belajar siswa dengan kontribusi sebesar 21.92 dan dengan persamaan regresi =
. + . , sedangkan pengaruh motivasi terhadap hasil belajar adalah
sebesar 15.05 Novita Rizki, 2015:vii.
H. Kerangka Berpikir
Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar adalah keaktifan dan
motivasi belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif khususnya tipe Jigsaw II dapat mengupayakan agar siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran jika
dilakukan secara efektif dan efisien.
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
Keberhasilan pembelajaran juga sangat dipengaruhi oleh keberhasilan setiap anggota kelompok dalam memahami dan menyampaikan materi kepada
teman sekelompoknya. Sehingga diharapkan dalam satu kelompok memiliki tingkat pemahaman yang sama. Siswa diharapkan juga untuk aktif bertanya,
mengemukakan pendapat dan gagasannya, dan bertanggung jawab atas apa yang sudah menjadi tugasnya. Dengan demikian, peneliti beranggapan bahwa
Keaktifan
Motivasi Hasil Belajar
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II jika dilakukan dengan efektif dan efisien akan terlihat pengaruh keaktifan dan motivasi belajar terhadap hasil
belajar siswa.
I. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori, kerangka berpikir, dan penelitian relevan maka hipotesis untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Keaktifan belajar siswa berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika
siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan. 2.
Motivasi belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan.
50
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan-hubungan antara keaktifan belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa. Oleh
karena itu, pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kanisius Kalasan kelas VIII B semester ganjil tahun ajaran 20162017. Penelitian dilakukan dengan diawali
observasi selama bulan Juli 2016, dilanjutkan dengan pengambilan data pada bulan Juli-Agustus 2016.
SMP Kanisius Kalasan berdiri pada tahun 1965, beralamat di Jl. Krajan Tirtomartani, Kalasan. Pada tahun ajaran 20162017, sekolah ini memiliki 8
kelas terdiri dari 3 kelas IX, 3 kelas VIII, dan 2 kelas VII dengan jumlah siswa sebanyak 228 siswa. Jumlah guru sebanyak 12 orang dengan guru
matematika sebanyak 2 orang.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2014:61. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi Sugiyono, 2014:62.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan yang terdiri dari 25 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 10
siswa perempuan, sedangkan sampelnya adalah 23 siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan. Ukuran sampel diperoleh berdasarkan tabel penentuan
jumlah sampel dari populasi dengan taraf signifikansi 0,05 Sugiyono, 2014:71. Pemilihan sampel, peneliti lakukan dengan cara mengundi siswa-
siswa tersebut sampai terpilih sebanyak 23 siswa, teknik sampling ini dikenal dengan
simple random sampling.
Dikatakan
simple
sederhana karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata Sugiyono,1996:68.
D. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran, keaktifan belajar, motivasi belajar dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan
pada pokok bahasan operasi aljabar, dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw II