Daya Dukung Habitat Gajah Kepadatan Populasi Gajah Tekanan Penduduk dan Persepsi Masyarakat

Untuk menentukan kepadatan gajah dapat dilakukan dengan metode pengukuran tidak langsung yaitu melalui penghitungan kepadatan kotoran gajah yang ditemukan di habitat, kemudian di ukur laju urai kotoran LUK dan laju produksi kotoran LPK per hari. Titik lokasi ditemukan kotoran gajah dicatat dengan GPS dan dihitung jumlah semua kotoran gajah. Data yang diperoleh dari penghitungan kepadatan gajah dan jumlah gajah yang dapat ditampung berdasarkan produktivitas hijauan pakan akan digunakan dalam melakukan analisis daya dukung habitat dan pemodelan dinamika populasi gajah Sumatera.

3.4. Rancangan Penelitian

Penelitian dibagi atas tiga bagian yaitu; daya dukung habitat gajah, kepadatan populasi gajah, dan tekanan penduduk dan persepsi masyarakat. Tatalaksana penelitian disajikan pada Gambar 6.

3.4.1. Daya Dukung Habitat Gajah

Kondisi habitat gajah melalui observasi secara umum, dilakukan studi terhadap vegetasi dan produksi, ketinggian dan kelerengan tempat, sumber air, dan garam mineral. Pengamatan titik koordinat dilakukan menggunakan GPS.Untuk mendapatkan gambaran tentang struktur dan komposisi jenis vegetasi dan pengaruhnya terhadap habitat gajah, dilakukan analisis vegetasi dengan metode kombinasi jalur dan garis berpetak. Sedangkan untuk mengetahui produksi dan produktivitas hijauan pakan dilakukan dengan cara memotong Gambar 5 Diagram alir pembuatan peta digital. DIGITASI EDITING PETA PEMBERIAN ATRIBUT TRANSFORMASI KOORDINAT PETA RUPA BUMI INDONESIA PETA RUPA BUMI DIGITAL hijauan pakan yang terdapat dalam plot contoh. Profil vegetasi di ketahui dengan membuat diagram profil vegetasi, garam mineral tanah denga n melakukan analisis mineral tanah.

3.4.2. Kepadatan Populasi Gajah

Kepadatan populasi gajah dapat dipelajari melalui studi terhadap laju urai kotoran hari, laju produksi kotoran kalihari, jumlah kotoran per km 2 , dan jumlah gajah per km 2 . Laju urai kotoran LUK menunjukkan berapa lama hari kotoran piles terurai semuanya. Laju produksi kotoran LPK kalihari merupakan berapa kali per ekor gajah menghasilkan kotoran per hari, menurut Santiapillai dan Suprahman 1986 LPK berkisar antara 16 – 18 kali per hari. Sedangkan jumlah kotoran adalah akumulasi dari seluruh kotoran yang ditemukan dalam transek penelitian per km 2 . Penghitungan jumlah kotoran berdasarkan jumlah koloni piles dari kotoran yang normal.

3.4.3. Tekanan Penduduk dan Persepsi Masyarakat

Tekanan penduduk dan partisipasi masyarakat sangat mempengaruhi kualitas dan kuantitas habitat gajah. Habitat gajah akan lebih baik apabila tekanan penduduk ke dalam kawasan habitat semakin kecil dan peranserta atau persepsi masyarakat dalam konservasi dan pelestarian lingkungan semakin tinggi. Indikator dari tekanan penduduk dan persepsi masyarakat antara lain; luas lahan produktif, kebutuhan lahan petani, pendapatan tani dan non-tani, jumlah penduduk, jumlah petani, jumlah anggota keluarga petani, tingkat pendidikan, tingkat umur, lama bermukim, jarak antara tempat tinggal dengan kawasan habitat gajah dan kepedulian masyarakat terhadap konservasi gajah.

3.5. Metode Pengumpulan Data