non-residential properties.

c. bjb KPR Take Over, which is a feature product of bjb

KPR Secondary for termed transfers of similar loans from other banks.

d. bjb KPR Top Up, which is one of the bank’s feature

products that offers customers termed increase in their current credit limits. e. bjb KPR Konstruksi, which is one of the features of bjb KPR Secondary offered to finance construction of residential house on lands owned by the debtor or the debtor’s spouse, by a contractor of their choice.

f. bjb KPR Multiguna, which is one of the features of bjb

KPR Secondary in which the debtor’s house is pledged as collateral to obtain fund for house renovations or various other purposes. Credit Disbursement The new looks of bjb KPR loans, which were supported by more intense marketing promotions in potential areas had up to the end of 2011 increased KPR portfolio by 402 compared to the previous year, showing significantly increasing number of individual debtors and declining NPL level: BUSINESS REVIEW Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 96 Periode Baki Debet KPR Jumlah Debitur Tingkat NPL Rp Juta Pertumbuhan Debitur Pertumbuhan NPL gross Pertumbuhan 2008 33,387 - 369 - 1,83 - 2009 64,401 92,90 577 56,36 5,71 212.02 2010 90,721 40,87 704 22,01 10,36 81.44 2011 455,376 401,95 1.770 151,42 2,56 75.29 Sebaran portfolio bjb KPR di tahun 2011 didominasi oleh wilayah Jabar dan Banten: Wilayah Sebaran Portfolio Nilai Portfolio Rp Juta Komposisi Wilayah Sebaran Portfolio Jabar Banten 316,077 69 Jabar Banten Jabodetabek 80,536 18 Jabodetabek Luar Jabar Banten Jabodetabek 58,763 13 Luar Jabar Banten Jabodetabek Total 455,376 100 Total Tinjauan Operasi Dalam rangka meningkatkan brand awareness dan peningkatan perolehan aplikasi produk bjb KPR maka selama tahun 2011 bank bjb telah melakukan program marketing, promosi dan event pameran di wilayah tertentu antara lain: - Program Marketing Subsidi Bunga Developer - Program Marketing Pre-Approved KPR Developer - Program Marketing Fee Sales Developer - Gathering Developer dan Presentasi Produk dan PKS ke DPD REI DPD Apersi Jabar, Jakarta dan Banten Maret 2011 - Pameran Perumahan dan REI Expo di Bandung Surabaya Okt 2011, Semarang Nov 2011 dan Solo Des 2011 - Talk Show Radio di Bandung dan Semarang Portofolio KPR Dec 10 Feb 11 Apr 11 Jun 11 Aug 11 Oct 11 Dec 11 West Java and Banten dominated bank bjb’s Home Loan Portfolio Distribution during 2011: Review of Operations In order to increase brand awareness and attract more demands for bjb KPR, the Bank during 2011 executed a number of marketing programs, promotions and events exhibitions in certain areas, including: - Developer’s Marketing Program in Subsidized Interest Rate - Developer’s Marketing Program in Pre-Approved Loan - Developer’s Marketing Fee Program - Developers’ Gathering and Developer’s product and PKS presentation to REI’s and Apersi’s Regional Leader Boards in West Java and Banten March 2011 - Real Estate Exhibition and REI Expo in Bandung and Surabaya Oct 2011, Semarang Nov 2011 and Solo Dec 2011 - Radio Talk Shows in Bandung and Semarang KPR Mortgage Housing Finance 97 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 - Open table Launching Proyek Developer: Gateway Pasteur Bandung Nov 2011, Awani Residence Bandung Nov 2011, Cherry Field Bandung Des 2011, Taman Sumber Indah Cirebon Des 2011 - Open table perusahaan: Dinas Kesehatan Garut Okt 2011, PT. Pelindo – Cirebon Nov 2011 dan PT. Chevron – Garut Nov 2011 Dan untuk mendorong kontinuitas perolehan aplikasi bjb KPR, sampai dengan tahun 2011 bank bjb telah melakukan PKS dengan beberapa pengembang potensial diantaranya adalah: Lokasi Location Pengembang Developer Proyek Project Bandung Margahayu Land, PT Orange District, De Marakesh, De Mansion, De Griya Wahana Bangun Prima, PT Sweet Antapani, Papyrus Terrace Multidaya Kharisma, PT Bumi Adipura Priwista Raya, PT Bumi Asri Cihanjuang Soeta Group Buana Soeta, Buana Tamansari, Graha Subang Kencana Awani Bandung Realty The Awani Residence II Matahari Group Ciganitri, Stela, Akita, Matahari Square, Matahari Siliwangi Istana – Agung Sedayu Group Gateway Cicadas, Gateway Pasteur Kagum Group The Jardin Cihampelas Jabodetabek Bakrieland Bogor Nirwana Residence Cowell Development Billabong Permai Trinity Group – AP Land Ubud Village Cipulir Solo Gading Gapura Tama Tirtamaya Residence 3 Sunindo Gapura Prima, PT Solo Paragon Apartment Surabaya Bumi Lingga Pertiwi Gresik Kota Baru, Pondok Permata Suci Menteng Mandiri Sejahtera Menteng Regency Pasty Jaya, PT Sekarpuro Residence Pakaland Grand Paka, Royal Paka, Paka Village, Ruko Star Paka Centre Bumi Mentari Megah, PT Istana Mentari Cipta Adi Perkasa, PT The Spring After Tomorrow Diwangkara Bangun Persada, PT The Oasis Makassar Tosan Lestari, PT. Karebosi Pertumbuhan bjb KPR membawa dampak terhadap pertumbuhan produk DPK lainnya seperti tabungan, deposito, giro serta menambah jumlah customer base. Dimana optimalisasi PKS Developer dan Sumber Daya Manusia di Tahun 2012 dapat mendorong perkembangan bisnis KPR yang terus tumbuh secara prudent dan meningkatkan pendapatan bank bjb dimasa yang akan datang. - Open table Launching for Developer Project: Gateway Pasteur Bandung Nov 2011, Awani Residence, Bandung Nov 2011, Cherry Field Bandung Dec 2011, Taman Sumber Indah, Cirebon Dec 2011 - Corporate Open Table: Health Department of the city of Garut Oct 2011, PT Pelindo - Cirebon Nov 2011 and PT. Chevron - Garut Nov 2011 And to encourage more deals on bjb KPR, bank bjb had until 2011 made several credit channeling schemes with major developers including: Growths achieved in bjb KPR have also generated positive impacts on bank bjb’s funding products such as savings, demand deposits, and time deposits, all with larger customer base. Furthermore, optimized credit channeling and improved Human Resources planned in 2012 are likely to support bank bjb’s home financing business to continue to grow with prudence, resulting in improved level of profitability in the future. BUSINESS REVIEW Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 98 bjb PRIORITAS bjb Priority bjb prioritas merupakan layanan prioritas dan terbaik yang diberikan kepada nasabah prioritas bank bjb yang membutuhkan pelayanan yang maksimal baik segi kemudahan, kenyamanan, kecepatan serta ketepatan. bank bjb prioritas melakukan launching pertama layanan prioritasnya pada bulan November 2008 dengan lokasi di bjb prioritas di Jl. Teuku Umar no. 14 Bandung dengan nama bjb Prioritas. Layanan bjb prioritas adalah pelayanan yang bersifat eksklusif dan personal bagi pribadi-pribadi nasabah perseorangan yang memiliki simpanan pada bank bjb dalam jumlah tertentu. bjb Priority is a priority service offered to bank bjb’s priority customers who wish to have maximum service in terms of convenience, comfort, speed and accuracy. bank bjb Priority was first introduced in November 2008 held at bjb priority’s premises on Jl. Teuku Umar no. 14 Bandung named Bank Jabar Mitra Prioritas. bjb priority service is an exclusive and personalized service for individuals personal customers who have deposits at bank bjb that exceed a certain amount. bjb priority service is an exclusive and personalized services for individuals customers. LAYANAN bjb PRIORITAS ADALAH PELAYANAN YANG BERSIFAT EKSLUSIF DAN PERSONAL BAGI NASABAH PERORANGAN. TINJAUAN BISNIS 99 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Outlet bjb Prioritas Agar dapat melayani secara optimal para nasabah prioritas bank bjb, maka hingga tahun 2011 bank bjb prioritas telah membangun 4 outlet, sehingga total outlet adalah 11 yang terdiri dari:

1. Outlet bjb prioritas Bandung 2. Outlet bjb prioritas Jakarta

3. Outlet bjb prioritas Serang 4. Outlet bjb prioritas Cirebon

5. Outlet bjb prioritas Tasikmalaya 6. Outlet bjb prioritas Bogor

7. Outlet bjb prioritas Bekasi 8. Outlet bjb prioritasTangerang

9. Outlet bjb prioritas Kelapa Gading 10. Outlet bjb prioritas Semarang

11. Outlet bjb prioritas Surabaya

Layanan terbaik bjb Prioritas Sebagai layanan prima, nasabah bjb prioritas berhak mendapatkan layanan terbaik dan esklusif dengan berbagai: - Kemudahan bjb prioritas sangat memahami kesibukan dan berharganya waktu nasabah, untuk itu bjb prioritas menyediakan berbagai kemudahan untuk anda dalam melaksanakan transaksi perbankan diataranya: bjb Priority Outlet To deliver optimum serve to its priority customers, bank bjb Priority open 4 outlets during 2011, so it now has a total of 11 outlets:

1. bjb Priority Outlet Bandung 2. bjb Priority Outlet Jakarta

3. bjb Priority Outlet Serang 4. bjb Priority Outlet Cirebon

5. bjb Priority Outlet Tasikmalaya 6. bjb Priority Outlet Bogor

7. bjb Priority Outlet Bekasi 8. bjb Priority Outlet Tangerang

9. bjb Priority Outlet Kelapa Gading 10. bjb Priority Outlet Semarang

11. bjb Priority Outlet Surabaya

bjb Priority Best Service As members for quality service, bjb Priority customers deserve exclusive service with a variety of: - Ease bjb Priority trully understands how engaged and valuable its customers are, hence bjb priority is keen to provide facilities that offer much more convenient banking transactions including: BUSINESS REVIEW Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 100 •฀ Pelayanan฀transaksi฀perbankan฀secara฀personal฀dari฀ bjb prioritas. •฀ Kartu฀ATM฀plus฀kartu฀debet. •฀ Save deposit box. •฀ Serta฀beragam฀kemudahan฀lainnya. - Keramahan Keramahan dan ketulusan adalah sikap utama dalam melayani nasabah sebagai anggota bjb prioritas. bjb prioritas siap membantu menangani segala urusan perbankan anda secara profesional. - Kenyamanan Demi menjaga kenyamanan dan privacy setiap transaksi yang dilakukan, maka setiap nasabah akan dilayani di ruangan yang didesain khusus sebagai komitmen untuk senantiasa memberikan yang terbaik untuk anda. - Keuntungan lainnya - Kartu member bjb prioritas dapat digunakan di lebih dari 17.000 mesin ATM mitra bank bjb. - Fasilitas pemakaian ruang meeting. - Airport lounge, fasilitas ruang tunggu di bandara, hanya dengan menunjukkan kartu membership bjb Prioritas. - Tempat parkir khusus di gedung bjb Prioritas. - Travel arrangement. - Merchandise menarik dari bjb Prioritas. - Nasabah tidak perlu antri untuk bertransaksi. - Customer gathering. Tinjauan Operasi bjb Prioritas Kenaikan DPK Prioritas dari Desember 2008 hingga Desember 2011 OBP Des-08 Des-09 Des-10 Des-11 NSB NOMINAL NSB NOMINAL NSB NOMINAL NSB NOMINAL BANDUNG 307 270.002.500.413 531 535.750.499.546 497 538.952.895.025 823 1.074.773.157.047 JAKARTA 86 114.129.609.314 126 144.208.310.476 227 439.552.759.558 115 102.405.563.953 SERANG 95 96.127.379.427 131 132.666.900.489 144 183.722.638.613 180 251.572.891.439 CIREBON 93 108.233.951.485 133 142.550.441.151 TASIKMALAYA 53 51.594.404.847 85 98.259.794.027 BOGOR 154 129.620.825.355 181 215.727.600.558 BEKASI 91 82.154.704.619 104 114.113.848.987 KELAPA GADING 97 286.668.953.388 TANGERANG 72 96.860.987.866 SEMARANG 83 50.049.426.056 SURABAYA 113 169.326.019.544 488 480.259.489.154 788 812.625.710.511 1.259 1.533.832.179.502 1.986 2.602.308.684.016 •฀฀ Personal฀banking฀Services •฀฀ ATM฀cards฀plus฀debit฀card. •฀฀ Save฀deposit฀box. •฀฀ A฀variety฀of฀other฀conveniences. - Friendliness Friendliness and sincerity are our main approaches in serving members of bjb Priority. bjb Priority is quick at professionally handling all members’ banking affairs. - Comforts In order to maintain comforts and privacy in every transaction, appointments or mere meetings with our member customers are held in special room to realize our commitment to always do for the best. - Other Benefits - bjb Priority member cards are good at more than 17,000 ATM machines of bjb bank partners. - Meeting room facility - Airport lounge, waiting room facilities at the airport, by simply showing bjb Priority membership card .- Special parking lot at bjb Prioritas building - Travel arrangement. - Attractive merchandises from bjb Priority. - Member Customers never have to queue to make transactions. - Customer gathering. Review of bjb Priority’s Operations Third Party Fund in Priority accounts increases from December 2008 through December 2011 are detailed below: BJB PRIORITAS bjb Priority 101 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Sejak didirikan pada tahun 2008 dengan jumlah outlet bjb Prioritas sebanyak 3 outlet, pada tahun 2011 bank bjb telah memiliki outlet bjb Prioritas sebanyak 11 outlet bjb Prioritas. Jumlah nasabah bjb Prioritas pada tahun 2011 sebesar 1.986 nasabah, mengalami peningkatan 57,74 atau 727 nasabah dibandingkan tahun 2010 yang berjumlah 1259 nasabah. Dana kelolaan bjb Prioritas pada tahun 2011 mencapai Rp 2.602.308 juta, meningkat 69,66 atau sebesar Rp 1.068.476 juta dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1.533.832 juta. Rencana dan Strategi layanan bjb Prioritas 2012 Dalam rangka membuat layanan bjb prioritas semakin optimal dan memiliki positioning yang kuat di masyarakat serta untuk meningkatkan persaingan dengan layanan prioritas bank lain, maka bank bjb prioritas akan melakukan rebrand dan relaunch dengan tujuan:

1. Menjadikan bjb Prioritas suatu brand yang kuat dimata

masyarakat 2. Dapat menyampaikan pesan dan informasi yang semakin jelas dan tegas kepada nasabahmasyarakat

3. Menegaskan kredibilitas dan ekslusifitas layanan bjb

Prioritas 4. Meningkatkan kualitas dan spesifikasi layanan kepada nasabah. Selain melakukan pembenahan terhadap sarana prasana layanan, bank bjb prioritas akan senantiasa meningkatkan kompetensi pemahaman Wealth Management para pemasar bjb prioritas sehingga dapat meingkatkan skill untuk memberikan advice dan pengelolaan dana nasabah dengan lebih baik. bjb Priority now runs 11 outlets compared to 3 outlets when first introduced in 2008. bjb Priority has 1,986 customers, increasing by 57.74 or 727 clients compared to 2010, with 1,259 member customers. bjb Priority’s third party fund in 2011 reached Rp 2,602,308 million, showing an increase of 69.66 or Rp 1,068,476 million compared to the previous year, which amounted to Rp 1,533,832 million. bjb Priority’s Strategic Plan and in 2012 In order to optimise services and secure more solid positions in the society and to compete with other priority services offered by other banks, bjb Priority will be re branded and re-launched to:

1. Promote bjb Priority strong brand image within the

society 2. Be able to convey increasingly clear and firm messages to customers society

3. Strengthen the reliability and exclusivity of bjb Priority

service 4. Improve service quality and redefine member customer service specifications. In addition to improvements to service infrastructures, bank bjb Priority will always increase the competence of its units’ Wealth Management competence so each of them is better trained to give valuable advices and offer quality fund management to member customers. BUSINESS REVIEW Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 102 SYARIAH Sharia As a subsidiary, Bank Jabar Banten Shariah, increasingly completes its service and becomes an alternative bank which provides banking product and service that the Company provides to public. BANK JABAR BANTEN SYARIAH SEBAGAI ANAK PERUSAHAAN SEMAKIN MELENGKAPI DAN MENJADI ALTERNATIF KETERSEDIAAN PRODUK DAN LAYANAN PERBANKAN YANG DIBERIKAN PERUSAHAAN KEPADA MASYARAKAT. Pendirian PT Bank Jabar Banten Syariah adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Kota Bandung. Didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No.4 tanggal 15 Januari 2010, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta. Akta telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-04317.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan UUPT No.AHU-0006426. AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010. Bank Jabar Banten Syariah merupakan perusahaan hasil pemisahan spin off Unit Usaha Syariah Bank Jabar Banten Establishment PT Bank Jabar Banten Sharia is a Limited subsidiary that conducts its operations according to and based on laws and regulations of the Republic of Indonesia, and is located in Bandung. Was established under the Deed of Establishment Limited No.4 January 15, 2010, made by Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta. Deed which was approved by the Menkumham decision-04317.AH.01.01.Tahun AHU 2010 January 26, 2010 and has been registered in accordance with the Company Law No.AHU 0006426.AH.01.09.Tahun 2010-January 26, 2010. Bank Jabar Banten Sharia is the result of a spin off of the Bank Jabar Banten as set forth in the Deed of Separation of TINJAUAN BISNIS 103 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Pertumbuhan Aset Bank Jabar Banten Syariah Bank Jabar Banten Sharia Asset Growth 48 sebagaimana termaktub dalam Akta Pemisahan Unit Usaha Syariah Bank Jabar Banten ke dalam Bank Jabar Banten Syariah No.3 tanggal 15 Januari 2010 dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta. Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Jabar Banten Syariah, maksud dan tujuan adalah menyelenggarakan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah. Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.13 tanggal 19 Oktober 2011, dibuat oleh Popy Kuntari Sutresna, S.H., Notaris di Bandung, struktur permodalan dan susunan pemegang saham adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp250,-per saham Nominal Value Rp250,- per Share Description Jumlah Nilai Nominal Rp Total Nominal Value Persentase Percentage Modal Dasar 2.000.000.000.000 Basic Capital Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh bank bjb PD Banten Global Development 495.000.000.000 12.000.000.000 97,63 2,37 Issued and Fully Paid Capital bank bjb PD Banten Global Development Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 507.000.000.000 100,00 Total Issued and Fully Paid Capital the Sharia Unit Sharia Bank Jabar Banten from Bank Jabar Banten Sharia No. 3 dated January 15, 2010 Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta. Business Activity In accordance with Article 3 of the Articles of Bank Jabar Banten Sharia Association, intent and purpose is to conduct banking business based on sharia principles. Capital Structure and Composition of Shareholders Under the Deed General meeting Shareholders No.13 Oktober 19, 2011, made by Popy Kuntari Sutresna, SH, Notary in Bandung, the capital structure and shareholding structure is as follows: BUSINESS REVIEW Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 104 Per tanggal 31 Desember 2011, susunan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 15 tanggal 23 Februari 2011, dibuat oleh Popy Kuntari Sutresna, S.H., Notaris di Bandung dan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 13 tanggal 19 Oktober 2011, dibuat oleh Popy Kuntari Sutresna, S.H., Notaris di Bandung itu sebagai berikut: Dewan Komisaris Nama Name Board Of Commissioner Komisaris Utama Nana Supriana President Commissioner Komisaris Santoso Djojo Koesoemo Commissioner Komisaris Sudi Rahayu Suwarno Commissioner Komisaris Independen Buyung Zaenal Independent Commissioner Direksi Board Of Directors Direktur Utama Hendarin Sukarmadji President Director Direktur Bisnis

A. Suryaman Business Director

Direktur Operasi Didi Muwardi Operational Director Direktur Kepatuhan Hadi Sunaryo Compliance Director Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board Ketua Atjep Djazuli Chairman Anggota Jaih Member Anggota Asep Zaenal Ausop Member Per tanggal 31 Desember 2011, susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah di atas telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia sebagaimana termaksud dalam: a. Surat Bank Indonesia No.116DpGDPbS tanggal 25 November 2009 perihal Izin Prinsip Pendirian PT Bank Jabar Banten Syariah; b. Surat Bank Indonesia No.125GBIDPbS tanggal 30 Maret 2010 perihal Keputusan Atas Pencalonan Komisaris PT Bank Jabar Banten Syariah; dan c. Surat Bank Indonesia No.126GBIDPbS tanggal 29 April 2010 perihal Keputusan Atas Pencalonan Komisaris Independen dan Direktur Kepatuhan PT Bank Jabar Banten Syariah. d. Surat Bank Indonesia No.135GBIDPbS tanggal 10 Agustus 2011 perihal Keputusan atas Pencalonan Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi PT Bank Jabar Banten Syariah. As of December 31, 2011, the composition of the Board of Commissioners, Board of Directors and the Supervisory Board is described in Deed Extraordinary General Meeting of Shareholders No. 15 dated February 23, 2011, made by Popy Kuntari Sutresna, SH, Notary in Bandung and the Deed of Minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders No. 13 dated October 19, 2011, made by Popy Kuntari Sutresna, SH, Notary in Bandung: As of December 31 2011, the Board of Commissioners, Directors and Supervisory Board of Islamic Sharia above, has received approval from Bank Indonesia as set forth in: a . Bank Indonesia No.116DpGDPbS Letter dated November 25, 2009 regarding Permit Principles of PT Bank Jabar Banten’s Establishment of the Sharia; b. Bank Indonesia No.125GBIDPbS letter dated March 30, 2010 regarding the decision on the nomination of the Commissioner of PT Bank Jabar Banten Sharia; and c. Bank Indonesia No.126GBIDPbS letter dated April 29, 2010 regarding the decision on the nomination of the Independent Commissioner and Director of Compliance of PT Bank Jabar Banten Sharia. d. Bank Indonesia No. 135GBIDPbS letter dated August 10, 2011 regarding the decision on the nomination of Board of Commissioner and Director Members PT Bank Jabar Banten Sharia. SYARIAH Sharia 105 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Kinerja Bank Jabar Banten Syariah merupakan Bank Umum Syariah yang kegiatan usahanya menghimpun serta menyalurkan dana ke masyarakat. Berdasarkan angka-angka yang dikutip dari laporan keuangan untuk periode Desember 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo Rekan, aset BJBS meningkat 48 atau Rp 919 miliar dari posisi Rp 1.930 miliar pada Desember 2010 menjadi sebesar Rp 2.849 miliar pada Desember 2011. Perkembangan penghimpunan Dana Pihak Ketiga DPK adalah sebagai berikut: •฀ DPK฀yang฀berasal฀dari฀produk฀giro,฀tabungan,฀deposito฀ dan simpanan dari bank lain meningkat sebesar Rp 1.314 miliar atau 145 yaitu dari Rp 905 miliar pada Desember 2010 menjadi Rp 2.219 miliar pada 31 Desember 2011. Peningkatan tersebut ditunjang oleh kenaikan volume simpanan Deposito sebesar Rp 1.206 miliar atau 214 dari Rp 565 miliar menjadi Rp 1.771 miliar. •฀ Produk฀ giro฀ meningkat฀ Rp฀ 76฀ miliar฀ atau฀ 58฀ dari฀ Rp 131 miliar pada Desember 2010 menjadi Rp 208 miliar pada 31 Desember 2011 dan produk tabungan meningkat sebesar Rp 32 miliar 15 dari sebesar Rp 208 miliar menjadi Rp 240 miliar. •฀ Komposisi฀ Dana฀ Pihak฀ Ketiga฀ bank฀ bjb Syariah dari Desember 2010 hingga Desember 2011 masih didominasi oleh simpanan Deposito masing-masing sebesar 62,43 dan 79,83 dari total Dana Pihak Ketiga. Sedangkan komposisi Giro dan Tabungan mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 5 dan 12. Meningkatnya volume usaha disebabkan pertumbuhan pembiayaan Bank Jabar Banten Syariah. Kinerja pembiayaan syariah terus mengalami peningkatan dan pada tahun 2011 volume pembiayaan BJBS telah mencapai Rp 1.766 miliar dengan tingkat pertumbuhan mencapai 10. Performance Bank Jabar Banten Sharia is the Islamic Banks, whose operations raise and channel funds to the community. According to figures quoted in the financial statements for the period 2011, audited by Public Accountant Office Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo Partners Crowe Horwath, BJBS assets increased by 48 or Rp 919 billion from the position of Rp 1,930 billion in December 2010 to Rp 2,849 billion in December 2011. Development of Third Party Fund-raising DPK is as follows: •฀ Third฀ Party฀ Funds฀ from฀ Current฀ Account,฀ Savings฀ Deposits, Time Deposits and Deposits from other banks increased by Rp 1,314 billion or 145, from Rp 905 billion in December 2010 to Rp 2,219 billion in December 31, 2011. The increase is supported by the increase in the volume of savings deposits amounting to Rp 1,206 billion or 214 from Rp 565 billion to Rp 1,771 billion. •฀ Demand฀deposits฀increased฀by฀Rp฀111฀billion฀or฀270.7฀ from Rp 41 billion in May 2010 to Rp 152 billion as of December 31, 2010. •฀ Composition฀ of฀ Third฀ Party฀ Funds฀ Sharia฀ bjb bank of December 2010 until December 2011 was still dominated by savings deposits amounted to 62.43 and 79.83 of total third party funds. While the composition of the Current Account and Savings decreased compared with the previous year by 5 and 12. The increase in business volume is due to the growth of Bank Jabar Banten Sharia’s financing. Performance of Islamic financing continues to increase and in 2010 the volume of Bank Jabar Banten Sharia’s financing has reached Rp 1603 billion with a growth rate reaching 122.9. BUSINESS REVIEW Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 106 Perkembangan Ekuitas Modal Ekuitas terdiri dari modal disetor dan saldo laba pada 31 Desember 2011 sebesar Rp 527 miliar atau meningkat 4 dibandingkan posisi pada Desember 2010. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya penambahan setoran modal dari salah satu pemegang saham yaitu PD Banten Global Development PD BGD sebesar Rp 7 milyar pada bulan Juni 2011 dan laba bersih yang dibukukan BJBS pada akhir tahun 2011 sebesar Rp 18 milyar. Pertumbuhan Pendapatan, Beban dan Laba Selama periode tahun buku 2011, pertumbuhan pendapatan, beban dan laba BJBS adalah sebagai berikut: •฀ Pendapatan฀ operasional฀ BJBS฀ sebesar฀ Rp฀ 265฀ miliar฀ dimana jumlah tersebut berasal dari pendapatan penyaluran dana Rp 257 miliar 97 dan sisanya Rp 8 miliar 3 berasal dari pendapatan operasional lainnya •฀ Beban฀operasional฀BJBS฀Rp฀138฀miliar฀terdiri฀dari฀beban฀ tenaga kerja Rp 64 miliar, beban administrasi dan umum Rp 18 miliar, beban penyisihan kerugian aset produktif bersih Rp 15 miliar dan sisanya berupa beban lainnya. •฀ Laba฀bersih฀BJBS฀sebesar฀Rp฀18฀miliar. The Development of Equity Capital Equity consists of paid-in capital and retained earnings as of December 31, 2010 amounted to Rp 505 billion or an increase of 1.1 compared to the position on May 2010. This increase is made possible by Bank Jabar Banten Sharia being able to post a net profit of Rp 5.39 billion at the end of 2010. While the bank’s paid up capital of Bank Jabar Banten Sharia is unchanged at Rp 500 billion. Revenue, Expense and Income Growth During the period of fiscal year 2011, revenue growth, expense and profit BJBS are as follows: •฀ Operating฀ income฀ amounted฀ to฀ Rp฀ 265฀ billion฀ which฀ is the amount derived from the income distribution of funds of Rp 257 billion 97 and the remaining Rp 8 billion coming from other operating income. •฀ Bank฀ Jabar฀ Banten฀ Sharia฀ bank฀ operating฀ expenses฀ of Rp 138 billion consists of personnel expenses of Rp 64 billion, general and administrative expenses of Rp 18 billion, provision for losses in net earning assets of Rp 15 billion and the rest are other expenses. •฀ Bank฀ Jabar฀ Banten฀ Sharia’s฀ net฀ proit฀ amounted฀ to฀ Rp 18 billion. SYARIAH Sharia 107 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Rasio-rasio Keuangan •฀ Rasio฀permodalan฀CAR฀bank฀bjb Syariah pada bulan Desember 2011 sebesar 30,20 mengalami penurunan sebesar 1,19 dibandingkan bulan Desember 2010 yang berada pada posisi 31,39. •฀ Kualitas฀ aset฀ produktif฀ per฀ 31฀ Desember฀ 2011฀ rasio- rasio terkait dengan kualitas aktiva produktif antara lain Net Performing Financing NPF – Gross 1,36, Net Performing Financing NPF – Net 0,41. •฀ Rasio฀rentabilitas: - Imbal hasil Aset Return On Asset – ROA sebesar 1,22 pada Desember 2011 dan 0,72 pada Desember 2010. - Imbal Hasil Ekuitas Return On Equity – ROE sebesar 3,53 pada Desember 2011 dan 1,62 pada Desember 2010. - Peningkatan ROA dan ROE disebabkan oleh rasio BOPO yang mengalami perbaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. - NIM pada tahun 2011 sebesar 7, 84 mengalami penurunan sebesar 0,45 apabila dibandingkan dengan posisi Desember 2010 sebesar 8,29. .•฀ Beban฀ Operasional฀ terhadap฀ Pendapatan฀ Operasional฀ BOPO sebesar 84,12. Mengalami perbaikan dibandingkan dengan posisi pada bulan Desember 2010 sebesar 90,33. •฀ Per฀31฀Desember฀2011,฀Financing Deposit Ratio FDR 79,61 apabila dibandingkan dengan Desember 2010 yang sebesar 121,31. Kondisi tersebut disebabkan karena rendahnya volume pembiayaan perusahaan yang hanya meningkat sebesar Rp 163 milyar atau 10 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Financial Ratios •฀฀ bank฀ bjb Sharia’s Current Account Ratio CAR in December 2011 was 30.20, or declining by 1.19 compared to 31.39 in December 2010. •฀ The฀ quality฀ of฀ productive฀ assets฀ as฀ of฀ December฀ 31฀ 2011 ratios related to the quality of productive assets Such as Net-performing financing NPF - Gross 1:36, Net Performing Financing NPF - Net 0.41 •฀฀ proitability฀ratio: - Return On Assets – ROA was 1.22 in 2011 compared to 0.72 in December 2010. - Return on Equity ROE was 3.53 in December 2011 compared to 1.62 in December 2010. - Increases in ROA and ROE ratios were generated by improved BOPO compared with the previous year. - NIM in 2011 was 7, 84, or experiencing a decline of 0.45 when compared with 8.29 in December 2010 •฀฀ Operational฀ Expenses฀ to฀ Operating฀ Income฀ BOPO฀ equals to 90.33. BOPO ratio is still higher than the national ratio BOPO of the Islamic banking industry in 2010 That is 79.17. •฀฀ As฀ of฀ December฀ 31,฀ 2011,฀ Financing฀ Deposit฀ Ratio฀ FDR was 79.61, lower when compared to December 2010, which had a ratio of 121.31. This indicates smaller financing volume in the amount of Rp 163 billion, or increasing only by 10 compared with the previous year. BUSINESS REVIEW Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 108 ASPEK PEMASARAN Marketing Aspect Penetration into a different market share is a strategy to expand customer base and to increase the competitiveness. The Bank’s strength in the consumer segment is continuously maintained as one of the main pedestal. PENETRASI KE PANGSA PASAR YANG BERBEDA MERUPAKAN STRATEGI MEMPERLUAS CUSTOMER BASE DAN MENINGKATKAN DAYA SAING USAHA, SEMENTARA KEKUATAN BANK DI SEGMEN KONSUMER TERUS DIJAGA SEBAGAI SALAH SATU TUMPUAN UTAMA. Sementara itu, pertumbuhan yang dicapai semakin memperbesar customer base yang dimiliki Bank. Banyaknya jumlah nasabah dengan beragam kebutuhan mereka yang kian kompleks harus bisa kami tangani dengan kenyamanan dan kecepatan yang setara kualitasnya. Disini, keberadaan teknologi informasi yang tepat guna sangat memegang peranan penting. Tersedianya berbagai sistem teknologi dengan segala kelebihannya harus bisa dicermati secara baik. Bank harus mampu menetapkan sistem teknologi informasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Infrastruktur dibangun berdasarkan keperluan, sehingga pengembangannya kedepan dapat dilakukan secara efisien dan tidak mengganggu operasional Perusahaan. Fokus pembiayaan bank bjb kepada segmen usaha kecil dan menengah telah membuktikan bahwa Bank lebih Meanwhile, the growth achieved by the Bank has increasingly widen its customer base. We have to facilitate a large number of clients with their various increasingly complex needs with comfort and speed with equivalent quality. In this case, an efficient Information Technology plays a very important role. The availability of various technology system with its excess must be considered carefully. Bank must be able to use the Information Technology which is suitable with its need. Infrastructure is built based on need, so that its development in the future can be done efficiently and does not interfere the company’s operation. bank bjb’s progressive engagements in small and medium business financings have demonstrated its persistence in TINJAUAN BISNIS 109 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 mampu bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi. Oleh karena itu, di masa mendatang kami akan konsisten dalam menjadikan segmen usaha kecil dan menengah sebagai pasar utama bagi pengembangan bisnis Bank. Sesuai dengan misi dan fungsi kami sebagai motor penggerak dan pendorong kegiatan dan kemajuan ekonomi daerah, bank bjb merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah. Untuk mengoptimalkan penetrasi pasar, bank bjb mengembangkan jaringan pemasaran baik melalui jaringan kantor maupun jaringan pemasaran lainnya seperti agen channeling untuk menyalurkan Kredit Multi Guna dan tenaga Direct Sales Agent DSA untuk bjb Kredit Mikro Utama. Perluasan jaringan operasional juga terus kami lakukan, guna meningkatkan daya jangkau pelayanan dan membangun daya saing produk. Hal ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan jasa pelayanan demi mencapai kepuasan nasabah. Sementara itu, peningkatan volume maupun frekuensi transaksi valas selain didukung oleh peluncuran aplikasi bjb TIP FX yang mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi valas, juga ditunjang dengan gencarnya aktivitas pemasaran yang dilakukan Tresuri dalam meningkatkan basis nasabah bank bjb. economic crisis. Having learnt this, we have decided to promote small and medium business segments as our key markets for future business development. Clinging to our mission and functions as the driving force in the region’s economic activities and progress, bank bjb remains as one of the Province main local sources of revenues. To penetrate the market, bank bjb has developed marketing network through branch offices and also through the distribution of Multi Guna Loan through the regional development banks adopting the channeling scheme. We also continue our network expansion to improve service coverage and strengthen our product competitive edges. This is done as an effort to improve services to meet customer satisfaction. Meanwhile, the increased volumes and frequencies of foreign exchange transactions are supported through the application of TIP FX that provide easier foreign exchange transactions, and also by more rigorous marketing activities by bank bjb’s Treasury to improve customer base. BUSINESS REVIEW Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 110 Konsumer Selama berpuluh-puluh tahun bank bjb menggeluti consumer banking, bahkan consumer banking menjadi tulang punggung bisnis bank secara keseluruhan baik dari sisi pembiayaan maupun pendanaan. Kredit konsumer terbukti telah membawa bank bjb terus tumbuh semakin besar dari masa ke masa. Dengan kualitas aset yang relatif terjaga di tingkat yang sangat aman sehingga mampu menghasilkan return yang optimal, consumer banking yang dikelola bank bjb telah menjadi daya tarik tersendiri bagi kalangan investor baik lokal maupun asing. Dari sisi pendanaan, sebagaimana kita ketahui bank yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah di Jawa Barat dan Banten ini memiliki kedekatan emosional dengan Pegawai Negeri Sipil PNS dan masyarakat umum khususnya di wilayah Jawa Barat dan Banten. Suatu hal yang menjadi modal penting di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat. Ketatnya tingkat persaingan di industri perbankan sudah dirasakan bank bjb sejak beberapa waktu lampau. Menyikapi hal ini tentunya bank bjb tidak tinggal diam dan terus memperluas pangsa pasarnya hingga tingkat nasional dengan berbagai inovasi baik dari sisi produk yang ditawarkan maupun kualitas pelayanan kepada para nasabahnya. Dengan jaringan yang kini tidak terbatas di wilayah Jawa Barat dan Banten maupun DKI Jakarta, bank bjb melakukan berbagai terobosan untuk membangun image dan kepercayaan dari seluruh lapisan masyarakat dimanapun mereka berada. Tingkat persaingan ini yang menuntun bank bjb untuk terus memodifikasi strategi pemasarannya, dan implementasi dari strategi tersebut tentunya harus didukung oleh kualitas SDM dan infrastruktur TI yang mumpuni. Hal inilah yang kemudian menjadi perhatian jajaran Manajemen baru yang terpilih di akhir Juli 2011 lalu. Consumer Banking Bank bjb has in years engaged in consumer banking, even making it our backbone business both in funding and financings. With many years spent in Consumer Loan, bank bjb has grown to become what it is now. Having shown relatively maintained asset quality, this consumer banking of bank bjb has attracted a number of foreign and local investors. In funding, it is obvious to almost every one how bank bjb has built solid and emotional relationship with majority government officials PNS and the public, especially those residing in West Java and Banten. This very fact does give confidence in the increasing business competition. The more intense competition in banking industry has been sensed by bank bjb for quite sometime. Addressing this, bank bjb aggressively expands its market share to reach the national level offering innovated products and improved service quality to its customers. Having more capitalized businesses beyond the borders of West Java and Banten, bank bjb made some breakthroughs in promoting its brand image to gain more trust from all walks of life wherever they are. This highly intense competition has also forced bank bjb to more creative in marketing strategies, for which qualified human resources and sophisticated IT have become a must. The new management team recently appointed in last July 2011 was sharply aware of this and has brought up this issue as a major concern to address. ASPEK PEMASARAN Marketing Aspect 111 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Selain menawarkan tingkat suku bunga yang kompetitif, bank bjb juga berupaya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanannya kepada para nasabah. Dengan pelayanan yang semakin baik, bank bjb meyakini bahwa loyalitas nasabah akan tercipta dengan sendirinya. Loyalitas inilah yang kemudian membentuk persepsi yang kuat sehingga akan membawa bank bjb ke tingkat yang lebih maju. . Komersial bank bjb menyadari bahwa untuk menjadi bank yang terus tumbuh semakin besar itu memerlukan berbagai terobosan. Terobosan itu dapat diciptakan melalui penetrasi pasar ke segmen-segmen yang berbeda dengan sebelumnya. Perbankan komersial adalah salah satu bentuk penetrasi pasar yang dilakukan bank bjb dalam beberapa tahun terakhir. Menyadari bahwa potensi pembiayaan dan sumber dana yang berasal dari segmen ini cukup menjanjikan, bank bjb kemudian menggarap bisnis perbankan komersial secara bertahap dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Saat ini perbankan komersial bank bjb telah menyalurkan pembiayaan kepada perusahaan-perusahaan nasional dengan kualitas aset yang terjaga dengan baik. Dari sisi pendanaan, bank bjb juga berhasil menurunkan cost of fund segmen ini dengan terus menerus melakukan pendekatan kepada nasabah-nasabah institusi secara profesional. Seperti halnya sistem pemasaran di segmen lainnya, konsep pemasaran perbankan komersial yang saat ini dikembangkan oleh bank bjb juga berorientasi kepada keperluan dan kebutuhan para nasabahnya. Artinya bahwa kebutuhan nasabah institusi atau korporasi yang sangat kompleks serta memerlukan produk-produk yang saling berkaitan dan mendukung satu sama lain, dijawab dengan solusi tepat yang diberikan oleh bank bjb. Layanan terpadu yang diberikan bank bjb saat ini dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan nasabah baik dari sisi pendanaan, pembiayaan serta transaksional. In addition to offering competitive interest rates, bank bjb also strives to continuously improve service quality to its customers. With better service bank bjb believes that customer loyalty will evolve by itself. It is this customer loyalty that has attached a strong image to bank bjb as it has advanced to a new business level. Commercial Banking Bank bjb realize a growing bank needs some breakthroughs. Breakthroughs are possible when a company decides to penetrate new markets. Commercial banking portrays bank bjb’s market penetrations performed within the last couple of years. Recognizing the size of funds potential in this segment, bank bjb started to engage in commercial segment, gradually, and prudentially. Bank bjb’s commercial banking has channeled financings to large national companies with well preserved-asset quality. In funding, bank bjb also managed to reduce the cost of funds through professional and continuous approaches to institutional customers. As with any other marketing system in the different segments, commercial banking marketing concept is customer oriented. This orientation produced business thoughts that institution or corporate customers’ needs are very complex and require products that are interrelated and supportive of each other, which have been properly addressed by bank bjb. In this segment, bank bjb has launched various integrated services to meet customer in funding, financing and business transactions. BUSINESS REVIEW Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 112 Mikro Segmen bisnis mikro atau UMKM merupakan segmen yang sedang digarap secara khusus oleh beberapa bank nasional lainnya. Demikian halnya dengan bank bjb yang telah memperkenalkan produk mikronya kepada masyarakat sejak tahun 2007 lalu. Berbagai penyempurnaan pun terus dilakukan bank bjb terhadap bisnis barunya yang menarik ini. bank bjb secara konsisten mengembangkan produk dan layanan mikro dari waktu ke waktu. Penyesuaian tingkat suku bunga agar tetap kompetitif serta akselerasi proses analisa dan collecting system dengan bantuan Teknologi Informasi yang handal, menunjukan keseriusan bank bjb di dalam menggarap bisnis ini. Selain penyempurnaan produk dan layanan, di tahun 2012 bank bjb juga berencana menambah jaringan pelayanan untuk kredit mikronya dengan meluncurkan micro outlet yang dinamakan “waroeng bjb”. Waroeng bjb adalah outlet khusus mikro yang bertempat di seluruh Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu serta di pasar-pasar tradisional dan sentra bisnis yang potensial. Hal ini tentunya sebagai sarana dan upaya bagi bank bjb untuk terus mendekatkan diri dengan para nasabahnya. Demografi Indonesia yang luas serta kebutuhan nasabah mikro untuk memperoleh pembiayaan yang mudah dan cepat, dibaca sebagai satu potensi bisnis yang prospektif oleh bank bjb. Kedepannya, bisnis mikro diharapkan dapat menjadi pilar bagi bank bjb untuk mendukung pertumbuhan bisnis secara keseluruhan. Dengan jumlah permintaan yang sedemikian besar, bisnis mikro dapat menjadi bisnis yang sangat prospektif sepanjang pengelolaannya dilakukan secara tepat dan profesional. Micro Banking Micro or SME business segment is an attractive segment currently attracting most large banks. Likewise, bank bjb has been introducing innovative micro products since 2007. Various improvements have been made to maintain this exciting segment. bank bjb from time to time develops new products and services. The banks seriousness in this segment is portrayed in continuous adjustment for interest rates in order to remain competitive and accelerated analyzing and collecting system processes through reliable Information Technology, In addition to product and service improvements, bank bjb made another breakthrough by introducing its unique “waroeng bjb” to expand its micro loan facilities. Waroeng bjb is a unique micro outlet located at all Branch Offices and Sub-Branch Offices of bank bjb as well as in traditional markets and potential business centers. This also portrays bank bjb’s continuous efforts to cement its presence among its customers. bank bjb sees the wide regions of Indonesian archipelago and customer needs for easy and fast micro financing as challenging business prospects. In the future, micro-business is expected to be another strong pillar of bank bjb to support its overall business growth. Producing an abundance of loan proposals, micro business can be very high-returning so long as it is managed professionally. ASPEK PEMASARAN Marketing Aspect 113 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Kredit Pemilikan Rumah KPR Strategi Bisnis di Tahun 2011 Strategi bisnis bjb KPR yang telah dilakukan di tahun 2011 sebagian besar telah dilaksanakan yaitu review dan implementasi kebijakan produk, melakukan perjanjian kerja sama dengan developer, melakukan aktivitas bisnis di wilayah potensial, meluncurkan program marketing, melakukan sosialisasi dan pemasaran produk melalui keikutsertaan pameran, event, open table, talk show radio. Dilain pihak bank bjb telah mempersiapkan pembentukan sentra KPR di 4 empat lokasi dengan penempatan 4 empat orang KPR Manager sebagai kepala Sentra KPR yaitu untuk wilayah Bandung Kota, Bandung Kabupaten, Priangan Timur dan Surabaya. Rencana Strategi Bisnis di Tahun 2012 Rencana strategi bisnis bjb KPR di tahun 2012 merupakan penerusan program di tahun 2011 dan penambahan pelaksanaan program kerja baru yang terdiri dari aktivitas sebagai berikut: 1. Business as Usual a. Pembentukan dan pemenuhan personil untuk 10 sepuluh Sentra KPR b. Penempatan Group Head Bisnis Proses KPR pada Kantor Wilayah c. Review Kebijakan dan Penetapan Kewenangan Keputusan Kredit d. Implementasi bisnis proses melalui Web Scoring KPR e. Pembentukan Tim Project Web Scoring, System Monitoring, Document Collection dan Repayment Collection f. Peningkatan dan pemenuhan pipeline PKS Developer g. PKS dengan mitra bisnis lainnya seperti brokerage house, Jamsostek, Bapertarum, dan lain-lain h. Sales Promotion 2. Inisiatif Strategis a. Strategic Alliance b. Program Marketing c. Program KPR Karyawan Take Over d. Portfolio acquisition e. Branch Contest f. Developer Gathering Mortgage and Housing Loans Business Strategic Plan in 2011 Most of bjb KPR’s 2011 business Strategies were successfully implemented; which were to review and implement product policies, to have more partnerships with developers, to perform business activities in potential areas, to launch and run focused marketing programs, and to make the most use of our participations in exhibitions, events, open tables, and radio talk shows to market bjb KPR. In support of these, 4 four bjb loan centers were established, each directed by a home loan Manager, in Bandung, the secondary district of Bandung, East Priangan, and Surabaya. Business Strategic Plan in 2012 Bank bjb’s 2012 strategic business plan has been formulated to continue bjb KPR current progresses, supported by fresh work programs including: 1. Business as Usual a. Establishment of 10 Sentra KPR KPR Centers with its supporting personnel b. Placement KPR Business Process of Group Heads at Regional Offices c. Policy Reviews and Determination of Authorities for Credit Approval d. Business process implementation through KPR Web Scoring e. Team buildings for Web Scoring Project, Monitoring System, and repayment and Document Collections f. Developer’s credit channelling scheme improvements and the implementation of those already in the pipeline g. More credit channelling schemes with housing brokers, Jamsostek Social Security Coverage of Workers, Bapertarum Government officer housing Supervisory Board etc. h. Sales Promotion 2. Strategic initiatives a. Strategic Alliance b. Marketing programs c. KPR Take Over Employee Programs d. Portfolio acquisition e. Branch Contest f. Developer Gathering BUSINESS REVIEW Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 114 TINJAUAN FUNGSIONAL FUNCTIONAL REVIEW 115 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Sementara itu, pertumbuhan yang dicapai semakin memperbesar customer base yang dimiliki Bank. Banyaknya jumlah nasabah dengan beragam kebutuhan mereka yang kian kompleks harus bisa kami tangani dengan kenyamanan dan kecepatan yang setara kualitasnya. Disini, keberadaan teknologi informasi yang tepat guna sangat memegang peranan penting. Tersedianya berbagai sistem teknologi dengan segala kelebihannya harus bisa dicermati secara baik. Bank harus mampu menetapkan sistem teknologi informasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Infrastruktur dibangun berdasarkan keperluan, sehingga pengembangannya kedepan dapat dilakukan secara efisien dan tidak mengganggu operasional Perusahaan. Meanwhile, the growth achieved by the Bank has increasingly widen its customer base. We have to facilitate a large number of clients with their various increasingly complex needs with comfort and speed with equivalent quality. In this case, an efficient Information Technology plays a very important role. The availability of various technology system with its excess must be considered carefully. Bank must be able to use the Information Technology which is suitable with its need. Infrastructure is built based on need, so that its development in the future can be done efficiently and does not interfere the company’s operation. The growth of the Bank will always be followed by need to provide adequate human resources, both in terms of quantity and quality. To meet the need, a well-planned process is required in order to get a good result. Thus, the banking operation runs smoothly and the quality of services provided bank bjb can be maintained sustainably. PERTUMBUHAN USAHA BANK AKAN SELALU DIIKUTI DENGAN KEBUTUHAN KETERSEDIAAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG MEMADAI, BAIK DARI SEGI JUMLAH MAUPUN KUALITASNYA. UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN TERSEBUT, DIPERLUKAN PROSES YANG TERENCANA SEHINGGA MENDAPATKAN HASIL YANG BAIK. DENGAN DEMIKIAN, KEGIATAN OPERASIONAL BERJALAN SECARA LANCAR, KUALITAS LAYANAN YANG DIBERIKAN bank bjb PUN DAPAT TERJAGA KESINAMBUNGANNYA. FUNCTIONAL REVIEW Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 116 Kriteria kompetensi yang harus dimiliki SDM bank bjb dikembangkan seiring dengan kemajuan dan target yang ingin dicapai Bank. Sumber daya manusia SDM yang berkualitas merupakan aset utama Perusahaan, oleh karenanya pengelolaan dan pengembangan SDM sudah dimulai bank bjb sejak proses perekrutan dan selama mereka berkarya di Bank. Sebagai apresiasi atas dedikasi dan integritas yang diberikan selama mereka bekerja, kami juga menyiapkan paket paska karya yang memadai. In line with its business progresses and future targets, bank bjb continues adjusting the competence criteria of its Human Resources Human resources HR quality is the bank’s main asset; therefore, the bank begins our employees’ quality development and management since the recruitment process and during their years of service at the bank. We also have attractive retirement package to show our appreciation to retired personnel for their dedication and integrity. SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources Management and development on human resources is a sustainable program which goes since the process of selecting the candidate of employees until they work and complete their duty in the Bank. PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MERUPAKAN SUATU PROGRAM BERKESINAMBUNGAN, SEJAK PROSES PEMILIHAN CALON- CALON PENGELOLA MASA DEPAN HINGGA KETIKA ASET UTAMA INI BERKARYA DAN MENYELESAIKAN TUGASNYA DI BANK. TINJAUAN FUNGSIONAL 117 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Perencanaan SDM Tersedianya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh untuk menjaga keberlangsungan perusahaan, sehingga akan memudahkan perusahaan dalam membangun pondasi yang kuat untuk menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. Dalam rangka pemenuhan SDM tersebut, kami melakukannya sejak mencari calon pegawai yang kompeten yang dapat mempengaruhi masa depan Perusahaan, yakni melalui program rekrutmen yang terencana dengan baik. Rekrutmen Rekrutmen yang dijalankan bank bjb merupakan suatu proses pengadaan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional sejalan dengan pertumbuhan bank bjb yang begitu pesat. HR planning The bank’s sustainability relies heavily on competent human resources to lay solid foundation for excellence in the increasingly intense competition. To do this, we apply stringent screening since the initial stages of recruitment process so we can ascertain higher possibility to hire qualified personnel that would bring continuous improvements to the bank and to the Bank’s future growths. Recruitment At bank bjb, employee recruitment is conducted to ensure qualified and professional personnel in line with the bank’s rapid business progress, Biaya Pengelolaan SDM Cost of Human Resources Management 488 miliar FUNCTIONAL REVIEW Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 118 Program rekrutmen yang diadakan Divisi SDM di tahun 2011 adalah sebagai berikut: - Rekrutmen Fresh Graduate. Rekrutmen fresh graduate merupakan pengadaan tenaga fresh graduate dengan status calon pegawai non pendidikan. Selama tahun 2011, Divisi SDM telah mengadakan rekrutmen dan menjaring 371 fresh graduate. - Rekrutmen Special Hire. Rekrutmen special hire merupakan pengadaan tenaga berpengalaman pada bidang pekerjaan tertentu yang selaras dengan pencapaian kinerja bank bjb. Rekrutmen di tahun 2011 telah menjaring 45 tenaga special hire. - Rekrutmen Officer Development Program. Rekrutmen Officer Development Program ODP merupakan pemenuhan kebutuhan calon tenaga pimpinan creating business leader dimana calon tenaga ODP berasal dari internal dan eksternal bank bjb. - Rekrutmen pegawai melalui kerja sama dengan perusahaan penyedia jasa outsourcing. Program ini khusus untuk memenuhi tenaga supportingnon core unit. Hingga tahun 2011, jumlah tenaga outsourcing bank bjb sebanyak 1.498 pegawai. - Rekrutmen tenaga Staf dengan status Perjanjian Kerja Waktu Tertentu PKWT. Tenaga staf status PKWT di tahun 2011 terdapat sebanyak 22 pegawai. Komposisi Karyawan Menurut Status pada tahun 2011 2011 Composition of Employees by Status Tetap Permanent 93,31 Calon Pegawai Prospective 6,69 Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan pada tahun 2011 2011 Composition of Employees by Educational Level S3 Doctoral 0,19 Pasca Sarjana S2 Post Graduate 9,10 Sarjana Undergraduate 76,43 Diploma Diploma 11,74 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas dan Sederajat Senior High School 2,26 Sekolah Menengah Tingkat Pertama Junior High School 0,23 Sekolah Dasar Elementary School 0,05 Komposisi Karyawan Menurut Status Composition of Employees by Status Status 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Status Tetap 1.484 1.515 1.742 1.608 1.532 1.979 Permanent Calon pegawai 6 24 23 513 516 142 Prospective Jumlah 1.490 1.539 1.765 2.121 2.048 2.121 Total The following are our recruitment programs run during 2011: - Fresh Graduate Recruitment. Fresh graduate recruitment gives the bank fresh graduate recruits with non- academic status. During 2011, the Human Resources Division recruited 371 fresh graduates. - Recruitment of Special Hire. This program is intended to hire experienced personnel for certain critical areas to meet the bank’s business progress. Bank bjb hired 45 such personnel’ during 2011. - Officer Development Program. This particular recruitment process is intended for succession purposes to prepare the bank’s future leaders whether from external or internal sources. - Recruitment of staff through partnerships with the bank’s outsourcing companies. This program is specifically designed to hire supporting personnelnon- core units. Until 2011, the bank has employed 1,498 outsourced personnel. - Staff recruitment under Employment Agreement for specific time PKWT. During 2011, the bank hired 22 personnel under this agreement. SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources 119 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan Composition of Employees by Educational Level Status 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Status S3 - - - 3 5 4 Doctoral Pasca Sarjana S2 76 119 151 189 188 193 Post Graduate Sarjana 823 976 1.221 1.546 1.532 1.621 Undergraduate Diploma 274 245 235 240 260 249 Diploma Sekolah Lanjutan Tingkat Atas dan Sederajat 274 168 137 116 58 48 Senior High School Sekolah Menengah Tingkat Pertama 11 8 8 8 2 1 Junior High School Sekolah Dasar 32 23 13 19 7 5 Elementary School Jumlah 1.490 1.539 1.765 2.121 2.048 2.121 Total Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Manajemen pada tahun 2011 2011 Composition of Employees by Management Level Manajemen Puncak Top Management 0,94 Manajemen Madya Senior Management 7,54 Manajemen Lini Junior Management 38,85 Staf dan Lainnya Staff and Others 52,66 Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Usia pada tahun 2011 2011 Composition of Employees by Age 18 – 30 Tahun 18 – 30 Years 46,77 31 – 40 Tahun 31 – 40 Years 29,28 41 – 50 Tahun 41 – 50 Years 21,45 Lebih dari 50 Tahun Older Than 50 Years 2,50 Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Manajemen Composition of Employees by Management Level Status 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Status Manajemen Puncak 15 19 20 20 20 20 Top Management Manajemen Madya 99 110 120 147 120 160 Senior Management Manajemen Lini 209 266 289 416 544 824 Junior Management Staf dan lainnya 1167 1.144 1.336 1.538 1.364 1.117 Staff and Others Jumlah 1.490 1.539 1.765 2.121 2.048 2.121 Total Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Usia Composition of Employees by Age Status 2006 2007 2008 2009 2010 2010 Status 18 – 30 Tahun 357 386 543 705 983 992 18 – 30 Years 31 – 40 Tahun 558 567 582 704 574 621 31 – 40 Years 41 – 50 Tahun 501 514 547 571 444 455 41 – 50 Years Lebih dari 50 Tahun 74 72 93 141 47 53 Older Than 50 Years Jumlah 1.490 1.539 1.765 2.121 2.048 2.121 Total FUNCTIONAL REVIEW Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 120 Pengelolaan Kinerja Setelah menjadi karyawan di bank bjb, kapabilitas mereka terus-menerus dipantau. Penilaian kinerja merupakan suatu sistem untuk mengukur dan menilai kinerja setiap pegawai yang dilaksanakan setiap awal tahun atas kinerja selama 1 tahun terakhir. Penilaian kinerja yang kami lakukan terdiri dari: 1. Penilaian kinerja untuk tenaga pimpinan, yaitu suatu sistem penilaian yang diperuntukkan bagi para tenaga pimpinan bank yang membuat sasaran kerja goal setting. 2. Penilaian kinerja untuk tenaga non pimpinan, yaitu suatu sistem penilaian yang diperuntukkan bagi para pegawai bank yang tidak membuat sasaran kerja non goal setting. Pengembangan Kompetensi Pengembangan kemampuan karyawan merupakan kunci tersedianya sumber daya manusia yang handal untuk menjawab tantangan berbagai jabatan dan bagi terciptanya budaya kinerja yang dinamis di bank bjb. Divisi SDM telah melaksanakan program assessment yang dilaksanakan secara berkala. Tujuan dari program ini diantaranya adalah untuk mengukur kesesuaian antara kompetensi yang dibutuhkan untuk level jabatan tertentu dengan kinerja yang ditampilkan dari pegawai yang bersangkutan. Hasil analisa kesenjangan antara kebutuhan dengan apa yang ditampilkan, menjadi bahan rekomendasi yang kemudian disampaikan ke Divisi Pendidikan Pelatihan dalam menyusun silabus guna mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan dari pegawai. Selain itu, hasil assessment dapat dijadikan sebagai salah satu alat keputusan untuk menetapkan pengembangan karir pegawai. Pegawai-pegawai yang dinilai memiliki potensi untuk menempati posisi manajerial telah ditempatkan sesuai potensinya. Selama tahun 2011, Divisi SDM telah mengadakan 3 tiga kali assessment untuk level Staf yakni pada bulan Juli yang diikuti 80 pegawai, bulan September 173 pegawai, dan bulan November 33 pegawai. Performance Management At bank bjb, our employee performances are routinely monitored. Assessment is performed at the beginning of each year to assess the employees’ performances for their last one-year serving period The employee assessment includes: 1. Assessment of Leaders performance, which is an assessment system, intended to evaluate the bank leaders who are responsible for establishing business objectives goal setting. 2. Performance assessment for non-leading personnel, which is an assessment system intended for employees who are not responsible for establishing business objectives non goal setting. Competence Improvement Employees’ competence Improvement is key to the availability of qualified human resources to address challenges in various positions and to promote dynamic performance culture in bank bjb. Human Resources Division has periodically implemented assessment programs. This program is designed to evaluate employees’ performances against the per-established competency requirements for a particular position. Findings in such analysis or the gaps between what is required and how the requirement is performed are then submitted to Education Training Division for recommendations to enable the Division to prepare syllabus in order to improve employee competences as required. This assessment also serves as analytical tool to consider the relevant employees’ career developments. Employees with demonstrated potentials to fill managerial positions are promoted according to their potentials. During 2011, Human Resources Division held three 3 staff assessments, which were performed in July on 80 employees, in September on 73 employees, and in November on 33 employees. SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources 121 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Di tahun 2012, setiap pegawai pada jenjang manajerial direncanakan akan mengikuti assessment untuk meningkatkan keterampilan serta kompetensinya dan menjadi indeks untuk mengukur kompetensi pegawai pada bidang-bidang terkait. Pengembangan Karir Setiap pegawai bank bjb yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku memiliki peluang untuk mengembangkan karirnya yang diidentifikasi melalui metode assessment. Metode ini untuk mengidentifikasi talenta yang dimiliki para pegawai dan menjadi salah satu acuan dalam pemetaan pegawai potensial dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan SDM, salah satunya adalah promosi. Unit Penunjang Layanan SDM Untuk mendukung pengelolaan SDM yang baik, Divisi SDM saat ini tengah melakukan penyempurnaan sistem informasi manajemen SDM yakni Human Resources Information System yang merupakan implementasi aplikasi sistem informasi SDM yang berbasis kompetensi. Selain itu, untuk menunjang pemberian layanan kepada pegawai, Divisi SDM memiliki fasilitas yang bernama “Kios Informasi Kepegawaian Divisi SDM”. Fasilitas ini berfungsi sebagai media komunikasi antara Divisi SDM dengan seluruh pegawai mengenai pekerjaanaktivitas SDM yang terbaru dengan melalui teknologi layar sentuh. Kesempatan Kerja yang Sama Setiap pegawai mendapatkan kesempatan kerja yang sama. Terkait dengan kenaikan jabatan, setiap pegawai yang telah memenuhi persyaratan memiliki hak yang sama untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi setelah melalui tahapan seleksi dimana keputusannya menjadi kewenangan Manajemen. Biaya yang Telah Dikeluarkan Biaya yang telah dikeluarkan oleh bank bjb terkait dengan pengelolaan SDM hingga akhir tahun 2011 adalah sekitar Rp 488 miliar. Sekitar Rp 3,8 miliar dari jumlah tersebut merupakan biaya rekrutmen. In 2012, All employees at managerial levels are scheduled for assessments for further skill and competence improvements and as index to measure employees’ competence in their related areas of functions. Career Development Through assessment methods, any of the bank employees whose competency has been identified is given upmost opportunities to develop their careers. This method helps the bank to identify all employees’ talents and serves as one of the bank’s references for mapping of potential employees and for decision-making process related to human resources, including for promotion. Human Resource Services Supporting Units To support good human resource management, Human Resources Division is currently improving HR management information system, which is a competency-based HR information system application. In addition, to support its services to employees, HR Division has established “Human Resources Division Kiosk”, which is a special facility that serves as a communication tool between HR Division and all employees, which covers all HR activities widely disseminated and displayed using latest touch screen technology. Equal Employment Opportunities Bank bjb ascertains equal opportunities to all employees. All employees who have met certain requirements have equal rights for upper vacant positions, however, selection and decisions on such promotion process remains the authority of the management. Expenses During 2011, bank bjb spent Rp 488 billion for HR developments. Of such total cost, Rp 3.8 billion was spent on recruitment process. FUNCTIONAL REVIEW Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 122 Program Pelatihan Dalam meningkatkan kemampuan dan wawasan para pegawai, bank bjb telah mengikutsertakan karyawannya kedalam berbagai program pendidikan dan pelatihan, baik yang dilakukan secara internal maupun oleh pihak eksternal. Di tahun 2011, terdapat sekitar 242 program pendidikan dan pelatihan yang telah diikuti oleh 5014 karyawan bank bjb. Adapun program pendidikan dan pelatihan yang diikuti karyawan selama tahun 2011 tersebut adalah: Program Pendidikan dan Pelatihan Karyawan Tahun 2011 No. Nama Program Pelatihan Jumlah Peserta Training Program 1. Diskusi Workshop 2 Hari tentang Penilaian Atas Kepatuhan PSAK 5055 untuk Auditor 5 2 Days Discussion Workshop Compliance Assessment PSAK 5055 for Auditor 2. Akuntansi 99 Accounting 3. Balance Leadership Training 66 Balance Leadership Training 4. Banking Crisis Management, Basel III and Stress Testing 2 Banking Crisis Management, Basel III and Stress Testing 5. BARA Refreshment Program-2nd Senior Management Risk Summit 2011 2 BARA Refreshment Program-2nd Senior Management Risk Summit 2011 6. Dasar-Dasar Analisa Kredit 100 Basic Credit Analysis 7. Dasar-Dasar Tresuri 15 Basic Treasury 8. Certified Ethical Hacker CEH 1 Certified Ethical Hacker CEH 9. Pelatihan dan Sertifikasi Certified Information System Security Professional CISSP Common Body of Knowledge CBK 1 Certified Information System Security Professional CISSP Common Body of Knowledge CBK Training and Sertification 10. Pembangunan Karakter 138 Character Building 11. Program Persiapan Chartered Financial Analysis 40 Chartered Financial Analysis Preparation Program 12. Pelatihan Penagihan dan Dokumentasi Kredit 2 Collection Documentary Credit Training 13. Penagihan dan Dokumentasi Kredit 2 Collections and Documentary Credit 14. Kredit Konsumen dan Penilaian Kredit 3 Consumer Lending and Credit Scoring 15. Analisa Keuangan Perusahaan 100 Corporate Financial Analyis 16. Pendidikan Pengenalan Perbankan 142 Corporate Induction Pendidikan Pengenalan Perbankan 17. Administrasi dan Pelaporan Kredit 53 Credit Administration and Reporting 18. Administrasi dan Pelaporan Kredit bagi Manajer KC 51 Credit Administration and Reporting for Sub-Branch Manager 19. Credit Card: Pengenalan Bisnis Kartu Kredit 88 Credit Card: Introducing Credit Card Business 20. Penilaian Risiko Kredit untuk Kredit Konsumer 1 Credit Risk Scoring for Consumer Loan 21. Diklat Audit Kecurangan 1 Fraud Audit Training Course 22. Diklat Keuangan Perusahaan Corporate Finance 1 Training Course 23. Diklat Penulisan Laporan Hasil Audit yang Efektif 1 Training Course 24. Diklat Penyerapan Aspirasi 2 Absorbing Aspiration Training Course 25. Diklat PPH Pemotongan dan Pemungutan 2 Withholding Taxes Training Course 26. Proyeksi Keuangan 100 Financial Projection 27. Seminar Setengah Hari “Masalah-Masalah Dalam Pembiayaan Ekspor Indonesia” 2 Half Day Seminar “Problems in Export Financing in Indonesia” Training Program The bank has involved its employees in various internal and external trainings to enhance their knowledge and capabilities, During 2011, approximately 242 education and training programs were run, participated by 5,014 employees. The following is list of Employee Education and training programs during 2011: Employee Education and Training Program in 2011 SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources 123 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 No. Nama Program Pelatihan Jumlah Peserta Training Program 28. In House Training Program Manajemen Aktiva - Passiva ALM 19 In House Training Assets Liabilities Management ALM Program 29. In House Training Banknotes Likuiditas Valas 34 In House Training Banknotes Forex Liquidity 30. In House Training Compliance Assessment PSAK 5055 Revisi 2006 for Auditor 59 In House Training Penilaian Kepatuhan PSAK 5055 Revisi 2006 untuk Auditor 31. In House Training Workshop Perbankan Konsumer 60 In House Training Consumer Banking Workshop 32. In House Training Kebijakan, Peraturan dan Surat Edaran BI 30 In House Training on Policies, Regulations and Circular Letter of Bank 33. In House Training Pengembangan Diri bank bjb Cabang Batam 14 In House Training Self Development at bank bjb Batam 34. In House Training System and Network Security untuk EDP 53 In House Training System and Network Security for EDP 35. In House Training Dasar-Dasar Pembiayaan Perdagangan 23 In House Training Basic Trade Finance 36. In House Training Perbankan Internasional 27 In House Training International Banking 37. In House Training Operasional Pembiayaan Perdagangan 23 In House Training Trade Finance Operation 38. Analisa Industri 100 Industry Analysis 39. Interconnecting Cisco Network Devices II 1 Interconnecting Cisco Network Devices II 40. Investasi Dana Pensiun 1 Pension Fund Investment 41. Investor Relations Workshop 2 Workshop Hubungan Investor 42. ISO 27001:2005 PCI-DSS 2 ISO 27001:2005 PCI-DSS 43. In House Training Internal Audit: Penilaian Kepatuhan PSAK 50-55 Revisi 2006 untuk Auditor 59 In House Training Internal Audit: Compliance Assessment PSAK 50-55 Revisi 2006 for Auditor 44. Konferensi 2nd Asia Corporate University Summit 2011 2 Conference on 2nd Asia Corporate University Summit 2011 45. Konferensi Nasional III Ikatan Auditor Intern Bank 2 3rd National Conference on Bank Internal Auditors Association 46. Aspek Hukum Pinjaman 100 Loan Legal Aspect 47. Pengawasan Pinjaman Deteksi Masalah 100 Loan Monitoring Problem Detection 48. Remedial Pinjaman 98 Loan Remedial 49. Restrukturisasi Kredit 100 Loan Structuring 50. Manajemen Keaslian Uang Rupiah Graphonomy 51 Authenticity Management Rupiah Graphonomy 51. Manajerial Lini Pertama 307 First-line managerial 52. Mengelola dan Menghitung Kecukupan Modal Risiko Operasional 2 Managing and Calculating Operational Risk Capital Adequacy 53. Micro Finance Summit 2011 1 Micro Finance Summit 2011 54. Seminar Nasional Bancassurance 6 National Seminar Bancassurance 55. On the Job Training Calon Pegawai 144 On the Job Training for Future Employee 56. Pelatihan Sertifikasi Brevet Pajak 58 Tax Brevet Course Certification 57. Pelatihan Analisa Kredit Mikro dan Supervisi Kredit 121 Training on Analysis and Supervision of Micro Credit Loans 58. Pelatihan Aplikasi FinArch Functional 11 FinArch Application Training 59. Pelatihan Applied Leadership Program 51 Applied Leadership Program Training 60. Pelatihan Assets Liabilities Management ALMA 31 Assets Liabilities Management ALMA Training 61. Pelatihan Audit Internal 53 Audit Internal Training 62. Pelatihan Bancassurance 57 Bancassurance Training 63. Pelatihan Basic Instructional Design 18 Basic Instructional Design Training 64. Pelatihan Business Process Management 1 Business Process Management Training 65. Pelatihan Cash Management 1 Cash Management Training 66. Pelatihan CCNA Fast Track dan Ujian CCNA 2 CCNA Fast Track Training and CCNA Test 67. Pelatihan Certified Organization Development Analyst 2 Certified Organization Development Analyst Training 68. Pelatihan CISA Exam Preparation 1 CISA Exam Preparation Training FUNCTIONAL REVIEW Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 124 No. Nama Program Pelatihan Jumlah Peserta Training Program 69. Cisco Certified Network Associate CCNA – Interconnecting Cisco Network Devices Training 2 Pelatihan Cisco Certified Network Associate CCNA – Interconnecting Cisco Network Devices 70. Pelatihan Competitor Intelligence 4 Competitor Intelligence Training 71. Pelatihan Configuring and Troubleshooting a Windows Server 2008 Active Directory + Exam 3 Configuring and Troubleshooting a Windows Server 2008 Active Directory + Exam Training 72. Pelatihan Contract Drafting Negotiation Skill for Legal Officer 4 Contract Drafting Negotiation Skill for Legal Officer Training 73. Pelatihan CTP-PLTE 2 CTP-PLTE Training 74. Pelatihan dan Sertifikasi Affiliate Wealth Management WM 01 25 Affiliate Wealth Management WM 01 Training and Certification 75. Pelatihan dan Sertifikasi Assessment Center Assessor 1 Assessment Center Assessor Training and Certification 76. Pelatihan dan Sertifikasi Wealth Management Level 2 WM 02 31 Wealth Management Level 2 WM 02 Training and Certification 77. Pelatihan dan Sertifikasi Wealth Management WM 01 – WM 07 8 Wealth Management WM 01 – WM 07 Training and Certification 78. Pelatihan e-Learning Learning Management System 4 e-Learning Learning Management SystemTraining 79. Pelatihan ERM ISO 31000 Sertifikasi ERMCP 3 ERM ISO 31000 Training ERMCP Certification 80. Pelatihan Financial Statement Analysis 3 Financial Statement Analysis Training 81. Pelatihan Guarantee: Understanding Benefit Risk Product Guarantee, TypeMechanism Legal Issue 3 Guarantee: Understanding Benefit Risk Product Guarantee, TypeMechanism Legal Issue Training 82. Pelatihan Hak Tanggungan 7 Mortgage Training 83. Pelatihan Hukum Perkreditan 2 Credit Law Training 84. Pelatihan Hypnoselling 55 Hypnoselling Training 85. Pelatihan IBM eSeries iSeries Administration Control 3 IBM eSeries iSeries Administration Control Training 86. Pelatihan IT Infrastructure Library - ITIL 1 IT Infrastructure Library ITIL Training 87. Pelatihan ITIL Training with the Experts 3 ITIL Training with the Experts Training 88. Pelatihan Jaminan Perbankan Standby Letter of Credit, Demand Guarantee, Bank Guarantee 5 Bank Guarantees Training Standby Letter of Credit, Demand Guarantee, Bank Guarantee 89. Pelatihan Kejahatan Perbankan: Modus, Pencegahan Penanganannya Dikaitkan dengan Implementasi UU No. 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana 5 Training on Banking Crimes: Modus, Prevention Handling in Relation with the Implementation of Law no. 3 Year 2011 on the Transfer of Funds 90. Pelatihan Keterampilan Menangani Berbagai Hal Khusus dalam Proses Perdata di Luar Pengadilan Sesuai UU No. 301999 tentang Arbitrase Alternatif Penyelesaian Sengketa 2 Training on Arbitration Advocacy Skills in Accordance to the Law No. 301999 on Arbitration and Alternative Dispute Resolution 91. Pelatihan Legal Contract Drafting 2 Legal Contract Drafting Training 92. Pelatihan Legal Derivatives ISDA Master Agreement 3 Legal Derivatives ISDA Master Agreement Training 93. Pelatihan Legal Risk Management Legal Audit for Good Corporate Govermance Fraud Prevention 2 Legal Risk Management Legal Audit for Good Corporate Governance Fraud Prevention Training 94. Pelatihan Managing and Running an Effective Helpdesk 2 Managing and Running an Effective Helpdesk Training 95. Pelatihan Manajemen Risiko dan Bisnis Kredit Sindikasi 4 Training on Risk Management and Loan Syndication Business 96. Pelatihan Manajemen Risiko, Hukum, dan Fraud Agunan Kredit 2 Training on Risk Management, Law, and Loan Collateral Fraud 97. Pelatihan Menangani Aspek Hukum Perseroan Terbatas dan Membuat Dokumen-Dokumen Perseroan Terbatas 2 Training on Handling The Legal Aspect and Preparing Documents for Limited Company 98. Pelatihan Menangani Aspek Hukum Tenaga Kerja, Penanganan Masalah Ketenagakerjaan, PNK, PHI, Kontrak Kerja 2 Training on the Legal Aspect of Employment, Employment Problem, PNK, PHI Contract 99. Pelatihan Mencegah dan Menangani Masalah Tanah dan Bangunan 2 Training 100. Pelatihan Metode dan Teknik Penyusunan SOP 3 Training on SOP Method and Preparation 101. Pelatihan Micropayment 2011: Global Indonesia Trend 3 Micropayment 2011: Global Indonesia Trend Training SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources 125 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 No. Nama Program Pelatihan Jumlah Peserta Training Program 102. Pelatihan Nasional tentang Pertanahan 2 National Land Training 103. Pelatihan New Product Development 3 New Product Development Training 104. Pelatihan Payments Cash Management 1 Payments Cash Management Training 105. Pelatihan Pelaporan SID Versi 6 42 Training on SID Reporting Version 6 106. Pelatihan Pembiayaan Sindikasi 20 Syndication Financing Training 107. Pelatihan Pemeriksaan Berbasis Risiko Risk Based Examination 2 Risk Based Examination Training 108. Pelatihan Pendidikan Profesi Lanjutan Wakil Agen Penjual Reksa dana 30 Advanced Course for Mutual Fund Agent 109. Pelatihan Penggunaan IS-WARE dalam Skim Subsidi Resi Gudang S-SRG bank bjb 8 Training on IS-WARE Application in Warehouse Receipt Subsidy Scheme of bank bjb 110. Pelatihan Perencanaan Strategik 2 Training on Strategic Planning 111. Pelatihan Perkasan 1 Cash Activities Training 112. Pelatihan Persiapan Lisensi AAJI 65 AAJI License Preparation Training 113. Pelatihan Personnel Administration Development Program 2 Personnel Administration Development Program Training 114. Pelatihan PHP wick Socket Connection to AS 400 2 PHP wick Socket Connection to AS 400 Training 115. Pelatihan Prodcut Knowledge bank bjb, Service Excellence, Teller Program bagi Customer Service dan Teller 5 Training on bank bjb Product Knowledge, Service Excellence, Teller Program for Customer Service and Teller 116. Pelatihan Program Anti Pencucian Uang APU 66 Training on Anti Money Laundering Program 117. Pelatihan Project Management 2 Project Management Training 118. Pelatihan Project Management Certification for PMP 1 Training on Project Management Certification for PMP 119. Pelatihan Project Management Essential 1 Essential Management Project Training 120. Pelatihan Riset Pemasaran Terapan 2 Training on Applied Marketing 121. Pelatihan Sales Force Management 2 Sales Force Management Training 122. Pelatihan Seri Teknik Manajemen Risiko Simulasi Monte Carlo 2 Monte Carlo Simulation of Risk Management Training 123. Pelatihan Sharepoint 2010 for Business Intelligence 2 Sharepoint 2010 for Business Intelligence Training 124. Pelatihan Ship Finance 2 Ship Finance Training 125. Pelatihan SOP Lifecycle 5 SOP Lifecycle Training 126. Pelatihan Strategic Asset Liability Management ALM 1 Strategic Asset Liability Management ALM Training 127. Pelatihan Talent Management System 62 Talent Management System Training 128. Pelatihan Tekno Ekonomi Budidaya dan Pengolahan Kelapa Sawit 2 Training on Techno Economics of Oil Palm Cultivation and Processing 129. Pelatihan Treasury Audit Framework 1 Treasury Audit Framework Training 130. Pelatihan untuk Para Pejabat Bank “Fraud di Bidang Perbankan” 2 Training for Bank Executives on Banking Fraud 131. Pendidikan dan Pelatihan Analisis Laporan Keuangan 1 Training Course on Financial Report Analysis 132. Pendidikan dan Pelatihan bagi Para Calon Pegawai bank bjb 24 Training Course for bank bjb New Recruits 133. Pendidikan dan Pelatihan Loan Monitoring Problem Detection bagi Supervisi Kredit 136 Training Course on Loan Monitoring Problem Detection for Loan Supervisor 134. Pendidikan dan Pemahaman Praktek Asuransi 19 Training on Insurance Practices 135. Pendidikan Manajemen Umum Dana Pensiun 2 Pension Fund Management Course 136. Program Certified Investor Relations 2 Certified Investor Relations Program 137. Program Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen Risiko “Advance Credit Analysis Workshop” 1 “Advance Credit Analysis Workshop” Risk Management Certification Program 138. Program Tutorial Certificate in Sales Operation 4 Program Tutorial Sertifikat untuk Sales Operation 139. Project Financing 100 Project Financing FUNCTIONAL REVIEW Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 126 No. Nama Program Pelatihan Jumlah Peserta Training Program 140. Public Training “Dasar-dasar Negosiasi Penagihan Kredit Macet” 1 Public Training on “Basic Negotiation Non-Performing Loan Collection” 141. Workshop Evaluasi Kartu Pegawai Elektronik KPE 2 Workshop on the Evaluation of Employee Electronic Card KPE 142. Right Attitude and Positive Thinking 142 Right Attitude and Positive Thinking 143. SafeNet Lune SA and Luna EFT Training 2 SafeNet Lune SA and Luna EFT Training 144. Seminar “Amankah Uang Simpanan Nasabah pada Bank Pasca Kasus Malinda Dee Pemkab Batubara?” 1 Seminar “How Safe is Customers Saving After the Case of Malinda Dee and Provincial Government of Batubara” 145. Seminar Accelerated Culture Transformation 4 Seminar on Accelerated Culture Transformation 146. Seminar Akutansi PSAK 24 Revisi 2011 3 Accounting Seminar on PSAK 24 Revisi 2011 147. Seminar Asia Growth Innovation in The New Financial Order 5 Seminar on Asia Growth Innovation in The New Financial Order 148. Seminar Banking Solution Day 1 Seminar Banking Solution Day 149. Seminar dan Musyawarah Kerja Nasional XI ASBANDA 1 The 11th Seminar and Work Meeting of ASBANDA 150. Seminar Developing an Effective Risk Based Bank Rating RBBR for Commercial Bank 1 Seminar of Developing an Effective Risk Based Bank Rating RBBR for Commercial Bank 151. Seminar Gambaran Ekonomi Tahun 2012 Mitigasi Dampak Krisis Global 1 Seminar on Economy Outlook in 2012 Mitigation of Global Crisis Impact 152. Seminar Good Governance 3 Seminar on Good Governance 153. Seminar HR Expo 2011 3 Seminar on HR Expo 2011 154. Seminar Nasional “Banking Leadership Banking Fraud in Asia” 2 National Seminar on “Banking Leadership Banking Fraud in Asia” 155. Seminar Nasional Jamsostek 2 National Seminar on Jamsostek 156. Seminar Nasional ke-3 AAI “Kompetensi dan Kemandirian Auditor Internal di Masa Mendatang” 2 3rd AAI National Seminar on “Competence and Independence of Internal Auditor in the Future” 157. Seminar Nasional Pencucian Uang 1 National Seminar on Money Laundry 158. Seminar Nasional Penegakan Hukum dan Upaya Pencegahan terhadap Kejahatan Perbankan 2 National Seminar on Law Enforcement and Prevention of Banking Crimes 159. Seminar Peluang dan Tantangan Refinancing dalam Industri Multifinance 2 Seminar on Opportunities and Challenges in Refinancing in the Multifinance Industry 160. Seminar Recruitment Selection Strategies 2 Seminar on Recruitment Selection Strategies 161. Seminar Risk Management Summit 3 Seminar Risk Management Summit 162. Seminar Selling with Character 3 Seminar Selling with Character 163. Seminar Tantangan Pasar Modal Indonesia dalam Menghadapi Integrasi Pasal Modal ASEAN melalui Keterbukaan Informasi dan Penerapan IFRS 2 Seminar on the Challenges for Indonesian Stock Market in Facing the Integration of ASEAN Stock Market Through Information Disclosure and IFRS Implementation 164. Sertifikasi Certified Information System Auditor CISA 1 Certified Information System Auditor CISA Certification 165. Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 6 Level 1 Risk Management Certification 166. Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2 6 Level 2 Risk Management Certification 167. Sertifikasi Manajemen Risiko Level 3 3 Level 3 Risk Management Certification 168. Service Mindset, Interpersonal Communication Assertiveness 139 Service Mindset, Interpersonal Communication Assertiveness 169. SESPIBANK 2 SESPIBANK School of Banking Leadership 170. Structure Trade Finance STF Set Up Scheme Financing by Using Exim Financing, Guarantee Insurance Product 4 Structure Trade Finance STF Set Up Scheme Financing by Using Exim Financing, Guarantee Insurance Product 171. Syndication Loan 100 Syndication Loan 172. Technical Induction Produk Jasa, Perkreditan dan Akuntansi Bank Tingkat Dasar 142 Technical Induction Product Service, Loan and Basic Bank Accounting 173. The Essentials of Residential Mortgage Banking Best Practices Legal Land for KPR 2 The Essentials of Residential Mortgage Banking Best Practices Legal Land for KPR 174. Training Balance Score Card BSC SysAdmin 9 Training Balance Score Card BSC SysAdmin 175. Training Certified Data Center Professional 2 Training Certified Data Center Professional SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources 127 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 No. Nama Program Pelatihan Jumlah Peserta Training Program 176. Training Change Agent 75 Training Change Agent 177. Training Failure Analysis 2 Training Failure Analysis 178. Training Hak-hak Atas Tanah dan Penyelesaian Sengketa 4 Training on Land Rights and Dispute Settlement 179. Training Investasi Pasar Modal 1 Training for Capital Market Investment 180. Training Kiriman Uang BNI Wesel PIN bank bjb 41 Training on BNI Wesel PIN at bank bjb 181. Training Need Analysis Training Impact Evaluation 2 Training Need Analysis Training Impact Evaluation 182. Training for Trainer Program Pengendalian Gratifikasi 40 Training for Trainer Program for Gratification Control 183. Training Operational Risk Management 4 Training Operational Risk Management 184. Training Stress Testing on Banking Risk Exposure 4 Training Stress Testing on Banking Risk Exposure 185. Training Treasury Interactive Pricing 20 Training Treasury Interactive Pricing 186. Treasury Management 1 Treasury Management 187. Two Days Discussion Workshop: “Kupas Tuntas Perhitungan Collective and Individual Impairment – Data Historis and Unwinding Interest Implementation” 2 Two Days Discussion Workshop: “Discussing the Collective Calculation and Individual Impairment – Historical Data and Unwinding Interest Implementation” 188. Ujian Kompetensi Dealer 3 Dealers’ Competence Test 189. Ujian Sertifikasi Certificate in Sales Operation 4 Sales Operation Certification Test 190. Ujian Standar Profesi Dana Pensiun 2 Pension Fund Professional Standard Test 191. Valuation Appraisal 100 Valuation Appraisal 192. Wakil Agen Penjual Reksa dana 78 Mutual Funds Sales Agent 193. Wealth Planner Workshop 2 Wealth Planner Workshop 194. Workshop “bank bjb Brings the World to Your Hand” 96 Workshop “bank bjb Brings the World to Your Hand” 195. Workshop Advance Report Writing 2 Workshop Advance Report Writing 196. Workshop Analisa Komprehensif Pemilihan Metode Perhitungan CKPN Kolektif Serta Perhitungan Unwinding Interset Sesuai PSAK 50-55 Revisi 2006 2 Workshop on Comprehensive Analysis of Calculation Method for Collective CKPN and Unwinding Interest Calculation according to PSAK 50-55 Revision 2006 197. Workshop Analisa Portofolio Kredit melalui Linkage Program 3 Workshop on Loan Portfolio Analys through Linkage Program 198. Workshop Anti Pencucian Uang Pencegahan Pendanaan Terorisme APU PPT 1 Workshop on Anti Money Loundering Terorism Financing Prevention APU PPT 199. Workshop Assessor Uji Kompetensi Bidang Manajemen Risiko 3 Workshop on Assessor Risk Management Competency Test 200. Workshop Auditing for Internal Fraud 4 Workshop Auditing for Internal Fraud 201. Workshop Best Practice Pengelolaan Data Kerugian Bank 2 Workshop on Best Management of Data Bank Losses 202. Workshop Change Process Strategy bank bjb 73 Workshop Change Process Strategy bank bjb 203. Workshop dan Dialog Nasional Ketenagakerjaan 2 Workshop on National Dialogue and Employment 204. Workshop Framework Enhance Liquidity Standard Refreshment BSMR 3 Workshop Framework Enhance Liquidity Standard Refreshment BSMR 205. Workshop Fraud Investigatve Auditing: Prevention, Detection, and Investigation 2 Workshop Fraud Investigatve Auditing: Prevention, Detection, and Investigation 206. Workshop Fungsi Kepatuhan dalam MendeteksiMencegah Menangani Tindak Kejahatan Bidang Perbankan 4 Workshop on Compliance Function in Detecting Preventing Tackling Crime in Banking 207. Workshop How to Handle Media 2 Workshop on How to Handle Media 208. Workshop How to Handle Press Well 2 Workshop on How to Handle Press Well 209. Workshop Human Resources Development Center 1 Workshop on Human Resources Development Center 210. Workshop Impairment Kredit Ritel Kolektif 6 Workshop on Impairment Credit Ritel Collective 211. Workshop Implementasi Tingkat Kesehatan Bank 2 Workshop on Implementation of the Bank 212. Workshop IT Audit: Risk Mapping Audit Planning 2012 2 Workshop IT Audit: Risk Mapping Audit Planning 2012 213. Workshop Kiat Sukses Penanganan Kredit Sindikasi 2 Workshop on of Handling Loan Syndication 214. Workshop Managing Corporate Communication 1 Workshop on Managing Corporate Communication FUNCTIONAL REVIEW Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 128 No. Nama Program Pelatihan Jumlah Peserta Training Program 215. Workshop Media Relations 1 Workshop on Media Relations 216. Workshop Nasional 2 Hari Indonesia Crisis Center 5 Workshop on Nasional 2 Indonesia Day Crisis Center 217. Workshop Nasional Akuntansi 2 Workshop on National Accounting 218. Workshop Nasional Legal Audit Legal Opinion 1 Workshop Nasional Legal Audit Legal Opinion 219. Workshop Nasional Penegakan Hukum Tindak Kejahatan Dunia Maya dan Kejahatan Transaksi Elektronik Berdasarkan UU No. 11 Tahun 2008 tentang ITE 6 Workshop on National for Law Enforcement Cyber Crimes and Crimes Under the Electronic Transactions Law. 11 Year 2008 on ITE 220. Workshop Office Management Filling System Management 2 Workshop Office Management Filling System Management 221. Workshop on Auditing Treasury in Financial Institution 4 Workshop on Auditing Treasury in Financial Institution 222. Workshop Pedoman dan Kebijakan Manajemen Risiko 30 Workshop on Manual and Risk Management Policy 223. Workshop Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum 2 Workshop on the Implementation of Compliance Function in Commercial Banking 224. Workshop Pelaksanaan Kepatuhan Bank Umum PBI No. 132PBI2011 2 Workshop on the Implementation of Compliance in Commercial Banking PBI No. 132PBI2011 225. Workshop Pembiayaan kepada Usaha Tani Semusim 1 Workshop on Seasonal Farming Financing 226. Workshop Penerapan Standar Akuntansi PSAK Baru Sesuai IFRS 2 Workshop on the Implementation of New Standard of Accounting Based on IFRS 227. Workshop Penyempurnaan Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum LBU dan Laporan Keuangan Publikasi LKP Bank Berdasarkan Basel 2 Workshop on Improvement of Monthly Report Writing for Commercial Banking LBU and Financial Statement Publication LKP Based on Basel 228. Workshop Perbankan Syariah vs Perbankan Konvensional 1 Workshop on Sharia Banking vs Conventional Banking 229. Workshop Perencanaan Pengembangan Program Divisi Jaringan Pengembangan Layanan bank bjb 15 Workshop on Program Development Planning for the Division of Network and Service Development of bank bjb 230. Workshop Practicing 4 Level Training Evaluation 1 Workshop on Practicing 4 Level Training Evaluation 231. Workshop Prosedur dan Teknik Penyelesaian Sengketa Pajak 4 Workshop on Tax Dispute Settlement Procedures and Technique 232. Workshop PSAK 50 55 3 Workshop PSAK 50 55 233. Workshop PSAK 50-55 IFRS for Auditors 2 Workshop PSAK 50-55 IFRS for Auditors 234. Workshop PSAK Baru dari KAP Purwantono, Suherman Surja Ernst Young 23 Workshop on New PSAK from KAP Purwantono, Suherman Surja Ernst Young 235. Workshop Restrukturisasi Non Performing Loan NPL 2 Workshop on Non Performing Loan NPL Restructuring 236. Workshop Secure e-Banking: Audit Engagement 2 Workshop Secure e-Banking: Audit Engagement 237. Workshop Series Everyday Negotiations 2 Workshop Series Everyday Negotiations 238. Workshop Sistem Informasi Manajemen Arsip Dokumen Perusahaan 2 Workshop on Information System for Corporate Archive Document Management 239. Workshop Software Testing Foundation Based in ISTQB International Software Testing Qualifiation Board 2 Workshop Software Testing Foundation Based in ISTQB International Software Testing Qualifiation Board 240. Workshop Strategic Solution Center 2 Workshop Strategic Solution Center 241. Workshop Training Management 1 Workshop Training Management 242. Workshop Uji Coba dan Kaji Ulang Implementasi Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Risiko Risk Based Bank Rating 6 Workshop on Testing and Assessment Review Implementation of the Bank Based on Risk Risk-Based Bank Rating Jumlah 5.014 Total Anggaran Pelatihan 2011 Sesuai dengan Rencana Bisnis Bank, anggaran untuk program pendidikan dan pelatihan bagi karyawan di tahun 2011 adalah sebesar Rp 53,5 miliar dimana jumlah ini telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yakni sebesar 5 dari biaya sumber daya manusia. 2011 Training’s Budget In accordance with the Business Plan, the budget for education programs and training for employees in the year 2011 amounted to Rp 53.5 billion, which amount is compliant with Bank Indonesia regulation, amounting to 5 of the cost of resources humans. SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources 129 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Rencana Pendidikan dan Pelatihan di Tahun 2012 Visi bank bjb merupakan arah dan tujuan bersama dalam menjalankan misi menentukan strategi serta kebijakan operasional Bank. Dalam Rangka pencapaian Visi dan Misi tersebut, bank bjb perlu menentukan strategi dan action plan untuk mengantisipasi perkembangan ekonomi secara makro yang akan mempengaruhi perkembangan kegiatan bank dan strategi untuk menghadapi persaingan yang akan dihadapi. Salah satu langkah yang menjadi prioritas bank bjb dalam mendukung visi dan misi yang ditetapkan adalah Pengembangan Sumber Daya Manusia. Untuk menjalankan visi dan tercapainya misi yang telah ditetapkan maka diperlukan Sumber Daya Manusia yang dapat mendukung hal tersebut, yaitu melalui program pengembangan pegawai yang terintegrasi melalui Program Pendidikan dan Pelatihan maupun melalui program pengembangan on site bagi seluruh pegawai sebagai aset perusahaan dengan tujuan terbentuknya Sumber Daya Manusia yang handal sebagai motor dan penggerak bisnis bank bjb. Pelaksanaan program pengembangan pegawai yang terintegrasi melalui Program Pendidikan dan Pelatihan telah terencana dalam Rencana Bisnis bank bjb 2012 dengan Kebijakan antara lain melakukan pendidikan dan pelatihan secara profesional, terprogram dan berkesinambungan dengan memperhatikan efektivitas dan efisiensi sesuai dengan arsitektur Pendidikan dan Pelatihan bank bjb. Divisi Pendidikan dan Pelatihan bank bjb mengajukan usulan pemenuhan ketersediaan Infrastruktur, menyusun dan merancang penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pelatihan baik bagi para karyawan maupun manajemen. Adapun rencana pendidikan dan pelatihan pada tahun 2012 yang akan diikuti oleh karyawan bank bjb adalah sebagai berikut: 1. Program pelatihan dasar perbankan 2. Program peningkatan kompetensi keahlian 3. Program pelatihan managerial 4. Program pelatihan penunjang keahlian 5. Program pelatihan perbankan syariah 6. Seminar dan Workshop kompetensi 7. Program beasiswa pendidikan 8. Program kegiatan ceramahpenyegaran rohani

