gajah liar 100-200 ekor, dengan asumsi 65 dari populasi merupakan gajah produktif,sex ratio 1:1, dan gajah betina melahirkan 1 ekor anak tiap 4 tahun
Sukumar 1989. Diharapkan jumlah perkembangan gajah liar maximum per tahun sebanyak 60100 x 100:2:4 = 8 ekor, hal ini dengan kondisi habitat yang
ideal kualitas dan kuantitas. Perkembangan populasi gajah secara alami dipengaruhi oleh angka
kelahiran dan kematian. Besarnya kelahiran gajah setiap tahunnya dipengaruhi oleh variabel persen betina siap bunting, persen gajah betina, persen kelahiran,
ratio ketersediaan hijauan pakan dan hijauan pakan gajah, serta kebutuhan hijauan pakan. Demikian juga kematian gajah yang ada di kawasan PLG Seblat
disebabkan oleh kematian alami, perburuan oleh masyarakat dan predator. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disusun sub model dinamika populasi gajah
di kawasan PLG Seblat seperti disajikan pada Gambar 12.
Hasil_berburu Mati_perburuan
Populasi_gajah Persen_hidup_dewasa
Populasi_gajah_betina Betina_siap_bunting
Kebutuhan_hijauan_gajah
Kebutuhan_hijauan_per_ekor Hijauan_pakan_gajah
Populasi_gajah Rasio_ketersediaan_hijauan
Tumbuh_dewasa
Persen_mati_alami Mati_alami
Persen_gajah_betina Persen_betina_siap_bunting
Persen_kelahiran Kelahiran_gajah
Gambar 12 Sub model populasi gajah.
b. Sub Model Hijauan Pakan Gajah Sumatera
Sub model hijauan pakan gajah memberikan gambaran perkembangan jumlah hijauan yang ada di kawasan PLG Seblat yang memiliki luas 6.865 ha.
Banyaknya hijauan pakan gajah yang ada di kawasan PLG Seblat tergantung dari produktivitas hijauan dan pengurangan jumlah hijauan yang disebabkan oleh
konsumsi konsumsi gajah dan konsumsi rusa, dan konversi hijauan yang dilakukan masyarakat yang ada disekitar kawasan PLG Seblat, serta hijauan mati
secara alami. Besarnya produksi hijauan pakan gajah di kawasan PLG Seblat
dipengaruhi oleh luas lahan efektif, produksi hijauan per hektar dan proper use. Banyaknya konsumsi hijauan pakan oleh gajah sangat ditentukan oleh besarnya
populasi yang hidup dan kebutuhan hijauan per ekor gajah di kawasan tersebut. Sukumar 2003 menyatakan bahwa kebutuhan hijauan pakan per ekor per hari
10 dari bobot badan atau sekitar 250 kg-300 kg per ekor per hari. Gambar sub
model hijauan pakan gajah di kawasan PLG Seblat disajikan pada Gambar 13.
Perubahan_lahan
Lahan_kosong Populasi_gajah
Hijauan_mati Produksi_hijauan_per_hektar
Produksi_hijauan_per_hektar Lahan_efektif
Luas_ahan
Persen_lahan_efektif Proper_use
Hijauan_pakan_gajah Produksi_hijauan
Konsumsi Konversi_masyarakat
Kebutuhan_hijauan_per_ekor Kebutuhan_per_ekor_rusa
Rusa Persen_hijauan_mati
Konsumsi_rusa Hijauan_terkonversi
Tekanan_penduduk
Gambar 13 Sub model hijauan pakan gajah.
c. Sub Model Masyarakat
Sub model masyarakat memberikan gambaran dinamika masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan PLG Seblat, yang mempunyai pengaruh terhadap
kondisi habitat, perkembangan populasi gajah dan hijauan pakan gajah yang tumbuh di kawasan PLG Seblat. Sub model masyarakat tersebut terdiri atas
variabel jumlah penduduk yang tinggal di sekitar kawasan tersebut, yang besarnya dipengaruhi oleh kelahiran dan kematian, variabel jumlah petani dan
tingkat pendidikan masyarakat serta pastisipasi masyarakat. Banyaknya anggota
masyarakat yang menjadi petani akan mempengaruhi jumlah kelompok petani. Tekanan penduduk dipengaruhi oleh jumlah petani, laju pertambahan penduduk,
proporsi manfaat dari usaha tani, proporsi pendapatan dari non tani dan luas lahan pertanian. Gambar sub model masyarakat di sekitar kawasan PLG Seblat disajikan
pada Gambar 14.
Jumlah_anggota_kelompok Persen_anggota_masyarakat_pemburu
Jumlah_kelompok Kematian
Jumlah_pemburu Kelahiran
Fraksi_TP KL
A LP
JAK Tekanan_penduduk
Umur
JAR Frekuensi_berburu
persen_tekanan_penduduk Pengkonversi_hijauan
Total_penduduk Laju_kelahiran
Laju_kematian Hasil_berburu
Masyarakat_yang_sekolah Persen_pendidikan_masyarakat
Fraksi_persepsi Tpn
Lama_bermukim Persepsi_masyarakat
Gambar 14 Sub model masyarakat.
3.9. Definisi Operasional