Dari asumsi dan latar belakang yang mendasarinya terdapat beberapa hal yang harus dipahami tentang belajar
dalam konteks CTL, yaitu belajar bukanlah menghafal tetapi mengkonstruksi pengetahuan sesuai dengan pengalaman
mereka, belajar bukan sekedar mengumpulkan fakta yang lepas- lepas, belajar adalah proses pemecahan masalah, belajar adalah
proses pengalaman sendiri yang berkembang secara bertahap dari yang sederhana menuju yang kompleks, dan belajar pada
hakikatnya adalah menangkap pengetahuan dari kenyataan.
8
Berdasarkan hal tersebut maka CTL ini sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, yaitu tentang keterampilan
berbicara mengenai materi menceritakan pengalaman yang mengesankan berupa pengalaman yang menyenangkan dan
menyedihkan. Jadi siswa dapat menyusun sendiri cerita yang mereka akan sampaikan dengan begitu anak mengkonstruk
sendiri dan berpikir sebelum menyampaikan cerita agar cerita tersebut mudah dipahami oleh orang lain sehingga siswa dapat
dikatakan belajar berdasarkan pengalaman mereka sendiri.
c. Komponen Pendekatan CTL
CTL memiliki 7 komponen yang melandasi pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL. Sebuah
kelas dikatakan menggunakan CTL jika menerapkan ketujuh komponen tersebut dalam pembelajarannya. Berikut 7 komponen
pendekatan CTL:
1 Konstruktivisme
Kontrukstivisme digagas oleh Mark Baldawin dan dikembangkan oleh Jean Piaget.
9
Esensi dari teori konstruktivis adalah
ide bahwa
siswa harus
menemukan dan
mentrasformasikan suatu informasi kompleks ke situasi lain, dan
8
Wina Sanjaya, op. cit., h. 259-260.
9
Dindin Ridwanudin, op. cit., h. 93.
apabila dikehendaki, informasi tersebut menjadi milik mereka sendiri.
10
Dalam pandangan kontruktivisme tidak menekankan pada hasil belajar tetapi lebih mengutamakan strategi
pemerolehan pengetahuan daripada menghafal pengetahuan.
11
Ada beberapa prinsip kontruktivisme, yaitu: pengetahuan dan keterampilan dibangun oleh siswa secara aktif, pusat aktivitas
pembelajaran terletak pada siswa, dan guru sebagai fasilitator.
12
2 Menemukan Inquiry
Inquiry adalah proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara
sistematis.
13
Kegiatan inkuiri yang harus dirancang guru meliputi: observasi, bertanya, hipotesis, pengumpulan data, dan
kesimpulan.
14
Langkah-langkah kegiatan menemukan inkuiri, yaitu merumuskan masalah, mengamati atau melakukan
observasi, menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar laporan, bagan, tabel, atau karya lainnya, dan
mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas, guru, atau audiensi yang lain.
3 Bertanya Questioning
Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan. Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari
keingintahuan setiap individu sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan pengetahuan seseorang dalam berpikir.
15
Bertanya merupakan proses inquiry juga yaitu menggali informasi, menginformasikan hal yang sudah diketahui, dan
mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahui. Kegiatan bertanya memiliki kegunaan yang sangat penting,
10
Yatim Riyanto, op. cit., h. 169.
11
Ibid, h. 170.
12
Dindin Ridwanudin, op. cit., h. 101.
13
Wina Sanjaya, op. cit., h. 265.
14
Dindin Ridwanudin, op. cit., h. 101.
15
Wina Sanjaya, op. cit., h. 266.
yakni menggali informasi, membangkitkan motivasi siswa, merangsang keingintahuan siswa, memfokuskan siswa pada
sesuatu yang diinginkan, dan membimbing siswa untuk menemukan atau menyimpulkan sesuatu, membangkitkan lebih
banyak pertanyaan, dan menyegarkan kembali pengetahuan siswa.
16
4 Masyarakat Belajar Learning Community
Konsep learning community menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Hasil
belajar diperoleh dari sharing antara teman dan antara kelompok.
17
Dalam masyarakat belajar siswa saling belajar, bertukar pikiran, saling bertanya dan menjawab pertanyaan,
bertukar pendapat, dan bertukar pengalaman.
18
5 Pemodelan Modeling
Modeling disini adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh
siswa.
19
Dalam pembelajaran sastra pemodelan dapat berupa pembacaan puisi, peniruan mimik, intonasi, suara, gerak model
yang ditampilkan.
20
6 Refleksi Reflection
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah
dilakukan dimasa yang lalu.
21
Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan CTL guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk merenungkan tentang pelajaran yang diajarkan bisa juga siswa menghubungkan dengan lingkungan
sehingga menjadi pengetahuan baru dan siswa diberikan
16
Yatim Riyanto, op. cit., h. 172.
17
Ibid
18
Dindin Ridwanudin, op. cit., h. 102.
19
Wina Sanjaya, op. cit., h. 267.
20
Dindin Ridwanudin, op. cit., h. 103.
21
Yatim Riyanto, op. cit., h. 174.