Pengertian dan Perkembangan Pasar Modal

60 instrumen pasar modal syariah yang pertama kali berhasil diterbitkan yaitu berupa obligasi syariah, diprakarsai oleh pemerintah Malaysia di tahun 1983 dengan mengeluarkan Government Investment Issue atau GII awalnya dikenal dengan Government Investment Certificate. Konsep awal GII berlandaskan akad qardhul hasan atau pinjaman yang baik tanpa bunga, namun karena akad tersebut tidak memungkinkan efek diperjualbelikan kembali, maka kini GII diterbitkan dengan akad bai’ al-inah , tujuannya agar efek dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Kemudian instrumen pasar modal Islami lainnya mulai dikembangkan secara global, salah satunya di Amerika. Equity fund yang pertama kali diluncurkan di Amerika adalah The Amana Income Fund oleh The North American Islamic Trust 71 di tahun 1986. Perkembangan selanjutnya pada tahun 1999 di Bahrain, Dow Jones Indexes meluncurkan Dow Jones Islamic Market Index DJIM yang terdiri dari saham-saham Dow Jones Global Indexes yang telah disaring berdasarkan kehalalan aktivitas bisnis dan rasio finansialnya. Secara lebih spesifik, penyaringan tahap pertama DJIM adalah mengeluarkan perusahaan yang bergerak pada bidang usaha yang tidak berdasarkan prinsip Islam seperti minuman beralkohol, rokok, produk Irak lebih dikenal dengan istilah mudharabah. Mudharabah adalah akad kerjasama suatu usaha dimana pihak pemilik modal shahibul maal menyediakan seluruh dana dan pihak pengelola usaha mudharib bertanggungjawab atas pengelolaan usaha. Keuntungan hasil usaha dibagikan sesuai dengan nisbah bagi hasil untungrugi yang telah disepakati bersama sejak awal. 71 North American Islamic Trust NAIT adalah organisasi yang didirikan oleh Asosiasi Mahasiswa Muslim Amerika dan Kanada Muslim Students AssociationMSA pada tahun 1973 di Plainfield, Indiana. Dalam menjalankan fungsinya, NAIT tidak hanya memberikan bantuan finansial untuk kemakmuran masjid, sekolah, dan beasiswa komunitas muslim di Amerika, tetapi juga memberikan panduan dan pengelolaan investasi yang kompatibel dengan hukum syariah dan hukum Amerika. Lebih lengkapnya lihat http:www.nait.net . 61 yang mengandung daging babi, perjudian, pornografi, persenjataan, hiburan hotel, kasino, musik, sinema, dan juga jasa keuangan konvensional perbankan, asuransi, dsb.. Selanjutnya, pihak Sharia Supervisory Board dari DJIM akan menyaring kembali perusahaan-perusahaan tersebut berdasarkan rasio finansialnya. Hasil penyaringan rasio finansial ini cukup berguna mendeteksi tanda-tanda masalah suatu perusahaan, diantaranya gejala kebangkrutan perusahaan dengan profil tinggi seperti Worldcom dan Enron. Hampir setahun sebelum Worldcom jatuh, DJIM telah mengeluarkannya dari indeks, sebab Worldcom tidak lulus financial ratio screening dengan rasio utang terhadap kapitalisasi pasar melebihi 33. 72 Hingga saat ini DJIM terus dikembangkan dengan berbagai seri yang setidaknya melibatkan saham perusahaan dari 69 negara, termasuk tujuh indeks DJIM berkategori blue-chip dari negara Malaysia, Cina, Amerika, serta kawasan Eropa dan Asia Pasifik. 73 Sedangkan di akhir Desember 1998, the Financial Times and the London Stock Exchange FTSE bekerja sama dengan investor internasional meluncurkan FTSE Global Islamic Index Series FTSE-GIIS yang merupakan bagian dari kelompok FTSE All World Index Series. 