9. Program E-Learning bank bjb

Planning Education and Training in the Year 2012 Bank bjb vision is a shared purpose and direction in carrying out the mission of determining the Bank’s strategy and operational policy. In the framework of achieving the vision and mission, bank bjb should determine the strategy and action plan to anticipate the macro-economic developments that will influence the development of bank activities and strategies to face the competition that will be faced. One step is a priority bank bjb in favor of the vision and mission set is Human Resource Development. To achieve the vision and mission that has established, bank bjb needs human resources to support the program through the Education and Training Program as well as on-site development program for all employees as the company’s assets with the aim of Human Resources reliable to drive business bank bjb. Implementation of the integrated staff development program through the Education and Training Program has been plan in the Business Plan Policy 2012 by among others professional program and continuous education and training, by considering the effectiveness and efficiency according to the bank bjb architecture of Education and Training. Proposing. Education and training division of bank bjb proposing the fulfillment of infrastructure, developing and designing the implementation of educational and traning activities for employees and management. The education and training plan in 2012 which will be followed by bank bjb’s employees are as follows: 1. Basic training program of banking 2. Competency improvement program 3. Managerial program 4. Supporting training program 5. Sharia banking training program 6. Competency workshop and seminar 7. Scholarship program 8. Religious program 9. E-learning program FUNCTIONAL REVIEW Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 130 Agar tercapainya misi bank bjb maka program pengembangan pegawai melalui Program Pendidikan dan Pelatihan bagi seluruh pegawai di anggarkan untuk tahun 2012 sebesar: No. Deskripsi Anggaran Tahun 2012 2012 budgeting Description 1 Anggaran pendidikan dan pelatihan Rp 54 miliar Educational and training budgeting 2 Program E - Learning Rp 1 miliar e-Learning Program Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa anggaran pendidikan dan pelatihan bank bjb tahun 2012 Rp 55 miliar. Penghasilan Berdasarkan Jabatan Program kesejahteraan bagi karyawan terus kami tingkatkan seiring dengan pertumbuhan yang dicapai oleh Bank. Penetapannya kami lakukan berdasarkan analisa terhadap industri dan disesuaikan dengan tingkat kemampuan Perusahaan. Di bawah ini, kisaran penghasilan mulai dari posisi Komisaris Utama hingga tenaga outsourcing yang berkarya di bank bjb: In order to achieve the mission of the program employee development through education and training program for all employees in the Budget for 2012 amounting to: Based on data above it can be seen that the budget for education and training bank bjb in 2012 amount Rp 55 billion. Position-based Income Our employee welfare programs are continuously improved in line with the bank’s business growth, and will be based on our analytical approach against the banking industry and adjusted to the bank’s financial capability. Presented below is the range of income starting from President Commissioner to outsourced personnel: SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources 131 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Tingkat Penghasilan Tahun 2011 Income Levels in 2011 No. Jabatan Penghasilan Rupiah Income Position Terendah Lower Tertinggi Highest I. Pengurus dan Pegawai

