3. Mulyanah jurusan PGMI dalam skripsinya tahun 2013 yang berjudul
“Peranan Model CTL dalam Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa Kelas V pada mata pelajaran PKN di MIS Irsyad
ul Khair”.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan dari hasil belajar dan minat belajar siswa, hal ini ditunjukkan 75 nilai PKn siswa mencapai
KKM ≥60 Persamaan
penelitian Mulyanah
dengan peneliti
sama-sama menggunakan CTL. Sedangkan perbedaannya Meriyani menggunakan
PTK sedangkan peneliti menggunakan quasi eksperimen.
C. Kerangka Berpikir
Pendekatan CTL merupakan suatu pendekatan yang melibatkan siswa dalam
pembelajaran, siswa
mengkonstruk pengetahuannya
sendiri, pengetahuan yang didapat siswa di sekolah dihubungkan dengan pengetahuan
yang sudah ada yang berasal dari pengalaman siswa sendiri sehingga pembelajaran tidak hanya sekedar mentransfer ilmu saja tetapi pembelajaran
yang memiliki makna bagi siswa. Berbicara dipelajari oleh setiap manusia semenjak lahir dan
berkembang seiring dengan bertambahnya usia. Berbicara merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk manusia. Berbicara digunakan untuk
berkomunikasi dengan orang lain. Berbicara diajarkan di rumah oleh ibu sedangkan di sekolah dilatih oleh guru. Namun keterampilan berbicara jarang
dipraktikan sehingga menyebabkan banyak siswa yang kurang mampu dalam menyampaikan
gagasannya. Cakapnya
seseorang dalam
berbicara menunjukkan kecerdasan kognitifnya, namun bila orang cerdas tidak bisa
mengungkapkan apa yang ada di dalam pikirannya bagaimana bisa orang tersebut menyampaikan dan membagi ilmunya dengan orang lain.
Untuk itu pelatihan berbicara agar menjadi terampil dalam berbicara perlu dilatih semenjak dari usia dini terutama di sekolah dasar. Agar siswa
mau dan mampu mengungkapkan apa yang ada dipikirannya maka perlu cara yang tepat salah satunya menggunakan pendekatan CTL. Mengapa CTL?
Karena pada usia sekolah dasar masih dalam taraf melatih bahasa anak.
Biasanya seseorang akan mau berbicara mengenai hal yang dirasa menarik untuknya dan dikuasai olehnya terutama pengalamannya dan CTL ini
merupakan pembelajaran yang melibatkan pengalaman sehari-hari siswa yang sesuai dengan kehidupan siswa. Diharapkan dengan menggunakan
pendekatan CTL siswa menjadi terlatih dan mampu mengungkapkan gagasannya.
Peneliti menggunakan pendekatan CTL sebagai strategi pembelajaran karena melihat kurangnya latihan dalam keterampilan berbicara siswa dan
siswa yang kurang berani dalam menyampaikan gagasannya. Untuk itu diawal peneliti melakukan pretest yang akan diteliti. Kemudian menentukan
kelas yang akan dijadikan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Selanjutnya memberikan perlakuan kepada kelas eksperimen dengan menggunakan
pendekatan CTL
sedangkan kelas
kontrol menggunakan
metode konvensional. Kemudian dilihat hasilnya apakah terdapat pengaruh di kelas
eksperimen setelah diberikan perlakuan. Berdasarkan penjabaran di atas maka dapat dibuat sebuah kerangka berpikir, sebagai berikut:
Tabel 2.1 Gambar Kerangka Berpikir
Keterampilan berbicara yang kurang diajarkan
Melakukan pretest pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen Melakukan posttest pada kelas
eksperimen dan kontrol untuk melihat hasil kemampuan
berbicara siswa setelah diberikan perlakuan
Memberikan perlakuan dengan menggunakan
pendekatan CTL pada kelas eksperimen dan
memberikan perlakuan pembelajaran tanpa
menggunakan pendekatan CTL pada kelas kontrol
D. Hipotesis Penelitian
Rumusan hipotesis dari penelitian ini adalah: H
: Tidak ada pengaruh penggunaan pendekatan CTL terhadap keterampilan berbicara siswa kelas III di MI Pembangunan UIN Jakarta.
H
1
: Ada pengaruh penggunaan pendekatan CTL terhadap keterampilan berbicara siswa kelas III di MI Pembangunan UIN Jakarta.