f. Perbedaan CTL dan Konvensional
Pendekatan CTL dengan pembelajaran sangat berbeda. CTL belajar tidak hanya mentransfer ilmu tetapi menemukan dan mengkontruksi
sendiri pengetahuannya sedangkan CTL hanya mentrasfer ilmu. Untuk mengetahui perbedaan lain dari pendekatan CTL dan
pembelajaran konvensional akan ditampilkan dalam tabel berikut:
30
Pembelajaran Konvensional Pendekatan CTL
Menyandarkan kepada hafalan Menyandarkan kepada memori
spasial Pemilihan informasi ditentukan
oleh guru Pemilihan informasi berdasarkan
kebutuhan individu siswa Cenderung terfokus pada satu
bidang disiplin ilmu Cenderung
mengintegrasikan beberapa bidang disiplin
Memberikan tumpukan
informasi kepada siswa sampai pada saatnya diperlukan
Selalu mengaitkan
informasi dengan kemampuan awal yang
telah dimiliki siswa Penilaian hasil belajar hanya
melalui kegiatan
akademik berupa ujianulangan
Menerapkan penilaian autentik melalui penerapan praktis dalam
pemecahan masalah
Berdasarkan tabel perbedaan pendekatan CTL dan pembelajaran konvensional maka dapat dilihat bahwa pendekatan CTL membuat
siswa terlibat dalam pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dan siswa tidak hanya sekedar menghafal
pembelajaran namun mengetahui makna pembelajaran tersebut sehingga siswa diharapkan menguasai pembelajaran yang nantinya
pembelajaran tersebut dapat mereka gunakan untuk bekal dirinya dalam kehidupannya setelah lulus dari sekolah untuk mampu
bersaing dengan orang lain.
30
Dindin Ridwanudin, op.cit., h. 95.
2. Keterampilan Berbicara
a. Pengertian Keterampilan Berbicara
Berbicara adalah kegiatan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan.
31
Berbicara menurut Depdikbud diartikan suatu penyampaian maksud ide, pikiran, isi hati seseorang kepada
orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain.
32
Arsjad dan Mukti U. S. dalam buku Isah Cahyani dan Dadan Juanda yang berjudul
kemampuan berbahasa Indonesia di sekolah dasar mengemukakan bahwa kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan
kalimat-kalimat untuk
mengekspresikan, menyatakan,
menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaaan.
33
Berbicara menurut Brown and Yule yang dikutip Tarigan dalam buku belajar
bahasa di kelas awal karangan Esti Ismawati dan Faraz Umaya mengatakan bahwa berbicara diartikan sebagai kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi bahasa untuk mengekspresikan atau menyampaikan pesan melalui bahasa lisan.
34
Berbicara menurut Henry Tarigan adalah suatu keterampilan berbahasa yang
berkembang pada kehidupan anak, yang hanya didahului oleh keterampilan menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan
berbicara atau berujar dipelajari.
35
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk
mengekspresikan, menyatakan atau menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
36
31
Esti Ismawati dan Faraz Umaya, Belajar Bahasa di Kelas Awal, Yogyakarta: Ombak, 2012, h. 49.
32
Novi Resmini dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi, Bandung: UPI Press, 2007, cet. 1, h. 51.
33
Isah Cahyani dan Hodijah, Kemampuan Berbahasa Indonesia di Sekolah Dasar, Bandung: UPI Press, 2007, cet. 1, h. 59.
34
Esti Ismawati dan Faraz Umaya, op. cit., h. 49.
35
Henry Guntur Tarigan, Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbicara, Bandung: Angkasa, 1978, cet. 1, hal. 3.
36
Ibid, h. 16.