1. Tekanan Penduduk 0.56; 2. Tekanan Penduduk 0,66 dan 3. Tekanan Penduduk 0,76
TAHUN
2,006 2,010
2,014 2,018
2,022 2,026
2,030 2,036
1 2
110,000,000 3
-80,000,000 -2.7e8
1 2
221,000,000 3
79,000,000 -54,000,000
1 2
332,000,000 3
238,000,000 162,000,000
1 2
480,000,000 3
450,000,000 1
2 3
1 2
3 1
2 3
1 2
3 1
2 3
1 2
3 1
2 3
1 2
3 1
2 3
1 2
3 1
2 3
1 2
3 1
2 3
1 2
3 1
2 3
Gambar  36   Hijauan pakan gajah  berdasarkan  persen tekanan penduduk. Gambar 36 menunjukkan bahwa  tekanan penduduk sebesar  0,56
menghasilkan hijauan makan yang  lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan penduduk  0,66 dan 0,76. Persen tekanan penduduk  berdasarkan  jumlah
penduduk  yang  melakukan  aktivitas  di dalam kawasan dan sekitar habitat gajah sebanyak  43 orang.
Hasil simulasi dari  tekanan penduduk 0,56 menghasilkan hijauan pakan sebanyak  118.341.276,92   kg68,65 km
2
sampai tahun  2036. Sedangkan untuk tekanan penduduk  0,66  dan 0,76 masing- masing  3.956.181,59 kg68,65 km
2
tahun 2032 dan  16.789.337,41 kg68,65 km
2
tahun 2023. Ketersediaan hijauan pakan  gajah berinteraksi dengan  aktivitas penduduk dan perkembangan ukuran
populasi gajah.  Dengan  meningkatnya aktivitas penduduk pada  kawasan habitat gajah maka akan  menurunkan ketersediaan hijauan pakan dan populasi gajah.
5.13.5. Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas dalam evaluasi model bertujuan untuk menentukan tingkat respon atau sensitivitas perilaku model yang dibuat, apabila  dilakukan
perubahan komponen penyusun model, atau dengan kata lain analisis sensitivitas dilakukan untuk mempelajari apakah  pola umum perilaku dari model dipengaruhi
oleh perubahan-perubahan dalam variabel  yang tidak  pasti MacKenzie  et al.
2006. Perubahan nilai variabel  akan memberikan pengaruh paling besar terhadap sistem. Model dinamika populasi gajah di  kawasan  habitat gajah HPT PLG
Seblat, analisis sensitivitasnya  secara ringkas terangkum dalam Tabel  35. Tabel 35  Hasil analisis sensitivitas terhadap variable-variabel dalam pemodelan
dinamika  populasi gajah Faktor
Variabel Populasi gajah
Hijauan pakan gajah Penduduk
Gajah tumbuh dewasa
S -
- Mati alami
S -
- Mati perburuan
S -
- Produksi hijauan
pakan -
S -
Hijauan mati -
S -
Konsumsi pakan -
S -
Konversi Hijauan -
S -
Kelahiran penduduk
- -
S Kematian
penduduk -
- S
Keterangan: S    = Sensitif TS = Tidak Sensitif
Hasil analisis sensitivitas pada data hasil simulasi menunjukkan bahwa perubahan populasi gajah dipengaruhi  secara nyata oleh gajah yang tumbuh
dewasa, mati alami dan  mati  perburuan Gambar 37 dan Lampiran  20. Gambar 37 menunjukkan  populasi gajah  yang  terus  menurun. Hal ini
disebabkan  perkembangbiakan  gajah  yang  lambat dengan  rata-rata masa kehamilan 21 bulan dan jarak antar kehamilan betina sekitar 4 tahun Sukumar
2003. Faktor  lain yang  mempengaruhi  gajah  tumbuh  dewasa  adalah  kondisi lingkungan  habitat  gajah  yang  sudah  banyak  mengalami  fragmentasi habitat,
degradasi  habitat dan  masih adanya aktivitas  perburuan  gajah illegal killing.