74 Kemudian pada bulan Januari 2008, FTSE bekerja sama dengan sebuah lembaga penelitian dan konsultan keuangan syariah 72 Khaled A Hussein, “Ethical Investment: Empiritical Evidence from FTSE Islamic Index”, Islamic Economic Studies, Vol. 12, No. 1, Agustus 2004, h. 28. 73 Dow Jones Indexes, “Dow Jones Islamic Market Indexes”, artikel diakses tanggal 15 September 2010 dari http:www.djindexes.comislamicmarket . 74 FTSE All World Index mencakup 47 negara berbeda dengan lebih dari 2.700 saham dari FTSE Global Equity Index Series sekuritas berkapital besar dan sedang. FTSE All World Index ini membagi indeks ke dalam tiga segmen, yaitu Developed, Advanced Emerging, dan Emerging. 62 Dubai, Yasaar Research Inc., meluncurkan FTSE Shariah Global Equity Index Series yang terdiri dari 96 indeks syariah, termasuk di dalamnya FTSE Shariah Developed Index Series, FTSE Shariah Emerging Index Series, FTSE Shariah All-World Index Series, dan FTSE Shariah Multinationals 150 Index. 75 Di negara Malaysia perkembangan pasar modal syariah diawali oleh Bank Islam Malaysia Bhd yang pada tahun 1983 mengeluarkan daftar saham syariah walau hanya terbatas untuk kepentingan internal, hal ini kemudian berlanjut dengan diperkenalkannya daftar saham syariah yang lebih komprehensif pada bulan Juni 1997 oleh Securities Comission SC Malaysia. Sebelumnya pada bulan Mei 1996, Rashid Hussin Bank Unit Trust Management Bhd menerbitkan indeks saham syariah pertama, diikuti dengan peluncuran Kuala Lumpur Shariah Index KLSI oleh Bursa Malaysia pada April 1999. 76 Selanjutnya di tahun 2007 Bursa Malaysia berkolaborasi dengan FTSE meluncurkan dua indeks syariah yaitu FTSE Bursa Malaysia FBM EMAS Shariah Index dan FBM Hijrah Shariah Index. 77 Pada awal pertama kali 75 FTSE The Index Company, “Islamic Investment”, artikel diakses tanggal 15 Oktober 2010 dari http:www.ftse.comMedia_Centrepress_packsIslamic_Investment.jsp . 76 OICV‐IOSCO, “Islamic Capital Market Fact Finding Report: Report of the Islamic Capital Market Task Force of the International Organization of Securities Comissions”, Juli 2004, h. 27‐28. Lihat pula Saiful Azhar Rosly. Critical Issues on Islamic Banking and Financial Markets. Islamic Economics, Banking and Finance, Investments, Takaful and Financial Planning. Indiana: AuthorHouse. 2005, h. 372. 77 FBM EMAS Shariah Index merupakan indeks yang terdiri dari saham‐saham emiten FBM EMAS Index yang telah lulus seleksi penyaringan syariah berdasarkan kriteria SAC dan FTSE. Sedangkan FBM Hijrah Shariah Index merupakan indeks yang hanya terdiri 30 emiten terbesar dari FBM EMAS Index yang telah lulus seleksi syariah berdasarkan kriteria berlapis yang ditetapkan FTSE, Yasaar, dan SAC. Lihat Md Nurdin Ngadimon, “Shariah Screening Process in Islamic Capital Market”, IFSB Seminar on Islamic Capital Market, 19‐20 May 2009: Mauritius, materi diakses tanggal 23 63 diluncurkan bulan Januari 2007, KLSI berjalan berdampingan dengan dua indeks syariah yang baru tersebut, namun setelah beberapa bulan KLSI akhirnya ditutup. Hingga kini pengaturan dan pengembangan instrumen pasar modal Malaysia berada di bawah pengawasan SC Malaysia. Secara berkala SC melalui Shariah Advisory Council SAC menerbitkan daftar saham-saham yang dinilai halal secara syariah. Khusus di Indonesia, secara historis jual beli efek di Indonesia telah dilakukan sejak akhir abad 19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan oleh Verreniging voor den Effectenhandel pada tahun 1939, jual beli efek telah berlangsung sejak 1880. 78 Dalam perkembangannya kemudian, pasar modal di Indonesia mengalami pasang surut hingga akhirnya dapat berkembang seperti sekarang. 