86
sebesar Rp 525,48 dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 1.085 triliun atau sebesar 33,44 dari total kapitalisasi pasar BEI.
93
7.
Indeks Kompas100 menggunakan 100 emiten yang dipilih berdasarkan
pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Evaluasi dilakukan setiap enam bulan sekali yaitu pada bulan
Februari dan Agustus. 8.
Indeks BISNIS-27 menggunakan 27 emiten yang dipilih berdasarkan kriteria
tertentu dan merupakan kerja sama antara BEI dengan Harian Bisnis Indonesia. Evaluasi dilakukan setiap bulan enam bulan sekali yaitu pada bulan Mei dan
November. 9.
Indeks PEFINDO25 menggunakan 25 emiten yang dipilih berdasarkan kriteria
tertentu dan merupakan kerja sama antara BEI dengan lembaga rating Pemeringkat Efek IndonesiaPEFINDO. Evaluasi dilakukan setiap bulan enam
bulan sekali yaitu pada bulan Februari dan Agustus. 10.
Indeks SRI-KEHATI menggunakan 25 emiten yang dipilih berdasarkan kriteria
tertentu dan merupakan kerja sama antara BEI dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia KEHATI. SRI merupakan kependekan dari Sustainable and
Responsible Investment . Indeks ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan
pedoman investasi bagi pemodal yaitu dengan membuat suatu benchmark indeks baru yang secara khusus memuat emiten yang memiliki kinerja yang sangat baik
93
BAPEPAM‐LK, “Statistik Pasar Modal”, Minggu Ke‐1 Desember 2010: 29 November ‐ 3 Desember
2010, diakses
pada tanggal
18 Desember
2010 dari
http:www.bapepam.go.idpasar_modalpublikasi_pmstatistik_pmindex.htm .
87
dalam mendorong usaha-usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan hidup, sosial dan tata kelola perusahaan yang baik. Evaluasi
dilakukan setiap bulan enam bulan sekali yaitu pada bulan Mei dan November. 11.
Indeks Obligasi Pemerintah Indonesia merupakan indeks yang secara khusus
dikembangkan sebagai indikator perkembangan Surat Utang Negara SUN berdenominasi rupiah dengan kupon bernilai tetap dan memiliki masa tempo
lebih dari satu tahun.
G. Proses Penyaringan Saham Syariah Shariah Screening Stock
Sejak tahun 2000, pasar modal Indonesia telah memiliki indeks syariah yaitu Jakarta Islamic Index
JII, di mana penentuan kriterianya disusun berdasarkan persetujuan Dewan Pengawas Syariah PT Danareksa Investment Management.
Namun sejak Juni 2007 penentuan dan pengawasan kinerja JII dilakukan oleh Bapepam-LK bekerja sama dengan DSN-MUI. Sejak itu pula, Bapepam-LK tidak
lagi hanya menyaring efek untuk dimasukkan ke dalam JII saja, tetapi juga menerbitkan suatu kumpulan efek yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip
syariah di Pasar Modal yang disebut Daftar Efek Syariah DES. DES diterbitkan dua kali dalam setahun yaitu per Mei dan November. DES pertama kali diterbitkan 30
November 2007 dengan 172 saham. Hingga tahun 2003 efek-efek syariah menurut Fatwa DSN MUI No. 40DSN-
MUIX2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal mencakup Saham Syariah, Obligasi Syariah, Reksadana Syariah,
Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset KIK EBA Syariah, dan surat
88
berharga lainnya yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
94
Belakangan sejak tanggal 6 Maret 2008, instrummen keuangan syariah bertambah dengan
dikeluarkannya fatwa No. 65DSN-MUIIII2008 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD Syariah dan fatwa DSN-MUI No. 66DSN-MUIIII2008
tentang Waran Syariah pada.
95
Per November 2010, efek yang termasuk dalam DES berupa 11 jenis Surat Berharga Syariah Negara SBSN, 31 sukuk atau obligasi syariah, 49 unit penyertaan
kontrak investasi kolektif KIK reksa dana syariah, dan 221 saham emiten, perusahaan publik, dan emiten tidak listing.
