Larangan Memperdagangkan Sekuritas yang Haram, Membawa Kepada Kemaksiatan dan Kemudharatan.

103 menggunakan minyak lemak babi sebagai katalisator dalam proses produksinya. Kejadian ini sontak menimbulkan sentiment negatif dari masyarakat baik dalam maupun luar negeri, tidak terkecuali pada bursa Tokyo. Saham Ajinomoto Co. Inc. merosot menembus batas 200 yen atau 14,3 persen dibandingkan penutupan sebelumnya. 110 Penurunan itu akibat kekhawatiran masalah di Indonesia itu menjalar ke negara mayoritas Muslim lainnya. Penurunan penjualan produk akan mempenga- ruhi omzet penjualan, omzet penjualan yang menurun akan mengurangi laba perusahaan, sedangkan pembagian deviden sendiri sangat bergantung pada besar kecilnya laba perusahaan. Deviden yang kecil akan menurunkan prospek perusahaan. Oleh karena itu, banyak investor yang sengaja melepas saham perusahaan tersebut sebagai antisipasi penurunan nilai sahamnya.

2. Larangan Melakukan Manipulasi atau Tadlis

Salah satu praktik yang dilarang dilakukan dalam bermuamalat yaitu penipuan atau tadlis. Praktik penipuan ini merupakan tindakan pengambilan harta dengan cara bathil yang dilarang Islam. Di pasar modal praktik ini umumnya terjadi disertai dengan melakukan tindakan window dressing guna memperdaya pembeli. Window dressing adalah usaha untuk menutupi kekurangan dengan cara tertentu sehingga tampak lebih baik agar barangnya terjual dengan harga tinggi. Dalam fikih klasik, window dressing contohnya seperti menjual kurma basah ditutupi dengan kurma 110 Gatra, “Saham Ajinomoto di Tokyo Guncang” artikel diakses pada tanggal 15 Oktober 2010 dari http:www.gatra.com2001 ‐01‐10artikel.php?id=2808 . 104 kering. Nabi Muhammad SAW pernah menegur pedagang pasar yang berdagang dengan cara seperti itu. 111 Ajaran Islam sangat menganjurkan umatnya untuk berlaku jujur dan tidak boleh menipu. Jujur berarti memberikan informasi selengkap mungkin tentang kelebihan maupun kekurangan barangnya. Ia tidak boleh menyampaikan informasi yang tidak menggambarkan kondisi yang sebenarnya. Transaksi yang jujur tidak hanya akan menguntungkan kedua belah pihak, tetapi juga transaksinya akan membawa keberkahan. Di pasar modal banyak sekali aktifitas penipuan yang kemudian terungkap, bahkan diantaranya dilakukan oleh perusahaan dengan profil tinggi, seperti Enron dan Madoff. Skandal kebangkrutan Enron 2001, perusahaan yang pada tahun 2000 menduduki peringkat ke-7 versi majalah Fortune 500 dengan mencatatkan omzet sebesar US 100 miliar Rp 900 triliun ternyata tidak lebih dari suatu manipulasi akuntansi saja. 112 Selama bertahun-tahun Enron diduga melakukan penipuan dengan membuat laporan keuangan palsu, hal ini dilakukan bekerja sama dengan perusahaan Akuntan Publik, Arthur Andersen, untuk membuat seolah-olah neraca perusahaan untung. Beberapa waktu setelah terungkapnya skandal ini, harga saham Enron rontok hingga tidak memiliki nilai sama sekali, pemegang saham rugi hingga US 74 miliar Rp 630 triliun. Sejak itu, Enron menjadi lambang populer penipuan korporasi terbesar sepanjang sejarah. 111 Lihat Hadis Muslim dari Abu Hurairah di bagian tadlis pada bab sebelumnya. 112 Wikipedia, “Enron Scandal”, artikel diakses tanggal 20 Oktober 2010 dari http:en.wikipedia.orgwikiEnron_scandal . 105 Penipuan besar lainnya dilakukan oleh Bernard Madoff 2008, mantan Ketua NASDAQ, melalui perusahaan bernama Madoff Investment Securities. Madoff menipu nasabahnya hingga US 50 miliar dengan melakukan investasi fiktif, caranya dengan membayar nasabah lama dengan uang nasabah baru. 113 Cara ini mirip dengan arisan berantai yang marak di Indonesia. Di Indonesia sendiri skandal penipuan pasar modal diantaranya yang terungkap baru-baru ini yaitu kasus Katarina Utama 2010. PT Katarina Utama Tbk RINA diduga melakukan penyelewengan dana IPO dan penggelembungan aset perseroan. Dana IPO sebesar Rp 33,6 miliar pada penawaran Juli 2009 yang rencananya digunakan untuk membeli peralatan, modal kerja serta menambah kantor cabang, hingga saat ini tidak ada realisasi yang signifikan, malah ada indikasi kalau manajemen RINA telah melakukan penggelembungan aset dengan memasukkan sejumlah piutang fiktif dari sejumlah perusahaan. 114

3. Larangan pada Transaksi yang Mengandung Riba

Dalam perdagangan di pasar modal, aktifitas yang mengandung riba dapat dijumpai dalam obligasi konvensional, margin trading, dan saham preferen. Obligasi konvensional dan juga saham preferen mengandung riba qard dan riba jahiliyah. Obligasi memberikan pendapatan berupa prosentase bunga kuponcoupon sesuai yang disepakati di awal. Hal yang serupa juga terjadi pada saham preferen. Pada 113 Wikipedia, “Madoff Investment Scandal”, artikel diakses tanggal 20 Oktober 2010 dari http:en.wikipedia.orgwikiMadoff_investment_scandal . 114 Indro Bagus, “BEI Layangkan SP I ke Katarina Utama”, artikel diakses tanggal 15 November 2010 dari http:www.detikfinance.comread2010092312481414465116bei ‐ layangkan ‐sp‐i‐ke‐katarina‐utama .