PENDAHULUAN LANDASAN TEORI Tinjauan ekonomi Islam terhadap transaksi finansial di pasar modal Indonesia

16 akhir ini. Serta pengajuan beberapa saran yang mungkin dapat diterapkan bagi pengembangan instrumen finansial syariah. 17

BAB II LANDASAN TEORI

A. Islam dan Ekonomi

Islam merupakan suatu jalan hidup yang komprehensif. Ajaran Islam tidak hanya sebatas memberikan aturan hubungan antara manusia dengan Rabb-Nya hablun minallah tetapi juga mengatur hubungan antara sesama manusia hablun minannas yang kesemuanya bermuara atas dasar ketundukan kepada Allah sebagai Sang Khaliq. Ajaran Islam tidak mengenal dikhotomi antara kehidupan duniawi dan kehidupan ukhrawi, atau yang saat ini populer dengan istilah sekularisme. Di dalam al-Qur’an disebutkan secara jelas bahwa fungsi manusia baik secara individu maupun secara kolektif dalam kehidupannya adalah untuk beribadah. tΒuρ àMøn=yz £⎯Ågø: }§ΡM}uρ ωÎ Èβρ߉ç7÷èu‹Ï9 ∩∈∉∪ “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” QS. Adz Dzariyat [51]: 56 Secara umum ajaran Islam terbagi atas tiga komponen utama, yaitu akidah, syariah, dan akhlaq. Akidah dan akhlaq bersifat konstan, sedangkan syariah bersifat dinamis sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan umat manusia. Akidah berkaitan dengan keimanan dan keyakinan faith and belief, maupun paradigma berfikir, yang akan menentukan visi dan misi hidup agar senantiasa bertindak dan beraktifitas sesuai dengan ketentuan Allah dalam semua dimensi kehidupan. Syariah berkaitan dengan implementasi ajaran Islam dalam memperkuat hubungan kepada Allah secara vertikal ibadah, maupun hubungan sesama manusia secara horizontal 18 muamalat. Aktifitas ekonomi merupakan bagian dari muamalat. Akhlak merupakan hasil kombinasi antara akidah dan syariah yang diwujudkan dalam bentuk perilaku yang tidak hanya membawa kebaikan bagi diri sendiri tetapi juga membawa kebaikan bagi alam semesta rahmatan lil ‘alamin. 17 Atas dasar tersebut, pada hakikatnya ekonomi Islam bukanlah merupakan suatu hal yang baru, namun ekonomi Islam telah ada bersamaan dengan prinsip ajaran Islam bermula. Muhammad Baqir as-Sadr, seperti yang dikutip oleh Adiwarman Karim, mengatakan bahwa ekonomi Islam adalah sebuah ajaran atau doktrin dan bukannya ilmu murni sciene, karena apa yang tekandung dalam ekonomi Islam 17 “Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.” QS. al‐Anbiya’ [21]: 107 Kerangka Konseptual Islam Sebagai Jalan Hidup yang Komprehensif Gambar 2.1 ISLAM AQIDAH Faith Belief SHARIAH Practices Activities AKHLAQ Morality Ethics IBADAH Man to God Worship MUAMALAT Man to Man Activities Social Activities Political Activities Economic Activities Banking and Financial Activities 19 bertujuan memberikan sebuah solusi hidup yang paling baik, sedangkan ekonomi hanya akan mengantarkan kita kepada pemahaman bagaimana ekonomi berjalan. Dengan demikian ekonomi Islam bukan hanya sekedar ilmu namun ekonomi Islam lebih merujuk kepada sebuah sistem. 18 Para ekonom Muslim masing-masing mendefinisikan ekonomi Islam secara berbeda, beberapa diantaranya yaitu, S. M. Hasanuz Zaman 1984, “Islamic economics is the knowledge and application of injunctions and rules of the Shari’ah that prevent injustice in the acquisition and disposal of material resources in order to provide satisfaction to human beings and enable them to perform their obligations to Allah and the society”. 19 Ekonomi Islam adalah pengetahuan dan penerapan perintah-perintah dan aturan-aturan syariah yang mencegah ketidakadilan dalam perolehan dan pemberian sumber daya material dalam rangka memberikan kepuasan kepada manusia dan memungkinkan mereka untuk melakukan kewajiban-kewajiban mereka kepada Allah dan masyarakat. Muhammad Umer Chapra 1996, “Islamic economics may be defined as that branch of knowledge which helps realize human well-being through an allocation and distribution of scarce resources that is in conformity with Islamic teachings without unduly curbing individual freedom or creating continued macro- economic and ecological imbalances” . 20 18 Muhammad Baqir as‐Sadr, Iqtishaduna: Our Economics, dalam Adiwarman A Karim, Ekonomi Mikro Islami, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007, h. 4. 19 Hasanuzzaman, S.M., “Definition of Islamic Economics”, Journal of Research in Islamic Economics, Winter 1984, h. 51‐53, materi diakses tanggal 24 Maret 2010 via http:www.iefpedia.comenglishwp ‐contentuploads200910Definition‐of‐Islamic‐Economics‐by‐ S. ‐M.‐Hasanuz‐Zaman.pdf . 20 Di dalam bukunya, Umer Chapra juga mengutip beberapa pendapat dari para pemikir lainnya dalam mendefinisikan ekonomi Islam, diantaranya yaitu M. A. Mannan 1986, ‘Islamic economics is a social science which studies the economic problems of a people imbued with the values of Islam’. Khurshid Ahmad 1992, ‘Islamic economics is ‘a systematic effort’ to try to understand the economic problem and man’s behaviour in relation to that problem from an Islamic perspective’.

M. Nejatullah Siddiqi 1992, ‘Islamic economics is ‘the Muslim thinkers’ response to