I. Officers and Employees

1. Dewan Komisaris 30.000.000 40.000.000 Board of Commissioners 2. Direksi 75.000.000 100.000.000 Board of Directors 3. Pemimpin Divisi 23.000.000 33.000.000 Head of Division 4. Pemimpin Cabang UtamaKhusus Setara Main Branch Manager Special Branch Manager 5. Pemimpin Cabang Kelas 1 Setara 12.000.000 23.000.000 Class 1 Branch Manager 6. Pemimpin Cabang Kelas 2 Setara Class 2 Branch Manager 7. Pemimpin Cabang Kelas 3 Setara Class 3 Branch Manager 8. Pemimpin Grup Setara 8.000.000 17.000.000 Group Head 9. Manajer Setara Manager 10. Analis Setara 2.000.000 9.000.000 Analyst 11. Staf Staff 12. Pegawai Teknis Technical Employees II. Pegawai Kontrak dan Outsourcing II. Contract Employees and Outsourcing 1. Kontrak Tenaga Ahli Pemimpin Divisi 36.000.000 50.000.000 Contract Expert Division Leader 2. Kontrak Tenaga Ahli Advisor Contract Expert Advisor 3. PKWT 1.500.000 3.000.000 PKWT 4. Tenaga Outsourcing Manpower Outsourcing Strategi Ketentuan Remunerasi Pegawai Strategi Ketentuan Remunerasi Karyawan: Strategi ketentuan Remunerasi Karyawan bank bjb kedepannya akan diawali dari penyempurnaan sistem kepangkatan grading. Perbaikan sistem kepangkatan grading dirasakan perlu dibenahi untuk mengakomodir penerimaan karyawan baru dan pengangkatan karyawan outsourcing dengan masa pensiun 36 tahun. Sistem Kepangkatan yang berlaku saat ini belum mengakomodir adanya penerimaan karyawan dan pengangkatan tenaga outsourcing dengan masa pensiun 36 tahun. Dengan diberlakukannya sistem grading yang baru, nantinya akan berpengaruh kepada skala imbalan gaji, tunjangan jabatan dan tunjangan kesejahteraan bagi seluruh karyawan. Sistem Kepangkatan yang baru tidak lebih tidak bukan hanya untuk kesejahteraan karyawan bank bjb kedepannya. Terms of Employee Remuneration Strategy Terms of Employee Remuneration Strategy: Going forward, the bank’s Employee Remuneration will be preceded by grading system improvement, as the latter also needs some improvements to be able to accommodate new employee recruitments and hiring outsourced employees with 36-year pension period. Our current system is just not adequate to accommodate such needs. The application of the new grading system will improve the process of determining the scales of employee remuneration, allowance and welfares. The new grading system is not designed for any purpose other than to improve the banks employee welfares. FUNCTIONAL REVIEW Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 132 Peran Jabatan Pemimpin Divisi SDM: •฀ Memimpin฀fungsi฀SDM฀di฀lingkup฀bank฀bjb. •฀ Memberikan฀ panduan฀ dan฀ pengalamannya฀ sebagai฀ anggota tim manajemen senior untuk mewujudkan rencana kinerja bisnis dan rencana pertumbuhan Bank ini. •฀ Mendorong฀kinerja฀bisnis฀Bank฀ini฀melalui฀penyediaan฀ insentif remunerasi, keterlibatan individu, dan hal-hal lain yang dapat mempertahankan sumber daya terbaik yang dimiliki organisasi ini retensi, dan memastikan pemanfaatan sumber daya manusia tersebut dengan cara yang paling efektif sesuai dengan strategi dan nilai yang dianut bank bjb ini. •฀ Mengembangkan฀ strategi,฀ kebijakan,฀ program฀ dan฀ praktek pengelolaan sumber daya manusia human capital yang berlaku di seluruh lini organisasi. •฀ Mendampingi฀ dan฀ memberikan฀ konsultasi฀ kepada฀ pihak manajemen senior mengenai masalah-masalah kepegawaian human capital. Kewenangan Pemimpin Divisi SDM: •฀ Menandatangani฀ Memo,฀ Surat฀ dan฀ Dokumen฀ lainnya฀ yang berkaitan dengan tugas Divisi SDM sesuai batas kewenangan yang diberikan oleh Direksi. •฀ Mewakili฀ Direksi฀ dalam฀ hubungan฀ dengan฀ pihak฀ ekstern Instansi PemerintahLembaga lainnya dalam upaya pencapaian misi Divisi SDM secara optimal. •฀ Melaksanakan฀ penerimaan฀ pegawai฀ sesuai฀ batas฀ kewenangan yang diberikan oleh Direksi. •฀ Melaksanakan฀ mutasi,฀ rotasi฀ dan฀ demosi฀ pegawai฀ sesuai batas kewenangan yang diberikan oleh Direksi. •฀ Menyelenggarakan฀ assessment center untuk tenaga Pimpinan sesuai dengan batas kewenangan yang diberikan oleh Direksi. •฀ Menyelenggarakan฀konseling฀kepada฀pegawai฀tertentu฀ sesuai dengan batas kewenangan yang diberikan oleh Direksi. •฀ Memberikan฀ pembinaan฀ kepada฀ Cabang-cabang฀ dalam bidang SDM. •฀ Menetapkan฀pembagian฀tugas฀serta฀penegakan฀disiplin฀ kepada pejabat pegawai yang menjadi tanggungjawab penyeliaannya. •฀ Memberikan฀ Penilaian฀ Kinerja฀ terhadap฀ Pejabat฀ dan฀ Pegawai bawahannya. Role of Head of Human Resources Division: •฀฀ To฀lead฀HR฀function฀within฀bank฀bjb. •฀฀ Provide฀guidance฀and฀share฀his฀experience฀as฀a฀higher฀ management member to realize the bank’s business performance and the bank’s growth plan •฀฀ Encourage฀ the฀ Bank’s฀ business฀ performance฀ through฀ attractive remuneration incentives, individual employee involvements, and other issues that can help the bank retain its best human resources retention, and ensure that human resources are effectively hired in line with the banks strategies and values. •฀฀ Develop฀human฀resources฀strategies,฀policies,฀programs฀ and practices and management that are applicable across organizational lines. •฀฀ Assist฀and฀advise฀upper฀management฀on฀human฀capital฀ issues. Authority of Head of Human Resources Division: •฀฀ Signing฀a฀memo,฀letter฀and฀other฀documents฀that฀are฀ responsibilities of Human Resources Division within certain limits predetermined by the Board of Directors. •฀฀ Acting฀on฀behalf฀of฀BOD฀in฀dealing฀with฀external฀parties฀ government agenciesother institutions in order to optimally achieve the HR Division mission •฀฀ Recruiting฀ and฀ hiring฀ employees฀ within฀ the฀ limits฀ of฀ authority predetermined by BOD. •฀฀ Re-assigning,฀Rotating฀and฀demoting฀employees฀within฀ the limits of authority predetermined by the Board of Directors. •฀฀ Organizing฀assessment฀center฀designated฀for฀leadership฀ succession within the limits of authority predetermined by the Board of Directors. •฀฀ Providing฀ counseling฀ services฀ to฀ certain฀ employees฀ within the limits of authority predetermined y the Board of Directors. •฀฀ Providing฀ fostering฀ in฀ the฀ areas฀ of฀ HR฀ to฀ branch฀ offices. ฀•฀฀ Determining฀ duties฀ and฀ responsibilities฀ of฀ employees officials that function under his supervision. •฀฀ Assessing฀the฀performances฀his฀subordinates. SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources 133 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 •฀ Menyampaikan฀ rekomendasi฀ untuk฀ pengembangan฀ Pejabat dan Pegawai bawahannya. •฀ Melakukan฀ PersetujuanKeputusan฀ lainnya฀ sesuai฀ dengan BPP Kewenangan danatau Keputusan Kebijakan Direksi. Tugas Pemimpin Grup Perencanaan SDM: •฀ Mengorganisasikan฀ ฀ perencanaan฀ Sumber฀ Daya฀ Manusia. •฀ Memantau฀ penyebarluasan฀ informasi฀ seleksi฀ dan฀ rekrutmen calon pegawai baru. •฀ Memonitor฀proses฀rekrutmen฀dan฀seleksi฀SDM. •฀ Mengorganisasikan฀ penerimaan฀ calon฀ pegawai฀ dan฀ penempatannya. •฀ Menyusun฀ ฀ mengelola฀ BPP฀ serta฀ kebijakan฀ bidang฀ Perencanaan Pengembangan SDM. •฀ Memanfaatkan฀ anggaran฀ yang฀ ada฀ se฀ eisien฀ dan฀ seefektif mungkin dan memastikan agar program dan sistem berjalan secara cost effective. •฀ Menetapkan฀Rencana฀Bisnis฀untuk฀Grup฀nya. Tugas Pemimpin Grup Assessment Center SDM: •฀ Mengorganisasikan฀ pengelolaan฀ program฀ pengembangan SDM. •฀ Menyusun฀ ฀ mengelola฀ BPP฀ serta฀ kebijakan฀ bidang฀ Assessment Center SDM. •฀ Memanfaatkan฀ anggaran฀ yang฀ ada฀ seeisien฀ dan฀ seefektif mungkin dan memastikan agar program dan sistem berjalan secara cost effective. •฀ Menetapkan฀Rencana฀Bisnis฀untuk฀Grup฀nya. Tugas Pemimpin Grup Administrasi SDM •฀฀ Mengusulkan฀ perubahan฀ ketentuan฀ kompensasi฀ pegawai kepada Pemimpin Divisi SDM untuk diajukan secara berjenjang kepada Direksi. •฀฀ Menindaklanjuti฀ keputusan฀ perubahan฀ ketentuan฀ kompensasi, dari Direksi dengan pembuatan SK. •฀฀ Memeriksa฀pengajuan฀perhitungan฀penggajian฀bulanan,฀ rapel serta koreksi gaji, uang makan dan tunjangan lain untuk pihak-pihak sesuai peraturan yang berlaku. •฀ Providing฀recommendations฀improvements฀to฀his฀ subordinates •฀฀ Entering฀into฀AgreementMaking฀Decision฀in฀accordance฀ with BPP Authority andor BOD’s DecisionPolicy. Tasks of Head of HR Planning Group •฀฀ Organizing฀Human฀Resources฀planning. •฀฀ Monitoring฀the฀dissemination฀of฀information฀regarding฀ new employee selection and recruitment. •฀฀ Monitoring฀HR฀recruitment฀and฀selection฀process. •฀฀ Organizing฀ a฀ plan฀ to฀ recruit฀ employees฀ and฀ their฀ assignments. •฀฀ Developing฀฀managing฀the฀CPP฀and฀Human฀Resources฀ Planning Development. •฀฀ Allocating฀ the฀ existing฀ budget฀ as฀ eficiently฀ and฀ effectively as possible and ensuring that all HR programs are run cost effectively. •฀฀ Establishing฀its฀internal฀Business฀Plan Tasks of Head of HR Assessment Group: •฀฀ Organizing฀human฀resources฀development฀programs. •฀฀ Developing฀ ฀ managing฀ the฀ CPP฀ and฀ HR฀ Assessment฀ Center related to its policies. •฀฀ Allocating฀eficient฀and฀effective฀budgets฀and฀ensuring฀ that all HR programs are run cost effectively. •฀฀ Establish฀its฀internal฀Business฀Plan฀for฀the฀Group. Duties of HR Administration Group Head: •฀ To฀propose฀adjustments฀to฀employee฀compensation฀to฀ HR Division Head for further submission to BOD •฀ To฀ follow฀ up฀ BOD’s฀ decision฀ regarding฀ the฀ adjusted฀ terms of compensation through the issuance of a Decree. •฀ To฀review฀monthly฀employee฀payrolls,฀rappel฀and฀salary฀ adjustments, meal allowance and other benefits in accordance with prevailing rules and regulations. FUNCTIONAL REVIEW Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 134 •฀฀ Memantau฀proses฀dan฀eksekusi฀pembayaran฀gaji฀pihak- pihak sesuai dengan peraturan yang berlaku. •฀฀ Memeriksa฀ perhitungan฀ iuran฀ Jamsostek,฀ JHT,฀ iuran฀ pensiun untuk pihak-pihak sesuai dengan peraturan yang berlaku. •฀฀ Memonitor฀ pembayaran฀ iuran฀ Jamsostek,฀ JHT,฀ iuran฀ pensiun untuk pihak-pihak sesuai dengan peraturan yang berlaku. •฀฀ Memeriksa฀ dan฀ memastikan฀ data-data฀ pegawai฀ yang฀ diajukan untuk mendapat penghargaan masa kerja. •฀฀ Memeriksa฀perhitungan฀hak฀dan฀kewajiban฀karyawan฀ pensiun, undur diri atau diberhentikan secara tidak hormat dan memintakan persetujuan kepada Pemimpin Divisi SDM diteruskan secara berjenjang ke Direksi. •฀฀ Memantau฀ pembayaran฀ penghargaan฀ masa฀ kerja฀ karyawan, pembayaran hak serta kewajiban karyawan yang memasuki masa pensiun. •฀฀ Memeriksa฀dan฀menyetujui฀Surat฀penugasan฀pegawai,฀ sesuai dengan batas kewenangan. •฀฀ Mereview฀TOR฀yang฀akan฀digunakan฀Grup฀Pengadaan.฀ •฀฀ Mereview dan memeriksa Peraturan Perusahaan yang diperbarui, kemudian mengajukanya kepada Pemimpin Divisi SDM, diteruskan secara berjenjang ke Direksi untuk dimintakan persetujuannya. •฀฀ Memantau฀ pelaporan฀ ketenagakerjaan฀ kepada฀ Dinas฀ Tenaga Kerja. Reward Punishment Pengungkapan Reward Punishment Beserta Ketentuannya Reward diberikan sebagai bentuk penghargaan perusahaan kepada pegawai atas dedikasi yang diberikan kepada perusahaan dan dalam rangka memotivasi pegawai agar berkinerja lebih baik lagi ke depannya. Reward yang diberikan perusahaan antara lain: 1. Penghargaan Masa Kerja diberikan kepada pegawai berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 433 SKDIR-SDM2006 tanggal 25 Agustus 2006 tentang Penghargaan Masa Kerja, dengan ketentuan sebagai berikut: •฀ To฀ monitor฀ employee฀ salary฀ payments฀ in฀ accordance฀ with prevailing rules and regulations. •฀ To฀ calculate฀ the฀ amount฀ that฀ should฀ be฀ deducted฀ from employees’ salaries as dues for social security coverage and pensions, and JHT old age insurance, in accordance with prevailing rules and regulations. •฀ To฀monitor฀employees’฀social฀security,฀JHT,฀and฀pension฀ monthly dues in accordance with prevailing rules and regulations. •฀ To฀review฀and฀ensure฀the฀accuracy฀of฀data฀of฀employees฀ entitled for of Years of Serving Rewards. •฀ To฀ review฀ the฀ calculation฀ of฀ rights฀ and฀ obligations฀ of retiring, resigning and dishonorably discharged employees and ask for BOD’s approvals through HR Division Head. •฀ To฀monitor฀payments฀for฀years฀of฀service฀rewards,฀and฀ pension payments for retired employees. •฀ To฀review฀and฀approve฀letters฀of฀assignments฀of฀certain฀ employees, within hisher limits of authority. •฀ To฀ review฀ Terms฀ of฀ References฀ to฀ be฀ applied฀ by฀ the฀ Procurement Division. •฀ To฀review฀updates฀in฀Corporate฀Regulations,฀and฀submit฀ them to BOD for approvals through HR Division Head. •฀ To฀monitor฀employment฀reporting฀to฀the฀Department฀ of Labor. Reward Punishment Disclosure of Reward Punishment Provisions Reward is given by the Company to show its appreciation to employees for their dedication to the company and to motivate employees to perform better in the future. The company has determined the following rewards: 1. Years of Service Award is given to an employee pursuant to Directors Decree No. 433SKDIR-SDM2006 dated August 25, 2006 regarding the years of services Awards, with the following terms: SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources 135 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 a. Pegawai yang memiliki masa kerja 15 tahun diberikan penghargaan 4 empat kali take home pay. b. Pegawai yang memiliki masa kerja 25 tahun diberikan penghargaan 6 empat kali take home pay. c. Pegawai yang memiliki masa kerja 30 tahun diberikan penghargaan 8 empat kali take home pay. 2. Jasa Produksi diberikan atas kinerja pegawai selama 1 satu tahun penuh. 3. Indeks Prestasi Pegawai yang diberikan 3 tiga kali dalam setahun berdasarkan laba yang diperoleh perusahaan pada triwulan tertentu. Punishment diberikan kepada para pegawai yang telah melakukan fraud kelalaian dan penyimpangan yang secara umum mengandung unsur-unsur: 1. Dilakukan tidak dengan itikad tidak baik untuk melanggar peraturan; 2. Tidak berusaha melakukan sesuatu tindakan yang sepatutnya dilakukan atau tindakan yang seharusnya dapat dihindarkan. 3. Adanya kesadaran penuh atas perbuatan yang dilakukan. 4. Dengan niat dan maksud yang telah diperhitungkan terlebih dulu. 5. Disadari bahwa sebagai akibat dari perbuatannya itu menimbulkan risiko bagi bank Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Nomor 63SK-DIR1998 tanggal 09 Juli 1998 tentang Pedoman Sanksi Administrasi Dan Tuntutan Ganti Rugi, tingkat dan jenis sanksi adalah sebagai berikut: 1. Tingkat Sanksi Administratif Ringan, jenisnya terdiri dari: a. Teguran lisan b. Teguran tertulis c. Pernyataan tidak puas 2. Tingkat Sanksi Administratif Sedang, jenisnya terdiri dari: a. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 satu tahun a. Employees who have had 15 years of service are awarded with bonus in the amount of 4 four times of his take home pay. b. Employees who have had 25 years of services are rewarded a bonus allowance in the amount of 6 six times of their take home pays. c. Employees who 30 years of services are rewarded bonus allowance in the amount of 8 eight times of their take home pays. 2. Production services compensation is given to employees after having served for 1 full year. 3. Employees are given Employee Achievement Index 3 three times per year based on profits earned by the Company in a particular quarter. Punishment is given to employees who have committed fraud negligent and deviations, as they: 1. Conduct certain activities with bad intentions or violate a certain prevailing regulation; 2. Fail to perform an activity that should other wise be done or does one that should otherwise be avoided. 3. The employee is fully aware of the act committed. 4. Conduct an activity with a considered intention and purpose. 5. The employee is aware that hisher conduct is likely to harm the bank Based on the Decree of the Directors of Regional Development Bank of West Java No. 63SK-DIR1998 dated July 9, 1998 regarding Guidelines for Administrative Penalties and Compensation claim, sanctions classified as follows: 1. Light Administrative Sanctions comprising: a. Oral reprimand b. Written warning c. Statement of dissatisfaction 2. Medium administrative sanctions, comprising: a. Delays of Periodic salary increases for maximum 1 one year FUNCTIONAL REVIEW Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 136 b. Penurunan gaji sebesar 1 satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 satu tahun c. Penundaaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 satu tahun 3. Tingkat Sanksi Administratif Berat, jenisnya terdiri dari: a. Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling lama 1 satu tahun b. Penurunan Jabatan c. Pembebasan dari jabatan d. Pemberhentian sementara e. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai pegawai f. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai pegawai Penerapan Reward Punishment Beserta Ketentuannya Penerapan reward punishment yang berlaku saat ini di bank bjb adalah terkait dengan penilaian kinerja pegawai yang dilaksanakan oleh Perusahaan pada setiap awal tahun. Ketentuan Penilaian Kinerja yang saat ini berlaku di bank bjb adalah berdasarkan Surat Keputusan Direksi nomor 057SKDIR-SDM2003 tanggal 30 Januari 2003 tentang Pedoman Sistem Penilaian Kinerja dan Potensi Pegawai dan SK Direksi nomor 265SKDIR-SDM2004 tanggal 30 Juni 2004 tentang Matriks Kewenangan Dalam Proses Penilaian Kinerja dan Potensi Pegawai bank bjb. Sedangkan Ketentuan mengenai kenaikan nominal imbalan kerja, pangkat, ataupun penyesuaian pangkat diatur dalam Surat Keputusan Direksi nomor 1624SKDIR-SDM2010 tanggal 14 Desember 2010 tentang Kenaikan Nominal Imbalan Kerja, Kenaikan Pangkat, dan Penyesuaian Pangkat Pegawai Level Pejabat Dengan Mempertimbangkan Balanced Scorecard. Penilaian kinerja pegawai tersebut ditujukan untuk mengukur produktivitas kerja dan potensi serta sarana motivasi bagi pegawai untuk mengembangkan kemampuannya. b. Salary Reduction in by 1 time regular salary increase for maximum 1 one year c. Delays for Promotion for maximum 1 year 3. Weight Administrative Penalty comprising: a. Position demotion to a level lower for maximum 1 one year b. Position demotion c. Released from hisher responsibility d. Suspension e. Dismissed with no respect at hisher own request as an official f. Dismissed without respect as an employee Application of Reward Punishment and Its Provisions Bank bjb’s current applications of rewards and punishments are associated with employee performance assessment conducted by the Company at the beginning of each year. The Bank’s current Performance Assessment has been referred to Directors Decree No. 057SKDIR-SDM2003 dated January 30, 2003 regarding Guidelines for Performance Assessment System and Potential Employees and Directors Decree No. 265SKDIR-SDM2004 dated June 30, 2004 regarding the Authority Matrix in Performance Assessment Process and Potential Employees of Bank Jabar. Meanwhile, Stipulations on nominal increase in employee salaries, ranking, or rank adjustments are stipulated in Directors Decree No. 1624SKDIR-SDM2010 dated December 14, 2010 regarding Nominal increase in Employee Salaries, Ranking, and Rank Adjustment at Officer Levels With considered Balanced Scorecard. The employee performance appraisal is intended to measure employees’ productivity and serves as a motivation means to improve the employees’ capabilities. SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources 137 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Hasil penilaian kinerja pegawai akan berpengaruh pada kenaikan imbalan kerja, kenaikan pangkat, dan penyesuaian pangkat pada level pejabat dengan mempertimbangkan penilaian Balance Scorecard Unit Kerja. Rencana Pengembangan SDM Implementasi penyempurnaan pedoman SDM yang meliputi Rekrutmen, Pengangkatan Pegawai Tetap Frontliner, Pengangkatan Tenaga PKWT menjadi Pegawai Tetap, Penempatan Mutasi, Penilaian Kinerja dan Potensi Pegawai, Pengelolaan Jalur Karir Career Path, Sistem Kepangkatan Grading, Management Development Program Program Jalur Karir untuk level Manajer dan Pemimpin Grup, Executive Development Program Program Jalur Karir untuk level Pemimpin Cabang, Senior Executive Development Program Program Jalur Karir untuk level Pemimpin Divisi dan tentang Kesejahteraan Pegawai. Rekrutmen Pegawai Melalui Mekanisme: •฀ Melalui฀Penyedia฀Jasa฀Outsourcing •฀ Perekrutan฀ Terbuka฀ oleh฀ Konsultan,฀ dengan฀ Status฀ PKWT. •฀ Perekrutan฀Terbuka฀oleh฀Konsultan฀maupun฀oleh฀pihak฀ bank bjb, dengan Status Calon Pegawai. •฀ Perekrutan฀ Tenaga฀ Berpengalaman,฀ dengan฀ Status฀ Special Hire. •฀ Perekrutan฀ Calon฀ Tenaga฀ Pimpinan฀ melalui฀ program฀ ODP Officer Development Program •฀ Perekrutan฀Tenaga฀Kontrak฀Ahli. Employee performance assessment results are used as recommendations for salary increase, promotion, and ranking adjustments at official levels after reviews on Work Unit Balance Scorecard HR Development Plan Guidelines for HRD Improvement and Implementation cover Appointment of Permanent frontline Employees, Appointment of PKWT personnel as Permanent Employees, Re-locating and Mutation, Assignments Movement, Employee Performance and Potential Assessment, Career Path Management, Grading, Management Development Program, Executive Development Program, Senior Executive Development Program, and Employee Welfare System. Employee Recruitment Through The Following Mechanisms: •฀฀ Through฀Outsourcing฀Companies •฀฀ Open฀ Recruitment฀ Process฀ through฀ Consultants,฀ with฀ PKWT Status. •฀฀ Open฀ Recruitment฀ Process฀ through฀ Consultant,฀ with฀ Probationary Status. •฀฀ Recruitment฀ of฀ Experienced฀ Manpower฀ with฀ Special฀ Hire Status. •฀฀ Recruitment฀ of฀ Prospective฀ Leaders฀ through฀ Oficer฀ Development Program •฀฀ Recruitment฀of฀Contract฀Skilled฀Employees. FUNCTIONAL REVIEW Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 138 TEKNOLOGI INFORMASI Information Technology Di era globalisasi, kehandalan sistem teknologi informasi milik Bank merupakan salah satu kunci utama pendukung proses transaksi dan pengelola informasi untuk memenangkan persaingan di dunia perbankan. bank bjb telah dan terus mengupayakan langkah-langkah pengembangan secara responsif dalam memberikan layanan secara prima kepada nasabah dengan tetap memperhatikan aspek risiko operasional yang mungkin terjadi sebagai akibat dari ketidakmampuan sistem teknologi informasi dalam mengimbangi perkembangan bisnis. Sebagai mitra bisnis bagi seluruh unit kerja organisasi, kami terus mengembangkan teknologi informasi untuk dapat memastikan memiliki solusi teknologi yang paling tepat untuk situasi saat ini dan kebutuhan bisnis di masa In the era of globalization, winning the competition in the banking industry requires bank bjb to see technology system reliability as one of its key supports for transaction process and information management. Bank bjb has been and will continue to responsively take development measures to provide excellent service to customers without overlooking operational risks potentially arising when systems fail to respond to business progresses. As a business partner to every other member of the organization, we continue to develop our IT to ensure that it is capable of providing the best technology solutions for our current and future business needs, through effective We continuously strengthen our Information Technology infrastructure in order to establish an efficient banking operation, to give comfort and facility to our customers, and to support the implementation of the improving sustainable governance. KAMI TERUS MELAKUKAN PENGUATAN INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DEMI MENCIPTAKAN EFISIENSI OPERASIONAL, MEMBERI KENYAMANAN DAN KEMUDAHAN BAGI NASABAH, SERTA MENDUKUNG PENYEMPURNAAN IMPLEMENTASI TATA KELOLA YANG BERKELANJUTAN. TINJAUAN FUNGSIONAL 139 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 mendatang, melalui perancangan teknologi informasi yang efektif dan efisien, pengembangan terus-menerus, implementasi serta pemeliharaan dan dukungan yang berkelanjutan. Penyempurnaan tata kelola usaha serta peningkatan efisiensi operasional bank bjb tidak terlepas dari aspek teknologi informasi. Hal ini diharapkan dapat menurunkan biaya transaksi dengan mengimplementasikan solusi teknologi yang tepat guna. Unit kerja Teknologi Informasi di bank bjb berusaha mengutamakan layanan operasional yang berbiaya rendah namun tetap kompetitif, memenuhi kebutuhan pasar, bisnis, dan nasabah secara tepat. Untuk menjawab ketersediaan teknologi informasi yang aman, cepat, handal dan selaras dengan kebutuhan bisnis, bank bjb memperkuat infrastruktur teknologi informasi baik perangkat infrastruktur, jaringan komunikasi, dan pengamanan informasi dengan melakukan penambahan maupun perubahan didalamnya. Untuk memastikan kelancaran operasional secara berkelanjutan, kami melakukan penyempurnaan pada Kebijakan dan Prosedur bidang Teknologi Informasi yang sejalan dengan strategi, hukum, regulasi, dan bisnis bank bjb. and efficient information technology design, continuous development, proper IT implementation and maintenance, and our ongoing supports. GCG Improvement and the bank’s operational increased efficiency rely heavily on various aspects of information technology. IT is also heavily relied on to reduce transactional expenses by bringing best technology solutions. bank bjb’s IT work unit has made efforts to provide competitive but low-cost operational services to accurately meet market, consumer, and business needs. To secure safe, fast, and reliable information technology that is suitable for our business needs, bank bjb has strengthened its IT infrastructures including infrastructure devices, communications network, and IT security by upgrading or making changes to it. To maintain smooth operations, we brought some improvements to our IT Policies and Procedures that are in line with bank bjb’s strategy, legal aspect and regulations, and of course, its business. FUNCTIONAL REVIEW Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 140 Tantangan di masa yang akan datang terus bertambah. Kami harus dapat meningkatkan upaya dalam mempersingkat “time to market” pada pengembangan produk dan layanan baru namun juga tetap memudahkan “time to change” dalam rangka mendukung perubahan organisasi sesuai dengan strategi bank bjb dengan strategi tahun 2012 sebagai berikut: 1. Menyediakan produk dan jasa keuangan yang dapat memberikan solusi atas kebutuhan nasabah terkait dengan pencapaian bisnis bank bjb; 2. Melakukan pengembangan dan implementasi pada sistem sehingga menjadi lebih terpadu serta melakukan penerapan kebijakan dan prosedur yang lebih fokus kepada end user dengan dukungan manajemen; 3. Meningkatkan performa kinerja sistem secara keseluruhan sehingga lebih dapat diandalkan dan stabil melalui pengembangan kualitas karyawan di bidang teknologi; 4. Sebagai servicing center yang memberikan dukungan kepada bisnis dengan menerapkan tata kelola yang baik untuk meningkatkan kualitas layanan dan waktu yang dapat diukur melalui optimalisasi sistem informasi; 5. Berperan aktif dalam penyediaan sarana dan prasarana penunjang proses bisnis dengan menjunjung tinggi integritas dan profesionalisme. Challenges just wouldn’t stop coming. Hence, we should find best ways to shorten “time to market” for our new products, but also remain agile to always have “time to change” in order to allow necessary changes in organization given the bank’s 2012 strategies, as detailed below: 1. Provide financial products and services that can provide solutions to our customers’ needs related to bank bjb’s business progress; 2. Prepare and implement more integrated systems and establish IT policies and procedures that focus more on end users while securing management support such purposes 3. Improve the overall system performance to secure its stability and reliability through continuous improvements in IT Division’s human resources; 4. Serve as servicing centers that provide support to the bank’s business by implementing good governance to ensure improved service quality and more measureable time through information systems optimization; 5. Actively participate in business process facility and infrastructure procurements in a professionalism and integrated manner. TEKNOLOGI INFORMASI Information Technology 141 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Perkembangan struktur dan Sumber Daya Manusia Divisi TI sampai dengan Desember 2011 Struktur organisasi Divisi Teknologi Informasi untuk dapat menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis tentunya terdapat penyesuaian sesuai dengan struktur organisasi bank yang ditetapkan. Sumber Daya Manusia di unit kerja Teknologi Informasi turut dilakukan penyesuaian-penyesuaian untuk dapat menjawab tantangan bank, diantaranya melalui pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan internal maupun eksternal dalam dan luar negeri. Langkah strategis Divisi TI sepanjang tahun 2011 Disamping Core Banking, sistem pelaporan yang dapat memenuhi syarat-syarat dan ketentuan yang berlaku serta sistem E-Channel merupakan dua tulang punggung lainnya didalam Industri Perbankan. Disamping melakukan penambahan fitur transaksi atas E-Channel yang sudah ada sebelumnya melalui beberapa kerja sama strategis dengan beberapa instansi, pada tahun 2011 telah dilakukan langkah strategis untuk melakukan pengembangan E-Channel baru guna menjawab kebutuhan bisnis serta nasabah bank bjb. Disamping itu sistem pelaporan yang cepat, dapat dipercaya dan efisien merupakan tulang punggung lainnya dalam menyajikan pelaporan serta pengambilan keputusan yang cepat dan efektif. Kerja sama dengan beberapa unit kerja yang terkait didalam Bank dapat memberikan hasil optimal dalam membangun sistem pelaporan yang ada di Bank. Interface diantara beberapa sistem yang telah ada guna dapat menghasilkan sistem pelaporan yang lebih cepat dan otomasi merupakan salah satu perhatian kami di tahun 2011. The Developments of IT Division Structure and Human Resources until December 2011 In order to better align with business needs, IT Division organizational structure also needs to adjust to the established organizational structure. Improvements are encouraged in IT Division through internal and external, domestic and overseas trainings so its human resources are able to address challenges faced by the bank. IT Division’s Strategic Measures During 2011 Besides Core Banking, the other key components of the bank to highly perform in the banking industry are a reporting system capable of meeting certain requirements and prevailing rules and regulations, and the E-Channel. Through partnerships with relevant institutions, the bank has made some major strides in 2011 to develop a new E-Channel in addition to previous improvements to existing E-Channel when more features were added; These efforts were made to address the bank’s business needs and those of our customers. Besides, a prompt and reliable reporting system is central to fast and effective reporting and decision making process. This might as well be achieved through cooperation with relevant units within the bank so it is possible for the bank to have such reliable reporting. Interfaces among the existing systems may produce faster reporting systems while automation will be one of our focuses in 2011. FUNCTIONAL REVIEW Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 142 Pengungkapan Mengenai Mitra Bisnis Yang Mendukung Divisi TI Dalam menjalankan fungsinya menjalankan operasional infrastruktur Teknologi Informasi didukung oleh mitra bisnis yang terpercaya. Mitra bisnis sesuai dengan perannya masing-masing dalam mendukung operasional Teknologi Informasi baik itu Core Banking, Sistem Pelaporan maupun E-Channel terdiri dari berbagai instansi dalam dan luar negeri. Infrastruktur Teknologi Informasi yang memiliki mitra bisnis terdiri dari layanan jaringan komunikasi, infrastruktur hardware, core banking, sistem pelaporan dan sistem E-Channel guna memastikan layanan operasional Teknologi Informasi dapat berfungsi sebagaimana mestinya serta melakukan pengembangan-pengembangan Teknologi Informasi untuk mendukung strategis bisnis bank. . Disclosure of Business Partners That Support IT Division In carrying out its functions, IT Division is assisted by reliable business partners, foreign and local agencies, respectively responsible for providing assistance in Core Banking, reporting system, and E-Channel. Information Technology infrastructures maintained with assistance from business partners are communication network services, hardware infrastructure, core banking, reporting systems and E-Channel systems, and they need such assistance to ensure that IT operational services function properly through continuous improvements to support the bank’s strategic business . TEKNOLOGI INFORMASI Information Technology 143 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Implementasi Proyek Divisi Teknologi Informasi Sepanjang Tahun 2011 Untuk dapat selaras dengan perkembangan bisnis, Teknologi Informasi Bank perlu adanya penyelarasan guna memastikan adanya dukungan sistem informasi yang terpercaya sehingga tujuan bisnis dapat tercapai. Melalui Rencana Strategis Teknologi Informasi yang selaras dengan Strategi Bisnis merupakan kunci pelaksanaan proyek- proyek yang berjalan sepanjang Tahun 2011. Untuk menjawab ketersediaan sistem teknologi informasi yang aman, cepat, handal dan selaras dengan kebutuhan bisnis, bank bjb memperkuat infrastruktur teknologi informasi baik itu dari sisi perangkat infrastruktur, jaringan komunikasi dan pengamanan informasi dengan melakukan penambahan danatau perubahan didalamnya. Untuk memastikan kelancaran operasional secara berkelanjutan kami lakukan penyempurnaan pada Kebijakan dan Prosedur bidang Teknologi Informasi yang sejalan dengan strategi, hukum, regulasi dan bisnis bank bjb. Langkah-Langkah Pengendalian Risiko Operasional Yang Dilakukan oleh Divisi Ti Sepanjang Tahun 2011 Dalam melakukan mitigasi risiko operasional di bank bjb termasuk risiko penggunaan Teknologi Informasi didalamnya, dilakukan dengan berbagai pendekatan baik itu dengan menggunakan Sistem Otomasi maupun melalui pendekatan Kebijakan dan Prosedural. Melalui metodology Risk Assessment yang ditetapkan di internal Bank, kami berupaya semaksimal mungkin untuk menerapkan pengendalian-pengendalian yang bersifat dapat mencegah preventive controls disamping mendeteksi dan melakukan koreksi atas risiko yang mungkin atau telah terjadi. Information Technology Division Project Implementation During The Year 2011; To be in line with business progresses, some adjustments are from time to time made to ensure business goal achievements. IT Strategic Plan that has been aligned with the bank’s Business Strategy is the key to the continuation of projects implemented throughout 2011. To secure safe, fast, and reliable information technology that is suitable for our business needs, bank bjb strengthened its IT infrastructure including infrastructure devices, communications network, and IT security by upgrading or making changes to it. To maintain smooth operations, we brought some improvements to our IT Policies and Procedures that are in line with bank bjb’s strategy, legal aspect, regulations, and business. Operational Risk Control Measures Taken by IT Division During 2011 To mitigate operational risks in bank bjb including risks potentially arising in the utilization of Information Technology, a number approaches are applied using Automated System or through Policy and Procedural approach. We have also used the pre-established internal Risk Assessment methodology, so we are now trying our best to ascertain preventive controls in addition to our efforts to detect and repair system damages caused by certain risk events. FUNCTIONAL REVIEW Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 144 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ TINJAUAN KEUANGAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 145 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Tinjauan Ekonomi Global Tahun 2011 ditandai dengan adanya dua situasi yang berbeda. Pada paruh pertama tahun 2011, pemulihan ekonomi dan pasar keuangan tampaknya tidak menunjukkan adanya masalah. Mesin ekonomi Eropa dan Amerika untuk sementara mampu meredakan tekanan yang timbul selepas krisis keuangan global 2008-2009. Akan tetapi, tindakan politik yang nyata tetap dibutuhkan, karena pada dasarnya beban hutang tidak mungkin diatasi dengan membuat hutang baru. Pada paruh ke dua tahun 2011, kembali terjadi tekanan yang ditimbulkan oleh krisis hutang Masyarakat Eropa dan pelemahan pada ekonomi Amerika. Setelah Pemerintah Negara-negara Eropa dan Amerika melakukan penjaminan terhadap sektor swasta dan perbankan dari Global Economic Review 2011 was marked by the story of two halves, where the economic recovery and financial markets seems to have no concern during the first half of the year. Western money printing machine worked very well to give a temporary relieve on economic concern post global financial crisis on 2008-2009. Despising gravity policy actions, however, is not sustainable in nature as we basically cannot solve debt with more debt. On the second half of 2011, the tension on EU debt crisis and slowing US economic was back into the play. After bailing out the private and banking sector on 2008-2009 financial crisis by taking over the toxic asset and nationalization, which is basically transforming private debt into public TINJAUAN INDUSTRI Industry Review Again, globalization proves its power and international economic is shaken. Every country depends on its domestic economy to maintain their economic growth. GLOBALISASI KEMBALI MEMBUKTIKAN KEKUATANNYA DAN EKONOMI INTERNASIONAL KEMBALI DIGOYANG. KEKUATAN EKONOMI DOMESTIK MENJADI ANDALAN BANYAK NEGARA UNTUK MEMPERTAHANKAN PERTUMBUHAN EKONOMI MEREKA. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 146 TINJAUAN KEUANGAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ debt, the general public and financial market participant start to bring the question on those government ability to pay its debt. Debt repayment obligation that will dominate the fiscal policy might post the risk of secular slow growth going forward. Despite the sign of western economic weaknesses start to flush, Asia-Pacific economies were still relatively stable as China and India continues to grow at 8.9 and 8.4. Indonesia started to be recognized by the global investors and leaders for its economic resiliency during the 2008- 2009 global financial crises also had a good year with 6.5 real GDP growth. We expect the 2012 will be filled by a lot of discussion between political leaders on how to deal with the economic crisis. 2012 is a very important year which is marked by several important election, including US and France presidential election. From economic perspectives, a strong cooperation between leaders on solving the crisis is important. However, cooperation that often needs a sacrifice of national interest for the global benefit might not be a popular policy to be chased after. For this reason, we see the policy risk as the biggest threat for global economics on 2012. krisis keuangan 2008-2009 dengan jalan mengambil alih aset-aset bermasalah serta melakukan nasionalisasi, yang sebenarnya hanyalah mengalihkan hutang swasta menjadi hutang publik, maka masyarakat dan para pemain di pasar keuangan mulai mempertanyakan kesanggupan Pemerintah dalam membayar hutang-hutang tersebut. Kewajiban untuk membayar hutang, yang mendominasi kebijakan fiskal, akan menimbulkan risiko terjadinya perlambatan ekonomi untuk kedua kalinya. Walaupun perekonomian Eropa dan Amerika menunjukkan tanda-tanda akan terjadi pelemahan, namun perekonomian Asia-Pasifik ternyata masih relatif stabil, dimana China dan India mampu mencatat pertumbuhan sebesar 8,9 dan 8,4. Indonesia mulai mendapatkan kembali perhatian dari investor global dan dari para pemimpin dunia karena ketahanan ekonominya di tengah krisis keuangan global tahun 2008-2009 dan kemampuannya mencetak pertumbuhan GDP real sebesar 6.5. Kami berharap bahwa pada tahun 2012 para pemimpin dunia akan sering duduk bersama untuk mencari cara terbaik dalam mengatasi krisis ekonomi. Tahun 2012 adalah tahun yang menentukan karena akan diselenggarakannya pemilihan kepala pemerintahan, termasuk pemilihan presiden Amerika dan Perancis. Dari perspektif ekonomi, kerja sama pemimpin dunia sangat penting dalam menyelesaikan krisis. Akan tetapi, kebijakan untuk melakukan kerja sama politik adakalanya mengharuskan negara-negara tersebut untuk mengorbankan kepentingan nasional demi kepentingan global, sehingga seringkali bukan merupakan keputusan yang populer. Itu sebabnya, risiko politik akan menjadi ancaman terbesar bagi perekonomian global 2012 TINJAUAN KEUANGAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 147 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ FINANCIAL REVIEW Asian Tiger is Back Indonesia’s Economic Review Despite the gloomy outlook of the global economic, Indonesia once again proof to be a resilient growth generator with 6.5 real GDP growth on 2011, its fastest pace in more than a decade. On nominal terms, Indonesia’s GDP reach USD 816 billion and is expected to join the elite 14 countries with GDP above USD 1 trillion within two years. Strong consumer confidence continues to support robust domestic consumption during the slowing down export growth. Economic resiliency, growing debt repayment capacity and young demographic put a relative optimistic view on Indonesia’s outlook going forward. Kembalinya Macan Asia Tinjauan Ekonomi Indonesia Terlepas dari situasi ekonomi global yang kurang menggembirakan, Indonesia sekali lagi mampu membuktikan ketahanan ekonominya dengan mencatat pertumbuhan GDP real sebesar 6,5 pada tahun 2011, angka pertumbuhan tertinggi yang pernah dicapai Indonesia dalam lebih dari 10 tahun terakhir. Secara nominal, Indonesia mencatat GDP sebesar USD 816 miliar dan diperkirakan dalam dua tahun akan masuk ke dalam kelompok elite 14 negara dengan GDP di atas USD 1 triliun. Kepercayaan konsumer yang terus menguat mendukung tingginya tingkat konsumsi domestik di tengah terjadinya perlambatan pada pertumbuhan ekspor Indonesia. Ketahanan ekonomi, kemampuan membayar hutang, dan tumbuhnya demografi muda memberikan outlook yang optimistis pada Indonesia. Dec 01 Oct 02 Aug 02 Jun 03 Apr 04 Feb 05 Dec 05 Oct 06 Aug 07 Jun 08 Apr 09 Feb 10 Dec 10 Oct 11 Nominal GDP in USD BN Jan 00 Jan 01 Jan 02 Jan 03 Jan 04 Jan 05 Jan 06 Jan 07 Jan 08 Jan 09 Jan 10 Jan 11 GDP GROWTH Apr 02 Jan 03 Oct 03 Jul 04 Apr 05 Jan 06 Oct 06 Jul 07 Apr 08 Jan 09 Oct 09 Jul 10 Apr 11 Jan 12 Consumer Confidence Index FINANCIAL REVIEW Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 148 TINJAUAN KEUANGAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ The optimistic outlook also supported by the facts that Indonesia’s per capita GDP had reach above USD3000, this is often quoted as an important mark for countries to enter its J-curve growth style. This per capita figure is associated with a consumption boom especially for higher value added goods such as auto and property sectors. To reach its full growth potential, however, the big homework for Indonesia is to develop its infrastructure which was left behind for decade after Asian Financial Crisis on 1997- 1998. Strong growth fortunately is not followed by stronger inflation where the headline inflation fell to 3.7 compared to 7.0 on 2010. Falling inflation trend, however, might be reversed on 2012 as government intensively discuss the possibility to lift up the subsidized fuel price to provide more fiscal room to support its infrastructure development. Many economists believe that proper infrastructure development will push upward the economic growth to 7.5 - 8.5 level from 6.0 - 6.5 current level. For its infrastructure development, however, Indonesia is known for its chronic land clearing problems. The good news came on late December as Parliament ratified Land Clearing Bill. This new regulation is going to significantly cut the land clearing process for infrastructure development purpose. The bill is important to support infrastructure Outlook yang optimistis tadi juga didukung dengan fakta bahwa GDP per kapita Indonesia telah melampaui USD 3.000, hal mana yang sering menjadi tanda bagi suatu negara yang akan memasuki fase J-curve growth style. Angka tersebut dikaitkan dengan terjadinya booming tingkat konsumsi publik, terutama pada produk-produk bernilai tambah tinggi, seperti kendaraan bermotor dan properti. Akan tetapi, sebelum mewujudkan potensi pertumbuhannya secara maksimal, Indonesia masih harus menyelesaikan pekerjaan rumahnya yang tertinggal, yakni membenahi infrastruktur yang sempat terbengkalai selepas krisis keuangan Asia 1997-1998. Untungnya, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat ini tidak diikuti oleh tingkat inflasi yang lebih tinggi, dimana headline inflation turun menjadi 3,7 dari 7,0 pada tahun 2010. Akan tetapi, pada tahun 2012 trend penurunan inflasi ini dapat berbalik karena saat ini Pemerintah masih terus menggodok rencana untuk menghapuskan subsidi BBM dalam rangka mendukung pembangunan infrastruktur. Banyak ekonom yang percaya bahwa pembangunan infrastruktur yang tepat akan mendorong pertumbuhan ekonomi hingga ke tingkat 7,5 - 8,5 dari kisaran saat ini yakni 6,0 - 6,5. Pembebasan lahan telah lama menjadi persoalan yang menghambat pembangunan infrastruktur Indonesia. Untuk mengatasi masalah tersebut, pada akhir Desember tahun lalu DPR mengesahkan UU Pembebasan Lahan. Adanya UU baru ini akan mempercepat proses pembebasan lahan untuk pembangunan infrastruktur, dan dengan CPI Jan 00 Jan 01 Jan 02 Jan 03 Jan 04 Jan 05 Jan 06 Jan 07 Jan 08 Jan 09 Jan 10 Jan 11 Jan 12 FDI in USDmn Dec 04 Jun 05 Dec 05 Jun 06 Dec 06 Jun 07 Dec 07 Jun 08 Dec 08 Jun 09 Dec 09 Jun 10 Dec 10 Jun 11 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 149 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ FINANCIAL REVIEW development which is very important for supporting the nation’s future economic growth. Government also launch MP3EI program which is the road map for the nation’s infrastructure development until 2014. The excitement for Indonesia’s economic prospect accompanied by healthy fiscal discipline and growing debt repayment capacity had finally resulted in our credit rating upgrade which brought back to investment grade by Moody’s and Fitch. This is remarkable achievement as Indonesia credit ratings upgrade comes in the midst of continued global crisis and credit ratings downgrade for developed countries. FDI will continue to be a strong growth driver after up 11.5 YoY on 2011. High capital inflow as marked by strong FDI growth and portfolio investment pushed USD-IDR to 9,069 at the end of the year 2011. The USD-IDR had previously touch record low level at 8,464 on August along with JCI which touch it’s highest ever level at 4,193.44. Global sentiment, however, reverse the movement on along with JCI which fell from its record high level to its low on 3,269.45 on October. Despite the volatile movement, JCI successfully closed at 3,821.99 at year end, up 3.2. Despite the relative modest return compared to return on 2010, JCI was perform superbly compared to regional and global indices which closed down with 15 - 25 range. Strong portfolio investment is the driver behind a good stock market return in the past two years. demikian penting pula untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. Pemerintah juga telah meluncurkan program MP3EI, peta jalan road map menuju pembangunan infrastruktur Indonesia hingga tahun 2014. Cerahnya prospek ekonomi Indonesia, didukung dengan penerapan kebijakan fiskal yang sehat dan menguatnya kemampuan Indonesia dalam membayar hutang akhirnya memberi imbas positif, yakni meningkatnya peringkat kredit Indonesia yang diikuti dengan kembalinya peringkat investasi yang diberikan oleh Moody’s and Fitch. Pencapaian yang luar biasa ini bahkan terjadi di tengah berlanjutnya krisis ekonomi global dan menurunnya peringkat kredit banyak negara berkembang. PMA akan terus menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia, setelah mengalami peningkatan sebesar 11,5 YoY pada tahun 2011. Tingginya arus investasi yang ditandai dengan tingginya angka pertumbuhan PMA dan portofolio investasi telah mendorong nilai tukar USD-IDR ke angka 9.069 pada akhir tahun 2011. Angka ini sebelumnya sempat menyentuh rekor terendah 8.464 pada bulan Agustus, bersamaan dengan rekor tertinggi IHSG yakni 4.193,44. Akan tetapi, adanya sentimen global membalikkan situasi sehingga IHSG jatuh dari tingkat tertingginya ke angka 3.269,45 pada bulan Oktober. Walaupun ada pergerakan yang volatil, namun IHSG berhasil ditutup pada angka 3.821,99 pada akhir tahun, atau meningkat 3,2. Terlepas dari imbas hasil yang relatif rendah dibandingkan tahun 2010, IHSG masih lebih baik dibandingkan situasi pasar modal regional dan global yang melemah antara 15 - 25. Portofolio investasi yang kuat adalah pendorong terciptanya imbal hasil yang baik dalam dua tahun terakhir. Dec 00 Oct 01 Aug 02 Jun 03 Apr 04 Feb 05 Dec 05 Oct 06 Aug 07 Jun 08 Apr 09 Feb 10 Dec 10 Portfolio Investment in USDmn Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 150 TINJAUAN KEUANGAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ On the contrary, Indonesian bond market continues to perform very well as our newly acquired investment grade title get some traction to international investment community. Our bond market yield fell to 6.1 on Dec’ 11 versus 7.6 on Dec’ 10. The superb performance is continued during the first two months of 2012 where the yield had touched 5.0 in the beginning of February 2012. Slower growth outlook favor the fixed income market as opposed to equity market, while relatively low debt to GDP, relatively stable political, and good domestic condition prolong investment appeal on our bond market. Sebaliknya, pasar obligasi Indonesia masih menunjukkan kinerja yang sangat baik, terlebih setelah Indonesia berhasil meraih peringkat investasi sehingga menarik perhatian dari masyarakat investor dunia. Imbal hasil pasar obligasi Indonesia menurun menjadi 6,1 pada bulan Desember 2011 dari 7,6 pada bulan Desember 2010. Kinerja yang baik ini terus berlanjut hingga dua bulan pertama tahun 2012, dimana imbal hasil menyentuh angka 5,0 di awal bulan Februari 2012. Perkiraan akan terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi membuat pasar investasi pendapatan tetap lebih menarik dibandingkan pasar ekuitas. Sedangkan dengan jumlah hutang yang relatif rendah dibandingkan GDP, ditunjang situasi politik yang stabil, kondisi dalam negeri yang kondusif, maka investasi jangka panjang seperti di pasar obligasi akan lebih menarik. Syr 10yr 20yr Jan 11 Feb 11 Mar 11 Apr 11 May 11 Jun 11 Jul 11 Aug 11 Sep 11 Oct 11 Nov 11 Dec 11 Jan 12 Feb 12 Deposit Growth Loans Growth Jan 01 Aug 01 Mar 02 Oct 02 May 03 Dec 03 Jul 04 Feb 05 Apr 06 Nov 06 Aug 08 Mar 09 Oct 09 May 10 Dec 10 Jun 07 Jan08 Jul 11 Feb 12 USD IDR JCI Jan 11 Apr 11 Jun 11 Aug 11 Sep 11 Oct 11 Jan 12 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 151 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ FINANCIAL REVIEW Ready to Support the Structural Growth Banking Sector Review Banking sector, which the basic importance for the economy is to provide financing by converting short term fund into longer term investment and loans, are the beneficial of structural economic development of Indonesia. Growing per capita income will support consumption going forward, while the growing investment which sparked by the nation economic development needs and conducive investment climate are both provide a clear business potential for banks. We should also note that Indonesian banks currently run a very basic business model, accompanied by strong capital. For all of those reasons, we have a strong ground to believe that Indonesian banks are very strong and ready to support Indonesian structural growth going forward. Siap Mendukung Pembangunan Struktural Tinjauan Sektor Perbankan Sektor perbankan, yang fungsi paling mendasar dalam ekonomi adalah menyediakan pembiayaan dengan mengubah dana jangka pendek menjadi investasi jangka panjang dan pinjaman, adalah sektor yang diuntungkan oleh adanya pembangunan struktur ekonomi Indonesia. Tumbuhnya pendapatan per kapita akan mendukung pertumbuhan tingkat konsumsi, sementara pertumbuhan investasi yang dipacu kebutuhan pembangunan nasional, serta iklim investasi yang mendukung jelas akan menjadi potensi bisnis bagi dunia perbankan. Kami juga mencatat bahwa perbankan Indonesia saat ini dioperasikan dengan model bisnis yang sangat mendasar dan dengan permodalan yang kuat. Karena alasan-alasan tersebut, kami sangat yakin bahwa ke depannya perbankan Indonesia sangat kokoh dan siap menunjang pertumbuhan struktural Indonesia. Pada tahun 2011, perbankan mencatat statistik yang menggembirakan dengan total pinjaman meningkat 24,6 menjadi Rp 2200 triliun, sementara total pendanaan tumbuh 19 YoY menjadi Rp 2.784 triliun, dan menghasilkan 79 LDR. Pinjaman investasi meningkat 33, sementara pinjaman modal kerja dan pinjaman konsumtif masing- masing meningkat 21 dan 24. Perbankan Indonesia juga dikenal dengan tingkat profitabilitasnya yang tinggi, dengan ROA mencapai 3,0. Kualitas aset yang baik juga terbukti dari menurunnya NPL dari 39bps menjadi 2,1 dengan nilai Yoy stabil pada angka Rp 52 triliun. On 2011, banks provide an encouraging statistics with total loans grew 24.6 to Rp 2,200 trillion, while total funding grew 19 YoY to Rp 2,784 trillion, resulting in 79 LDR. Investment loans was up 33, while working capital and consumer loans grew where the investment loans as the fastest growing segment up 33 YoY, followed by 21 and 24 increase in working capital and consumer loans. Indonesian banks are also known for its high profitability level with ROA reaching 3.0. A good asset quality also evidence with NPL figures fell by 39bps to 2.1 with the absolute figures stable on year-over-year basis at Rp 52 trillion. Jan 06 Jun 06 Nov 06 Apr 07 Sep 07 Feb 08 Jul 08 Dec 08 May 09 Oct 09 Mar 10 Aug 10 Jan 11 Jun 11 Nov 11 BI Rate Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 152 TINJAUAN KEUANGAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 2011 was also marked by ever lower BI Rate which touched 6.0 on December. Easing inflation and enough liquidity are the main reason for the central bank to cut its benchmark rate. The central bank also keenly supported Indonesian banks to provide lower lending rate to boost economic growth going forward. Many have worried that those policy might sparked inflation in the next 12 – 18 months period as strong loans growth might push up the consumer staples prices going forward. The development, however, should be perceived as a positive signal if we successfully develop our infrastructure. Combined strong infrastructure and low real lending rates should result in strong economic growth. From capital perspectives, Indonesia has a very strong banking sector with 16.1 CAR ratio of which 90 - 95 tier-1 capital. The total system leverage is very low at 7.8x while national banks leverage ratio stood between 6x – 11x ranges, implied a bulk of capital is in place to bear the business risk. On capital quality, Indonesian banks also very high when compared to regional and international banks. As a matter of fact, Indonesian banks capital structure is basically consist of retained earnings and paid up capital for tier-1, while account sub-ordinate debt as a tier-2 capital. This structure is even more conservative when compared to proposed Basel III capital standard. Tahun 2011 juga ditandai rendahnya tingkat suku bunga BI Rate yakni 6,0 pada bulan Desember. Tingkat inflasi yang relatif rendah serta likuiditas yang tinggi adalah alasan mengapa BI menurunkan tingkat suku bunganya. BI juga mendorong bank-bank Indonesia untuk menyediakan bunga pinjaman yang lebih terjangkau untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Banyak pihak khawatir jika kebijakan tersebut dapat menimbulkan inflasi dalam 12 – 18 bulan ke depan karena bila jumlah pinjaman meningkat maka harga kebutuhan pokok juga akan terdongkrak naik. Akan tetapi bila kita mampu membangun infrastruktur yang kuat didukung dengan suku bunga pinjaman yang rendah maka kita dapat memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Dari sisi permodalan, Indonesia memiliki sektor perbankan yang kuat dengan CAR ratio 16,1 dimana 90 hingga 95 di antaranya adalah modal inti tier-1. System leverage total sangat rendah yakni 7,8x sementara leverage ratio bank-bank nasional berada pada kisaran 6 – 11x, yang berarti tersedia permodalan dalam jumlah besar siap untuk menanggung risiko bisnis yang mungkin terjadi. Kualitas modal bank-bank Indonesia juga sangat baik bila dibandingkan dengan perbankan regional dan internasional. Bahkan, struktur modal perbankan Indonesia biasanya terdiri dari laba ditahan dan modal disetor, sedangkan akun while account hutang subordinasi menjadi modal tambahan tier-2. Struktur ini bahkan lebih konservatif dibandingkan dengan yang diusulkan dalam Basel III. Jan 03 Aug 03 Mar 04 Oct 04 May 05 Dec 05 Jul 06 Feb 07 Sep 07 Apr 08 Nov 08 Jun 09 Jan 10 Aug 10 Mar 11 Oct 11 CAR Ratio Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 153 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ FINANCIAL REVIEW Sisi positif perbankan Indonesia juga tercermin dari kenyataan bahwa mayoritas bisnis di Indonesia saat ini masih menggunakan model tradisional brick and mortar sehingga 75 - 90 pendapatan bank berasal dari pinjaman untuk ekonomi riil, sedangkan fee based income terutama berasal dari biaya administrasi untuk akun pinjaman dan tabungan, karena biasanya bank- bank Indonesia tidak mempunyai produk yang terkait pasar modal. Bisa disimpulkan bahwa model bisnis yang dijalankan di Indonesia lebih banyak terpengaruh oleh dinamika ekonomi domestik. Bersiap Untuk Tahap Selanjutnya Strategi dan Rencana bank bjb Kami memperkirakan persaingan akan meningkat namun secara keseluruhan kondisi masih dapat ditangani. Pinjaman inkremental mencapai Rp 435 triliun pada tahun 2011, sedangkan deposito inkremental mencapai Rp 446 triliun. Pertumbuhan yang setimbang antara deposito inkremental dan pinjaman inkremental telah terjadi sejak tiga tahun terakhir sehingga LDR stabil sejak 2008. Dengan turunnya imbal hasil obligasi serta biaya dana cost of fund secara keseluruhan, kami percaya bank-bank menengah punya peluang besar untuk tumbuh. The positive side of Indonesian banks also reflected on facts that Indonesia currently run a brick and mortar business model where 75 - 90 of banks income comes from loans to real economy, while fee based income mainly comes from administration fee of loans and savings account product as Indonesian banks generally not operates any capital market linked products. Hence, we could say that our business model is more affected by domestic than international economic dynamics. Getting Ready for the Next Level bank bjb Strategic and Plans We expect the increasing competition but the overall condition should be manageable going forward. Incremental loans reached Rp 435 trillion on 2011, while incremental deposit reached Rp 446 trillion. A more balance growth between incremental deposit and incremental loans is evidence in the past three years which result in stabilizing LDR since 2008. Combine with falling bond yield and overall cost of fund, we believe there is a big room to grow for mid-sized banks going forward. 2011-2012 2013-2014 2015 BuildingEstablishment New Infrastructure Leading in Service As One of the Big 10 Banks A National Bank Leading in Service and Performance Leading in Service and Performance National Bank Matching the 10 Biggest Banks in areas: •฀ HR฀CompetenceIT •฀ Services •฀ Bank฀bjb ‘Incorporated’ Developing฀HR Competence, IT Infrastructure, and organization for: •฀ Micro฀฀SME฀Financing •฀ Consumer฀฀Commercial฀ Banking •฀ Treasury฀฀ International Strategy Strategy Strategy R oad M ap A Strong Sustainable Growth and Profitable National Bank Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 154 TINJAUAN KEUANGAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ To catch the growth potential on structural story of Indonesia, we have strategic plans with vision of transforming bank bjb into a full services financial powerhouse as stated on our vision to create a strong sustainable growth and profitable national bank which leading in service and performances. We divide the vision into three important milestones as follow 1 building new infrastructure 2 providing equal service level to 10 big banks 3 to be a national bank leading in service and performance. bank bjb will focus on developing its core competencies on providing micro loans while maintaining its core civil servant loans market. bank bjb also put a strong strategic focus to develop its current account and savings account market share by enhancing our product and service and tapping into a new customer based. Along with those two strategic focuses, bank bjb currently build branches across Indonesia for funding purpose while focusing its effort on loans for West Java and Banten area, which include B usiness and S trategic a lliances A Strong Sustainable Growth and Profitable National Bank Support Strategy Risk Management and Compliance Improving฀HR฀Competencies Through Extensive Training Program฀฀Profesional฀Hire฀ Program Developing IT Infrastructure and e-banking Services Networking Expansion and Services Improvement Enhance Communication with Investor Sustainable Profit and Growth SME Micro Financing •฀Deepening฀Our Presence on West Java and Banten Area •฀Developing฀ Waroeng BJB •฀MSME฀Financial฀ Institution Strategic Alliances and Acquisition Intstitutional Commercial Banking •฀Improving฀Loans฀ Process •฀Risk฀Management฀ and Debtor Rating System Consumer Loans •฀Strengthening฀Our฀ Position on Civil Servent Loans •฀Centralized฀and฀ Electronic Loans Infrastructure •฀Multi฀Finance฀ Company Acquisition Consumer Deposit •฀Rebranding,฀ Network Expansion and Service Excellence •฀Aggresive฀Sales฀and฀ Promotion •฀Pricing฀Strategy Treasury and International •฀Providing฀ Trade Finance, Remittances and Dealing Services for Customer and Investor. •฀Strategic฀Alliances฀ with corresponden Bank Remittance Agencies Subsidiary Companies •฀Acquisition฀ of Insurance and Securities Companies to Provide฀All-in-฀One฀ Banking Services Untuk menangkap potensi pertumbuhan struktural di Indonesia, kami telah menyusun rencana strategis dengan visi mengubah bank bjb menjadi penyedia jasa keuangan lengkap, sebagaimana yang tercantum dalam visi perusahaan, yakni menjadi bank nasional yang mempunyai pertumbuhan berkelanjutan dan profitabilitas yang kuat, dan menjadi yang terdepan dalam layanan dan kinerja. Kami membagi visi tersebut menjadi tiga bagian penting, yakni 1 membangun infrastruktur baru 2 menyediakan layanan sekelas bank-bank 10 besar 3 menjadi bank nasional yang terdepan dalam layanan dan kinerja. bank bjb akan fokus membangun kompetensi inti yakni menyediakan pinjaman mikro sambil mempertahankan pasar pinjaman untuk pegawai negeri. bank bjb juga menyusun strategi untuk meningkatkan pangsa pasar rekening koran dan rekening tabungan dengan jalan meningkatkan kualitas produk dan layanan, serta membangun basis nasabah baru. Sejalan dengan fokus dari kedua strategi tersebut, bank bjb saat ini tengah membangun jaringan kantor cabang di seluruh Indonesia Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 155 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ FINANCIAL REVIEW untuk pendanaan, sementara untuk pinjaman akan difokuskan pada Jawa Barat dan Banten, termasuk dengan membangun jaringan cabang micro bernama Waroeng bjb yang ditujukan untuk pedagang-pedagang di pasar tradisional. Strategi ini disusun sedemikian rupa karena Jawa Barat dan Banten mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang kuat karena meningkatnya tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan masyarakat kelak menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Fakta bahwa bank bjb dimiliki oleh Pemda Jawa Barat dan Banten juga menjanjikan peluang investasi yang besar. Kami percaya bahwa kami dapat menjalankan peran sebagai profit center dan agen pembangunan ekonomi bila kami bertransformasi menjadi bank nasional. Ke depannya, kami akan melanjutkan peningkatan operasional melalui pengembangan infrastruktur IT dan SDM sejalan dengan inisiatif-inisiatif baru dalam meningkatkan layanan. Kami melakukan pembinaan karyawan secara serius melalui kegiatan pelatihan in-house dan menjadikan self-development sebagai salah satu point dalam KPI. Kami juga terus mengembangkan produk dan layanan dengan mengubah kantor-kantor cabang, memberikan internal awards untuk bagian frontline, serta meluncurkan produk dan layanan baru. developing micro branches called Waroeng bjb to finance wet market traders. This strategic focus is based on believe that West Java and Banten area has a strong economic development potential as growing income, along with better education level should provide a good business opportunity going forward. The facts that we are owned by provincial and municipal government across this area also promise a strong potential comes from growing investment theme. We believe that we could fulfil our role both as profit centre and economic development agent as we transform ourselves into a national bank. Going forward, we are going to continue our operational improvement through IT infrastructure and human resources development along with new initiatives on enhancing services. We seriously trained our employee through inclusion of in-house training into our activities and self-development requirements into personal KPI. We also continue to develop our product and services through revamping our branches, internal awards for frontliner, as well as launching new products and services. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 156 TINJAUAN KEUANGAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Informasi Keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan Informasi keuangan bank bjb 2011 yang mengandung kejadian luar biasa Selama tahun 2011 terdapat beberapa kejadian yang bersifat luar biasa yang berdampak pada kinerja keuangan 2011. Kejadian yang pertama adalah perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris bank bjb, dimana pada manajemen baru tersebut telah disusun roadmap bank bjb menuju ‘A Strong Sustainable Growth and Profitable National Bank’. Hal ini tentu saja berdampak pada perubahan strategi dan fokus bisnis sehingga pada tahun 2011 bank bjb mengalami peningkatan kinerja keuangan khususnya asset sebesar 25,33 dibandingkan dengan tahun 2010. Yang kedua, perubahan struktur organisasi berdasarkan SK Direksi Nomor 454SKDIR-PS2011 yang didalamnya termasuk penambahan Divisi Institusional dan Divisi Credit Risk Reviewer serta pembentukan kanwil. Dengan perubahan struktur organisasi tersebut, maka terdapat beberapa bisnis proses yang diubah. Ketiga, Penerbitan Obligasi VII pada bulan Februari 2011 sebesar Rp 2 triliun yang meliputi 3 series diantaranya: •฀ Series฀7A฀Rp฀฀฀฀276.000.000.000,-฀ •฀ Series฀7B฀Rp฀฀฀฀601.000.000.000,-฀ •฀ Series฀7C฀Rp฀1.123.000.000.000,-฀ Dampak perubahan bunga atau perubahan lainnya yang sifatnya material terhadap pendapatan bersih dan฀ Laba฀ Operasional฀ dalam฀ kurun฀ waktu 2 tahun terakhir Sepanjang tahun 2011 suku bunga kredit perbankan cenderung mengalami penurunan sedangkan suku bunga Deposito relatif stabil. Begitu pula dengan bank bjb yang menurunkan suku bunga khususnya tingkat suku bunga deposito untuk special rate yang dilakukan pada bulan April 2011 dan suku bunga counter rate pada bulan November 2011 turun sekitar 0,25 sampai dengan 0,5. Kebijakan ini dilakukan seiring dengan semakin meningkatnya brand image bank bjb di mata masyarakat sebagai salah satu bank Nasional yang sedang berkembang dengan cukup pesat sehingga bargaining power bank bjb semakin kuat dan mampu sejajar dengan bank-bank nasional lainnya. Penurunan tingkat suku bunga special rate dan counter Financial Information Company and Subsidiary The financial information pertaining extraordinary event in 2011 During the year 2011 there were some extraordinary events that are affecting the financial performance of 2011. The first event is a change in the composition of the Boards of Commissioners and Board of Directors of bank bjb, where the new management has prepared a bank bjb roadmap to ‘A Strong Profitable Growth and Sustainable National Bank’. This is of course an impact on changes in business strategy and focus so that in the year 2011 bjb bank’s financial performance improved in particular assets of 25.33 compared to 2010. Secondly, changes in organizational structure based on the Decree No. 454 SKDIR-PS2011 Directors which includes the addition of the Institutional Division and the Division of Credit Risk Reviewer and the establishment of Regional Offices. With these organizational changes, there are some business processes are changed. Third, the issuance of Bonds VII in February 2011 amounting to Rp 2 trillion, which includes three series are: •฀ 7A฀Series฀Rp฀฀฀฀276,000,000,000,-฀ •฀ 7B฀Series฀Rp฀฀฀฀601,000,000,000,-฀ •฀ 7C฀Series฀Rp฀1,123,000,000,000,-฀ The impact of interest rate changes or other changes that are material to the net income and operating profit in the period of 2 years Throughout the year 2011 bank lending rates tend to decrease, while deposits interest rates are relatively stable. Similarly bank bjb to cut interest rates, especially special rates for time deposit that conducted in April 2011 and the counter interest rate in November 2011 decreased by approximately 0.25 to 0.5. This policy was carried out in line with the increasing bank bjb brand image in the public eye as one of the national bank that is growing quite rapidly so that the bank bjb’s bargaining power getting stronger and able to align with other national banks. Decline in interest rates both special rate and counter rate impact on the amount of Deposits Under Management in April for about 2.05, but in year to year the number of Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 157 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ FINANCIAL REVIEW rate tersebut berdampak pada penurunan jumlah Kelolaan DPK pada bulan April sekitar 2,05, namun secara year to year jumlah DPK posisi Desember 2011 meningkat 19,31 dibandingkan dengan posisi Desember 2010. Penurunan suku bunga tersebut tidak berpengaruh pula secara signifikan terhadap pendapatan bank bjb. Peningkatan pendapatan bank bjb lebih banyak dipengaruhi oleh kenaikan volume bisnis dan pertumbuhan asset produktif bank bjb. Tabel berikut memperlihatkan komposisi pendapatan bunga dan syariah serta beban bunga dan syariah Perusahaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008. Uraian 31 Desember December 31 Description 2008 2009 2010 2011 Pendapatan Bunga dan Syariah 3,079,494 3,944,548 4,894,312 5,977,050 Interest Income and Sharia Beban Bunga dan Bagi Hasil Syariah 1,253,624 1,841,510 2,254,731 2,915,841 Interest Expenses and Sharing Sharia Pendapatan Bunga dan Syariah Bersih 1,825,870 2,103,038 2,639,581 3,061,209 Net Interest Income and Sharia Pendapatan Operasional Lainnya 174,708 262,083 306,401 240,168 Others Operational Income Beban Operasional Lainnya 1,200,443 1,410,138 1,755,444 2,026,483 Others Operational Income Laba Operasional 800,135 954,983 1,190,538 1,274,894 Operational Income Laba sebelum Beban Pajak Penghasilan 818,946 985,377 1,219,628 1,319,816 Income Before Tax Laba Bersih 542,162 709,106 890,171 962,260 Net Income Pendapatan Selama tahun 2011, bank bjb dan anak perusahaan berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 1,32 triliun, atau meningkat sebesar 8,21 dari tahun 2010. Laba sebelum pajak ini berasal dari pendapatan bunga dan syariah bersih dan pendapatan operasional lainnya. Pendapatan Bunga dan Syariah Pendapatan bunga dan syariah bank bjb untuk periode 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 5.977.050 juta. Pendapatan bunga dan syariah terbesar disumbangkan oleh Pendapatan Bunga Atas Kredit Yang Diberikan kepada konsumen dan penempatan pada bank lain. positions Deposits increased 19.31 in December 2011 compared with the position in December 2010. The rate cut also does not affect significantly to the income bank bjb. Improved bank bjb earnings more influenced by the increase in business volume and growth bank bjb’s earning assets. This table shows composition of interest income and revenue sharing sharia as well as interest and sharia revenue sharing expenses for the period ended at December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008. Income During 2011 bank bjb and its subsidiary has generated income before tax Rp 1.32 trillion increase 8.21 compared to 2010. Earning before tax primarily from interest and sharia revenue sharing and other income. Interest Income and Sharia Interest income and revenue sharing bank bjb at 31 December period is Rp 5,977,050 million. The interest income and revenue sharing were primarily contributed from interest income from consumer loan and interbank placement. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 158 TINJAUAN KEUANGAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Pendapatan Bunga dan Syariah-bersih Pendapatan bunga dan syariah bersih merupakan pendapatan yang berasal dari pendapatan bunga dan syariah serta pendapatan komisi dan provisi setelah dikurangi dengan beban bunga dan bagi hasil syariah. Pendapatan bunga dan syariah bersih bank bjb untuk periode Desember 2011 sebesar Rp 3.061.209 juta. Pendapatan฀Operasional฀Lainnya Pendapatan operasional lainnya merupakan pendapatan non bunga yang berasal dari pendapatan provisi dan komisi selain dari kredit yang diberikan, keuntungan dari penjualan surat berharga, pendapatan transaksi valuta asing dan pendapatan operasional lainnya. Tabel berikut memperlihatkan perbandingan pendapatan operasional lainnya bank bjb dan anak perusahaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008. Uraian 31 Desember December 31 Description 2008 2009 2010 2011 Provisi dan komisi selain dari kredit yang diberikan 144.357 236.195 204.145 180.278 Fees and commissions from loans Penerimaan Kembali Aset yang telah Dihapus Buku - - 28.689 42.545 Recovery from Assets Written-Off Keuntungan dari penjualan surat berharga yang diperdagangkan - 2.851 41.388 - Income from sales securities Pendapatan transaksi valuta asing 22.380 16.227 13.698 10.751 foreign exchange Income Lain-lain 7.971 6.810 18.480 6.594 others Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 174.708 262.083 306.401 240.168 Total others operational income Net Interest and Sharia Income Net Interest income and sharia is income which is from interest income and sharia as well as commission and provision income after deducted by interest expenses and a revenue sharing sharia is Rp 3,061,209 million. Other฀Operational฀Income Other operating income is non interest earning which is from fees and provisions income which is not from loans, sale of bonds, foreign exchange, or other operating income. The table shows comparison other operating income of bank bjb and its subsidiary between the period ended at December 31, 2011, 1010, 2009, and 2008. Pendapatan Bunga dan Syariah Bersih Net Interest Income and Sharia +15,97 Laba Operasional Operational Income +7,09 3.079.494 5.977.050 4.894.312 3.944.548 Pendapatan Bunga dan Syariah Net Interest Income and Sharia Rp Juta Rp million 08 09 11 10 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 159 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ FINANCIAL REVIEW Other operating income for period of December 2011 is Rp 240,168 million. This revenue primarily from fees and commission which is not from Rp 180,278 million and others Rp 6,594 million. Other operating income is for one year period until December 31, 2011. Other operating income is from fees and commission and fee which is not from loans and includes administration fees from savings, ATM charges, and fund transfer, as well as profit from sale of securities. Other฀Operating฀Expenses Others operating expenses bank bjb and its subsidiary for a period ended at December 31, 2011 is Rp 2,026,483 million. This operating expenses primarily from salary expenses and facilities of Rp 762,652 million, general and administrative expenses of Rp 785,168 million and provision for possible losses of financial assets and non financial Rp 340,719 million. Pendapatan operasional lainnya untuk periode Desember 2011 adalah sebesar Rp 240.168 juta. Pendapatan ini sebagian besar berasal dari provisi dan komisi selain dari kredit yang diberikan sebesar Rp 180.278 juta dan lain- lain sebesar Rp 6.594 juta. Pendapatan operasional lainnya tersebut adalah selama 1 tahun dari 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011. Pendapatan operasional lainnya merupakan pendapatan dari provisi dan komisi serta fee selain dari kredit yang diberikan yang diantaranya berasal dari transaksi tabungan, ATM dan transfer dana, serta peningkatan atas keuntungan dari penjualan surat berharga. Beban฀Operasional฀Lainnya Beban operasional lainnya bank bjb dan anak perusahaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 2.026.483 juta. Beban operasional ini sebagian besar berasal dari beban tenaga kerja dan tunjangan sebesar Rp 762.652 juta, beban umum dan administrasi sebesar Rp 785.168 juta dan penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan non keuangan sebesar Rp 340.719 juta. Uraian 31 Desember December 31 Description 2008 2009 2010 2011 Beban Operasional Lainnya Other Operating Expenses Beban Tenaga kerja dan tunjangan 605.636 711.253 696.880 767.652 Labour Chargers Subsidy Beban Umum dan administrasi 348.692 433.486 555.563 785.168 General Administrative Expenses Laba Bersih Net Income +8,1 Laba Bersih Net Income 542.162 962.260 890.171 709.106 08 09 11 10 Rp Juta Rp million Penerimaan Kembali Aset yang telah Dihapus Buku Recovery from Assets Written-Off 48,3 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 160 TINJAUAN KEUANGAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Uraian 31 Desember December 31 Description 2008 2009 2010 2011 Penyisihan Pembalikan Kerugian Penurunan Nilai Atas Aset Keuangan Dan Non Keuangan 110.658 160.184 381.356 340.719 Allowance for Losses on Decrease in Value of Financial Asset Kerugian Yang Belum Direalisasikan Atas Penurunan Nilai Wajar Surat Berharga Yang Diperdagangkan 20.512 - - Unrealized Losses to Decrease the Value of Fair Trading Securities Kerugian dari Penjualan Surat Berharga yang Diperdagangkan - - - 147 Loss on sale of Held-for-Trading Marketable Securities Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai atas Komitmen dan Kontinjensi 18.723 7.402 5.072 35.873 Allowance For Losses on Decrease In The Value of Commitment and Contingency Beban Lainnya 96.222 97.813 116.573 173.670 Other Expenses Jumlah Beban Operasional Lainnya 1.200.443 1.410.138 1.755.444 2.026.483 Total Other Operational Expenses Laba Bersih Pada tahun 2011, bank bjb dan anak perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 962.260 juta yang meningkat sebesar 8,1 dibanding tahun sebelumnya. Pengelolaan Aset Tabel berikut menunjukkan komposisi aset bank bjb dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008. Uraian 31 Desember December 31 Description 2008 2009 2010 2011 Kas 1.049.539 1.386.775 1.374.719 1.725.621 Cash Giro pada Bank Indonesia 2.095.787 1.347.701 2.719.321 3.673.929 Current Account in Bank Indonesia Giro pada bank lain - bersih 16.747 178.414 201.924 108.013 Current Account in Others bank Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain- setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai 3.507.881 6.764.918 12.546.470 7.779.255 Placement in Bank Indonesia and Other Banks minus Provisions Losses Surat berharga - setelah dikurangi Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai 2.892.623 2.627.916 1.089.946 4.007.065 Securities - Net of Allowance for Impairment Losses Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - - 1.322.876 7.394.694 Securities under Resale Agreement Kredit yang Diberikan Loans - Pihak-pihak yang Berelasi 1.392 702.268 559.475 475.431 Related Parties - - Pihak Ketiga 15.834.145 18.222.719 21.506.842 26.523.035 Third Parties - 15.835.537 18.924.987 22.066.317 26.998.466 Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai 289.618 388.780 574.526 507.900 Allowance for impairment losses 15.545.919 18.536.207 21.491.791 26.490.566 Pembiayaan Syariah Sharia Financing - Pihak-pihak yang Berelasi 12 3 849 1.571 Related Parties - - Pihak Ketiga 593.520 706.978 1.602.553 1.764.664 Third Parties - 593.532 706.981 1.603.402 1.766.235 Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai 16.205 19.653 24.990 33.444 Allowance for impairment losses 577.327 687.328 1.578.412 1.732.791 Tagihan Akseptasi - setelah Dikurangi Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai - - 14.556 78.715 Acceptances Receivable - Net of Allowance for Impairment Losses Penyertaan Saham - Bersih 6.412 29.498 30.834 28.850 Net Investment Aset tetap-setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan 456.369 527.855 549.014 559.884 Fixed Assets, Net of Accumulated Depreciation Aset Pajak Tangguhan - Bersih 3.553 45.431 48.216 37.174 Differed Tax Asset Aset Lain-lain - Bersih 183.892 324.961 477.621 832.101 Net Other Asset Jumlah Aset 23.043.489 32.457.004 43.445.700 54.448.658 Total Assets Net Profit In 2011, bank bjb and its subsidiary has generated profit of Rp 962,260 million which is increased 8.1 compared to previous years. Asset Management This table shows asset composition of bank bjb and its subsidiary on December 31, 2008, 2009 , 2010 dan 2011. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 161 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ FINANCIAL REVIEW Jumlah Aset Pada tahun 2011, total aset bank bjb dan anak perusahaan adalah Rp 54.448.658 juta yang terdiri dari 52,83 Kredit yang diberikan dan 14,29 penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain. Nilai total aset ini meningkat Rp 11. 002.958 juta atau 25,33 dari Rp 43.445.700 pada tahun 2010. Peningkatan aset ini terutama disebabkan oleh kenaikan dana pihak ketiga sebesar Rp 7.089.315 juta atau 22,19 bila dibandingkan per 31 Desember 2010 yang berjumlah Rp 31.953.462 juta. Aset Likuid Aset likuid dimaksudkan untuk memenuhi komitmen kepada nasabah dan pihak lainnya, baik untuk kebutuhan uang tunai transaksi melalui ATM, pembayaran kembali dana pihak ketiga, pemberian pinjaman dan memenuhi kebutuhan likuiditas lainnya. Adapun komposisi aset likuid bank bjb dan anak perusahaan terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan surat berharga dalam portofolio di perdagangkan. Uraian 31 Desember December 31 Description 2008 2009 2010 2011 Aset Likuid Liquid Asset Rupiah 5.935.458 9.497.497 16.640.561 13.164.578 Rupiah Mata Uang Asing 310.095 181.550 201.967 123.982 Foreign Currency Jumlah Aset Likuid – Gross 6.245.553 9.679.047 16.842.528 13.288.560 Total Liquid Asset Total Asset The total asset of bank bjb and its subsidiary in 2011 is Rp 54,448,658 million consisted of 52.83 of loans disbursement and 14.29 placement in Bank Indonesia and other banks. The total asset increase Rp 11,002,958 million or 25.33 from Rp 43,445,700 in the year of 2010. The increase of assets is primarily from the increase of third party of Rp 7,089,315 million or Rp 22.19 compared to 31 December 2010 of Rp 31,953,462 million. Liquid Assets Liquid asset is purposed for fulfil commitment to the customers and other parties, in cash ATM transaction, third party payment, loans, and other liquidity requirement. The composition liquid assets of bank bjb and its subsidiary consists of cash, current account in Bank Indonesia, current account in other banks, interbank placement and trading securities. Jumlah Aset Total Assets +25,33 Kredit Loans +22,34 26.040.869 54.448.658 43.445.700 32.457.004 08 09 11 10 Jumlah Aset Total Asset Rp Juta Rp million Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 162 TINJAUAN KEUANGAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Loans Total bank loans given by bank bjb and its subsidiary as per December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008 can be seen in the following table: Aset Produktif Aset produktif terdiri atas saldo aset likuid kecuali kas dan giro pada Bank Indonesia ditambah saldo surat berharga dalam portofolio dimiliki hingga jatuh tempo, kredit konvensional dan pembiayaan syariah yang diberikan dan penyertaan saham serta komitmen dan kontijensi pada rekening administratif yang mempunyai risiko kredit. Berikut perkembangan jumlah aset produktif per 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008. Uraian 31 Desember December 31 Description 2008 2009 2010 2011 Aset Produktif On Balance Sheet Productive Asset On balance Sheet Giro pada bank lain – Bersih 19.125 178.414 201.924 108.013 Current Account in other Banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain – Bersih 3.827.603 6.764.918 12.546.470 7.779.255 Placement in BI and Others Banks Surat berharga – Bersih 2.887.668 2.627.916 1.089.946 4.007.065 Securities Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - - 1.322.876 7.394.694 Securities under resale agreement Kredit yang diberikan – Bersih 15.545.919 18.536.207 21.491.791 26.490.566 Net Loans Pembiayaan syariah – Bersih 577.327 687.328 1.578.412 1.732.791 Net Sharia Financing Tagihan Akseptasi – Bersih 14.556 78.715 Net Acceptance Receivable Penyertaan saham – Bersih 29.791 29.498 30.834 28.850 Net Invesment in share Jumlah On Balance Sheet 22.887.433 28.824.281 38.276.810 47.619.949 Total On Balance Sheet Off Balance Sheet Off Balance Sheet Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan 1.529.459 1.963.323 2.453.519 2.996.914 Loan Facility is not used to debitur Irrevocable letter of credit yang masih berjalan 1.131 2.059 1.338 96.724 Current LC Garansi yang diterbitkan 939.283 668.301 706.025 772.278 Warranty issued Jumlah Off Balance Sheet 2.469.873 2.633.683 3.160.882 3.865.916 Total Off Balance Sheet Jumlah Aset Produktif 25.357.306 31.457.964 41.437.692 51.485.865 Total Earning Asset Kredit Yang Diberikan Jumlah kredit yang diberikan bank bjb dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008 dapat dilihat pada tabel berikut: Uraian 31 Desember December 31 Description 2008 2009 2010 2011 Kredit yang diberikan – Gross 16.429.069 19.631.968 23.669.719 28.764.701 Loans Dikurangi penyisihan kerugian 305.823 408.433 599.516 541.344 Allowance Losses Kredit yang diberikan – Bersih 16.123.246 19.223.535 23.070.203 28.223.357 Net Loans Earning Assets Earning Assets Productive assets consist of the balance of liquid assets except cash and demand deposits Current at Bank Indonesia plus the balance of the portfolio securities held to maturity, conventional loan and Islamic Financing Syariah facilities, equity investments, commitments and contingencies at the administrative account with the credit risk. This following table growth of productive asset period December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 163 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ FINANCIAL REVIEW Penyaluran Dana Posisi kredit yang diberikan bank bjb dan anak perusahaan Bersih pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 28.223.357 juta yang terdiri dari kredit yang diberikan – gross sebesar Rp 28.764.701 juta dan penyisihan kerugian sebesar Rp 541.344 juta. Posisi kredit yang diberikan bank bjb dan anak perusahaan Bersih per 31 Desember 2011 meningkat sebesar Rp 5.153.154 juta atau 22,34 dibandingkan per 31 Desember 2010 sebesar Rp 23.070.203 juta. Peningkatan kredit Bersih yang diberikan bank bjb terutama disebabkan oleh peningkatan kredit konsumsi, peningkatan kredit modal kerja bank bjb dan anak perusahaan sejalan dengan strategi dan kebijakan bank bjb dalam meningkatkan kredit kepada sektor riil. Keberhasilan ini diakibatkan karena penerapan strategi bank bjb dalam mendistribusikan Kredit Mikro Utama dengan mempergunakan jangkauan seluruh cabang, cabang pembantu serta memanfaatkan jaringan BPR dan koperasi melalui linkage program. Berikut ini dijabarkan kredit yang diberikan berdasarkan sektor: Uraian 31 Desember December 31 Description 2008 2009 2010 2011 Pertanian 48.712 204.144 235.490 288.287 Agriculture Pertambangan 16.863 17.360 36.509 205.781 Mining Industri 129.801 294.544 382.091 525.206 Industry Listrik, gas dan air 186.351 254.980 37.987 133.515 Electric, Gas and Water Konstruksi 445.850 707.112 967.916 1.143.567 Construction Perdagangan 905.916 1.724.677 2.732.189 3.339.241 Trade Pengangkutan dan Pergudangan 559.964 567.341 522.950 276.767 Transportation and Warehouse Jasa dunia usaha 371.422 777.739 1.249.772 1.767.377 Business Service Jasa-jasa sosial 111.732 223.866 284.376 387.338 Social Service Lain-lain 13.652.458 14.860.205 17.220.439 20.697.622 Others Jumlah kredit yang diberikan – Gross 16.429.069 19.631.968 23.669.719 28.764.701 Total Loans Sektor lain-lain diatas adalah sektor yang ditujukan ke pasar ritel dan pasar konsumtif, yang terbagi menjadi sebagai berikut: Lending Outstanding loans Net of bank bjb and its subsidiary on December 31, 2011 amounted to Rp 28,223,357 million, which consists of loans - gross of Rp 28,764,701 million and allowance for losses amounting to Rp 541,344 million. Outstanding bank loans of bjb and its subsidiary Net as of December 31, 2011 an increase of Rp 5,153,154 million or 22.34 compared to December 31, 2010 of Rp 23,070,203 million. The increase of loan enhancements Net given by the bank mainly caused by the increase of consumer credit, loan enhancements, bank bjb and its subsidiary working capital which is in line with bank policy and strategy of bjb in increasing loan to the real sector. This success mainly as a result of the implementation strategy of bank bjb in distributing Main Micro loan using the reach of all branches, sub branches and network of rural banks and the cooperative through a linkage program. The following loans are adjusted based on the business sector: Others sectors is a sector destined for the market retail and consumer market is divided as follows: Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 164 TINJAUAN KEUANGAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Uraian 31 Desember December 31 Description 2008 2009 2010 2011 Graha Bhakti 508.770 217.488 101.340 51.310 Graha Bhakti Purna Bhakti 391.896 433.830 439.083 535.055 Purna Bhakti Guna Bhakti 11.682.954 13.557.695 15.141.206 17.802.383 Guna Bhakti Kredit Sektor Lainnya 815.615 309.665 853.988 1.633.467 Other Sector Credit Jumlah Kredit-Gross 13.399.235 14.518.678 16.535.617 20.022.215 Total Loans - Kredit Graha Bhakti merupakan fasilitas kredit yang diberikan kepada para PNS berpenghasilan tetap untuk keperluan pembangunan atau renovasi rumah. - Kredit Purna Bhakti merupakan fasilitas kredit yang diberikan kepada para pensiunan yang gajinya dibayarkan melalui Bank. - Kredit Guna Bhakti merupakan fasilitas kredit yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil PNS berpenghasilan tetap untuk keperluan konsumer, seperti biaya sekolah, pembelian peralatan rumah tangga dan sebagainya. - Pembayaran kredit tersebut di atas sebagian besar dilakukan melalui pemotongan gaji bulanan oleh Bank. Secara sub sektoral, sektor kredit konsumtif yang antara lain terdiri dari Kredit Multigriya Bhakti adalah fasilitas kredit bagi para pegawai negeri berpenghasilan tetap untuk keperluan pembangunan atau renovasi rumah tinggal atau pembelian kavling, Kredit Purna Bhakti adalah fasilitas kredit bagi para pensiunan yang gajinya disalurkan melalui bank bjb, Kredit Guna Bhakti adalah fasilitas kredit bagi para pegawai negeri berpenghasilan tetap untuk keperluan konsumtif, seperti untuk biaya sekolah, pembelian alat-alat rumah tangga dan lain-lain serta kredit Wira Usaha Bhakti adalah fasilitas kredit bagi para pegawai negeri sipil berpenghasilan tetap yang memiliki bidang usaha sampingan atau yang membuka usaha jasa sosial masyarakat dokter, bidan baik yang bersangkutan maupun suami atau isterinya. Kredit Guna Bhakti untuk keperluan konsumtif masih memegang porsi terbesar dalam alokasi pemberian kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2011 yakni mencapai 88,91 dari jumlah portofolio kredit konsumsi. - Graha Bhakti Loan is a loan facility granted to the fixed-income civil servants for building or renovating houses. - Purna Bhakti Loan is a loan facility granted to Retirees whose salary is paid through the bank. - Guna Bhakti Loan is a loan facility granted to Civil Servants PNS for consumer purposes, such as school fees, purchase of household appliances and so forth. - Payment of loan mentioned above are mostly done through monthly payroll deductions by the bank. By sub-sector, consumer loan sectors consist of Multigriya Bhakti Loan, a loan facility for the fixed-income civil servants for who need to build, renovate or purchase of residential plots and Purna Bhakti Loan, a loan facility for pensioners whose salary is disbursed through the bank bjb, Guna Bhakti Loan is a loan facility for the fixed-income civil servants for consumptive purposes, such as school fees, household equipment and others as well as loan Wira Bhakti Enterprises is a loan facility for the fixed-income civil servants who have sideline business or who opened the business community social services doctors, midwives, either concerned or the husband or wife. Guna Bhakti Loan for consumptive purposes still holds the largest share in the allocation of loan granted on December 31, 2011 reaching 88.91 of total portfolio loans. