Kerangka Pemikiran PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

gajah dan akan sangat berpengaruh terhadap pertambahan ukuran populasi dan kelangsungan hidupnya di masa mendatang Dasman 1981. Menurut Primack et al. 1998 ancaman utama pada keanekaragaman hayati yang disebabkan oleh kegiatan ma nusia adalah perusakan habitat, fragmentasi habitat, dan gangguan pada habitat. Kegiatan manusia akan mengakibatkan sempitnya habitat gajah apabila dibiarkan dan tidak cepat ditangani, suatu saat gajah di Sumatera akan mengalami kepunahan. Untuk itu perlu tindakan pengelolaan habitat yang tepat dengan melakukan analisis daya dukung habitat gajah dan pembuatan model pemodelan terhadap populasi gajah Sumatera dengan mempertimbangkan aspek ekologi, ekonomi dan sosial masyarakat.

1.2. Kerangka Pemikiran

Gajah Sumatera Elephas maximus sumatranus dapat hidup dan berkembang biak dengan baik di suatu kawasan yang menjadi habitatnya. Populasi gajah akan berubah mengikuti perubahan atau dinamika lingkungannya. Dengan daya dukung yang baik akan menyebabkan penyebaran dan produktivitas gajah meningkat yang diikuti dengan peningkatan populasi gajah, demikian sebaliknya apabila daya dukungnya rendah akan menyebabkan produktivitas gajah rendah dan akhirnya populasi gajah juga menurun. Dalam kehidupan dan aktivitas manusia, sumberdaya hutan mempunyai peranan yang sangat penting. Pemanfaatan hutan sebagai sumber pendapatan, penghasil kayu, daun, buah, perkebunan, perladangan, dan perburuan satwa liar. Di samping itu hutan juga merupakan habitat alami tempat hidup dan berkembangnya satwa liar. Semakin bertambahnya jumlah penduduk dan aktivitas manusia di bidang pembangunan terutama pada pembangunan perkebunan dan pertanian khususnya di daerah pedesaan, sering melampaui daya dukung lahan over carrying capacity, sehingga mengarah pada eksploitasi sumberdaya alam yang berakibat pada perubahan tutupan lahan. Menurunnya kualitas hutan yang berperan sebagai habitat gajah diakibatkan aktivitas manusia seperti penebangan kayu, perburuan liar, pembukaan perkebunan, perladangan berpindahperambahan hutan, dan transmigrasi serta kebisingan yang ditimbulkan mesin pemotong kayu akan berpengaruh negatif terhadap keberadaan gajah. Aktivitas penebangan akan menurunkan kerapatan tegakan jumlah pohon, demikian juga aktivitas pembukaan lahan dan pengambilan vegetasi yang dapat mempengaruhi ketersediaan sumber pakan biomassa yang di konsumsi gajah. Penurunan kerapatan tegakan jumlah pohon dan penurunan ketersediaan pakan akan menyebabkan ketidakseimbangan populasi gajah dengan daya dukung sehingga gajah bermigrasi atau pindah ke tempat lain untuk mencari makanan seperti pada areal budidaya pertanian dan pemukiman penduduk sehingga dapat menimbulkan konflik dengan masyarakat. Fragmentasi habitat dan kematian gajah dapat menimbulkan penurunan populasi yang dapat menyebabkan terjadinya kepunahan gajah Sumatera. Kegiatan konservasi melalui pembinaan habitat dan pembinaan populasi sangat penting untuk dilakukan. Untuk melakukan pembinaan diperlukan suatu analisis terhadap daya dukung habitat dan pemodelan dinamika populasi gajah yang ada saat ini existing condition yang dapat digunakan untuk keberlanjutan dari gajah Sumatera. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 1. Berdasarkan uraian di atas, maka perubahan kondisi habitat gajah berpengaruh terhadap keberadaan gajah Sumatera sebagai endangered spesies dan satwa endemik. Oleh karena itu pengamatan dalam penelitian ini akan difokuskan terhadap daya dukung habitat gajah ketinggian tempat, kelerengan tempat, vegetasi, produksi dan produktivitas hijauan pakan, sumber airkubangan, dan garam-garam mineral, tekanan penduduk dan persepsi masyarakat terhadap konservasi gajah luas lahan produktif, kebutuhan lahan petani, pendapatan tani dan non-tani, jumlah penduduk dan jumlah petani, tingkat umur, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, lama bermukim, jarak tempat tinggal penduduk dari kawasan habitat gajah, dan kepedulian masyarakat terhadap konservasi gajah, dan pemodelan dinamika populasi gajah Sumatera. Untuk melakukan pengelolaan gajah di kawasan habitatnya dalam rangka perlindungan dan pelestarian perlu diketahui perkembangan atau dinamika populasi gajah. Hal ini dapat ditelurusi melalui mekanisme umpan balik, parameter-parameter yang berhubungan dalam causal loop umpan balik dapat memiliki hubungan positif dan negatif Gambar 2. Komponen utama yang mempengaruhi dinamika populasi gajah adalah populasi gajah atau kepadatan gajah, jumlah hijauan pakan gajah, dan masyarakat jumlah penduduk, serta luas habitat gajah. Variabel lain yang membangun causal loop dinamika populasi gajah di antaranya variabel kelahiran, kematian gajah mati alami dan mati perburuan, rasio ketersediaan pakan gajah, kebutuhan hijauan pakan gajah, perburuan, tekanan penduduk terhadap habitat gajah, laju pertambahan penduduk, kebutuhan luas lahan pertanian, tingkat pendidikan masyarakat, kelahiran dan kematian masyarakat, dan persepsi masyarakat.

1.3. Perumusan Masalah