Produksi dan Produktivitas Hijauan Pakan Pengamatan Terkonsentrasi

3.3., sehingga diperoleh peta distribusi komposisi jenis pakan gajah serta klasifikasi jumlah jenis pakan gajah pada tingkat semai, pancang, tiang dan pohon per lokasi atau tipe vegetasi. Data klasifikasi yang diperoleh digunakan untuk menghitung Kerapatan, Dominansi, Frekuensi dan Indek Nilai Penting INP.

c. Sumber Pakan dan Garam Mineral Salt licks

Pengamatan terhadap tumbuhan sumber pakan dilakukan bersamaan dengan analisis vegetasi, dengan mencatat jenis serta bagian yang dimakan, keanekaragaman jenis dan memetakan penyebarannya. Untuk mengetahui penyebaran sumber garam- garam mineral salt licks dilakukan dengan penggabungan dua metode, yaitu mengumpulkan informasi dari masyarakat dan observasi dengan membuat transek pada lokasi- lokasi yang diasumsikan banyak mengandung garam- garam mineral. Lokasi pada tebing- tebing sungai dan lantai hutan yang terletak di lereng- lereng bukit. Peletakan transek dibuat secara purposive sampling.

d. Produksi dan Produktivitas Hijauan Pakan

Untuk mendapatkan produksi dilakukan dengan cara memotong untuk tingkat semai, paku-pakuan, shrubsherbs, tumbuhan bawah, sapling, non woody liana, epifit, pandanus, dan palma. Sedangkan pengukuran biomassa tiang dan pohon menggunakan persamaan allometrik berdasarkan luas bidang dasar, tinggi pohon, angka bentuk, kerapatan dan luas plot. Pengukuran produksi tumbuhan bawah, semai dan pancang diperoleh berdasarkan rumus; Produksi = Kerapatan x berat basahluas plot. Produksi hijauan pakan gajah merupakan hijauan yang dikonsumsi oleh gajah. Pengukuran produksi hijauan pakan gajah berdasarkan berat basah sampel tumbuhan bawah, semai dan pancang yang diperoleh pada plot contoh dipotong. Sedangkan produktivitas pakan gajah diperoleh dari hasil produksi hijauan pakan gajah pada musim hujan dan musim kemarau. Pengukuran bahan kering pakan gajah berdasarkan berat basah sampel tumbuhan bawah, semai dan pancang yang diperoleh pada plot contoh dipotong dan di kering angin, kemudian dikeringkan di dalam oven suhu 60 o C selama 48 jam. Pemotongan hijauan pakan dilakukan sebanyak 2 kali.

e. Pengamatan Terkonsentrasi

Metode ini dipakai untuk mengumpulkan data tentang lokasi yang digunakan oleh gajah dalam aktivitas makan, istirahat dan berkubang. Pengamatan diawali dengan menentukan lokasi yang dimaksud berdasarkan tandajejak yang ditinggalkan, kemudian dibuat satu petak contoh pengamatan untuk masing- masing lokasi aktivitas di setiap tipe vegetasi. Untuk lokasi makan dan istirahat dibuat petak contoh pengamatan profil vegetasi yang berbentuk jalur dengan arah tegak lurus kontur, berukuran panjang 60 meter dan lebar 10 meter. Selanjutnya pada setiap petak contoh dilakukan dengan pengukuran terhadap diameter pohon, tinggi pohon bebas cabang, tinggi total, dan proyeksi tajuknya. Langkah berikutnya adalah membuat diagram profil vegetasi. Untuk lokasi berkubang pengamatan dilakukan terhadap ukuran kubangan, sifat fisik tanah, pH tanah, sifat fisik air, temperatur air serta faktor lingkungan biotiknya. f. Kepadatan Populasi Gajah Kepadatan populasi gajah dihitung berdasarkan kepadatan kotoran atau jumlah kotoranfeces yang ditemukan dalam lokasi penelitian melalui pengamatan terkonsentrasi pada jalur gajah dan tempat yang dipastikan sebagai lokasi aktivitas gajah. Akumulasi dari kotoran gajah yang ditemukan digunakan dalam kepadatan kotoran. Penghitungan laju urai kotoran berdasarkan penelitian Rizwar dkk 2001. Sedangkan laju produksi kotoran gajah dihitung berdasarkan Santiapillai dan Suprahman 1986.

g. Tekanan Penduduk dan Persepsi Masyarakat