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 165 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ FINANCIAL REVIEW Pengelolaan Kewajiban Tabel berikut memperlihatkan komposisi kewajiban bank bjb dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008: Uraian 31 Desember December 31 Description 2008 2009 2010 2011 Kewajiban segera 320.762 662.211 685.700 950.513 Current Liability Simpanan nasabah dan simpanan nasabah syariah 18.347.050 23.718.912 31.953.462 39.042.777 Saving and Sharia Simpanan dari bank lain 2.322.237 2.323.050 3.353.645 5.298.687 Saving Others bank Kewajiban akseptasi - - 14.556 78.715 Payable Efek hutang yang diterbitkan-bersih 1.683.408 1.744.253 1.745.936 2.742.993 Securities Issued Pinjaman yang diterima 35.886 11.101 12.585 173.998 Loan Received Penyisihan kerugian penurunan nilai komit- men dan kontinjensi 24.699 32.101 37.173 1.300 Allowance Losses Hutang pajak 128.816 51.704 32.870 54.679 Tax Payable Kewajiban lain-lain 696.141 775.454 613.726 717.897 Other Liability Jumlah Kewajiban 23.558.999 29.318.786 38.449.653 49.061.559 Total Liability Jumlah Kewajiban Jumlah kewajiban bank bjb dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 49.061.559 juta meningkat sebesar Rp 10.611.906 juta atau 27,60 bila dibandingkan dengan jumlah kewajiban bank bjb dan anak perusahaan per 31 Desember 2010 sebesar Rp 38.449.653 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya simpanan dan simpanan nasabah syariah nasabah sebesar Rp 7.089.315 juta atau 22,19. Peningkatan simpanan nasabah per 31 Desember 2011 sebagai akibat dari peningkatan pemasaran dan promosi yang efektif diantaranya melalui program penarikan undian. Simpanan Nasabah Tabel berikut memperlihatkan komposisi simpanan nasabah bank bjb dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember, 2011, 2010, 2009 dan 2008: Uraian 31 Desember December 31 Description 2008 2009 2010 2011 Giro 7.405.206 8.272.288 7.610.327 11.168.241 Current Account Tabungan 3.139.322 3.802.574 4.876.716 6.270.783 Saving Account Deposito Berjangka 7.802.522 11.644.050 19.466.419 21.603.753 Time Deposits Jumlah Simpanan Nasabah 18.347.050 23.718.912 31.953.462 39.042.777 Total Saving Liability Management The following table shows the composition of bank bjb and its subsiadiary liabilities on December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008: Total Liabilities bank bjb and its subsidiary’s total liabilities at December 31, 2011 was Rp 49,061,559 million, an increase of Rp 10,611,906 million or 27.60 when compared with total liabilities of the bank bjb and its subsidiary as of December 31, 2010 amounted to Rp 38,449,653 million. The increase was mainly caused by increasing customer deposits amounted Rp 7,089,315 million or 22.19. Increased customer deposits as of December 31, 2011 as a result of increased marketing and effective promotion of them through the drawing program. Customers Deposit The following table shows the composition of bank bjb and its subsidiary customer deposits as per December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008: Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 166 TINJAUAN KEUANGAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Jumlah simpanan nasabah bank bjb dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 39.042.777 juta yang terdiri dari simpanan dari Giro dan Tabungan sebesar masing-masing Rp 11.168.241 juta dan Rp 6.270.783 juta. Jumlah simpanan nasabah bank bjb dan anak perusahaan per 31 Desember 2011 meningkat sebesar Rp 7.089.315 juta atau 22,19 bila dibandingkan dengan simpanan nasabah bank bjb per 31 Desember 2010 yang berjumlah Rp 31.953.462 juta. Tabungan Pada tanggal 31 Desember 2011 bank bjb dan anak perusahaan telah berhasil menghimpun simpanan nasabah dalam bentuk tabungan sebesar Rp 6.270.783 juta atau meningkat sebesar Rp 1.394.067 juta atau 28,59 dibandingkan per 31 Desember 2010. Deposito Berjangka Per 31 Desember 2011, bank bjb dan anak perusahaan berhasil menghimpun dana masyarakat dalam bentuk deposito berjangka sebesar Rp 21.603.753 juta, meningkat sebesar Rp 2.137.334 juta atau naik 10,98 dibandingkan per 31 Desember 2010 Rp 19.466.419 juta. Peningkatan Deposito bank bjb disebabkan adanya peningkatan agresivitas pelaksanaan strategi pemasaran dan perluasan jaringan kerja dengan membuka kantor-kantor cabang di luar Jawa Barat dan Banten. Perkembangan Ekuitas Tabel berikut memperlihatkan komposisi ekuitas bank bjb dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008. Uraian 31 Desember December 31 Description 2008 2009 2010 2011 Ekuitas Equity Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.495.598 1.583.896 2.424.073 2.424.073 Paid Full-up Capital Agio saham – bersih setelah biaya emisi saham - - 823.423 823.423 Premium on share capital - net of shares issuance costs Modal disetor lainnya 45.503 228.258 - - Others Paid-up Capital Saldo laba Profit Balance - Telah ditentukan penggunaannya 398.607 570.283 806.651 1.164.886 Appropriated - Belum ditentukan penggunaannya 542.162 755.781 936.846 962.260 Unappropriated Jumlah Ekuitas 2.481.870 3.138.218 4.990.993 5.374.642 Total Equity Total customer deposits at the bank bjb and its subsidiary on December 31, 2011 amounted Rp 39,042,777 million consisting of Current Account and Saving Account of Rp 11.168.241 million and Rp 6.270.783 million. Total bank bjb and its subsidiary customer deposits as of December 31, 2011 increased by Rp 7,089,315 million or 22.19 when compared to bank bjb deposits as of December 31, 2010 which amounted Rp 31,953,462 million. Savings On December 31, 2011 bank bjb and its subsidiary managed to collect deposits from customer of Rp 6,270,783 million or an increase Rp 1,394,067 million or 28.59 as December 31, 2010 compared to December 31, 2010. Time Deposits As of December 31, 2011, the bank bjb and its subsidiary managed to raise society in the form of time deposits of Rp 21,603,753 million, an increase of Rp 2,137,334 million or an increase of 10.98 as of December 31, 2010 compared to Rp 19,466,419 million. The increase in bank deposits mainly caused by the aggressiveness of marketing strategies implementation and expansion of network by opening branch offices outside of West Java and Banten. Equity Growth The following table shows the composition of the bank bjb equity on December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 167 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ FINANCIAL REVIEW Ekuitas Ekuitas bank bjb dan anak perusahaan pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 5.374.642 juta, meningkat sebesar Rp 383.649 juta atau meningkat sebesar 7,69 bila dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp 4.990.993 juta. Peningkatan ini disebabkan karena adanya saldo laba ditahan yang menambah jumlah cadangan bank bjb. Kemampuan฀Membayar฀Obligasi Jumlah Obligasi yang terhutang per 31 Desember 2011 adalah Rp 2.750.000 juta. bank bjb telah memperoleh peringkat obligasi dari PT. Pemeringkat Efek Indonesia per 31 Desember 2011 adalah AA- Stable Outlook. Peringkat obligasi bank bjb dapat dilihat pada tabel berikut: Obligasi Bond Nominal Nominal Tanggal Pencatatan di Bursa Listing date Peringkat Rat- ings Obligasi Bond Status Obligasi III Rp 150.000 juta 25 April 2000 BBB- Bond III Lunas Paid Obligasi IV Rp 1.000.000 juta 6 Oktober 2005 BBB+ Bond IV Lunas Paid Obligasi V Rp 1.000.000 juta 11 Desember 2006 A Bond V Lunas Paid Obligasi VI Rp 750.000 juta 13 Juli 2009 A+ Bond VI berjalan outstanding Obligasi VII Rp 2.000.000 juta 9 Februari 2011 iDAA- Bond VII berjalan outstanding Equity The equity of bank bjb in 2011 amounted to Rp 5,374,642 million, an increase of Rp 383,649 million or increased by 7.69 compared to the bank’s equity in 2010 of Rp 4,990,993 million. The increase was due to the retained earnings that increase the amount of bank bjb reserves . Bonds Paying Ability Total bonds payable as of December 31, 2011 is Rp 2,750,000 million. bank bjb has obtained a bond rating of AA-Stable Outlook from PT Credit Rating Indonesia as of December 31, 2011. bank bjb bond ratings can be seen in the following table: Giro Current Account +46,75 Tabungan Saving Account +28,59 2,481,870 5.387.099 4.990.992 3.138.218 08 09 11 10 Jumlah Ekuitas Total Equity Rp Juta Rp million Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 168 TINJAUAN KEUANGAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ BBB+ dan BBB- “Efek Hutang dengan Peringkat BBB didukung oleh kemampuan obligor yang memadai relatif dibandingkan entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, namun kemampuan tersebut dapat diperlemah oleh perubahan keadaan bisnis dan perekonomian yang merugikan”. A dan A+ “Efek hutang dengan peringkat A memiliki dukungan kemampuan obligor yang kuat relatif dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, namun cukup peka terhadap perubahan keadaan yang merugikan”. AA- “Efek hutang dengan peringkat AA- memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangkan panjang relatif dibandingkan terhadap obligor Indonesia lainnya, namun memiliki perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan”. Tanda minus - “Tanda minus - menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan”. Tanda plus + “Tanda plus menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan diatas rata-rata kategori yang bersangkutan.” Pada tanggal 25 Mei 2011 berdasarkan surat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia Pefindo nomor 510PEF- DirXI2011, Panitia Pemeringkat PT Pefindo menaikkan peringkat obligasi bank bjb dari A+ menjadi AA- Double A Minus, Stable Outlookyang berarti “Efek hutang jangka panjang dengan peringkat AA memiliki kualitas kredit sedikit di bawah peringkat tertinggi, didukung oleh kemampuan obligor yang sangat kuat untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, relatif dibandingkan entitas Indonesia lainnya. BBB + and BBB- “Debt Securities with a rating of BBB is supported by adequate obligor ability compared to other Indonesian entities to comply with the obligation financially long term in accordance with the agreement, but Traffic can be mitigated by changes in business conditions and economic disadvantage”. A and A + “Debt securities rated A has strong support obligors ability compared to other Indonesian entities to comply with long-term financial obligations in accordance with the agreement, but it is quite sensitive to change due to a disadvantage conditions”. AA- “Debt securities rated AA- has strong support obligors ability compared to other Indonesian entities to comply with long-term financial obligations in accordance with the agreement, but it is different from the highest rating”. The minus sign - “Indicates that the ratings given relatively weak and below the average for the relevant category”. The plus sign + “Indicates that the ratings given relatively strong and above the average of the relevant category.” On May 25, 2011 based on a letter from PT Pemeringkat Efek Indonesia Pefindo, number 510PEF-DirXI2011, mentioned that the Rating Committee of PT Pefindo raise bank bjb bond rating from A + to AA- Double A Minus, Stable Outlook which means “long-term debt securities with a rating of AA have credit quality slightly below the highest rating, supported by a very strong ability of obligor to meet its long-term financial obligations in accordance with the agreement, Indonesia relative to other entities. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 169 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ FINANCIAL REVIEW Kolektibilitas Tingkat kolektibilitas piutang bank bjb pada tahun 2011 setelah adanya perubahan proses evaluasi penurunan nilai kredit yang dilakukan sehubungan dengan penerapan PSAK No.55 revisi 2006 dengan dilakukannya penilaian penurunan kredit secara individual, 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008 dapat dilihat pada tabel berikut: Uraian 31 Desember December 31 Description 2008 2009 2010 2011 Lancar 15.806.339 19.064.000 22.962.040 27.749.535 Current Dalam perhatian khusus 494.838 181.490 268.139 664.483 Special mention Kurang lancar 10.514 184.887 46.447 66.924 Substandard Diragukan 19.112 28.401 70.888 65.347 Doubtful Macet 98.266 173.190 322.205 218.412 Loss Jumlah kredit yang diberikan – Gross 16.429.069 19.631.968 23.669.719 28.764.701 Loans - Gross Penyisihan Kerugian 289.618 408.433 599.516 541.344 Allowance For Losses Jumlah kredit yang diberikan – Bersih 16.139.451 19.223.535 23.070.203 28.223.357 Loans – Netto Kolektibilitas kredit yang diberikan yang dikategorikan sebagai Non Performing Loan NPL, adalah kredit yang diberikan dengan kategori kurang lancar, diragukan dan macet sebagaimana yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia pada tahun 2001 menetapkan batas maksimum NPL - Netto untuk bank-bank di Indonesia adalah 5,0. Adapun NPL bank bjb pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Uraian 31 Desember December 31 Description 2008 2009 2010 2011 NPL - Gross 115.569 369.701 439.540 350.683 NPL - Gross Rasio NPL - Gross 0,73 1,96 1,86 1,21 Rasio NPL - Gross NPL - Netto 15.312 145.683 68.642 117.935 NPL - Netto Rasio NPL - Netto 0,10 0,77 0,29 0,41 Rasio NPL - Netto Jumlah kredit yang diberikan – Gross 15.835.537 19.631.968 23.669.719 28.764.701 Jumlah kredit yang diberikan – Gross Catatan: Perhitungan rasio NPL untuk 31 Desember 2009, 2008 mengacu pada SE BI Nomor 710DPNP tanggal 31 Maret 2005 yang mana kredit kepada bank lain bukan merupakan komponen rasio NPL untuk 31 Desember Collectibility bank bjb collectability level in 2011 after a change in loan impairment evaluation process conducted in compliance with SFAS 55 revised 2006 with the assessment done by an individual loan impairment, December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008 can be seen in the table follows: The collectibility of loans are classified as Non Performing Loan NPL, is a category of loans with substandard, doubtful and loss as determined by Bank Indonesia. Bank Indonesia in 2001 set a maximum limit NPL - Net to the banks in Indonesia is 5.0. As for the NPL bank bjb on December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008 are as follows: Notes: NPL ratio was calculated for December 31, 2009, 2008 refer to the SE BI Number 710DPNP March 31, 2005 in which loans to other banks is not a component of the NPL ratio for December 31, 2011, 2010 NPL ratio Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 170 TINJAUAN KEUANGAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 2011, 2010 perhitungan rasio NPL mengacu pada SE BI Nomor 1211DPNP tanggal 31 Maret 2010 yang mana kredit kepada bank lain merupakan komponen pada perhitungan rasio NPL. Rasio-rasio Keuangan Berikut tabel yang menunjukkan rasio keuangan bank bjb pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008 menurut ketentuan Bank Indonesia: Uraian Description 2008 2009 2010 2011 Description CAR 14,97 20,94 22,85 18,36 CAR ROA 3,31 3,24 3,15 2,65 ROA ROE 24,98 28,09 24,95 21,00 ROE NIM 8,45 7.63 7,32 6,89 NIM NPL GROSS 0,78 1,97 1,86 1,21 NPL GROSS NPL NET 0,11 0,76 0,29 0,41 NPL NET BOPO 75,41 77.30 76,60 80,02 BOPO LDR 89,44 82,47 71,14 72,95 LDR ASET PRODUKTIF BERMASALAH TERHADAP TOTAL ASET PRODUKTIF 0,56 1,25 1.11 0,73 PRODUCTIVE NON-PERFORMING ASSETS TO TOTAL EARNING ASSETS ASET TETAP TERHADAP MODAL 32,78 30,81 20,45 23,22 FIXED ASSETS TO CAPITAL Rasio Kecukupan Modal CAR Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.321PBI2001 tanggal 13 Desember 2001 ditetapkan bahwa bank wajib menyediakan modal minimum atau CAR sebesar 8,00 dan bank bjb berhasil mencapai rasio CAR melebihi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Non Performing Loan NPL NPL adalah kredit yang diberikan dan pembiayaan syariah dengan kategori Kurang Lancar, Diragukan dan Macet seperti yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia pada tahun 2001 menetapkan batas maksimum NPL Netto untuk bank-bank di Indonesia adalah 5,00. Rasio Rentabilitas Rasio imbal hasil aset ROA pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar 2,65, 3,15, 3,24 dan 3,31. Peningkatan ini disebabkan karena adanya peningkatan pendapatan bersih Perseroan yang mengalami pertumbuhan yang lebih besar dibandingkan peningkatan aset. calculations based on Bank Indonesia Circular No. 12 11DPNP dated March 31, 2010 in which loans to other banks is a component in the calculation of the NPL ratio. Financial Ratio The following table shows the financial ratios bjb bank on December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008 under the terms of Bank Indonesia: Capital Adequacy Ratio CAR Bank Indonesia’s decree No.321PBI2001 December 13 2001, stipulated that the bank must provide a minimum capital or CAR of 8.00, bank bjb CAR is managed to reach beyond the provisions set by Bank Indonesia. Non Performing Loan NPL Ratio NPLs are loans and Sharia financing that are by category, substandard, doubtful and considered as losses as determined by Bank Indonesia. In 2001, Bank Indonesia s a maximum limit of NPLs net for banks operating in Indonesia at 5.00. Profitability Ratios The ratio of return on assets ROA of the bank on December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008 amounted to 2.65, 3.15, 3.24 and 3.31 respectively. The increase is due to an increase in net income of the Company that experienced greater growth than to the increase in assets. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 171 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ FINANCIAL REVIEW Rasio imbal hasil ekuitas ROE pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008 adalah sebesar 21,00, 24,95, 28,09 dan 24,98. Rasio Net Interest Margin NIM Rasio Net Interest Margin NIM termasuk anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar 6,89, 7,32, 7,63, dan 8,45. Penurunan NIM pada tahun 2011 disebabkan oleh peningkatan rata-rata aktiva produktif lebih tinggi dari peningkatan pendapatan bunga bersih. Penurunan NIM pada tahun 2010 terutama disebabkan oleh peningkatan rata-rata aktiva produktif yang lebih tinggi dari peningkatan bunga bersih. Rasio฀BOPO Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO termasuk anak perusahaan adalah rasio untuk mengukur tingkat efisiensi yang dicapai. BOPO per 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008 berturut-turut adalah sebesar 80,02, 76,60, 77,30 dan 75,41. Rasio BOPO Perusahaan terus dijaga dalam batas yang sehat. Rasio Pinjaman Terhadap Dana Yang Dihimpun LDR Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang dihimpun LDR termasuk anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008 adalah sebesar 72,95, 71,14, 82,47 dan 89,44. Rasio LDR yang meningkat dari tahun 2010 ke tahun 2011 menunjukkan besarnya upaya bank bjb dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga perantara keuangan sedangkan pada tahun 2008 hingga 2010 rasio LDR mengecil dari tahun ke tahun yang disebabkan oleh pertumbuhan DPK lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Kredit. bank bjb telah memelihara LDR nya pada kondisi sehat sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia sehingga perusahaan dalam kondisi yang efektif dan efisien dalam menjalankan kegiatan usahanya. The ratio of return on equity ROE as at December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008 amounted to 21,00, 24.95, 28.09 and 24.98. Ratio of Net Interest Margin NIM Ratio of Net Interest Margin NIM, including subsidiary on December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008 amounted to 6.89, 7.32, 7.63 and 8.45 respectively. NIM declined in 2011 is due to the increase in average earning of assets that was higher than the increase in net interest income. NIM declined in 2010 mainly due to the increase in average earning assets that was higher than the increase in net interest. Operating฀Expenses฀to฀Operating฀Income฀ BOPO฀Ratio Ratio of Operating Expenses to Operating Income BOPO including its subsidiaries is a ratio to measure the level of efficiency achieved. BOPO as of December 31, 2011, 2010, 2009 and 2008 amounted to 80.02, 76.60, 77.30 and 75.41 respectively. Operating Expenses to Operating Income BOPO ratio of the company continues to be maintained at a healthy level. Loan to Deposit Ratio LDR The ratio of Loan to Deposit LDR of the bank, including its subsidiaries, on December 31, 2011, 2010, 2009 and 2011 amounted to 72.95, 71.14, 82.47 and 89.44 respectively. The LDR ratio increase from 2010 to 2011 shows the commitment of bank bjb to carry out its functions as a financial intermediary, while in 2008 until 20 10 the ratio of LDR decreases from year to year caused by the growth of deposits is higher than the growth of loan. bank bjb maintain its LDR in a healthy level in accordance to Bank Indonesia so the company can be running its business in an effective and efficient condition. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 172 TINJAUAN KEUANGAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Tingkat Kolektibilitas Piutang Rasio NPL Gross bank bjb pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar 1,21 sedangkan rasio NPL Netto bank bjb pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar 0,41. Perbaikan Rasio NPL Gross pada periode 31 Desember 2011 dibandingkan Rasio 31 Desember 2010 sebesar 1,86 dikarenakan adanya perbaikan kolektibilitas dari debitur yang non performing sebelumnya. Ikatan Material Untuk Investasi Data penempatan dana pada bank lain dalam bentuk surat berharga obligasi bank investasi per tanggal 31 Desember 2011: Surat Berharga Obligasi Tanggal Date Valuta Nominal Penempatan Nominal Placement Rate P.A Rate Securities Bond Terbit Jatuh Tempo Due Date BANK DANAMON I B 2007 19-Apr-07 19-Apr-12 IDR 25.000.000.000.00 10.600 BANK DANAMON I B 2007 BANK PANIN II B 2007 19-Jun-07 19-Jun-12 IDR 25.000.000.000.00 10.750 BANK PANIN II B 2007 BANK LAMPUNG II 2007 9-Nov-07 9-Nov-12 IDR 5.000.000.000.00 11.850 BANK LAMPUNG II 2007 BANK DKI V 2008 4-Mar-08 4-Mar-13 IDR 20.000.000.000.00 11.250 BANK DKI V 2008 BANK SULUT IV 2010 9-Apr-10 9-Apr-15 IDR 2.500.000.000.00 12.000 BANK SULUT IV 2010 BANK SULUT IV 2010 9-Apr-10 9-Apr-15 IDR 2.500.000.000.00 12.000 BANK SULUT IV 2010 BANK DANAMON II A 2010 9-Dec-10 9-Dec-13 IDR 25.000.000.000.00 8.750 BANK DANAMON II A 2010 BANK NAGARI VI 2010 13-Jan-11 13-Jan-16 IDR 20.000.000.000.00 9.875 BANK NAGARI VI 2010 BANK SULSEL I 2011 12-May-11 12-May-14 IDR 5.000.000.000.00 9.500 BANK SULSEL I 2011 BANK SULSEL I 2011 12-May-11 12-May-14 IDR 5.000.000.000.00 9.500 BANK SULSEL I 2011 BANK DKI VI 2011 17-Jun-11 17-Jun-14 IDR 24.000.000.000.00 9.250 BANK DKI VI 2011 BANK SUMUT III 2011 5-Jul-11 5-Jul-16 IDR 15.000.000.000.00 10.125 BANK SUMUT III 2011 BANK NTT I 2011 SERI B 8-Jul-11 8-Jul-14 IDR 15.000.000.000.00 9.900 BANK NTT I 2011 SERI B BANK RIAU 1 2011 8-Jul-11 8-Jul-16 IDR 12.000.000.000.00 10.400 BANK RIAU 1 2011 CIMB NIAGA 23-Dec-11 23-Dec-14 IDR 25.000.000.000.00 7.375 CIMB NIAGA MTN 1 BANDA ACEH 2011 29-Dec-11 1-Jan-13 IDR 50.000.000.000.00 9.200 MTN 1 BANDA ACEH 2011 Total Obligasi Bank 276.000.000.000.00 Total Bond The Collectability of Accounts Receivable NPL Ratio Gross of bank bjb including subsidiaries at December 31, 2011 amounted to 1.21 while the NPL ratio net of bank bjb on 31 December 2011 amounted to 0.41. NPL Ratio Improved in the period of December 31, 2011 compared to December 31, 2010 The ratio of 1.86 due to the improvement of the collectability of the earlier non-performing debtors. Commitment of Materials For Investment Placement at the others bank’s bonds as per December, 31 2011: Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 173 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ FINANCIAL REVIEW Penempatan dana pada bank lain dalam bentuk surat berharga obligasi non bank investasi per tanggal 31 Desember 2011: Surat Berharga Obligasi Tanggal Date Valuta Nominal Penempatan Nominal Placement Rate P.A Rate Securities Bond Terbit Jatuh Tempo Due Date PPGD XII SERI A 2007 4-Sep-07 4-Sep-17 IDR 2.000.000.000.00 10.025 DANAREKSA II 2007 DANAREKSA II 2007 25-Sep-07 25-Sep-12 IDR 25.000.000.000.00 10.875 PPGD XII SERI A 2007 MTN PEGADAIAN I 27-Sep-11 7-Nov-12 IDR 75.000.000.000.00 8.000 MTN PEGADAIAN I ANTAM SERIA 14-Dec-11 14-Dec-18 IDR 5.000.000.000.00 8.375 ANTAM SERIA ANTAM SERIA 14-Dec-11 14-Dec-18 IDR 10.000.000.000.00 8.375 ANTAM SERIA EXIM BANK SERI A 20-Dec-11 20-Dec-14 IDR 25.000.000.000.00 7.000 EXIM BANK SERI A EXIM BANK SERI A 20-Dec-11 20-Dec-14 IDR 25.000.000.000.00 7.000 EXIM BANK SERI A Total Obligasi Non Bank 167.000.000.000.00 Total Bond Non Bank Sumber dana yang digunakan dalam penempatan dana pada bank lain Dana yang digunakan untuk penempatan dalam bentuk surat berhargaobligasi, berasal dari ekses likuiditas yang dikelola oleh Divisi Treasury. Penempatan dana dalam bentuk surat berhargaobligasi, bertujuan untuk memperoleh optimalisasi return. Pengeluaran Investasi Lainnya Tabel di bawah menyajikan rincian pengeluaran investasi lainnya per 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008. Uraian 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Description Tanah 54.373 58.277 6.0936 6.0935 67.038 67.199 Land Bangunan 23.7871 332.203 352.515 376.809 406.058 435.680 Building Perlengkapan 22.0136 25.1566 327.108 380.727 414.475 491.428 Equipment Kendaraan 22.975 23.421 23.565 24.651 27.964 30.290 Vehicle Aset dalam Penyelesaian 60.476 1.971 10.716 36.647 56.386 38.074 Asset in Progress Jumlah 595.831 667.438 774.840 879.769 972.201 1.062.671 Total Source of funds used in the placement to other banks that are used for placement of funds in the form of securities bonds, derived from the excess liquidity which is managed by the Treasury Division. Placement of funds in the form of securities bonds, aiming to obtain the optimization of the return. Other฀Investment฀Expenses The table below provides details of other investment expenditure of December 31, 2007, 2008, 2009 and 2010. Placement at non bank bonds as per December, 31 2011: Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 174 TINJAUAN KEUANGAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Informasi dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan Sejak 31 Desember 2011 hingga Laporan Tahunan ini diterbitkan tidak terdapat kejadian material penting yang berdampak pada kinerja perusahaan dan menyebabkan risiko usaha di masa yang akan datang. Adapun Rencana Bisnis bank bjb pada tahun 2011 adalah salah satunya yaitu penyertaan modal kepada BPR yang berada di wilayah Jawa Barat dan Banten yang bertujuan untuk perluasan bisnis bank bjb kredit kepada masyarakat terutama di wilayah yang belum terdapat bank bjb dan Pengembangan Jaringan Kantor baik di dalam maupun di luar Pulau Jawa yang bertujuan untuk meningkatkan market share bank bjb dan memperluas jangkauan pelayanan. Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan Transaksi Dengan Pihak Afiliasi Dalam menjalankan kegiatan usahanya, bank bjb mempunyai transaksi-transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang meliputi pemberian kredit, penyertaan, serta penerimaan giro, tabungan dan deposito berjangka. Transaksi-transaksi tersebut di atas dilaksanakan dengan syarat dan kondisi serta jangka waktu yang sama seperti kepada pihak ketiga, kecuali transaksi pemberian jasa giro kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat yaitu terdapat perbedaan 1,0 lebih tinggi dari yang diberikan kepada pihak ketiga. Pemerintah Jawa Barat dan Banten giro kasda merupakan nasabah perusahaan yang memberikan kontribusi yang besar baik dari sisi dana, kredit maupun ekuitas. Selain memiliki portofolio dana yang cukup besar di bank bjb, memberikan kontribusi terhadap perkembangan kredit konsumtif yang besar, dimana para pegawainya dapat mengambil kredit dengan jaminan gaji yang telah dikelola oleh bank bjb, Pemerintah Provinsi Jawa Barat merupakan Pemegang Saham Pengendali bank bjb yang selama ini memberikan komitmen yang sangat tinggi terhadap perkembangan bank bjb. Dengan adanya kontribusi yang begitu besar terhadap bank bjb, maka pemberian jasa giro tersebut telah seimbang dibandingkan dengan pihak ketiga. Information and Material Facts that happened After the Reporting Date of Accountants From December 31, 2011 until the published date of the Annual Report, there are no significant material events that impact on corporate performance and lead to business risks in the future. One of the Business Plan of bank bjb in 2011 is a capital investment to BPR in West Java and Banten, which aims to expand business of bank bjb loan to the community, especially in areas that do not have any of bank bjb branches and Development Offices of both inside and outside Java that aims to increase market share and expand the scope of banks bjb service. Information of Material Transaction that has a Conflict of Interest and Transactions with Affiliated Parties In conducting its business, the bank bjb has transactions with affiliates, including lending, investments, and acceptance of demand deposits, savings and time deposits. Such transactions above implemented with the terms and conditions and the same timeframe as to third parties, except for transaction fees for current accounts to the Government of West Java province is the difference 1.0 higher than that given to any third party. Government of West Java and Banten Giro Kasda is a company that gives customers a great contribution both in terms of funds, loan and equity. In addition to large portfolio of funds in bank bjb, contributed to the development of a large consumer loan, where its employees can take loan with the guarantee of salaries that have been managed by the bank bjb, West Java Provincial Government is the Controlling Shareholder of bank bjb which has been extending a very high commitment to the development of the bank bjb. Given such a large contribution to the bank bjb, then the fees for current accounts had been balanced compared to the third party. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 175 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ FINANCIAL REVIEW Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya adalah: Pemberian kredit kepada karyawan dengan tingkat bunga yang kecil dibandingkan tingkat bunga yang dikenakan pada debitur lain, Tingkat suku bunga pada tahun 2010 dan 2011, rata-rata sebesar 6,50 annuitas bulanan dengan jangka waktu berkisar antara 3 sampai dengan 20 tahun. Kredit ini dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan. Keterangan 31 Desember December 31 Description 2010 2011 Kredit yang diberikan dan pembiayaan syariah Loans and sharia financing Karyawan kunci 1.366 3.297 Key employees Badan Usaha Milik Daerah 8.443 4.652 Regional owned company Badan-badan dan lembaga-lembaga pemerintah 7.452 83.198 Government institution Bank Perkreditan Rakyat 37.896 46.503 Rural bank BUMN atau pemerintah campuran 429.762 300.371 State owned company and government Pemerintah Daerah Tingkat II 75.405 38.981 Regional government level II Giro pada bank lain Current accounts with other banks Bank Pembangunan Daerah 335 812 Regional development bank Bank Umum 46.977 16.696 Bank Penempatan pada bank lain Placements with other banks Bank Pembangunan Daerah 980.050 455.000 Regional development bank Bank Umum 508 377.000 Bank Surat berharga Marketable securities Pemerintah Pusat 14.854 19.854 Central government BUMN - 15.000 State owned company Bank Pembangunan Daerah 30.000 176.058 Regional development bank Penyertaan saham Investments BPR dan PD-LPK 15.214 15.214 BPR and PD-LPK Simpanan nasabah, simpanan nasabah syariah, dan dana syirkah temporer Deposits from customers, deposits from customers - sharia, and temporary syirkah fund Giro Current accounts Pemerintah Pusat 53.526 42.226 Central government Pemerintah Daerah Tingkat I 1.079.652 3.038.212 Regional government level I Pemerintah Daerah Tingkat II 3.611.328 4.451.553 Regional government level II Badan-badan dan lembaga-lembaga pemerintah 79.040 139.504 Government institution BUMN atau pemerintah campuran 168.557 141.286 State owned company and government Badan Usaha Milik Daerah 98.968 69.946 Regional owned company Tabungan Savings Karyawan kunci 8.395 9.044 Key employees Pemerintah Pusat 953 1.456 Central government Pemerintah Daerah Tingkat I 962 3.066 Regional government level I Pemerintah Daerah Tingkat II 56.566 27.884 Regional government level II Badan-badan dan lembaga-lembaga pemerintah 12.119 28.520 Government institution BUMN atau pemerintah campuran 2.219 4.364 State owned company and government Badan Usaha Milik Daerah 7.560 10.033 Regional owned company Deposito berjangka Time deposits Karyawan kunci 10.600 7.214 Key employees Pemerintah Pusat 585.331 638.344 Central government Pemerintah Daerah Tingkat I 1.904.350 359.280 Regional government level I Pemerintah Daerah Tingkat II 676.196 1.225.405 Regional government level II Badan-badan dan lembaga-lembaga pemerintah 58.328 189.054 Government institution BUMN atau pemerintah campuran 4.059.896 4.145.236 State owned company and government Badan Usaha Milik Daerah 115.969 91.061 Regional owned company Transactions with related parties which include: loan to the employees of small interest rate than the interest rates charged on other debtors, interest rates on average per year in 2010 and 2011 are 6.50 monthly annuity for a period ranging from 3 to 20 years. These loans are paid back through monthly payroll deductions. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 176 TINJAUAN KEUANGAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Keterangan 31 Desember December 31 Description 2010 2011 Simpanan dari bank lain Deposits from other banks Giro Current accounts Bank Pembangunan Daerah 1.966 15.283 Regional development bank Bank Umum 9 13 Bank BPR 19.898 12.510 Rural bank Tabungan Savings BPR 63.616 76.803 Rural bank Deposito Deposits Bank Pembangunan Daerah - 500 Regional development bank BPR - 50.590 Rural bank Call Money Call Money Bank Pembangunan Daerah 1.897.000 3.056.000 Regional development bank Bank Umum 50.000 454.405 Bank Pinjaman yang diterima Borrowings Pemerintah Pusat 12.420 8.894 Central government Pemerintah Daerah Tingkat I - 165.000 Regional government level I Bank Umum 165 104 Bank Kebijakan Akuntansi Perusahaan dan Penerapan฀PSAK฀50฀฀55 Aset keuangan dan liabilitas keuangan Aset keuangan Bank terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, surat-surat berharga, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, penyertaan saham, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi dan aset lain-lain. Liabilitas keuangan Bank terdiri dari liabilitas segera, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, efek hutang yang diterbitkan, pinjaman yang diterima, dan liabilitas lain-lain. Bank menerapkan PSAK No. 55 Revisi 2006, ”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 50 Revisi 2006, ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” efektif sejak tanggal 1 Januari 2010, yang menggantikan PSAK No. 55 Revisi 1999, ”Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” dan PSAK No. 50, ”Akuntansi Investasi Efek Tertentu”. Dampak penyesuaian transisi atas penerapan awal PSAK No. 50 Revisi 2006 dan PSAK No. 55 Revisi 2006 dijelaskan: Company Accounting Policies dan Penerapan฀PSAK฀50฀฀55 Financial assets and liabilities The Bank’s financial assets consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, mar- ketable securities, marketable securities purchased under agreements to resell, investments in shares, loans, accept- ances receivable and other assets. The Bank’s financial liabilities consist of obligations due im- mediately, deposits from customers, deposits from other banks, acceptances payable, debt securities issued, bor- rowings and other liabilities. The Bank adopted PSAK No. 55 Revised 2006, “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and PSAK No. 50 Revised 2006, “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” with effect from January 1, 2010, which replaced PSAK No. 55 Revised 1999, “Accounting for Derivatives and Hedging Activities” and PSAK No. 50, “Accounting for Investments in Certain Debt and Equity Securities”, respectively. The effect of the transition adjustments on the initial adoption of PSAK No. 50 Revised 2006 and PSAK No. 55 Revised 2006 is discussed in: Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 177 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ FINANCIAL REVIEW Klasifikasi Sejak tanggal 1 Januari 2010, Bank mengklasifikasi aset keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: •฀ Aset฀ keuangan฀ yang฀ diukur฀ pada฀ nilai฀ wajar฀ melalui฀ laporan laba rugi komprehensif, yang memiliki 2 dua sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasi dalam kelompok yang diperdagangkan; •฀ Kredit฀yang฀diberikan฀dan฀piutang; •฀ Investasi฀dalam฀kelompok฀dimiliki฀hingga฀jatuh฀tempo; •฀ Aset฀ keuangan฀ yang฀ diklasiikasikan฀ dalam฀ kelompok฀ tersedia untuk dijual. Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: •฀ Diukur฀ pada฀ nilai฀ wajar฀ melalui฀ laporan฀ laba฀ rugi฀ komprehensif, yang memiliki 2 sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang telah diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; •฀ Liabilitas฀ keuangan฀ yang฀ dicatat฀ berdasarkan฀ biaya฀ perolehan diamortisasi. Kategori untuk diperdagangkan adalah aset dan liabilitas keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking. Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak dikelompokkan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya. Pada tanggal 31 Desember 2011, Bank dan entitas anak tidak memiliki aset keuangan tersedia untuk dijual. Di dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Classification Starting January 1, 2010, the Bank classified its financial assets in the following categories on initial recognition: •฀ Financial฀assets฀held฀at฀fair฀value฀through฀proit฀or฀loss,฀ which have 2 two sub-classifications, i.e. financial as- sets designated as such upon initial recognition and financial assets classified as held-for-trading; •฀ Loans฀and฀receivables; •฀ Held-to-maturity฀investments; •฀ Available-for-sale฀inancial฀assets. Financial liabilities are classified into the following catego- ries on initial recognition: •฀ Fair฀value฀held฀at฀fair฀value฀through฀proit฀or฀loss,฀which฀ has 2 sub-classifications, i.e. those designated as such upon initial recognition and those classified as held for trading; •฀ Financial฀liabilities฀measured฀at฀amortized฀cost. Held-for-trading are those financial assets and liabilities that the Bank acquires or incurs principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term, or holds as part of a portfolio that is managed together for short-term profit or position taking The available-for-sale category consists of non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in one of the other categories of financial assets. As of December 31, 2011, the Bank and its subsidi- ary do not have available-for-sale financial assets. Held-to-maturity category consists of non-derivative finan- cial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity which the Bank has the positive intent and ability to hold until maturity. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 178 TINJAUAN KEUANGAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Bank tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Pengakuan awal a. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasaan yang berlaku di pasar pembelian secara reguler diakui pada tanggal penyelesaian, seperti tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya. Pengukuran setelah pengakuan awal a. Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif diukur pada nilai wajarnya. b. Kredit yang diberikan dan piutang serta investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penghentian pengakuan a. Aset keuangan dihentikan pengakuannya jika: - Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau - Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and that the Bank does not intend to sell immediately or in the near term. Management determines the classification of its financial assets and liabilities at initial recognition. Initial recognition a. Purchases or sales of financial assets that require deliv- ery of assets within a time frame established by regu- lation or convention in the market place regular way purchases are recognized on the settlement date, i.e., the date that the companies commit to purchase or sell the assets. b. Financial assets and liabilities are initially recognised at fair value plus, for those financial assets not at fair value through profit and loss, directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets and liabilities depends on their classification. Subsequent measurement a. Available-for-sale financial assets and financial assets and liabilities measured at fair value through profit or loss are subsequently carried at fair value. b. Loans and receivables and held-to-maturity investments and financial liabilities measured at amortized cost us- ing the effective interest method. Derecognition a. Financial assets are derecognized when: - The rights to receive cash flows from the financial assets have expired; or - The Bank has transferred its rights to receive cash flows from the financial assets or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 179 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ FINANCIAL REVIEW diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga di bawah kesepakatan pelepasan pass through arrangement; dan - a Bank telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau b Bank tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset. Ketika Bank telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau di bawah kesepakatan pelepasan pass through arrangement, dan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset dan masih memiliki pengendalian atas aset, aset diakui sebesar keterlibatan Bank yang berkelanjutan atas aset tersebut. b. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Jika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan yang lain oleh pemberi pinjaman yang sama pada keadaan yang secara substansial berbeda, atau berdasarkan suatu liabilitas yang ada yang secara substansial telah diubah, seperti pertukaran atau modifikasi yang diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan perbedaan nilai tercatat masing-masing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Bank menghapusbukukan kredit atau aset produktif lainnya ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit dalam waktu dekat atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebit penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan ke dalam akun penyisihan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan di laporan posisi keuangan, sedangkan jika setelah tanggal laporan posisi keuangan dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya. without material delay to a third party under a ‘pass through arrangement’; and - Either a the Bank has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or b the Bank has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has trans- ferred control of the asset. When the Bank has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Bank’s continuing involvement in the asset. b. Financial liabilities are derecognized when they are extinguished, i.e. liabilities stated in the contract are released or cancelled or have expired. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognised in profit or loss. The Bank writes off loans or other earning assets when there is no realistic prospect of collection in the near future or the Bank’s normal relationship with the borrowers has ceased to exist. When a loan is deemed uncollectible, it is written off against the related allowance for impairment losses. Subsequent recoveries from loans previously written off, if in the current period are credited to the allowance for impairment losses on loans in the statements of financial position, but if after balance sheet date, are credited to other operating income. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 180 TINJAUAN KEUANGAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Pengakuan pendapatan dan beban a. Aset tersedia untuk dijual serta aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, pendapatan dan beban bunga diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasi dengan menggunakan suku bunga efektif. b. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual diakui secara langsung dalam ekuitas, kecuali keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari item moneter, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau adanya penurunan nilai. Pada saat aset keuangan dihentikan pengakuannya atau dilakukan penurunan nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. Reklasifikasi aset keuangan Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan. Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam periode berjalan atau dalam kurun waktu 2 dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut: a. dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana Income and expense recognition a. For available-for-sale securities and financial assets and liabilities held at amortized cost, interest income and interest expense is recognised in the consolidated statement of income using the effective interest rate method. b. Gains and losses arising from changes in the fair value of the financial assets and liabilities measured at fair value through profit or loss are included in the consoli- dated statement of income. Gains and losses arising from changes in the fair value of available-for-sale financial assets other than foreign exchange gains and losses from monetary items are recognised directly in equity, until the financial asset is derecognised or impaired. At the time the financial asset is derecognised or impaired, the cumulative gain or loss previously recognised in equity is recognised in consolidated statements of comprehensive income. Reclassification of financial assets The Bank shall not reclassify a financial instrument into or out of the fair value through profit or loss category while it is held or issued. The Bank can not classify financial assets as held to maturity investments, if in the current period or in the 2 two preceding years, held-to-maturity investments have been sold or reclassified in more than an insignificant amount before due date more than an insignificant amount if compared to the amount of held-to-maturity investment, unless that sale or reclassification is: a. conducted when the financial assets are close to matu- rity date or repurchase date where the change of inter- Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 181 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ FINANCIAL REVIEW perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; b. terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau c. terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisi- pasi secara wajar oleh Bank. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk di- jual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut di- hentikan pengakuannya. Saling hapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan dilakukan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. Pengukuran biaya diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok pinjaman, ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai pengakuan awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai. Pengukuran nilai wajar Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas dapat diselesaikan, diantara para pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi yang wajar pada tanggal pengukuran, termasuk didalamnya adalah nilai pasar dari est rate will not affect significantly its financial assets’ fair value; b. made after the Bank has obtained substantially all the principal amount of financial assets in accordance with the payment schedule or the Bank has obtained early payment; or c. related to specific events that occurred out of control of the Bank, non-recurring, and cannot be reasonably anticipated fairly by the Bank. Reclassification of financial assets from held-to-maturi- ty to available-for-sale category is recorded at fair value. Unrealized gains or losses are reported in equity up to derecognition of such financial assets. Offsetting Financial assets and liabilities are set off and the net amount is presented in the balance sheet when, and only when, the Bank has a legal right to set off the amounts and intends either to settle on a net basis or to realize the asset and settle the liability simultaneously. Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by the accounting standards. Amortized cost measurement The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective in- terest rate method of any difference between the initial amount recognised and the maturity amount, minus any reduction for impairment. Fair value measurement Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction on the measurement date, including the market value from the Interdealer Market Association IDMA or the given price Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 182 TINJAUAN KEUANGAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 182 Interdealer Market Association IDMA atau harga yang diberikan oleh broker quoted price dari Bloomberg dan Reuters pada tanggal pengukuran. Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar dari suatu instrumen dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen terkait. Suatu pasar dianggap aktif bila harga yang dikuotasikan tersedia sewaktu-waktu dari bursa, pedagang efek dealer, perantara efek broker, kelompok industri, badan pengawas pricing service or regulating agency dan merupakan transaksi pasar aktual dan teratur terjadi yang dilakukan secara wajar. Jika pasar untuk instrumen keuangan tidak aktif, Bank menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial serupa dan analisis arus kas yang didiskonto. Sejak tanggal 1 Januari 2010, kuotasi harga pasar yang sesuai bagi aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan diterbitkan biasanya sama dengan harga penawaran yang berlaku, sementara untuk aset yang akan diperoleh atau liabilitas yang dimiliki adalah harga permintaannya. Jika Bank memiliki aset dan liabilitas dimana risiko pasarnya saling hapus, maka Bank dapat menggunakan nilai tengah dari pasar sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan harga penawaran atau harga permintaan terhadap posisi terbuka atau neto net open position, dimana yang lebih sesuai. Sebelum tanggal 1 Januari 2010, aset dan liabilitas keuangan maupun long dan short position diukur pada nilai tengah dari harga pasar mid price. PSAK No. 50 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010 dan diterapkan secara prospektif. by brokers quoted price from Bloomberg and Reuters on the measurement date. When available, the Bank measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market for that instrument. A market is regarded as active if quoted prices are readily available from the stock exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulating agency and represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis. If a market for a financial instrument is not active, the Bank determines the fair value using a valuation technique. Valuation techniques include using the recent arm’s length transactions between knowledgeable, willing parties if available, reference to the current fair value of other instruments that are substantially the same and discounted cash flow analysis. Starting January 1, 2010, the appropriate quoted market price for an asset held or liability to be issued is usually the current bid price and, for an asset to be acquired or liability held, the current offer or asking price. When the Bank has asset and liability with off-setting market risk, the Bank can use middle-market prices to measure the fair value off- setting risk positions and apply bid or ask price to the net open positions as appropriate. Prior to January 1, 2010, financial assets and liabilities as well as long and short positions were measured at mid price. PSAK No. 50 Revised 2006, “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and PSAK No. 55 Revised 2006, “Financial Instruments: Recognition and Measurement” became effective for financial statements beginning on or after January 1, 2010 and should be applied prospectively. 183 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 183 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ The Transitional Provisions on the Initial Adoption of PSAK No. 50 Revised 2006 and PSAK No. 55 Revised 2006 in accordance with Technical Bulletin No. 4 that was issued by the Indonesian Institute of Accountants, provide additional guidance as follows: 1. Effective Interest Rate Calculation Effective interest rate calculation for financial instruments measured at amortized acquisition cost that were previously acquired and still have balances on January 1, 2010 is determined based on the future cash flows that will be received since the initial application of PSAK No. 55 Revised 2006 up to the maturity date of such financial instruments. 2. Derecognition Derecognized financial instruments before January 1, 2010 are not re-evaluated based on the derecognition provision in PSAK No. 55 Revised 2006. 3. Compound Financial Instruments Compound financial instruments that existed on January 1, 2010, should be separated between liability and equity component based on paragraph 11 of PSAK No. 55 Revised 2006. Such separation is determined based on the nature, conditions, requirements, and other matters on such financial instrument as of January 1, 2010. 4. Classification of Financial Instruments as Liability or Equity On January 1, 2010, the Bank has classified financial instruments as liability or equity in accordance with paragraph 11 of PSAK No. 50 Revised 2006. 5. Impairment of Financial Instruments On January 1, 2010, the Bank has determined the impairment of financial instruments based on the current conditions. The difference between the current impairment and the impairment based on the previous generally accepted accounting principles is recognized directly in the beginning balance of retained earnings at January 1, 2010. Ketentuan Transisi atas Penerapan Awal PSAK No. 50 Revisi 2006 dan PSAK No. 55 Revisi 2006 dilaksanakan sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Indonesia, memberikan tambahan pedoman di bawah ini: 1. Perhitungan Suku Bunga Efektif Perhitungan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi yang diperoleh sebelumnya dan masih bersaldo pada tanggal 1 Januari 2010 ditentukan berdasarkan arus kas masa depan yang akan diperoleh sejak penerapan awal PSAK No. 55 Revisi 2006 sampai dengan jatuh tempo instrumen keuangan tersebut. 2. Penghentian Pengakuan Instrumen keuangan yang sudah dihentikan pengakuannya sebelum tanggal 1 Januari 2010 tidak dievaluasi kembali berdasarkan ketentuan penghentian pengakuan dalam PSAK No. 55 Revisi 2006. 3. Instrumen Keuangan Majemuk Instrumen keuangan majemuk yang ada pada tanggal 1 Januari 2010 harus dipisahkan antara komponen liabilitas dan komponen ekuitas berdasarkan paragraf 11 PSAK No. 50 Revisi 2006. Pemisahan tersebut ditentukan berdasarkan sifat, kondisi, persyaratan, dan hal lainnya dari instrumen keuangan tersebut pada tanggal 1 Januari 2010. 4. Klasifikasi Instrumen Keuangan sebagai Liabilitas atau Ekuitas Pada tanggal 1 Januari 2010, Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas sesuai dengan paragraf 11 PSAK No. 50 Revisi 2006. 5. Penurunan Nilai Instrumen Keuangan Pada tanggal 1 Januari 2010, Bank menentukan penurunan nilai instrumen keuangan berdasarkan kondisi pada saat itu. Selisih antara penurunan nilai ini dengan penurunan nilai yang ditentukan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku sebelumnya diakui langsung ke saldo laba pada tanggal 1 Januari 2010. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 184 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Pengelolaan Risiko Pembentukan Satuan Kerja Manajemen Risiko didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia khususnya mengenai penerapan Basel II Accord serta kebutuhan pengelolaan risiko secara lebih baik, maka setiap aktivitas operasional bank bjb didasarkan atas pertimbangan asas risiko. Selain pembentukan Komite Manajemen Risiko yang berfungsi memberikan persetujuan, peninjauan secara berkala dan perbaikan yang berkelanjutan atas kerangka manajemen risiko yang dikembangkan, bank telah menerapkan GCG dalam mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan komisaris dengan membentuk komite manajemen risiko serta mewajibkan sertifikasi manajemen risiko bagi seluruh pejabat dari level analis ke atas sebagai upaya penerapan Basel II dari aspek SDM. Risk Management Risk Management Unit was established pursuant to Bank Indonesia regulations, particularly the act regarding the implementation of Basel II Accord, and in line with the Bank’s need for better risk management. Each of bank bjb’s operational activities has to be based on the risk measurement principle. Besides Risk Management Committee which serves to give approvals, periodic reviews and continuous improvements on the pre-established risk management framework, the Bank has also included GCG implementation to support BOC’s effective performances by establishing Risk Monitoring Committee, and has also required all officials from analysts level and above to obtain necessary certifications as an effort to implement Basel II, particularly concerning the aspect of HR. MANAJEMEN RISIKO Risk Management To facilitate its duties, especially those related to risk management and lending activities, bank bjb’s Board of Directors is assisted by Risk Management Committee and Credit Policy Committee. DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN TUGASNYA, TERUTAMA YANG TERKAIT DENGAN PENGELOLAAN RISIKO DAN KEGIATAN PENYALURAN KREDIT, DIREKSI bank bjb DIBANTU OLEH KOMITE MANAJEMEN RISIKO DAN KOMITE KEBIJAKAN KREDIT. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 185 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Penerapan Sistem Manajemen Risiko bank bjb berdasarkan empat cakupan: a Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi sebagai bagian dari peran pengawasan manajemen. b Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit sebagai pedoman penerapan manajemen risiko. c Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen. d Sistem pengendalian internal yang menyeluruh. Untuk meningkatkan sustainability bank dalam menghadapi gejolak ekonomi, serta ancaman-ancaman eksternal lainnya, bank berupaya memperkuat proses manajemen risiko di setiap kegiatan usaha. Bank melakukan penyempurnaan atas kebijakan, infrastruktur dan kualitas sumber daya manusia terkait dengan pengelolaan risiko, mengacu pada ketentuan Bank Indonesia, Basel II dan international best practices. Selain itu bank melakukan gap data analysis untuk persiapan penerapan Basel II, yang diikuti dengan action plan berupa persiapan data, sistem simulasi untuk perhitungan capital charge, serta perbaikan sistem penyusunan profil risiko agar menjadi lebih sistematis dan akurat. Semua inisiatif ini dilakukan untuk mempersiapkan bank agar dapat mengetahui risiko yang dihadapi, melakukan upaya pencegahan dan mitigasi, mencadangkan modal sehingga membantu bank dalam merencanakan arah pertumbuhan bisnis di masa depan. Seiring dengan didirikannya bank bjb Syariah sebagai perusahaan anak bank bjb, berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 86PBI2006 dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 827DPNP tanggal 27 November 2006, bank melaksanakan manajemen risiko konsolidasi dengan perusahaan anak dalam rangka pengelolaan eksposur risiko bank secara komprehensif. a. Organisasi Manajemen Risiko Sesuai dengan struktur organisasi bank bjb, untuk menciptakan suatu sistem tata kelola manajemen risiko yang kuat dan memadai, maka Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko dibantu oleh Satuan Kerja Manajemen RisikoDivisi Manajemen Risiko dalam pengelolaan Risiko. The bank’s risk management system implementation covers 4 four areas: a. Active supervisions of BOD and BOC as part of management supervisory roles. b. Adequacy of policies, procedures, and establishment of limits as guidelines for risk management implementation. c. Adequacy of the processes of risk identification, measurement, monitoring, and control and management information systems. d. Comprehensive internal control system. The bank needs to maintain business sustainability amid economic crisis and other external influences, so it has sought to improve risk management processes in all business activities. The Bank has improved policies, infrastructure, and human resources quality engaged in risk management pursuant to Bank Indonesia regulations, Basel II, and in line with international best practices. In addition, the Bank has conducted gap analysis and data analysis to prepare for the implementation of Basel II. Following this stage is an action for data preparation, system simulation for capital expenses calculation, and improved, more systematic, and more accurate system of risk profile compiling. All of these initiatives are undertaken so the Bank will be aware of all risks and make necessary efforts to prevent and mitigate risks, determine capital reserves, and plan for directions of future business growth. Having established bank bjb Sharia as its subsidiary and pursuant to Bank Indonesia Regulation. No. 86PBI2006 and Bank Indonesia Circular Letter No. 827DPNP dated November 27, 2006, the Bank has then consolidated risk managements with its subsidiary to comprehensively manage the Bank’s overall exposures to risks. a. Risk organization In line with bank bjb’s organizational structure, creating a robust and adequate risk management system has advised the bank to establish Risk Management Unit Risk Management Division to provide assistance to Compliance and Risk Management Director. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 186 MANAJEMEN฀RISIKO Risk Management Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ b. Penerapan Manajemen Risiko Penerapan manajemen risiko yang telah dilaksanakan antara lain bank bjb membangun Sistem Informasi Manajemen Risiko sebagai salah satu infrastruktur penting dalam implementasi manajemen risiko, yaitu: 1 Membangun sistem Informasi Manajemen Risiko yang terintegrasi sebagai bagian dari sistem informasi manajemen yang dimiliki dan dikembangkan bank, dalam rangka penerapan manajemen risiko yang efektif. 2 Implementasi model pengukuran risiko kepada seluruh risk taking unit, meliputi model pengukuran risiko operasional serta uji coba metodologi pengukuran risiko kredit dan risiko pasar. 3 Pengembangan sistem manajemen risiko yang tersentralisasi, dalam memastikan terpantaunya profil risiko dan terukurnya eksposur risiko secara akurat, informatif dan tepat waktu, baik risiko secara keseluruhankomposit maupun per jenis risiko yang melekat pada kegiatan usaha bank serta dapat mengukur efektivitas budaya risiko pada seluruh jajaran organisasi bank. 4 Pengembangan sistem yang dapat melakukan penyajian tersedianya data dan informasi yang memadai untuk perhitungan cadangan modal dengan pendekatan yang lebih advanced. Model pengukuran risiko yang telah dibuat dapat dilihat pada tabel berikut: Model Pengukuran Measurement Method Metodologi Methodology Kegunaan Objective 1. Risiko Pasar Market Risk •฀฀ Risiko฀Nilai฀Tukar Exchange Risk Var EWMA Exponential Weighted Moving Average secara bankwide dengan metodologi Parametrical Var EWMA Exponential Weighted Moving Average bank-widely using Parametrical Methodology Mengukur potensi kerugian akibat fluktuasi nilai tukar terhadap posisi devisa netto bank secara bankwide. To measure bank-wide potential loss due to exchange rate fluctuation against PDN VaR Simulasi Historis per Treasury transactional Historical VaR Simulation per Treasury transactional Mengukur tingkat potensi kerugian dari portofolio yang melibatkan nilai tukar ataupun transaksi derivative dari aktivitas Treasury untuk klasifikasi Trading Book. To measure potential loss involving exchange rate or derivative transactions in Treasury activities in Trading Book b. Risk Management Implementation In applying risk management, bank bjb has established Risk Management Information System as one of its key infrastructures in risk management implementation, through: 1. Establishing Risk Management Information System as part of the bank’s integrated management information system to support effective risk management. 2. Risk measurement model within all risk-taking units, covering operational risk measurement model and trials for both credit risk and market risk measurement methodologies. 3. Centralized risk management system development, to ensure accurate, timely and informative measures on risk exposure whether collectively or individually and to evaluate the effectiveness of the bank’s current risk culture at all levels of the organization. 4. Systems Development to provide adequate data and information to determine capital reserves through the deployments of more advanced approaches. The bank’s risk measurement model is presented in the table below: Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 187 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Model Pengukuran Measurement Method Metodologi Methodology Kegunaan Objective •฀฀ Risiko฀Suku฀Bunga Interest Rate Risk IRRM Interest Rate Risk Management secara bankwide. Bank – wide IRRM Interest Rate Risk Management Mengukur risiko suku bunga dari portofolio aset dan kewajiban yang sensitif terhadap perubahan suku bunga serta menentukan besaran risiko terhadap bank To measure interest rate risk in Assets and Liabilities that are sensitive to interest rate change and determine risk size VaR Simulasi Historis per Treasury transactional Historical VaR Simulation per Treasury transactional Mengukur tingkat potensi kerugian dari setiap portofolio Treasury yang melibatkan suku bunga dan melekat pada produk-produk aktivitas Treasury untuk klasifikasi Trading Book. To measure the level of potential loss of any Treasury portfolio involving interest rate and attached to products in Treasury’s activity classified in Trading Book. 2. Risiko Likuiditas Liquidity Risk Stress testing terhadap skenario yang mungkin terjadi baik general market crisis maupun bank spesifik crisis. Stress Testing against possible scenario whether general market crisis or specific risk Mengukur risiko likuiditas dari dengan berbagai skenario untuk merumuskan kondisi bank dalam menghadapi kasus terburuk dan bagaimana memitigasinya. To measure liquidity risk in a variety of scenarios to foresee the bank’s condition in the face of the worst cases and including its mitigation efforts 3. Risiko Kredit Credit Risk Metode yang digunakan dalam proses identifikasi dan pengukuran risiko: a. Kredit Komersial dan Korporasi Implementasi metode pemeringkatan internal berdasarkan risiko dengan internal credit risk rating. b. Kredit Mikro dan Konsumer Implementasi metode pemeringkatan internal dengan sistem internal credit risk rating, dan sistem credit scoring. The same methods used risk identification and: a. Commercial and Corporate Credit Implementation of internal risk-based ranking method with internal credit risk rating. b. Micro Credit and Consumer Implementation of internal risk-based rating method with internal credit risk rating systems and credit scoring systems. 1. Membangun klasifikasi debitur berdasarkan tingkat risikonya yang antara lain berdasarkan kepada analisis risiko bisnis dan keuangan debitur secara objektif. 2. Penerapan ICRR dan ICS juga dapat digunakan sebagai landasan perhitungan kewajiban penyisihan modal serta pricing berbasis risiko 3. Mendukung proses pelaksanaan analisa dan keputusan kelayakan kredit berdasarkan parameter pengukuran yang akurat dan objektif untuk segmen kredit ritel. 1. To classify debtors based on their risk levels including objective risk analysis based on the debtor’s business and financial performances. 2. ICRR and ICS applications can also be used as the basis for calculation of allowances and risk –based pricing. 3. To Support analysis processes and approval on credit based on accurate measurement parameters and objectives for credits disbursed in retail segment. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 188 MANAJEMEN฀RISIKO Risk Management Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Model Pengukuran Measurement Method Metodologi Methodology Kegunaan Objective Kebijakan, prosedur, dan penetapan limit: a. Pengukuran limit dan toleransi berdasarkan sektor industri dan jenis produk kredit. b. Penentuan limit transaksi yang terakomodasi dalam batas kewenangan kredit secara berjenjang Policies, procedures, and limit settings: a. Limit Measurements and tolerance based on industry sectors and types of financing products. b. Determination of transaction limits gradually accommodated within authority boundaries 1. Melakukan identifikasi terhadap potensi risiko yang akan diambil oleh bank maupun setiap pemangku jabatan berdasarkan risk appetite yang dimiliki 2. Hitung batas toleransi risiko sesuai dengan risk appetite pada setiap pemangku jabatan. 1. To Identify potential risks to be taken by the bank or any risk-taking official based own its risk appetite. 2. To calculate risk tolerance limits in accordance with risk appetite for all risk-taking officials Infrastruktur manajemen risiko kredit: a. Sistem Informasi Manajemen Risiko Kredit menggunakan credit risk dashboard. b. Metode identifikasi dan mitigasi risiko kredit melalui Root Cause of Credit Risk RCCR. c. Sistem aplikasi pendukung yang tersentralisasi untuk Credit Rating dan Scoring menggunakan teknologi informasi. Credit risk management infrastructure: a. Credit Risk Management Information System using credit risk dashboard. b. Methods of identification and mitigation of credit risk through the Root Cause of Credit Risk RCCR. c. centralized application system supports for the Credit Rating and Scoring with the use of information technology. 1. Sebagai media pemantauan baik untuk satuan kerja manajemen risiko maupun manajemen bank terhadap portofolio risiko kredit. 2. Sebagai upaya identifikasi dan mitigasi atas risiko kredit sehingga laju pertumbuhan kredit dapat diimbangi dengan tingkat kesehatan kredit yang terjaga. 1. To be used by both risk management unit and the management as monitoring tools to oversee the bank’s risk portfolio. 2. As a means to identify and mitigate credit risk so credit growth can be offset by sound credit performance. 3. To support the implementation of credit rating method for faster and easier distribution at the entire network of branch offices and ease monitoring task by the central office. 4. Risiko Operasional, Hukum, Reputasi, Strategik, dan Kepatuhan Operational, Legal, Reputation, Strategic, and Compliance Risks Risk Control Self Assessmment RCSA Penilaian sendiri untuk mengukur eksposur risiko dari kumpulan risk register sebagai analisis potensi risiko dari kegiatan operasional bank. Hasil yang dikeluarkan adalah nilai operational risk score ORS untuk setiap risk issue yang membentuk suatu peta risiko. Penilaian RCSA mencakup assessment untuk sistem pengendalian risiko yang telah diimplementasikan bank. Self-assessment to measure the risk exposure collected by risk registers to analyze potential risks in the bank’s operations. Findings in RCSA are operational risk score ORS for each risk that form a risk pattern. RCSA assessment include risk control system that has been adopted by the bank Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 189 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Model Pengukuran Measurement Method Metodologi Methodology Kegunaan Objective Key Risk Indicator melalui tools Identifikasi Indikator Risiko Identikator K ey Risk Indicator through Risk Identification indicator Tools yang digunakan untuk mengukur eksposur risiko melalui pengukuran terhadap indikator risiko yang ditetapkan sebagai Key Risk Indicator Tools used to measure risk exposure through the measurement of risk indicators that are predetermined as Key Risk Indicators. Loss Database Approach melalui tools Laporan Peristiwa Risiko LPR dan Matrix Pendekatan Dini Risiko MPDR Loss Database approaches through Risk Event Report and Early Risk Approach Matrix Tools yang diinput oleh risk taking unit secara on-line. Data yang diinput berupa peristiwa risiko yang berkategori risk loss dan potensial loss. Aplikasi ini bertujuan sebagai pemenuhan internal loss database sehingga bank memiliki data kerugian yang dapat digunakan dalam pengukuran modal risiko operasional. Tools uploaded by the risk-taking units. The inputted data are risk events classified as risk loss and potential loss. This application is intended to meet internal loss database requirement so the bank has a loss data that can be used to measure operational risk capital using AMA methodology. Sistem informasi Manajemen Risiko Alarm Warning System AWAS AWAS Alarm Warning System Risk Management Information System Tools yang dapat memberi informasi diantaranya meliputi perhitungan pencadangan modal risiko operasional, hasil pengukuran RCSA dan Key Risk Indicator serta peristiwa risiko secara real time baik yang berkategori risk loss maupun potential loss kepada Manajemen. Untuk dapat dilakukan pengendalian sejak dini terhadap kemungkinan timbulnya dampak risiko yang signifikan. Tools that can provide information to the management on operational risk capital reserve calculation, RCSA findings, Key Risk Indicators, and risk events with real time basis whether risk loss or potential loss. Early anticipatory measures can be taken to prevent more significant risk impact. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 190 MANAJEMEN฀RISIKO Risk Management Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Model-model pengukuran tersebut digunakan sebagai perangkat manajemen risiko bank bjb dalam pengelolaan risiko, yang pada akhirnya akan dapat memberikan informasi terhadap penilaian profil risiko bank bjb. c. Implementasi Basel II Dalam rangka implementasi Basel II, bank bjb terus berupaya menyempurnakan sekaligus meningkatkan pengembangan sistem infrastruktur pengelolaan risiko sebagai upaya penerapan Basel II. Hal-hal yang dilakukan mencakup: i praktek manajemen risiko yang efektif; ii peningkatan kesadaran dan kompetensi Sumber Daya Manusia; iii optimalisasi peran Satuan Kerja Manajemen Risiko; iv penyempurnaan teknologi informasi dan sistem informasi manajemen; dan v penerapan Aplikasi Risiko Operasional sesuai dengan roadmap Bank Indonesia. Pada tahap awal bank akan menggunakan Standardized Approach dalam menghitung capital charge untuk risiko kredit dan risiko pasar serta Basic Indicator Approach untuk risiko operasional, dan Bank Indonesia akan melakukan review serta dapat mengijinkan bank menggunakan pendekatan yang lebih advance. Beberapa program mitigasi risiko yang saat ini dikembangkan bank bjb dalam rangka Implementasi Basel II, diantaranya adalah: 1 Risiko Kredit Dalam menjaga portofolio penyaluran kredit yang sehat, bank bjb melakukan berbagai upaya mitigasi dengan membangun sistem pengendalian risiko kredit yang kuat. Secara garis besar, sistem pengendalian bank terhadap risiko kredit mencakup pengawasan manajemen terhadap eksposur risiko kredit, memastikan kecukupan kebijakan internal dan prosedur dalam aktivitas perkreditan, kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, penetapan limit transaksi secara berjenjang, penerapan proses manajemen risiko kredit yang inheren hingga ke tingkat unit-unit kerja terkait sebagai pelaku proses bisnis. Beberapa langkah yang dilakukan Bank dalam menunjang pengelolaan risiko kredit antara lain adalah: These measurement models are used as bank bjb’s risk management tools, which will eventually produce findings used as valuable information on the bank’s risk profile assessment. c. Implementation of Basel II bank bjb continues its efforts to improve and enhance infrastructure system development to implement Basel II. The followings measures are always carried out: i effective risk management practices, ii human capital awareness and competence improvements iii Risk Management Unit role optimization, iv information technology and management information systems developments, and V Operational Risk Applications, all adherent to the roadmap of Bank Indonesia. In the early stage, the Bank will use the Standardized Approach to calculate the cost of capital for credit risk and market risk, and Basic Indicator Approach for operational risk. Bank Indonesia will conduct a further study on these to see whether the Bank can proceed using more advanced approaches.The Bank is currently developing several risk mitigation programs to properly implement Basel II, in: 1 Credit Risk To maintain sound credit portfolio, bank bjb makes various mitigation efforts by developing strict credit risk control. In general, the bank’s control system includes supervising credit risk exposure by management, ensuring the adequacy of internal policies and procedures in lending activities, ensuring the adequacy of risk identification, risk measurement, risk monitoring and risk control, and gradually setting transaction limits, as well as implementing risk management processes on risks potentially arising in each level of relevant work units as the implementers of business processes. The Bank is to take the following major steps to support credit risk management: Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 191 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ •฀ Melakukan฀pengkajian฀secara฀periodik฀terhadap฀ kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam melaksanakan aktivitas fungsional bank terkait dengan potensi risiko kredit. •฀ Melakukan฀ sosialisasi฀ atas฀ penerbitan฀ dan฀ perubahan kebijakan dan prosedur, pelatihan manajemen risiko, serta tools yang dipergunakan dalam manajemen risiko guna meningkatkan kemampuan teknis sekaligus meningkatkan kepedulian pegawai dalam unit bisnis tersebut akan potensi risiko kredit. •฀ Secara฀ berkala฀ melakukan฀ upaya฀ identiikasi฀ dan mitigasi risiko kredit melalui pelaporan Root Cause of Credit Risk RCCR. •฀ Pengembangan฀ dan฀ penyempurnaan฀ media฀ pemantauan eksposur risiko kredit Credit Risk Dashboard guna menunjang fungsi mitigasi risiko manajemen portofolio. Dalam rangka pengelolaan risiko kredit komersial dan korporasi, guna menjaga pertumbuhan bisnis perkreditan dengan tingkat kesehatan yang baik, bank melakukan beberapa pengembangan tools pemeringkatan untuk debitur yaitu Internal Credit Risk Rating ICRR, dengan tujuan untuk dapat melakukan indentifikasi dan pengukuran risiko gagal bayar dari setiap debitur kredit komersial secara individual. Sedangkan khusus untuk pengelolaan risiko kredit Mikro dan Konsumer, bank melakukan pengembangan tools pemeringkatan untuk debitur yaitu Internal Credit Risk Rating ICRR, dan Internal Credit Scoring ICS dengan tujuan untuk menstandarisasi indentifikasi dan pengukuran risiko, juga untuk meningkatkan efisiensi dalam pemrosesan kredit Mikro dan Konsumer dengan menciptakan standardisasi analisa kebutuhan kredit. Pada tingkat transaksional kredit, bank menerapkan four-eyes principle dalam proses keputusan kredit sebagai salah satu upaya implementasi prinsip-prinsip kehatian-hatian dalam perbankan. Sedangkan pada tingkat portofolio, selain melakukan pemantauan •฀฀ Conduct฀ periodic฀ reviews฀ on฀ policies฀ and฀ procedures adopted in performing certain function activities related to potential credit risk. •฀ Socialize฀the฀issuance฀of฀and฀changes฀in฀policies฀ and procedures, risk management training, and risk management tools to improve technical capabilities and to increase relevant employees’ awareness of credit risk potentials. •฀฀ Make฀ periodic฀ efforts฀ to฀ identify฀ and฀ mitigate฀ credit risk through Root Cause of Credit Risk RCCR reporting. •฀฀ Develop฀ and฀ improve฀ credit฀ risk฀ exposure฀ monitoring media Credit Risk Dashboard to support risk mitigation functions in portfolio management. To manage commercial and corporate credit risks while ensuring sound credit business growth, the Bank has developed a specific tool to assess debtors namely Internal Credit Risk Rating ICRR, which is designed to initially identify the possibility of payment failure on the part of each commercial credit borrowers. For micro credit and consumer credit risk managements, the Bank has combined ICRR development with Internal Credit Scoring ICS, where the latter is designed to have standardized method for risk identification and measurement, while also improving efficiency in micro and consumer credit processing using a standardized credit demand analysis. At credit transactional level, the bank has adopted the four-eyes principle in the process of credit approval as one of its efforts to implement prudential banking principles. While at the portfolio level, in addition to monitoring both the overall Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 192 MANAJEMEN฀RISIKO Risk Management Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ tingkat kesehatan secara keseluruhan dan periodik, bank melakukan pemantauan perkembangan kondisi portofolio berdasarkan tingkat konsentrasi, baik pada 25 debitur terbesar, jenis produk, sektor industri, maupun jenis mata uang. Dengan dilakukannya upaya mitigasi risiko kredit tersebut, maka bank dapat mengambil langkah- langkah mitigasi risiko secara antisipatif baik pada tingkat transaksional individu hingga tingkat portofolio. Disamping itu, pengembangan internal model untuk pengukuran risiko kredit ini mendorong bank untuk lebih siap dalam penerapan perhitungan modal dengan lebih advanced menggunakan IRBA Internal Rating-Based Approach. 2 Risiko Pasar dan Likuiditas a. Risiko Pasar Trading Book Pengelolaan risiko pasar bank dilaksanakan dengan melakukan proses pemantauan daily basis terhadap seluruh aktivitas Treasury. Pemantauan risiko pasar terhadap aktivitas Treasury sekurang-kurangnya meliputi diantaranya budget dan unrealized loss, PV01 trading Surat Utang Negara, holding period Surat Utang Negara. Hasil pemantauan aktivitas tersebut dilaporkan secara periodik kepada manajemen dan Divisi terkait termasuk analisa pengukuran value at risk sebagai analisa maksimum kerugian dari aktivitas trading portofolio. Dalam rangka menguji validitas pengukuran VaR, maka dilakukan proses back-testing sebagai upaya untuk mengukur keakuratan model VaR selama kurun waktu tertentu. Dalam rangka proses stress testing trading book, bank melakukan faktor sensitivitas yaitu PV01 sebagai faktor sensitivitas suku bunga dengan korelasi terhadap pergerakan yield curve di pasar. Stress testing terhadap gejolak pasar yang menimbulkan shock interest rate untuk aktivitas trading meliputi Surat Utang and periodic levels of soundness, the Bank also monitors progresses made in each portfolio based on its concentration level, whether on its 25 largest debtors, or based on types of products, industry, or currencies. Through such credit risk mitigation efforts, the Bank is able to take anticipatory mitigation measures both at individual transactional level or at portfolio level. In addition, this developed internal models for credit risk measurement also enables the Bank to be better prepared for more advanced capital calculation using the IRBA Internal Ratings-Based Approach. 2 Market and Liquidity Risks a. Trading Book Market Risk The Bank’s market risk management process is implemented through daily monitoring over Treasury’s overall activities. Market risk monitoring on Treasury’s activities at least include budget and unrealized loss, PV01 Government Securities trading, and Government Securities holding period. Findings in these are periodically reported to the management and all relevant divisions, including measurement analysis of value at risk VaR to calculate maximum loss potentially suffered in portfolio trading activities. In order to test the validity of VaR measurement, back-testing process was also put into test to evaluate the accuracy of VaR model within a specified period. To conduct trading Book stress testing, the Bank puts into test its PV01, which is a sensitivity factor of interest rate when correlated with the yield curve movement in the market. Stress testing against market turmoil that leads to shock interest rate for trading activities is still low because the Bank currently holds no Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 193 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Negara masih rendah disebabkan tidak terdapat kepemilikan surat berharga yang termasuk ke dalam klasifikasi trading book untuk posisi akhir Desember 2011 sehingga tidak menimbulkan dampak secara signifikan akibat gejolak pasar. b. Risiko Pasar Banking Book Risiko pasar didefinisikan sebagai kemungkinan suatu bank mengalami kerugian dalam posisi on dan off-balance sheet akibat fluktuasi harga karena kondisi pasar yang berubah. Meningkatnya risiko pasar bagi perbankan disebabkan oleh kecenderungan diversifikasi usaha dari fungsi intermediasi bank. Risiko pasar yang meliputi posisi aset dan kewajiban baik secara on maupun off balance sheet termasuk di dalamnya adalah banking book. Pengelolaan risiko pasar banking book, Bank melakukan proses simulasi dan analisa terhadap perubahan gejolak pasar yang meliputi suku bunga dan nilai tukar. Dampak perubahan gejolak pasar tersebut akan menimbulkan perubahan terhadap pendapatan bunga bersih bank Net Interest Income maupun posisi devisa netto bank. Adapun dalam pengukuran fluktuasi nilai tukar, bank mempergunakan model FX EWMA VaR dengan tingkat kepercayaan yang diinginkan dengan menggambarkan dampak fluktuasi terhadap ATMR Nilai Tukar dan Posisi Devisa Netto. Adapun dampak fluktuasi nilai tukar dengan skenario mata uang rupiah melemah terhadap mata uang asing lainnya sebagai berikut: Skenario Mata Uang Desember 2011 December 2011 CL 99 Upper Kenaikan dari posisi existing increasing from existing positions Currency Scenario + 50 + 75 PDN Absolut 4.37