79 Perkembangan pasar modal syariah pertama kali dimulai tahun 1997 dengan diperkenalkannya instrumen reksadana syariah oleh PT Dana Reksa Investment Management DIM. Selanjutnya di bulan Juli 2000 PT DIM bekerja sama dengan Bursa Efek Jakarta kini Bursa Efek Indonesia meluncurkan Jakarta Islamic Indeks JII. Indeks syariah ini diharapkan dapat memberikan acuan kepada investor yang ingin menanamkan dananya secara Islami. Pada awalnya penentuan kinerja komponen JII tersebut disusun berdasarkan persetujuan dari Dewan Pengawas Syariah DIM. Kemudian seiring perkembangan pasar, otorisasi pemilihan saham-saham JII tersebut dilakukan September 2010 dari http:www.iefpedia.comenglishwp ‐contentuploads201002Shariah‐ Screening ‐Process‐in‐Islamic‐Capital‐Market‐Dr‐Md‐Nurdin‐Ngadimon.pdf . 78 BAPEPAM‐LK, “Sejarah Pasar Modal”, artikel diakses tanggal 10 Agustus 2010 dari http:www.bapepam.go.idoldprofilsejarah.htm . 79 Lihat lampiran Perkembangan Pasar Modal di Indonesia pada bagian akhir. 64 oleh Bapepam-LK bekerja sama dengan DSN MUI. Hal ini tertuang dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah.

B. Struktur Pasar Modal di Indonesia

Organisasi yang terkait di Pasar Modal adalah sebagai berikut: 1. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam-LK berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan. Bapepam memiliki kewenangan membina, mengatur, dan mengawasi kegiatan sehari-hari pasar modal serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang lembaga keuangan Pasar Modal di Indonesia. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI No. KMK 606KMK.012005 Bapepam disempurnakan menjadi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, atau disingkat Bapepam-LK. Menteri Keuangan RI BAPEPAM ‐ LK Gambar 3.1 Struktur Pasar Modal di Indonesia Bursa Efek Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian Lembaga Kliring dan Penjamin Perusahaan Efek: ‐ Penjamin Emisi ‐ Perantara Perdagangan Efek ‐ Manajer Investasi Lembaga Penunjang: ‐ Biro Administrasi efek ‐ Bank Kustodian ‐ Wali amanat ‐ Pemeringkat Efek Profesi Penunjang: ‐ Akuntan ‐ Konsultan Hukum ‐ Penilai ‐ Notaris Pemodal: ‐ Domestik ‐ Asing Emiten: ‐ Perusahaan Publik ‐ Reksadana Sumber: Bapepam‐LK BEI 65 2. Self Regulatory Organizations SRO adalah organisasi yang memiliki kewenangan untuk membuat peraturan yang berhubungan dengan aktivitas usahanya. SRO terdiri dari Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan LKP, dan Lembaga Penyimpan dan Penyelesaian LPP. 3. Perusahaan Efek adalah perusahaan yang mempunyai aktifitas sebagai Perantara Pedagang Efek, Penjamin Emisi Efek, Manajer Investasi, atau gabungan dari ketiga kegiatan tersebut. 4. Lembaga Penunjang Pasar Modal diantaranya adalah Biro Administrasi Efek, Kustodian, dan Wali Amanat. 5. Profesi Penunjang Pasar Modal diantaranya adalah Akuntan, Konsultan Hukum, Perusahaan Penilai, dan Notaris. 