Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

120 unsur riba. Untuk saat ini sangat sulit bagi perusahan untuk membuat ratio ini nol, atau sama sekali tidak ada utang atas modal. Oleh karena itu toleransi yang diberlakukan Bapepam-LK saat ini yaitu total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total ekuitas tidak lebih dari 82 utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total ekuitas tidak lebih dari 45 : 55. Setelah melewati tahapan penyaringan di atas, Saham Syariah yang ada di Indonesia dikumpulkan dalam suatu Daftar Efek Syariah DES yang diterbitkan dua kali dalam setahun yaitu bulan Mei dan November. DES diterbitkan dan dievaluasi secara berkala oleh Bapepam-LK bekerja sama dengan DSN-MUI. Per November 2010 Saham Syariah berjumlah 209 saham dari 415 saham terdaftar. Dari kesekian jumlah saham syariah tersebut dipilihlah sebanyak 30 saham unggulan kedalam Jakarta Islamic Index JII. 4. Selain dari kriteria emiten, pasar modal masih belum sesuai dengan prinsip- prinsip syariah juga disebabkan oleh jenis transaksi investasinya. Pada dasarnya pelaksanaan transaksi investasi harus dilakukan menurut prinsip kehati-hatian prudentialihtiyath serta tidak diperbolehkan melakukan spekulasi yang didalamnnya mengandung unsur dharar, gharar, riba, maisir, risywah, maksiat dan kezhaliman. Tindakan yang dimaksud diantaranya dengan melakukan penipuan tadlis ataupun manipulasi laporan keuangan window dressing guna memperdaya pembeli; menggunakan fasilitas pinjaman berbasis bunga margin trading atas kewajiban penyelesaian pembelian Efek Syariah; menciptakan demand dan supply yang semu yaitu dengan merekayasa permintaan bai’ an- 121 najsy ataupun memonopoli dan menimbun suatu efek ihtikar; melakukan penjualan atas efek yang belum dimiliki short selling bai’ al ma’dum; menggunakan informasi material yang belum tersedia bagi masyarakat yang didapatkan dari orang dalam guna mendapat keuntungan dengan jalan pintas insider trading talaqqi rukban.

B. Saran

Menyangkut kesimpulan di atas, penulis mengusulkan hal-hal berikut: 1. Pengawasan terhadap pasar modal berdasarkan prinsip syariah harus ditingkatkan lagi, mengingat BEI sebagai pihak penyelenggara transaksi hanya bertindak sebagai fasilitator perdagangan. BEI tidak secara tegas membedakan antara transaksi yang syariah dan yang tidak. Sehingga transaksi yang melanggar prinsip Islam seperti saham preferen, short selling dan margin trading masih dapat dilakukan secara bebas oleh para pelaku pasar kecuali terlepas dari motifnya akan bertransaksi secara syariah atau tidak. Dalam hal ini otoritas pasar modal syariah harus dengan tegas menolak atau mengeluarkan emiten yang memproduksi barang dan jasa yang diharamkan syariah, serta memberlakukan suatu aturan dan mekanisme khusus yang dapat mencegah terjadinya moral hazard bagi investor muslim melakukan transaksi yang bertentangan dengan prinsip syariah. 2. Setiap pelaku pasar haruslah menerapkan etika yang bertanggung jawab dalam bertransaksi di pasar modal syariah agar tercipta nilai pasar yang wajar dan fair. Untuk melakukan investasi pada suatu efek, seorang investor muslim harus 122 memilih efek yang setidaknya telah lulus persyaratan kualitatif dan kuantitatif yang ditetapkan Bapepam-LK dan DSN-MUI, atau dengan kata lain efek yang telah ditetapkan ke dalam Daftar Efek Syariah. 3. Seluruh pihak baik itu otoritas bursa, praktisi, maupun para akademisi harus giat mempromosikan dan mensosialisasikan investasi di pasar modal syariah, karena melihat peluang dan tantangan sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi tidak hanya menjadi hub melainkan juga sebagai center pengembangan industri keuangan syariah, khususnya pasar modal. 123 DAFTAR PUSTAKA

A. PERATURAN

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. Fatwa Dewan Syariah Nasional nomor 20DSN-MUIIV2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk Reksa Dana Syariah. --------------, nomor 40DSN-MUIX2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal. --------------, nomor 65DSN-MUIIII2008 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD Syariah. --------------, nomor 66DSN-MUIIII2008 tentang Waran Syariah. Keputusan Bapepam-LK nomor KEP-523BL2010 tentang Daftar Efek Syariah: Update Daftar Efek Syariah 29 November 2010. Pengumuman Bursa Efek Indonesia Peng-00582BEI.PSH11-2010 tentang Efek yang Dapat Ditransaksikan dan Dijaminkan dalam Rangka Transaksi Marjin dan atau Transaksi Short Selling. Peraturan Bapepam-LK nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah. --------------, nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah. --------------, nomor IX.A.14 tentang Akad-Akad yang Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal.

B. BUKU

Al-Qur’an dan Hadis. Alkitab, Ed.II, cet. Ketiga. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia. 1994. Achsien, Iggie H. Investasi Syariah di Pasar Modal: Menggagas Konsep dan Praktek Manajemen Portofolio Syariah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003, Cet. Kedua.