Uji Homogenitas Pretest-Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Hasil dari pengujian data menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil antara kelas eksperimen kelas yang menggunakan pendekatan
contextual teaching and learning dengan kelas kontrol kelas pembanding. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa nilai
rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata kelas kontrol. Nilai kelas eksperimen memiliki rata-rata 86.0 dan kelas kontrol
memiliki nilai rata-rata 82.1. Selain itu berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05, yaitu 0.001
0.05, maka Ho ditolak dan berarti membuktikan bahwa terdapat pengaruh penggunaan pendekatan contextual teaching and learning
terhadap keterampilan berbicara pada siswa kelas III MI Pembangunan UIN Jakarta.
Hasil penelitian ini mendukung teori dari Johnson yang mengatakan bahwa CTL merupakan sebuah proses pendidikan yang
bertujuan menolong siswa melihat makna di dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek
akademik dalam konteks kehidupan keseharian mereka, yaitu dalam konteks keadaan pribadi, sosial, dan budaya mereka. Dalam
pembelajaran berbicara pada materi bercerita membantu siswa dalam menyusun cerita yang akan disampaikan dan dapat merangsang siswa
untuk mengolah ideinformasi yang di dapatkan sehingga siswa dengan mudah dan cepat memahami materi dan mudah menyampaikan ceritanya
karena berdasarkan pengalaman mereka sendiri. Selain itu hasil penelitian ini juga mendukung pernyataan Yatim
Riyanto yang menyatakan bahwa CTL adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara
penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya
dengan situasi
kehidupan nyata
sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.
Hal ini sejalan dengan proses yang dilakukan saat penelitian, melalui cerita yang dibaca dan disampaikan oleh temannya siswa mampu
memahami isi cerita, mengetahui informasi berupa nama tokoh, tempat terjadinya cerita, waktu terjadinya cerita yang terdapat di dalam cerita,
dan menyampaikan kembali isi cerita dengan berurutan serta mudah dipahami oleh siswa lainnya karena cerita yang disampaikan oleh
temannya dan cerita yang dibaca merupakan cerita yang pernah mereka alami sendiri.
Dalam pendekatan CTL menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses pembelajarannya hal ini sesuai dengan yang terjadi pada
kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dengan pendekatan tersebut, pembelajaran di kelas menjadi menyenangkan dan siswa antusias
mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain itu pendekatan CTL menuntut terciptanya masyarakat belajar, hal ini juga sesuai dengan proses
pembelajaran yang dilakukan di kelas eksperimen. Saat berkelompok membuat siswa bekerja sama menyelesaikan tugas yang diberikan dan
siswa sendiri yang memberitahu temannya agar tertib dalam belajar dan tidak mengganggu kelompok lain karena ada sanksi yang akan diberikan
berupa pengurangan bintang kelompok. Hal ini juga menciptakan komunikasi antara teman yang satu dengan lainnya.
Komponen pendekatan CTL salah satunya adalah inkuiri, yaitu proses pembelajaran pencarian dan penemuan melalui proses berpikir
secara sistematis. Dalam penelitian ini, saat peneliti mengamati proses pembelajaran kegiatan inikuiri ini memang terjadi di lapangan. Siswa
mencari sendiri informasi yang terdapat di dalam cerita melalui bacaan ataupun cerita dari siswa lainnya. Selain itu komponen pendekatan CTL
yang terjadi di lapangan adalah bertanya, dengan kegiatan ini siswa menjadi kritis terbukti saat materi pembelajaran mengenai contoh
pengalaman yang mengesankan siswa bertanya kepada guru. Apakah contoh salah memanggil siswa lain termasuk ke dalm pengalaman yang
menyedihkan atau menyenangkan? Dari pertanyaan tersebut siswa menjadi tahu bahwa pengalaman yang mengesankan tidak hanya
mengenai pengalaman menyenangkan maupun menyedihkan tetapi juga