RISIKO OPERASIONAL lanjutan OPERATIONAL RISK continued RASIO LIABILITAS

Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀•฀bank฀bjb 2011 496 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 166 44. RISIKO OPERASIONAL lanjutan 44. OPERATIONAL RISK continued Bank telah mengembangkan suatu kerangka kerja serta kebijakan dan pedoman Business Continuity Management BCM yang digunakan sebagai contingency plan bagi bank dalam rangka meminimalkan kerugian yang timbul dari potensi- potensi risiko operational yang disebabkan oleh faktor eksternal seperti bencana alam, kebakaran, serta gangguan lainnya seperti gangguan sistem, listrik, saluran komunikasi dan lain-lain yang berada diluar kewenangan Bank. Ruang lingkup BCM terdiri dari Business Continuity Plan BCP sebagai prosedur kelangsungan usaha Bank serta Emergency Response Plan ERP sebagai prosedur tanggap darurat bencana dalam rangka penyelamatan data dan asset serta Disaster Recovery Plan DRP sebagai prosedur kelangsungan sistem dan infrastruktur pendukung Teknologi Informasi dan terus disempurnakan serta disesuaikan dengan perkembangan bisnis dan sistem yang dimiliki Bank. Bank has developed a framework and policies and guidelines for Business Continuity Management BCM which is used as a contingency plan for bank in order to minimize losses arising from potential operational risks caused by external factors such as natural disasters, fires, and other disruptions such as system electricity failure, communication lines failure , and others that are outside the authority of the Bank. The coverage of BCM consists of Business Continuing Plan BCP as Bank’s business continuity procedures in order to save data and assets also a Disaster Recovey Plan DRP as the continuance procedures and systems supporting infrastructures of Information Technology and enhanced and adapted continuously to business development and systems held by Bank.

45. RASIO LIABILITAS

PENYEDIAAN MODAL MINIMUM 45. CAPITAL ADEQUACY RATIO Rasio liabilitas penyediaan modal minimum pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 entitas induk adalah sebagai berikut: The capital adequacy ratio as of December 31, 2011 and 2010 parent entity are as follows: 2011 2010 Aset tertimbang menurut risiko Risk weighted assets - Tanpa memperhitungkan risiko pasar 19.939.939 15.752.880 Without market risk - - Dengan memperhitungkan risiko pasar 20.206.945 15.998.862 With market risk - - Dengan memperhitungkan risiko operasional 24.708.208 18.414.975 With operational risk - Modal Capital - Modal inti 4.551.623 4.278.130 Core capital - - Modal pelengkap 15.858 70.865 Supplementary capital - Total modal 4.535.765 4.207.265 Total capital Rasio kecukupan modal Capital adequacy ratio - Tanpa memperhitungkan risiko pasar 22.75 26,71 Without market risk - - Dengan memperhitungkan risiko pasar tidak diaudit 22.45 26,30 With market risk unaudited - - Dengan memperhitungkan risiko operasional tidak diaudit 18.36 22,85 With operational risk unaudited - Rasio modal inti terhadap aset tertimbang Ratio of core capital to risk tanpa memperhitungkan risiko pasar 22.83 27,16 weighted assets Rasio liabilitas penyediaan Minimum Capital Adequacy modal minimum yang diwajibkan Ratio required by oleh Bank Indonesia 8.00 8,00 Bank Indonesia Laporan฀Tahunan฀• ฀Annual฀Report฀• bank bjb 2011 497 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 167 46. MANAJEMEN RISIKO 46. RISK MANAGEMENT