mengganggu ketenangan kelas dengan menghapus bintang kelompoknya dan menambahkan bintang bagi kelompok yang tertib
dan sudah mengambil nilai bercerita. Untuk memotivasi siswa bercerita yang dengan baik peneliti memberikan reward bagi
kelompok yang paling banyak mendapatkan bintang dan akan mengupload cerita terbaik mereka di youtube.
Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan contextual teaching and learning dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.1 Kegiatan Siswa Bercerita kepada Temannya
Gambar 4.2 Kegiatan Saat Tanya-Jawab
Gambar 4.3 Kegiatan Siswa Saat Menyusun Cerita
Gambar 4.4 Kegiatan Siswa Saat Pengambilan Nilai
Posttest G.
Keterbatasan Penelitian
Hasil penelitian ini terbatas pada penggunaan pendekatan contextual teaching and learning dalam materi menceritakan pengalaman
yang mengesankan di kelas III. Faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi ialah perbedaan suasana belajar dikarenakan berbeda
pengajar, sikap siswa saat belajar, atau faktor lainnya yang tidak dibahas pada penelitian ini, karena penelitian dibatasi dan fokus penelitian tidak
mencakup hal-hal tersebut.
70
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti dapatkan, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan contextual teaching and learning berpengaruh
terhadap kemampuan berbicara siswa kelas III MI Pembangunan UIN Jakarta. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan hasil rata-rata nilai posttest kelas eksperimen kelas yang
menggunakan pendekatan contextual teaching and learning dalam pembelajarannya dengan kelas kontrol kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional. Nilai
rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 86.0 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 82.1. Pada uji hipotesis yakni Independent Sample t-Test juga dapat dilihat bahwa
taraf Sig. 2-tailed sebesar 0.001, dengan 0.001 0.05, maka Ho ditolak. Hal ini membuktikan pendekatan contextual teaching and learning berpengaruh terhadap
kemampuan berbicara pada siswa kelas III semester ganjil di MI Pembangunan UIN Jakarta.
B. Saran
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, maka penulis menyarankan hal- hal berikut:
1. Pemanfaatan pendekatan contextual teaching and learning dalam materi
menceritakan pengalaman yang mengesankan bagi siswa memiliki pengaruh yang baik. Maka pertahankanlah pendekatan pembelajaran ini dalam upaya
meningkatkan kompetensi dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. 2.
Bagi peneliti, mengingat baiknya pengaruh yang diberikan pendekatan contextual teaching and learning terhadap kemampuan berbicara siswa, ada baiknya hal ini
menjadi pertimbangan bagi peneliti untuk menindaklanjuti penggunaan pendekatan pembelajaran ini pada materi, sekolah dan subjek lain.