Tempat Tempat Waktu dan Penelitian

a. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian, tetapi melalui dokumen. 4 Teknik ini digunakan untuk memperoleh data sekolah berupa profil sekolah, letak sekolah, guru, foto kegiatan pembelajaran, dan lain-lain. b. Tes adalah rangkaian pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. 5 Tes digunakan untuk melihat pengaruh penggunaan pendekatan CTL pada kelas eksperimen dan yang tanpa menggunakan pendekatan CTL pada kelas kontrol. Sebelum menyusun tes hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah membuat kisi-kisi tes, sebagai berikut: Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Keterampilan Berbicara Kompetensi Dasar Indikator Bentuk Tes 2.1 Menceritakan pengalaman yang mengesankan dengan menggunakan kalimat yang runtut dan mudah dipahami. 2.1.1 Menyebutkan pengalaman yang tidak terlupakan baik pengalaman menyedihkan maupun pengalaman menyenangkan. 2.1.2 Memberi contoh dari setiap pengalaman yang menyedihkan maupun pengalaman menyenangkan. 2.1.3 Menentukan informasi yang terdapat di dalam cerita. 2.1.4 Menentukan kata ganti orang pertama yang terdapat di dalam cerita. 2.1.5 Menceritakan pengalaman yang mengesankan dengan mengggunakan kalimat yang runtut. 2.1.6 Menceritakan pengalaman yang mengesankan dengan kalimat sendiri dengan Tes Lisan 4 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: CV Pustaka Setia, 2011, h. 183. 5 Mahmud, op. cit., h. 185. menggunakan kalimat yang mudah dipahami.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan pengumpulan data diperlukan instrumen data yang tepat. Secara terperinci instrumen data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes digunakan untuk menilai kemampuan berbicara siswa mengenai materi bercerita pengalaman yang mengesankan. Sebelum digunakan, instrumen penelitian terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk mengetahui validitas instrumen. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. 6 Untuk menguji keabsahan atau kevalidan instrumen yang digunakan, peneliti menggunakan validasi isi content validity dan ditelaah oleh orang yang ahli dalam bidang yang bersangkutan atau disebut dengan expert judgement. Peranan expert judgement adalah menelaah butir soal yang kurang tepat. 7 Dalam mengukur validitas instrumen, peneliti menggunakan pendapat ahli expert judgement. Ahli yang dimintai pendapatnya ialah salah satu dosen Bahasa dan Sastra Indonesia di Jurusan Pendidikan Guru MI, Dindin Ridwanuddin, M.Pd. Secara terperinci instrumen data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP b. Instrumen penilaian. Instrumen penilaian digunakan untuk menjadi pedoman dalam menilai hasil tes berbicara siswa. Penilaian dalam keterampilan berbicara yang peneliti gunakan dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 3.3 Rubrik Penilaian Keterampilan Berbicara Berdasarkan Cerita No Aspek yang Dinilai Skala Skor Indikator Skor 1. Ketepatan isi 16-20 Isi cerita sesuai dengan tema 6 Mahmud, op. cit., h. 97. 7 Burhan Nurgiyantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFY, 2010, h. 156. cerita 11-15 Isi cerita cukup sesuai dengan tema 6-10 Isi cerita kurang sesuai dengan tema 0-5 Isi cerita tidak sesuai dengan tema 2. Ketepatan logika cerita 16-20 Cerita yang disampaikan logis 11-15 Cerita yang disampaikan cukup logis 6-10 Cerita yang disampaikan kurang logis 0-5 Cerita yang disampaikan tidak logis 3. Ketepatan kata 16-20 Kata yang digunakan tepat 11-15 Kata yang digunakan cukup tepat 6-10 Kata yang digunakan kurang tepat 0-5 Kata yang digunakan tidak tepat 4. Ketepatan kalimat 16-20 Kalimat yang digunakan jelas, singkat, dan tepat. 11-15 Kalimat yang digunakan cukup jelas, singkat, dan tepat. 6-10 Kalimat yang digunakan kurang jelas, singkat, dan tepat. 0-5 Kalimat yang digunakan tidak jelas, singkat, dan tepat. 5. Kelancaran 16-20 Lancar dan tidak ada jeda dalam bercerita 11-15 Cukup lancar dan sedikit terbata-bata dalam bercerita 6-10 Kurang lancar dan terbata- bata dalam bercerita 0-5 Tidak lancar dan sangat terbata-bata dalam bercerita Jumlah Skor 100 Diadaptasi dari rubrik penilaian tugas bercerita dalam buku Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi oleh Burhan Nurgiyantoro.

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar siswa: kuasi ekspereimen di SMP Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

0 11 152

Penerapan metode snowball throwing dalam peningkatan keterampilan berbicara siswa kelas III MI Pembangunan UIN Jakarta

2 10 164

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning terhadap hasil belajar siswa kelas 5 pada sistem pernapasan manusia

1 38 151

Pengaruh penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap motivasi belajar PAI siswa di SMPN 250 Jakarta

2 8 150

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Pengaruh penerapan pendekatan contextual teaching and learning terhadap keterampilan menulis surat pada siswa kelas iv SDN Cikarang Kota 04

0 9 0

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD

0 4 15

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL ) Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas

0 3 11

PENGARUH PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING (CTL) TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA DAN SOSIAL ANAK USIA DINI.

0 5 47