Dewan Syariah Nasional MUI
d. Menimbulkan informasi yang menyesatkan; f. Margin trading, yaitu melakukan transaksi atas Efek Syariah dengan fasilitas
pinjaman berbasis bunga atas kewajiban penyelesaian pembelian Efek Syariah tersebut; dan
g. Ihtikar penimbunan, yaitu melakukan pembelian atau dan pengumpulan suatu Efek Syariah untuk menyebabkan perubahan harga Efek Syariah, dengan tujuan
mempengaruhi Pihak lain; h. Dan transaksi-transaksi lain yang mengandung unsur-unsur diatas.
Pasal 6 Harga Pasar Wajar
Harga pasar dari Efek Syariah harus mencerminkan nilai valuasi kondisi yang sesungguhnya dari aset yang menjadi dasar penerbitan Efek tersebut danatau sesuai
dengan mekanisme pasar yang teratur, wajar dan efisien serta tidak direkayasa.
BAB VI PELAPORAN DAN KETERBUKAAN INFORMASI
Pasal 7
Dalam hal DSN-MUI memandang perlu untuk mendapatkan informasi, maka DSN-MUI berhak memperoleh informasi dari Bapepam dan Pihak lain dalam rangka penerapan
Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal.
BAB VII KETENTUAN PENUTUP
Pasal 8
1. Prinsip-prinsip Syariah mengenai Pasar Modal dan seluruh mekanisme kegiatan terkait di dalamnya yang belum diatur dalam fatwa ini akan ditetapkan lebih lanjut dalam
fatwa atau keputusan DSN-MUI. 2. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di kemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan, akan diperbaiki dan disempurnakan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal
: 08 Sya’ban 1424 H 04 Oktober 2003 M
DEWAN SYARI’AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA
Ketua, Sekretaris,
K.H.M.A. Sahal Mahfudh Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
NOMOR: KEP-523BL2010 TENTANG
DAFTAR EFEK SYARIAH KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
DAN LEMBAGA KEUANGAN, Menimbang
: a. bahwa Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan telah melakukan penelaahan secara periodik
terhadap laporan keuangan Emiten dan Perusahaan Publik yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010;
b bahwa berdasarkan
pertimbangan sebagaimana huruf a maka perlu ditetapkan Keputusan Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tentang Daftar Efek Syariah sebagai pengganti Daftar Efek Syariah yang telah
ditetapkan sebelumnya;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3608;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal
Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3617 sebagaimana diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2004 Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 27, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4372;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal Lembaran
Negara Tahun 1995 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3618;
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45M Tahun 2006;
5. Peraturan Bapepam dan LK Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah, Lampiran Keputusan
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Nomor: Kep-180BL2009;
6. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Lampiran Keputusan Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Nomor: Kep-181BL2009;
MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN
KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
DAN LEMBAGA KEUANGAN TENTANG DAFTAR EFEK SYARIAH.