4.54 6.55

7.64 PDN Absolute

ATMR Risiko Nilai Tukar 200,741 208,520 301,113 351,296 ATMR Risk Exchange Rate Rasio CAR 18.66

18.65 18.58

18.55 Ratio CAR

Government securities that can be classified as trading book at the end of December 2011, so such market shock has shown much less significant impacts. b. Banking Book Market Risk Market risk is defined as the possibility of a bank to suffer from losses both in on and off-balance sheet positions caused by price fluctuations due to changing market conditions. Market risk in banking increases when bank intermediation function tends to diversify businesses. Market risk includes asset and liability positions both on and off balance sheet including the banking book. In banking book market risk management, the Bank tries simulation and analyzes changes during market turmoil, which includes changes in interest rates and exchange rates. This market turmoil generates impacts that also cause changes to the bank’s net interest income as well as to the bank’s net foreign exchange positions. As for the measurement of exchange rate fluctuations, the Bank adopts FX EWMA VaR model with desired confidence level to illustrate the impact of such fluctuations on exchange rates and Net Open Position. The impact of exchange rate fluctuations in an assumed scenario where rupiah weakens against other currencies are illustrated as follow: Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 194 MANAJEMEN฀RISIKO Risk Management Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Dampak fluktuasi nilai tukar secara signifikan apresiasi hingga 75 terhadap ATMR Risiko nilai tukar secara metode standar mencapai Rp 351,296 miliar. Rasio Posisi Devisa Netto Bank pun masih di bawah ketentuan batas maksimum PDN sebesar 20 dimana hasil stress test mencapai persentase PDN secara keseluruhan 7,64. bank bjb secara keseluruhan tetap konsisten dalam menjaga rasio posisi devisa netto secara keseluruhan di bawah 20. Per 31 Desember 2011, rasio PDN secara keseluruhan masih rendah dengan persentase 4,37 dari modal. Sebagai upaya mengelola aset dan kewajiban bank yang sensitif terhadap perubahan suku bunga, bank bjb mempergunakan metode pengelolaan IRRBB Interest Rate Risk Banking Book dengan metode repricing gap untuk mengukur perubahan suku bunga terhadap pendapatan bunga bersih bank NII sensitivity. Hasil analisa tersebut secara periodik dilaporkan kepada Direksi dan Divisi terkait sebagai rekomendasi yang bertujuan meningkatkan perolehan laba dengan pengelolaan portofolio yang efektif dan optimal serta mitigasi terhadap perubahan suku bunga yang berdampak kepada aset bank. c. Risiko Operasional Dalam mengidentifikasi serta memitigasi risiko operasional bank bjb telah menyusun Kebijakan dan Prosedur serta implementasi sistem manajemen risiko operasional yaitu: •฀ Business Continuity Management BCM dalam rangka upaya mitigasi bencana dan memastikan berjalannya proses bisnis kritikal bank untuk meminimalisir kerugian yang timbul dari kejadian risiko; •฀ Aplikasi฀ Manajemen฀ Risiko฀ Operasional฀ yang terdiri dari Self Assessment, Laporan The impact of severe exchange rate fluctuations assuming high appreciation of 75 on exchange rate risk when using standard method reaches Rp 351.296 billion. The Bank’s Net Open Position Ration is illustrated to be 7.64 or still below the maximum PDN limit set at 20. In reality, bank bjb consistently maintains the acceptable ratio of net overall foreign exchange position below 20. As of December 31, 2011, the Bank’s overall PDN ratio represents 4.37 of its total capital. As an effort to manage the bank’s assets and liabilities that are sensitive to changes in interest rates, bank bjb adopts IRRBB management method Interest Rate Risk Banking Book to see how changes in interest rates affect the bank’s net interest income NII sensitivity. Findings in such analysis are periodically reported to the Board of Directors and relevant divisions as recommendations for profitability improvements through optimum and effective portfolio management and mitigation efforts against interest rate changes that are most likely to affect the bank’s assets. c. Operational Risk In identifying and mitigating operational risk, bank bjb has compiled Policies and Procedures while implementing the following operational risk management systems: •฀฀ Business฀ Continuity฀ Management฀ BCM,฀ which are efforts to mitigate risk arising in a strike of a disaster and to ensure that critical business processes can resume so losses incurring in such event of risk can be minimized; •฀฀ Operational฀Risk฀Management฀Applications฀ consisting of Self Assessment, Risk Event Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 195 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Peristiwa Risiko LPR dan Matriks Pendekatan Dini Risiko MPDR serta masih mengembangkan aplikasi Alarm Warning System AWAS dan identikator sebagai upaya dalam pengembangan metodologi sistem pelaporan yang didesain untuk mendapatkan data risk loss dan potential loss serta data risiko yang memiliki kategori Low, Low to Moderat, Moderat, Moderat to High dan High sesuai kriteria dalam Basel II untuk menuju Advanced Measurement Approach. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 113DPNP perihal Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko ATMR untuk Risiko Operasional dengan menggunakan Pendekatan Indikator Dasar PID, Bank telah memasukkan komponen beban modal risiko operasional terhadap perhitungan ATMR 12,5 X beban risiko operasional, dimana beban risiko operasional merupakan 15 dari total Average of Gross Income selama 3 tahun sebagai berikut: 2008 2009 2010 Pendapatan Bruto 2.000.577 2.363.952 2.837.491 Gross Income Rata-Rata Gross Income 3 tahun 2.400.673 Average Gross Income in 3 years Beban Modal Risiko Operasional 2011 360.101 Operational Risk Capital Expenses 2011 ATMR Risiko Operasional 2011 4.501.263 ATMR Operational Risk 2011 d. Profil Risiko Laporan profil risiko memuat semua jenis risiko yang dihadapi oleh bank serta efektivitas sistem kontrol dari masing-masing unit bisnis. Dari kedua faktor tersebut bank dapat mengidentifikasi tingkat risiko komposit Low, Low to Moderat, Moderat, Moderat to High, High. Bank juga menggunakan laporan profil risiko sebagai acuan untuk menentukan strategi bisnis. Dari hasil self assessment periode Desember 2011, risiko bank secara keseluruhan adalah Low. Report LPR and the matrix Early Risk Approach MPDR while still further developing Alarm Warning System AWAS and identifier as an effort to improve reporting system methodology that is designed to collect risk loss and potential loss data, and also risk data that are classified as Low, Low to Moderate, Moderate, Moderate to High, and High according to the criteria set in Basel II before using Advanced Measurement Approach. Based on the Circular Letter of Bank Indonesia No. 113DPNP regarding calculation of Risk Weighted Assets ATMR for Operational Risk using Basic Indicator Approach PID, the Bank has included operational risk capital expenses AMTR calculation 12.5 x operational risk expenses, where operational risk expense is 15 of total Average of Gross Income for 3 years as follows: d. Risk Profile Risk profile report lists all types of risks faced by the Bank and outlines control system effectiveness of each business unit. From these two factors, the Bank is able to identify the level of composite risk Low, Low to Moderate, Moderate, Moderate to High, High. The Bank also uses risk profile report as a reference in establishing its business strategy. Through self assessment on periods ended December 2011, the bank’s overall risk is Low. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 196 MANAJEMEN฀RISIKO Risk Management Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Jenis Risiko Jenis Risiko Peringkat Risiko Inherent Peringkat Kualitas Manajemen Risiko Type of Risk Kredit Low to Moderate Strong Credit Pasar Low Strong Market Likuiditas Moderate Strong Liquidity Operasional Low to Moderate Satisfactory Operational Hukum Low to Moderate Satisfactory Legal Reputasi Low Satisfactory Reputation Strategik Low Strong Strategic Kepatuhan Low Strong Compliance e. Penerapan Manajemen Risiko termasuk sistem Pengendalian Internal 1 Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi a Menyetujui dan mengevaluasi kebijakan manajemen risiko, b Mengevaluasi tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko, c Mengevaluasi dan memutuskan permohonan Direksi yang terkait dengan transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris, d Melakukan kaji ulang terhadap metodologi penilaian risiko, kecukupan implementasi Sistem Informasi Manajemen dan ketepatan kebijakan, prosedur dan penetapan limit, e Menyediakan sumber daya yang berkualitas untuk menyelesaikan tugas pengelolaan risiko yang efektif, f Merencanakan dan merealisasikan peningkatan mutu keterampilan sumber daya manusia pengelola risiko secara berkala dan berkelanjutan. Type of Risk e. Application of Risk Management including Internal Control system 1 Active Control by BOC and BOD a Accept and evaluate risk management policy, b Evaluate BOD’s performance in risk management policies implementation, c Evaluate and make decision on BOD’s proposals containing transactions that need BOC’s approvals d Conduct reviews on risk assessment methodology, Management Information Systems implementation adequacy, and policies, procedures, and limit setting accuracies, e Provide qualified resources to support effective risk management, f Plan and periodically and sustainably improve the competence of human resource in charge for risk management. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 197 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 2 Adequacy of Limit Setting Procedures and Policy Guidelines for risk management in which policies and limits for market risk, credit risk and operational risk are regulated. 3 Adequacy of the processes of Risk Identification, Risk Measurement, Risk Monitoring, and Risk Control Establish and develop risk management information system for operational risk, credit risk and market risk, all designed to conduct risk identification, measurement, monitoring, and control at its earliest stage. 4 Internal Control System Implement internal control systems in coordination with Internal Audit Division to submit quarterly risk profile reports as references for Internal Audit Division in performing its duties and responsibilities. 2 Kecukupan Kebijakan Prosedur dan Penetapan Limit Adanya pedoman tentang manajemen risiko dimana salah satu hal yang diatur didalamnya adalah mengenai kebijakan dan limit risiko pasar, risiko kredit dan risiko operasional. 3 Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian Risiko Membangun dan mengembangkan sistem informasi manajemen risiko baik untuk risiko operasional, risiko kredit dan risiko pasar yang bertujuan untuk dapat melakukan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko sejak dini. 4 Sistem pengendalian Intern Menerapkan sistem pengendalian intern dengan berkoordinasi dengan Divisi Audit Intern untuk menyampaikan laporan profil risiko secara triwulanan sebagai bahan referensi dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban Divisi Audit Intern. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 198 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 199 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Si meliora dies ut vina, poemata reddit Si meliora dies ut vina, poemata reddit Si meliora dies ut vina, poemata reddit Si meliora dies ut vina, poemata reddit Si meliora dies ut vina, poemata reddit Si meliora dies ut vina, poemata reddit Ipisisi bla faccumsan henismo loreet niat vel dolor augait nonsed dit aci tie min utat, sequismod erat vel iure minciliquate dolore et, se eu feugait utpat, vel dui b.Adiat lumsandre dui bla facilis dolore commodolorem euis endipit vel doloboreet nit auguerillam, susto con elent vulla faci tem irit augait wis dio con hent ilismod ea facilit vent augiat irit non heniate magna facipsu stionsectet la feum quat. El ut aunt at. Pismodio esseniam alit autpatie dolesed magnibh eugait wisit dolorpe rostie dit ametum Ipisisi bla faccumsan henismo loreet niat vel dolor augait nonsed dit aci tie min utat, sequismod erat vel iure minciliquate dolore et, se eu feugait utpat, vel dui b.Adiat lumsandre dui bla facilis dolore commodolorem euis endipit vel doloboreet nit auguerillam, susto con elent vulla faci tem irit augait wis dio con hent ilismod ea facilit vent augiat irit non heniate magna facipsu stionsectet la feum quat. El ut aunt at. Pismodio esseniam alit autpatie dolesed magnibh eugait wisit dolorpe rostie dit ametum Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 200 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ TATA KELOLA PERUSAHAAN Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan terus dikembangkan seiring dengan pertumbuhan dan target yang ingin dicapai bank bjb. Corporate Governance adalah suatu proses atau tata cara pengaturan yang digunakanditerapkan oleh manajemen perusahaan dalam memimpin atau mengatur bisnis perusahaan dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan, menyelaraskan perilaku perusahaan dengan harapan masyarakat, termasuk tanggung jawab manajemen kepada pemegang saham baik mayoritas maupun minoritas. bank bjb sebagai bank umum yang mengemban misi sebagai penggerak dan pendorong laju pertumbuhan perekonomian daerah, sangat menjunjung tinggi prinsip- prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance dan menyadari pentingnya penerapan prinsip-prinsip tersebut dalam setiap langkah usaha bank demi kepentingan para pemangku kepentingan seperti nasabah, investor, pemegang saham serta masyarakat umum, termasuk pegawai serta pihak lainnya. Penerapan Tata Kelola Perusahaan Menjadi 10 Bank Terbesar Dan Berkinerja Baik Perubahan status Perseroan sebagai bank publik melalui penawaran umum perdana pada tahun 2010 menjadi inspirasi bagi bank bjb untuk terus-menerus meningkatkan kualitas demi mewujudkan diri menjadi 10 Bank Terbesar dan Berkinerja Baik di Indonesia. Perbaikan prosedur dan cara kerja dilakukan untuk menciptakan efisiensi dan efektivitas dalam menyelesaikan setiap pekerjaan. Implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance secara menyeluruh dan berkesinambungan dinilai menjadi faktor utama tercapainya pertumbuhan usaha yang dapat memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan. Prinsip-Prinsip Utama Dalam menerapkan Good Corporate Governance GCG, bank bjb berpedoman sepenuhnya pada 5 lima prinsip utama yaitu keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran. Kelima prinsip ini juga dijadikan dasar dalam penetapan Kebijakan Umum Direksi Tahunan KUDT. Dimana KUDT merupakan pedoman penyusunan Rencana Bisnis Bank Implementation of corporate governance continues to be developed in line with growth and targets to be achieved and the Company. Corporate Governance is a process or procedure settings used implemented by the company management in leading or managing a business enterprise with the goal to achieve corporate objectives, aligning corporate behaviour with the expectations of society, including management responsibility to the shareholders of both majority and minority. bank bjb as a commercial bank is on a mission as the force and the driver of regional economic growth, upholding the principles of Good Corporate Governance Corporate Governance and realize the importance of implementing these principles in every step of the bank’s actions in the interest of the stakeholders such as customers, investors, shareholders and the general public, including employees and other parties. C o r p o r a t e G o v e r n a n c e Implementations to Become Largest 10 Bank With good Performance Changes in the Company’s status as a public bank through an initial public offering in 2010 became the inspiration for bank bjb to constantly improve quality in order to bring itself to become the top 10 Banks with Good Performance in Indonesia. Improving methods and procedures to create efficiency and effectivity in completing each task. Implementation of a thorough and continuous good corporate governance is considered to be a major factor achieving business growth that can provide added value for stakeholders. Main Principles In implementing Good Corporate Governance GCG, bank bjb is fully guided by 5 five key principles namely transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness. These principles are used as the basis in determining the Annual Public Policy of the Board of Directors KUDT. KUDT is preparing guidelines for The Business Plan which is prepared every year and are the Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 201 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ yang disusun setiap tahun dan merupakan landasan pelaksanaan tugas seluruh unit organisasi bank bjb. Pencantuman prinsip utama GCG dalam KUDT bertujuan untuk mewujudkan keseragaman, kesatuan bahasa, kesamaan pandangan, dan kesatuan gerak langkah operasional serta memastikan bahwa seluruh jajaran Bank akan selalu berpedoman pada GCG dalam menjalankan pekerjaannya sehari-hari. Dalam rangka meningkatkan penerapan praktik GCG secara menyeluruh di bank bjb seperti yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia, kami telah merancang dan menyempurnakan pedoman kebijakan serta panduan implementasi GCG sesuai ketentuan Bank Indonesia yang diatur didalam Peraturan Bank Indonesia No. 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 912 DPNP Tanggal 30 Mei 2007 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Struktur dan Prosedur Pelaksanaan GCG di bank bjb berlandaskan pada komitmen bersama dari seluruh jajaran manajemen dan staf untuk tunduk dan patuh pada seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini dimulai dari puncak kepengurusan Bank yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Direksi yang independen dan profesional. Secara umum, kegiatan perbankan dilakukan oleh Komisaris dan Direksi. Komisaris mengkaji kebijakan-kebijakan dan melaksanakan pengawasan serta memberikan saran terhadap pengelolaan Bank, sedangkan Direksi memimpin pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan Bank sehari-hari. Struktur tata kelola perusahaan di bank bjb terdiri atas: a. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS; b. Dewan Komisaris; c. Direksi; d. Komite-komite di bawah Dewan Komisaris; e. Komite-komite di bawah Direksi; f. Corporate Secretary. foundation for all unit duties of bank bjb’s organizations. The inclusion of Good Corporate Governance as the main principle in the KUDT aims to achieve uniformity, unity of language, common vision, and unity of operational steps and to ensure that all levels of bank bjb will always be guided by good corporate governance in running the day- to-day work. In order to improve the implementation of Good Corporate Governance practices at the bank bjb’s overall practice as required by Bank Indonesia, Banks have designed and perfected bank bjb policy guidelines as well as guide the implementation of Good Corporate Governance in accordance to Bank Indonesia as stipulated in Bank Indonesia’s Regulation No. 84PBI2006 dated January 30, 2006, and as amended by Bank Indonesia Regulation No. 814PBI2006 dated October 5, 2006 and Circular Letter of Bank Indonesia 912DPNP Date May 30, 2007 concerning the implementation of Good Corporate Governance for Banks. Structure and Procedure Implementation of Good Corporate Governance in bank bjb is based on a shared commitment from all management and staff to submit and adhere to all rules and regulations. This began from the top management of the bank bjb, conducted by an independent and professional Board of commissioners and Board of Directors. In general, Banking activities are conducted by the Commissioner and the Board of Directors. Commissioners reviewed the policies and carry out supervision and provide advice on the management of the Bank, while Directors lead the implementation of policies and day-to-day management. bank bjb governance structure consists of: a. General Meetings of Shareholder GMS; b. Board of Commissioners; c. Board of Directors; d. Committees under the Board of Commissioners ; e. Committees under the Board of Directors; f. Corporate Secretary. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 202 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Kegiatan GCG Penerapan GCG diawali dengan penerapan budaya perusahaan yang didalamnya terdapat tata nilai atau nilai- nilai utama yang menjadi corporate value bank bjb. Dalam mewujudkan komitmen untuk melaksanakan prinsip- prinsip GCG maka corporate value bank bjb dijabarkan dalam bentuk etika usaha dan tata perilaku untuk menjadi acuan perilaku bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh pegawai Bank dalam mengelola Perseroan guna mencapai visi, misi, dan tujuan perusahaan. Laporan Tata Kelola Perusahaan Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham RUPS yang dilaksanakan setiap tahun mempunyai wewenang untuk meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi terkait dengan pengelolaan perusahaan, mengubah anggaran dasar, mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris dan Direksi, memutuskan pembagian tugas dan wewenang Direktur dan lainnya. bank bjb menjamin untuk memberikan segala keterangan yang berkaitan dengan Perseroan kepada pemegang saham, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan perusahaan dan peraturan perundang-undangan. Keputusan yang diambil dalam RUPS didasarkan pada kepentingan Perseroan. RUPS tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi, dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan. RUPS merupakan organ tertinggi di bank bjb, yang memegang seluruh otoritas yang tidak dilimpahkan kepada Dewan Komisaris ataupun Direksi. Pelaksanaan RUPS dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPST dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB. Di tahun 2011, bank bjb telah menyelenggarakan 1 satu kali RUPST dan 1 satu kali RUPSLB, sebagai berikut: GCG Activities GCG Implementation begins with the application of corporate culture in which there are values or key values which becomes the corporate value of bank bjb. In realizing the commitment to implement the principles of GCG, corporate value are translated in the form of bank bjb business ethics and code of conduct to be a refrence of conduct for the Board of Commissioners, Directors, and all employees of the Bank in managing the Company to achieve the vision, mission and corporate objectives. Corporate Governance Report General Meetings of Shareholders GMS, which is held each year, have the authority to hold accountable the Board of Commissioners and Directors related to the management of the company, the changes of articles of associations, the appointing and dismissal of the Board of Commissioners and Directors, decisions on the division of duties and authorities of the Director, and others. bank bjb guarantees to provide all information related to the company to shareholders, as long as they are not contrary to the interests of the company. GMS can not intervene against the duties, functions, and authority of the Board of Commissioners and Directors, without undermining the authority of the GMS to run its right in accordance to the statutes and regulations. GMS is the highest part of bank bjb, which holds all authority not delegated to the Board of Commissioners or Board of Directors. Implementation of the GMS is done through the Annual General Meeting of Shareholders AGMS and Extraordinary General Meeting of Shareholders EGMS. In 2011, bank bjb has organized 1 one AGMS and 1 one EGMS, as follows: Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 203 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPST Pemberitahuan rencana penyelenggaraan RUPST telah disampaikan di Harian Bisnis Indonesia pada 24 Februari 2011, sementara Panggilan RUPST telah disampaikan di Harian Bisnis Indonesia pada 11 Maret 2011. RUPST telah diselenggarakan pada 28 Maret 2011, di Bandung. Dihadiri oleh para pemegang saham atau kuasanya yang hadir atau diwakili dalam rapat ini adalah sejumlah 7.884.596.156 lembar saham 125 orang atau lebih kurang sebesar 81,32 dari seluruh saham yang telah dikeluarkan Bank. Dalam RUPST, sebagaimana sudah diumumkan di Harian Bisnis Indonesia pada 30 Maret 2011, telah diputuskan hal-hal sebagai berikut: 1. Menerima baik dan menyetujui Laporan Tahunan Perseroan Tahun 2010 termasuk di dalamnya Laporan Kegiatan Perseroan, Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman Surja, anggota dari Ernst Young Global sesuai dengan laporannya No. RPC-62PSS2011 tanggal 10 Februari 2011, dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia serta memberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya dari tanggung jawab acquit et de charge kepada seluruh anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan Perseroan. 2. Menetapkan penggunaan Laba Bersih Tahun Buku 2010 sebagai berikut: - 65 enam puluh lima persen atau sebesar Rp 578.610.881.686,- untuk dividen. - 35 tiga puluh lima persen atau sebesar Rp 311.559.705.523,- untuk cadangan. 3. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk melakukan penunjukkan Kantor Akuntan Publik untuk melakukan audit Laporan Keuangan Perseroan tahun Annual General Meeting of Shareholders AGMS Notification of AGMS implementation plan has been submitted in Bisnis Indonesia newspaper on February 24, 2011, while Notice for the AGMS have been submitted in Bisnis Indonesia newspaper on March 11, 2011. AGMS was held on March 28, 2011, in Bandung. Attended by the shareholders or their proxies who are present or represented at this meeting are in a number of 7,884,596,156 shares 125 people or approximately 81.32 of all shares that have been issued by Bank. In the AGMS, as already announced in the newspaper Bisnis Indonesia on March 30, 2011, it was decided that the following matters: 1. Receive and approve both the Company’s Annual Report Year 2010 including the Company’s Activity Report, Report of Supervisory Board of Board of Commissioners and the Certification of Financial Statements of the Company and its Subsidiaries for the fiscal year ended December 31, 2010, audited by Public Accountant Purwantono, Suherman Surja, a member of Ernst Young Global in accordance with its report No. RPC-62 PSS2011 dated February 10, 2011, with a reasonable opinion in all material respects in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia as well as providing full settlement and release from liability acquit et de charge to all members of the Board of Directors for the management actions and to all members of the Board of Commissioners for control measures that have been implemented during the fiscal year ended December 31, 2010 as far as the action is reflected in the Company’s Financial Statements. 2. Determination of the use of Net Income for Fiscal Year 2010 as follows: - 65 sixty five percent or Rp 578,610,881,686,- for dividend. - 35 thirty five percent or Rp 311,559,705,523,- for reserve. 3. Authorize the Board of Commissioners to appoint the Certified Public Accountants to audit the financial statements for fiscal year 2011 and to establish other Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 204 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ buku 2011 dan menetapkan persyaratan lain serta besarnya jasa audit dengan memperhatikan kewajaran serta ruang lingkup pekerjaan audit. 4. Penyampaian laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan tahun 2010. 5. Menunda Pembahasan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan untuk dilaksanakan pengkajian lebih lanjut dan akan diusulkan pada Rapat Umum Pemegang Saham yang akan dilaksanakan dalam waktu paling lambat 6 enam bulan. 6. a Menerima baik dan menyetujui Perubahan Peraturan Dana Pensiun Perseroan yang meliputi: •฀ Penetapan฀ bank฀ bjb Syariah sebagai Mitra Pendiri Dana Pensiun bank bjb, sehingga memungkinkan pengelolaan dana pensiun anak Perusahaan Perseroan; •฀ Kenaikan฀ iuran฀ normal฀ pemberi฀ kerja฀ yang฀ semula 16,7 dari penghasilan dasar pensiun menjadi 17,3 dari penghasilan dasar pensiun; •฀ Kenaikan฀manfaat฀pensiun฀bagi฀pensiunan฀yang฀ memperoleh manfaat pensiun dibawah Rp 1,1 juta per bulan menjadi Rp 1,1 juta per bulan. b Menyetujui pemberian wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan untuk menyusun butir-butir perubahan Peraturan Dana Pensiun Perseroan serta mengajukan kepada instansi yang berwenang untuk memperoleh persetujuan yang disyaratkan. 7. Melanjutkan masa jabatan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, kecuali Sdr. Herry Achmad Buchory, paling lama 6 enam bulan sampai dengan ditetapkan secara definitif susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk periode 2011-2015. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB Pemberitahuan rencana penyelenggaraan RUPSLB telah disampaikan di Harian Bisnis Indonesia pada 24 Juni 2011, sementara Panggilan RUPSLB telah disampaikan di Harian Bisnis Indonesia pada 8 Juli 2011. RUPSLB telah diselenggarakan pada 25 Juli 2011, di Bandung. Dihadiri oleh para pemegang saham atau requirements and magnitude of audit services with respect to fairness and scope of audit work. 4. Submission of reports on the realization use of the proceeds of the Company’s Initial Public Offering in 2010. 5. Postpone discussion of Amendment to the Company’s Articles of Association, to be implemented and further assessed and will be proposed at the General Meeting of Shareholders to be held no later than 6 six months. 6. a Receive and approve both the Pension Fund Regulatory Changes Company which includes: •฀ Determination฀ of฀ bank฀ bjb Syariah as Founding Partner of the Pension Fund of bank bjb allowing the management of pension fund of the Subsidiary Company; •฀ The฀ increase฀ in฀ the฀ employer฀ normal฀ contribution฀ which was originally 16.7 of basic pensionable earnings to 17.3 of basic pensionable earnings; •฀ Increase฀in฀pension฀beneits฀for฀retirees฀who฀receives฀ pension benefits under Rp 1.1 million per month to Rp 1.1 million per month. b Granting authority to the Board of Directors of the Company to perform all acts necessary to construct the points of the Pension Fund Regulatory changes and submit to relevant authorities to obtain the required approvals. 7. Continue the term of office of Directors and Board of Commissioners, except Mr.. Achmad Herry Buchory, at longest 6 six months until the composition of the Board of Directors and Board of Commissioners for the period 2011-2015 are definitively determined. Extraordinary General Meetings of Shareholders EGMS Notice for EGMS implementation plans have been submitted in Bisnis Indonesia newspaper on June 24, 2011, while notice for the EGMS have been submitted in Bisnis Indonesia newspaper on July 8, 2011. EGMS was held on July 25, 2011, in Bandung. Attended by the shareholders or their proxies who are present Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 205 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ kuasanya yang hadir atau diwakili dalam rapat ini adalah sejumlah 7.526.107.795 lembar saham 103 orang atau lebih kurang sebesar 77,62 dari seluruh saham yang telah dikeluarkan Bank. Dalam RUPSLB, sebagai sudah diumumkan di Harian Bisnis Indonesia pada 27 Juli 2011, telah diputuskan hal-hal sebagai berikut: 1. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 15 ayat 3.A.m mengenai Perubahan Persyaratan Direktur Utama menjadi: “Wajib mempunyai latar belakang pengalaman di bidang perbankan komersial dengan jabatan terakhir serendah-rendahnya Direktur yang masih aktif atau pernah menjadi Direktur pada sebuah Bank Umum dengan total aset sekurang- kurangnya sama dengan total aset Perseroan, bagi calon Direktur Utama yang berasal dari luar Perseroan dengan memiliki rekam jejak yang baik”. 2.฀ •฀ Mengucapkan฀ terima฀ kasih฀ dan฀ memberikan฀ penghargaan setinggi-tingginya atas kinerja yang telah diberikan oleh Anggota Dewan Komisaris yang telah menyelesaikan masa jabatannya, selanjutnya memberikan pembebasan dan pelepasan tanggung jawab untuk periode 1 Januari 2011 sampai dengan tanggal 25 Juli 2011 yang akan diberikan bersamaan dengan persetujuan Laporan Keuangan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk Tahun Buku 2011. ฀ •฀ Menetapkan฀ anggota฀ Dewan฀ Komisaris฀ terpilih฀ untuk periode 2011 s.d. 2015 sebagai berikut: Komisaris Utama Agus Ruswendi Komisaris Muhadi Komisaris Independen Klemi Subiyantoro Komisaris Independen Achmad Baraba Komisaris Independen Yayat Sutaryat •฀ Pengangkatan฀anggota฀Dewan฀Komisaris฀tersebut฀ diatas berlaku efektif sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 2011, kecuali: a Pengangkatan Agus Ruswendi selaku Komisaris Utama berlaku efektif sejak memenuhi semua ketentuan Perundang-undangan yang berlaku termasuk Fit and Proper Test Bank Indonesia. b Pengangkatan Yayat Sutaryat selaku Komisaris Independen berlaku efektif sejak pengunduran diri yang bersangkutan dari Perusahaan lainnya or represented at this meeting are in a number of 7,526,107,795 shares 103 people or approximately 77.62 of all shares that have been issued by the Bank. In the EGMS, as already announced in the newspaper Bisnis Indonesia on July 27, 2011, it was decided that the following matters: 1. Approve amendments to the Articles of Association Article 15 paragraph 3.Am on the Requirement Changes for President Director to: “Compulsory to have background experience in commercial banking with the last position as low as Director and still active or was a director at a Commercial Bank with total assets of at least equal with total assets of the Company, for prospective CEO from outside the Company to have a good track record “. 2.฀฀฀•฀ Thanking฀ and฀ provide฀ the฀ highest฀ appreciation฀ for the performance given by the Board Members who have completed their term of office, next to the liberation and release of liability for the period of January 1, 2011 until the date of July 25, 2011 to be given in conjunction with the approval of Financial Statements by the Annual General Meeting of Shareholders for the year 2011. •฀ Assign฀the฀members฀of฀the฀Board฀of฀Commissioners฀ elected for the period 2011 till 2015 as follows: President Commissioner Agus Riswendi Commissioner Muhadi Independent Commissioner Klemi Subiyaantoro Independent Commissioner Achmad Baraba Independent Commissioner Yayat Sutaryat •฀ Appointment฀of฀the฀above฀Commissioners฀฀shall฀be฀ effective from the closing of the General Meeting of Shareholders Extraordinary 2011, except: a Appointment of President Commissioner Agus Ruswendi is effective as meeting all requirements of applicable legislation including the Fit and Proper Test Bank Indonesia. b Appointment of Independent Commissioner Yayat Sutaryat is effective as the relevant resignation from another company and meets all Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 206 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ dan memenuhi semua ketentuan Perundang- undangan yang berlaku termasuk Fit and Proper Test Bank Indonesia. •฀ Sesuai฀dengan฀ketentuan฀Pasal฀18฀ayat฀9฀Anggaran฀ Dasar Perseroan, masa jabatan anggota Dewan Komisaris tersebut diatas akan berakhir pada RUPS Tahunan yang keempat setelah tanggal pengangkatannya. 3.฀ •฀ Mengucapkan฀ terima฀ kasih฀ dan฀ memberikan฀ penghargaan setinggi-tingginya atas kinerja yang telah diberikan oleh Anggota Direksi yang telah menyelesaikan masa jabatannya, selanjutnya memberikan pembebasan dan pelepasan tanggung jawab untuk periode 1 Januari 2011 sampai dengan 25 Juli 2011 yang akan diberikan bersamaan dengan persetujuan Laporan Keuangan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk Tahun Buku 2011. •฀ Menetapkan฀anggota฀Direksi฀terpilih฀untuk฀periode฀ 2011 s.d. 2015 sebagai berikut: Direktur Utama Bien Subiantoro Direktur Entis Kushendar Direktur Bambang Mulyo Atmodjo Direktur Arie Yulianto Direktur Zaenal Aripin Direktur Shahyohan Johnny Azis •฀ Pengangkatan฀ Anggota฀ Direksi฀ tersebut฀ diatas฀ berlaku efektif sejak persetujuan Bank Indonesia berkenaan dengan pemenuhan Fit and Proper Test, kecuali pengangkatan Entis Kushendar selaku Direktur berlaku efektif sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 2011. Sesuai dengan ketentuan Pasal 15 ayat 4 Anggaran Dasar Perseroan, masa jabatan anggota Direksi tersebut diatas akan berakhir pada penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang keempat setelah tanggal pengangkatannya. •฀ Terkait฀ dengan฀ perubahan฀ Pasal฀ 15฀ ayat฀ 3.A.m.฀ Anggaran Dasar Perseroan mengenai Perubahan requirements of applicable legislation including the Fit and Proper Test Bank Indonesia. •฀ In฀ accordance฀ with฀ the฀ provisions฀ of฀ Article฀ 18,฀ paragraph 9 of Articles of Associations of the Company, the terms of the above Board members will expire at the fourth Annual General Meeting after the date of appointment. 3.฀฀฀•฀ Thank฀you฀and฀provide฀the฀highest฀appreciation฀for฀ the performance given by members of the Board of Directors who have completed tenure, then give liberation and release of liability for the period of January 1, 2011 through July 25, 2011 to be given in conjunction with approval of the Financial Statements by the Annual General Shareholders Meetings for the year 2011. •฀ Assign฀a฀member฀of฀the฀Board฀of฀Directors฀elected฀ for the period 2011 till 2015 as follows: President Director Bien Subiantoro Director Entis Kushendar Director Bambang Mulyo Atmodjo Director Arie Yulianto Director Zaenal Aripin Director Shahyohan Johnny Azis •฀ Appointment฀of฀Members฀of฀the฀Board฀of฀Directors฀ of the above is effective from the approval of Bank Indonesia regarding the fulfilment of Fit and Proper Test, except for the appointment of Entis Kushendar as a Director effective as of the closing of the Extraordinary General Meetings of Shareholders 2011. In accordance with the provisions of Article 15 paragraph 4 of the Articles of Association, the term of office of the Board of Directors of the above positions will expire at the close of the Annual General Meeting of Shareholders of the fourth after the date of appointment. •฀ Associated฀ with฀ the฀ amendment฀ of฀ Article฀ 15฀ paragraph 3.A.m. Articles of Association of Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 207 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Persyaratan Direktur Utama sebagaimana telah diubah pada Agenda Kesatu, maka pengangkatan Sdr. Bien Subiantoro selaku Direktur Utama dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam ketentuan Anggaran Dasar yang baru, efektif akan berlaku sejak Anggaran Dasar tersebut telah diterima pemberitahuannya sesuai dengan Pasal 23 ayat 3 Undang Undang No. 40 Tahun 2007 serta dengan memperhatikan persyaratan dan ketentuan Bank Indonesia. Untuk itu, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 2011 memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menyatakan pengangkatan yang bersangkutan dalam suatu Akta tersendiri. Dewan Komisaris Dewan Komisaris sebagai organ Bank secara garis besar bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial untuk mengawasi jalannya usaha Bank. Memberikan nasihat kepada Direksi dan memastikan bahwa Bank telah menerapkan Good Corporate Governance dalam operasinya pada seluruh jenjang organisasi. Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk memastikan bahwa manajemen telah memiliki dan melaksanakan suatu sistem kontrol sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional Bank, kontrol keuangan, kepatuhan pada hukum dan peraturan. Visi : menjadikan Dewan Komisaris sebagai organ Bank yang berkompeten, profesional, independen serta sanggup mengawasi jalannya usaha Bank agar sesuai dengan visi Bank dengan dilandasi oleh nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang- undangan yang berlaku. Misi : menjalankan fungsi pengawasan atas operasional Bank dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip GCG, peraturan dan perundang- undangan yang berlaku, mencurahkan daya dan upaya serta menempatkan kepentingan Bank diatas kepentingan lainnya. Requirement Changes for President Director, as amended at the First Agenda, the appointment of Mr. Bien Subiantoro as President Director with the requirements stipulated in the new Articles of Association, will effectively force the Articles of Association has received notice in accordance with paragraph 3 of Article 23 of Law No. 40 of 2007 as well as taking into account the terms and conditions of Bank Indonesia. To that end, the Extraordinary General Meeting of Shareholders 2011 authorized the Board of Commissioners to declare the appointment in question in a separate Deed Board of Commissioners Board of Commissioners as part of the Bank in broad outline serves and responsible for collegial overseeing the Bank’s business. Provide advice to the Board of Directors and ensure that the Bank has implemented Good Corporate Governance in its operations at all levels of the organization. Board of Commissioners is responsible for ensuring that management has had and implement a control system so as to improve the effectiveness and efficiency of Bank operations, financial controls, compliance with laws and regulations. Vision : making the Board of Commissioners as part of the Bank that is competent, professional, independent and able to supervise the Bank’s efforts to comply with the Bank’s vision based on high moral values and adherence to regulations and legislation in force. Mission : perform the function of supervision over the operations of the Bank based on the principles of GCG, regulation and legislation in force, to devote resources and efforts as well as putting the Bank’s interests above other interests. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 208 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Komposisi Dewan Komisaris Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB pada 25 Juli 2011, susunan Dewan Komisaris bank bjb periode 2011 s.d. 2015 terdiri dari 1 satu orang Komisaris Utama, 1 satu orang Komisaris dan 3 tiga orang Komisaris Independen. Jumlah Komisaris Independen telah melebihi 50 dari jumlah anggota Dewan Komisaris. Susunan Dewan Komisaris bank bjb sampai dengan 25 Juli 2011 adalah sebagai berikut: Lex Laksamana Zainal Lan Komisaris Utama Muhadi Komisaris Achmad Baraba Komisaris Independen Muryanto Komisaris Independen Klemi Subiyantoro Komisaris Independen Sedangkan susunan Dewan Komisaris sejak 25 Juli 2011 sampai dengan sekarang adalah sebagai berikut: Agus Ruswendi Komisaris Utama Muhadi Komisaris Achmad Baraba Komisaris Independen Klemi Subiyantoro Komisaris Independen Yayat Sutaryat Komisaris Independen Komisaris Independen Sesuai dengan PBI nomor 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia nomor 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 912DPNP Tanggal 30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, yang dimaksud dengan Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Selain tugas dan fungsi pengawasan terhadap jalannya operasional bank secara umum dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan perundangan yang berlaku, Komisaris Independen juga mempunyai tanggung jawab khusus yaitu mewakili kepentingan pemegang saham minoritas Bank. Board of Commissioners Composition In accordance with the Extraordinary General Meeting of Shareholders EGMS on July 25, 2011, the Board of Commissioners of bank bjb for the period of 2011 to 2015 consisting of 1 one President Commissioner, 1 one Commissioner and 3 three Independent Commissioner. The number of Independent Commissioner has exceeded 50 of the total members of the Board of Commissioners. Board of Commissioners of bank bjb up to July 25, 2011 are as follows: Lex Laksamana Zainal Lan President Commissioner Muhadi Commissioner Achmad Baraba Independent Commissioner Muryanto Independent Commissioner Klemi Subiyantoro Independent Commissioner While the composition of the Board of Commissioners since July 25, 2011 up to now are as follows: Agus Ruswendi President Commissioner Muhadi Commissioner Achmad Baraba Independent Commissioner Klemi Subiyantoro Independent Commissioner Yayat Sutaryat Independent Commissioner Independent Commissioner In accordance with PBI number 84PBI2006 dated January 30, 2006, as amended by Bank Indonesia Regulation number 814PBI2006 dated October 5, 2006 and Circular Letter of Bank Indonesia. 912DPNP On May 30, 2007 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks, an Independent Commissioner is a member of the Board of Commissioners who do not have the financial, management, and ownership or family relationship with other Board members, Directors and or controlling shareholder or a relationship with a bank, which may affect its ability to act independently. In addition to the duties and functions of supervision on the course of general bank operations and ensure compliance with rules and regulations, the Independent Commissioner also has a special responsibility to represent the interests of minority shareholders of the bank. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 209 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Hubungan antara Dewan Komisaris dan Direksi Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 912DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan GCG bagi bank umum, bank bjb telah sejak lama menerapkan pemisahan tugas, fungsi dan tanggung jawab Direksi dan Komisaris. Selain itu, tidak terdapat hubungan keluarga baik horisontal maupun vertikal, termasuk hubungan karena pernikahan, sampai derajat ketiga, antara sesama anggota Direksi, atau antar anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris, atau sesama anggota Dewan Komisaris. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Menurut SK Dewan komisaris No.06DK2007 1. Melakukan pengawasan, memberi nasihat serta mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi jalannya kepengurusan Bank oleh Direksi serta memberikan persetujuan atas Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis, serta pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar Bank, Keputusan RUPS, Peraturan Bank Indonesia dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. 2. Membantu serta mendorong usaha pembinaan dan pengembangan Bank dalam mencapai visi Bank. 3. Dalam melakukan pengawasan, pembinaan, dan pengembangan Bank, Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar atau peraturan perundang- undangan yang berlaku. 4. Persetujuan yang diberikan Dewan Komisaris merupakan bagian dari tugas pengawasan Dewan Komisaris sehingga tidak menghilangkan tanggung jawab Direksi dalam pelaksanaan kepengurusan Bank. Tugas pengawasan oleh Dewan Komisaris tersebut merupakan upaya pengawasan dini yang perlu dilaksanakan. 5. Melakukan tugas yang secara khusus diberikan kepada Dewan Komisaris menurut Anggaran Dasar Bank, Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, Peraturan Bank Indonesia, danatau berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. The Relationship between the Boards In accordance with Bank Indonesia Regulation. 84 PBI2006 dated January 30, 2006, as amended by PBI. 814PBI2006 dated October 5, 2006 and Circular Letter of Bank Indonesia. 912DPNP dated May 30, 2007 on the implementation of GCG for commercial banks, bank bjb has long been implementing separation of duties, functions and responsibilities of Directors and Commissioners. In addition, there are no family relationships both horizontally and vertically, including relations by marriage, to the third degree, among fellow members of the Board of Directors, or between members of the Board of Directors with members of the Board of Commissioners, or a fellow member of the Board of Commissioners. Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners according to SK No.06 DK2007 of the Board 1. Monitoring, advising and directing, overseeing, and evaluating the course as well as stewardship of the Bank by the Board of Directors approving the Corporate Plan and Business Plan, as well as the implementation of the Bank’s Articles of Association, Decisions of AGM, Bank Indonesia Regulation and legislation in force. 2. Help and encourage business addvancement and development of the Bank in achieving the vision of the Bank. 3. In conducting the supervision, guidance, and Bank development, the Board of Commissioners are prohibited from engaging in strategic operational bank decision-making, except for other things that are specified in the statutes or regulations applicable legislation. 4. Approval by the Board of Commissioners is part of the Board of Commissioners task of supervision that does not eliminate the responsibilities of the Directors in the implementation of the management of the Bank. The task of supervision by the Board of Commissioners is an early surveillance efforts that need to be implemented. 5. Perform tasks that are specifically granted to the Board of Commissioners according to the Bank’s Articles of Association, Statutory Regulations applicable, Bank Indonesia regulations, andor by the General Meeting of Shareholders GMS. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 210 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 6. Bertanggung jawab kepada RUPS. 7. Mengevaluasi laporan tahunan yang dipersiapkan oleh Direksi serta menandatangani laporan tersebut. Penelaahan laporan tahunan dilakukan sebelum pelaksanaan RUPS. 8. Wajib memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Internal SKAI Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia danatau hasil pengawasan otoritas lainnya. 9. Melakukan pemberitahuan kepada Bank Indonesia paling lambat 7 tujuh hari semenjak ditemukannya: a. pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan, dan b. keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank. Yang didasarkan pada temuan maupun rekomendasi dari Komite-komite yang membantu Dewan Komisaris dalam pengawasan operasional Bank. Hal-hal yang wajib dilaporkan diatas yang belum atau tidak dilaporkan oleh Bank danatau Direktur Kepatuhan kepada Bank Indonesia. 10. Wajib menerapkan dan memastikan serta memantau efektivitas praktik pengelolaan perusahaan yang baik Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan operasional Bank dan bilamana perlu melakukan penyesuaian untuk pelaksanannya pada seluruh tingkatanjenjang. 11. Mengkaji dan menyetujui kebijakan-kebijakan yang diusulkan oleh Direksi. 12. Mengkaji pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang telah disetujui. 13. Mengkaji dan menyetujui Kebijakan Penyertaan Modal dan Penyertaan Modal Sementara. 14. Mengkaji pelaksanaan Kebijakan Penyertaan Modal dan Penyertaan Modal Sementara. 15. Melakukan pemantauan, pengarahan serta evaluasi terhadap kinerja Direksi terutama pelaksanaan kebijakan strategis Bank. 16. Menyusun dan melakukan pemutakhiran Pedoman Kerja Komisaris. 17. Mengusulkan penunjukan Akuntan Publik atas rekomendasi Komite Audit untuk melakukan audit atas laporan keuangan Bank untuk mendapatkan persetujuan RUPS. 6. Be held accountable to the GMS. 7. Evaluate the annual report prepared by the Board of Directors and signed the report. Review of annual reports is done prior to the GMS. 8. Ensure that the Directors have been following up audit findings and recommendations of the Bank Internal Audit Unit, external auditors, the supervision of Bank Indonesia and or the supervision of other authorities. 9. Give notice to Bank Indonesia no later than 7 seven days since the discovery of: a. violations of laws and regulations in finance and banking field, and b. proximities or circumstances that may endanger the continuity of Bank activity. Based on the findings and recommendations of the Committees assisting the Board of Commissioners in monitoring operations. The above stated are required to be reported if it has not been or not reported by the Bank andor by Director of Compliance to Bank Indonesia. 10. Obliged to implement and monitor the effectivity of management practices and good Corporate Governance in each of bank operations, and where necessary, make adjustments to its implementation at all levelsstages. 11. Reviewing and approving policies proposed by the Board of Directors. 12. Assessing responsibility of Board of Directors for the implementation of policies that have been approved. 13. Reviewing and approving the Equity Policy and Temporary Equity Policy. 14. Reviewing the implementation of the Equity Policy and Temporary Equity Policy. 15. Monitoring, directing and evaluating the performance of the Board of Directors, especially regarding the implementation of the Bank strategic policy. 16. Preparing and updating the Work Guidelines for Commissioner. 17. Proposed appointment of Certified Public Accountants on the recommendation of the Audit Committee to audit the financial statements of the Bank to obtain approval from the GMS. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 211 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 18. Menentukan dan melaksanakan sistem nominasi, evaluasi, remunerasi yang transparan bagi Direksi setelah mempertimbangkan hasil kajian Komite Remunerasi dan Nominasi yang selanjutnya diajukan untuk memperoleh persetujuan RUPS. Memastikan bahwa sistem remunerasi, nominasi, evaluasi kinerja para Pejabat Bank yang tidak menjabat sebagai anggota Direksi telah ada dan dilaksanakan secara transparan dan konsisten. 19. 3 tiga bulan sebelum masa jabatan Dewan Komisaris berakhir, Dewan Komisaris dilarang menyetujui kebijakan Direksi yang bersifat strategis. Pembagian Kinerja Dewan Komisaris Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 06 DK2007: 1. Komisaris Utama bertugas untuk mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris 2. Pembagian tugas diantara anggota Dewan Komisaris diatur diantara anggota Dewan Komisaris dan ditetapkan oleh Komisaris Utama 3. Untuk membantu kelancaran tugasnya, anggota Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretariat Komisaris yang berasal dari pegawai bank bjb dan ditetapkan oleh Direksi berdasarkan persetujuan Dewan Komisaris. Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan usaha yang dilakukan oleh Dewan Komisaris selama tahun 2011 dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi. Masing-masing Komite telah menjalankan fungsinya dalam melakukan kajian dan memberikan input kepada Dewan Komisaris, sehingga Dewan Komisaris dapat memberikan arahan dan rekomendasi secara tepat kepada Direksi terkait pengelolaan usaha bank bjb secara baik dan sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Pada tahun 2011 Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan terhadap: 18. Define and implement a system of nomination, evaluation, remuneration that is transparent to the Board of Directors after considering the results of studies of the Remuneration and Nomination Committee which are further proposed to obtain the approval of the AGM. Ensure that the system of remuneration, nomination, evaluation of performance of the Bank officials who does not serve as a member of the Board of Directors existed and had been done in a transparent and consistent manner. 19. 3 three months prior to the term end, Board of Commissioners is prohibited from approving policy by the Board of Directors which are strategic in nature. Performance Division of the Board of Commissioners Pursuant to the Decree of the Board of Commissioners No. 06DK2007: 1. President Commissioner is in charge of coordinating the activities of the Board of Commissioners. 2. The division of duties among the members of the Board of Commissioners is set among the members of the Board of Commissioners and specified by the President Commissioner. 3. To help smooth their duties, members of the Board of Commissioners is assisted by the Secretariat of the Commissioners deriving from the employees of bank bjb, set by the Board of Directors and approval by the Board of Commissioners. Task Implementation Board of Commissioners Performance of duties and monitoring functions done by the Board of Commissioners during the year 2011 is assisted by the Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and Remuneration and Nomination Committee. Each of these committees has its function in reviewing and providing input to the Board of Commissioners, enabling the Board of Commissioners to provide appropriate guidance and recommendations to the Directors related to the proper management of bank bjb and in accordance with the principles of Good Corporate Governance. In 2011 the Board of Commissioners has conducted the monitoring of: Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 212 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ - Rencana Bisnis Bank RBB tahun 2011-2013 melalui 01 SKDK2011 tanggal 28 Juni 2011 Tentang Persetujuan revisi Rencana Bisnis bank bjb 2011-2013. - Pemantauan atas pelaksanaan RBB tahun 2011 melalui rapat gabungan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi - Pemantauan Kinerja Keuangan bank bjb - Pemantauan Kinerja Non Keuangan bank bjb - Pemantauan perkembangan Good Corporate Governance bank bjb Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris Penilaian kinerja anggota Dewan Komisaris difasilitasi oleh Komite Nominasi dan Remunerasi dengan sistem self assessment atau sistem lain yang ditetapkan oleh rapat Dewan Komisaris. Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan kriteria sebagai berikut: a. Kehadiran dalam rapat Dewan Komisaris, b. Kehadiran dalam rapat Komite di tingkat Dewan Komisaris, c. Kinerja anggota Dewan Komisaris dapat dinilai menurut faktor lainnya baik secara individual maupun kolektif, antara lain: i. Integritas, misalnya benturan kepentingan yang muncul, ii. Hubungan anggota Dewan Komisaris dengan sesama anggota Dewan Komisaris, dengan Direksi dan pihak-pihak lain yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-undangan serta Peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Program Pelatihan Peningkatan Kompetensi Komisaris Nama Program PelatihanTraining Program LokasiLocation PeriodePriod Name Agus Ruswendi Senior Management Risk Summit 2011 BARa Bali 2-4 November 2011 Agus Ruswendi Muhadi - - - Muhadi Achmad Baraba Senior Management Risk Summit 2011 BARa Bali 2-4 November 2011 Achmad Baraba Klemi Subiyantoro - - - Klemi Subiyantoro Yayat Sutaryat Workshop Sosialisasi Kesehatan Bank Umum Jakarta 29 November 2011 Yayat Sutaryat Keterangan: Agus Ruswendi dan Yayat Sutaryat masing-masing menjabat sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen Perseroan sejak 25 Juli 2011. - Bank Business Plan BBP for the year 2011-2013 through Decree 01SKDK2011dated 28 June 2011 on the Approval of bjb Business Plan 2011-2013. - Monitoring the implementation of BBP in 2011 through a joint meeting of the Board of Commissioners and Board of Directors - Monitoring of bank bjb Financial Performance - Monitoring of bank bjb Non Financial Performance - Monitoring on the development of Good Corporate Governance in bank bjb. Board of Commissioners Performance Evaluation Performance assessment of Board of Commissioners is facilitated by the Nomination and Remuneration Committee with the self assessment system or other systems determined by the Board of Commissioners meeting. Board of Commissioners performance evaluation is conducted in the following criteria: a. Attendance in Board of Commissioners meetings, b. Attendance in the Committee Meeting at the Board of Commissioners level. c. Board member performance can be assessed by other factors both individually and collectively, among others: i. Integrity, such as conflict of interest that arises, ii. Relationships with fellow members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and other parties set forth in the Articles of Association and Rules and Regulations, and Bank Indonesia regulations. Competence Enhancement Training Program of Commissioners Remarks: Agus Ruswendi and Yayat Sutaryat each served as President Commissioner and Independent Commissioner since July 25, 2011. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 213 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Rapat Dewan Komisaris Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat sekurang- kurangnya setiap bulan sekali atau pada setiap waktu jika dianggap perlu oleh salah satu atau lebih anggota Dewan Komisaris. Mekanisme pengambilan keputusan dalam rapat Dewan Komisaris berdasarkan atas musyawarah untuk mufakat. Apabila mufakat tidak dapat tercapai, pengambilan keputusan didasarkan pada suara mayoritas anggota Dewan Komisaris yang hadir atau yang mewakili pada rapat. Apabila jumlah suara berimbang, maka keputusan yang diajukan harus ditolak. Kuorum untuk seluruh rapat Dewan Komisaris adalah lebih dari separuh jumlah anggota Dewan Komisaris yang hadir atau diwakili kuasa yang diberikan kepada salah satu Komisaris yang hadir pada rapat tersebut. Selama tahun 2011, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan rapat sebanyak 31 kali, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut: Tabel Kehadiran Dewan Komisaris dalam Rapat Table of Attendance of the Board of Commissioners Meeting Periode Januari-Desember 2011 January-December 2011 period Nama Jabatan Jumlah Kehadiran Total Attendance Position Name Agus Ruswendi Komisaris Utama a 17 President Commissioner a Agus Ruswendi Lex Laksamana Komisaris Utama b 5 President Commissioner b Lex Laksamana Muhadi Komisaris 19 Commissioner Muhadi Muryanto Komisaris c 13 Commissioner c Muryanto Klemi Subiyantoro Komisaris Independen 25 Independent Commissioner Klemi Subiyantoro Achmad Baraba Komisaris Independen 30 Independent Commissioner Achmad Baraba Yayat Sutaryat Komisaris Independen d 15 Independent Commissioner d Yayat Sutaryat Keterangan: a Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak 25 Juli 2011. b Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sampai dengan 25 Juli 2011. c Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sampai dengan 25 Juli 2011. d Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak 25 Juli 2011. DIREKSI Direksi sebagai organ Perseroan memiliki wewenang serta bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam mengelola Bank. Secara garis besar, masing-masing Direktur dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya. Direksi bertanggung jawab terhadap pengelolaan Bank agar dapat menghasilkan keuntungan dan memastikan kesinambungan usaha Bank sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan. Fungsi pengelolaan Board of Commissioners Meeting Board of Commissioners hold meetings at least once every month or at any time deemed necessary by one or more members of the Board of Commissioners. Decision-making mechanism in the meeting of the Board of Commissioners is based on deliberation to reach a consensus. If consensus can not be reached, the decision is based on a majority vote of present members of the Board of Commissioners or its representative at the meeting. If the number of votes are equal, then the proposed decision must be rejected. Quorum for a meeting of the Board of Commissioners is more than half the number of Board members present or represented by the power given to one of the Commissioners present at such meeting. During the year 2011, the Board of Commissioners meeting was held 31 times, with attendance as follows: Remarks: a Served as President Commissioner of the Company since July 25, 2011. b Served as President Commissioner of the Company up to July 25, 2011. c Served as Commissioner of the Company since July 25, 2011. d Served as Commissioner of the Company up to July 25, 2011. DIRECTORS Board of Directors as a part of the Company has the authority and the duty and responsibility in colegially managing the Bank. In broad outline, each Director may carry out tasks and formulate decisions in accordance with the division of duties and responsibilities. Directors are responsible for the management of the Bank in order to generate profits and ensure the sustainability of the Bank in accordance with the Articles of Associations and statutes and regulations. Management functions of the company Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 214 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ perusahaan oleh Direksi mencakup 5 lima tugas utama yaitu kepengurusan, manajemen risiko, pengendalian intern, komunikasi, dan tanggung jawab sosial. Direksi bertanggung jawab kepada pemegang saham dalam menciptakan dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham. Direksi harus memastikan bahwa manajemen memiliki rencana kerja yang seimbang antara pertumbuhan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Pengelolaan Bank yang baik akan berlandaskan pada prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran dalam rangka memberi nilai tambah bagi pemegang saham dan pihak-pihak lain yang terkait dengan Bank. Komposisi Direksi Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Nomor 930SK DIR2007 tertanggal 28 September 2007 tentang Pedoman Kerja Direksi, susunan Direksi bank bjb untuk periode 1 September 2010 s.d. 24 Juli 2011 adalah sebagai berikut: Agus Ruswendi Direktur Utama Herry Achmad Buchory Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Tatang Sumarna Direktur Konsumer Entis Kushendar Direktur Komersial Dadang Agus Suryanto Direktur Operasi Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB pada 25 Juli 2011, susunan Direksi bank bjb periode 2011 s.d. 2015 terdiri dari 1 satu orang Direktur Utama dan 5 lima orang Direktur. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Nomor 530SKBOD-CS2011 tertanggal 26 September 2011 tentang Pedoman Kerja Direksi, susunan Direksi bank bjb untuk periode 25 Juli 2011 s.d. sekarang adalah sebagai berikut: Bien Subiantoro Direktur Utama Entis Kushendar Direktur Komersial Arie Yulianto Direktur Ritel Bambang Mulyo Atmodjo Direktur Operasi Shahyohan Johnny Azis Direktur Tresuri dan Internasional by the Board of Directors includes 5 five main tasks, they are management, risk management, internal control, communications, and social responsibility. Directors are responsible to shareholders in creating and delivering added value to shareholders. Directors must ensure that management has a balanced long-term growth plan and short-term goals. Good management of Banks will be based on principles of transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness in order to add value for shareholders and other parties associated with the Bank. Komposisi Direksi In accordance with PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Directors Decree No.930SKDIR2007 dated 28 September 2007 on the Work Guidelines of Directors, Board of Directors of bank bjb for the period 1 September 2010 up to July 24, 2011 are as follows: Agus Ruswendi President Director Herry Achmad Buchory Compliance and Risk Management Director Tatang Sumarna Consumer Director Entis Kushendar Commercial Director Dadang Agus Suryanto Operations Director In accordance with the Extraordinary General Meeting of Shareholders EGMS on July 25, 2011, Directors of bank bjb period of 2011 to 2015 consists of 1 one President Director and 5 five Directors. Based on the Decree of the Board of Directors of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat No. 530SKBOD-CS2011 dated 26 September 2011 on Work Guidelines of Directors, Board of Directors of bank bjb for the period up to July 25, 2011 up to now is as follows: Bien Subiantoro President Director Entis Kushendar Commercial Director Arie Yulianto Retail Director Bambang Mulyo Atmodjo Operations Director Shahyohan Johnny Azis Treasury and International Director Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 215 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Zaenal Aripin Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Hubungan Direksi dan Dewan Komisaris Secara umum, hubungan Direksi dengan Dewan Komisaris sesuai Anggaran Dasar Bank dan Peraturan Perundang- undangan serta Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, adalah: a. Direksi dan Dewan Komisaris secara bersama-sama menandatangani dokumen Perusahaan, yaitu Rencana Korporasi, Rencana Bisnis, dan Laporan Keuangan Tahunan Bank; b. Transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang Direksi bertanggung jawab untuk memastikan agar semua informasi mengenai Bank secara tepat waktu dan lengkap disampaikan kepada Dewan Komisaris; c. Direksi wajib memberikan akses atas informasi Bank secara tepat waktu dan lengkap kepada Dewan Komisaris; d. Direksi wajib membebaskan para anggota Dewan Komisaris untuk secara bersama-sama maupun sendiri setiap waktu dalam jam kerja Bank, berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Bank dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, persediaan barang, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang dijalankan oleh Direksi; e. Direksi dan tiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh anggota Dewan Komisaris; f. Atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris, Direksi memberikan keterangan hasil pemeriksaan atau hasil pelaksanaan tugas Internal Audit; g. Menyampaikan laporan keuangan bulanan sesuai permintaan Dewan Komisaris; h. Menyampaikan surat permohonan persetujuan tambahan modal disetor untuk mendapat persetujuan Dewan Komisaris; Zaenal Aripin Compliance and Risk Management Director Relationship of the Board of Commissioners and Directors In general, the relationship of Directors with the Board of Commissioners shall be in accordance with the Bank’s Articles of Associations and Rules and Regulations, and Regulation of Bank Indonesia, which are: a. Directors and Board of Commissioners jointly signed the documents the Company, which are Corporate Plan, Business Plan and Annual Financial Statements of the Bank; b. Stand-alone transaction or the transaction that the Board of Directors is responsible for, ensure that all information regarding the Bank is submitted in a complete and timely manner to the Board of Commissioners; c. Directors are required to provide access to Bank information in a complete and timely manner to the Board of Commissioners; d. Board of Directors shall relieve the Board of Commissioners to jointly or individually at any time in Bank’s working hours, entitlement to enter the building and yard or other place used or occupied by the Bank and the right to inspect all books, letters and other evidence, the supply of goods , check and cash to match the state money for verification purposes and other securities and are entitled to know all the actions performed by the Board of Directors; e. Board of Directors and each member of the Board of Directors is obliged to give explanations about all the things asked by members of the Board of Commissioners; f. Upon written request of the Board of Commissioners, Board of Directors provide information regarding the examination or implementation result of Internal Audit work; g. Deliver the monthly financial report as requested by the Board of Commissioners; h. Submit a letter of application for approval of additional paid-in capital to get the approval of the Board of Commissioners; Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 216 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ i. Menyampaikan laporan pelaksanaan manajemen risiko dan laporan pelaksanaan tugas bidang kepatuhan kepada Dewan Komisaris; j. Menyampaikan materi RUPSRUPSLB untuk menjadi bahan keputusan bersama dan mendapat persetujuan Dewan Komisaris dengan Direksi; k. Jika dianggap perlu, Dewan Komisaris dapat meminta secara langsung informasi dari fungsi-fungsi manajemen terkait operasional Bank untuk melaksanakan fungsi pengawasan dengan sepengetahuan Direksi; l. Direksi dan atau pejabat Bank lainnya wajib menghadiri undangan rapat Dewan Komisaris dengan sepengetahuan Direksi; m. Direksi wajib memberikan akses atas informasi Bank kepada Komite-komite yang membantu Dewan Komisaris dengan sebelumnya mengirimkan pemberitahuan terlebih dahulu melalui Dewan Komisaris kepada Direksi; n. Direksi dapat mengundang anggota Dewan Komisaris jika diperlukan pendapatnya dalam Rapat Direksi; o. Risalah Rapat Direksi harus tersedia apabila diminta oleh anggota Dewan Komisaris; p. Direksi mempunyai hak dan wewenang untuk menetapkan kebijaksanaan Perseroan berdasarkan persetujuan Dewan Komisaris dalam menjamin kepengurusan Perseroan, kecuali ditetapkan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan; q. Direksi menetapkan susunan Organisasi dan tata kerja Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris; r. Direksi berdasarkan persetujuan tertulis Dewan Komisaris dengan berpedoman kepada perundang- undangan yang berlaku dapat melakukan hal-hal sebagai berikut: •฀ Mengadakan฀ kerja฀ sama฀ Bangun฀ Guna฀ Serah฀ Built, Operate, and TransferBOT, Bangun Guna Milik Built, Operate and OwnBOO dan perjanjian- perjanjian lain yang mempunyai sifat yang sama. •฀ Mengambil฀bagian฀atau฀ikut฀serta฀dalam฀Perseroan badan-badan lain atau menyelenggarakan perusahaan baru yang tidak dalam rangka penyelamatan piutang, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. •฀ Melepaskan฀sebagian฀ atau฀ seluruhnya฀ penyertaan฀ Perseroan dalam perusahaan atau badan-badan lain. i. Deliver the implementation of risk management report and the report in the field of compliance to the Board of Commissioners; j. Deliver the materials for AGMSEGMS to be a joint decision and approved by the Board of Commissioners with the Directors ; k. If deemed necessary, the Board of Commissioners may request information directly from the management functions related to Bank operations to carry out monitoring functions at the discretion of the Directors; l. Directors and other Bank officials must attend the meeting of the Board of Commissioners at the discretion of the Board of Directors; m. Directors are required to provide access to bank information to the Committees assisting the Board of Commissioners with advance notice before sending through the Board of Commissioners to the Directors; n. Directors may invite members of the Board of Commissioners if its opinion is needed in the Directors Meeting; o. Minutes of the Board of Directors Meeting shall be made available if requested by the Board of Commissioners; p. Board of Directors has the right and authority to set policy based on the approval of the Company’s Board of Commissioners in ensuring the management of the Company, unless stipulated otherwise by laws and regulations; q. Directors establish the composition of the organization and working procedures of the Company with the approval of the Board of Commissioners; r. Based on the written consent of the Board of Commissioners, Directors, with reference to the applicable legislations, can do the following: •฀ Establish฀ a฀ Built,฀ Operate,฀ and฀ Transfer฀ BOT฀ agreement, Built, Operate, and Own BOO agreement, and other agreements that have the same properties. •฀ Take฀ part฀ or฀ participate฀ in฀ the฀ Companyother฀ agencies or organizing a new company that is not in order to rescue receivable, in accordance with applicable regulations. •฀ Waive฀some฀or฀all฀of฀the฀Company’s฀investments฀in฀ companies or other entities. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 217 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ •฀ Menggunakan฀ cadangan฀ untuk฀ penghapusan฀ kredit kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK Umum atau peraturan perundangan yang berlaku. •฀ Melakukan฀ hapus฀ tagih฀ terhadap฀ pokok฀ kredit฀ yang diberikan kepada pihak terkait sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. s. Transaksi yang terdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain, yang terjadi dalam jangka waktu 1 satu tahun buku atau jangka waktu yang lebih lama sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dapat dilakukan Direksi dengan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan Pasar Modal; t. Dalam hal Bank mempunyai benturan kepentingan dengan kepentingan pribadi seorang anggota Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya dan dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan seluruh anggota Direksi, maka dalam hal ini bank diwakili oleh Dewan Komisaris; u. Pengurusan Perseroan oleh Direksi pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan dan memberikan nasehat kepada Direksi dijalankan dibawah pengawasan Dewan Komisaris. Tugas Direksi 1. Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank. 2. Wajib mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Mengurus kekayaan Bank sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Wajib membuat dan melaksanakan Rencana Kerja Tahunan yang harus disampaikan kepada Dewan Komisaris. 5. Wajib menyerahkan laporan tahunan Bank kepada akuntan publik yang ditunjuk oleh RUPS untuk diperiksa. •฀ Use฀ the฀ reserve฀ to฀ the฀ eliminate฀ credit฀ to฀ related฀ parties as stipulated in the Legal Lending Limit LLL or the applicable legislations. •฀ Erase฀ the฀ principal฀ receivable฀ on฀ loans฀ to฀ related฀ parties in accordance with existing regulations. s. Stand alone transaction or transactions that are associated with one another, which occurred within a period of 1 one year or longer period as stipulated in the Articles of Association of the Company can be done by the Directors with the written approval of the Board of Commissioners, with due regard to legislation prevailing capital market regulation in particular; t. In the event the Bank had a conflict of interest with the private interests of a member of the Board of Directors, the Company will be represented by other member of the Board of Directors and in the event the Company has an interest in that are contrary to the interests of all members of the Board of Directors, then in this case the bank is represented by the Board of Commissioners; u. Management of the Company by the Board of Directors in general, both regarding the Company and the Company’s business and provide advice to the Board of Directors runs under the supervision of the Board of Commissioners. Directors Duties 1. Fully responsible for the implementation of the Bank’s management board. 2. Manage the Bank in accordance with the authority and responsibilities as stipulated in the Articles of Associations and applicable regulations. 3. Taking care for the wealth of the Bank in accordance with applicable laws and regulations. 4. Obliged to prepare and implement the Annual Work Plan to be submitted to the Board of Commissioners. 5. Obliged to submit annual reports of the bank to certified public accountant appointed by the AGM to be examined. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 218 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 6. Wajib menerapkan manajemen risiko dan prinsip- prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam rangka pelaksanaan GCG, Direksi harus membentuk sekurang-kurangnya: a. Satuan Kerja yang menjalankan fungsi Audit Internal, untuk membantu Direksi dalam pengawasan operasional Bank pada seluruh organisasi Bank. Satuan Kerja Audit Internal ini wajib independen terhadap satuan kerja operasional. b. Satuan kerja yang menjalankan fungsi Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko untuk membantu Direksi dalam penerapan manajemen risiko sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia. c. Saturan Kerja yang menjalankan fungsi Kepatuhan, untuk membantu Direksi dalam melakukan kepatuhan atas hukum, perundang-undangan serta Peraturan Bank Indonesia atas operasional yang dimiliki terkait dengan hukum, perundang- undangan serta Peraturan Bank Indonesia. 7. Wajib menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Internal Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia danatau hasil pengawasan otoritas lain. 8. Melakukan tugas yang secara khusus diberikan oleh Dewan Komisaris danatau RUPS. 9. Menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa dengan didahului pemanggilan RUPS. 10. Wajib mengungkapkan kepada Pegawai kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian baik mengenai pemberian gaji, tunjangan, fasilitas, sistem penerimaan pegawai, sistem promosi, termasuk rencana Bank untuk mengadakan efisiensi melalui pengurangan pegawai maupun kebijakan strategis Bank tentang kepegawaian lainnya. 11. 3 tiga bulan sebelum masa jabatan Direksi berakhir, Direksi dilarang mengambilmenetapkan kebijakan yang bersifat strategis. 12. Wajib menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris. 13. Wajib memberikan jawaban dan penjelasan atas segala sesuatu yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris. 6. Required to apply risk management and the principles of Good Corporate Governance in any business activities of the Bank at all organisational levels or hierarchy. In the framework of the implementation of GCG, Directors shall establish at least: a. Unit of Internal Audit function, to assist the Board of Directors in the supervision of Bank operations in the entire organization of the Bank. Internal Audit Unit shall be independent of the operational unit. b. Work units that perform the function of Risk Management and Risk Management Committee to assist the Directors in the implementation of risk management as stipulated in Bank Indonesia. c. Work units that perform the function of Compliance, to assist the Directors in conducting legal, legislation and the Regulation of Bank Indonesia compliance for the operations related to the legal, regulatory and Bank Indonesia Regulation. 7. Obliged to follow up on audit findings and recommendations of the Bank’s Internal Audit Unit, external auditors, the supervision of Bank Indonesia andor other supervisory authority. 8. Perform tasks that are specifically given by the Board of Commissioners andor GMS. 9. Holds AGMS and EGMS preceded by GMS call. 10. Disclose to the Bank’s strategic policy personnel in the field of personnel regarding strategic policies on personnels such as wages, benefits, facilities, personnel recruitment, promotion system, including the Bank plans to conduct employee efficiency through the reduction of the Bank’s personnel and other strategic policy regarding personnels. 11. 3 three months before the term of office expires, Directors are prohibited from taking setting strategic policy. 12. Provide data and information that are accurate, relevant, and in a timely manner to the Board of Commissioners. 13. Provide answers and explanations for everything that is asked by the Board of Commissioners. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 219 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 14. Harus memastikan kelancaran komunikasi antara Bank dengan pemangku kepentingan melalui pemberdayaan fungsi Sekretaris Perusahaan. 15. Berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus sebaik- baiknya. Tanggung Jawab Direksi 1. Bertanggung jawab atas Laporan Keuangan. 2. Dalam penyelenggaraan tugas yang bersifat strategis untuk kepentingan maksud dan tujuan Bank, bertanggung jawab secara kolegial. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab dalam menyelenggarakan kegiatan operasional dari keputusan yang bersifat strategis dan keputusan lainnya sesuai dengan tugas dan wewenangnya. 3. Wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada RUPS. 4. Dalam rangka mempertahankan kesinambungan usaha Bank, harus dapat memastikan dipenuhinya tanggung jawab sosial Bank yaitu dengan adanya perencanaan tertulis yang jelas dan fokus dalam melaksanakan tanggung jawab sosial Bank. 5. Segala keputusan yang diambil sesuai dengan pedoman dan tata tertib kerja mengikat dan menjadi tanggung jawab seluruh Direksi. 6. Bertanggung jawab atas penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku di lingkungan Perusahaan. Pembagian Kerja Direksi Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 519SKDIR- CS2011 tertanggal 20 September 2011 tentang Pedoman Kerja Direksi, pembagian tugas Direksi bank bjb adalah sebagai berikut: Direktur Utama President Director Tugas Duties 1. Mengkoordinir dan memberikan arahan dalam penyusunan visi, misi, dan nilai-nilai serta Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis untuk dibicarakan dan disetujui oleh Dewan Komisaris atau RUPS sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Bank. 1. Coordinate and provide guidance in the preparation of the vision, mission, and values as well as the Corporate Plan and Business Plan to be discussed and approved by the Board of Commissioners or the GMS in accordance with the Articles of Association of Banks. 2. Menyelaraskan dan mengakomodir inisiatif internal Bank yang dapat memberi nilai tambah serta meningkatkan kinerja dan daya saing Bank. 2. Align and accommodate the Bank’s internal initiatives which will add value and improve the performance and competitiveness of the Bank. 3. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas antar anggota Direksi, melaksanakan pembinaan dan pengendalian terhadap seluruh kegiatan operasional dan pengelolaan Bank secara efektif dan efisien, dengan memperhatikan asas keseimbangan dan keserasian serta memastikan kepatuhan terhadap Peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Coordinate the implementation of tasks among members of the Board of Directors, carry out development and control of all operations and management of the Bank effectively and efficiently, taking into account the principle of balance and harmony and ensure compliance with Bank Indonesia regulations and legislation in force. 14. Ensure a smooth communication between the Bank and the stakeholders through the empowerment of the Corporate Secretary function. 15. Obliged to keep and maintain the Register of Shareholders and Special Register of Shareholders as well as possible. Directors Responsibilities 1. Being responsible for the financial statements 2. In the implementation of strategic tasks for the benefit of intents and purposes of the Bank, responsible collegially. Each member of the Board of Directors is responsible for conducting the operational activities of the strategic decisions and other decisions in accordance with the duties and responsibilities. 3. Obliged to be held accountable for the implementations of duties to the GMS. 4. In order to maintain the burners continuity of the Bank, BOD must ensure compliance with the Bank’s social responsibility with a clear written plan and focus in implementing the Bank’s social responsibility. 5. Any decision taken is in accordance with the guidelines and regulations binding the work and the responsibility of the entire Board of Directors. 6. Responsible for the implementation of Business Ethics and Corporate Conduct within the Company. Directors Division of Work Under the Directors Decree No. 519SKDIR-CS2011 dated 20 September 2011 on Work Guidelines of Directors, bank bjb Board of Directors division of tasks is as follows: Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 220 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Tugas Duties 4. Mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi penerapan prinsip-prinsip GCG dan Standar Etika Bank secara konsisten dalam Perusahaan. 4. Coordinate, control, and evaluate the application of the principles of GCG and Banks Standard Ethics consistently in the Company. 5. Memimpin rapat Direksi. 5. Lead the Board of Directors meetings. Tanggung Jawab Responsibility 1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kepengurusan Bank secara efektif dan efisien. 1. Responsible for the implementation of the management of the Bank effectively and efficiently. 2. Memastikan informasi yang terkait dengan Bank selalu tersedia bila diperlukan oleh Dewan Komisaris dan Bank Indonesia. 2. Ensure that information related to the Bank is always available when required by the Board of Commissioners and Bank Indonesia. Direktur Bidang Usaha Business Director Tugas Duties 1. Mengkoordinasikan, mengendalikan, mengembangkan, membina, mengelola serta mengevaluasi pelaksanaan tugas dari bidang-bidang yang berada dibawah tanggung jawabnya agar efektif dan efisien dengan mengutamakan asas keseimbangan. 1. Coordinate, control, develop, build, manage and evaluate the performance of duties of the areas under its responsibility effectively and efficiently by prioritizing the balance principle. 2. Mengembangkan program efisiensi, efektivitas, dan manajemen mutu dari produk-produk Bank, serta memastikan dilaksanakannya secara konsisten di lingkungan unit kerja masing-masing. 2. Develop a program of efficiency, effectivity, and quality management of Bank products, and consistently enforce it within their respective work units. 3. Memantau serta mengawasi Batas Maksimal Pemberian Kredit atas aktivitas intermediasi Bank. 3. Monitor and oversee the Legal Lending Limit for Bank intermediation activity. 4. Memonitor kualitas hasil kerja dan kinerja seluruh bidang di bawahnya agar Rencana Bisnis yang telah ditetapkan dapat tercapai. 4. Monitor the quality of the work and performance of the entire area under it, making sure that the Business Plan which has been set can be achieved. 5. Memantau serta mengendalikan penerapan manajemen risiko dan penerapan prinsip-prinsip GCG pada bidang-bidang di bawahnya. 5. Monitor and control the application of risk management and the application of the principles of GCG in their fields. Tanggung Jawab Responsibility 1. Memastikan berjalannya prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap Peraturan Bank Indonesia, Peraturan Perundang-undangan dan Peraturan Internal Bank lainnya yang berlaku. 1. Ensure the course of the precautionary principle and compliance with Bank Indonesia regulations, legislation and other applicable Internal regulations. 2. Memastikan informasi yang terkait dengan bidang-bidang di bawahnya selalu tersedia untuk Dewan Komisaris dan Bank Indonesia. 2. Ensure all information related to the areas in its field are always available for the Board of Commissioners and Bank Indonesia. Direktur Bidang Operasional Director in charge of Operations Tugas Duties 1. Mengkoordinasikan, mengendalikan, mengembangkan, membina, mengelola serta mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional dari bidang-bidang di bawahnya. 1. Coordinate, control, develop, build, manage and evaluate the implementation of the operational duties of its supporting fields.. 2. Memantau serta mengendalikan penerapan manajemen risiko dan penerapan prinsip-prinsip GCG pada bidang-bidang di bawahnya. 2. Monitor and control the application of risk management and the application of the principles of GCG in its supporting fields. 3. Mengembangkan program efisiensi, efektivitas dan manajemen mutu dan memastikan dilaksanakannya secara konsisten di lingkungan unit kerja masing-masing. 3. Develop a program of efficiency, effectivity and quality management and enforce them consistently within each work unit. 4. Memonitor kualitas hasil kerja dan kinerja seluruh bidang di bawahnya agar Rencana Bisnis yang telah ditetapkan dapat tercapai. 4. Monitor the quality of work and performance of the entire area subsidiary to it, ensuring the Business Plan which has been set can be achieved. 5. Mengevaluasi dan menyetujui Rencana Kerja dari masing-masing bidang di bawahnya. 5. Evaluate and approve the work plan of each of its supporting fields. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 221 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Tanggung Jawab Responsibility 1. Memastikan berjalannya prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap Peraturan Bank Indonesia, Peraturan Perundang-undangan dan Peraturan Internal Bank lainnya yang berlaku. 1. Ensure the course of the precautionary principle and compliance with Bank Indonesia regulations, legislation and other applicable Internal regulations. 2. Memastikan informasi yang terkait dengan bidang-bidang di bawahnya selalu tersedia untuk Dewan Komisaris dan Bank Indonesia. 2. Ensure all information related to the areas in its field are always available for the Board of Commissioners and Bank Indonesia. Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Compliance and Risk Management Director Tugas Duties 1. Mengkoordinasikan, mengendalikan, mengembangkan, membina, mengelola serta mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional dari bidang-bidang di bawahnya. 1. Coordinate, control, develop, build, manage and evaluate the implementation of the operational duties of its supporting fields.. 2. Melakukan koordinasi dengan Dewan Komisaris melalui Komite Pemantau Risiko baik atas inisiatifnya maupun atas permintaan Dewan Komisaris dalam rangka pengendalian, pengembangan, pembinaan dan pengawasan operasional Bank, khususnya yang terkait dengan manajemen risiko. 2. To coordinate with the Board of Commissioners through the Risk Monitoring Committee either on its own initiative or at the request of the Board of Commissioners in order to control, develop, guide and supervise bank operations, particularly in regards to risk management. 3. Melakukan pemantauan unsur kepatuhan dan pengendalian risiko terhadap seluruh satuan kerja Bank. 3. To monitor compliance and risk control element of the entire unit of the Bank. 4. Memonitor kualitas hasil kerja dan kinerja seluruh bidang di bawahnya agar Rencana Bisnis yang telah ditetapkan dapat tercapai. 4. Monitor the quality of work and performance of the entire area subsidiary to it, ensuring the Business Plan which has been set can be achieved. 5. Melaporkan kepada Bank Indonesia atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya secara setiap semester dan laporan adanya pelanggaran di bidang keuangan dan perbankan maupun keadaan yang membahayakan kelangsungan Bank. 5. Report to Bank Indonesia on the performance of duties and responsibilities of each semester and report violations in finance and banking as well as circumstances that may endanger the continuity of the Bank. . 6. Memantau pelaksanaan prinsip kehati-hatian dan mengantisipasi risiko serta pelaksanaan GCG melalui Rapat Direksi, Rapat Komite Pemantau Risiko ataupun Rapat Komite Manajemen Risiko terutama pada ketentuan KPMM, BMPK, KAP, PPAP, Transaksi ValasPDN. 6. Monitor the implementation of the precautionary principles and anticipate the risks and the implementation of GCG through the Board of Directors Meeting, the Risk Monitoring Committee Meeting or Meeting of the Risk Management Committee, especially in terms of CAR, LLL, KAP, PPAP, Forex transactions NOP. 7. Memberi masukan kepada Direksi mengenai Peraturan Bank Indonesia dan perundang-undangan yang berlaku agar keputusan yang diambil tidak bertentangan dengan ketentuan tersebut. 7. Advise the Board of Directors on Bank Indonesia Regulation and legislation applicable to the decisions taken avoiding conflicts with these provisions. 8. Mengkaji rancangan keputusan sehingga tidak mengandung unsur penyimpangan terhadap Peraturan Bank Indonesia maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku serta Anggaran Dasar Bank. 8. Review the draft decision ensuring it does not contain an element of inconsistency with the Bank Indonesia Regulation and legislation applicable and Articles of Association of Banks. 9. Mengevaluasi dan menyetujui rencana kerja dari masing-masing bidang di bawahnya untuk memastikan bahwa Bank telah menerapkan prinsip kehati-hatian, penerapan manajemen risiko serta memenuhi seluruh Peraturan Bank Indonesia, peraturan perundang-undangan serta peraturan internal lainnya yang berlaku. 9. Evaluate and approve the work plans of each of its supporting fields to ensure that the Bank has applied the precautionary principles, the application of risk management as well as meeting all Bank Indonesia Regulation, legislation and other applicable internal regulations. 10. Mensosialisasikan Peraturan Bank Indonesia, peraturan perundang- undangan terbaru kepada pihak-pihak terkait. 10. Socializes Bank Indonesia Regulations, the latest legislations to relevant parties. Tanggung Jawab Responsibility 1. Memastikan semua rancangan keputusan yang menjadi cakupan tugasnya telah diketahui dan diuji, sepanjang rancangan keputusan tersebut disampaikan secara terbuka kepada Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan; 1. Ensure all draft coverage decisions become known and tested, taking into account that all draft decision was presented publicly to the Director who heads the Compliance Function; 2. Memastikan bahwa rancangan keputusan yang menurut pengkajian Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan mengandung unsur pelanggaran benar-benar dipatuhi untuk tidak dilaksanakan oleh forum atau pejabat pembuat keputusan; 2. Ensure that draft decision assessed by director who heads an element of Compliance function that is considered a breach is strictly adhered to or not carried by the official decision maker or forum; Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 222 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Tanggung Jawab Responsibility 3. Memastikan bahwa Bank telah memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia, peraturan Perundang-undangan lainnya dan Kebijakan Intern Bank yang berlaku dalam rangka menjamin kepatuhan terhadap hukum dan prinsip kehati-hatian; 3. Ensure that the Bank has fulfilled all Bank Indonesia regulations, other legislations and Internal Bank Policy applicable in order to ensure compliance with laws and principles of prudence; 4. Memastikan Good Corporate Governance telah dilaksanakan; 4. Ensuring GCG have been implemented; 5. Memastikan penerapan prinsip mengenal nasabah telah dilaksanakan; 5. Ensure the application of Know Your Customer principles have been implemented; 6. Memastikan Manajemen Risiko Kepatuhan telah dilaksanakan. 6. Ensuring Compliance Risk management has been implemented. Evaluasi Kinerja Direksi Penilaian kinerja anggota Direksi dilakukan oleh Rapat Dewan Komisaris danatau sistem lain yang ditetapkan oleh pemegang saham. Penilaian kinerja Direksi dirumuskan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi serta ditetapkan oleh Dewan Komisaris setelah didiskusikan dengan Direksi, sekurang- kurangnya meliputi: a. Kinerja Direksi secara kolegial terhadap pencapaian target Bank sesuai dengan Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis. b. Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG baik secara individual maupun kolegial. Dewan Komisaris dapat menilai kinerja anggota Direksi menurut faktor lainnya, antara lain: a. Pencapaian target dan anggaran yang telah ditetapkan pada awal tahun anggaran. b. Integritas, misalnya benturan kepentingan muncul. c. Pengetahuan dan pemahaman anggota Direksi atas nilai-nilai, misi, rencana strategis serta rencana usaha Bank, dan merefleksikan pemahaman ini kepada isu- isu penting sepanjang tahun. d. Partisipasi Direksi dalam rapat-rapat termasuk kemampuan untuk menyampaikan, memberikan argumentasi dan memberikan solusi mengenai isu-isu strategis Bank. e. Kemampuan Direksi dalam mengikuti isu-isu dan trend yang berpengaruh terhadap Bank, dan menggunakan informasi tersebut untuk menilai dan mengarahkan kinerja Bank, bukan hanya dari tahun ke tahun, akan tetapi juga dalam jangka panjang. Directors Performance Evaluation Performance appraisal of Directors performance is conducted by the Board of Commissioners Meeting andor other system determined by the shareholders. Assessment of the performance of Directors formulated by the Remuneration and Nomination Committee and established by the Board of Commissioners after discussion with the Board of Directors, include at least: a. Board of Directors collegial performance to the achievement of Bank target in accordance with Corporate Plan and Business Plan. b. Implementation of the principles of GCG both individually and collegially. Board of Commissioners may assess the performance of the Board of Directors according to other factors, among others: a. Achievement of targets and the budget which has been set at the beginning of the fiscal year. b. Integrity, such as arising of conflicts of interest. c. Knowledge and understanding of members of the Board of Directors for the values, mission, strategic plan and business plan of the Bank, and reflect this understanding to the important issues throughout the year. d. Participation in meetings of the Board of Directors, including the ability to communicate, argue and provide solutions on strategic issues of the Bank. e. Ability of the Board of Directors in the following of issues and trends affecting the Bank, and use that information to assess and direct the performance of the Bank, not only from year to year, but also in the long run. