masyarakat yang menjadi petani akan mempengaruhi jumlah kelompok petani. Tekanan penduduk dipengaruhi oleh jumlah petani, laju pertambahan penduduk,
proporsi manfaat dari usaha tani, proporsi pendapatan dari non tani dan luas lahan pertanian. Gambar sub model masyarakat di sekitar kawasan PLG Seblat disajikan
pada Gambar 14.
Jumlah_anggota_kelompok Persen_anggota_masyarakat_pemburu
Jumlah_kelompok Kematian
Jumlah_pemburu Kelahiran
Fraksi_TP KL
A LP
JAK Tekanan_penduduk
Umur
JAR Frekuensi_berburu
persen_tekanan_penduduk Pengkonversi_hijauan
Total_penduduk Laju_kelahiran
Laju_kematian Hasil_berburu
Masyarakat_yang_sekolah Persen_pendidikan_masyarakat
Fraksi_persepsi Tpn
Lama_bermukim Persepsi_masyarakat
Gambar 14 Sub model masyarakat.
3.9. Definisi Operasional
Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: a. Kawasan Hutan Produksi Terbatas HPT Pusat Latihan Gajah PLG
Seblat adalah suatu kawasan pelestarian yang mempunyai ekosistem asli, dimanfaatkan sebagai habitat gajah dan satwaliar lainnya berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Kehutanan no 658Kpts-II1995. b. Habitat adalah lingkungan tempat tumbuhan atau satwa dapat hidup dan
berkembang secara alami c. Konservasi sumber daya alam hayati adalah pengelolaan sumber daya
alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan
meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya
d. Sistem adalah suatu gugus dari elemen atau komponen yang saling berhubungan dan terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan
e. Pendekatan sistem adalah untuk suatu analisis terhadap kinerja suatu sistem yang seharusnya agar dapat memenuhi kebutuhan yang telah
ditentukan di mana kriteria jalannya sistem yang spesifik untuk mencapai suatu optimasi sehingga output yang spesifik dapat ditentukan.
f. Model adalah suatu abstraksi dan penyederhanaan dari suatu sistem yang sesungguhnya.
g. Pemodelan adalah suatu rancangan model sistem sebagai alat penunjang keputusan untuk meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan dalam
perencanaan dan pengelolaan kawasan habitat gajah dan implementasi kebijakan pelestarian satwa.
h. Simulasi model adalah suatu aktivitas di mana pengkaji atau pengguna user interface dapat menarik kesimpulan-kesimpulan tentang perilaku
dari suatu sistem berdasarkan skenario, melalui penelaahan perilaku model yang selaras, di mana hubungan sebab akibat seperti yang ada pada sistem
yang sebenarnya. i. Pemodelan dinamika sistem adalah suatu rancangan model sistem untuk
menjelaskan suatu keadaan yang heterogen di mana peubah-peubahnya mengandung faktor waktu sehingga bersifat dinamis.
j. Tekanan penduduk merupakan gayakekuatan yang mendorong penduduk desa untuk memperluas lahan garapannya atau untuk bermigrasi guna
mencari sumber pendapatan baru. k. Koefisien tekanan penduduk menunjukkan besarnya gayakekuatan yang
mendorong penduduk untuk memperluas lahannya atau bermigrasi tersebut.
l. Persepsi merupakan proses yang digunakan oleh seseorang individu untuk memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan masukan- masukan
informasi guna menciptakan gambaran yang memiliki makna. m. Source adalah sumber dari materi yang tidak didefinisikan.
n. Sink adalah tempat mengalirnya materi yang tidak didefinisikan.
o. Level adalah akumulasi dari suatu materi yang mencerminkan kondisi atau keadaan state sistem pada titik waktu tertentu.
p. Flow adalah aliran materi yang menjadi indikasi aktivitas dalam sistem dari atau yang atau keluar level; atau dari source dan ke sink.
q. Auxilary adalah pengkonversi input menjadi output melalui suatu proses yang dapat diperhitungkan, dapat mewakili materi maupun informasi.
r. Constant adalah suatu nilai tertentu yang tidak mengalami perubahan atau perubahannya kecil sehingga dianggap tetap selama sistem bekerja dan
menjadi bagian yang berpengaruh terhadap kinerja variabel lain. s. Connector adalah alur informasi yang menghubungkan antar level ke
auxilary, level ke flow, antar flow, auxilary ke flow, antar auxilary, constant ke flow, atau constan ke auxilary.
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Profil Kawasan Seblat
4.1.1. Letak dan Luas
Status kawasan merupakan suatu Hutan Produksi Terbatas HPT dengan fungsi khusus Pusat Latihan Gajah PLG Seblat berdasarkan SK Menhut No
658Kpts-II1995 tanggal 8 Desember 1995 dengan luas kawasan 6.865 ha. Kawasan ini berada didaerah penyangga Buffer zone Taman Nasional Kerinci
Seblat TNKS. Secara administratif termasuk kedalam Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara, Propinsi Bengkulu. Secara administratif kehutanan
termasuk wilayah Resort Pemangkuan Hutan RPH Ipuh Timur, Ranting Dinas Kehutanan Ketahun, Dinas Kehutanan dan Konservasi Tanah PKT Bengkulu
Utara atau termasuk dalam wilayah pengelolaan sub seksi wilayah KSDA Bengkulu Utara dan Rejang Lebong Anonim 2000. Secara Geografis terletak
pada 101
o
39’18” – 101
o
44’50” BT dan 03
o
03’12” – 03
o
09’24” LS, dengan batas- batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Berbatasan dengan PT Alno Agro Utama AAU Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Suka Maju, Suka Baru dan Desa
Suka Merindu Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Suka Makmur
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Satuan Pemukiman V Desa Cipta Mulya dan Desa Satuan Pemukiman VII Desa Air Pandan
4.1.2. Geologi dan Jenis Tanah
Susunan geologi kawasan hutan HPT fungsi khusus PLG Seblat tersusun dari batuan Druit dan Liparit. Jenis tanah Podsolid dan Latosol Anonim 2000.
4.1.3. Topografi dan Iklim
Kawasan HPT PLG Seblat secara umum mempunyai topografi datar sampai bergelombang dengan ketinggian tempat di atas permukaan laut berkisar
antara ± 56 m – 113 m. Kawasan di bagian utara relatif datar dibandingkan kawasan bagian selatan . Berdasarkan klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson
1951 kawasan HPT fungsi khusus PLG Seblat termasuk ke dalam iklim tipe A,