80 80 Bursa Efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak‐pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek. Sebelumnya bursa efek yang ada di Indonesia adalah Bursa Efek Jakarta BEJ dan Bursa Efek Surabaya BES, namun pada Oktober 2007 BES dimerger BEJ menjadi Bursa Efek Indonesia BEI. LKP adalah pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan transaksi bursa agar terlaksana secara teratur, wajar, dan efisien. Lembaga yang telah memperoleh izin usaha sebagai LKP oleh BAPEPAM adalah PT KPEI Kliring Penjaminan Efek Indonesia. KPEI didirikan berdasarkan UU Pasar Modal Indonesia tahun 1995. LPP adalah pihak yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral bagi Bank Kustodian, Perusahaan Efek, dan pihak lain. Lembaga yang telah memperoleh izin usaha sebagai LPP oleh BAPEPAM adalah PT KSEI Kustodian Sentral Efek Indonesia. Perantara Pedagang Efek merupakan salah satu aktifitas pada perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain. Penjamin Emisi Efek underwriter adalah pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk melaksanakan penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual. Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola Portofolio Investasi Kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan perundang‐undangan yang berlaku. Biro Administrasi Efek adalah pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten melaksanakan pencatatan pemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek. Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang 66

C. Instrumen Pasar Modal di Indonesia

Pada prinsipnya instrumen pasar modal sebagaimana yang dijelaskan dalam UU Pasar Modal No. 8 tahun 1995 yaitu semua surat berharga efek yang umum diperjualbelikan melalui pasar modal. Di Indonesia hanya terdapat satu penyelenggara kegiatan Bursa Efek yaitu PT Bursa Efek Indonesia BEI. BEI merupakan Bursa Efek hasil penggabungan dari PT Bursa Efek Jakarta BEJ dan PT Bursa Efek Surabaya BES pada tahun 2007. BEI menyelenggarakan perdagangan atas hampir semua Efek yang ada dan diterbitkan di Indonesia yaitu efek bersifat ekuitas saham, waran dan hak memesan efek terlebih dahulu HMETD, obligasi obligasi negara dan obligasi korporasi, sukuk sukuk negara dan sukuk korporasi, efek derivatif kontrak opsi sahamKOS dan kontrak berjangka indeks efekKBIE 81 , unit penyertaan reksa dana yang diperdagangkan di ursa Exchange Traded Fund ETF, dan efek beragun asetEBA. 82 rekening yang menjadi nasabahnya. Wali Amanat adalah pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek bersifat utang. Akuntan yaitu pihak yang berfungsi memeriksa kondisi keuangan emiten dan memberikan pendapat apakah laporan keuangan yang telah dikeluarkan oleh emiten wajar atau tidak. Konsultan hukum yaitu ahli hukum yang memberikan pendapat hukum kepada pihak lain dan terdaftar di Bapepam. Perusahaan penilai appraisal yaitu perusahaan yang berfungsi untuk memberikan penilaian terhadap emiten, apakah nilai aktiva emiten wajar atau tidak. Notaris yaitu pejabat umum yang berwenang membuat akta otentik dan terdaftar di Bapepam. 81 Namun selama tahun 2010 ini tidak ada perdagangan derivatif untuk option pada kontrak opsi saham KOS dan futures pada kontrak berjangka indeks efek KBIE, pihak BEI sedang melakukan revitalisasi dan pengkajian ulang perdagangan derivatif mulai dari perubahan perdagangan, sistem, dan cara penyerahannya. Oleh karena itu, untuk tahun 2010 ini perdagangan derivatif di Bursa Efek Indonesia dihentikan dulu. Lihat lampiran, Taufiq Rochman, Wawancara Pribadi oleh Arief Himawan, 18 Agustus 2010, Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Tape recording, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Lihat pula IDX Fact Book 2010, Jakarta: Research Division IDX, 2010, h.11. 82 Saham adalah selembar catatan yang berisi pernyataan kepemilikan sejumlah modal kepada perusahaan yang menerbitkan. Obligasi adalah tanda pengakuan hutang atas pinjaman oleh