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 223 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ f. Hubungan anggota Direksi dengan sesama anggota Direksi, dengan Dewan Komisaris dan pihak-pihak lain yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-undangan serta Peraturan Bank Indonesia yang berlaku. g. Ketaatan Direksi dalam melaksanakan Anggaran Dasar, Peraturan perundang-undangan yang berlaku, ketetapan RUPS, ketetapan Dewan Komisaris, dan Peraturan Bank Indonesia. Rapat Direksi Direksi menyelenggarakan rapat sekurang-kurangnya setiap bulan sekali atau pada setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh salah satu atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris. Mekanisme pengambilan keputusan dalam rapat Direksi berdasarkan atas musyawarah untuk mufakat. Apabila mufakat tidak dapat tercapai, pengambilan keputusan didasarkan pada suara mayoritas anggota Direksi yang hadir atau yang mewakili pada rapat. Apabila jumlah suara berimbang, maka ketua rapat direksi yang akan menentukan. Kuorum untuk seluruh rapat Direksi adalah lebih dari separuh jumlah anggota Direksi yang hadir atau diwakili kuasa yang diberikan kepada salah satu anggota Direksi yang hadir pada rapat tersebut. Selama tahun 2011, Direksi telah menyelenggarakan rapat sebanyak 32 kali, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut: Tabel Kehadiran Direksi Dalam Rapat Table of Attendance of the Board of Commissioners Meeting Periode Januari-Desember 2011 January-December 2011 period Nama Jabatan Jumlah Kehadiran Total Attendance Position Name Bien Subiantoro Direktur Utama a 21 President Director a Bien Subiantoro Agus Ruswendi Direktur Utama b 10 President Director b Agus Ruswendi Entis Kushendar Direktur 32 Director Entis Kushendar Tatang Sumarna Direktur c 9 Director c Tatang Sumarna Dadang A. Suryanto Direktur c 11 Director c Dadang A. Suryanto Bambang Mulyo Atmojo Direktur d 19 Director d Bambang Mulyo Atmojo Arie Yulianto Direktur d 19 Director d Arie Yulianto Zaenal Aripin Direktur d 16 Director d Zaenal Aripin Shahyohan Johnny Azis Direktur d 15 Director d Shahyohan Johnny Azis Keterangan a Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak 25 Juli 2011. b Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sampai dengan 25 Juli 2011. c Menjabat sebagai Direktur Perseroan sampai dengan 25 Juli 2011. d Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 25 Juli 2011. f. Relationships with fellow members of the Board of Directors, with the Board of Commissioners and other parties set forth in the Articles of Association, Rules and Regulations, and Regulation of Bank Indonesia. g. Observance of Directors in implementing the Articles of Associations, applicable legislation regulations, the provisions of the GMS, the Board of Commissioners statutes, and Bank Indonesia Regulation. Directors Meeting Board of Directors held a meeting at least once every month or at any time if deemed necessary by one or more members of the Board of Directors or upon written request of one or more members of the Board of Commissioners. Decision-making mechanisms at the meeting of Directors is based on deliberation to reach a consensus. If consensus can not be reached, the decision-making is based on majority vote of the Directors that are present or represented at the meeting. If the number of votes is equal, the chairman of the board meeting will then decide. The quorum for all meetings of Directors is more than half of the Directors are present or represented by the power given to one member of the Board of Directors present at such meeting. During 2011, the Board of Directors meeting was held 32 times, with attendance as follows: Remarks a Served as President Director of the Company since July 25, 2011. b Served as President Director of the Company until July 25, 2011. c Served as Director of the Company until July 25, 2011. d Served as Director of the Company since July 25, 2011. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 224 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Program Pelatihan Peningkatan Kompetensi Direksi Demi meningkatkan wawasan dan pengetahuan terkait dengan fungsi dan tugasnya, selama tahun 2011 Direksi Perseroan telah mengikuti beragam program pelatihan dan pengembangan sebagai berikut: Nama Program Pelatihan Training Program Lokasi Location Periode Period Name Bien Subiantoro - - - Bien Subiantoro Entis Kushendar Seminar dan Musyawarah Kerja Nasional XI ASBANDA The XIth ASBANDA Seminar and National Work Meeting Kantor Pusat Head Office 17-Feb-11 Entis Kushendar Bambang Mulyo Atmojo In House Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko In House Refreshment on Risk Management Certification Diklat Penyerapan Aspirasi Training Course on the absorption of aspiration Training of Trainer Program Pengendalian Gratifikasi Training of Trainer on Gratification Control Program Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 Risk Management Certification Level 5 Seminar Good Governance Seminar on Good Governance Kantor Pusat Head Office Yogyakarta Kantor Pusat Head Office Jakarta Jakarta 16 Januari 2011 1-3 April 2011 4-6 Mei 2011 24 September 2011 22 Novemeber 2011 Bambang Mulyo Atmojo Arie Yulianto In House Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko In House Refreshment on Risk Management Certification Micro Finance Summit 2011 Micro Finance Summit 2011 Workshop PSAK 50 55 Workshop on PSAK 50 55 Training of Trainer Program Pengendalian Gratifikasi Training of Trainer on Gratification Control Program Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 Risk Management Certification Level 5 Seminar Good Governance Seminar on Good Governance Kantor Pusat Head Office Jakarta Head Office Kantor Pusat Head Office Kantor Pusat Head Office BSMR Jakarta 16 Januari 2011 26-27 Januari 2011 28 Januari 2011 4-6 Mei 2011 24 September 2011 22 Novemeber 2011 Arie Yulianto Zaenal Aripin In House Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko In House Refreshment on Risk Management Certification Sespibank School for Bank Leaders and Staff Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 Risk Management Certification Level 5 BARa Refreshment Program-2 nd Senior BARa Refreshment Program-2 nd Senior Management Risk Summit 2011 Management Risk Summit 2011 Seminar Good Governance Seminar on Good Governance Seminar Asia Growth Innovation in The New Financial Order Asian Growth Innovation in The New Financial Order Seminar Workshop Assessor Uji Kompetensi Bidang Manajemen Risiko Assessor Workshop for Risk Management Seminar Gambaran Ekonomi Tahun 2012 Mitigasi Dampak Krisis Global Seminar on the 2012 Economy Outlook the Mitigation of Global Crisis Seminar Developing An Effective Risk Based Bank Rating Rbbr For Commercial Bank Seminar of Developing An Effective Risk Based Bank Rating Rbbr For Commercial Bank Kantor Pusat Head Office Jakarta Jakarta Bali Jakarta Bali Jakarta Jakarta Jakarta 16 januari 2011 14-18 Mei 2011 21 Agustus 2011 3-4 November 2011 22 November 2011 24-25 November 2011 7-10 Desember 2011 12 Januari 2011 22-23 Desember 2011 Zaenal Aripin Shahyohan Johnny Sertifikasi Manajemen Risiko Level 4 Risk Management Certification Level 4 Jakarta 9 Oktober 2011 Shahyohan Johnny Directors Competence Enhancement Training Program In order to enhance insight and knowledge related to the functions and duties, during the year 2011 the Board of Directors have attended various training and development program as follows: Remuneration and Remuneration Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 225 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Remunerasi dan Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Pemberian remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi dihitung berdasarkan formula yang ditetapkan oleh RUPS. Setiap anggota Komisaris dan Direksi berhak menerima sejumlah kompensasi yang diberikan secara bulanan. Dewan Komisaris dan Direksi berhak mendapatkan tantiem berdasarkan kinerja dan pencapaian perusahaan dengan besaran yang ditentukan dalam RUPS. Dewan Komisaris dan Direksi juga berhak mendapatkan tunjangan pada saat mereka telah tidak lagi menjabat sebagai Dewan Komisaris ataupun Direksi. Prosedur standar penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi yang telah ditetapkan dan yang berlaku sampai saat ini adalah yang telah di tetapkan oleh RUPS. Prosedur standar penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan sebagai berikut: a. Dewan Komisaris meminta Komite Nominasi dan Remunerasi untuk menyusun rancangan usulan remunerasi. b. Komite Nominasi dan Remunerasi meminta pihak independen untuk menyusun rancangan remunerasi. c. Komite Nominasi dan Remunerasi mengusulkan kepada Dewan Komisaris mengenai remunerasi. d. Dewan Komisaris mengusulkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada RUPS. e. RUPS menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Besarnya Remunerasi Dewan Komisaris Direksi Amount of the Remuneration of Board of Commissioners and Directors No. Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Remuneration Type and Other Facilities Jumlah Diterima dalam 1 TahunNumber of Received in 1 Year Dewan KomisarisBOC DireksiBOD OrangPerson JutaanMillion Rupiah OrangPerson JutaanMillion Rupiah 1 Remunerasi Remuneration a. Imbalan Kerja Gaji: •฀Januari-Juli 5 1.386 5 7.066 •฀Agustus-Desember 5 994 6 1.143 b. THR 440 1.714 Determination Procedures for Board of Commissioners and Directors Remuneration for members of the Board is calculated based on a formula set by the GMS. Each member of the Board of Commissioners and Board of Directors is entitled to receive some compensation which is given on a monthly basis. Board of Commissioners and Directors are entitled to a bonus based on performance and achievement of the company by the amount specified in the GMS. Board of Commissioners and Directors are also entitled to benefits when they have no longer serve as a Board of Commissioners or Board of Directors. The standard procedure of remuneration determination for the Board of Commissioners and Directors that have been established and applied have been set by the GMS. Determination of the remuneration standard procedures the for the Board of Commissioners and Directors shall be as follows: a. Board of Commissioners request the Nomination and Remuneration Committee to draft the proposed remuneration. b. Nomination and Remuneration Committee request an independent party to draft the remuneration. c. Nomination and Remuneration Committee proposes to the Board of Commissioners regarding the remuneration. d. Board of Commissioners propose remuneration for the members of the Board of Commissioners and Directors to the GMS. e. GMS set the remuneration for members of the Board of Commissioners and Directors. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 226 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Besarnya Remunerasi Dewan Komisaris Direksi Amount of the Remuneration of Board of Commissioners and Directors No. Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Remuneration Type and Other Facilities Jumlah Diterima dalam 1 TahunNumber of Received in 1 Year Dewan KomisarisBOC DireksiBOD OrangPerson JutaanMillion Rupiah OrangPerson JutaanMillion Rupiah c. IPK 457 d. Tantiem Dihitung dari laba yang diperoleh 12.518 42.546 Keterangan: a Agus Ruswendi, Dadang Agus Suryanto, Herry Achmad Buchory, dan Tatang Sumarna menjabat sebagai Direksi Perseroan sampai dengan 25 Juli 2011. b Bien Subiantoro, Zaenal Aripin, Arie Yulianto, Bambang Mulyo Atmodjo, dan Shahyohan Johnny Azis menjabat sebagai Direksi Perseroan sejak 25 Juli 2011. Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima paket remunerasi dalam satu tahun yang dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan, sebagai berikut: satuan orang. Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun Jumlah Direksi Total Directors Jumlah Komisaris Total Commissioner Total Remuneration each person in year ended Di atas Rp 2 miliar 5 5 above Rp 2 bilion Di atas Rp 1 miliar s.d. Rp 2 miliar 1 - above Rp 1 bilion - Rp 2 bilion Di atas Rp 500 juta s.d. Rp 1 miliar 4 - above Rp 500 milion - Rp bilion Rp 500 juta ke bawah - 2 less than Rp 500 milion Yang diterima secara tunai. Jumlah Direksi sampai 25 Juli 2011 5 orang, sejak 25 Juli 2011 6 Orang Jumlah Komisaris sampai 25 Juli 2011 5 orang, sejak 25 Juli 2011 5 Orang Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Rasio gaji tertinggi dan terendah, dalam skala perbandingan sebagai berikut: No. Keterangan Tertinggi Highest Terendah Lower Rasio Description Tertinggi Highest Terendah Lowest 1 Rasio Gaji Pegawai yang Tertinggi dan Terendah 33.215 1.928 17,2 1,00 Employee Salary Ratio Highest and Lowest 2 Rasio Gaji Direksi yang Tertinggi dan Terendah 100.000 75.000 1,33 1,00 Salary ratio of Highest and Lowest Directors 3 Rasio Gaji Komisaris yang Tertinggi dan Terendah 40.000 30.000 1,33 1,00 Salary Ratio of Highest and Lowest Commissioners 4 Rasio Gaji Direksi Tertinggi dan Pegawai Tertinggi 100.000 33.215 3,01 1,00 Ratio Highest Directors and Employees Komite-Komite Hingga akhir tahun 2011, Dewan Komisaris bank bjb dibantu oleh: 1. Komite Audit, 2. Komite Pemantau Risiko, dan 3. Komite Remunerasi dan Nominasi. Remarks : a Agus Ruswendi, Dadang Agus Suryanto, Herry Achmad Buchory, and Tatang Sumarna served as Company Directors until July 25, 2011. b Bien Subiantoro, Zaenal Aripin, Arie Yulianto, Bambang Mulyo Atmodjo, and Shahyohan Johnny Azis serves as Company Directors since July 25, 2011. Members of the Board of Commissioners and Directors who receive remuneration packages that are grouped in a single year in the range of income levels, as follows: unit of person. Received in cash. Total Board of Directors until 25 July 2011 5 person, since 25 July 2011 6 person Total Board of Commissioners until 25 July 2011 5 person, since 25 July 2011 5 person Highest and Lowest Salary Ratio The ratio of the highest and lowest salaries, in comparison scale, as follows: Board of Commissioners Committees Up to the end of 2011, bank bjb Board of Commissioners were assisted by: 1. Audit Committee, 2. Risk Monitoring Committee, and 3. Remuneration and Nomination Committee. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 227 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Komite Audit Dalam rangka memenuhi Peraturan Bank Indonesia Nomor 8142006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 842006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, maka Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit. Komite Audit merupakan alat kelengkapan Dewan Komisaris yang berfungsi untuk melakukan pengawasan atas efektivitas sistem pengendalian intern, internal audit, proses pelaporan keuangan, sehingga Bank dapat dikelola berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, pertangungjawaban, independensi, dan kewajaran. Pembentukan Komite Audit bank bjb juga berpedoman pada ketentuan sebagai berikut: a. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-117M-PBUMN2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara. b. Surat Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-41 PM2003 tanggal 22 Desember 2003 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. c. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT. Bank Jabar Nomor: 04ASKDK2007 tanggal 28 Juni 2007 Tentang Pembentukan Komite Dan Pedoman Kerja Komite Dewan Komisaris PT. Bank Jabar. Berdasarkan posisi 31 Desember 2011, susunan Komite Audit bank bjb adalah sebagai berikut: Klemi Subiyantoro Ketua Komisaris Independen Achmad Baraba Anggota Komisaris Independen Ramson Sinaga Anggota Erick Anggota Audit Committee In order to meet the Bank Indonesia Regulation Number 8142006 on Amendments to Bank Indonesia Regulation Number 842006 on the Implementation of Good Corporate Governance for Banks, the Board of Commissioners has established an Audit Committee. Audit Committee of the Board of Commissioners are fittings whose function is to conduct oversight of the effectiveness of internal control systems, and internal audit, financial reporting process, enabling the Bank to be managed based on the principles of transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness. Formation of bank bjb Audit Committee is also based on the provisions as follows: a. State Minister for the Empowerment of State Owned Enterprises Decision No. KEP-117M-PBUMN2002 dated August 1, 2002 on the Application of Good Corporate Governance Practices in State Owned Enterprises. b. Head of Bapepam Decree No. Kep-41PM2003 dated December 22, 2003 on the Establishment and Implementation Guidelines for the Audit Committee. c. Decree of the Board of Commissioners of PT. Bank Jabar Number: 04ASKDK2007 dated June 28, 2007 on the establishment of Committee and Work Guidelines for Committee of the Board of Commissioners of PT. Bank Jabar. Based on the position of December 31, 2011, the composition of the bank bjb Audit Committee is as follows: Klemi Subiyantoro Head Independent Commissioner Achmad Baraba Member Independent Commissioner Ramson Sinaga Member Erick Member Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 228 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Riwayat Hidup Singkat Anggota Komite Ramson Sinaga Warga Negara Indonesia. 51 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sarjana di bidang Ekonomi Akuntansi dari Universitas Padjadjaran Bandung pada tahun 1986 dan Magister Management pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI pada tahun 1998. Menjabat sebagai Anggota Komite Audit bank bjb sejak tahun 2007. Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain yaitu: Konsultan CIBA 2004- sekarang; Direktur Keuangan PT Reka Jaya pada tahun 2000. Erick Warga Negara Indonesia. 38 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi dibidang Akuntansi dari Universitas Indonesia, Magister Management Akuntansi dari Universitas Indonesia dan Doctor di Universitas Kebangsaan Fakultas Philosophy tahun 2008 Menjabat Komite Audit bank bjb sejak 2011. Jabatan lain yang pernah atau pernah dipegang antara lain: JMTLAWHOUSE, konsultan hukum 2003-sekarang, Penasehat Hukum dan Keuangan Menteri BUMN 2004- 2007. Komite audit secara kolektif mempunyai kompetensi dan pengalaman dalam bidang akuntansi, keuangan, dan perbankan. Semua anggota Komite bertindak secara independen terhadap Direksi dan Auditor Ekstern, serta melaporkan kegiatannya kepada Dewan Komisaris. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Komite Audit mendukung Dewan Komisaris dalam hal: 1. Memastikan bahwa laporan keuangan Bank dapat dimengerti, transparan, dan dapat diandalkan. 2. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh Divisi Audit Internal maupun eksternal sehinga dapat mencegah pelaksanaan dan pelaporan yang tidak memenuhi standar. 3. Melakukan evaluasi kebijakan Bank yang berhubungan dengan kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan yang berlaku, etika, benturan kepentingan, dan investigasi akan adanya kesalahan maupun Brief History of the Committee Member Ramson Sinaga Indonesian citizen. 51 years old. Holds a degree in EconomicsAccounting from the University of Padjajaran in Bandung in 1986 and Master in Management at the School of Economics IPWI 1998. Appointed as Member of Audit Committee of bank bjb since 2007. Other positions that has been or are being held, among others, are: CIBA Consultant 2004-present; Finance Director of PT Reka Jaya in 2000. Erick Indonesia citizen. 38 years old. Holds a degree in Accounting from the University of Indonesia, Masters in Management Accounting from the University of Indonesia, and a Doctorate from Kebangsaan University in Philosophy Faculty in 2008. Appointed as Member of Audit Committee of bank bjb since 2011. Other positions that has been or are being held, among others, are: JMTLAWHOUSE, legal consultant 2003- present, Legal and Financial Advisor for Ministry of BUMN 2004 -2007. Audit committees collectively have the competence and experience in accounting, finance, and banking. All members of the Committee act independently to the Board of Directors and External Auditors, and report its activities to the Board of Commissioners. Duty and Responsibility of the Audit Committee The Audit Committee supports the Board of Commissioners in terms of: 1. Ensure that the Bank’s financial statements is understandable, transparent, and reliable. 2. Assess the implementation of the activities and results of audits conducted by the Division of Internal Audit as well as external preventing the execution and reporting that do not meet the standards. 3. Evaluate the Bank’s policies relating to compliance with laws and regulations, ethics, conflicts of interest, and investigation of the existence of errors or fraud, through the Board of Commissioners provide recommendations Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 229 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ kecurangan, melalui Dewan Komisaris memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian intern Bank serta pelaksanaannya. 4. Melakukan evaluasi Rencana Kerja Divisi Audit Intern, pelaporan, dan temuan yang signifikan. 5. Berkomunikasi dengan Direksi dan Satuan Kerja terkait tentang status, kemajuan, dan perkembangan baru pada permasalahan operasional yang dijumpai serta temuan Divisi Audit Intern. 6. Memastikan bahwa Divisi Audit Intern dapat memiliki akses langsung kepada Komite Audit dan mendorong adanya komunikasi diluar rapat komite yang telah dijadwalkan. 7. Menciptakan jalur komunikasi langsung dengan Auditor EksternalPengawas Bank untuk membahas rencana audit, temuan maupun laporan. Komite Audit memiliki pedoman kerja yang dituangkan dalam pedoman kerja Komite yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris. Sehubungan dengan tugas dan tanggung jawab tersebut diatas, Komite Audit memiliki wewenang sebagai berikut: 1. Mendapatkan informasi, melalui Dewan Komisaris, mengenai operasional Bank, data karyawan, dana, aset serta sumber daya Bank lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. 2. Bekerja sama dengan Divisi Audit Intern. 3. Memberi masukan kepada Dewan Komisaris mengenai keperluan perbaikan dalam proses audit internal, eksternal, dan laporan keuangan Bank. 4. Melakukan evaluasi deskripsi mengenai pengendalian internalaudit yang akan dipublikasikan dalam laporan keuangan dan laporan pelaksanaan penerapan GCG. 5. Melakukan kajian atas independensi dan objektivitas auditor eksternal serta merekomendasikan auditor eksternal yang akan dipilih oleh Bank untuk mengaudit laporan keuangan Bank, unit bisnis maupun anak perusahaan. Secara garis besar, Komite Audit memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris dari hasil evaluasi dan semua risiko yang penting dipertimbangkan, identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian khusus dalam bidang laporan keuangan dari to improve the Bank’s internal control system and its implementation through the Board of Commissioners. 4. To evaluate the Division of Internal Audit Work Plan, reporting, and significant findings. 5. Communicate with Directors and related Task Force on the status, progress, and new developments on the operational problems encountered as well as the findings of the Internal Audit Division. 6. Ensuring that the Internal Audit Division have a direct access to the Audit Committee and encourage communication outside the committee meetings which have been scheduled. 7. Creating a direct line of communication with the External AuditorBank Controller to discuss the audit plans, findings and reports. The Audit Committee has a working guidelines as outlined in the Committee Working Guidelines that had been approved by the Board of Commissioners. In connection with the duties and responsibilities mentioned above, the Audit Committee has the authority as follows: 1. Obtain information, through the Board of Commissioners, on Bank operations, employee data, funds, assets and other Bank resources related to the task implementation. 2. Cooperate with the Internal Audit Division. 3. Advises the Board of Commissioners regarding the purposes of improvement in the process of internal audit, external, and the Bank’s financial statements. 4. To evaluate the description of internal controlaudit which will be published in the financial statements and in the reports of implementation of GCG. 5. Conduct a review of the independence and objectivity of external auditors and recommends external auditors to be appointed by the Bank to audit the financial statements of the Bank, its subsidiaries and business units. In broad outline, the Audit Committee provides an independent professional opinion to the Board of Commissioners of the evaluation and consideration of all significant risks, identify things that need special attention in the financial statements of the Board of Directors, Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 230 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Direksi, laporan dari auditor eksternal, serta ketaatan pada peraturan perundang-undangan dan pelaksanaan manajemen risiko. Rapat dan Kehadiran Anggota Komite Audit Selama tahun 2011, Komite Audit telah menyelenggarakan pertemuan sebanyak 17 kali. Berikut informasi tingkat kehadiran Anggota Komite Audit dalam Rapat di tahun 2011: Tabel Kehadiran Anggota Komite Audit Attendance Table of Audit Committee Members Periode Januari-Desember 2011 January-December 2011 period Anggota Komite Audit Jumlah Kehadiran Total Attendance Audit Committee Members Klemi Subiyantoro 17 Klemi Subiyantoro Achmad Baraba 17 Achmad Baraba Ramson Sinaga 17 Ramson Sinaga Erick 17 Erick Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit Komite Audit melaporkan kegiatannya kepada Dewan Komisaris, sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas Komite Audit. Komite Audit telah melakukan tugasnya, baik yang bersifat rutin maupun yang non- rutin. Komite Audit selama tahun 2011 telah melaksanakan tugas sesuai Piagam Komite Audit sebagai berikut: 1. Penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Bank seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya. Komite Audit melakukan penelaahan atas draft final laporan keuangan publikasi triwulanan sesuai jadual dengan memberikan beberapa saran perbaikan. Komite Audit telah secara aktif melakukan diskusi dengan akuntan publik dan manajemen mengenai masalah-masalah yang perlu didiskusikan sesuai Standar Audit Seksi 380 PSA No. 48 perihal komunikasi dengan Komite Audit. 2. Evaluasi atas efektivitas pelaksanaan audit dari auditor ekstern termasuk menelaah independensi dan objektivitas auditor ekstern serta menelaah kecukupan reports from external auditors, and compliance with laws and legislation and implementation of risk management. Meeting of Audit Committee Members and Attendance During the year 2011, the Audit Committee held as 17 meetings. The following is the attendance rate of in the Audit Committee Members in 2011: Implementation Report of Audit Committee Activities The Audit Committee will report its activities to the Board of Commissioners as the accountability of the Audit Committee assignments. Herein, The Audit Committee has performed its duties, both routine and non-routine. Audit Committee during the year 2011 has performed its duties according to the Charter of the Audit Committee as follows: 1. Review of financial information that will be issued by Bank as financial statements, projections, and other financial information. The Committee reviews the final draft of financial statements, the scheduled quarterly publication by giving some suggestions for improvement. The Audit Committee has been actively on schedule in a discussion with external auditors and management about the problems that need to be discussed according to the Audit Standards Section 380 PSA no. 48 concerning communications with the Audit Committee. 2. Evaluation on the effectiveness of the audit execution of the external auditor, including reviewing the independence and objectivity of the external auditor Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 231 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ pemeriksaan yang dilakukannya untuk memastikan semua risiko yang penting dipertimbangkan. 3. Penelaahan atas ketaatan Bank terhadap perundang- undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Bank. Pengujian dan pemantauan kepatuhan yang dilakukan oleh Bank telah diupayakan secara optimal. Namun demikian, masih perlu dilakukan peningkatan pengawasan secara efektif dan efisien oleh Divisi Audit Internal dan Divisi Kepatuhan baik secara sendiri-sendiri maupun bersinergi. 4. Pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan proses pelaporan keuangan. Selama tahun 2011, Komite Audit telah melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap: a. Pelaksanaan tugas Divisi Audit Internal DAI. Dari hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa perencanaan DAI telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan audit berbasis risiko, pelaksanaan audit dan pelaporan telah dilakukan sesuai dengan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank SPFAIB. b. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh kantor akuntan publik dengan standar yang berlaku. Dari hasil pemantauan dan evaluasi Komite Audit, kantor akuntan publik telah melaksanakan sesuai dengan Standar Auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Publik Indonesia. c. Kesesuaian laporan keuangan dengan standar yang berlaku. Komite Audit telah beberapa kali berdiskusi tentang kesiapan dan penerapan PSAK No. 50 dan No. 55 baik dengan manajemen maupun dengan pihak auditor dan konsultan. d. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan DAI, akuntan publik dan hasil pengawasan Bank Indonesia. Selama tahun 2011 Komite Audit melakukan beberapa kali pertemuan dengan DAI dalam rangka membahas temuan dan tindak lanjut temuan DAI. Komite Audit juga menjaga jalur komunikasi langsung dengan DAI, baik yang terjadWal dalam rapat rutin maupun diluar jadual rapat. as well as reviewing the adequacy of the execution to ensure all significant risks to consider. 3. Compliance review with the Bank against any other legislation relating to banking activities. Testing and compliance monitoring conducted by the Bank has pursued in an optimal efforts. However, it is necessary to improve the effectiveness and the efficiency of supervision by the Internal Audit Division and Compliance Division, either individually or together. 4. Monitor and evaluate planning and execution of the audits and monitoring the follow up of the audit results in order to assess the adequacy of the financial reporting process. During the year 2011, the Audit Committee has conducted the monitoring and the evaluation of: a. Implementation of Internal Audit Division IAD. From the evaluation of risk-based auditing, the execution and reporting of the audit have been conducted in accordance with the Standard Bank Internal Audit Function SPFAIB. b. The compliance of the audit execution by public accountant has to follow the applicable standard. Based on the evaluation of the Audit Committee, the appointed public accounting firm has conduct the audit in accordance with Auditing Standards established by Indonesian Accountants Public Association. c. The compliance with financial reporting standards. The Audit Committee has discussed the readiness and the implementation of SFAS no. 50 and no. 55, both with management and with external auditors and consultants. d. Monitoring the follow-up on the findings of DAI by the Board of Directors, Public Accountant and the result of Bank Indonesia supervision. During the year 2011 the Audit Committee conducted several meetings with the DAI in order to discuss on the findings of DAI and its follow-up. The Audit Committee also maintains communication channels directly with DAI, both scheduled in a routine meeting or outside the meeting schedule. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 232 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ e. Pemberian rekomendasi mengenai penunjukkan akuntan publik dan kantor akuntan publik kepada Dewan Komisaris. Untuk tahun buku 2011, Tim Pemilihan Akuntan Publik yang terdiri dari Komite Audit dan unsur manajemen telah melakukan proses pemilihan akuntan publik untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi bank bjb. Tim telah mengusulkan dan Dewan Komisaris telah menetapkan Kantor Akuntan Publik Ernst and Young sebagai Auditor Independen. Komite Audit juga melakukan beberapa tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris. Di tahun 2011, Komite Audit memperoleh beberapa penugasan khusus oleh Dewan Komisaris, diantaranya memberikan masukan terhadap pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP tahun 2011. Independensi Anggota Komite Audit Nominasi untuk calon anggota Komite Audit harus di- review oleh Komite Remunerasi dan Nominasi KRN. Seperti telah ditetapkan oleh KRN, setiap anggota komite harus bersifat independen. Kualifikasi penugasan dan fungsi dari Komite Audit harus tunduk kepada aturan yang berlaku dari Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia serta Bank Indonesia. Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi bank bjb dibentuk berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Nomor 04A SKDK2007 tanggal 28 Juni 2007 tentang Pembentukan Komite dan Pedoman Kerja Komite Dewan Komisaris, Keputusan Dewan Komisaris Nomor 02SKDK2011 tanggal 25 Agustus 2011 tentang Pembagian Tugas dan Pelaksanaan Jadwal Kegiatan Dewan Komisaris serta Komite-komite dan Notulen Risalah Rapat Dewan Komisaris tanggal 27 Juli 2011 tentang Pembentukan dan Penunjukan Ketua dan anggota Komite-komite. e. Providing recommendations on the nominations of public accountants and public accounting firm to the Board of Commissioners. For fiscal year book of 2011, the selection team consisting of Certified Public Accountants Audit Committee and management elements have made the selection process of public accountants to audit the Consolidated Financial Statements of bank bjb. The team has proposed and give a reference and the Board of Commissioners has appointed Ernst and Young as a public accounting firm. The Audit Committee has also performed some other tasks given by the Commissioners. In 2011, the Audit Committee obtained several special assignments by the Commissioner, such as providing input to the discussion of Work plan Company Budget CBP in 2011. The Audit Committee Members Independence Nominations of candidates for members of the Audit Committee shall be reviewed by the Remuneration and Nomination Committee RNC. As has been established by the RNC, each committee member must be independent. Qualification of assignments and functions of audit committees should be subject to applicable rules of Bapepam-LK, Indonesia Stock Exchange and Bank Indonesia. Remuneration and Nomination Committee The Remuneration and Nomination Committee of bank bjb was established by decision of the Board of Commissioners of PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten No. 04ASKDK2007 dated June 28, 2007 on the Establishment of Committee and Board of Commissioners Committees Work Guidelines, Board of Commissioners Decision No. 02SKDK2011 dated August 25, 2011 on the Division of Tasks and Implementation of Activities Schedule of Board of Commissioners and its Committees and Minutes of the Board of Commissioners Meeting dated July 27, 2011 on the Establishment and Appointment of Chairman and members of Committees. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 233 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Berdasarkan posisi 31 Desember 2011, susunan Komite Remunerasi dan Nominasi bank bjb adalah sebagai berikut: Yayat Sutaryat Ketua Komisaris Independen Agus Ruswendi Anggota Klemi Subiyantoro Anggota Komisaris Independen Pemimpin Divisi SDM Anggota Riwayat Hidup Singkat Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Pemimpin Divisi SDM Nama : Didit Supriyadi Jabatan : Pemimpin Divisi SDM Karir di bank bjb : Bekerja pada bank bjb sejak tahun 1991 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance yang telah dituangkan dalam program kerja Komite, secara garis besar Komite Remunerasi dan Nominasi mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris, mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. 2. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan danatau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 3. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris danatau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham Based on the position of December 31, 2011, the composition of the bank bjb Remuneration and Nomination Committee is as follows: Yayat Sutaryat Head Independent Commissioner Agus Ruswendi Member Klemi Subiyantoro Member Independent Commissioner Head of HR Division Member Brief History of the Remuneration and Nomination Committee Member Head of HR Division Name : Didit Supriyadi Title : Head of HR Division Career in bank bjb : Work at bank bjb since 1991 Duty and Responsibility of the Remuneration and Nomination Committee Based on Bank Indonesia Regulation on the Implementation of Good Corporate Governance which has been outlined in the Committee’s work program, an outline of the Remuneration and Nomination Committee has the duties and responsibilities as follows: 1. Evaluate the remuneration policy and make recommendations to the Board of Commissioners, regarding the remuneration policy for the Board of Commissioner to be submitted to the General Meeting of Shareholders and evaluation of the remuneration policy for Executive Officers and employees as a whole to be submitted to the Directors. 2. Develop and provide recommendations on the system and election andor replacement procedures of member of the Board of Commissioners and Directors to the Board of Commissioners for submission to the General Meeting of Shareholders. 3. Provide recommendations on candidates for the Board of Commissioners andor Board of Directors to the Board of Commissioners for submission to the General Meeting of Shareholders. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 234 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 4. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite untuk Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko. 5. Melakukan evaluasi atas pelaporan kebijakan SDM dan memberikan saran untuk perbaikanpeningkatannya. 6. Memfasilitasi penilaian kinerja anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan menyampaikan saran serta evaluasi terhadap Key Performance Indicator. 7. Melakukan self assessment dalam pelaksanaan tugasnya, serta melaksanakan tugas khusus yang diberikan Dewan Komisaris. Rapat dan Kehadiran Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Selama tahun 2011, Komite Remunerasi dan Nominasi telah menyelenggarakan pertemuan sebanyak 14 kali. Berikut informasi tingkat kehadiran Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi dalam Rapat di tahun 2011: Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Jumlah Kehadiran Total Attendance Remuneration and Nomination Committee Members Periode 2007 - 2011 Jumlah Rapat Number of Meeting Kehadiran Attendance Priod 2007 - 2011 Muryanto 3 3 Muryanto Klemi Subiyanto 3 3 Klemi Subiyanto Muhadi 3 3 Muhadi Pemimpin Divisi SDM 3 3 Head Human Resources Division Periode 2011-2015 Priod 2011-2015 Yayat Sutaryat 12 12 Yayat Sutaryat Agus Ruswendi 12 12 Agus Ruswendi Klemi Subiyantoro 12 12 Klemi Subiyantoro Pemimpin Divisi SDM Head Human Resources Division Independensi Komite Remunerasi dan Nominasi Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari 4 empat pejabat, 2 dua orang Komisaris Independen, 1 satu orang Komisaris Non Independen dan 1 satu orang pejabat ex officio dari Pemimpin Divisi SDM. 4. Provide recommendations on the Independent Party who will be members of the Committee to the Audit Committee and Risk Management Committee. 5. To evaluate the reporting of HR policies and make suggestions for its improvementenhancement. 6. Facilitate the performance assessment of members of the Board of Commissioners and Directors and deliver advice and evaluation of Key Performance Indicators. 7. Conduct self assessment in the execution of its duty, as well as carrying out specific duties given by the Board of Commissioners. Meeting of Remuneration and Nomination Committee Members and Attendance During the year 2011, the Remuneration and Nomination Committee meetings have been held 14 times. The following is the attendance rate information Member of the Remuneration and Nomination Meeting in 2011: Independence of the Remuneration and Nomination Committee Members of the Remuneration and Nomination Committee consists of 4 four officers, 2 two independent commissioners, 1 one Non Independent Commissioner and 1 one ex officio officer of the Head Human Resources Division. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 235 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Remunerasi dan Nominasi Dalam rapat sepanjang tahun 2011, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melakukan pembahasan terhadap hal- hal sebagai berikut: 1. Pembahasan persiapan penyusunan sistem dan prosedur pemilihan danatau penggantian serta persiapan proses untuk rekomendasi calon pengurus baik untuk Komisaris maupun Direksi, masa periode jabatan tahun 2011-2015. 2. Pembahasan rekrutmen anggota Komite Pemantau Risiko dari Pihak Independen. 3. Pembahasan rekrutmen anggota Komite Audit dari Pihak Independen. 4. Pembahasan evaluasi dan konsolidasi tentang Pedoman Kerja dan aspek hukum tentang Organisasi, Visi dan Misi, tugas dan tanggung jawab, wewenang, rapat dan pelaporan Komite Remunerasi dan Nominasi. 5. Pembahasan tindak lanjut hasil rapat Dewan Komisaris mengenai perlunya evaluasi tentang Remunasi dan Fasilitas lainnya bagi Pengurus bank bjb periode 2011- 2015. 6. Pembahasan terhadap surat dari Direksi Nomor 1488 SDM-PSDM2011 tanggal 21 Oktober 2011 perihal Laporan Evaluasi Kebijakan Remunerasi, dengan materi pembahasan sebagai berikut: •฀ Data฀ Pegawai฀ berdasarkan฀ pangkat,฀ pendidikan,฀ jabatan, dan usia. •฀ Data฀Pegawai฀Outsourcing dan PKWT. •฀ Data฀Pegawai฀berdasarkan฀remunerasi,฀penghasilan,฀ uang makan, dan konjungtur. •฀ Data฀ fasilitas฀ yang฀ diterima฀ pengurus฀ dan฀ pegawai. •฀ Rencana฀penambahan฀fasilitas฀COP฀bagi฀Pemimpin฀ Divisi dan peningkatan fasilitas bagi tenaga outsourcing. •฀ Asuransi฀pasca฀kerja฀dan฀penghapusan฀Pjs฀Pejabat฀ Sementara. 7. Pembahasan dana pensiun bagi Direksi. 8. Pembahasan penyusunan Rencana Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi tahun 2012 dan pembahasan Key Performance Indicator bagi Direksi. Implementation Report of the Remuneration and Nomination Committee Activities In meetings during the year of 2011, the Remuneration and Nomination Committee has held studies on the following matters: 1. Discussion of preparation for system and procedures of electoral andor replacement as well as the preparation process for candidate recommendations for the management both for the Board of Commissioners and Directors, for the period from 2011 to 2015. 2. Discussion of recruitment of members of the Risk Monitoring Committee from an Independent Party. 3. Discussion of recruitment of members of the Audit Committee from an Independent Party. 4. Discussion of evaluation and consolidation of the Employment Guidelines and the legal aspects of the organization, vision and mission, duties and responsibilities, authority, meeting, and the reporting of the Remuneration and Nomination Committee. 5. Discussion on follow-up of meeting result of the Board of Commissioners regarding the need for evaluation of Remuneration and other facilities for Board of bank bjb period of 2011-2015 6. Discussion of the letter from the Board of Directors No. 1488SDM-PSDM2011 dated October 21, 2011 regarding the Report of the Remuneration Policy Evaluation, with the following discussion materials: •฀ Employee฀ data,฀ based฀ on฀ rank,฀ education,฀ occupation, and age. •฀ Outsourcing฀and฀PKWT฀Employee฀Data. •฀ Employee฀ Data,฀ based฀ on฀ the฀ remuneration฀ of employees, income, food allowance, and conjuncture. •฀ Data฀ of฀ facilities฀ received฀ by฀ administrators฀ and฀ personnel. •฀ Plans฀to฀increase฀COP฀facilities฀for฀the฀Division฀Chief฀ and increased facilities for outsourcing. •฀ Post-employment฀ insurance฀ and฀ the฀ removal฀ of฀ Acting Officers. 7. Discussion of the pension fund for the Board of Directors. 8. Discussion of preparation for Remuneration and Nomination Committee Work Plan in 2012 and the discussion of Key Performance Indicators for the Board of Directors. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 236 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko KPR bjb merupakan salah satu komite yang dibentuk Dewan Komisaris Bank dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 84PBI2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. KPR dibentuk berdasarkan Keputusan Dewan komisaris PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk. Nomor 04ASKDK2009, tanggal 28 Juni 2007, Tentang Pembentukan Komite dan Pedoman Kerja Komite Dewan Komisaris, Keputusan Dewan Komisaris, Nomor 02SK DK2011, Tanggal 25 Agustus 2011, Tentang Pembagian Tugas dan Pelaksanaan Jadwal Kegiatan Dewan Komisaris serta komite-komite dan Notulen Risalah Rapat Dewan Komisaris tanggal 27 Juli 2011,Tentang Pembentukan dan Penujukan Ketua dan anggota Komite-komite. Susunan Ketua dan Anggota KPR Pada awal tahun 2011, ketua dan anggota KPR adalah sebagai berikut: Ketua : Achmad Baraba Anggota : Muhadi Nury Effendi Rina Indiastuti Sedangkan sejak bulan September tahun 2011, ketua dan anggota KPR adalah sebagai berikut: Ketua : Achmad Baraba Anggota : Muhadi Nury Effendi Poppy Sofia Riwayat Hidup Singkat Anggota Komite Pemantau Risiko Nury Effendi Warga Negara Indonesia. 55 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di Universitas Padjadjaran Bandung tahun 1983, Magister of Art dari Universitas University of Ohio State tahun 1987 dan Doctor di bidang Economics dari Universitas of Oklahoma tahun 2000. Risk Monitoring Committee Risk Monitoring Committee RMC bjb is one of the committee established by the Board of Commissioners in order to support the effectivity of tasks and responsibilities implementations, as stipulated in Bank Indonesia Regulation Number 84PBI2006 on the implementation of Good Corporate Governance for Banks. RMC was established by the decision of the Board of Commissioners of PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Number 04ASKDK2009, dated June 28, 2007, on the establishment of the Committee and the Working Committee Guidelines Board, decision of the Board of Commissioners, 02SKDK2011 Number, Date August 25, 2011, on the Establishment of Committee and Board of Commissioners Committees Work Guidelines, Division of Tasks and Implementation of Activities Schedule of Board of Commissioners and its Committees and Minutes of the Board of Commissioners Meeting dated July 27, 2011 on the Establishment and Appointment of Chairman and members of Committees. Chairman and Members of RMC At the start of 2011, the chairman and members RMC are as follows: Chairman : Achmad Baraba Member : Muhadi Nury Effendi Rina Indiastuti Whereas, since September of 2011, the chairman and members KPR are as follows: Chairman : Achmad Baraba Member : Muhadi Nury Effendi Poppy Sofia A Brief History of the Risk Monitoring Committee Members Nury Effendi An Indonesian citizen. 55 years old. Graduated with a Degree in Economics from the University of Padjadjaran Bandung in 1983, Master of Art from the University of Ohio State in 1987 and Doctor in Economics from the University of Oklahoma in 2000. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 237 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Menjabat Komite Pemantau Risiko bank bjb sejak 2007. Jabatan lain yang pernah atau pernah dipegang antara lain: Dosen FE Unpad 1984-sekarang, Pembantu Dekan Bidang Akademik, FEB Unpad 2009-sekarang, Peneliti Senior LP3E Fakultas Ekonomi Unpad 2000-sekarang. Poppy Sofia Koeswoyo Warga Negara Indonesia. 48 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi dibidang Akuntansi dari Universitas Indonesia tahun 1987, Magister Management Akuntansi dari Universitas Indonesia tahun 1995 dan Doctor di Universitas Kebangsaan Fakultas Philosophy tahun 2009 Menjabat Komite Pemantau Risiko bank bjb sejak 2011. Jabatan lain yang pernah atau pernah dipegang antara lain: Dosen FE Unpad 1992-sekarang, KAP Roebiandini dan Rekan 1996-sekarang, Anggota Komite GCG PT Pembangkit Jawa Bali 2007-2010 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko Tugas utama Komite Pemantau Risiko adalah: 1. Mengevaluasi Implementasi kebijakan manajemen risiko termasuk memantau pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko SKMR. 2. Memantau pelaksanaan manajemen risiko pada risk taking unit. 3. Mengkaji Rencana Bisnis Bank RBB sebelum mendapat persetujuan Dewan Komisaris, khususnya yang terkait dengan risiko-risiko yang akan dihadapi oleh Bank. 4. Memantau dan memberikan tanggapan atas laporan realisasi rencana bisnis. 5. Memonitor risiko yang dihadapi Bank dan memastikan bahwa Direksi telah melakukan mitigasi risiko-risiko tersebut. Appointed as member of the Risk Monitoring Committee of bank bjb since 2007. Other positions that currently or has ever held among others: Lecturers at the Faculty of Economy of Universitas Padjadjaran 1984-present, Assistant to the Dean for Academic Affairs, FEB Unpad 2009-present, LP3E Senior Researcher of the Faculty of Economics of Unpad 2000- present. Poppy Sofia Koeswoyo Indonesian citizen. 48 years old. Holds a degree in Accounting from the University of Indonesia in 1987, Master in Management Accounting from the University of Indonesia in 1995, and a Doctorate from Kebangsaan University in the Faculty of Philosophy in 2009. Appointed as Member of the Risk Monitoring Committee of bank bjb since 2011. Other positions that has been or are being held, among others, are: Lecturer FE Unpad 1992-present, KAP Roebiandini dan Rekan 1996-eber, GCG Committee Member of PT pembangkit Jawa Bali 2007-2010 Duty and Responsibility of Risk Monitoring Committee The main task of the Risk Monitoring Committee are: 1. Evaluate the implementation of risk management policies, including monitoring the performance duties of the Risk Management Committee and The Risk Management Unit SKMR. 2. Monitor the implementation of risk management on the risk taking unit. 3. Assessing the Bank Business Plan B RBB prior to obtaining approval of the Board of Commissioners, especially those related to the risks to be encountered by the Bank. 4. Monitor and respond to the report of the realization of business plans. 5. Monitor the risks faced by the Bank and ensure that the Board of Directors have conducted mitigation to those risks. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 238 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Evaluasi atas pelaksanaan kebijakan pengelolaan risiko merekomendasikan penyempurnaan infrastruktur dan metodologi pengukuran risiko. Secara berkala, Komite Manajemen Risiko melakukan penyempurnaan kebijakan dan pedoman pengelolaan risiko agar dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan bisnis bank bjb. Berkaitan dengan tugas pemantauan pelaksanaan tugas SKMR, Komite Pemantau Risiko telah mengevaluasi laporan Profil Risiko Bank, meliputi risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategi, dan risiko kepatuhan. Hingga akhir tahun 2011 telah terjadi pengelolaan risikio yang semakin baik dibuktikan dengan peningkatan risk awareness di mayoritas risk taking unit. Metode pengukuran risiko dan pengendaliannya terus menerus disempurnakan oleh SKMR. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Pemantau Risiko Tahun 2011 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Pemantau Risiko Dalam Rapat, Komite Pemantau Risiko diantaranya telah membahas: 1. Pelaksanaan manajemen risiko dalam operasional Bank. 2. Evaluasi risk phylosophy dan risk assesment Bank. 3. Evaluasi risk profile Bank. 4. Temuan-temuan yang berpotensi risiko tinggi terhadap operasional Bank. 5. Masalah-masalah spesifik yang berkaitan dengan manajemen risiko. Kegiatan KPR Tahun 2011 Sesuai pedoman kerja KPR, maka pada tahun 2011 disusun rencana kerja sebagai berikut: No Kegiatan Sesuai Program Kerja KPR Tahun 2011 2011 RMC Activity Program 1. Menyusun rencana kerja tahunan Komite sesuai arahan Komisaris dan ketentuan yang berlaku di Bank Prepare the Committee’s annual work plan as directed by the Commissioner and the applicable regulations of the Bank 2. Mengevaluasi implementasi kebijakan manajemen risiko dan pelaksanaannya, serta melaporkan dan memberikan rekomendasi berdasarkan hasil evaluasi kepada Dewan Komisaris Evaluating the implementation of risk management policies and practices, and report as well as make recommendations based on the evaluation results to the Board of Commissioners 3. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan tugas Satuan Kerja yang menjalankan fungsi Manajemen Risiko guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris Monitoring and evaluating the implementation of the Task Force job that runs the risk management function in order to make recommendations to the Board of Commissioners 4. Mengkaji dan mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan Assess and evaluate the Directors responsibility in relation with the implementation of risk management conducted Evaluation on the implementation of risk management policies and recommend infrastructure improvements and methodologies of risk measurement. Periodically, the Risk Management Committee improve its risk management policies and guidelines to be used as a base of bank bjb business decisions. In association with the task of monitoring the duties performance of SKMR, Risk Monitoring Committee has evaluated the Bank’s Risk Profile reports, including credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, reputation risk, strategic risk, and compliance risk. By the end of 2011 there has been better risk management as evidenced by an increase in risk awareness in the majority of risk-taking unit. Risk measurement method and its control is continuously being perfected bt SKMR. Activities Report Risk Monitoring Committee Year 2011 Activities Report of Risk Monitoring Committee Meeting, of which Risk Monitoring Committee has been discussing: 1. Implementation of risk management in Bank operations. 2. Evaluation of Bank risk philosophy and risk assessment. 3. Evaluation of Bank risk profile. 4. Findings of high risk potential in Bank operations. 5. Specific issues related to risk management. 2011 RMC Activities In accordance with the RMC Guidelines, 2011 work plan was prepared as follows: Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 239 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ No Kegiatan Sesuai Program Kerja KPR Tahun 2011 2011 RMC Activity Program 5. Mengkaji dan mengevaluasi atas usulan Direksi yang terkait dengan pelaksanaan manajemen risiko yang memerlukan persetujuan Komisaris Reviewing and evaluating the proposals of the Board of Directors relating to the implementation of risk management requiring the approval of the Commissioner 6. Mengevaluasi, mengkaji dan memberikan rekomendasi atas rencana bisnis dan rencana kerja sebelum mendapat persetujuan Dewan Komisaris, khususnya yang terkait dengan risiko-risiko yang akan dihadapi oleh Bank Evaluate, assess and provide recommendations on the business plan and work plan prior to obtaining the approval of the Board of Commissioners, specifically those related to the risks which will be encountered by the Bank 7. Memantau danatau memberikan tanggapan atas laporan realisasi rencana bisnis dan rencana kerja Monitor andor to respond to the report of the realization of business plans and work plans 8. Mengevaluasi perkembangan portofolio pinjaman Evaluate the development of the loan portfolio 9. Memantau restrukturisasi pinjaman, penghapus-bukuan pinjaman dan recoverynya monitor the restructuring of loans, loan write offs and recoveries 10. Memonitor bank wide risk yang dihadapi bank dan memastikan bahwa Direksi telah melakukan mitigasi risiko-risiko tersebut Monitor the bank wide risks faced by banks and ensure that the Directors have mitigated those risks 11. Mengkaji ulang secara berkala terhadap kebijakan dan strategi usaha Bank dan memastikan bahwa Direksi telah memantau efektivitas pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Periodically reviewing the policy and the Bank’s business strategy and ensuring that the Directors has been monitoring the effectivity of Internal Control System 12. Mengevaluasi hasil pemantauan atas kepatuhan Bank terhadap Peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku Evaluating the results of compliance monitoring of the Bank Indonesia Regulation and applicable legislations 13. Memberikan masukan-masukan kepada Dewan Komisaris dalam rangka perbaikan dan pengembangan kebijakan manajemen risiko Bank Provide inputs to the Board of Commissioners in order to repair and develop of the bank’s risk management policy 14. Melakukan penelaahan atas informasi yang berkaitan dengan manajemen risiko dalam laporan-laporan yang akan dipublikasikan Bank Conducted a review on informations relating to risk management in the reports to be published the Bank 15. Melakukan penelaahan atas pengelolaan manajemen risiko dan kepatuhan atas peraturan dan perundang-undangan yang berlaku bersama dengan manajemen, auditor eksternal, Divisi Audit Intern serta Satuan Kerja yang menjalankan fungsi Manajemen Risiko Conducted a review of the management of risk management and compliance with regulations and legislation applicable in conjunction with the management, external auditors, Internal Audit Division and Task Force that performs the Risk Management function 16. Mengkaji risk philosophy yang telah ditetapkan Bank dan memastikan bahwa risk philosophy tersebut telah direfleksikan pada tiap kebijakan Bank dan dikomunikasikan kepada seluruh Pegawai Bank sehingga dapat terbentuk budaya risiko risk culture yang kondusif Assessing the risk philosophy that has been established by the Bank and ensure that the risk philosophy has been reflected in evey policy of the Bank and communicate it to all employees, forming a conducive risk culture 17. Memastikan bahwa Bank telah memiliki risk appetite dan risk tolerance serta telah dijabarkan kedalam kebijakan pada tiap unit kerja, unit bisnis dan Bank secara keseluruhan Ensure that the Bank has had a risk appetite and risk tolerance, and has been translated into policies for each labor units, business units and the Bank as a whole 18. Memberi masukan atas penetapan strategi dan objektif tiap unit kerja, unit bisnis dan Bank secara keseluruhan agar sejalan dengan risk appetite dan risk tolerance yang telah ditetapkan sebelumnya Provide inputs for setting the strategies and objectives of each labor units, business units and the Bank as a whole in line with predetermined risk appetite and risk tolerance predetermined 19. Memberi masukan atas struktur organisasi, pendelegasian tanggung jawab dan kewenangan serta kebijakanpraktik manajemen Sumber Daya Manusia agar mendukung risk culture yang dikehendaki Bank Provide input on organizational structure, delegation of responsibility and authority as well as the policy practice of Human Resource management in order to support the Bank’s desired risk culture 20. Melakukan evaluasi dan memberikan masukan terhadap metode yang digunakan Manajemen Bank serta pelaksanaan dari proses-proses Manajemen Risiko To evaluate and provide input to the methods used by the Bank management and the implementation processes of Risk Management 21. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku Carry out other tasks given by the Board of Commissioners under the provisions of the applicable legislations 22. Memutahirkan secara periodik Pedoman Kerja Komite Pemantau Risiko Periodically updates the Guidelines for Risk Monitoring Committee Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 240 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Independence of Head and Members of The Risk Monitoring Committee Chairman and members RMC consists of two Independent Commissioners, and two independent member Work Mechanism RMC work is based on the annual work program attached, prepared and approved by the Board of Commissioners. Based on the Work Program, there is a routine risk monitoring activities monthly, quarterly, and yearly, as well as activities that are not in a specified time frame as the capabilities improvement activities of the Chairman and the members of the RMC. RMC conducts weekly meetings which are RMC internal meetings, coordination meetings with the division of risk management, audit committee or joint meeting with other units in accordance with work programs and as needed. Meeting of Risk Monitoring Committee Members and Attendance During the year 2011 as many as 36 thirty six meetings and reporting of Remuneration and Nomination Committee has been implemented, the agenda of the meeting is in accordance with the activities plan, or that are incidental in accordance with the conditions that arise as follows: Independensi Ketua dan Anggota Komite Pemantau Risiko Ketua dan anggota KPR terdiri dari dua orang Komisaris Independen, dan dua orang anggota independen Mekanisme Kerja KPR bekerja berdasarkan program kerja tahunan yang disusun dan disetujui Dewan Komisaris. Berdasarkan Program Kerja tersebut, terdapat kegiatan pemantauan risiko rutin bulanan, triwulanan, dan tahunan, serta kegiatan yang tidak ditetapkan waktu pelaksanaannya seperti kegiatan peningkatan kapabilitas Ketua dan anggota KPR. KPR melaksanakan rapat mingguan yang merupakan rapat internal KPR, rapat koordinasi dengan Divisi Manajemen Risiko, Komite Audit, atau rapat gabungan dengan bagian lain sesuai program kerja dan kebutuhan. Rapat dan Kehadiran Anggota Komite Pemantau Risiko Selama tahun 2011 telah dilaksanakan rapat dan pelaporan dari Komite Remunerasi dan Nominasi sebanyak 36 Tiga puluh enam kali kali rapat, dengan agenda rapat sesuai dengan rencana kegiatan ataupun yang sifatnya insidental sesuai dengan kondisi yang timbul sebagai berikut Kehadiran Rapat Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee Meeting Attendance Komite Pemantau Risiko Kehadiran Attendance Risk Monitoring Committee Periode Januari-Agustus 2011 January-August, Priod 2011 Achmad Baraba 24 Achmad Baraba Muhadi 8 Muhadi Nury Effendi 24 Nury Effendi Rina Indiastuti 24 Rina Indiastuti Periode September-Desember 2011 September-December, Priod 2011 Achmad Baraba 12 Achmad Baraba Muhadi 12 Muhadi Nury Effendie 12 Nury Effendie Poppy Sofia Koeswayo 12 Poppy Sofia Koeswayo Demikian Laporan TahunanAnnual Report Komite Remunerasi dan Nominasi tahun 2011, kami sampaikan kepada Dewan Komisaris , sebagai bahan lebih lanjut. We convey the Annual Report of the Remuneration and Nomination Committee in 2011, to the Board of Commissioners, as further material. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 241 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Komite Direksi Saat ini, Direksi bank bjb dibantu oleh beberapa Komite Eksekutif dalam menjalankan tugasnya, yaitu: Komite Manajemen Risiko Pembentukan Komite Manajemen Risiko telah disahkan melalui Surat Keputusan Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Nomor 580SK-DIR MR2011 tentang Pembentukan Anggota Susunan Tim ALCO, CPC, dan RMC bank bjb pada tanggal 13 Oktober 2011. Adapun Susunan Anggota Komite Manajemen Risiko bank bjb adalah sebagai berikut: Ketua : Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Sekretaris : Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Anggota Permanen: 1. Direktur Konsumer 2. Direktur Komersial 3. Direktur Operasi 4. Direktur Treasury International 5. Pemimpin Divisi Kepatuhan dan Hukum 6. Pemimpin Audit Internal 7. Pemimpin Divisi Keuangan dan Akuntasi 8. Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis 9. Pemimpin Divisi Credit Risk Reviewer Terbentuk Pada Januari 2012 Anggota Non Permanen: 1. Pemimpin Divisi Layanan Operasional 2. Pemimpin Divisi Card Center Electronic Banking 3. Pemimpin Divisi Jaringan dan Pengembangan Layanan 4. Pemimpin Divisi SDM 5. Pemimpin Divisi Treasury 6. Pemimpin Divisi Internasional 7. Pemimpin Divisi Korporasi dan Komersial 8. Pemimpin Divisi Konsumer 9. Pemimpin Divisi Mikro Ritel 10. Pemimpin Divisi Umum 11. Pemimpin Divisi Change Management Office 12. Pemimpin Divisi Pendidikan Pelatihan 13. Pemimpin Divisi Manajemen Anak Perusahaan Directors Committees Currently, bank bjb’s Board of Directors is assisted by several Executive Committees in performing its duties, namely: Risk Management Committee Establishment of the Risk Management Committee has been ratified by the Decree of Directors of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Number 580SK-DIRMR2011 on bank bjb’s ALCO, CPC, and RMC Team Member Structure Formation dated October 13, 2011. The composition of the Risk Management Committee Member of bank bjb is as follows: Head : Compliance and Risk Management Director Secretary : Head of Risk Management Division Permanent Member: 1. Consumers Director 2. Commercial Director 3. Operations Director 4. Director of Treasury International 5. Head of Legal and Compliance Division 6. Head of Internal Audit 7. Head of Finance and Accounting Division 8. Head of Strategic Planning Division 9. Head of Credit Risk Reviewer Division Formed in January 2012 Non Permanent Member: 1. Head of Operations Services Division 2. Head of Card Center Electronic Banking Division 3. Head of Networking and Services Development Division 4. Head of HR Division 5. Head of Treasury Division 6. Head of International Division 7. Head of Corporation and Commercial Division 8. Head of Consumers Division 9. Head of Micro Retail Division 10. Head of General Division 11. Head of Change Management Office Division 12. Head of Learning Training Division 13. Head of Subsidiary Management Division Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 242 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 14. Pemimpin Divisi Corporate Secretary 15. Pemimpin Divisi Institutional Banking 16. Pemimpin Divisi Teknologi Informasi Tugas pokok Komite Manajemen Risiko berdasarkan Surat Keputusan Direksi tersebut diatas sekurang-kurangnya meliputi: 1. Penyusunan kebijakan manajemen risiko serta perubahannya, termasuk strategi manajemen risiko dan contingency plan dalam kondisi eksternal tidak normal terjadi. 2. Melakukan perbaikan dan penyempurnaan penerapan manajemen risiko yang dilakukan secara berkala maupun insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan dan profil risiko Bank dan hasil evaluasi terhadap efektivitas penerapan tersebut. 3. Menetapkan perubahan materi yang terdapat pada kebijakan dan prosedur penerapan manajemen risiko. 4. Melakukan evaluasi terhadap penerapan model-model pengukuran risiko Bank. 5. Memastikan dilakukannya pengawasan risiko melalui penetapan toleransi atau limit risiko yang dapat diterima serta alokasi modal terkait cadangan risiko untuk seluruh kegiatan operasional Bank. 6. Mengkoordinasikan dan memantau seluruh strategi manajemen risiko. 7. Menilai keseluruhan komposisi risiko dalam portofolio Bank. 8. Mengkaji proposal mengenai produk dan aktivitas baru dan menilai kemampuan Bank untuk melaksanakan produk dan aktivitas baru tersebut. 9. Melakukan evaluasi terhadap penyusunan contingency plan dalam kondisi tidak normal worst case scenario. 10. Melakukan pemantauan kecukupan permodalan Bank terhadap risk exposure sesuai ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. 11. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan manajemen risiko. Komite Kebijakan Kredit Pembentukan Komite Kebijakan Kredit telah disahkan melalui Surat Keputusan Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Nomor 580SKDIR- MR2011 tanggal 13 Oktober 2011 tentang Pembentukan 14. Head of Corporate Secretary Division 15. Head of Institutional Banking Division 16. Head of Information Technology Division The main tasks of the Risk Management Committee is based on the above-mentioned Decree of the Board of Directors and shall at least include: 1. Risk management policy and amendments thereto, including the risk management strategy and the contingency plan in the external conditions which do not normally occur 2. Improving and refining risk management that is carried out periodically and incidentally as a result of changes in the external and internal conditions which affect the Bank’s capital adequacy and risk profile of the Bank and the evaluation of the effectiveness of such implementation. 3. Establish material changes in policies and procedures of risk management implementations. 4. Evaluate the application of Banks’s risk measurement models. 5. Ensure the application of risk control through the establishment of tolerances or limits of acceptable risks and capital allocation related to the risk seserves for all Bank’s operational activities. 6. Coordinate and monitor all risk management strategy. 7. Assess the overall risk composition in the portfolio of the Bank. 8. Reviewing proposals regarding new products and activities and assess the Bank’s ability to implement the new products and activities. 9. Evaluate the preparation of contingency plan in worst case scenarios. 10.To monitor the adequacy of bank capital to risk exposure in accordance with Bank Indonesia regulations. 11.Evaluate the effectiveness of risk management. Credit Policy Committee The establishment of Credit Policy Committee was approved by Decree of Directors of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Number 580SKDIR-MR2011 dated October 13, 2011 on the bank bjb Formation of Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 243 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Anggota Susunan Tim ALCO, CPC, dan RMC bank bjb. Adapun susunan Komite Kebijakan Kredit adalah sebagai berikut: Ketua : Direktur Utama Wakil Ketua : Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Sekretaris : Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Anggota Permanen: 1. Direktur Treasury International 2. Direktur Komersial 3. Direktur Konsumer 4. Pemimpin Divisi Korporasi Komersial 5. Pemimpin Divisi Konsumer 6. Pemimpin Divisi Mikro Ritel 7. Pemimpin Divisi Card Center Electronic Banking 8. Pemimpin Divisi Treasury 9. Pemimpin Divisi Kepatuhan dan Hukum 10. Pemimpin Divisi Audit Internal 11. Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis 12. Pemimpin Divisi Internasional 13. Pemimpin Divisi Credit Risk Reviewer Terbentuk pada Januari 2012 Anggota Non Permanen: 1. Pemimpin Divisi Jaringan dan Pengembangan Layanan 2. Pemimpin Divisi Akuntansi 3. Pemimpin Divisi SDM 4. Pemimpin Divisi Manajemen Anak Perusahaan 5. Pemimpin Divisi Layanan Operasional Komite Kebijakan Kredit memiliki tugas pokok sebagai berikut: 1. Merumuskan dan menetapkan permasalahan yang bersifat signifikan dan material, meliputi penyusunan kebijakan kredit beserta perubahannya, perbaikan atau penyempurnaan penerapan termasuk strategi kebijakan kredit serta contingency plan apabila terdapat kondisi yang tidak normal. 2. Menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal di bidang Structure Members of ALCO , CPC, and RMC team The Credit Policy Committee composition is as follows: Chairman : President Director Vice Chairman : Compliance and Risk Management Director Secretary : Head of Risk Management Division Permanent Member: 1. Director of Treasury International 2. Commercial Director 3. Consumers Director 4. Head of Corporation and Commercial Division 5. Head of Consumers Division 6. Head of Micro Retail Division 7. Head of Card Centre Electronic Banking Division 8. Head of Treasury Division 9. Head of Legal and Compliance Division 10. Head of Internal Audit 11. Head of Strategic Planning Division 12. Head of International Division 13. Head of Credit Risk Reviewer Division Formed in January 2012 Non Permanent Member: 1. Head of Networking and Services Development Division 2. Head of Accounting Division 3. Head of HR Division 4. Head of Subsidiary Management Division 5. Head of Operations Services Division Credit Policy Committee has the following main tasks: 1. Formulate and define issues that are significant and material, including the preparation of credit policy and amendments thereto, including the repair or improvement of the implementation of credit policy strategy and contingency plan if an abnormal condition occurs 2. Specify matters related to business decisions that deviate from normal procedures in the areas of credit, Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 244 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ kredit, antara lain keputusan pelampauan ekspansi kredit yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya. 3. Merumuskan kebijakan perkreditan berdasarkan hal-hal khusus yang dikehendaki risk appetite yang berkaitan dengan: a. Target market dan porsi b. Segmentasi c. Risk Mitigation d. Maksimum hapus buku 4. Merumuskan limit kewenangan memutus kredit. 5. Menetapkan kebijakan dalam hal kredit bermasalah berupa: a. Penyelamatan rescheduling, reconditioning, restructuring, atau b. Penyelesaian melalui proses di pengadilan ataupun proses di luar pengadilan. 6. Mengawasi pelaksanaan KPB secara konsisten serta merumuskan pemecahan masalah apabila terdapat hambatankendala dalam penerapan KPB. 7. Melaksanakan pengkajianevaluasi secara berkala terhadap KPB dan memberikan saran kepada Direksi apabila diperlukan perubahan atau penambahan KPB. 8. Melaksanakan pengkajian terhadap efektivitas Sistem Pengendalian Internal Perkreditan secara berkala. 9. Memantau serta memberikan saran atas perencanaan dan pelaksanaan training di bidang perkreditan. 10. Memantau dan mengevaluasi: a. Perkembangan dan kualitas portofolio perkreditan secara keseluruhan termasuk perkembangan dan kualitas kredit yang diberikan kepada pihak yang terkait dengan Bank dan debitur-debitur besar tertentu. b. Pelaksanaan kewenangan memutus kredit dan ketentuan BMPK Batas Maksimum Pemberian Kredit. c. Kepatuhan terhadap ketentuan perundang- undangan dan peraturan lainnya dalam pelaksanaan pemberian kredit. d. Penyelesaian kredit bermasalah sesuai dengan yang ditetapkan dalam KPB. e. Kepatuhan dalam memenuhi ketentuan mengenai kecukupan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN. including significant excess of credit expansion decisions compared with the Bank’s business plan which has been previously established. 3. Formulate a credit policy based on risk appetite relating to: a. Target market dan portion b. Segmentation c. Risk Mitigation d. Maximum write off 4. Formulating the authorized limit of credit 5. Established a policy for non performing loans in the form: a. Rescue rescheduling, reconditioning, restructuring, or b. Settlement through the in court or out of court processes. 6. Consistently monitor the implementation of the CDE and formulate a basis if there is a problem-solving barriers obstacles in the implementation of CDE. 7. Conduct the assessmentevaluation on a regular basis to CDE and provide advice to the Board of Directors when required changes or additions to CDE are needed. 8. Carry out the assessment on the effectiveness of Internal Control System for Credit periodically. 9. Monitor and provide advice on the planning and implementation of training in the field of credit. 10. Monitor and evaluate: a. Developments and the overall quality of credit portfolio including the development and the quality of loans to parties related to the Bank and certain large debtors. b. Authority to decide the implementations of credit and the provision of LLL legal Lending Limit. c. Compliance with applicable laws and other regulations in the implementation of lending. d. Settlement of non performing loans in accordance with that specified in the CDE. e. Compliance in meeting the terms of the adequacy of Reserves for Impairment Losses CKPN. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 245 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ f. Debitur-debitur besar tertentu dan kredit yang berada dalam daftar kredit dalam pengawasan khusus. g. Pencapaian target Rencana Kerja dan Pengawasan Kredit Bermasalah. Komite Pengarah Teknologi Informasi Pembentukan Komite Pengarah Teknologi Informasi telah disahkan melalui Surat Keputusan Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Nomor 0280SKDIR-TI2011 tentang Perubahan Pembentukan Komite Pengarah Teknologi Informasi tanggal 28 April 2011. Berdasarkan SK Direksi tersebut, susunan Komite Pengarah Teknologi Informasi adalah sebagai berikut: Pengarah : Direksi Ketua : Direktur Operasi Wakil Ketua : Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Sekretaris : Pemimpin Divisi Teknologi Informasi Anggota Permanen: ฀ •฀ Pemimpin฀Divisi฀Manajemen฀Risiko ฀ •฀ Pemimpin฀Divisi฀Layanan฀Operasional ฀ •฀ Pemimpin฀Divisi฀Keuangan฀฀Akuntansi ฀ •฀ Pemimpin฀Divisi฀Card Center dan Electronic Banking Anggota Tidak Permanen: Pemimpin Divisi lainnya yang berkaitan dengan pembahasan agenda Rapat Komite. Wewenang dan tanggung jawab Komite Pengarah Teknologi Informasi adalah: 1 Rencana strategis TI Information Technology Strategic Plan yang sesuai dengan rencana strategis kegiatan usaha Bank. Dalam memberikan rekomendasi, komite hendaknya memperhatikan faktor efisiensi, efektivitas serta hal-hal sebagai berikut: a. Rencana pelaksanaan road-map untuk mencapai kebutuhan TI yang mendukung strategi bisnis Bank. Road map terdiri dari kondisi saat ini current f. Certain large debtors and loans that are in the list of credits under special surveillance. g. Achievement of Work Plan targets and Monitoring of Non Performing Loans. Information Technology Steering Committee Establishment of Information Technology Steering Committee ITSC was approved by Decree of Directors of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten No. 359SKDIR-TI2008 on the establishment of Information Technology Steering Committee dated May 9, 2008. Based on the decree of Directors, the composition of ITSC members are as follows: Guide : Directors Chairman : Operations Director Vice : Compliance and Risk Management Secretary : Head of Information Technology Division Permanent Member: ฀ •฀ Pemimpin฀Divisi฀Manajemen฀Risiko ฀ •฀ Pemimpin฀Divisi฀Layanan฀Operasional ฀ •฀ Pemimpin฀Divisi฀Keuangan฀฀Akuntansi ฀ •฀ Pemimpin฀Divisi฀Card฀Center฀dan Electronic Banking Non Permanent Member: Other division leaders associated with the discussion of the Committee Meeting agenda. The authority and the responsibility of the Information Technology Steering Committee are as follow: 1 Strategic Plan for IT Information Technology Strategic Plan, which is aligned with the Bank’s strategic plan for its’ business activities. In providing recommendations, the Committee should take into account the efficiency, effectiveness, and any of the following: a. Implementation plan road-map to reach the IT needs that support the Bank’s business strategy. The road map consists of the current state, conditions Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 246 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ state, kondisi yang ingin dicapai future state serta langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai future state; b. Sumber daya yang dibutuhkan; c. Keuntunganmanfaat yang akan diperoleh saat rencana diterapkan. 2 Perumusan kebijakan dan prosedur TI yang utama seperti kelayakan pengamanan TI dan manajemen risiko terkait penggunaan TI di Bank. 3 Kesesuaian proyek-proyek TI yang disetujui dengan Rencana Strategis TI. Komite juga menetapkan status prioritas proyek TI yang bersifat kritikal berdampak signifikan terhadap kegiatan operasional Bank, misalnya pergantian core banking application, server production, dan topologi jaringan. 4 Kesesuaian pelaksanaan proyek-proyek TI dengan rencana proyek project charter yang disepakati dalam service level agreement. Komite hendaknya melengkapi rekomendasi dengan hasil analisis dari proyek-proyek TI yang utama sehingga memungkinkan Direksi mengambil keputusan secara efisien. 5 Kesesuaian TI dengan kebutuhan sistem informasi manajemen yang mendukung pengelolaan kegiatan usaha Bank. 6 Efektivitas langkah-langkah minimalisasi risiko atas investasi Bank pada sektor TI dan bahwa investasi tersebut memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan bisnis Bank. 7 Pemantauan atas kinerja TI dan upaya peningkatannya, misalnya dengan mendeteksi keusangan TI dan mengukur efektivitas dan efisiensi penerapan kebijakan pengamanan TI. 8 Upaya penyelesaian berbagai masalah terkait TI yang tidak dapat diselesaikan oleh satuan kerja pengguna dan satuan kerja penyelenggara. Komite dapat memfasilitasi hubungan antara kedua satuan kerja tersebut. 9 Kecukupan dan alokasi sumber daya yang dimiliki Bank. Apabila sumber daya yang dimiliki tidak memadai dan Bank akan menggunakan jasa pihak lain dalam penyelenggaraan TI maka Komite harus memastikan Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur terkait. to be achieved future state as well as measures adopted to achieve the future state; b. Necessary resources; c. Advantagesbenefits gained when the plan is implemented. 2 Formulation of major IT policies and procedures such as the feasibility of IT security and risk management in relation to the use of IT in the Bank. 3 Suitability of IT projects which are approved by the IT Strategic Plan. The committee also set the priority status to IT projects that are critical have significant impact on the operations of the Bank, such as core banking application change, server production, and network topology. 4 Suitability of the implementation of IT projects with the project plan project charter as agreed in the service level agreement. 5 Suitability of IT to the needs of management information systems that support the management of the Bank’s business activities. 6 effectiveness of risk minimization measures on the bank’s investment in the IT sector and ensuring the investment to contribute to the achievement of business objectives of the Bank. 7 Monitoring of IT performance and its improvement efforts, for example, by detecting the IT financial status and measuring the effectiveness and efficiency of the implementation of IT security policy. 8 In resolving various IT related issues that can not be resolved by the user work units and provider work units. The Committee may facilitate the relationship between the work units. 9 Adequacy and allocation of resources held by the Bank. If the resources is inadequate and the Bank will use the services of other parties in the implementation of IT, then the IT Steering Committee should ensure that the Bank has related policies and procedures. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 247 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ ALCO Asset Liability Committee bank bjb telah membentuk ALCO berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 790SKDIR-TRIS2005 tanggal 20 Oktober 2005 tentang Pembentukan Tim ALCO dan SSG-ALCO PT. Bank Jabar, dan Surat Keputusan Direksi Nomor 580SKDIR-MR2011 tanggal 13 Oktober 2011 tentang Pembentukan Anggota Susunan Tim ALCO, CPC, dan RMC bank bjb. Anggota ALCO bank bjb berdasarkan Surat Keputusan Direksi tersebut diatas adalah sebagai berikut: Susunan Tim Asset Liability Committee ALCO •฀ Penanggung฀Jawab:฀ Direksi •฀ Ketua:฀ 1. Direktur Treasury Internasional 2. Direktur Komersial 3. Direktur Konsumer •฀ Sekretaris:฀ 1. Pemimpin Divisi Treasury 2. Pemimpin Divisi Manajemen Risiko •฀ Anggota฀Permanen: 1. Pemimpin Divisi Korporasi Komersial 2. Pemimpin Divisi Konsumer 3. Pemimpin Divisi Mikro Ritel 4. Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis 5. Pemimpin Divisi Card Center Electronic Banking 6. Pemimpin Divisi Keuangan Akuntasi 7. Divisi Internasional 8. Pemimpin Divisi Institutional Banking 9. Pemimpin Divisi Credit Risk Reviewer 10. Pemimpin Divisi Jaringan Pengembangan Layanan Terbentuk pada Januari 2012 •฀ Anggota฀Non฀Permanen: 1. Pemimpin Divisi Teknologi Informasi 2. Pemimpin Divisi Umum 3. Pemimpin Divisi Kepatuhan Hukum ALCO Asset Liability Committee bank bjb has established ALCO pursuant to the Directors Decree No. 790SKDIR-TRIS2005 dated October 20, 2005 on the Establishment of ALCO and SSG-ALCO PT. Bank Jabar, and the Directors Decree No. 580SKDIR-MR2011 dated October 13, 2011 on the Formation of Structure Members of bank bjb’s ALCO, CPC, and RMC team. bank bjb ALCO members based on the Directors Decree of the above are as follows: Composition of Asset Liability Committee ALCO Team •฀ Persons฀in฀charge:฀ Directors •฀ Chairman:฀ 1. Treasury International Director 2. Commercial Director 3. Consumers Director •฀ Secretary:฀ 1. Head of Treasury Division 2. Head of Risk Management Division •฀ Permanent฀Member: 1. Head of Corporate Commercial Division 2. Head of Consumers Division 3. Head of Micro Retail Division 4. Head of Strategic Planning Division 5. Head of Card Center Electronic Banking Division 6. Head of Accounting Finance Division 7. International Division 8. Head of Institutional Banking Division 9. Head of Credit Risk Reviewer Division 10. Head of Networking Services Development Division Formed in January 2012 •฀ Non฀Permanent฀Member: 1. Head of Information Technology Division 2. Head of General Division 3. Head of Legal and Compliance Division Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 248 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 4. Pemimpin Divisi Corporate Secretary 5. Pemimpin Divisi SDM 6. Pemimpin Divisi Layanan Operasional 7. Pemimpin Divisi pendidikan Pelatihan 8. Pemimpin Change Management Office 9. Pemimpin Divisi Audit Internal 10. Pemimpin Divisi Manajemen Anak Perusahaan 11. Pemimpin Kantor Wilayah Susunan Tim Staf Suppoting Group SSG – ALCO •฀ Ketua฀SSG฀ALCO:฀ Pemimpin Divisi Treasury •฀ Wakil฀Ketua:฀ 1. Pemimpin Divisi Korporasi Komersial 2. Pemimpin Divisi Konsumer 3. Pemimpin Divisi Manajemen Risiko •฀ Sekretaris฀฀ 1. Pemimpin Grup Manajemen Likuiditas ALM 2. Pemimpin Grup Risiko Likuiditas Pasar 3. Pemimpin Grup Komersial •฀ Anggota: 1. Pemimpin Divisi Mikro Ritel 2. Pemimpin Divisi Card Center Electronic Banking 3. Pemimpin Divisi Internasional 4. Pemimpin Divisi Institusional Banking 5. Pemimpin Divisi Credit Risk Reviewer 6. Pemimpin Divisi Keuangan Akuntasi 7. Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis 8. Pemimpin Grup Perencanaan Strategis 9. Pemimpin Grup Korporasi 10. Pemimpin Grup Supervisi Mikro Ritel 11. Pemimpin Grup Treasury Trading 12. Pemimpin Grup Trade Finance Services 13. Pemimpin Grup Operational TI 14. Pemimpin Grup Likuiditas 15. Pemimpin Grup Akutansi Manajemen 16. Pemimpin Grup Risiko Kredit 17. Pemimpin Grup Risiko Operasional 18. Pemimpin Grup Busines Legal 19. Pemimpin Grup Hubungan Investor 20. Pemimpin Grup KPR Business Process 4. Head of Corporate Secretary Division 5. Head of HR Division 6. Head of Operations Services Division 7. Head of Learning Training Division 8. Head of Change Management Office Division 9. Head of Internal Audit Division 10. Head of Subsidiary Management Division 11. Head of Regional Offices Composition of Staff Supporting Group SSG – ALCO •฀ Chairman฀SSG฀ALCO:฀ Head of Treasury Division •฀ Vice฀Chairman:฀ 1. Head of Corporation Commercial Division 2. Head of Consumers Division 3. Head of Risk Management Division •฀ Secretary:฀ 1. Head of Liquidity Management ALM Group 2. Head of Liquidity Market Risk Group 3. Head of Commercial Group •฀ Member: 1. Head of Micro Retail Division 2. Head of Card Center Electronic Banking Division 3. Head of International Division 4. Head of Institutional Banking Division 5. Head of Credit Risk Reviewer Division 6. Head of Accounting Finance Division 7. Head of Strategic Planning Division 8. Head of Strategic Planning Group 9. Head of Corporation Group 10. Head of Micro Retail Supervision Group 11. Head of Treasury Trading Group 12. Head of Trade Finance Services Group 13. Head of IT Operational Group 14. Head of Liquidity Group 15. Head of Management Accounting Group 16. Head of Credit Risk Group 17. Head of Operations Risk Group 18. Head of Legal Business Group 19. Head of Investor Relation Group 20. Head of KPR Business Process Group Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 249 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 21. Pemimpin Grup Pengembangan Produk Prosedur, Divisi Mikro Ritel 22. Pemimpin Grup Pengembangan Produk Prosedur, Divisi Korporasi Komersial 23. Pemimpin Grup Pengembangan Produk Prosedur, Divisi Konsumer Terbentuk pada Januari 2012 Tugas pokok ALCO Asset Liability Committee adalah: 1. Bertanggung jawab atas pencapaian rentabilitas Bank sesuai dengan target keuntungan laba, pertumbuhan neraca dan beberapa ukuran rentabilitas yang telah ditetapkan dalam anggaran. 2. Melakukan rapat secara berkala minimum sebulan sekali untuk menilai, merencanakan, dan mengambil langkah berupa kebijaksanaan dan action plan untuk mengejar target rencana kerja dan anggaran dengan realisasi yang terjadi serta usulan kemungkinan perubahan anggaran. 3. Merumuskan dan memutuskan pricing strategy yang meliputi: a. Loan Pricing Based Lending Rate, Time Deposit, Deposit On Call, dll. b. Deposit Pricing Demand Deposit, Time Deposit, Deposit On Call, dll. c. Pricing Produk dan Jasa Bank Lainnya. 4. Melakukan rapat secara berkala untuk menilai, mengevaluasi performance Bank yang berkaitan dengan posisi gap management, batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK dan Posisi Devisa Netto PDN. 5. Mengevaluasi posisi risiko suku bunga Bank dan strategi Bank untuk memastikan bahwa hasil risk taking position Bank telah konsisten dengan tujuan pengelolaan risiko suku bunga. 6. Me-review secara periodik posisi likuiditas Bank dan merumuskan besarnya persentase likuiditas yang akan dipertahankan oleh Bank. 7. Me-review secara periodik posisi alokasi penempatan dana Bank pada aktiva yang menghasilkan earning assets dan merumuskan pada alokasi dana pada earning assets yang optimal. 8. Me-review secara periodik posisi sumber dana Bank dan merumuskan komposisi jenis-jenis sumber dana yang menghasilkan cost of funds yang optimal. 21. Head of Product Development Group, Micro Retail Division 22. Head of Products Procedures Development, Corporate Commercial Division 23. Head of Products Procedure Development, Consumers Division Formed in January 2012 The principal tasks of ALCO Asset Liability Committee are: 1. Responsible for the achievement of the profitability of the Bank in accordance with the target profit profit, balance sheet growth and some measure of profitability that has been established in the budget. 2. Conduct regular meetings once a month in minimum to assess, plan, and take the form of policy and action plan to pursue a work plan and budget targets with the realization that occur as well as possible changes in the proposed budget. 3. Formulate and decide on pricing strategy that includes: a. Credit Pricing Based Lending Rate, Time Deposit, Deposit On Call, dll. b. Deposit Pricing Demand Deposit, Time Deposit, Deposit On Call, dll. c. Pricing for other Bank Products and Services. 4. Conduct periodic meetings to assess, evaluate Bank performance associated with the gap position of management, Legal Lending limit LLL and Net Open Position NOP. 5. Evaluating the Bank’s interest rate risk position and strategies of the Bank to ensure that the Bank’s risk- taking position has been consistent with the purpose of risk management of interest rate. 6. Periodically review the Bank’s liquidity position and formulate the percentage of liquidity to be maintained by the Bank. 7. Periodically review the allocation of the position of the placement of Bank funds in assets that generate earning assets and formulate the allocation of funds to earning assets which is optimal. 8. Periodically review the Bank’s funding position and formulate the composition of the types of funding sources that produce the optimal cost of funds. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 250 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 9. Me-review secara periodik posisi dan eksposure penempatan dana di pasar uang antarbank dengan menetapkan limit global besarnya aset Bank pada penempatan dana di pasar uang. 10. Me-review dan merencanakan secara periodik posisi kualitas portofolio perkreditan, juga menetapkan besarnya posisi Loan to Deposit Ratio LDR yang akan diambil Bank. 11. Melakukan pembahasan mengenai posisi permodalan Bank dalam upaya mencapai posisi Capital Adequacy Ratio yang ditentukan oleh Bank Indonesia dengan melaksanakan capital planning yang cermat. 12. Me-review pembahasan mengenai posisialokasi dana pada penyertaan dan investasi Bank pada surat-surat berharga, serta pada jumlah yang optimal atas harta tetap dan inventaris kantor. 13. Me-review deviasi antara hasil actual dengan proyeksi anggaran dan rencana bisnis Bank. 14. Menyampaikan informasi kepada Direksi mengenai setiap perkembangan ketentuan dan peraturan terkait yang mempengaruhi strategi dan kebijakan Bank. 15. Melaksanakan rapat-rapat lainnya yang diisyaratkan oleh perubahan-perubahan yang terjadi di pasar ataupun perubahan-perubahan dari segi regulasi pemerintahan yang terjadi secara tiba-tiba. Terdapat beberapa ketentuan bagi Tim ALCO sebagai berikut: 1. Anggota ALCO terdiri dari anggota permanen dan non permanen. 2. Setiap anggota permanen mempunyai satu hak suara dalam proses pengambilan keputusan melalui voting, sedangkan anggota non permanen tidak mempunyai hak suara. 3. Hasil akhir proses voting merupakan suatu usulan Tim ALCO yang nantinya keputusan akhir ada dalam Rapat Direksi. Tim Peneliti dan Pertimbangan Masalah Kepegawaian TPPMK bank bjb telah membentuk Tim Peneliti dan Pertimbangan Masalah Kepegawaian berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 106SKDIR-SDM2008 tanggal 11 Februari 2008 tentang Pembentukan Tim Peneliti dan Pertimbangan Masalah Kepegawaian Bank Jabar Banten. 9. Periodically review the position and exposure of placement of funds in the interbank money market by setting a global limit on the amount of bank assets in money market placements. 10. Periodically review and plan the position of the credit quality portfolio, also set the size of the position of Loan to Deposit Ratio LDR to be taken by the Bank. 11. Conduct a discussion about the Bank’s capital position in an effort to reach the Capital Adequacy Ratio as determined by Bank Indonesia by implementing a thorough capital planning. 12. To review the discussion of the positionallocation of funds to the Bank’s investment in securities, as well as the optimal amount for fixed assets and inventory of office. 13. To review the deviation between actual results with budget projections and business plans of the Bank. 14. Convey information to the Directors concerning any related rules and regulations developments that affect the Bank’s strategy and policy. 15. Implement other meetings suggested by the changes that occur in the market or changes in terms of government regulation that occurs suddenly. There are some provisions for ALCO Team as follows: 1. ALCO members consist of permanent and non permanent members. 2. Each permanent member has one vote in the decision making process through voting, while the non- permanent members have no voting rights. 3. The final result of the voting process is a proposal of ALCO Team that will have its final decision in the Board of Directors Meeting. Personal Issues and Considerations Research Team TPPMK bank bjb has established a Research and Consideration of Personnel Issues Team based on bank bjb Directors Decree No. 106SKDIR-SDM2008 dated February 11, 2008 on the Establishment of the Research Team and Consideration of Personnel Issues of Bank Jabar Banten. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 251 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Anggotan TPPMK terdiri dari: Ketua : Pemimpin Divisi SDM Wakil Ketua : Pemimpin Divisi Audit Intern Sekretaris : Pemimpin Bagian Administrasi SDM Anggota: 1. Pemimpin Divisi Manajemen Risiko 2. Pemimpin Divisi Kepatuhan dan Hukum 3. Pemimpin Divisi dari Unit Bisnis terkait narasumber TPPMK memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1 Berdasarkan instruksi Direksi melaksanakan penelitian terhadap hasil temuan pengawasanaudit baik intern maupun ekstern yang memerlukan tindak lanjut dalam penetapan hukuman disiplin. 2 Memberikan saranpertimbangan kepada Direksi mengenai tindak lanjut penetapan hukuman disiplin kepada pegawai yang terbukti lalai dan atau melanggar ketentuan-ketentuan yang berlaku. Tim Counterpart Evaluasi dan Pengembangan Struktur Organisasi bank bjb telah membentuk Tim Counterpart Evaluasi Pengembangan Struktur Organisasi berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 1101SKDIR-SDM2008 tanggal 31 Desember 2008 tentang Pembentukan Tim Counterpart Evaluasi Pengembangan Struktur Organisasi Bank Jabar Banten. Anggota Tim Counterpart Evaluasi Pengembangan Struktur Organisasi berdasarkan Surat Keputusan Direksi tersebut di atas adalah sebagai berikut: Project Sponsor: Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Project Manager: 1. Bidang Struktur Organisasi: Pemimpin Divisi Perencanaan dan Pengembangan 2. Bidang SDM: Pemimpin Divisi SDM Anggota: 1. Pemimpin Bagian Perencanaan Strategis 2. Pemimpin Bagian Pengembangan Bisnis Member of TPPMK consists of: Chairman : Head of HR Division Vice Chairman : Head of the Internal Audit Division Secretary : Head of HR Administration Member : 1. Head of Risk Management Division 2. Head of Legal and Compliance Division 3. Head of related Business Units sources TPPMK memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1 Based on the instruction of Directors to conduct research on the findings and monitoringauditing both internally and externally that requires follow-up in terms of determining disciplinary action 2 Providing advice consideration to the Board on follow- up to the determination of disciplinary punishment to employees who have been proven negligent and or violating rules enforced. Counterpart Team of Evaluation and Development of Organizational Structure bank bjb has established Counterpart Team of Evaluation Development of Organizational Structure pursuant to the Board of Directors Decree No. 1101SKDIR-SDM2008 dated December 31, 2008 on the establishment of Counterpart Team of Evaluation Development of Organizational Structure of Bank Jabar Banten. Counterpart Team of Evaluation Development Organization member based on the above-mentioned Decree of the Board of Directors are as follows: Project Sponsor: Compliance Risk Management Director Project Manager: 1. Organizational Structure Field: Head of Planning Development Division 2. HR Field: Head of HR Division Member: 1. Strategic Planning Section Leader 2. Business Development Section Leader Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 252 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 3. Pemimpin Bagian Pengembangan SDM 4. Pemimpin Bagian Pemeliharaan SDM 5. Pemimpin Bagian Pendidikan dan Pelatihan 6. Pemimpin Bagian Dana dan Jasa Dalam Negeri 7. Pemimpin Bagian Dana dan Jasa Luar Negeri 8. Pemimpin Bagian Kredit Menengah dan Korporasi 9. Pemimpin Bagian Kredit Kecil, Mikro dan Konsumer 10. Staf Setingkat Pemimpin Bagian Divisi TI Project Secretary: 1. Analis Divisi Perencanaan dan Pengembangan 2. Staf Divisi Perencanaan dan Pengembangan 3. Staf Divisi SDM Wewenang dan tanggung jawab Tim Counterpart Evaluasi dan Pengembangan Struktur Organisasi adalah: 1. Menyusun jadwal implementasi evaluasi dan pengembangan struktur organisasi di bank bjb bersama Konsultan. 2. Memonitor jadwal proyek pengembangan proses implementasi evaluasi dan pengembangan struktur organisasi di bank bjb. 3. Melakukan pendampingan terhadap konsultan dalam tahapan proses implementasi evaluasi dan pengembangan struktur organisasi di bank bjb. 4. Melakukan penyediaan data dan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan tahapan proses implementasi evaluasi dan pengembangan struktur organisasi di bank bjb. 5. Bekerja sama dengan Divisi terkait untuk pemenuhan data dan kebutuhan Tim Counterpart. 6. Menyiapkan data room tim konsultan dan sarana prasarana pendukung. 7. Memastikan pemenuhan surat-surat dan dokumen yang diperlukan. 8. Melakukan diskusi dan pembahasan atas proses dan laporan pekerjaan konsultan. 9. Melakukan pendampingan terhadap manajemen bank bjb terhadap proses implementasi evaluasi dan pengembangan struktur organisasi. 10. Mengkoordinir laporan-laporan pekerjaan konsultan dan meneruskannya kepada manajemen bank bjb. 3. HR Development Section Leader 4. HR Maintenance Section Leader 5. Learning and Training Section Leader 6. Fund and Domestic Services Section Leader 7. Fund and Foreign Services Section Leader 8. Medium and Corporate Loan Section Leader 9. The leader of Credit Small, Micro and Consumer Credit Section Leader 10. Staff in the level of IT Section Division Leader Project Secretary: 1. Planning and Development Division Analyst 2. Planning and Development Division staff 3. HR Division staff Authority and responsibility of Counterpart Team of Evaluation and Development Organization are: 1. Preparing the schedule of implementation evaluation and the development of organizational structure of bank bjb with consultants. 2. Monitor the schedule of the development project of implementation evaluation and the development of organizational structures in bank bjb. 3. Provide guidance to consultants in the implementation stages of the evaluation process and the development of organizational structures in bank bjb. 4. Supplying data and documents necessary for the application phases for the implementation evaluation process and the development of organizational structures in bank bjb. 5. Working closely with the Divisions related to the fulfillment of data and needs of the Counterpart Team. 6. Setting up consultant team’s data room and supporting facilitiesinfrastructure. 7. Ensure compliance of the letters and documents required. 8. Discussion and conduct assessment to the process and reports of consultant’s work.

