Warna dan Bau Kejernihan Air pH dan Suhu

Air Senaba, Air Riki, Air Sabai dan Air Seblat. Hal ini berhubungan dengan kondisi topografi yang datar dan sumber air yang tersedia terus menerus. Berdasarkan Tabel 18 tersebut dapat dijelaskan sifat atau mutu air sungai di HPT PLG Seblat yang merupakan sumber air minum gajah Sumatera antara lain meliputi warna, bau, kejernihan, dan pH.

5.3.2. Warna dan Bau

Tabel 18 memperlihatkan bahwa warna dan bau air minum gajah yang berasal dari hulu seperti Air Tenang, Air Senaba, dan Air Barat memiliki warna bening dan tidak berbau, sedangkan air minum yang berasal Air Seblat, Air Riki dan Air Sabai berwarna bening kecoklatan dan tidak berbau. Hal tersebut disebabkan di sekitar lokasi air minum yang ada di Air Tenang, Air Senaba dan Air Barat masih banyak terdapat pohon-pohon besar dengan tajuk yang lebar, sedangkan di bagian sekitar Air Seblat, Air Riki dan Air Sabai banyak terjadi pembukaan lahan dan aktivitas manusia seperti kegiatan konversi hutan menjadi perkebunan sawit, kebunladang penduduk serta kegiatan illegal logging.

5.3.3. Kejernihan Air

Kejernihan air merupakan salah satu parameter kualitas air. Kejernihan air bervariasi antara Air Tenang, Air Senaba, Air Barat, Air Riki, Air Seblat, dan Air Sabai. Hal ini berhubungan dengan kedalaman dan warna air yang berbeda. Pada Air Tenang, Air Barat, Air Senaba warna air lebih bening sehingga kejernihan menjadi lebih dalam bila dibandingkan dengan Air Seblat, Air Riki dan Air Sabai. Perbedaan kejernihan air ditentukan juga oleh produktivitas air, semakin tinggi produktivitas maka nilai kejernihan nya rendah dan sebaliknya. Pertumbuhan organisma akuatik juga dapat ditentukan berdasarkan kejernihan, karena air yang jernih akan meningkatkan pertumbuhan organisme akuatik, terutama organisme autotrof yang peka terhadap cahaya. Kadar fotosintesis akan meningkat dan selanjutnya pada kawasan tersebut akan menghasilkan kualitas yang lebih tinggi.

5.3.4. pH dan Suhu

Tabel 18 memperlihatkan bahwa pH air minum gajah yang terdapat di Air Tenang, Air Barat, Air Senaba, Air Seblat, Air Riki dan Air Sabai berada pada rentang ketentuan yang disyaratkan, yaitu antara 6,0- 6,8. Hal tersebut berarti kualitas air disekitar kawasan HPT PLG Seblat memenuhi syarat sebagai air minum gajah di tinjau dari nilai pH nya. Menurut McNeely et al 1979, nilai pH suatu perairan mencirikan keseimbangan asam dan basa dalam air dan merupakan pengukuran konsentrasi ion hidrogen dalam larutan. Keberadaan karbon hidroksida dan bikarboksida menaikkan kemasaman. Permukaan air cenderung mengarah alkalis, sedangkan dasar air mengarah lebih masam. Menurut Saeni 1989, pH air dapat mempengaruhi jenis dan susunan zat dalam lingkungan perairan dan mempengaruhi tersedianya zat- zat hara serta toksisitas dari unsur-unsur renik. Nilai pH perairan tawar berkisar antara 5-9 dan pada kisaran tersebut ikan air tawar masih dapat hidup. Suhu air berkisar antara 25 o C hingga 27 o C. Kisaran suhu air di lokasi penelitian sangat sesuai dengan kebutuhan gajah terutama untuk menjaga keseimbangan suhu tubuh.

5.3.5. Lebar dan Kedalaman Sungai