96
Sejak bulan Juni 2010, otoritas Bursa
94
Saham Syariah adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang memenuhi kriteria
sebagaimana tercantum dalam pasal 3 Fatwa DSN MUI No. 40DSN‐MUIX2003, dan tidak termasuk
saham
yang memiliki hak‐hak istimewa. Obligasi Syariah adalah surat berharga jangka panjang
berdasarkan Prinsip Syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang Obligasi Syariah yang
mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang Obligasi Syariah berupa bagi
hasilmarginfee
serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo. Reksa Dana Syariah
adalah Reksa Dana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip Syariah Islam, baik dalam bentuk
akad antara pemodal sebagai pemilik harta Shahibul mal rabb al‐mal dengan Manajer Investasi,
begitu pula pengelolaan dana investasi sebagai wakil shahib al‐mal, maupun antara Manajer Investasi
sebagai
wakil shahib al‐mal dengan pengguna investasi. Efek Beragun Aset Syariah adalah Efek yang
diterbitkan oleh kontrak investasi kolektif EBA Syariah yang portofolio‐nya terdiri dari aset keuangan
berupa tagihan yang timbul dari surat berharga komersial, tagihan yang timbul di kemudian hari, jual
beli pemilikan aset fisik oleh lembaga keuangan, efek bersifat investasi yang dijamin oleh pemerintah,
sarana peningkatan investasiarus kas serta aset keuangan setara, yang sesuai dengan Prinsip‐Prinsip
Syariah.
Surat berharga komersial Syariah adalah surat pengakuan atas suatu pembiayaan dalam
jangka waktu tertentu yang sesuai dengan Prinsip‐Prinsip syariah.
95
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD Syariah adalah hak yang melekat pada
saham yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah DES yang memungkinkan para pemegang saham
yang ada untuk membeli efek baru; termasuk saham, efek yang dapat dikonversikan menjadi saham
dan
waran, sebelum ditawarkan kepada pihak lain. Hak tersebut wajib dapat dialihkan. Waran berdasarkan
prinsip syariah adalah efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak
kepada pemegang efek yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah DES untuk memesan saham dari
emiten pada harga tertentu untuk jangka waktu 6 enam bulan atau lebih sejak diterbitkannya
tersebut. Fatwa no. 65 dan 66 DSN‐MUI.
96
Lihat lampiran, Update Daftar Efek Syariah periode VII bulan November 2010 berdasarkan Keputusan
Bapepam‐LK no. KEP‐523BL2010 tentang Daftar Efek Syariah.
89
Efek Indonesia membubuhkan tanda [S] yang berarti syariah, pada setiap efek yang masuk ke dalam DES, baik dalam publikasi tertulis maupun publikasi elektronik.
Periode Tanggal Terbit
Saham Syariah
Saham Tercatat
Prosentase
I 30 November 2007
164 383
42.82 II
30 Mei 2008 180
390 46.15
III 28 November 2008
185 396
46.72 IV
29 Mei 2009 177
396 44.70
V 30 November 2009
186 402
46.27 VI
27 Mei 2010 194
406 47.78
VII 29 November 2010
209 415
50.36
Rata-rata 46.40
Sumber: Bapepam‐LK
Tabel 3.6 Komposisi Saham Syariah
Berdasarkan Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah dan juga pasal 3 ayat 2 fatwa DSN MUI No.40DSN-MUIX2003 tentang
Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal, jenis kegiatan utama suatu badan usaha yang dinilai tidak memenuhi prinsip syariah
Islam adalah:
1. Kriteria Saham Syariah
Penyaringan Kualitatif Core Bussines Activity Screening
97
saham syariah di Indonesia sebagai berikut.
97
Kriteria Kualitatif yang dilakukan oleh FTSE Shariah Index Series yaitu mengeluarkan emiten
yang bergerak di bidang keuangan konvensional perbankan, asuransi dan jasa keuangan konvensional
lainnya, perusahaan alkohol dan produk turunannya, perusahaan yang memproduksi, mengemas,
memproses bahan yang mengandung daging babi dan makanan non‐halal maupun