5 10
15 20
25 30
35 40
45
2 4
6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
Tahun Ke Populasi Gajah
Populasi gajah Tumbuh dewasa
Mati alami Mati perburuan
Gambar 37    Analisis sensitivitas terhadap hasil simulasi sub model dinamika populasi gajah selama 30 tahun.
Perubahan hijauan pakan gajah secara  nyata dipengaruhi oleh produksi hijauan, hijauan mati, konsumsi pakan dan konversi hijauan Gambar 38 dan
Lampiran 20. Hijauan pakan  menunjukkan pola yang menurun, hal ini disebabkan  meningkatnya konversi  hijauan, sehingga konsumsi pakan menurun.
Faktor produksi hijauan dan  hijauan yang mati  juga menentukan ketersediaan hijauan pakan.
100000000 200000000
300000000 400000000
500000000
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
Tahun Ke Hijauan Pakan Gajah
Hijauan pakan gajah Produksi hijauan
Hijauan mati Konsumsi
Konversi hijauan
Gambar  38  Analisis sensitivitas terhadap hasil simulasi sub model dinamika hijauan pakan gajah selama 30 tahun.
y=-0.059x
2
+0.7994x+37.789 R
2
=0.9948
y=-313653x
2
-2E+06x+5E+08 R
2
=0.9931
Penurunan  produksi hijauan juga  berhub ungan dengan tingkat  kebutuhan pakan  yang  tinggi, dimana  satu  ekor  gajah  rata-rata  membutuhkan  pakan
hijauan  sebanyak  250 kgekorhari Sukumar 2003. Dengan populasi  gajah sebanyak  40 ekor maka  produksi  hijauan  pakan  belum  mampu  mencuk upi
kebutuhan  gajah, hal ini disebabkan produksi  hijauan pakan hanya  6,76697 tonha.
Perubahan jumlah penduduk setiap tahun  menyebabkan  meningkatnya kebutuhan lahan, baik untuk pemukiman maupun untuk  kegiatan usaha tani dan
pembangunan infrastruktur.  Hal ini  menyebabkan  aktivitas tekanan penduduk akan  meningkat.  Menurut  Soemarwoto 1992  tekanan penduduk yang tinggi
seperti  perambahan hutan dan  illegal logging  dapat  menyebabkan terjadinya kerusakan  lingkungan;  fragmentasi  habitat  dan degradasi habitat.
Perubahan  dinamika  penduduk  secara nyata  dipengaruhi  kelahiran dan kematian penduduk Gambar 39 dan Lampiran 20. Laju pertambahan  penduduk
yang  terus meningkat 3 -  7 per tahun disebabkan  angka  kelahiran  yang tinggi  pada  masyarakat  di sekitar kawasan  habitat gajah  dengan  golongan usia
produktif  sebanyak   55,80 .  Peningkatan jumlah penduduk di prediksi pada tahun 2036  terdapat sekitar 12.863 orang di banding dengan tahun 2006 sebanyak
7689 orang. Upaya  yang perlu dilakukan untuk mengurangi tekanan penduduk melalui program keluarga berencana  untuk mengurangi angka kelahiran.
0.00 2000.00
4000.00 6000.00
8000.00 10000.00
12000.00 14000.00
2 4
6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
Tahun Ke Total Penduduk
Penduduk Kelahiran
Kematian
Gambar 39  Analisis sensitivitas terhadap hasil simulasi sub model dinamika penduduk  selama 30 tahun.
y=1.4702x
2
+124.74x+7572.7 R
2
=1
Penurunan ukuran populasi gajah dapat menyebabkan terjadinya kepunahan  gajah. Indrawan  et al  2007 menyatakan populasi kecil mudah
terancam kepunahan melalui berbagai faktor, seperti lingkungan dan demografi stokastik, tidak berfungsinya fungsi sosial social dysfunction, dan kemerosotan
genetik.  Pada umumnya populasi kecil berfluktuasi turun ke arah nol. Untuk menghindari resiko kegagalan pengelolaan populasi, maka
pengelolaan populasi seharusnya dilakukan di atas ukuran minimum populasi yang layak. Kecenderungan pertumbuhan populasi merupakan indikator
kelestarian populasi satwaliar.
5.13.6. Validasi  Model