Bentuk Tempat Mengasin Mengasin Saltlick

5.5.2. Bentuk Tempat Mengasin

Pada umumnya tempat mengasin gajah Sumatera adalah tepi tebing sungai, gundukan tanah, bongkahan kayu mati yang menjadi sarangrumah semut dan lumpur di tepi rawakubangan. Umumnya gajah melakukan kegiatan mengasin di dekat sumber air seperti sungai. Hal ini terbukti dengan banyaknya jejak yang ditemukan di dekat sumber-sumber air, baik itu berupa jejak tapak kaki maupun lubang tusukan. Pada lokasi saltlick yang berupa tebing, biasanya terdapat jejak berupa lubang-lubang tusukan gading gajah, jumlah tusukan bervariasi antara 5-12 tusukan dengan diameter tusukan yang berbeda-beda antara 10-37 cm dan kedalaman tusukan + 14-35 cm. Diameter dan kedalaman tusukan gading tergantung pada besar dan panjangnya gading serta kekerasan media tanah. Tempat mengasin disajikan pada Gambar 17 dan Gambar 18. Gambar 17 Tempat mengasin yang berupa lubang tusukan a. Gambar 18 Tempat mengasin yang berupa lubang tusukan b. Jumlah tusukan pada setiap tebing berbeda-beda tergantung pada jumlah gajah yang melakukan kegiatan mengasin. Bahkan ditemukan pula lubang tusukan gading yang sudah hancur dan tidak berbentuk lubang tusukan, melainkan hancuran tanah yang sudah berserakan. Hal ini menggambarkan bahwa terdapat lebih dari satu gajah yang melakukan kegiatan mengasin di tempat tersebut. Kegiatan mengasin pada gajah dilakukan secara temporal dan fleksibel, kegiatan ini biasa dilakukan pada saat makan, minum, mandi maupun berkubang. Berdasarkan hasil pengamatan, ditemukan tempat mengasin dengan bentuk tebing di utara kawasan HPT PLG Seblat jejak lubang tusukan yang terdapat di dinding tebing membuktikan bahwa gajah tersebut pernah mendatangi tempat ini untuk mengasin, hal ini di buktikan dengan ditemukanya jejak-jejak yang ditinggalkan oleh gajah tersebut, baik berupa tapak kaki, lumpur yang menempel pada beberapa pohon yang tingginya +1,5-2 m, serta longsoran tanah yang dibuat dengan sengaja untuk menuruni dan menaiki tebing. Tidak hanya berbentuk tebing tanah, gajah dapat pula mengasin dengan cara menghancurkan dan memakan gundukan tanah atau bongkahan kayu yang sudah mati yang menjadi sarangrumah bagi semut, lumpur di dasar atau tepi rawa dan kubangan. 5.6. Analisis Vegetasi 5.6.1. Struktur Vegetasi dan Komposisi Jenis