9. Provide guidance to the management of bank bjb

on the implementation evaluation process and the development of organizational structures. 10. Coordinate the reports of consultants work and forward them to the management of bank bjb. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 253 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 11. Penghubung antara konsultan dan manajemen bank bjb dalam segala hal yang berkaitan dengan proses implementasi evaluasi dan pengembangan struktur organisasi di bank bjb. Sekretaris Perusahaan bank bjb telah memiliki Divisi Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary, sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan IX.I.4 perihal pembentukan Sekretaris Perusahaan berdasarkan Surat Keputusan Direksi bank bjb No. 1430SKBOD-HC2010 tanggal 2 September 2010 tentang Mutasi diputuskan bahwa Saudara Toto Susanto yang dahulu menjabat sebagai Pemimpin Divisi Treasury dimutasikan sebagai Pemimpin Divisi Corporate Secretary Riwayat hidup Sekretaris Perusahaan bank bjb adalah sebagai berikut: Nama : Toto Susanto S.E. Jabatan : Pemimpin Divisi Corporate Secretary Karir di bank bjb : Bekerja pada bank bjb sejak tahun 1991 Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab terhadap komunikasi tentang informasi material Perseroan secara tepat waktu dan akurat kepada seluruh pemangku kepentingan. Pengumuman mengenai kondisi dan kinerja Perseroan telah sesuai dengan peraturan dan ketentuan serta Anggaran Dasar Perseroan. Sejalan dengan prinsip keterbukaan dan ketentuan Bank Indonesia mengenai kewajiban pengungkapan informasi Bank, Corporate Secretary juga bertanggung jawab atas komunikasi dan penyampaian informasi yang penting mengenai Bank kepada Otoritas Perbankan, Moneter dan Pasar Modal, Pemegang Saham serta masyarakat umum sepanjang tahun 2011. Sekretaris Perusahaan bertugas membantu Direksi terkait dengan akuntabilitas dan tanggung jawab Direksi atas permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan Corporate Governance yang baik serta kegiatan sosial. Bidang tugas Sekretaris Perusahaan antara lain adalah: 1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal, khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 11. Liaison between the consultant and management of bank bjb bank in all matters relating to the implementation evaluation proces and the development of organizational structures in bank bjb. Corporate Secretary bank bjb’s has had a division of Corporate Secretary, as required in the Regulation IX.I.4 concerning the establishment of the Corporate Secretary pursuant to bank bjb Directors Decree No. 1430SKBOD-HC2010 dated September 2, 2010 on Mutation, it was decided that the Mr. Toto Susanto formerly served as Head of Treasury Division transferred as Division Leader of Corporate Secretary . bank bjb Corporate Secretary resume is as follows: Name : Toto Susanto S.E. Title : Corporate Secretary Division Chief Career in bank bjb : Work at bank bjb since 1991 Corporate Secretary is responsible for the communication of information material about the Company in a timely and accurate manner to all stakeholders. The announcement about the condition and performance of the Company is in accordance with the rules and regulations as well as the Articles of Associations of the Company. In line with principles of openness and Bank Indonesia provisions concerning Bank disclosure obligations, Corporate Secretary also responsible for communication and delivery of important information regarding the Bank to the Banking Authority, Monetary and Capital Markets, shareholders and the general public throughout the year 2011. Corporate Secretary assists the Board of Directors in relations to the accountability and responsibilities of the Board of Directors on issues relating to good corporate governance and social activities. The field of Corporate Secretary duties include: 1. Follow the development of capital market, especially the rules that apply in the capital market. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 254 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 2. Memberikan pelayanan atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Bank. 3. Memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi ketentuan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya. 4. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan Bapepam-LK dan masyarakat. Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Sepanjang tahun 2011, Sekretaris Perusahaan bank bjb telah melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Mempersiapkan rapat Dewan Komisaris dan Direksi, mencatat hasil rapat dan mendistribusikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. 2. Mengirimkan pemberitahuan dan mempersiapkan segala sesuatu terkait dengan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dan mempublikasikan hasil keputusan rapat. 3. Menjaga hubungan baik dengan otoritas Pasar Modal dan mempersiapkan laporan-laporan mengenai pengungkapan keterbukaan informasi Perseroan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4. Melakukan koordinasi dan administrasi pencatatan kepemilikan saham dan tindakan korporasi. 5. Mengkoordinasikan kegiatan public relations dan marketing communications untuk bank bjb. 6. Mengelola dan melakukan kegiatan promosi produk dan jasa bank, termasuk pembuatan Buku Laporan Tahunan. 7. Mengelola hubungan kelembagaan counter party. 8. Mengkoordinasikan dan memantau tindak lanjut atas pengaduan nasabah. 9. Melaksanakan pembinaan cabang dalam bidang kehumasan, pengaduan nasabah, dan kesekretariatan. 10. Melaksanakan program CSR Corporate Social Responsibility sebagai wujud kepedulian dan kontribusi bank bjb terhadap peningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar. 11. Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatutan terhadap peraturan Bank Indonesia, peraturan perundang-undangan, serta peraturan intern bank lainnya yang berlaku. 12. Melaksanakan program edukasi perbankan untuk masyarakat umum. 2. Provide services for any information needed by investors relating to the Bank. 3. Advise the Board of Directors to comply with the provisions of Law No. 8 of 1995 concerning Capital Market and its implementing regulations. 4. As a liaison between the Company and Bapepam-LK and the community. Corporate Secretary Task Implementation Throughout 2011, Corporate Secretary of bank bjb has implemented the following activities: 1. Preparing for the Board of Commissioners and Directors meeting, noting the results of the meeting and distribute it to the parties concerned. 2. Send notices and prepare for everything that is related to the implementation of the General Meeting of Shareholders and publish the results of the meeting’s decision. 3. Maintaining good relations with the Capital Market authority and prepare reports on the Company’s information disclosure in accordance with applicable regulations. 4. Coordination and administration of registration of ownership of shares and corporate actions. 5. Coordinate public relations activities and marketing communications for bank bjb. 6. Manage and conduct promotional activities of products and services of banks, including the making of the Annual Reports Books. 7. Managing institutional relations counter party. 8. Coordinate and monitor the follow-up on customer complaints. 9. Carry out the branch development in the field of public relations, customer complaints, and secretarial. 10. Implement CSR Corporate Social Responsibility as a form of awareness and contribute to the improvement in the bank bjb community quality of life. 11. Implement the principle of prudence and propriety of the Bank Indonesia regulations, laws and regulations, as well as other bank’s internal regulations in force. 12. Implement educational programs on banking for the general public. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 255 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Fungsi Kepatuhan Kepatuhan terhadap Peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lain yang berlaku wajib dilaksanakan oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh pegawai dalam organisasi Bank. Kepatuhan harus dilihat sebagai fungsi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari aktivitas bisnis Bank, karena setiap kegagalan pelaksanaan kepatuhan dapat menyebabkan risiko kepatuhan, risiko reputasi, dan risiko lainnya. Fungsi Kepatuhan yang dimaksud adalah: 1 Sistem atau proses yang bertujuan untuk memastikan bahwa Bank telah mematuhi Peraturan Bank Indonesia, peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku, serta perjanjian atau komitmen dengan Bank Indonesia. 2 Mekanisme untuk melindungi Bank dari kewajiban yang ditimbulkan sehubungan adanya perjanjiankerja sama dengan nasabah atau pihak lain yang dapat merugikan Bank. Fungsi Kepatuhan mencakup identifikasi tanggung jawab kepatuhan, penilaian risiko kepatuhan, pengawasan, pemantauan, dan pelaporan pelaksanaan kepatuhan Bank kepada Bank Indonesia dan pihak terkait. Dalam melaksanakan fungsi kepatuhan tersebut, bank bjb telah membentuk unit khusus, yaitu Divisi Kepatuhan dan Hukum yang berada dibawah koordinasi Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko, dimana Divisi Kepatuhan dan Hukum membawahi pula Bagian Kepatuhan yang mempunyai tugas melakukan uji kepatuhan atas setiap rancangan kebijakankeputusan, sistem dan prosedur, serta melakukan uji kepatuhan atas compliance sheet. Pemeriksaan selanjutnya akan dilaksanakan oleh Audit Intern untuk memastikan bahwa uji kepatuhan yang dilakukan oleh unit bersangkutan tersebut telah dilaksanakan dengan benar. Kegiatan dan Sosialisasi GCG Tahun 2011 Penerapan GCG diawali dengan penerapan budaya perusahaan yang didalamnya terdapat tata nilai atau nilai- nilai utama yang menjadi corporate value bank bjb. Dalam mewujudkan komitmen untuk melaksanakan praktik-praktik GCG maka corporate value bank bjb Compliance Function Compliance with Bank Indonesia regulations and other laws and regulations that apply must be carried out by the Board of Commissioners, Directors, and all employees in the organization of the Bank. Compliance should be viewed as a function that is an inseparable part of the Bank’s business activity, for every failure of compliance can lead to compliance risk, reputation risk, and other risks. Compliance Functions in Question are: 1 System or process that aims to ensure that the Bank has complied with Bank Indonesia Regulation, other applicable laws and regulations, and agreements or commitments with Bank Indonesia. 2 Mechanisms to protect the Bank from liability incurred in connection to the agreementpartnership with clients or other parties that may harm the Bank. Compliance functions include the identification of responsibility for compliance, compliance risk assessment, supervision, monitoring, and reporting the implementation of compliance to Bank Indonesia and other interested parties. In carrying out the compliance function, bank bjb has established a special unit, which is the Legal and Compliance Division under the coordination of the Compliance and Risk Management Director, where the Legal and Compliance Division oversees the Compliance Section which has the duty of testing the compliance of any draft policydecision, systems and procedures, as well as testing compliance with the compliance sheet. The next examination will be conducted by Internal Audit to ensure that the compliance test conducted by the unit concerned has been carried out correctly. 2011 GCG Activities and Socializations GCG Implementation begins with the application of corporate culture in which there are values or principal values of which becomes the corporate value of bank. In realizing the commitment to implement GCG practices, bank bjb corporate value is set out in the form of code of Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 256 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ dijabarkan dalam bentuk code of conduct etika usaha dana tata perilaku untuk menjadi acuan perilaku bagi komisaris, direksi dan seluruh pegawai bank bjb dalam mengelola perusahaan guna mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan. Salah satu etika perilaku yang terdapat pada code of conduct yaitu standar etika untuk menghindari benturan kepentingan dan penyalahgunaan jabatan serta etika untuk tidak menerima gratifikasi dalam bentuk apapun yang berhubungan dengan jabatan, dan sebagaimana diketahui salah satu cakupan dalam pelaksanaan GCG yaitu penanganan benturan kepentingan conflict of interest. Maka dalam rangka implementasi standar etika pada code of conduct dan penanganan benturan kepentingan sebagai salah satu wujud penerapan Good Corporate Governance, bank bjb menerapkan Program Pengendalian Gratifikasi sebagaimana kesepekatan kerja sama dengan pihak Komisi Pemberantasan Korupsi. Program Pengendalian Gratifikasi PPG Program Pengendalian Gratifikasi adalah sekumpulan perangkat dan rangkaian kegiatan dan mekanisme pengendalian gratifikasi secara berkesinambungan guna menjaga integritas pegawai dari praktik gratifikasi yang dilarang. Program pengendalian gratifikasi terdiri dari pembuatan perangkat aturan tentang pengendalian gratifikasi, pembentukan organisasi yang mengelola pengendalian gratifikasi, kegiatan sosialisasidiseminasi tentang aturan pengendalian gratifiaksi dan peningkatan kesadaran individu dan organisasi tentang gratifikasi serta implementasi pengelolaan pelaporan penerimaan gratifikasi yang berkoordinasi dengan pihak KPK. Kegiatan sosialisasidiseminasi Program Pengendalian Gratifikasi sebagai bagian dalam penerapan GCG pada sepanjang tahun 2011 telah dilaksanakan kepada 2.624 pegawai bank bjb termasuk kepada Direksi. Dalam kegiatan diseminasi aturan pengendalian gratifikasi tersebut telah dilaksanakan kegiatan Penandatangan Kontrak Komitmen untuk tidak menerima atau memberikan conduct ethics code of conduct of business funds to be a reference to the behaviour of directors and all employees of bank bjb in managing the company to achieve the vision, mission and goals of the company. One of the ethical behaviour contained in the code of conduct is the ethical standards to avoid conflicts of interest and abuse of office and the ethics to not accept gratuities of any kind relating to the office, and as known, one of the GCG implementation coverage is in the handling of conflicts of interest. Therefore, in order to implement ethical standards in the code of conduct and handling of conflicts of interest as one form of implementation of Good Corporate Governance, bank bjb applies Gratification Control Program as a cooperative agreement with the Corruption Eradication Commission. Gratification Control Program PPG Gratification Control Program is a collection of devices and a range of activities and gratuities control mechanisms on an ongoing basis in order to maintain the integrity of the employees from the practice of gratification that is forbidden. Gratuities control program consists of making the rules on controlling the graft, the establishment of the organization that manages the control of gratification, socialization dissemination of the rules controlling graft and increase awareness about the gratification of individuals and organizations as well as the implementation of gratuities receipt reporting management which is in coordination with the KPK. Activities of socializationdissemination Gratification Control Program as part of the GCG implementation in the year 2011 have been implemented to to 2,624 employees of bank bjb including to Directors. In the dissemination activities of gratuities control rules, the activity of Contract Signing Commitment to not accept or give any gratuity in any form related to the title or positions Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 257 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ gratifikasi dalam bentuk apapun yang berhubungan kedudukan atau jabatan oleh para stakeholder bank bjb antara lain Direksi, Komisaris, Pegawai, Nasabah, dan Mitra Kerja vendorsupplier. Dalam implementasi pengelolaan pelaporan gratifikasi sampai dengan Desember 2011 telah diterima sebanyak 229 laporan penerimaan gratifikasi senilai Eq Rp 136,6 juta yang mana sebanyak 14 laporan senilai Eq Rp 14,6 juta menjadi penanganan KPK dalam penetapan status gratifikasi yang diterima. Fungsi, Tugas, Tanggung Jawab Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan. A. Fungsi Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan a. Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank; b. Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank; c. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah; dan d. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia danatau otoritas pengawas lain yang berwenang. B. Tugas Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan Tugas dan tanggung jawab Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan, paling kurang mencakup: a. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank; b. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip- prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi; c. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal Bank; by the stake holders of bank bjb including Directors, Commissioners, Employees, Customers, and Partners vendorsupplier have been implemented. In the implementation of gratuities reporting management up to December 2011, as many as 229 report of accepting gratuities valued at Eq. Rp136.6 million have been received, of which a total of 14 reports worth eq. Rp 14.6 million was handled by KPK in determining the status of the gratuity received. Functions, Duties, Responsibilities of the Director who heads the Compliance Function. A. Functions of Director who heads the Compliance Function a. Realize the implementation of the Compliance Culture at all levels of the organization and activities of the Bank’s business; b. Managing Compliance Risks faced by the Bank; c. Ensure that policies, rules, systems and procedures as well as business activities are conducted by the Bank in accordance with the provisions of Bank Indonesia and the legislation in force, including Sharia Principles for Sharia Bankings and Sharia Business Units, and d. Ensure Banks compliance towards the commitments made by Bank to Bank Indonesia andor other regulatory authority. B. Duties of Director who heads the Compliance Function Duties and responsibilities of the Director who heads the Compliance function, at least include: a. Formulate strategies to encourage the establishment of Bank Compliance Culture; b. Proposed compliance policy or adherence to the principles which will be set by the Board of Directors; c. Establish compliance systems and procedures that will be used to develop the Bank’s internal rules and guidelines; Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 258 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ d. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah; e. Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank; f. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan danatau keputusan yang diambil Direksi Bank atau pimpinan Kantor Cabang Bank Asing tidak menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; g. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan. Tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud di atas tidak menghilangkan hak dan kewajiban Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan sebagai anggota Direksi Bank sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas, apabila untuk perbuatan-perbuatan tertentu tersebut diperlukan keputusan dari seluruh anggota Direksi Bank. Peran Direktur Kepatuhan dalam Pelaksanaan Penerapan Good Corporate Governance Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan berkewajiban memastikan penerapan Good Corporate Governance serta memantau pelaksanaannya. Peran dan Tanggung Jawab Divisi Kepatuhan Tugas dan tanggung jawab Divisi Kepatuhan paling kurang mencakup: a. Membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank pada setiap jenjang organisasi; b. Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan dengan mengacu pada peraturan Bank Indonesia mengenai Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum; c. Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. Ensure that all policies, rules, systems and procedures, as well as business activities by the Bank is in accordance with the provisions of Bank Indonesia and the legislation in force, including Sharia Bankings and Sharia Business Units; e. Minimize the Bank’s Compliance Risk; f. Take action to prevent the policy andor decisions taken by the Bank Directors or the management of Bank Branch Offices of Foreign Bank does not deviate from the provisions of Bank Indonesia and the legislation in force; g. Perform other tasks related to the Compliance Function. Duties and responsibilities referred to above does not eliminate the rights and obligations of the charge of Director who heads the Compliance Functions as a member of the Board of Directors of the Bank as stipulated in the Law on Limited Liability Company, if for certain actions are required for the decision of all members of the Board of Directors of the Bank. The Role of Compliance Director in the Implementation of Good Corporate Governance Director who heads the Compliance Function is obliged to ensure the implementation of Good Corporate Governance as well as monitor their implementation. Roles and Responsibilities of the Compliance Division Duties and responsibilities of the Compliance Division at least include: a. Create steps in order to support the establishment of the Compliance Culture in all activities of the Bank at every level of organization; b. Conduct identification, measurement, monitoring, and control of the Risk Compliance with reference to the Bank Indonesia regulation concerning Application of Risk Management for Banks; c. Assess and evaluate the effectiveness, adequacy, and appropriateness of policies, rules, systems and procedures of the Bank with the legislation in force; Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 259 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ d. Melakukan review danatau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah; e. Melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta kegiatan usaha Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan f. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan. A. Tanggung Jawab Utama 1. Terkait ke Strategi Perusahaan a. Melakukan koordinasi dengan Divisi lain dalam menyusun dan merumuskan Rencana Bisnis Divisi. b. Mengelola penerapan manajemen risiko bidang Kepatuhan. c. Menyusun, merumuskan dan mengembangkan Buku Pedoman Perusahaan BPP dan Kebijakan Fungsi Kepatuhan. d. Menyusun, merumuskan dan mengembangkan arah, kebijakan, dan Standar Operasional Prosedur SOP serta dokumentasi Fungsi Kepatuhan. 2. Anggaran a. Mempersiapkan, mengkoordinasikan, dan mengontrol anggaran Satuan Kerja Kepatuhan Divisi Kepatuhan, sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun. b. Memanfaatkan anggaran yang ada seefisien dan seefektif mungkin, memastikan agar program dan sistem berjalan secara cost effective efektif dari segi biaya. 3. Terkait ke Kepatuhan a. Memastikan pelaksanaan Pedoman Kepatuhan yang berisi kerangka kerja, kebijakan dan proses yang tepat untuk memastikan terpenuhinya peraturan Bank Indonesia, Peraturan Bapepam LK dan perundang-undangan lainnya yang berlaku. d. To review andor recommend updates and improvements of policies, rules, systems and procedures of the Bank to comply with Bank Indonesia and the legislation in force, including Sharia Bankings and Sharia Business Units; e. Make efforts to ensure that policies, regulations, systems and procedures, as well as the Bank’s business activities are in accordance with the provisions of Bank Indonesia and the legislation in force; and f. Perform other tasks related to the Compliance Function. A. Main Responsibility 1. Related to Company’s Strategy a. Coordinate with other divisions in drafting and formulating a Division Business Plan. b. Managing the implementation of risk management in the compliance field. c. Prepare, formulate and develop the Company Manual BPP and Compliance Function Policy d. Prepare, formulate and develop the direction, policy, and the Standard Operating Procedure SOP and the documentation of the Compliance Function. 2. Budget a. Prepare, coordinate, and control the budget of Compliance UnitDivision of Compliance, in accordance with the work plan that has been prepared. b. Utilizing the existing budget as efficiently and effectively as possible, ensure that the program and system run cost effectively cost effective. 3. Related to Compliance a. Ensure the implementation of the Compliance Manual which contains the framework, policies and processes to ensure the accordance with the regulation of Bank Indonesia, Bapepam LK, and other laws and regulations. Develop a compliance Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 260 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Mengembangkan suatu program kepatuhan bagi Bank dan bekerja sama dengan divisi lain untuk memperjelas tanggung jawab masing-masing pihak. b. Mengembangkan prosedur kepatuhan pada setiap satuan kerja, dengan menginformasikan perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk disesuaikan ke dalam pedoman intern bank oleh Divisi terkait. c. Mengembangkan, melaksanakan dan mempertahankan kepatuhan bank dengan memberikan pandangan kepada pihak manajemen mengenai masalah hukum yang ditemukan. d. Mengembangkan, melaksanakan dan mempertahankan kepatuhan bank terhadap penerapan kebijakan, prosedur dan panduan mengenai anti tindak pencucian uang dan tindak pidana terorisme. e. Bertindak sebagai pihak yang dihubungi di Bank mengenai penanganan secara internal laporan transaksi yang mencurigakan dari staf, dan juga pihak yang dapat dihubungi untuk Unit Anti- Money Laundring oleh instansi pemerintah yang berkepentingan terhadap tindak pencucian uang ini. f. Melakukan kajian atas kebijakan bank yang belum selaras dengan peraturan perundangan yang berlaku. g. Memberikan masukan kepada pihak manajemen mengenai masalah Kepatuhan dan potensi dampak, tren serta perkembangan peraturan yang ada. h. Melaksanakan penyelidikan mandiri atas setiap transaksi yang mencurigakan, yang dilaporkan baik oleh staf Bank sendiri ataupun oleh nasabah Bank. i. Memastikan bahwa Bank selalu memenuhi persyaratan regulasi dalam waktu yang tepat. j. Mengkaji aspek kepatuhan atas usulan produk baru dan pengembangan bisnis baru. k. Mengkaji aspek kepatuhan atas dokumentasi publik mengenai Bank, termasuk data yang ditampilkan di website Bank. l. Menanggapi dokumen konsultatif ataupun diskusi terkait aspek hukum dan kepatuhan yang diterbitkan oleh badan regulasi perbankan atau keuangan. program for the Bank and in collaborate with other divisions to clarify the responsibilities of each party. b. Develop compliance procedures in each unit, to inform changes in laws and regulations applicable to be adjusted to the bank’s internal guidelines by the relevant Division. c. Develop, implement and maintain bank compliance by giving the management the views on legal issues found. d. Develop, implement and maintain bank compliance to implement policies, procedures and guidelines on anti money laundering and criminal acts of terrorism. e. Act as the party reached at the Bank in internal handling of suspicious transactions reports from staff, and also those who may be contacted for Anti-Money Laundering Unit by the government agencies interested in the money laundering act. f. Conduct a review on bank policies that are not consistent with existing regulations. g. Provide feedback to management on compliance issues and potential impacts, trends and regulatory developments that exist. h. Carry out independent investigations of any suspicious transactions, which are reported either Bank staff or Bank customers. i. Ensure that the Bank always meets regulatory requirements in a timely manner. j. Assess the compliance aspects of the proposed new products and new business development. k. Assess the compliance aspects of the public documentation about the Bank, including the data displayed on the website of the Bank. l. Responding to the consultative document or discussion related to legal aspects and compliance issued by a banking or financial regulatory bodies. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 261 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ m. Meningkatkan kesadaran akan kepatuhan di antara para staf dengan cara memberikan informasi, publikasi dan pelatihan mengenai Kepatuhan secara reguler. n. Melaksanakan pemantauan Kepatuhan. o. Memastikan Bank selalu mematuhi peraturan yang berlaku. 4. Kajian a. Melakukan kajian aspek kepatuhan dan penerapan prinsip kehati-hatian terhadap peraturan internal Bank antara lain berupa Surat Keputusan, Surat Edaran, dan bentuk surat lainnya sesuai tata naskah dinas Bank yang berlaku serta perjanjian atau dokumen hukum lainnya baik yang telah berjalan ataupun yang diajukan. b. Mempertahankan operasional bisnis berjalan sesuai ketentuan. 5. Manajemen Divisi Mempekerjakan, mengawasi pekerjaan, melatih, mendampingi, mengembangkan ketrampilan, serta mengevaluasi para staf Kepatuhan guna mencapai tingkat efektivitas kinerja di Divisi ini. 6. Terkait Manajemen Krisis Berperan aktif dalam Tim Manajemen Krisis Bussiness Continuity PlanBCP sesuai dengan peran dan tanggung jawab sebagaimana tercantum di dalam Buku Manual Panduan Manajemen Krisis. 7. Kerja sama Internal Mengembangkan, mempertahankan lini kerja, dan memfasilitasi komunikasi dengan Divisi lain, Kantor WilayahKantor Cabang, dalam hal konsultasi dan pendapat serta pendampingan hukum. Tujuannya adalah untuk memastikan semua risiko kepatuhan telah tertangani dengan baik. 8. Pelaporan a. Memastikan dilaksanakannya penyampaian laporan kepada Bank Indonesia tentang pelaksanaan Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan, meliputi: m. Raise awareness of compliance among staff by providing information, publications and training on Compliance on a regular basis. n. Carry out compliance monitoring. o. Ensure the Bank always complies with applicable regulations. 4. Study a. Reviewing aspects of compliance and implementation of the precautionary principle to the Bank’s internal regulations which include Decree, Circular Letter, and other appropriate form of governance prevailing Bank official texts and agreements or other legal documents that have either operational or proposed. b. Maintain business operations to run according to the provisions. 5. Division Management Hiring, supervising the work, train, assist, develop skills, and to evaluate its compliance staff to achieve higher effectiveness in the performance of this Division. 6. Related to Crisis Management Play an active role in the Crisis Management Team Business Continuity PlanBCP in accordance with the roles and responsibilities as stated in the Manual Book Crisis Management Guide. 7. Internal Cooperation Develop, maintain the line of work, and facilitate communication with other Division, Regional Branch Office, in consultation and giving opinions as well as legal assistance. The aim is to ensure all compliance risks have been properly handled. 8. Reporting a. Enforce submission of reports to Bank Indonesia on the implementation of the Director in charge of Compliance Functions may include: Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 262 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 1. Rencana kerja kepatuhan yang dimuat dalam rencana bisnis Bank; 2. Laporan kepatuhan; dan 3. Laporan khusus mengenai kebijakan dan atau keputusan Direksi yang menurut Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan telah menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia danatau peraturan perundang-undangan yang berlaku b. Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf b, wajib ditandatangani oleh Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan, dan disampaikan kepada Bank Indonesia setiap semester dan diterima Bank Indonesia paling lambat 1 satu bulan setelah periode pelaporan berakhir dengan tembusan kepada Dewan Komisaris dan Direktur Utama. c. Bank dianggap terlambat menyampaikan laporan kepatuhan apabila laporan diterima Bank Indonesia melampaui batas akhir waktu penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, tetapi belum melampaui 1 satu bulan setelah batas akhir waktu penyampaian laporan. d. Bank dianggap tidak menyampaikan laporan kepatuhan apabila laporan tersebut belum diterima Bank Indonesia hingga akhir batas waktu keterlambatan sebagaimana dimaksud pada ayat 3. e. Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf c disampaikan kepada Bank Indonesia paling lambat 7 tujuh hari kerja sejak diketahui oleh Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan mengenai adanya penyimpangan. 9. Terkait Program Pengendalian Gratifikasi PPG a. Menyusun Pedoman dan SOP Program Pengendalian Gratifikasi, LHKPN, Sistem Pelaporan Pelanggaran b. Membawahi Unit Pengendalian Gratifikasi yang berada di bawah Grup Kepatuhan dalam Mengelola pelaksanaan Program Pengendalian Gratifikasi, Perluasan LHKPN dan Sistem Pelaporan Pelanggaran c. Senantiasa bekerja sama dengan KPK dalam pelaksanaan Program Pengendalian Gratifikasi. 1. Compliance work plan contained in the Bank’s business plan; 2. Compliance report; and 3. Special report on the policy andor the Board’s decision that the Director who heads the Compliance Function has deviated from the provisions of Bank Indonesia andor applicable regulations. b. The report referred to in Article 16 letter b, shall be signed by the Director in charge of the Compliance Function, and submitted to Bank Indonesia every semester and received by Bank Indonesia no later than 1 one month after the reporting period ends with a copy to the Board of Commissioners and President Director. and Managing Director. c. Bank is considered late to submit a report of compliance if the reports received by Bank Indonesia is beyond the deadline of submission of the report referred to in paragraph 1, but not exceed 1 one month after the reporting deadline. d. Bank is considered not submitting compliance report if the report has not been received by Bank Indonesia until the end of the delay time limit referred to in paragraph 3. e. The report referred to in Article 16 letter c is submitted to Bank Indonesia no later than 7 seven working days after the deviation was made known to the Director in charge of Compliance Functions. 9. Related to Gratification Control Program PPG a. Develop Guidelines and Gratification Control Program SOP, LHKPN, Abuse Reporting System b. Gratification Control Unit is supervised under the Compliance Group in the implementation management of Gratification Control Program, Extended LHKPN and Abuse Reporting System c. Always cooperate with KPK in the implementation of Gratification Control Program. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 263 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 10. Lain-lain a. Mengelola penerapan Manajemen Risiko di Divisi. b. Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap peraturan Bank Indonesia dan Peraturan Perundang-undangan lainnya, serta Peraturan Internal Bank yang berlaku. c. Melakukan tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan. d. Mengelola Buku Pedoman Perusahaan Divisi Kepatuhan e. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan. B. Kewenangan Divisi Kepatuhan memiliki kewenangan untuk: a. Menandatangani surat-surat, memorandum dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan tugas Divisi Kepatuhan, sesuai batas kewenangan yang diberikan oleh Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan. b. Melakukan kajian serta memberikan rekomendasi aspek hukum terhadap peraturan internal bank antara lain berupa Surat Keputusan, Surat Edaran, dan bentuk surat lainnya sesuai Tata Naskah Dinas yang berlaku serta perjanjian atau dokumen hukum lainnya baik yang telah berjalan ataupun yang diajukan. c. Melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia dan Lembaga terkait lainnya dalam rangka pengelolaan tugas Divisi Kepatuhan . d. Menetapkan pembagian tugas serta penegakan disiplin kepada pejabatpegawai yang menjadi tanggung jawab penyeliaannya. e. Memberikan Penilaian Kinerja terhadap Pejabat dan Pegawai bawahannya. f. Melakukan kunjungan pembinaan dan sosialisasi kepada seluruh unit kerja, untuk membangun Budaya Hukum. g. Menyampaikan rekomendasi untuk pengembangan Pejabat dan Pegawai Divisi Kepatuhan. h. Melakukan PersetujuanKeputusan lainnya sesuai dengan BPP Kewenangan danatau Keputusan Kebijakan Direksi. 10. Others a. Managing the implementation of Risk Management in all Divisions. b. Implement the prudence principle and compliance to Bank Indonesia regulations and other legislation, as well as applicable Internal Regulation of Bank policies. c. Conduct follow-up of examination findings. d. Managing the Company Manual in the Compliance Division. e. Carry out other tasks given by the Director in charge of the Compliance function. B. Authority Compliance Division has the authority to: a. Signed letters, memoranda and documents relating to the duties of Compliance Division, within the limits of the authority granted by the Director who heads the Compliance Function. b. Conduct studies and make recommendations to the legal aspects of the bank’s internal regulations which include Decree, Circular Letter, and other suitable form of Code of Manuscript Department policies and agreements or other legal documents that have either operational or proposed. c. Coordinate with Bank Indonesia and other relevant institutions in order to manage the task of the Compliance Division. d. Establish the division of duties and the enforcement of discipline to the officeremployee of the responsibility it supervise e. Provide Performance Assessment of officials and the subordinates. f. Coaching visits and socialization to all work units, building a Culture of Law. g. Make recommendations for the development of Officials and Employees of the Division of Compliance. h. Perform the Agreementother Decision in accordance with the BPP Authority andor Decision Policy of the Board of Directors. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 264 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Perkembangan Kepatuhan 2011 Pada Tahun 2011 telah disahkan Peraturan Bank Indonesia No. 132PBI2011 tanggal 12 Januari 2011 Tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum yang mana ketentuan PBI ini merevisi ketentuan mengenai Direktur Kepatuhan yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No.16 PBI1999 tanggal 20 September 1999 Peraturan yang mempunyai dampak signifikan terhadap Bank tahun 2011 Sekurang kurangnya terdapat beberapa Peraturan yang mempunyai dampak signifikan: a. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Transfer Dana b. Undang-undang nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang c. Undang-undang nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan d. Sekurang-kurangnya terdapat 17 Peraturan Bank Indonesia dan 19 Surat Edaran Bank Indonesia yang diantaranya adalah Peraturan Bank Indonesia Nomor 131PBI2011 tanggal 5-01-2011 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum; Peraturan Bank Indonesia nomor 132PBI2011 Tentang Fungsi Kepatuhan Bank Umum; Peraturan Bank Indonesia Nomor 137PBI2011 tanggal 28-01-2011 Tentang Perubahan Kedua Peraturan Bank Indonesia Nomor 71PBI2005 Tentang Pinjaman Luar Negeri Bank; Peraturan Bank Indonesia Nomor 138PBI2011 tanggal 4-02-2011 Tentang Laporan Harian Bank Umum; Peraturan Bank Indonesia Nomor 1310 PBI2011 tanggal 9-02-2011 Tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 1219PBI2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing; Peraturan Bank Indonesia nomor 1319PBI2011 tanggal 22 September 2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 812Pbi2006 Tentang Laporan Berkala Bank Umum; Peraturan Bank Indonesia nomor 1321PBI2011 tanggal 30 September 2011 Tentang Pemantauan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Bank; Peraturan Bank Indonesia nomor 1325PBI2011 Tentang Prinsip kehati-hatian Bagi Bank Umum Yang Melakukan Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Pada Pihak Lain, dll 2011 Compliance Development In the Year 2011, Bank Indonesia Regulation No. 132 PBI2011 on Implementation of the Compliance Function of which the provisions of this regulation revises the provisions regarding the Director of Compliance stipulated in Bank Indonesia Regulation 16PBI1999 dated 20 September 1999 was approved. Regulations have a significant impact on the Bank in 2011 At least there are some Regulations that have a significant impact: a. Law No. 3 Year 2011 on Transfer of Funds b. Law No. 7 Year 2011 on Currencies c. Law No. 21 Year 2011 on the Financial Services Institution d. There are at least 17 Regulation of Bank Indonesia and 19 Circular Letter of Bank Indonesia, which include Bank Indonesia Regulation No. 131PBI2011 dated 5-01- 2011 on Rating for Commercial Banks: Bank Indonesia Regulation number 132PBI2011 on Commercial Bank Compliance Function: Regulation of Bank Indonesia Number 137PBI2011 dated 28-01-2011 on the Second Amendment to Bank Indonesia Regulation Number 71PBI2005 on Bank Foreign Loan; Bank Indonesia Regulation Number 138PBI2011 dated 4-02-2011 on Commercial Bank Daily Report: Bank Indonesia Regulation Number 1310PBI2011 dated 9-02-2011 on Amendment to Bank Indonesia Regulation Number 1219PBI2010 on Statutory Reserves of Commercial Banks at Bank Indonesia in Rupiahs and Foreign Currency: Bank Indonesia Regulation number 1319 PBI2011 dated 22 September 2011 on Amendment to Bank Indonesia Regulation number 812PBI2006 on Banks Periodic Report; Bank Indonesia Regulation number 1321PBI2011 dated September 30, 2011 on Monitoring of Bank Foreign Exchange Activity: Bank Indonesia Regulation number 1325PBI2011 on the Prudence Principle for Commercial Banks Conducting Transfer of Implementation of Work to Other Parties, etc. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 265 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Perubahan peraturan Perundang- undangan dan Dampaknya Dalam periode tahun 2011 terdapat beberapa ketentuan ketentuan perundang-undangan yang berubah dan berdampak kepada Operasional Bank , diantaranya: A. Sekurang-kurangnya terdapat 3 penetapan Undang- undang yang mempunyai dampak penting yaitu: a. Disahkannya Undang-undang Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Transfer Dana, yang mana dengan diberlakukannya ketentuan undang-undang ini perbankan dituntut untuk lebih prudent dalam melaksankan kegiatan jasa transfer dana, yang secara umum mengatur mengenai: 1. Materi pokok yang tercantum dalam ketentuan ini meliputi: a. Prinsip pengaturan, seperti pengecualian terhadap prinsip berlaku surut sejak pukul 00.00 zero hour rules Dengan tidak dianutnya prinsip zero hour rules, Transfer Dana yang telah dilaksanakan setelah pukul 00.00 pada hari itu sampai dengan saat ditutupnya sistem operasional Penyelenggara yang berupa Bank atau diucapkannya putusan pailit Penyelenggara berupa badan usaha berbadan hukum Indonesia bukan Bank wajib diselesaikan. Dengan demikian, Dana yang telah ditransfer kepada Penyelenggara Penerima tidak dapat ditarik kembali. b. prinsip pembayaran atau penyelesaian pembayaran yang telah memenuhi persyaratan bersifat final finality of payment finality of settlement. Dalam Undang- Undang ini juga dianut prinsip finality of paymentfinality of settlement yang merupakan penjabaran dari pengecualian prinsip zero hour rules, yaitu Dana yang telah berpindah dari satu lembaga ke lembaga lain pada prinsipnya bersifat final dan tidak dapat ditarik kembali. c. Prinsip penyerahan terhadap pembayaran delivery versus payment d. Untuk memberikan pengaturan yang sama kepada seluruh Penyelenggara dalam melakukan kegiatan Transfer Dana, Amendments to the Legislations and its Impact In the period of 2011 there were some provisions to the legislation which was changed and have impacts to Bank Operations, including: A. There are at least 3 legislation amendments that have a significant impact, they are: a. Ratification of Law No. 3 Year 2011 On Fund Transfer, which with the implementation of the provision of this law required a more prudent banking in funds transfer services activity, which generally regulates: 1. Subject matter contained in this provision include: a. The arrangement principle, such as the exception to the principle applies retroactively from 00:00 zero hour rules. By not embracing the principle of zero hour rules, Transfer Funds that have been carried out at 00.00 on the day until the time of closure of the operational system of the Operator in the form of Bank or announcement of bankruptcy decision The organizer of a business entity other than Bank legal entity must be completed. Thus, funds that have been transferred to the Recipient Operator can not be withdrawn. b. Payment or payment settlement principle that is compliant shall be final finality of paymentfinality of settlement. The Law also adopted the finality of paymentsettlement finality principle of which is a translation of the exclusion principle of zero hour rules, the Fund that has moved from one institution to another institution, in principle, is final and irrevocable. c. Delivery versus payment principle. d. To provide the same settings to all the organizers in conducting Funds Transfer, the settings in this Law not only applies to bank Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 266 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ pengaturan dalam Undang Undang ini tidak saja berlaku bagi Bank yang menjalankan kegiatan usaha secara konvensional, tetapi juga berlaku bagi Bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dan badan usaha berbadan hukum Indonesia bukan Bank yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah e. Untuk Bank dan badan usaha berbadan hukum Indonesia bukan Bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, ketentuan yang terkait dengan jasa bunga, atau kompensasi dan kewajiban lain disesuaikan berdasarkan prinsip syariah. f. Untuk menjamin pemenuhan seluruh aspek tersebut, termasuk aspek pelindungan konsumen, pemenuhan prinsip pengenalan nasabah, serta pencegahan terhadap tindak pidana pencucian uang dalam Transfer Dana, baik yang dilakukan oleh Bank maupun badan usaha berbadan hukum Indonesia bukan Bank, diperlukan adanya pengaturan mengenai perizinan dan bentuk pemantauan kegiatan Transfer Dana. g. Untuk badan usaha berbadan hukum Indonesia bukan Bank, kegiatan Transfer Dana pada prinsipnya dapat dilaksanakan setelah memperoleh persetujuan dari otoritas yang berwenang. Selain itu, kegiatan Transfer Dana tersebut wajib dilaporkan secara periodik kepada otoritas yang berwenang sebagai bentuk pemantauan dalam kegiatan Transfer Dana h. Khusus untuk Bank, mengingat kegiatan Transfer Dana merupakan salah satu kegiatan usaha Bank, maka penyelenggaraan kegiatan Transfer Dana oleh Bank tidak memerlukan persetujuan dari otoritas yang berwenang. Namun, pelaksanaan kegiatan Transfer Dana oleh Bank tetap harus memenuhi segala aspek yang ditentukan dalam Undang- Undang ini, termasuk kewajiban pelaporan atas kegiatan tersebut runs conventional business, but also applies to the Bank conducting business based on sharia principles and business entities other than Bank in Indonesia that is conducting conventional business or based on the sharia principles e. For Bank and business entity other than Bank conducting business based on sharia principles, provisions relating to service interest, or other compensation and liability shall be adjusted based on sharia principles. f. To ensure compliance with all aspects, including the aspects of consumer protection, compliance with the know your customer principle, and prevention of money laundering in the Transfer of Funds, whether conducted by the Bank as well as business entities other than Bank in Indonesia, it is necessary to arrange the licensing and the monitoring of Funds Transfer activity. g. For business entities other than Bank in Indonesia, Fund Transfer activities in principles can be implemented after obtaining the approval of the competent authority. In addition, the activities of the Fund Transfer shall be reported periodically to the authorities as a form of monitoring the activities of Fund Transfer h. Specifically for Banks, bearing in mind that Funds Transfer is one of the Bank’s business activities, the execution of Funds Transfer by Bank does not require the approval of the competent authority. However, implementation of Transfer of Funds by the Bank still have to meet all aspects defined in this Law, including the reporting requirements for these activities Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 267 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ i. Dalam Undang-Undang ini diatur secara tegas cakupan alat bukti yang meliputi pula informasi, dokumen elektronik, danatau hasil cetaknya merupakan alat bukti yang sah. Pengaturan tersebut dimaksudkan untuk mengakomodasi perkembangan alat bukti dalam transaksi elektronik sehingga dapat meningkatkan kepastian hukum bagi para pihak dalam melakukan kegiatan Transfer Dana. j. Dalam Undang-Undang ini juga diatur aspek pemidanaan terhadap korporasi yang melakukan tindak pidana dalam kegiatan Transfer Dana. b. Pengesahan Undang-undang nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang, yang pada intinya mengatur mengenai penggunaan mata uang rupiah, terkait hal tersebut bank bjb melakukan koordinasi dan mengikutio sosialisasi terkait Ketentuan Undang- undang Mata uang guna penyesuaian ketentuan dan kebijakan di bank bjb. c. Pengesahan Undang-undang nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan, dampak bagi bank bjb sebagai bagian dari perusahaan yang bergerak dalam jasa perbankan adalah Sejak tanggal 31 Desember 2013, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan beralih dari Bank Indonesia ke OJK. B. Sekurang-kurangnya terdapat 17 Peraturan Bank Indonesia dan 19 Surat Edaran Bank Indonesia yang berdampak ataupun mempengaruhi kepada kebijakan ataupun ketentuan di bank bjb. Indikator Kepatuhan Dalam Pemantauan Indikator Kepatuhan telah disahkan beberapa Compliance Sheet terkait operasional di bank bjb dan terus dikembangkan sesuai dengan amanat PBI nomor 132PBI2011 untuk membangun dan menciptakan Budaya Kepatuhan, diantaranya disahkan melalui Surat Edaran Direksi nomor 044SEDIR-KH2009 Perihal Penerapan Compliance Sheet pada Bidang PerkreditanPembiayaan i. This Law expressly stipulated that the evidence of coverage extends to information, electronic documents, andor its printout is valid evidence. These settings are intended to accommodate the development of evidence in electronic transactions, thereby increasing legal certainty for the parties in conducting Fund Transfer. j. This Law also stipulated the punishment aspect of corporate crime in the activities of Fund Transfer. b. Ratification of Law No. 7 Year 2011 On Currency, which basically regulates the use of the rupiah, in accordance with that, bank bjb coordinates and adheres the socialization in relations to the Currency Regulations adjusting it with the terms and policies at bank bjb. c. Ratification Law No. 21 Year 2011 On Financial Services Authority, the impact for bank bjb as part of a company engaged in banking services is from the date of December 31, 2013, the functions, duties, and authority of the regulation and supervision of financial services activities in the banking sector switched from Bank Indonesia to OJK Financial Service Institution. B. There are at least 17 Regulation of Bank Indonesia and 19 Circular Letter of Bank Indonesia that affect or influence the policies or provisions in bank bjb. Compliance Indicators In Monitoring Compliance Indicators, several Compliance Sheet was approved related to operations at the bank bjb and continues to be developed in accordance with the mandate of PBI No. 132PBI2011 to build and create a Compliance Culture, of which passed through; Circular of the Board of Directors no. 044SEDIR-KH2009 on Compliance Application Sheet for the Loan Finance Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 268 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Surat Edaran Direksi nomor 019SEDIR-KH2011 tanggal 22 Maret 2011 perihal Penerapan Compliance Sheet Bidang Tresury; Surat Edaran Direksi nomor 32SEDIR-KH2011 tanggal 23 Mei 2011 perihal Penerapan Compliance Sheet Counterparty Bank dan Anak Perusahaan, Grup Financial Institution; Surat Edaran Direksi nomor 041SEDIR-KH2011 tanggal 27 Juni 2011 perihal Penerapan Compliance Sheet Pelaporan Divisi; Surat Edaran DIreksi nomor 082SEDIR- KH2011 tanggal 11 November 2011 perihal Penerapan Compliance Sheet Bridging BCFOAF Divisi Internasional; Surat Edaran Direksi nomor 083SEDIR-KH2011 tanggal 18 November 2011 perihal Penerapan Compliance Sheet Credit Line Counterparty Bank dan Anak Perusahaan, Grup Financial Institution, dll. Kegiatan Kepatuhan 2011 Kegiatan yang dilakukan Divisi Kepatuhan pada Tahun 2011 diantaranya namun tidak terbatas pada: 1. Penyempurnaan Compliance Sheet bagi bidang-bidang operasional dan non operasional secara bertahap 2. Kegiatan dan Sosialisasi GCG Tahun 2011 3. Melakukan pemantauan terhadap kesesuaian Buku Pedoman Kepatuhan dengan perkembangan bisnis dan ketentuan yang berlaku 4. Melakukan review terhadap ketentuan - ketentuan terkait jadwal pelaporan 5. Melakukan pengkajian terhadap seluruh produk dan jasa Bank bidang Dana dan Kredit 6. Melakukan pemantauan kewajiban pelaporan Divisi dan Kantor Cabang 7. Memantau pelaksanaan hasil pemeriksaan Bank Indonesia 8. Menginformasikan setiap ketentuan internal maupun eksternal kepada unit terkait 9. Menyusun Kodifikasi Ketentuan Surat Keputusan 2011 10. Pengembangan SDM Bagian Kepatuhan 11. Pembentukan unit Kerja Program Pengendalian gratifikasi 12. Pembentukan unit Kerja Program Pengendalian gratifikasi workshop, pelatihan, dan lain-lain 13. Penyusunan Ketentuan Pengendalian Gratifikasi 14. Pelaksanaan Kontrak Komitmen Program Pengendalian Gratifikasi Field, Circular of Directors no. 019SEDIR-KH2011 dated March 22, 2011 concerning the Application of Compliance Sheet for the Treasury Field; Directors Circular Letter no. 32SEDIR-KH2011 dated May 23, 2011 on the Application of Compliance Sheet for Counter party Bank and its Subsidiaries, Financial Institution Group; Directors Circular Letter no. 041SEDIR-KH2011 dated June 27, 2011 on the Application of Compliance Sheet Reporting for Division; Circular of Directors no. 082SEDIR -KH2011 dated 11 November 2011 on the Implementation of Compliance Sheet Bridging BCFOAF International Division; Directors Circular Letter no. 083SEDIR-KH2011 dated 18 November 2011 on the Application of Compliance Sheet for Bank Credit Line Counterparty and its Subsidiaries, Financial Institution Group, etc.. 2011 Compliance Activities Activities of Compliance Division carried out in year 2011 including but not limited to: 1. Gradual improvement of Compliance Sheet for the operational and non operational areas 2. Activities and socialization of GCG in 2011 3. Monitoring of compliance in the Compliance Manual to the development of business and applicable provisions 4. Reviews the relevant provisions related to the reporting schedule 5. Conduct a review of all Bank products and services in the fields of Funding and Loans 6. Monitoring the reporting obligations of Divisions and Branch Offices 7. Monitor the implementation of the results of the examination by Bank Indonesia 8. Inform every internal or external provisions to the relevant units 9. Develop Provisions of Decree Codification 2011 10. Development of Human Resource in the Compliance Section 11. The formation of Gratification Control Program work unit 12. The formation of Gratification Control Program work unit workshop, training, etc 13. Preparation of Gratification Control Provisions 14. Implementation of the Gratification Control Program Contract Commitment Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 269 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 15. Diseminasi sosialisasi tidak langsung visual melalui media sosialisasi 16. Pelaksanaan pengelolaan sistem pelaporan pengaduan pelanggaran WBS 17. Pendampingan atas permasalahan hukum perusahaan

18. Persiapan dan Pelaksanaan RUPSLB bank bjb

19. Melakukan Pemeliharaan dan Pemantauan terhadap Database Daftar Teroris 20. Melakukan Pemantauan terhadap Tersangka atau Terdakwa Suatu Tindak Pidana 21. Melakukan Pemantauan terhadap Kegiatan Pengkinian Data Nasabah 22. Melakukan Pemantauan terhadap Transaksi Keuangan Tunai CTR 23. Melakukan Pemantauan terhadap Transaksi Keuangan Mencurigakan STR 24. Melakukan pemantauan Pelaksanaan Ketentuan APUPPT KYCAML-CFT pada Correspondent Banking. Implementasi AMLKYC 1. Melakukan Pemeliharaan dan Pemantauan terhadap DaftarDatabase subjek yang wajib dipantau yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang. 2. Melakukan Pemantauan terhadap Tersangka atau Terdakwa Suatu Tindak Pidana. 3. Melakukan Pemantauan terhadap Kegiatan Pengkinian Data Nasabah. 4. Melakukan Pemantauan terhadap Transaksi Keuangan Tunai CTR. 5. Melakukan Pemantauan terhadap Transaksi Keuangan Mencurigakan STR. 6. Melakukan Pemantauan Pelaksanaan Ketentuan APUPPT KYCAML-CFT pada Correspondent Banking. Melakukan Sosialisasi dan Pemantauan Penerapan Program APU dan PPT di Cabang Implementasinya tertuang dalam setiap kajian atas Kebijakan dan Ketentuan yang dikeluarkan bank bjb yang senantiasa memasukan Unsur Good Corporate Governance sebagai salah satu dasar pengkajian. Belum diatur mengenai Kebijakan Insider trading namun telah diatur ketentuan Penanaman Modal dalam suatu Pedoman Penanaman Modal. 15.indirect visual disseminationsocialization through socialization media 16.Implementation of reportingcomplaints management system WBS 17.Assistance for company’s legal problems 18.Preparation and implementation of bank bjb EGMS 19.Perform Maintenance and Monitoring of the Terrorist List Database 20.Conduct monitoring on the Suspect or the Accused of a Crime 21.Conduct Monitoring of Updating of Customer Data Activity 22.Conduct Monitoring of Cash Transactions CTR 23.Conduct monitoring of Suspicious Transactions STR 24.Monitoring the implementation of APUPPT KYCAML- CFT provisions on Correspondent Banking. AMLKYC Implementati on 1. Perform maintenance and monitoring of the List Database of subjects that must be monitored which are issued by the authorities. 2. Conduct monitoring on the Suspect or the Accused of a Crime 3. Conduct Monitoring of Updating of Customer Data Activity 4. Conduct Monitoring of Cash Transactions CTR 5. Conduct monitoring of Suspicious Transactions STR 6. Monitoring the implementation of APUPPT KYCAML- CFT provisions on Correspondent Banking. Socialization and Monitoring the Implementation of APU and PPT Program in Branch Office The implementation is contained in every review of the policy and provisions issued by bank bjb which always include elements of Good Corporate Governance as one of the basic assessment. Policy regarding insider trading has not been set but Capital Investment has been regulated in the Investment Guidelines. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 270 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Per tanggal 31 Desember, terdapat 17 Perkara Perdata yang belum inkracht Data terlampir yang terdiri dari 12 perkara Gugatan, 2 perkara Bantahan, 1 perkara Perlawanan, dan 2 perkara Kepailitan Data Terlampir. Posisi kasus-kasus untuk belum inkracht terdapat 14 Perkara Perdata dan 3 Perkara Perdata yang telah inkracht. INTERNAL AUDIT Ketua dan Struktur Internal Audit Fungsi audit internal bank bjb dilaksanakan oleh Divisi Audit Intern DAI yang diketuai oleh Acu Kusnandar biografi Pemimpin DAI dapat dilihat di halaman Data Perusahaan. Adapun struktur organisasi DAI adalah sebagai berikut: Struktur Organisasi Divisi Audit Intern As of December 31, there are 17 Civil Cases that have not inkracht Data Attached consisting of 12 Civil Cases, 2 rebuttal case, 1 case of Resistance, and 2 cases of Bankruptcy Data Attached. The position of the Civil Cases that are not yet inkracht are 14 with 3 Civil Cases have been inkracht. INTERNAL AUDIT Head and Structure of Internal Audiit Internal audit functions of bank bjb is carried out by Internal Audit Division DAI, chaired by Acu Kusnandar biography of DAI chairman can be viewed on the Company Data page. The DAI organizational structure is as follows: Internal Audit Division Organizational Structure SD QA Analyst Auditor Manager Auditor Manager Auditor Manager Auditor Manager Administration Analyst Manager Audit Kantor Wilayah RUPS Direktur Kepatuhan Manajemen Risiko Komite Audit Komite Nominasi Remuneraasi Komite Pemantau Risiko SD QA Audit General Audit Kantor Pusat Kantor Wilayah General Audit Kantor Cabang I General Audit Kantor Cabang II IT Audit Dewan Komisaris Internal Audit Direktur Utama Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 271 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Piagam Audit Intern Piagam Audit Intern bank bjb ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 657SKDIR-DAI2009 tertanggal 30 Juni 2009 tentang Piagam Internal Audit Charter PT Bank Jabar Banten. Pelaksanaan fungsi audit intern bank yang efektif wajib memastikan pemeriksaan dan penilaian atas kecukupan dan efektivitas struktur pengendalian intern serta kualitas kinerja bank dalam rangka menjaga dan mengamankan kegiatan usaha bank. Fungsi DAI adalah membantu tugas Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan pengendalian intern serta berperan sebagai konsultan bagi pihak-pihak intern yang membutuhkan, terutama yang menyangkut ruang lingkup tugasnya yaitu: •฀ Mengkaji฀eisiensi฀dan฀efektivitas฀sistem฀pengendalian฀ intern dan manajemen risiko yang berlaku melalui kegiatan audit intern berdasarkan penerapan GCG dan prinsip kehati-hatian. •฀ Menciptakan฀ dan฀ mengembangkan฀ sistem฀ audit฀ intern bank bjb serta menetapkan kebijakan dan prosedur pelaksanaan audit intern yang sesuai dengan perkembangan usaha bank berdasarkan GCG dan prinsip kehati-hatian. •฀ Mengkaji฀ ketaatan฀ pelaksanaan฀ sistem฀ pengendalian฀ intern dan manajemen risiko yang berlaku melalui kegiatan audit intern. •฀ Merencanakan,฀ melaksanakan,฀ dan฀ melaporkan฀ hasil pemeriksaan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris serta memantau perencanaan dan pelaksanaan tindak lanjut hasil audit. •฀ Bekerja฀ sama฀ di฀ bidang฀ pengawasan฀ dengan฀ unit฀ organisasi intern dan ekstern. •฀ Pemeriksaan฀ dan฀ penilaian฀ terhadap฀ keandalan฀ sistem pengendalian intern pada Teknologi Sistem Informasi TSI yang berjalan maupun yang sedang dikembangkan. •฀ Mengkaji฀setiap฀usulan฀atau฀proposal,฀kebijakan฀atau฀ sistem dan prosedur dan memberi tanggapan atas kecukupan sistem pengendalian intern dan risiko dalam kebijakan atau sistem prosedur tersebut berdasarkan penerapan GCG dan prinsip kehati-hatian. Internal Audit Charter Internal Audit Charter of bank bjb is established under Directors Decree No. 657SKDIR-DAI2009 dated June 30, 2009 on the Internal Audit Charter PT Bank Jabar Banten. Implementation of the effectiveness of the bank’s internal audit function shall ensure the audit and evaluate the adequacy and effectiveness of internal control structure and the quality of bank performance in order to safeguard and secure the bank’s business activities. The function of Internal Audit Division DAI is to assist the President Director and the Board of Commissioners in monitoringinternal control and act as internal consultants for the parties in need., particularly those involving the scope of its duties, namely: •฀ Assessing฀ the฀ eficiency฀ and฀ effectiveness฀ of฀ internal฀ control systems and risk management that apply through the internal audit activity based on the implementation of GCG and the precautionary principles Prudential Banking. •฀ Creating฀ and฀ developing฀ bank฀ bjb’s internal audit system and establish policies and procedures for internal audit in accordance with the Bank’s business development based on the GCG and the precautionary principles Prudential Banking. •฀ Assessing฀adherence฀to฀the฀implementation฀of฀internal฀ control systems and risk management that apply through the internal audit activity. •฀ Plan,฀execute,฀and฀report฀the฀inspection฀results฀to฀the฀ President Director and the Board of Commissioners and to monitor the planning and implementation of follow- up on the results of the audit. •฀ Cooperating฀ in฀ the฀ ield฀ of฀ supervision฀ with฀ internal฀ and external organizational units. •฀ Examination฀ and฀ assessment฀ of฀ the฀ reliability฀ of฀ the฀ TSI’s internal control system that runs well under development. •฀ Examine฀any฀recommendations฀or฀proposals,฀policies฀or฀ systems and procedures and provide feedback on the adequacy of internal control systems and risk in policy or system procedure based on the implementation of GCG and the precautionary principle Prudential Banking. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 272 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Pelaksanaan Tugas Selama tahun 2011, pelaksanaan audit yang dilakukan meliputi: a. Audit Umum Audit umum merupakan pelaksanaan audit yang dilakukan atas seluruh kegiatan bisnis dan operasional, baik di cabang maupun di kantor pusat. Selama tahun 2011, telah dilaksanakan audit umum pada 9 sembilan divisi di kantor pusat dan 20 dua puluh kantor cabang. b. Audit Teknologi Informasi TI Audit TI merupakan audit yang dilakukan atas sistem teknologi informasi perbankan. Selama tahun 2011, audit TI meliputi Mysis Switching General, APP Security Control, IT Data Center DRC, Desktop Security, IT Change Management, IT Service Level Third Party, Information Security, serta Pengembangan IT Infrastructure Network Security. c. Audit Khusus Audit khusus merupakan audit yang sebelumnya tidak termasuk dalam perencanaan tahunan, namun dilakukan karena adanya pertimbangan tertentu berdasarkan tingkat urgensinya ataupun karena adanya permintaan dari stakeholder. Akuntan Independen Berdasarkan hasil keputusan RUPS bank bjb pada tanggal 28 Maret 2011, ditetapkan akuntan publik yang melakukan audit Laporan keuangan bank bjb periode 31 Desember 2011 adalah: KAP Purwantono, Suherman Surja The Indonesian member firm of Ernst Young Global Limited Gedung Bursa Efek Indonesia Menara 2 Lantai 7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Indonesia Telp. 021 5289 5000 Fax. 021 5289 4545 Task Implementation During 2011, audit implementation include: a. General Audit General Audit is the audit conducted on all business activities and operations, both in branches and at headquarter. During the year 2011 general audit has been conducted in 9 nine divisions at headquarter and 20 twenty branch offices. b. Information Technology IT Audit IT Audit is an audit conducted on banking information technology systems. During the year 2011, IT audit covers Mysis Switching General, APP Security Control, IT Data Center DRC, Desktop Security, IT Change Management, IT Service Level Third Party, Information Security, and the Development of IT Infrastructure Network Security. c. Special Audit Special Audit is an audit that were not included in the annual plan, but done because of certain considerations based on the level of urgency or because of requests from stakeholders. Independent Accountant Based on the bank bjb GMS’s decision on March 28, 2011, the public accountant appointed to audit bank bjb’s financial report the period December 31, 2011 are: KAP Purwantono, Suherman Surja The Indonesian member firm of Ernst Young Global Limited Gedung Bursa Efek Indonesia Menara 2 Lantai 7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Indonesia Phone. 021 5289 5000 Fax. 021 5289 4545 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 273 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ - Yang menjadi tugas pokok yaitu melakukan audit laporan keuangan bank bjb pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material. Akuntan Publik bertanggungjawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diaudit. Tugas Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan - KAP Purwantono, Suherman Surja tersebut telah mengaudit laporan keuangan bank bjb untuk tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2011. - Fee audit yang dibayarkan oleh bank bjb terhadap KAP dimaksud adalah sebagai berikut: •฀ Untuk฀ laporan฀ keuangan฀ periode฀ 31฀ Desember฀ 2010: Rp 1,500,000,000,000,- •฀ Untuk฀ laporan฀ keuangan฀ periode฀ 31฀ Desember฀ 2011: Rp 900,000,000,000,- - Selain untuk proses audit Laporan Keuangan sebagaimana dijelaskan diatas, bank bjb juga menggunakan jasa KAP Purwantono, Suherman Surja untuk program pelatihan PSAK terbaru bagi karyawan bank bjb dengan biaya jasa Rp 225 juta. Perkara Penting Yang Sedang Dihadapi Hingga 31 Desember 2011, terdapat 3 tiga proses hukum terkait Kantor Pusat Perseroan dan 14 empat belas proses hukum terkait Kantor Cabang. Secara umum, proses hukum tersebut mayoritas berkaitan dengan kepemilikan tanah dan bangunan, dan seluruh proses hukum tersebut tidak berdampak terhadap kegiatan usaha dan kondisi keuangan bank bjb. - The main task is to audit bank bjb’s financial statements bank bjb on the date and for the year ended December 31, 2011, in accordance with the auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards requires Public Accountants to plan and perform the audit to obtain reasonable assurance that whether the financial statements are free of material misstatement. Public Accountant is responsible for the feedback given to the audited financial statements. Public Accountant duties include examination on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements - KAP Purwantono, Suherman Surja have audited bank bjb financial statements to date and for the year ended July 31, 2010, December 31, 2010 and December 31, 2011. - Audit fees paid by bank bjb to the KAP are as follows: •฀ For฀ inancial฀ report฀ periods฀ December฀ 31,฀ 2010:฀ Rp 1,500,000,000,000,- •฀ For฀ inancial฀ report฀ periods฀ December฀ 31,฀ 2011:฀ Rp 900,000,000,000,- - In addition to the financial statements audit process as described above, bank bjb also uses the services of KAP bjb Purwantono, Suherman Surja for the latest IAS training program for bank bjb employees with service costs Rp 225 million. Important Issues That Are Faced by The Company As of December 31, 2011, there are 3 three the legal proceedings related to the Company Headquarters and 14 fourteen legal proceedings related to the Branch Office. In general, the majority of legal proceedings are related to the ownership of land and buildings, and the whole legal process has no impact on business operations and financial condition bank bjb. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 274 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Tabel Perkara Hukum Yang Dihadapi Perseroan Tabel Perkara Hukum Yang Dihadapi Perseroan No. No. Perkara Case Number Posisi Perseroan bank bjb position Pihak Lawan Counter Party Materi Perkara Case Matter PokokNilai฀Gugatan Cause of Action Pokok Putusan Ruling Status Perkara Status Kantor Pusat Perseroan Head Office 1. No. 141Pdt Bant2006 PN.Bdg, tanggal 5 Oktober 2006 jo. No. 17Pdt2007 PT.Bdg, tanggal 9 Maret 2007 jo. No. 2032K Pdt2007, tanggal 29 Desember 2009. No. 141Pdt Bant2006PN. Bdg, datedl 5 October, 2006 jo. No.17Pdt2007 PT.Bdg, dated 9 March, 2007 jo. No.2032K Pdt2007, dated 29 December, 2009 Terbantah I Refutee I Drs. Syinar Budhiartha sebagai Pembantah Drs. Syinar Budhiartha as Contender Pokok perkara mengenai bantahan, dimana Pembantah sebagai salah seorang pemegang hak penghunian rumah yang terletak di Jl. Serayu No. 8, Bandung tidak pernah diikutsertakan dalam perkara No. 115PDT.G2002 PN.BDG jo. No. 127PDT2003PT.BDG jo. No. 675KPDT2004 yang kemudian telah ditetapkan pelaksanaan eksekusi berdasarkan penetapan Ketua Pengadilan Negeri Bandung No. 11PDTXPUT2006 PN.BDH, tanggal 29 Maret 2006. Main case of denial, where contender as one of the holders of occupancy rights of the house which is located on Jl. No Serayu. 8, Bandung was never included in the case No. 115PDT.G2002PN.BDG jo. No. 127PDT2003 PT.BDG jo. No. 675KPDT2004 who then set the execution based on the determination of the the Chairman of Bandung District Court No. 11PDTXPUT2006PN.BDH, dated March 29, 2006 Menyatakan Pembantah adalah pemegang yang sah atas SIM Surat Idzin Menghuni dari Kantor Urusan Perumahan Bandung No. 022581, tanggal 30 Juli 1957. Membatalkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Kls IA Bandung No. 11PDTEKSPUT2006PN.BDG jo. No. 115PDT.G2002PN.BDG jo. No. 127 PDT2003PT.BDG jo. No. 675KPDT2004, tanggal 29 Maret 2006. Stating a legitimate contender is the holder of the license Inhabiting License of the Office of Housing Bandung No.022581, dated July 30, 1957. Chairman of the District Court Decision canceling National Outcome No. IA Bandung. 1PDTEKSPUT2006PN.BDG jo. No. 115PDT.G2002PN.BDG jo. No.127PDT2003PT.BDG jo. No.675K PDT2004, dated March 29, 2006. PN Bandung: Menyatakan bantahan Pembantah tidak dapat diterima. PT Bandung: Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bandung. MARI: Menolak permohonan kasasi Pembantah. PN Bandung: Stating the debater rebuttal can not be accepted. PT Bandung: Affirm Bandung District Court decision. MARI: Rejecting the contender’s appeal. Perkara tersebut telah diputus pada tingkat kasasi di Mahkamah Agung dan bank bjb dimenangkan. Catatan: Penggugat mengajukan upaya hukum peninjauan kembali. The case has been decided on appeal in the Supreme Court in favor of bjb bank. Note: The plaintiff filed a legal review. 2. No. 131 PDTG2009 PN.BDG tanggal 25 Agustus 2009 jo. No. 71 Pdt2010PT.Bdg tanggal 3 Maret 2010. No. 131PDT G2009PN.BDG dated August 25, 2009 jo. No. 71 Pdt2010PT.Bdg dated March 3, 2010. Turut Tergugat I Co defendant I H. Yana Suryana sebagai Penggugat H. Yana Suryana as Plaintiff Pokok Perkara mengenai Perbuatan Melawan Hukum karena Tergugat I dan Tergugat II tidak juga menerbitkan surat izin penyelenggaraan reklame dalam waktu yang telah ditetapkan padahal Penggugat telah membayar pajak reklame kepada Tergugat I. Basic Case of Umlawful Acts by Defendant fiirst and second defendant also did not issue an operator license billboard in predetermined time when the plaintiff has to pay advertisement tax to the first defendant - Menyatakan gugatan Penggungat tidak dapat diterima. - Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Bandung No. 131PDTG2009 PN.BDG. - Menghukum Penggugat, sekarang Pembanding untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul dalam kedua tingkat peradilan sebesar Rp 150.000,- seratus lima puluh ribu Rupiah. - To declare that the plaintiff can not be accepted - Affirming the Bandung District Court No. 131PDTG2009PN.BDG - Punishing The plaintiff, now Appellant to pay all legal costs incurred in the second level of justice for Rp150,000 one hundred and fifty thousand rupiah PN Bandung: Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima. Menyatakan Pengadilan Negeri Kelas IA Bandung tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara aquo dan menyatakan yang berwenang adalah Pengadilan Tata Usaha Negara. PT Bandung: Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bandung. PN Bandung states the plaintiff’s claim can not be accepted States Class IA Bandung District Court was not authorized to investigate and prosecute aquo case and stated that the authority is with State Administrative Court PT Bandung affirms the ruling of PN Bandung 3. No. 155 PdtG2009 PN.BDG, tanggal 23 Juni 2010. No. 155 PdtG2009 PN.Bdg dated June 23, 2010 Tergugat V Defendant V Nina Aminah sebagai Penggugat Nina Aminah as Plaintiff Pokok perkara mengenai perbuatan melawan hukum dimana Penggugat mengajukan gugatan terhadap para Tergugat karena melakukan kebohongan dan tipu muslihat yang membuat terjadinya kerugian secara materiil berupa uang sejumlah Rp 3.300.000.00,00 tiga miliar tiga ratus juta Rupiah. The principal case on which the plaintiff filed a lawsuit against the Defendants for committing deception and trickery that incurred a loss in material form in the sum of Rp 3.300.000.00,00 three billion three hundred million Rupiah. Menyatakan bahwa Tergugat I, II, III, IV, dan V telah melakukan perbuatan melawan hukum. Menghukum dan memerintahkan Tergugat I, II, III, IV, dan V secara tanggung renteng membayar kerugian kepada Penggugat sebesar Rp 3.300.000.000,00. Menghukum dan memerintahkan Tergugat I, II, III, IV, dan V secara tanggung renteng membayar kepada Penggugat bunga moratorir akibat perbuatan melawan hukum sejak tahun 2004 sampai tahun 2009 sebesar Rp 1.650.000.000,- Stated that the Defendants I, II, III, IV, and V have committed acts against the law. Punish and ordered the Defendant I, II, III, IV, and V jointly and severally to pay damages to the plaintiff of Rp 3,300,000,000.00. Punish and ordered the Defendant I, II, III, IV, and V jointly and severally pay the plaintiff moratorir interest from 2004 to 2009 amounting to Rp 1,650,000,000,- PN Bandung: Menyatakan Tergugat I dan II telah melakukan perbuatan melawan hukum. Menghukum Tergugat I dan II membayar kerugian kepada Penggugat sebesar Rp 3.300.000.000,- Menghukum Tergugat I dan II secara tanggung renteng membayar bunga moratoir kepada Penggugat sejak tahun 2004 sampai tahun 2009 sebesar Rp 1.650.000.000,- PN Bandung states Defendants I and II has committed acts against the law. Punishing Defendants I and II to pay the loss to the Plaintiff in the amount of Rp3,300,000,000,- Punishing Defendants I and II jointly and severally pay the Plaintiff moratorir interest from 2004 to 2009 amounting to Rp1,650,000,000,- Update: Perkara tersebut sedang dalam pemeriksaan tingkat banding. Update: The case is currently in the examination of appeals. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 275 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ No. No. Perkara Case Number Posisi Perseroan bank bjb position Pihak Lawan Counter Party Materi Perkara Case Matter PokokNilai฀Gugatan Cause of Action Pokok Putusan Ruling Status Perkara Status Kantor Cabang Perseroan Branch Office 1. No. 414PDT G2008PN.Bdg, tanggal 28 Mei 2009 jo. No. 309 Pdt2009PT.Bdg, tanggal 23 Februari 2010. No. 414PDT G2008PN.Bdg dated May 28, 2009 jo. No. 309 Pdt2009PT.Bdg dated February 23, 2010. Cabang Utama Tergugat I Main Branch Defendant I Helmy Faishal Zaini, dkk sebagai Para Penggugat Helmy Faishal Zaini, et al as Plaintiffs Pokok perkara adalah perbuatan melawan hukum dimana Tergugat I dianggap telah menolak prinsip kehati- hatian sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Perbankan sehingga menimbulkan kerugian bagi Para Penggugat. The principal case is against the law which Defendant I considered to have rejected Precautionary Principles as defined in the Banking Law, causing losses to Plaintiffs. Menghukum Tergugat I untuk membayar ganti kerugian yang diderita Para Penggugat yang terdiri dari: a kerugian materiil sebesar Rp 500.000.000,- dan b kerugian immaterial sebesar Rp 800.000.000,- Punish Defendant I to pay damages to the Plaintiffs for a. material losses amounting to Rp500,000,000,- and b. immaterial losses amounting to Rp800,000,000,- PN Bandung: Mewajibkan Tergugat I membayar ganti kerugian kepada Para Penggugat berupa: a kerugian materiil sebesar Rp 150.000.00,- dan b kerugian immaterial sebesar Rp 50.000.000,- PT Bandung: Menyatakan putusan Pengadilan Negeri Bandung batal demi hukum dan menyatakan gugatan dari Para Penggugat tidak dapat diterima. PN Bandung: Requiring Defendant I to make restitution to the Plaintiffs in: a. Material loss amounting to Rp150,000,00,- and b. Immaterial loss amounting to Rp50,000,000,- PT Bandung states that ruling of PN Bandung null and void and states that the claim of the Plaintiffs is not acceptable. Update: Perkara tersebut sedang dalam pemeriksaan tingkat kasasi. Update: The case us under examination at the level of the Supreme Court appeal 2. No. 19 Pdt.G2006 PN.Cn, tanggal 30 Nopember 2006 jo. No. 05 PDT2008PT.Bdg, tanggal 5 Mei 2008. No. 19 Pdt.G2006 PN.Cn dated November 2006 jo. No. 05 PDT2008PT.Bdg dated May 5, 2008 Cabang Cirebon Tergugat III Branch Cirebon Defendant III Dalim bin Wastila dan Asmeri binti Madkasan sebagai Para Penggugat Dalim bin Wastila and Asmeri binti Madkasan as Plaintiffs Pokok perkara adalah perbuatan melawan hukum, dimana tanah milik Para Penggugat telah dilelang tanpa alas hak yang sah. The principal case is a tort, in which lawn owned by Plaintiffs have been auctioned without a valid title Menyatakan tanah sengketa adalah milik Para Penggugat. Menyatakan jual beli tanah sengketa secara lelang sebagaimana Risalah Lelang tanggal 26 Maret 2004 No. 772004 berikut penyitaannya adalah cacat hukum dan tidak sah dan tidak mempunyai titel eksekutorial. Menyatakan Sertifikat SHM No. 140Desa Warundur Surat Ukur tanggal 10 Januari 1991 No. 801991 seluas + 314 M2 yang telah dibalik nama tidak sah dan tidak berkekuatan hukum. To declare the disputed land is owned by Plaintiffs. State purchase land disputes as the Minutes of Auction on March 26, 2004 No. 772004 and the foreclosure is legally flawed illegiitmate and has no executorial title. State Certificate SHM No. 140 Desa Warundur Measurement Letter dated January 10, 1991 No. 801991 with transfer of ownership is not valid and has no no legal ramifications. PN Cirebon: Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya. PT Bandung: Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Cirebon. PN Cirebon: Rejecting the claim of the Plaintiffs as a whole. PT Bandung: Affirming the ruling of PN Cirebon. Update: Perkara tersebut sedang dalam pemeriksaan tingkat kasasi. The case us under examination at the level of the Supreme Court appeal. 3. No. 79 PdtG2007 PN.Bdg, tanggal 13 Februari 2008 jo. No. 202Pdt2008 PT.Bdg, tanggal 6 Agustus 2008. No. 79 PdtG2007 PN.Bdg dated February 13, 2008 jo. No. 202 Pdt2008PT.Bdg dated August 6, 2008 Cabang Suci Tergugat I Branch Suci Defendant I Nani Sumarni sebagai Penggugat Nani Sumarni as Plaintiff Pokok perkara adalah perbuatan melawan hukum, dimana objek jaminan milik Penggugat kepada Perseroan Cabang Suci berupa sebidang tanah milik berikut bangunan rumah yang difungsikan sebagai bengkel motor AHASS telah dilelang oleh Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara Bandung I Wilayah IV kepada H. Supardi Santoso. The principal case is a tort, which the plaintiff’s object of guarantee to the Company branch Suci follows the form of a parcel of land owned house building which functioned as a motor repair house AHASS been auctioned by the Office of Accounts Receivables and Auction Services Bandung I Region IV to H. Supardi Santoso Menyatakan tidak sah dan harus dinyatakan batal demi hukum pelaksanaan penjualan secara lelang atas sebidang tanah darat hak milik SHM No. 1788Desa Bojongloa, luas tanah 122 M2 berikut bangunan rumah yang difungsikan sebagai bengkel motor AHASS tercatat atas nama Penggugat. Menyatakan risalah lelang atas objek tersebut diatas yang dibuat oleh Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara Bandung I Wilayah IV adalah mengandung cacat hukum dan harus dinyatakan batal demi hukum dan tidak berlaku lagi. To declare invalid and be declared null and void the auction sale of the implementation of a parcel of land rights owned by SHM No. 1788Desa Bojongloa, 122 M2 land area and building homes that functioned as a motor repair shop AHASS registered on behalf of Plaintiff Stating the Minutes of the auction for the above mentioned objects created by the Office of Account Receivables and Auction Services Bandung I Region IV is flawed law and must be declared null and void and no longer valid PN Bandung: Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya. PT Bandung: Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bandung. PN Bandung: Rejecting the claim of the Plaintiff as a whole. PT Bandung: Affirms the ruling of PN Bandung. The case is under examination at the level of the Supreme Couer appeal. Update: Perkara tersebut sedang dalam pemeriksaan tingkat kasasi. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 276 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ No. No. Perkara Case Number Posisi Perseroan bank bjb position Pihak Lawan Counter Party Materi Perkara Case Matter PokokNilai฀Gugatan Cause of Action Pokok Putusan Ruling Status Perkara Status 4. N0. 40 Pdt.G2008 PN.Srg, tanggal 12 Februari 2009 jo. No. 43 PDT2009PT.BTN, tanggal 19 Juni 2009. No. 40 Pdt.G2008 PN.Srg dated February 12, 2009 jo. No. 43 PDT2009PT.BTN dated June 19, 2009. Cabang Serang Tergugat Branch Serang Defendant H. Maman Rizal, dkk sebagai Para Penggugat. H. Maman Rizal, et al as Plaintiffs Pokok perkara adalah perbuatan melawan hukum, dimana Perseroan Cabang Serang tidak memindahkan seluruh dana deposito milik Para Penggugat ke BRI Cabang Serang sesuai dengan permintaan Para Penggugat dan juga Perseroan Cabang Serang telah melakukan pemotongan bunga deposito tanpa ijin dan tanpa persetujuan Para Penggugat. The principal case is a tort, where the Company Branch Serang does not move all deposits of funds belonging to the Plaintiffs to BRI Branch Serang at the request of the Plaintiffs and bank bjb Branch Serang also cuts deposit rates without permission and consent of the Plaintiffs Menyatakan Para Penggugat masih mempunyai saldo deposito dan bunga bank bilyet deposito yang masih tersimpan pada Perseroan Cabang Serang sebesar Rp 7.403.314.779,-. Memerintahkan kepada Perseroan Cabang Serang untuk segera mengirimkan, mengembalikan, dan membayar kepada Para Penggugat secara tunai saldo dana deposito dan hasil pemotongan uang bunga bank bilyet deposito tanpa izin dan tanpa persetujuan Para Penggugat yang jumlah seluruhnya sebesar Rp 7.403.314.779,-. Menghukum Perseroan Cabang Serang untuk membayar seluruh kerugian materiil dan moril sebesar Rp 42.403.314.779,-. Stating the Plaintiffs still have the balance of deposits and bank deposit rates are still stored at the Company Branch Serang of Rp7,403,314,779 Orders the Company Branch Serang to immediately, send, return, and pay the Plaintiffs in cash balance of deposit funds and bank cutting interest money deposit without permission and consent of the Plaintiffs the total amount of Rp7,403,314,779 Punishing the Company Branch Serang to pay all material and moral losses amounting to Rp42,403,314,779 PN Serang: Menolak gugatan Penggugat seluruhnya. PT Banten: Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Serang. PN Serang: Rejecting the claim of the Plaintiff as a whole. PT Banten: Affirms the ruling of PN Serang Update: Perkara tersebut sedang dalam pemeriksaan tingkat kasasi. The case is under examination at the level of the Supreme Couer appeal 5. No. 27 PDT.G2010 PN.SRG. No. 27 PDT.G2010 PN.SRG. Cabang Serang Tergugat II Branch Serang Defendant II H. Maman Rizal sebagai Penggugat H. Maman Rizal as Plaintiff Pokok perkara adalah perbuatan melawan hukum, dimana Tergugat II menyerahkan SHM No. 202Serang milik Penggugat yang dijadikan jaminan berdasarkan permohonan kredit kepada Tergugat I. The principal is a tort, in which Defendant II submitted SHM No. 202 Serang property pledged as collateral on the basis of Plaintiff’s loan to Defendant I Menyatakan Tergugat II telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan menyerahkan SHM No. 202Serang kepada Tergugat I tanpa seijin dari Penggugat. Menghukum Tergugat I dan II untuk membayar kerugian materiil sebesar Rp 10.500.000.000,- dan kerugian moril sebesar Rp 25.000.000.000,-. Stating Defendant II has commited acts against the law by submitting SHM No. 202 Serang to Defendant I without the Plaintiff’s consent. Punish Defendant I and II to pay material loss of Rp10,500,000,000,- and morale losses of Rp 25,000,000,000 ,- Pengadilan Negeri: Perkara tersebut telah mendapat putusan di tingkat Pengadilan Negeri dimana bank bjb dikalahkan, tetapi antara bank bjb dan Penggugat telah mengadakan perjanjian perdamaian, sehingga bank bjb mencabut banding. District Court: The case has received the decision in district court, where bank bjb lost, however, bank bjb and Plaintiff has entered into peace agreement, so bank bjb withdrew appeal Update: Pada tanggal 25 Agustus 2011, pihak Yanny Kusuma Gaow selaku pihak Pembanding dan Tergugat I mengajukan Memori Kasasi atas Putusan Pengadilan TInggi Banten Nomor 55PDT2011 PT.BTN tanggal 02 Agustus 2011, atas update perkara tersebut pihak bank bjb selaku Tergugat II yang sebelumnya telah melakukan kesepakatan perdamaian dengan pihak Penggugat akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan pihak konsultan hukum bank bjb terkait langkah-langkah hukum apa yang akan ditempuh bank bjb. Update: On 25Agustus 2011, the Yanny Kusuma Gaowparty, acting as Comparative party and Defendant I filed a Cassation Memory on Banten High Court Decision No. 55 PDT2011 PT.BTN dated August 2, 2011, for the update of the case, bjb bank as Defendant II which previously have made a peace agreement with the Plaintiff will first coordinate with bank bjb’s legal counsel relating to the legal steps that will be taken by bank bjb. 6. No. 12Pdt. Bth2008 PN.Tsm, tanggal 1 Desember 2008 jo. No. 20 PdtBth2010 PN.TSM. No. 12 Pdt.. Bth2008PN.Tsm dated December 1, 2008 jo. No. 20PdtBth2010 PN.TSM Cabang Tasikmalaya Terbantah II Branch Tasikmalaya Refutee II Adang Rusmana dkk sebagai Para Pembantah Adang Rusmana et al as Contenders Pokok perkara adalah bantahan atas rencana pelelangan atas aset Para Pembantah yaitu SHM No. 642Desa Parakannyasag dan SHM No. 883Desa Parakannyasag. The principal case is the denial of the plan to auction the assets of the Contenders SHM No. 642 Desa Parakansayang and SHM No. 883 Desa Parakansayang Menyatakan SHM No. 642Desa Parakannyasag dan SHM No. 883Desa Parakannyasag tidak termasuk sebagai jaminan hutang Terbantah III, IV dan V kepada Terbantah II. Stating SHM No. 642 Desa Parakansayang and SHM No. 883 Desa Parakansayang not included as collateral for loans refutee III, IV, and V to the refutee II PN Tasikmalaya: Menolak bantahan Para Pembantah. PN Tasikmalaya rejects the rebuttal of the Contenders. Catatan: Para Pembantah mengajukan banding, setelah sebelumnya di tingkat Pengadilan Negeri bank bjb dimenangkan. Update: Banding yang diajukan oleh Para Pembantah dikalahkan oleh Pengadilan Tinggi Jawa Barat, kemudian info terakhir Para Pembantah mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Relaas Kasasi belum diterima oleh pihak bank bjb selaku Terbantah II. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 277 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ No. No. Perkara Case Number Posisi Perseroan bank bjb position Pihak Lawan Counter Party Materi Perkara Case Matter PokokNilai฀Gugatan Cause of Action Pokok Putusan Ruling Status Perkara Status 7. No. 32 Pdt.G2010 PN.BB, tanggal 15 Juli 2010. No. 32 Pdt.G2010PN.BB dated July 15, 2010. Cabang Cimahi Turut Tergugat VI. Branch Cimahi Co Defendant VI. Jhonson Gultom dkk sebagai Para Penggugat. Jhonson Gultom et al as Plaintiffs. Pokok perkara adalah gugatan perbuatan melawan hukum karena peralihan hak milik atas tanah karena warisan terhadap 2 bidang tanah SHM No. 134Cibabat dan SHM No. 1133Cibatat keduanya atas nama Marausin Gultom tanpa sepengetahuan dan persetujuan dari Para Penggugat. The principal case is a tort claim for transfer of property in land as a legacy of SHM No. 134 Cibabat and SHM No. 1133 Cibabat both on behalf of Marausin Gultom without the knowledge and consent of the Plaintiff. Menyatakan Para Tergugat dan Para Turut Tergugat telah melakukan perbuatan melanggar hukum yang menimbulkan kerugian terhadap Para Penggugat. Stating that the Defendants and Co Defendants have commited acts against the law incurring losses to the Plaintiff. PN Bale Bandung: Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya. PN Bale Bandung: Rejecting the claim of the Plaintiff as a whole. Update: Perkara tersebut masih dalam proses Banding. The case is still in the appeal process. 8. No. 42 Pdt.G2010 Pn.Srg, tanggal 4 November 2010. No. 42 Pdt.G2010 Pn.Srg dated November 4, 2010. Cabang Serang Turut Tergugat XII. Branch Serang Co Defendant XII. Novita Dewi sebagai Penggugat. Novita Dewi as Plaintiff. Pokok perkara adalah gugatan perbuatan melawan hukum dimana ada sengketa hak warisan antara Penggugat dan Tergugat dimana ikut ditariknya bank bjb dikarenakan pihak Penggugat ingin mengetahui ada tidaknya simpanan dari pewaris, Tergugat I dan Tergugat II di bank bjb. The principal case is a tort action where there is a dispute over inheritance rights between Plaintiff and Defendant which involved bank bjb because the Plaintiff wanted to determine if there is deposit of the heir, Defendant I and Defendant II in bank bjb. Menetapkan pembagian warisan secara berimbang. Menyatakan turut tergugat untuk tunduk patuh terhadap isi putusan. Establish a balance division of the inheritance. Stating the Co Defendants to submit to the decision. Proses di PN Serang. Process at PN Serang. Proses di PN Serang. Process at PN Serang 9. No. 58 PdtG2011 PN.BDG, tanggal 7 Februari 2011. 58PdtG2011 PN.BDG dated February 7, 2011. PT Bank Jabar Banten bank bjb selaku Tergugat IV. bank bjb as Defendant IV. Ny. Yeany selaku Penggugat Ny. Yeany as Plaintiff Rudi R. Sutantra Tergugat I adalah Komisaris sekaligus pemilik jaminan berupa tanah dan rumah SHGB Nomor 110Desa Cigugur Girang atas fasilitas kredit atas nama PT Anugrah Karya Lestari Baru di bank bjb Cabang Soreang dengan plafon kredit sebesar Rp 2.500.000.000,- dua miliar lima ratus juta Rupiah, yang saat ini atas kredit tersebut dalam kondisi Penghapusan Hutang PH. Pada saat kredit tersebut menjadi macet, bank bjb Cabang Soreang pernah dimintai keterangan sebagai saksi atas kasus dugaan tindak pidana penipuan dan penggelapan atas pengaduan Lie Andri Lukito Alung suami Yenny selaku pemilik awal jaminan tersebut diatas. Rudi R. Sutantra Defendant I is the Commissioner and owner of the collateral such as land and house SHGB number 110Desa Cigugur Girang for the credit facility on behalf of PT Anugrah Karya Lestari Baru in bank bjb branch Soreang with a credit limit of Rp2,500,000,000, - two billion five hundred million Rupiah, which is currently on loan under Debt Elimination PH. At the time the loan becomes bad, bank bjb branch Soreang was questioned as a witness on a case of alleged fraud and embezzlement, reported by Andri Lie Lukito Alung Yenny’s husband as the original owner of the above warranty. Menuntut untuk dinyatakan batal demi hukum, atas keseluruhan penandatanganan akta-akta tersebut dibawah ini: Menuntut Tergugat I sampai dengan V dihukum untuk membayar uang paksa sebesar Rp 1.000.000,- per hari keterlambatan, jika Tergugat I sampai dengan V lalai dan tidak segera menyerahkan objek sengketa kepada Penggugat terhitung sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap sampai dengan Tergugat I sampai dengan V menyerahkan Sertifikat tersebut objek sengketa pada Penggugat; Dst. Demand for null and void declaration, on the whole the signing of the deeds mentioned below:: Demanded Defendant I through V sentenced to pay a forced Rp 1.000.000, - per day of delay, if Defendant I to V is negligent and did not immediately hand over the disputed object to the plaintiff as of the decision has the force of law until Defendant I through V to hand over the Certificates the object of dispute to the plaintiff; and so on PN Bandung: Pada tingkat I Pertama, gugat Para Penggugat tidak dikabulkan bank bjb dimenangkan. PN Bandung: Rejecting the claim of the Plaintiff at level 1 First bank bjb prevailed. Update: Para Penggugat melakukan upaya hukum banding. Update: Plaintiffs are trying to condut an appeal 10. No. 4Pdt. Plw2011PN.IM, tanggal 25 Februari 2011. No. 4Pdt. Plw2011PN.IM dated February 25, 2011. Cabang Indramayu Terlawan II. Branch Indramayu Defendant II. Farikhah Bt H. Muhammad Satibi selaku Pelawan Farikhah Bt H. Muhammad Satibi as Plaintiff Pokok perkara adalah menunda eksekusi atas perkara perebutan hak milik atas SHM yang telah dilakukan lelang atas perkara sebelumnya. The principal case is delaying the execution of the seizure of property case on SHM that has been auctioned for previous case Membatalkan risalah lelang tanggal 6 September 1995 nomor 1591995-96 dan tanggal 18 Oktober nomor 1901995-96. Mengembalikan SHM yang telah dilakukan lelang tersebut kepada Pelawan. Cancel the Minutes of the auction dated September 6,1995 number 1591995- 96 and dated October 18 number 1901995-96. Return the SHM which has been auctioned to the Plaintiff Masih proses di PN Indramayu. Still on process at PN Indramayu. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 278 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ No. No. Perkara Case Number Posisi Perseroan bank bjb position Pihak Lawan Counter Party Materi Perkara Case Matter PokokNilai฀Gugatan Cause of Action Pokok Putusan Ruling Status Perkara Status 11. No. 447 Pdt.G2011 PN.JKT.SEL, tanggal 17 Agustus 2011. No. 447 Pdt.G2011 PN.JKT.SEL dated August 17, 2011. Cabang Tangerang. Branch Tangerang. Ny. Siva Umar selaku Pelawan. Mrs. Siva Umar as Plaintiff. Pokok perkara adalah penolakan eksekusi terhadap SHM yang diagunkan di bank bjb oleh penjamin. The principal case is the denial of the execution of the SHM used as collateral at bank bjb by guarantor Menyatakan Sertifikat Hak Tanggungan no 58502008 tanggal 1 Desember 2008 jo. APHT no 4662008 tanggal 27 Oktober Cacat Hukum dan Batal Demi Hukum. Menyatakan status jaminan atas tanah dan bangunan SHM 404 tanggal 22 Mei 1996 menjadi hapus atau gugur, dan dikeluarkan dari daftar jaminan kredit bank bjb. Stating Mortgage Certificate no 58502008 dated December 1, 2008 jo. APHT No. 4662008 dated October 27 as a defective verdict and null and void. Stating the status of the collateral on land and buildings SHM 404 dated May 22, 1996 to be removed or disqualified, and removed from the list of credit guarantees of bank bjb. Masih proses di PN Jakarta Selatan. Still on process at PN Jakarta Selatan. 12. No. 23 PDT.G2011 PN.Grt, tanggal 11 Oktober 2011. No. 23 PDT.G2011 PN.Grt dated October 11, 2011. bank bjb Cabang Garut selaku Tergugat I. Branch Garut as Defendant I. Debitur Asep Hary selaku Penggugat I. Debtor Asep Hary as Plaintiff I Jubaedah as Plaintiff II. - Pada bulan Januari 2011 bunga untuk bulan Januari 2011 sudah mulai tidak masuk, dari bulan sebelumnya bunga dibayar sering lewat jatuh tempo dan pembayaran hanya bunga saja sedangkan pokok tidak pernah masuk sedikit pun. - Pada 3 Januari 2011 pihak bank bjb Cabang Garut memberikan Surat Peringatan kepada Sdr. Asep Hary untuk menyelesaikan kewajiban kredit. - Pada bulan Februari 2011 Supervisi Kantor Pusat memanggil Asep Hary untuk meminta kejelasan atas kreditnya. - Pada 25 Maret 2011 kredit atas nama Asep Hary sudah habis jangka waktunya, tetapi tidak ada realisasinya. - Kemudian pada 29 Juli 2011 bank bjb mengajukan Lelang Hak Tanggungan kepada KPKNL Tasikmalaya, dimana semua prosedur maupun administrasi sudah diserahkan kepada KPKNL Tasikmalaya serta pengumuman Lelang Hak Tanggungan sudah diumumkan di media cetak maupun di selebaran. - In January 2011 the interest for the month of January 2011 was not paid, from the previous months, interest is paid past due, and payment in interest-only while the principal is never put in at all. - On January 3, 2011, bank bjb Branch Garut deliver Warning Letter to Mr. Asep Hary to complete the loan obligation - In February 2011 Main Office Supervisr ask Mr Asep Hary to come for the clarity of the credit. - On March 25, 2011 loans on the name of Asep Hary has been overdue, but there is no realization - On July 29, 2011 bank bjb filed a Mortgage Auction to KPKNL Tasikmalaya, where all the procedures and the administration was handed over to KPKNL Tasikmalaya and Mortgage Auction announcement was published in print or on the flyer. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 279 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ No. No. Perkara Case Number Posisi Perseroan bank bjb position Pihak Lawan Counter Party Materi Perkara Case Matter PokokNilai฀Gugatan Cause of Action Pokok Putusan Ruling Status Perkara Status Jubaedah selaku Penggugat II Jubaedah as Plaintiff II - Dan pada 13 Oktober 2011, pihak KPKNL melaksanakan eksekusi Lelang Hak Tanggungan atas nama Asep Hary, karena peminat tidak ada dan penawaran pun tidak ada yang datang maka Lelang Hak Tanggungan tetap berjalan tetapi dengan catatan tidak ada yang berminat untuk membeli. - Maka selanjutnya pada 11 Oktober 2011 menyikapi Lelang Hak Tanggungan yang akan dilaksanakan pada 13 Oktober 2011 tersebut diatas, pihak Pengggugat melakukan gugatan perdata kepada Para Tergugat melalui Pengadilan Negeri Garut. - On October 13, 2011, KPKNL conducted the execution of Mortgage Auction on behalf of Asep Hary, because there is no interest and no offers come the Mortgage Auction, it kept running but with a record of no interest to buy. - Then on October 11, 2011 addressing the Mortgage Auction to be held on October 13, 2011 mentioned above, the Plaintiffs perform a civil suit to the Defendants by tPengadilan Negeri Garut Pihak Penggugat melakukan gugatan perdata pembatalan lelang kepada Para Tergugat melalui Pengadilan Negeri Garut dengan pokok gugatan sebagai berikut: 1. Mengabulkan Gugatan dari Penggugat I dan Penggugat II untuk seluruhnya. 2. Menyatakan Penggugat I dan Penggugat II adalah Para Pembantah yang benar. 3. Memutuskan memberikan kesempatan kepada Penggugat I dan Penggugat II sampai dengan bulan Agustus 2012, untuk menjual sendiri objek jaminan tersebut dengan harga yang wajar. 4. Memutuskan besarnya kewajiban Penggugat I dan Penggugat II sebesar Rp 1.000.000.000,- satu miiar Rupiah yang harus dibayarkan kepada Tergugat I bank bjb. 5. Memerintahkan kepada Tergugat I untuk melakukan roya atas sertifikat Hak Guna Bangunan Milik dari Penggugat I dan Penggugat II kepada instansi yang berwenang. 6. Menentukan biaya perkara sesuai dengan hukum. The subject of a lawsuit as follows: 1. Grant the claim of Plaintiffs I and II in its entirety. 2. States that Plaintiffs I and II are correct disputer 3. Decides to give Plaintiffs I and II until the Month of August 2012 to sell its own object of guarantee at a fair price. 4. Decide the amount that Plaintiffs I and II must pay is in the amount of Rp1,000,000,000,- one million rupiah which must be paid to Defendant I bank bjb 5. Ordered Defendant I to perform roya on Building Exploitation Permit of Plaintiffs I and II to the relevant authorities. 6. Determine the legal fees in accordance with the law Masih proses di PN Garut Still on process at PN Garur 13. Perkara Kepailitan PT Istaka Karya. Perkara Kepailitan PT Istaka Karya Selaku Kreditur atas Debitur yang dipailitkan. As a Creditor on the Debtor declared bankrupt. PT Istaka Karya selaku Debitur yang dipailitkan. PT Istaka Karya as Debtor declared bankrupt. - PT Istaka Karya Persero Debitur adalah Debitur bank bjb Cabang KCK Jakarta. - Selain bank bjb, Debitur juga memiliki kreditur lain diantaranya adalah PT JAIC Indonesia sebesar kurang lebih US 7,645 informasi berdasarkan Koran Bisnis Indonesia tertanggal 4 Mei 2011. - Saat ini, Debitur telah diputus pailit oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia MARI berdasarkan surat keputusannya nomor 124KPDT. SUS2011 tertanggal 22 Maret 2011 atas permohonan pailit PT JAIC Indonesia sebagai salah satu kreditur. Permohonan pailit tersebut diajukan disebabkan karena Debitur tidak dapat memenuhi kewajiban atas tagihan Promissory Note yang diterbitkannya. - PT Istaka Karya Persero Debtor is a Debtor of bank bjb Branch KCK Jakarta. - In addition to bjb bank, the Debtor also has other creditors, including the PT JAIC Indonesia, amounting to approximately US7,645 information based on the newspaper Bisnis Indonesia dated May 4, 2011. - Currently, the Debtor has been declared bankrupt by the Supreme Court of the Republic of Indonesia MARI based on the decision letter number 124KPDT.SUS2011 dated March 22, 2011 on bankruptcy petition by PT JAIC Indonesia as one of the creditors. Bankruptcy petition was filed because the debtor can not meet obligations to the Promissory Note that has been issued. 1. Dampak dari kepaiitan bagi bank bjb, yaitu dalam hal ini adalah tidak dapat dilunasinya kewajiban Debitur kepada bank bjb, Baki Debet: Rp 42.713.540.170,- per 4 Mei 2011. 2. Menurunnya kolektibilitas kredit sehingga berdampak pada meningkatkan NPL serta tuntutan klaim dari pihak pemberi kerja atas Garansi Bank yang diterbitkan. 1. The impact of bankruptcy for bans bjb, is that in this case bank bjb is not able to redeem the obligations of Debtor to bank bjb, Debit Tray: Rp 42,713,540,170,- as of May 4, 2011. 2. The decline in loan collectibility which impacted on the increase in NPLs and the demands of the employer claims to the Bank Guarantee issued. Belum ada. Not yet existed. Masih dalam proses mediasi antara para pihak yang terkait berperkara. Still in the process of mediation between the parties concerned disputing parties. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 280 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ No. No. Perkara Case Number Posisi Perseroan bank bjb position Pihak Lawan Counter Party Materi Perkara Case Matter PokokNilai฀Gugatan Cause of Action Pokok Putusan Ruling Status Perkara Status 14. Perkara Kepailitan PT Triduta. Perkara Kepailitan PT Triduta. Selaku Kreditur atas Debitur yang dipailitkan As a Creditor on the Debtor declared bankrupts. PT Triduta selaku Debitur yang dipailitkan. PT Triduta as Debtor declared bankrupt. - Bahwa saat ini terhadap Debitur bank bjb Kantor Cabang Tamansari atas nama PT Tri Duta Debitur, telah dinyatakan pailit atas permohonan pailit RD. Tri Yuliantoro sebagai salah satu kreditur Pemohon Pailit. - Permohonan pailit tersebut diajukan disebabkan karena PT Tri Duta Debitur tidak dapat memenuhi kewajiban utangnya kepada Pemohon Pailit, yang kemudian berdasarkan Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor: 59PAILIT2011PN.NIAGA. JKT.PST tanggal 3 Oktober 2011 dan Penetapan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor: 01HPX2011-59PAILIT2011 PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 6 Oktober 2011. That currently, on the Debtor of bank bjb Branch Tamansari on behalf of Tri PT Duta Debtor, has been declared bankrupt due to the bancruptcy petition request by RD. Tri Yuliantoro as one of the creditor bankruptcy petitioner. - Bankruptcy petition was filed because the Tri PT Duta debtor can not meet its debt obligations to the Bankruptcy Petitioner, which was then based on the Decision of the Commercial Court Central Jakarta District Court Number: 59PAILIT2011PN.NIAGA. JKT.PST dated October 3 2011 and Determination of the Commercial Court to the Central Jakarta District Court No.: 01HPX2011-59 PAILIT2011PN.NIAGA.JKT.PST dated October 6, 2011. 1. Dampak dari kepailitan bagi bank bjb, yaitu dalam hal ini adalah tidak dapat dilunasi kewajiban kredit Debitur kepada bank bjb, Baki Debet: Rp 9.946.016.190,- per 11 Oktober 2011. 2. Menurunnya kolektibilitas kredit sehingga berdampak pada meningkatkan NPL serta tuntutan klaim dair pihak pemberi kerja atas Garansi Bank yang diterbitkan. 1. The impact of bankruptcy for bans bjb, is that in this case bank bjb is not able to redeem the obligations of Debtor to bank bjb, Debit Tray: Rp9,946,016,190,- as of 11 Oktober 2011. 2. The decline in loan collectibility which impacted on the increase in NPLs and the demands of the employer claims to the Bank Guarantee issued. Belum ada. Not yet existed. Masih dalam proses mediasi antara para pihak yang terkait berperkara. Still in the process of mediation between the parties concerned disputing parties. Etika Bisnis dan Budaya Perusahaan Dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi bank bjb menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia, Perseroan telah melakukan beberapa perubahan, salah satunya perubahan budaya perusahaan. Budaya perusahaan tersebut mencerminkan semangat bank bjb dalam menghadapi persaingan perbankan yang semakin ketat dan dinamis. Nilai-nilai budaya perusahaan yang telah dirumuskan yaitu GO SPIRIT merupakan perwujudan dari Service Excellence, Profesionalism, Integrity, Respect, Intelligence, Trust yang dijabarkan dalam 14 perilaku utama. G O S P I R I T Panduan untuk pelaksanaan budaya perusahaan ini telah tersusun dalam pedoman budaya perusahaan bank bjb. bank bjb telah melakukan beberapa langkah sebagai upaya sosialisasi nilai-nilai perusahaan yang berada di bawah koordinasi Divisi Change Management Office. Proses sosialisasi tersebut dibantu pula oleh Change Leaders dan Change Agents yang telah ditunjuk di seluruh unit kerja Business Ethics and Corporate Culture In order to support the achievement of the vision and mission of bank bjb to become the largest 10 banks and good performing bank in Indonesia, the Company has made several changes, one of the change is in corporate culture. The corporate culture reflects the spirit of bank bjb in the face of a tighter and more dynamic banking competition. The company values that has been formulated is the GO SPIRIT, which is the embodiment of the Service Excellence, Professionalism, Integrity, Respect, Intelligence, Trust defined in 14 primary behaviour. G O S P I R I T Guidelines for the implementation of this corporate culture has been arranged in the guidelines of bank bjb. bank bjb has taken several steps in an effort to socialize values that are under the coordination of Change Management Office Division. Socialization process is also assisted by Change Leaders and Change Agents who have Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 281 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ untuk dapat mensosialisasikan perubahan budaya kepada unit kerjanya masing-masing. Program-program yang telah dilaksanakan oleh Divisi Change Management Office antara lain: •฀ Pembentukan฀ tim฀ internalisasi฀ budaya฀ yang฀ terdiri฀ dari change sponsors, change leaders, change agents, dan change targets, serta Divisi Change Management Office sebagai Divisi yang bertanggung jawab dalam proses internalisasi budaya secara keseluruhan. •฀ Training dan sosialisasi kepada Change Leaders dan Change Agents. •฀ Pencetakan฀media฀sosialisasi฀berupa฀x-banner, sign wall, buku saku, buku pedoman, PIN dan Kartu Hologram. •฀ Program฀pembahasan฀ketentuan฀perusahaan฀termasuk฀ tentang budaya perusahaan di seluruh unit kerja secara periodik, minimal 1 satu bulan sekali. •฀ Survei฀ budaya฀ perusahaan฀ untuk฀ mengetahui฀ dan฀ mengevaluasi tingkat pengetahuan, pemahaman, persepsi kepentingan dan keyakinan para pegawai terhadap proses transformasi organisasi dan budaya perusahaan. Agar nilai-nilai perusahaan tersebut dapat di implementasikan oleh seluruh jajaran organisasi bank bjb dalam setiap aktivitas sehari-hari, maka dilakukan upaya internalisasi nilai-nilai melalui program-program antara lain: •฀ Training lanjutan bagi change agents dan change leaders. •฀ Workshop Cristalizing Concept reformulasi strategi transformasi bank bjb. •฀ Mendorong฀setiap฀unit฀kerja฀untuk฀memiliki฀program฀ budaya. •฀ Mengintegrasikan฀nilai-nilai฀budaya฀dalam฀HR฀system. Proses perubahan budaya bukanlah suatu hal yang mudah, namun dengan adanya komitmen yang kuat dari seluruh jajaran organisasi bank bjb terutama top management, maka bank bjb optimis dapat melakukan transformasi dan mencapai visi dan misinya. WHISTLE BLOWING SYSTEM Dalam menjaga komitmen bank bjb terhadap implementasi tata kelola perusahaan yang baik, di tahun 2011 telah diterbitkan Surat Keputusan Direksi PT Bank been appointed in all work units to be able to disseminate a cultural change to each work unit. The programs have been implemented by the Change Management Office Division include: •฀ Formation฀of฀cultural฀internalization฀team฀consisting฀of฀ change sponsors, change leaders, change agents and change targets, as well as the Change Management Office Division as a division responsible in the process of culture internalization as a whole. •฀ Training฀ and฀ socialization฀ to฀ Change฀ Leaders฀ and฀ Change Agents. •฀ Printing฀socialization฀media฀such฀as฀x-banner,฀sign฀wall,฀ pocket books, manuals, PIN and Hologram Card . •฀ Discussion฀programs฀on฀company฀provisions฀including฀ on corporate culture in all work units periodically, at least once per month. •฀ Corporate฀ culture฀ surveys฀ to฀ determine฀ and฀ evaluate฀ the level of knowledge, understanding, perception and belief in the interests of the employees on the company’s organizational and cultural transformation. To enable the company’s values to be implemented by all levels of the organization of bank bjb in every activities of daily living, efforts to internalize the values was conducted through programs such as: •฀ Advanced฀ Training฀ for฀ change฀ agents฀ and฀ change฀ leaders. •฀ Workshop฀Cristalizing฀Concept฀bank฀bjb transformation strategy reformulation •฀ Encourage฀each฀work฀units฀to฀have฀a฀culture฀program. •฀ Integrate฀the฀culture฀values฀in฀the฀HR฀system The process of cultural change is not easy, but with a strong commitment from all levels of the organization, especially the top management of bank bjb, bank bjb is optimistic to make the transformation and achieve its vision and mission. WHISTLE BLOWING SYSTEM In keeping with bank bjb’s commitment to the implementation of good corporate governance, in the year 2011 Board of Directors of PT Bank Pembangunan Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 282 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Nomor 257SKDIR-KH2011 tanggal 20 April 2011 tentang Pedoman Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. Pedoman Pengendalian Gratifikasi ini bertujuan untuk memberikan arah dan acuan bagi seluruh insan bank bjb yang berkenaan dengan penerimaan, pemberian, dan permintaan gratifikasi di lingkungan bank bjb agar sesuai dengan asas Good Corporate Governance, sehingga dapat mendorong terlaksananya etika bisnis yang tinggi dan mencegah timbulnya benturan kepentingan, kecurangan, serta penyimpangan perilaku lainnya. Keseriusan Perseroan terkait dengan pengendalian gratifikasi ini dipertegas dengan adanya kesepakatan kerja sama antara Manajemen dengan Komisi Pemberantasan Korupsi KPK dalam rangka penerapan Program Pengendalian Gratifikasi dan perluasan wajib lapor LHKPN. Dengan demikian, bank bjb merupakan bank pembangunan daerah pertama yang melakukan kesepakatan kerja sama dengan KPK terkait pengendalian gratifikasi. Selain itu, pada waktu yang sama bank bjb juga menerbitkan Surat Keputusan Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Nomor 261SK DIR-KH2011 tanggal 20 April 2011 tentang Tata Kerja Pelaporan Pelanggaran whistleblowing di Lingkungan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. Penerbitan pedoman tentang whistleblowing ini dimaksudkan sebagai acuan dalam tata cara pengelolaan penanganan pengaduanpenyingkapan bagi Dewan Komisaris, Direksi, Pegawai serta pihak yang berkepentingan dalam berhubungan dengan Bank, agar setiap laporan yang dikirimkan terjaga kerahasiaannya dan kasus yang dilaporkan dapat dipertanggungjawabkan serta dapat ditindaklanjuti. Dalam upaya untuk meningkatkan peran serta aktif para pelapor whistleblower dalam mengungkapkan mengadukan tindakan pelanggaran yang dilakukan para Direksi, Komisaris dan Pegawai maka bank bjb telah membentuk Sistem Pengaduan Pelanggaran whistleblowing systemWBS bank bjb. Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Decree Number 257 SKDIR-KH2011 dated 20 April 2011 on Guidelines for Environmental Control of Gratification in PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk environment has been issued . Gratification Control Guidelines is intended to provide direction and guidance for all beings of bank bjb with respect to acceptance, delivery, and demand for gratification in bank bjb to fit the principles of Good Corporate Governance to encourage the implementation of high business ethics and conflicts of interest, fraud, and other behavioural aberrations. The seriousness of the Company in relation to the control of graft was reinforced with the agreement of cooperation between the Management and the Corruption Eradication Commission KPK in the framework of the implementation of Gratification Control Program and expansion of LHKPN mandatory report. Thus, bank bjb is the first regional development bank to conduct a cooperative agreement with KPK related to graft control. In addition, at the same time bank bjb also issued Board of Directors of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Decree Number 261SKDIR-KH2011 dated 20 April 2011 on Procedures for Reporting Violations of Employment Whistle Blowing in PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. Publishing the guidelines on whistle blowing is intended as a reference in the procedures of complaintdisclosure management handling to the Board of Commissioners, Directors, Employees and interested parties in their dealings with the Bank, so that each report submitted is kept confidential and reported cases may be accounted for as well as actionable. In the effort to increase the active participation of the informer whistle blower in disclosingreport violations committed by the Board of Directors, Commissioners and Employees, bank bjb has established bank bjb Violation Complaint System Whistle Blowing System WBS. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 283 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Sistem pengaduan pelanggaran WBS bank bjb adalah sistem pengelolaan pengaduan tindakan pelanggaran atau perbuatan melawan hukum, perbuatan yang tidak sesuai prinsip etika tidak bermoral, atau perbuatan lain yang merugikan Bank yang bersifat independen dan rahasia. Dalam aturan sistem pengaduan pelanggaran WBS bank bjb pengungkapan pelaporan pelanggaran dan identitas pelapor dirahasiahkan melalui media WBS, serta pelapor diberikan perlindungan. Media saluran pengaduan pelanggaran WBS bank bjb yaitu melalui: - TeleponFax : 022 4211161 - SMS : 0811 2255 909 - Email : pengaduan_upgbankbjb.co.id upg_bjbyahoo.co.id - Surat : Unit Pengendalian Gratifikasi PO.BOX 1355 Bandung 40111 Lingkup pengaduan pelanggaran pada whistleblowing bank bjb meliputi tindakan korupsi, suap, gratifikasi yang dianggap suap, benturan kepentingan, pencurian, kecurangan, pelanggaran pedoman etika perusahaan, dan perbuatan yang menimbulkan kerugian Bank. Laporan pengaduan pelanggaran yang diterima sampai dengan Desember 2011 yaitu sebanyak 1 satu laporan terkait gratifikasi dengan tindak lanjut tidak dapat dilaksanakan karena kebenaran pelaporan tidak dapat diklarifikasi kepada pelapor dan sebanyak 2 dua laporan terkait keluhan pelayanan nasabah dengan tindak lanjut laporan dilaksanakan oleh Divisi Corporate Secretary dan Divisi Jaringan Pengembangan Layanan. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait Transaksi kepada Pihak yang Terafiliasi Penyediaan dana kepada pihak terkait related party dan penyediaan dana besar large exposure, posisi pada akhir tahun 2011 adalah sebagai berikut: No. Penyediaan Dana JumlahTotal Provision of Fund Debitur Debtor Nominal JutaanMillion฀฀ Rupiah 1. Kepada pihak terkait 21 39,484 To related parties 2. Kepada debitur Inti Core to the debtor a. Individu 50 2,461,701 a. Personal b. Grup - - b. Group WBS of bank bjb is a complaint management system for violation or unlawful act, an act not in conformity with ethical immoral, or other acts detrimental to the Bank, which are independent and confidential. In the rules of WBS of bank bjb, the disclosure and reporting of violations and the reporting identity through the WBS is kept secret, the informer is also given protection. Report of violations media channels WBS of bank bjb are through: - PhoneFax : 022 4211161 - SMS : 0811 2255 909 - Email : pengaduan_upgbankbjb.co.id upg_bjbyahoo.co.id - Mail : Unit Pengendalian Gratifikasi PO.BOX 1355 Bandung 40111 The scope of the whistle blowing reporting of bank bjb include corruption, bribery, gratuity which is considered bribery, conflict of interest, theft, fraud, breach of corporate ethics guidelines, and actions that lead to Bank losses. Report complaints received up to December 2011 is as many as 1 one report related to gratification, the follow- up can not be implemented because the truth can not be clarified to the complainant and as many as 2 two reports of complaints related to customer service with follow-up reports conducted by the Division of Corporate Secretary and Network Services Development Division. Provision of Fund to Related Party Transaction with Affiliated Party Provision of funds to related party and the provision of large funds large exposure, the position at the end of 2011 are as follows: Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 284 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Pernyataan Kepatuhan Laporan Keuangan terhadap IFRS Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan SAK di Indonesia yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Laporan keuangan konsolidasian juga disusun sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam dan LK No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terlampir dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP.06PM2000 tanggal 13 Maret 2000 dan surat keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP 5541322010 tanggal 30 Desember 2010 serta Surat Edaran Bapepam dan LK No. SE- 02BL2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum, Minyak dan Gas Bumi, dan Perbankan”. Laporan keuangan entitas anak disajikan sesuai dengan PSAK No. 101, “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK No. 102, “Akuntansi Murabahah”, PSAK No. 103, “Akuntansi Salam”, PSAK No. 104, “Akuntansi Istishna”, PSAK No. 105, “Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. 106, “Akuntansi Musyarakah”, dan PSAK No. 107, “Akuntansi Ijarah”, menggantikan PSAK No. 59 tentang “Akuntansi Perbankan Syariah” yang berhubungan dengan pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan terhadap topiktopik tersebut dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia “PAPSI” yang diterbitkan atas kerjasama IAI dengan Bank Indonesia. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank Transparansi kondisi keuangan dan non-keuangan Bank telah disampaikan kepada publik melalui media cetak, media elektronik, dan media lainnya. Sementara untuk pengelolaan pengaduan nasabah telah dikelola dengan menyediakan sarana pengaduan melalui bjb Call 14049, dan Counter. Statement of Compliance on Financial Statements to IFRS The consolidated financial statements for the years ended December 31, 2011 and 2010 were prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards SFAS issued by the Indonesian Institute of Accountants. The consolidated financial statements have been also prepared in accordance with Indonesian Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency Bapepam and LK Regulation No. VIII.G.7 regarding “Financial Statements Presentation Guidelines” included in the Appendix of the Decision of the Chairman of Bapepam and LK No KEP.06 PM2000 dated March 13, 2000, The Decision Letter of Chairman of Bapepam dan LK No. KEP 5541322010 dated December 30, 2010 and Circular Letter No. SE-02 BL2008 dated January 31, 2008 regarding “Guidelines on Financial Statements Presentations and Disclosures for issuers or Public Companies in General Mining, Oil and Gas, and Banking Industry”. The financial statements of the subsidiary have been prepared in conformity with PSAK No. 101, “Sharia Financial Statements Presentation”, PSAK No. 102, “Accounting for Murabahah”, PSAK No. 103, “Accounting for Salam”, PSAK No. 104, “Accounting for Istishna”, PSAK No. 105, “Accounting for Mudharabah”, PSAK No. 106, “Accounting for Musyarakah” and PSAK No. 107, “Accounting for Ijarah” which superseded PSAK No. 59, “Accounting for Sharia Banks”, in relation to the recognition, measurement, presentation and disclosure for the above-mentioned topics and the Accounting Guidelines for Indonesian Syariah Banks “PAPSI” issued by Bank Indonesia in cooperation with IAI. Transparency of Finance and Non Finance Condition of The Bank Transparency of financial and non-financial conditions of the bank was presented to the public through print media, electronic media, and other media. While for the management of customer complaints has been managed by providing a means of complaints through bjb Call 14049, and Counter. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 285 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Shares Buy Back dan Buy Back Obligasi Bank Pada tahun 2011, Bank tidak melakukan transaksi buy back atas saham, karena Bank belum melaksanakan penjualan saham ke publik. Bank juga tidak melakukan kegiatan buy back atas obligasi yang telah diterbitkan. Corporate Governance Assessment Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 912DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, Bank wajib melakukan penilaian self assessment atas pelaksanaan Good Corporate Governance. Sehubungan dengan hal tersebut, bank bjb telah melakukan self assessment GCG, dengan kesimpulan sebagai berikut: a. Nilai Komposit dan Predikat Komposit Berdasarkan hasil penilaian terhadap 11 sebelas faktor Penilaian Pelaksanaan Good Corporate Governance, diperoleh Nilai Komposit Hasil Akhir Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance untuk periode tahun 2011 adalah sebesar 1,502 dengan Predikat Komposit “Baik”. b. Peringkat masing-masing faktor Dari hasil self assessment yang dilakukan terhadap kriteriaindikator per faktor penilaian sesuai kertas kerja, diperoleh peringkat per faktor penilaian sebagai berikut: No. Faktor Peringkat Rating Factor 1 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 1 Implementation of the Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners 2 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 1 Implementation of the Duties and Responsibilities of the Board of Directors 3 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite

1.42 Completeness and Implementation of Committee’s Roles

4 Penanganan Benturan Kepentingan 2 Conflict of Interest Handling 5 Penerapan Fungsi Kepatuhan

1.45 Implementation of Compliance Function

6 Penerapan Fungsi Audit Intern

1.71 Implementation of Internal Audit Function

7 Penerapan Fungsi Audit Ekstern 1 Implementation of External Audit Function Bank’s Shares Buy Back and Bond Buy Back In 2011, the Bank does not conduct transactions on the buy back of shares, because the Bank has not implemented the sale of shares to the public. Bank also did not conduct a buy back of bonds that have been issued. Corporate Governance Assessment Based on Bank Indonesia Regulation No. 84PBI2006 dated January 30, 2006, as amended by Bank Indonesia Regulation No. 814PBI2006 dated October 5, 2006 and Circular Letter of Bank Indonesia No. 912DPNP dated May 30, 2007 on the Implementation of Good Corporate Governance for Banks, the Bank shall make an assessment self assessment for the implementation of Good Corporate Governance. In this regard, bank bjb has done the self-assessment of GCG, with the following conclusion: a. Composite Value and Composite Predicate Based on the assessment of 11 eleven factors of Assessment Implementation of Good Corporate Governance, Final Composite Score obtained for Self Assessment Implementation of Good Corporate Governance for the year 2011 is 1,502 with the Composite Predicate “Good”. b. Rating for Each Factor From the results of self assessment carried out against criteriaindicators per assessment factor in accordance with work paper, obtained ratings per assessment factor is as follows: Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 286 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ No. Faktor Peringkat Rating Factor 8 Penerapan Fungsi Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern 2 Risk Management Function including Internal Control System 9 Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait Related Party dan Penyediaan Dana Besar Large Exposure 1.25 Credit Allocation to Related Party s and Key Debtors Large Exposure 10 Transparansi kondisi Keuangan dan Non Keuangan, Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance dan Pelaporan Internal 2 Transparency of Financial and Non Financial Conditions, GCG Implementation Reports and Internal Reporting 11 Rencana Strategis Bank 1.5 Company’s Strategic Planning Akses Informasi dan Data Perusahaan Dalam upaya memberikan informasi yang transparan kepada publik berkaitan dengan perkembangan dan pelaksanaan pengelolaan usaha Bank serta demi menjalankan program komunikasi pemasaran, di tahun 2011 bank bjb telah menggunakan beragam perangkat untuk menyampaikan informasi penting yang perlu diketahui para pemangku kepentingan. Korespondensi dengan Otoritas Pasar Modal Berikut adalah daftar laporan yang disampaikan kepada regulator selama tahun 2011: Waktu Date Perihal Subject RujukanKetentuan Refference 17 Februari 2011 17 February 2011 Rencana Pelaksanaan RUPS Tahun Buku 2010 Notification of Plan for 2010 Annual GMS Peraturan Bapepam No. IX.I.1. tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS Bapepam Regulation No. IX.I.1. on Notification of Plan for Annual GMS 24 Februari 2011 24 February 2011 Penyampaian Bukti Iklan RUPS Tahun Buku 2010 Submission of CopyEvidence of Advertisement on the 2010 Annual GMS Peraturan BEI No. I.E. tentang Kewajiban Penyampaian Informasi IDX Regulation No. I-E on Requirement for Information Reporting 11 Februari 2011 11 February 2011 Pengumuman Panggilan RUPS Tahun Buku 2010 Notice of Invitation to 2010 Annual GMS Peraturan Bapepam No. IX.I.1. tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS Bapepam Regulation No. IX.I.1. on Notification of Plan for Annual GMS 11 Februari 2011 11 February 2011 Penyampaian Bukti Iklan Pengumuman Panggilan RUPS Tahun Buku 2010 Submission of CopyEvidence of Advertisement on the Notice of Invitation to 2010 Annual GMS Peraturan BEI No. I.E. tentang Kewajiban Penyampaian Informasi IDX Regulation No. I-E on Requirement for Information Reporting 29 Maret 2011 29 March 2011 Pengumuman Hasil RUPS Tahun Buku 2010 Announcement of the 2010 Annual GMS Results Peraturan Bapepam No. IX.I.1 Bapepam Regulation No. IX.I.1 30 Maret 2011 30 March 2011 Penyampaian Bukti Iklan Pengumuman Hasil RUPS Tahun Buku 2010 Submission of CopyEvidence of Advertisement on the 2010 Annual GMS Results Peraturan BEI No. I.E. tentang Kewajiban Penyampaian Informasi IDX Regulation No. I-E on Requirement for Information Reporting 11 Maret 2011 11 March 2011 Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan per 31 Desember 2011 Submission of Financial Statements for the periods of 31 December 2011 Peraturan Bapepam X.K.2 Bapepam Regulation X.K.2 Access to Information and Company Data In the effort to provide transparent information to the public relating to the development and implementation of bank bjb’s business management and to perform marketing communications program, in the year 2011 the Company has used various devices to convey important information needed to know by the stakeholders. Correspondence with the Capital Market Authority The following is a list of reports submitted to regulators for the year 2011: Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 287 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ Waktu Date Perihal Subject RujukanKetentuan Refference 17 Juni 2011 17 June 2011 Rencana Pelaksanaan RUPSLB Tahun 2011 Notification of Plan for the 2011 EGMS Peraturan Bapepam No. IX.I.1. tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS Bapepam Regulation No. IX.I.1. on Notification of Plan for Annual GMS 24 Juni 2011 24 June 2011 Penyampaian Bukti Iklan RUPSLB Tahun 2011 Submission of CopyEvidence of Advertisement on the 2011 EGMS Peraturan BEI No. I.E. tentang Kewajiban Penyampaian Informasi IDX Regulation No. I-E on Requirement for Information Reporting 8 Juli 2011 8 July 2011 Pengumuman Panggilan RUPSLB Tahun 2011 Notice of Invitation to the 2011 EGMS Peraturan Bapepam No. IX.I.1. tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS Bapepam Regulation No. IX.I.1. on Notification of Plan for Annual GMS 8 Juli 2011 8 July 2011 Penyampaian Bukti Iklan Pengumuman Panggilan RUPSLB Tahun 2011 Submission of CopyEvidence of Advertisement of Notice of Invitation to the 2011 EGMS Peraturan BEI No. I.E. tentang Kewajiban Penyampaian Informasi IDX Regulation No. I-E on Requirement for Information Reporting 27 Juli 2011 27 July 2011 Pengumuman Hasil RUPSLB Tahun 2011 Announcement of the 2011 EGMS Results Peraturan Bapepam No. IX.I.1 Bapepam Regulation No. IX.I.1 27 Juli 2011 27 July 2011 Penyampaian Bukti Iklan Pengumuman Hasil RUPSLB Tahun 2011 Submission of CopyEvidence of Advertisement on the 2011 EGMS Results Peraturan BEI No. I.E. tentang Kewajiban Penyampaian Informasi IDX Regulation No. I-E on Requirement for Information Reporting 31 Maret 2011 31 March 2011 Pengumuman Pembagian Deviden Tahun Buku 2010 Announcement of Dividend Distribution for The Financial Year 2010 Peraturan Bapepam No. IX.I.1 Bapepam Regulation No. IX.I.1 31 Maret 2011 31 March 2011 Penyampaian Bukti Iklan Pengumuman Pembagian Deviden Tahun Buku 2010 Submission of CopyEvidence of Advertisement on Announcement of Dividend Distribution for The Financial Year 2010 Peraturan BEI No. I.E. tentang Kewajiban Penyampaian Informasi IDX Regulation No. I-E on Requirement for Information Reporting 27 Juli 2011 27 July 2011 Penyampaian Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Submission of Management Change Peraturan BEI No. I.E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi IDX Regulation No. I-E on Requirement for Information Reporting 27 Juli 2011 27 July 2011 Penyampaian Perubahan Pengurus Submission of Management Change Peraturan BEI No. I.E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi IDX Regulation No. I-E on Requirement for Information Reporting Setiap Bulan Monthly Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu Information Disclosure of Certain Shareholders Peraturan Bapepam No. X.M.1 tentang KeterbukaanInformasi Pemegang Saham Tertentu IDX Regulation No. X.M.1 on Information Disclosure of Certain Shareholders Informasi bank bjb di Media Massa Tahun 2011 - Selama tahun 2011 bank bjb telah mengeluarkan 300 press release untuk kegiatan perusahaan diantaranya: 1. Penerbitan Surat Hutang 2. Kerja sama Penyaluran Kredit 3. Kerja sama Pengelolaan Layanan Jasa Perbankan 4. Kerja sama dengan Lembaga Negara 5. Penyaluran Dana CSR 6. Penerimaan Penghargaan 7. Analyst Meeting

8. Pembukaan Kantor bank bjb

bank bjb Information on the Mass Media in 2011 - During the year 2011 bank bjb has issued 300 press releases for the company’s activities including: 1. Issuance of Debt Certificate 2. Cooperation of Credit Lending 3. Cooperation of Banking Services Management 4. Cooperation with Governmental Institutions 5. CSR Fund Distribution 6. Award 7. Analyst Meeting

8. bank bjb Office Opening

Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 288 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ - Wawancara khusus dilaksanakan dalam beberapa kegiatan perusahaan seperti analyst meeting, RUPS, public expose obligasi VII dan lainnya. - Media gathering dilakukan setiap triwulannya untuk tetap menjaga hubungan baik dengan media. Publikasi di Media Massa Selama Tahun 2011 Publikasi di Media Massa Selama Tahun 2011 No. Jenis Publikasi Media Massa Publication Type JANUARI JANUARY 1. Iklan UMKM bank bjb Republika Advertisement on bank bjb’s SMEs 2. Iklan Pemenang Petik Hadiah bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb’s Petik Hadiah Winner 3. Iklan Pemenang Petik Hadiah bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb’s Petik Hadiah Winner 4. Iklan Pembukaan KCP Cipatujah dan KCP Pemkot Tasikmalaya Radar Tasikmalaya Advertisement on the Opening of Cipatujah Sub-Branch Office and Tasikmalaya Municipality Sub-Branch Office 5. Iklan Pembukaan KCP Pemkab Indramayu Radar Cirebon Advertisement on the Opening of Provincial Government of Indramayu Sub-Branch Office Ad 6. Iklan Pembukaan KCP Leuwiliang dan KCP Sudirman, Bogor Radar Bogor Advertisement on the Opening of Leuwiliang and Sudirman Sub-Branch Office, Bogor 7. Iklan Pembukaan KCP Lebak, Banten Radar Banten Advertisement on the Opening of Lebak Sub-Branch Office, Banten 8. Iklan UMKM bank bjb Tribun Jabar Advertisement on bank bjb SMEs 9. Prospektus bank bjb Pikiran Rakyat Prospectus of bank bjb 10. Iklan KPR bank bjb Majalah Info Wisata Advertisement on bank bjb House Loan 11. Iklan KPR bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb House Loan 12. Iklan KPR bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb House Loan 13. Advertorial Petik Hadiah bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on Petik Hadiah bank bjb 14. Advertorial Petik Hadiah bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on Petik Hadiah bank bjb 15. Advertorial Petik Hadiah bank bjb Warta Kota Advertorial on Petik Hadiah bank bjb 16. Iklan Pembukaan KCP Curug, Maja dan Ciputat, Perumnas, Teluknaga dan Jatiuwung, Tangerang Banten Radar Banten Advertisement on the Opening of the Sub Branch Offices at Curug, Maja dan Ciputat, Perumnas, Teluknaga and Jatiuwung, Tangerang Banten 17. Iklan Pembukaan KCP Lemahabang dan Losari, Cirebon Radar Cirebon Advertisement on on the Opening of the Sub Branch Office at Lemahabang and Losari, Cirebon 18. Iklan Pembukaan KCP Cimalaka, Sumedang Radang Sumedang Advertisement on the Opening of Cimalaka Sub Branch Office, Sumedang 19. Iklan Pembukaan KCP Bandung Pikiran Rakyat Advertisement on the Opening of Bandung Sub Branch Office 20. Iklan Tandamata Gold bank bjb Bandung Express Advertisement on Tandamata Gold bank bjb 21. Advertorial UMKM Binaan bank bjb Tribun Jabar Advertorial on bank bjb’s Foster SMEs 22. Iklan Tandamata Dollar bank bjb Seputar Indonesia Advertisement on Tandamata Dollar by bank bjb FEBRUARI FEBRUARY 23. Iklan KPR bank bjb Media Indonesia Advertisement on bank bjb House Loan 24. Iklan Program Hadiah Langsung bank bjb Radar Banten Advertisement on Program Hadiah Langsung bank bjb 25. Iklan Ucapan Bersama Hari Pers Nasional Media Indonesia Congratulatory Advertisement on National Press Day 26. Iklan Ucapan Bersama HUT AJB Bumiputera Kompas Congratulatory Advertisement on AJB Bumiputera Anniversary 27. Advertorial Debitur bank bjb Tribun Jabar Advertorial on the Debtor of bank bjb 28. Iklan Promo Program Easy Win Seputar Indonesia Advertisement on the Promotional Program Easy Win 29. Iklan Promo Program Easy Win Bisnis Indonesia Advertisement on the Promotional Program Easy Win 30. Iklan Promo Program Easy Win Pikiran Rakyat Advertisement on the Promotional Program Easy Win - Exclusive interview conducted in some corporate activities such as analyst meetings, GMS, Bond VII public expose and other. - Media gathering is done every quarterly to maintain good relations with the media. Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 289 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ No. Jenis Publikasi Media Massa Publication Type 31. Iklan Promo Program Easy Win Bisnis Indonesia Advertisement on the Promotional Program Easy Win 32. Iklan KPR bank bjb Radar Bandung Advertisement on bank bjb House Loan 33. Iklan Pembukaan KCP Terisi dan Perumnas, Cirebon Radar Cirebon Advertisement on the Opening of Sub Branch Office at Terisi and Perumnas, Cirebon 34. Iklan Ucapan Bersama HUT Garuda Indonesia Media Indonesia Congratulatory Advertisement on Garuda Indonesia Anniversary 35. Iklan Petik Hadiah bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Petik Hadiah bank bjb MARET MARCH 36. Iklan RUPS 2011 bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb 2011 Annual GMS 37. Iklan RUPS 2011 bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb 2011 Annual GMS 38. Iklan RUPS 2011 bank bjb Radar Banten Advertisement on bank bjb 2011 Annual GMS 39. Advertorial Debitur bank bjb Republika Advertorial on the Debtor of bank bjb 40. Advertorial Debitur bank bjb Tribun Jabar Advertorial on the Debtor of bank bjb 41. Iklan RUPS 2011 bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb 2011 Annual GMS 42. Iklan RUPS 2011 bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb 2011 Annual GMS 43. Iklan RUPS 2011 bank bjb Radar Banten Advertisement on bank bjb 2011 Annual GMS 44. Publikasi Laporan Keuangan 2010 Bisnis Indonesia 2010 Financial Statement 45. Publikasi Laporan Keuangan 2010 Pikiran Rakyat 2010 Financial Statement 46. Publikasi Analyst Meeting TW I Bisnis Indonesia Publication on the Analyst Meeting QI 47. Iklan Ucapan Bersama HUT Telkom Bisnis Indonesia Congratulatory Advertisement on Telkom Anniversary 48. Iklan KPR bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb House Loan 49. Iklan Promo Program Easy Win Radar Banten Advertisement on the Promotional Program Easy Win 50. Iklan Promo Program Easy Win Kabar Priangan Advertisement on the Promotional Program Easy Win 51. Iklan KPR bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb House Loan 52. Iklan KPR bank bjb Radar Tasikmalaya Advertisement on bank bjb House Loan 53. Iklan Promo Program Easy Win Bisnis Indonesia Advertisement on the Promotional Program Easy Win 54. Iklan Promo Program Easy Win Bisnis Indonesia Advertisement on the Promotional Program Easy Win 55. Iklan Promo Program Easy Win Seputar Indonesia Advertisement on the Promotional Program Easy Win 56. Iklan Pembukaan Cabang Denpasar Pikiran Rakyat Advertisement on the Opening of Denpasar Branch 57. Iklan Pembukaan Cabang Denpasar Denpasar Post Advertisement on the Opening of Denpasar Branch 58. Iklan Pembukaan Cabang Denpasar Bali Post Advertisement on the Opening of Denpasar Branch 59. Iklan Pembukaan Cabang Denpasar Bisnis Indonesia Advertisement on the Opening of Denpasar Branch 60. Iklan KPR bank bjb Kabar Cirebon Advertisement on bank bjb House Loan APRIL APRIL 61. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Majalah Konstan Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb 62. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Waspada Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb 63. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb Bali Post Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb 64. Iklan Kredit Mikro Utama bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Kredit Mikro Utama bank bjb 65. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Kaltim Post Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb 66. Iklan Kredit Mikro Utama bank bjb Radar Banten Advertisement on Kredit Mikro Utama bank bjb 67. Iklan Kredit Mikro Utama bank bjb Kabar Priangan Advertisement on Kredit Mikro Utama bank bjb 68. Iklan Kredit Mikro Utama bank bjb Tribun Jabar Advertisement on Kredit Mikro Utama bank bjb 69. Iklan Kredit Mikro Utama bank bjb Jawa Pos Advertisement on Kredit Mikro Utama bank bjb 70. Iklan Tandamata Dollar bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Tandamata Dollar bank bjb 71. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb Seputar Indonesia Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb 72. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Republika Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 290 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ No. Jenis Publikasi Media Massa Publication Type 73. Iklan Pembukaan Kantor Cabang Tegal Pikiran Rakyat Advertisement on the Opening of Tegal Branch 74. Iklan Pembukaan Kantor Cabang Tegal Suara Merdeka Advertisement on the Opening of Tegal Branch 75. Iklan Pembukaan Kantor Cabang Tegal Radar Tegal Advertisement on the Opening of Tegal Branch 76. Iklan Pembukaan Kantor Cabang Tegal Bisnis Indonesia Advertisement on the Opening of Tegal Branch 77. Iklan Promo Program Easy Win Republika Advertisement on the Promotional of Program Easy Win 78. Advertorial UMKM Binaan bank bjb Tribun Jabar Advertorial on bank bjb’s Foster SMEs 79. Iklan Prime Lending Rate Pikiran Rakyat Advertisement on Prime Lending Rate 80. Iklan Prime Lending Rate Bisnis Indonesia Advertisement on Prime Lending Rate 81. Iklan Pembukaan Kantor Cabang Makassar Pikiran Rakyat Advertisement on the Opening of Makassar Branch 82. Iklan Pembukaan Kantor Cabang Makassar Tribun Jabar Advertisement on the Opening of Makassar Branch 83. Iklan Pembukaan Kantor Cabang Makassar Fajar Makassar Advertisement on the Opening of Makassar Branch 84. Iklan Pembukaan Kantor Cabang Makassar Bisnis Indonesia Advertisement on the Opening of Makassar Branch 85. Pengumumuman Keputusan RUPS 2011 bank bjb Pikiran Rakyat Announcement on the Results of bank bjb 2011 Annual GMS 86. Pengumumuman Keputusan RUPS 2011 bank bjb Radar Banten Announcement on the Results of bank bjb 2011 Annual GMS 87. Pengumumuman Keputusan RUPS 2011 bank bjb Bisnis Indonesia Announcement on the Results of bank bjb 2011 Annual GMS 88. Pengumumuman Pembagian Dividen RUPS 2011 bank bjb Pikiran Rakyat Announcement on the Divident Distribution of bank bjb 2011 Annual GMS 89. Pengumumuman Pembagian Dividen RUPS 2011 bank bjb Radar Banten Announcement on the Divident Distribution of bank bjb 2011 Annual GMS 90. Pengumumuman Pembagian Dividen RUPS 2011 bank bjb Bisnis Indonesia Announcement on the Divident Distribution of bank bjb 2011 Annual GMS 91. Iklan DPLK bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on DPLK bank bjb 92. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb 93. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Majalah Infobank Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb MEI MAY 94. Iklan Pembukaan Kantor Cabang Balikpapan Kaltim Post Advertisement on the Opening of Balikpapan Branch 95. Iklan Pembukaan Kantor Cabang Balikpapan Tribun Jabar Advertisement on the Opening of Balikpapan Branch 96. Iklan Pembukaan Kantor Cabang Pekanbaru Pikiran Rakyat Advertisement on the Opening of Pekanbaru Branch 97. Iklan Pembukaan Kantor Cabang Pekanbaru Riau Pos Advertisement on the Opening of Pekanbaru Branch 98. Iklan Pembukaan Kantor Cabang Pekanbaru Bisnis Indonesia Advertisement on the Opening of Pekanbaru Branch 99. Iklan Promo Program Easy Win Batam Pos Advertisement on the Promotional Program Easy Win 100. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb 101. Iklan TabunganKu bank bjb Kabar Cirebon Advertisement on TabunganKu bank bjb 102. Iklan KPR bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb House Loan 103. Iklan Promo Program Easy Win Bisnis Indonesia Advertisement on the Promotional Program Easy Win 104. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb Fajar Makassar Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb 105. Iklan DPLK bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on DPLK bank bjb 106. Iklan Pembukaan Kantor Cabang Hasyim Ashari, Jakarta Pikiran Rakyat Advertisement on the Opening of Hasyim Ashari Branch, Jakarta 107. Iklan Pembukaan Kantor Cabang Hasyim Ashari, Jakarta Warta Kota Advertisement on the Opening of Hasyim Ashari Branch, Jakarta 108. Iklan Pembukaan Kantor Cabang Hasyim Ashari, Jakarta Bisnis Indonesia Advertisement on the Opening of Hasyim Ashari Branch, Jakarta Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 291 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ No. Jenis Publikasi Media Massa Publication Type 109. Iklan Ucapan Selamat HUT Kabupaten Bandung Pikiran Rakyat Congratulatory Advertisement on Kabupaten Bandung Anniversary 110. Advetorial Debitur bank bjb Republika Advertorial on the Debtor of bank bjb 111. Publikasi Laporan Keuangan bank bjb TW I Bisnis Indonesia Publication on bank bjb Financial Statement QI 112. Publikasi Laporan Keuangan bank bjb TW I Pikiran Rakyat Publication on bank bjb Financial Statement QI 113. Advetorial Debitur bank bjb Republika Advertorial on the Debtor of bank bjb 114. Iklan KPR bank bjb Majalah Trend Living Advertisement on bank bjb House Loan 115. Iklan DPLK bank bjb Majalan Konstan Advertisement on DPLK bank bjb 116. Iklan KPR bank bjb Radar Bogor Advertisement on bank bjb House Loan 117. Iklan KPR bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb House Loan 118. Iklan KPR bank bjb Radar Cirebon Advertisement on bank bjb House Loan 119. Iklan KUR bank bjb Tribun Jabar Advertisement on bank bjb KUR 120. Iklan Kredit Mikro Utama bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Kredit Mikro Utama bank bjb 121. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb 122. Iklan DPLK bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on DPLK bank bjb 123. Iklan KPR bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb House Loan 124. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Riau Pos Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb 125. Iklan Promo Program Easy Win Seputar Indonesia Advertisement on Promotional Program Easy Win JUNI JUNE 126. Iklan Pembukaan KCP Kopo, Bandung Pikiran Rakyat Advertisement on the Opening of Kopo Sub Branch Office, Bandung 127. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb 128. Iklan DPLK bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on DPLK bank bjb 129. Iklan KUR bank bjb Radar Tasikmalaya Advertisement on bank bjb KUR 130. Advertorial HUT bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on bank bjb Anniversary 131. Advertorial HUT bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on bank bjb Anniversary 132. Advertorial HUT bank bjb Bisnis Indonesia Advertorial on bank bjb Anniversary 133. Advertorial HUT bank bjb Kompas Advertorial on bank bjb Anniversary 134. Advertorial HUT bank bjb Bisnis Indonesia Advertorial on bank bjb Anniversary 135. Advertorial HUT bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on bank bjb Anniversary 136. Advertorial HUT bank bjb Suara Merdeka Advertorial on bank bjb Anniversary 137. Advertorial HUT bank bjb Bisnis Indonesia Advertorial on bank bjb Anniversary 138. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Majalah Konstan Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb 139. Iklan Tandamata Bisnis bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Tandamata Bisnis bank bjb 140. Iklan Promo Program Easy Win Republika Advertisement on the Promotional Program Easy Win 141. Advetorial bank bjb Majalah Konstan Advertorial on bank bjb 142. Advetorial bank bjb Republika Advertorial on bank bjb 143. Iklan KPR bank bjb Majalah Trend Living Advertisement on bank bjb House Loan 144. Iklan KPR bank bjb Radar Banten Advertisement on bank bjb House Loan 145. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb 146. Iklan Fitur ATM bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb ATM Features 147. Iklan Kredit Mikro Utama bank bjb Kabar Cirebon Advertisement on Kredit Mikro Utama bank bjb 148. Iklan KUR bank bjb Tribun Jabar Advertisement on bank bjb KUR 149. Iklan KPR bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb House Loan 150. Iklan Fitur ATM bank bjb Media Indonesia Advertisement on bank bjb ATM Features 151. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Seputar Indonesia Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 292 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ No. Jenis Publikasi Media Massa Publication Type 152. Iklan Fitur ATM bank bjb Bali Post Advertisement on bank bjb ATM Features 153. Iklan Fitur ATM bank bjb Jawa Pos Advertisement on bank bjb ATM Features JULI JULY 154. Pengumuman RUPSLB bank bjb 2011 Bisnis Indonesia Announcement on bank bjb 2011 EGMS 155. Pengumuman RUPSLB bank bjb 2011 Pikiran Rakyat Announcement on bank bjb 2011 EGMS 156. Pengumuman RUPSLB bank bjb 2011 Radar Banten Announcement on bank bjb 2011 EGMS 157. Advetorial UKM bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on the UKM of bank bjb 158. Advetorial UKM bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on the UKM of bank bjb 159. Iklan RUPSLB bank bjb 2011 Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb 2011 EGMS 160. Iklan RUPSLB bank bjb 2011 Radar Banten Advertisement on bank bjb 2011 EGMS 161. Publikasi Prime Lending Rate Pikiran Rakyat Publication on Prime Lending Rate 162. Publikasi Prime Lending Rate Bisnis Indonesia Publication on Prime Lending Rate 163. Iklan KPR bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb House Loan 164. Iklan Fitur ATM bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb ATM Features 165. Iklan Promo Program Easy Win Bisnis Indonesia Advertisement on the Promotional of Program Easy Win 166. Iklan Fitur ATM bank bjb Waspada Advertisement on bank bjb ATM Features 167. Iklan Fitur ATM bank bjb Kaltim Post Advertisement on bank bjb ATM Features 168. Publikasi Neraca Keuangan DPLK bank bjb Bisnis Indonesia Publication on the Balance Sheet of DPLK bank bjb AGUSTUS AUGUST 169. Publikasi Laporan GCG bank bjb 2011 Pikiran Rakyat Publication on bank bjb 2011 GCG Report 170. Iklan Kredit Mikro Utama bank bjb Republika Advertisement on Kredit Mikro Utama bank bjb 171. Iklan Fitur ATM bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb ATM Features 172. Iklan Trade Finance bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Trade Finance bank bjb 173. Iklan Fitur ATM bank bjb Radar Banten Advertisement on bank bjb ATM Features 174. Iklan DPLK bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on DPLK bank bjb 175. Iklan Trade Finance bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Trade Finance bank bjb 176. Iklan Fitur ATM bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb ATM Features 177. Iklan Fitur ATM bank bjb Bali Post Advertisement on bank bjb ATM Features 178. Iklan Fitur ATM bank bjb Kaltim Post Advertisement on bank bjb ATM Features 179. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb 180. Iklan Fitur ATM bank bjb Radar Banten Advertisement on bank bjb ATM Features 181. Advetorial Debitur bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on the Debtor of bank bjb 182. Iklan Pembukaan KCP Pikiran Rakyat Advertisement on the opening of Sub Branch Office 183. Advetorial Debitur bank bjb Republika Advertorial on the Debtor of bank bjb 184. Publikasi Laporan Keuangan bank bjb TW II Bisnis Indonesia Publication on bank bjb QII Financial Statement 185. Iklan KPR bank bjb Majalah Trend Living Advertisement on bank bjb House Loan 186. Advertorial Debitur bank bjb Tribun Jabar Advertorial on the Debtor of bank bjb 187. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Majalah Gatra Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb 188. Iklan Promo Program Easy Win Republika Advertisement on the Promotional Program Easy Win 189. Advetorial bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on the Debtor of bank bjb 190. Pengumuman Hasil RUPSLB Bisnis Indonesia Announcement of EGMS Results 191. Pengumuman Hasil RUPSLB Pikiran Rakyat Announcement of EGMS Results 192. Pengumuman Hasil RUPSLB Radar Banten Announcement of EGMS Results 193. Iklan Fitur ATM bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb ATM Features 194. Iklan Fitur ATM bank bjb Suara Merdeka Advertisement on bank bjb ATM Features Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 293 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ No. Jenis Publikasi Media Massa Publication Type 195. Iklan Fitur ATM bank bjb Kabar Cirebon Advertisement on bank bjb ATM Features 196. Iklan Fitur ATM bank bjb Radar Bogor Advertisement on bank bjb ATM Features 197. Iklan Fitur ATM bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb ATM Features 198. Iklan Trade Finance bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Trade Finance bank bjb 199. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb 200. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb Radar Banten Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb 201. Iklan Fitur ATM bank bjb Tribun Jabar Advertisement on bank bjb ATM Features 202. Iklan Fitur ATM bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb ATM Features 203. Iklan Trade Finance bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Trade Finance bank bjb 204. Iklan Fitur ATM bank bjb Riau Post Advertisement on bank bjb ATM Features 205. Iklan Promo Program Easy Win Bisnis Indonesia Advertisement on the Promotional Program Easy Win 206. Iklan Trade Finance bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Trade Finance bank bjb 207. Advetorial UKM bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on the UKM of bank bjb SEPTEMBER SEPTEMBER 208. Iklan Ucapan Bersama HUT PT Pos Indonesia Bisnis Indonesia Congratulatory Advertisement on PT Pos Indonesia Anniversary 209. Advetorial UKM bank bjb Radar Tasikmalaya Advertorial on the UKM of bank bjb 210. Iklan Ucapan Selamat Idul Fitri Pikiran Rakyat Congratulatory Advertisement on Idul Fitri 211. Iklan Ucapan Selamat Idul Fitri Radar Tasikmalaya Congratulatory Advertisement on Idul Fitri 212. Iklan Ucapan Selamat Idul Fitri Bisnis Indonesia Congratulatory Advertisement on Idul Fitri 213. Advetorial UKM bank bjb Tribun Jabar Advertorial on the UKM of bank bjb 214. Advetorial UKM bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on the UKM of bank bjb OKTOBER OCTOBER 215. Iklan KPR bank bjb Majalah Tren Luxury Advertisement on bank bjb House Loan 216. Advetorial Debitur bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on the Debtor of bank bjb 217. Advetorial Debitur bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on the Debtor of bank bjb 218. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Suara Merdeka Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb 219. Iklan Petik Hadiah bank bjb Batam Pos Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 220. Iklan Petik Hadiah bank bjb Waspada Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 221. Iklan Petik Hadiah bank bjb Jawa Pos Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 222. Iklan Petik Hadiah bank bjb Banjarmasin Post Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 223. Iklan Weekend Banking bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Weekend Banking bank bjb 224. Iklan Weekend Banking bank bjb Radar Tasikmalaya Advertisement on Weekend Banking bank bjb 225. Iklan Fitur ATM bank bjb Fajar Makassar Advertisement on bank bjb ATM Features 226. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb 227. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Radar Tasikmalaya Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb 228. Iklan Fitur ATM bank bjb Riau Pos Advertisement on bank bjb ATM Features 229. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb Radar Cirebon Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb 230. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb Media Indonesia Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb 231. Iklan Fitur ATM bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb ATM Features 232. Iklan Fitur ATM bank bjb Republika Advertisement on bank bjb ATM Features NOVEMBER NOVEMBER 233. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Suara Merdeka Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb 234. Iklan Petik Hadiah bank bjb Bali Post Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 235. Iklan Petik Hadiah bank bjb Fajar Makassar Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 236. Iklan DPLK bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on DPLK bank bjb Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 294 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ No. Jenis Publikasi Media Massa Publication Type 237. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Warta Kota Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb 238. Iklan ORI bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on the ORI bank bjb 239. Iklan Petik Hadiah bank bjb Radar Bandung Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 240. Iklan Petik Hadiah bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 241. Iklan Petik Hadiah bank bjb Tribun Jabar Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 242. Iklan bjb TIP FX Pikiran Rakyat Advertisement on bjb TIP FX 243. Iklan DPLK bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on DPLK bank bjb 244. Iklan Petik Hadiah bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 245. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb 246. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Seputar Indonesia Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb 247. Iklan Pembukaan KCP Tuparev, Cirebon Radar Cirebon Advertisement on the Opening of Tuparev Sub Branch Office, Cirebon 248. Iklan Pembukaan KCP Kopo, Kebon Jati, Bandung Pikiran Rakyat Advertisement on the Opening of Kopo Sub Branch Office, Kebon Jati, Bandung 249. Iklan Pembukaan KCP Cibaliung Radar Banten Advertisement on the Opening of Cibaliung Sub Branch Office 250. Iklan Petik Hadiah bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 251. Iklan Deposito Suka-suka bank bjb Republika Advertisement on Deposito Suka-suka bank bjb 252. Iklan Petik Hadiah bank bjb Kompas Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 253. Iklan Petik Hadiah bank bjb Kompas Advertisement on Petik Hadiah bank bjb DESEMBER DECEMBER 254. Iklan KUR bank bjb Majalah Konstan Advertisement on bank bjb KUR 255. Advetorial UKM bank bjb Bisnis Indonesia Advertorial on the UKM of bank bjb 256. Advetorial UKM bank bjb Radar Banten Advertorial on the UKM of bank bjb 257. Iklan Pembukaan KCP Surya Kencana Radar Bogor Advertisement on the opening of Surya Kencana Sub Branch Office 258. Iklan Pembukaan KCP Kramatwatu Radar Banten Advertisement on the opening of Kramatwatu Sub Branch Office 259. Advetorial UKM bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on the UKM of bank bjb 260. Advetorial UKM bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on the UKM of bank bjb 261. Iklan Tandamata bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Tandamata bank bjb 262. Iklan Petik Hadiah bank bjb Radar Cirebon Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 263. Iklan Petik Hadiah bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 264. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb 265. Iklan Petik Hadiah bank bjb Waspada Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 266. Iklan Petik Hadiah bank bjb Bali Post Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 267. Iklan Kredit Mikro Utama bank bjb Warta Tangerang Advertisement on Kredit Mikro Utama bank bjb 268. Advetorial Direktur Utama bank bjb Majalah Bisnis Global Advertorial on the Debtor of bank bjb 269. Iklan Petik Hadiah bank bjb Majalah Gatra Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 270. Iklan Petik Hadiah bank bjb Majalah Tempo Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 271. Iklan Petik Hadiah bank bjb Majalah SWA Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 272. Iklan Petik Hadiah bank bjb Batam Pos Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 273. Iklan Petik Hadiah bank bjb Waspada Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 274. Iklan Petik Hadiah bank bjb Suara Merdeka Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 275. Iklan Petik Hadiah bank bjb Banjarmasin Pos Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 276. Iklan Petik Hadiah bank bjb Bali Post Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 277. Iklan Petik Hadiah bank bjb Riau Post Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 278. Iklan Petik Hadiah bank bjb Jawa Pos Advertisement on Petik Hadiah bank bjb Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 295 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ No. Jenis Publikasi Media Massa Publication Type 279. Iklan Petik Hadiah bank bjb Fajar Makassar Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 280. Advetorial Petik Hadiah bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 281. Advetorial UKM bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on the UKM of bank bjb 282. Advetorial Petik Hadiah bank bjb Radar Cirebon Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 283. Advetorial UKM bank bjb Republika Advertorial on the UKM of bank bjb 284. Iklan Petik Hadiah bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 285. Iklan Petik Hadiah bank bjb Radar Banten Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 286. Iklan Petik Hadiah bank bjb Warta Kota Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 287. Iklan Petik Hadiah bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 288. Iklan Program Hadiah Langsung bank bjb Pikiran Rakyat Advertisement on bank bjb Instant Prize 289. Iklan KUR bank bjb Kabar Priangan Advertisement on bank bjb KUR 290. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb 291. Iklan Tandamata Berjangka bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Tandamata Berjangka bank bjb 292. Iklan Petik Hadiah bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 293. Iklan Program Hadiah Langsung bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on bank bjb Instant Prize 294. Iklan Program Hadiah Langsung bank bjb Radar Cirebon Advertisement on bank bjb Instant Prize 295. Iklan Petik Hadiah bank bjb Republika Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 296. Iklan Petik Hadiah bank bjb Seputar Indonesia Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 297. Iklan Petik Hadiah bank bjb Riau Pos Advertisement on Petik Hadiah bank bjb 298. Advetorial UKM bank bjb Pikiran Rakyat Advertorial on the UKM of bank bjb 299. Advetorial UKM bank bjb Radar Tasikmalaya Advertorial on the UKM of bank bjb 300. Advetorial Petik Hadiah bank bjb Bisnis Indonesia Advertisement on Petik Hadiah bank bjb Kegiatan Grup Investor Relations di tahun 2011 Kegiatan Grup Investor Relations di tahun 2011 No. Kegiatan Lokasi Activities JANUARI JANUARY 1. Deutsche Verdhana Indonesia Jakarta Deutsche Verdhana Indonesia 2. Citigroups – Daiwa Asset Management Jakarta Citigroups – Daiwa Asset Management 3. AM Capital Indonesia Jakarta AM Capital Indonesia 4. UBS San Fransisco Jakarta UBS San Fransisco 5. Waterfront Securities Jakarta Waterfront Securities 6. JP Morgan – Mondrian Investment Jakarta JP Morgan – Mondrian Investment 7. CIMB Securities – Belvedere Investment Jakarta CIMB Securities – Belvedere Investment 8. Local Roadshow: Schroders, Manulife, Fortis Jakarta Local Roadshow: Schroders, Manulife, Fortis 9. JP Morgan Indo Banking Day Singapura JP Morgan Indo Banking Day 10. UBS – Carabel Management Jakarta UBS – Carabel Management 11. Deutsche – Goldman Sachs Jakarta Deutsche – Goldman Sachs FEBRUARI FEBRUARY 12. Ashmore UK - Deutsche Jakarta Ashmore UK - Deutsche 13. UBS Bandung UBS 14. Sosialisasi Setoran Modal Pasca IPO Karawang Sosialisasi Setoran Modal Pasca IPO 15. Nomura Equities Hongkong Jakarta Nomura Equities Hongkong 16. Kim Eng Securities Jakarta Kim Eng Securities 17. Merrill Lynch Jakarta Merrill Lynch 18. GMO Boston – JP Morgan Jakarta GMO Boston – JP Morgan Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 296 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ No. Kegiatan Lokasi Activities 19. OSK Nusadana Jakarta OSK Nusadana MARET MARCH 20. UBS Indonesia Conference 2011 Jakarta UBS Indonesia Conference 2011 21. Aeris International - CLSA Jakarta Aeris International - CLSA 22. Overlook – CIMB Securities Jakarta Overlook – CIMB Securities 23. JOM Fund Management - CLSA Jakarta JOM Fund Management - CLSA 24. Erdikha Sekuritas Jakarta Erdikha Sekuritas 25. Quarterly Analyst Meeting FY 2010 Jakarta Quarterly Analyst Meeting FY 2010 26. DBS Vickers xxxxx DBS Vickers 27. Binjai Hill Asset Management Conference Call Binjai Hill Asset Management 28. Boston Company AM - Macquarie Jakarta Boston Company AM - Macquarie 29. Daiwa AM – Mitsubishi UFJ AM Jakarta Daiwa AM – Mitsubishi UFJ AM 30. Gillian Partners - Deutsche Conference Call Gillian Partners - Deutsche 31. Low Say Ping – KE Capital Singapore Conference Call Low Say Ping – KE Capital Singapore 32. RUPST Tahun Buku 2010 Bandung RUPST Tahun Buku 2010 APRIL APRIL 33. Credit Suisse Jakarta Credit Suisse 34. UBS Indonesia Bandung UBS Indonesia 35. JP Morgan Indonesia Conference 2011 Jakarta JP Morgan Indonesia Conference 2011 36. UBS Indonesia Bandung UBS Indonesia 37. CLSA Jakarta CLSA 38. Quarterly Analyst Meeting Q1-2001 Jakarta Quarterly Analyst Meeting Q1-2001 MEI MAY 39. LIM Advisors Hongkong Jakarta LIM Advisors Hongkong 40. Investor Relations Professional Association IRPAS Seminar Singapura Investor Relations Professional Association IRPAS Seminar 41. Bakrie and Brothers BNBR Jakarta Bakrie and Brothers BNBR 42. Cramer Rosenthal Mc Glynn USA - UBS Jakarta Cramer Rosenthal Mc Glynn USA - UBS 43. Company Visit Jamsostek – AAA Securities Bandung Company Visit Jamsostek – AAA Securities 44. CLSA, BNP Paribas Jakarta CLSA, BNP Paribas 45. Technical Meeting Investor Day BEI Jakarta Technical Meeting Investor Day BEI 46. KE Capital Partners - CLSA Jakarta KE Capital Partners - CLSA 47. Asian Stars Conference Singapura Asian Stars Conference 48. Investor Day 2011 – Bursa Efek Indonesia Jakarta Investor Day 2011 – Bursa Efek Indonesia 49. Kumpulan Sentiasa Cemerlang – CIMB Securities Jakarta Kumpulan Sentiasa Cemerlang – CIMB Securities 50. Seminar KSEI Tahun 2011 Jakarta Seminar KSEI Tahun 2011 JUNI JUNE 51. Bahana Securities Jakarta Bahana Securities 52. Citigroups Jakarta Citigroups 53. Erdikha Sekuritas Jakarta Erdikha Sekuritas 54. UBS xxxxx UBS 55. Macquarie Capital Hongkong Jakarta Macquarie Capital Hongkong 56. Prana Capital – OSK Nusadana Jakarta Prana Capital – OSK Nusadana 57. Company Visit – AAA Securities - Pertamina Bandung Company Visit – AAA Securities - Pertamina 58. UBS - Teleconference Bandung UBS - Teleconference 59. Company Visit – AAA Securities - Pertamina Bandung Company Visit – AAA Securities - Pertamina 60. Company Visit - UBS Bekasi Company Visit - UBS Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 297 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ No. Kegiatan Lokasi Activities 61. Trimegah Sekuritas Jakarta Trimegah Sekuritas 62. Valiant Partners - CLSA Jakarta Valiant Partners - CLSA 63. Citi Indonesia Investor Conference 2011 Jakarta Citi Indonesia Investor Conference 2011 64. Sumitomo Mitsui AM - Citigroups Jakarta Sumitomo Mitsui AM - Citigroups 65. Matthew International – UBS Securities Jakarta Matthew International – UBS Securities 66. Massachusets Financial – Merril Lynch Jakarta Massachusets Financial – Merril Lynch 67. OSK-DMG Asean Corporate Day 2011 Malaysia OSK-DMG Asean Corporate Day 2011 68. OSK-DMG Asean Corporate Day 2011 Singapura OSK-DMG Asean Corporate Day 2011 JULI JULY 69. Mandiri Sekuritas Jakarta Mandiri Sekuritas 70. BNI Sekuritas Jakarta BNI Sekuritas 71. Erdikha Sekuritas – Branch Visit Cimahi Erdikha Sekuritas – Branch Visit 72. SAC Capital Hongkong - UBS Tele Conference SAC Capital Hongkong - UBS 73. Samuel Sekuritas Jakarta Samuel Sekuritas 74. BNI Sekuritas Bandung BNI Sekuritas 75. Marshall Wac, Capital World, Capital Research, Goldman Sachs Jakarta Marshall Wac, Capital World, Capital Research, Goldman Sachs 76. Prana Capital, OSK Nusadana – Branch Visit Bandung Prana Capital, OSK Nusadana – Branch Visit AGUSTUS AUGUST 77. DB Indonesia Workshop Singapura - Hong- kong DB Indonesia Workshop 78. DBS Vickers Jakarta DBS Vickers 79. Deutsche Bank Jakarta Deutsche Bank 80. Wellington Management International, JP Morgan Bandung Wellington Management International, JP Morgan 81. CLSA Indonesia Jakarta CLSA Indonesia 82. Mandiri Sekuritas – Branch Visit Majalaya Mandiri Sekuritas – Branch Visit 83. Macquarie ASEAN Conference Singapura Macquarie ASEAN Conference 84. Polar Capital London Jakarta Polar Capital London SEPTEMBER SEPTEMBER 85. UBS Asean Conference 2011 Singapura UBS Asean Conference 2011 86. Fidelity Investment – Deutsche Bank Jakarta Fidelity Investment – Deutsche Bank 87. Indonesia Finance Today Jakarta Indonesia Finance Today 88. Kim Eng Securities, Forward Asset Management US Conference Call Kim Eng Securities, Forward Asset Management US 89. Technical Meeting Capital Market Expo Jakarta Technical Meeting Capital Market Expo 90. Non Deal Roadshow with UBS London Edinburgh Non Deal Roadshow with UBS OKTOBER OCTOBER 91. UBS Investment Bank Hongkong Jakarta UBS Investment Bank Hongkong 92. Capital Market Expo 2011 Jakarta Capital Market Expo 2011 93. Lazard Asset Management, New York; UBS Conference Call Lazard Asset Management, New York; UBS 94. Management Meeting PEFINDO Jakarta Management Meeting PEFINDO 95. Capital World – Credit Suisse Jakarta Capital World – Credit Suisse NOVEMBER NOVEMBER 96. Technical Meeting Investor Summit 2011 Surabaya Jakarta Technical Meeting Investor Summit 2011 Surabaya 97. Sanlam Investment Management South Africa Jakarta Sanlam Investment Management South Africa 98. Technical Meeting Capital Market Expo Surabaya Surabaya Technical Meeting Capital Market Expo Surabaya Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ bank bjb 2011 298 TATA KELOLA PERUSAHAAN Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ No. Kegiatan Lokasi Activities 99. Hwang DBS Vickers Malaysia Jakarta Hwang DBS Vickers Malaysia 100. Goldman Sachs xxxxx Goldman Sachs 101. Investor Summit 2011 – Bursa Efek Indonesia Surabaya Investor Summit 2011 – Bursa Efek Indonesia 102. Capital Market Expo 2011 Surabaya Surabaya Capital Market Expo 2011 Surabaya 103. DB Access Indonesia Conference Jakarta DB Access Indonesia Conference Daftar Press Release 2011 List of Press Release 2011 No. Kegiatan Activities 1. Kredit Sindikasi bank bjb dengan PT Mandala Finance, Tbk sebesar Rp 80 miliar Syndicated loans bank bjb with PT Mandala Finance, Inc. amounted Rp 80 billion 2. Pembukaan Kantor Cabang Makassar Opening of Makassar Branch 3. Program Pengendalian Gratifikasi dan Perluasan LHKPN di Lingkungan bank bjb bank bjb Gratification Controlling Program and broadening on LHKPN report 4. Pembukaan Kantor Cabang Denpasar Opening of Denpasar Branch 5. Pembukaan Kantor Cabang Balikpapan Opening of Balikpapan Branch 6. Pembukaan Kantor Cabang Tegal Opening of Tegal Branch 7. Perjanjian kredit antara bank bjb dengan Adira Finance sebesar Rp 250 miliar Loan agreement between bank bjb with Adira Finance amounted Rp 250 billion 8. Analyst Meeting Q1 Analyst Meeting Q1 9. Pembukaan Kantor Cabang Hasyim Ashari Opening of Hasyim Ashari Branch 10. Aliansi bank bjb dengan REI dan APERSI Jawa Barat, Banten dan DKI bank bjb alliance with REI and Apersi West Java, Banten and Jakarta 11. RUPS Tahun buku 2010 GMS 2010 12. Penyerahan Dana CSR untuk Kota Bekasi, Kuningan, Tangerang, Cilegon dan Sukabumi Submission of CSR Fund for the City of Jakarta, Bekasi, Tangerang, Cilegon and Sukabumi 13. Analyst Meeting Q2 Q2 Analyst Meeting 14. Perjanjian kredit antara bank bjb dengan MNC Finance sebesar Rp 50 miliar Loan agreement between bank bjb with MNC Finance amounted Rp 50 billion 15. Launching Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik di Lingkungan Pemprov Banten dan Pemkot Serang Launching Civil Servent Electronic Card in Banten Provincial and Serang 16. Penyaluran Kredit dengan Pola Channeling antara bank bjb dengan Bank Sulselbar sebesar Rp 500 miliar Loans agreement of bank bjb with Bank Sulselbar amounted Rp 500 billion through 17. Kredit Sindikasi bank bjb dengan PT Pupuk Kaltim sebesar Rp 40 miliar Syndicated loans Bank bjb with PT Pupuk Kaltim bjb amounted Rp 40 billion 18. Analyst Meeting Q3 Q3 Analyst Meeting 19. bank bjb Danai Proyek Pembangunan Gedung MNC Financial Center sebesar Rp 50 miliar bank bjb finance MNC Financial Center building with Credit amounted Rp 50 billion 20. Kerja sama Penerusan Pinjaman Channeling dan Perjanjian Pinjaman Subordinasi antara bank bjb dengan Bank Sulawesi Utara Sulut sebesar Rp 500 miliar Channeling agreement and subordinated loan agreement Rp 500 billion between bank bjb and Bank Sulawesi Utara 21. Kredit dengan PT Permodalan Nasional Madani Persero Rp 200 miliar Credit agreement with PT permodalan nasional Madani Persero worth Rp 200 billion 22. Perjanjian Kredit antara bank bjb dengan PT BFI Finance Indonesia sebesar Rp 125 miliar Loans Agreement between bank bjb with PT BFI Finance Indonesia amounted Rp 125 billion 23. Perjanjian Kredit antara bank bjb Cabang Semarang dengan Koperasi Nasari Rp 50 miliar Loans Agreement between Bank bjb Semarang with the Koperasi Nasari Rp 50 billion Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ 299 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀ CODE OF CONDUCT 1. Standar tata perilaku yang menjadi acuan setiap insan bank bjb Komisaris, Direksi, dan Pegawai dalam mengelola perusahaan adalah: a. Etika kerja sesama insan yang dilandasi dengan: •฀ Berkerja฀ profesional฀ sadar฀ biaya฀ untuk฀ menghasilkan kinerja yang optimal, jujur, sopan dan tertib •฀ Saling฀ menghargai,฀ terbuka฀ menerima฀ kritik฀ dan saran serta menyelesaikan masalah dengan musyawarah mufakat •฀ Saling฀ membantu,฀ memotivasi฀ dan฀ bekerja฀ sama dalam melaksanakan tugas •฀ Mengkomunikasikan฀setiap฀ide฀baru฀dan฀saling฀ mentransfer pengetahuan dan kemampuan •฀ Mengambil฀ inisiatif฀ dan฀ mengembangkan฀ kompetensi dalam melaksanakan tugas •฀ Berani฀ mendiskusikan฀ kebijakan฀ yang฀ kurang฀ tepat untuk melakukan koreksi yang konstruktif secara santun •฀ Menghargai฀ perbedaan฀ gender, suku, agama, ras dan antar golongan

b. Insan bank bjb memanfaatkan data dan informasi

perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah perusahaan dan pengambilan keputusan dengan cara: •฀ Menggunakan฀ sistem฀ keamanan฀ data฀ yang฀ memadai •฀ Memberikan฀ informasi฀ yang฀ relevan฀ dan฀ proporsional kepada stakeholders dengan tetap mempertimbangkan kepentingan perusahaan •฀ Menghindari฀penyebarluasan฀data฀dan฀informasi฀ kepada pihak lain yang tidak berkepentingan baik selama bekerja maupun setelah berhenti bekerja •฀ Menyerahkan฀ semua฀ data฀ yang฀ berhubungan฀ dengan perusahaan pada saat berhenti bekerja •฀ Menjaga฀kerahasiaan฀informasi฀nasabah฀sesuai฀ dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku

c. Insan bank bjb mengoptimalkan penggunaan harta

perusahaan dengan cara: CODE OF CONDUCT 1. Code of conduct used as reference by every person of bank bjb Commissioner, Director, and Employee in managing the company are: a. Work ethics for fellow being which is based on: •฀ Cost฀ consideration฀ professionals฀ working฀ to฀ generate performance that is optimal, honest, courteous and orderly •฀ Mutual฀ respect,฀ open฀ to฀ criticism฀ and฀ advice฀ and resolve problems with the consensus agreement •฀ Help฀and฀motivate฀each฀other,฀and฀cooperate฀in฀ performing the duties. •฀ Communicate฀ any฀ new฀ ideas฀ and฀ mutual฀ transfer of knowledge and skills •฀ Take฀ the฀ initiative฀ and฀ develop฀ competence฀ in฀ performing the duties •฀ Have฀the฀initiative฀to฀discuss฀the฀lack฀of฀proper฀ policy to conduct constructive correction properly •฀ Respecting฀the฀differences฀of฀gender,฀ethnicity,฀ religion, race and among groups

b. Person of bank bjb utilizes company data and