Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Tipe

c Penutup Pada akhir pembelajaran, penelti lupa untuk mengarahkan setiap kelompok siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang sudah mereka pelajari dalam kelompok ahli. Peneliti hanya menginformasikan bahwa pada pertemuan selanjutnya mereka akan kembali ke kelompok asal, kemudian menjelaskan materi hasil diskusi mereka kepada anggota kelompok satu per satu sampai semua anggota menyampaikan hasil diskusinya. Peneliti juga menyampaikan bahwa setiap anggota kelompok asal tidak hanya bertanggung jawab untuk belajarnya sendiri tetapi juga bertanggung jawab agar teman satu kelompoknya paham dan mengerti. Selain lupa untuk mengarahkan siswa membuat kesimpulan, peneliti juga lupa untuk mengucapkan salam penutup di akhir pembelajaran. 2 Pertemuan II Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2016 pada jam keempat dan kelima. Pertemuan kedua diikuti oleh seluruh siswa. Jumlah siswa kelas VIII B adalah sebanyak 25 siswa dengan 23 siswa sebagai sampelnya. Model pembelajaran yang digunakan adalah Jigsaw II dan materi yang diajarkan adalah operasi aljabar. Sebelum peneliti melaksanakan penelitian di kelas VIII B, peneliti terlebih dahulu mempersiapkan beberapa hal seperti materi, RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, lembar observasi keterlaksanaan RPP, lembar observasi keaktifan siswa dan LKS Lembar Kerja Siswa. Adapun rincian kegiatan pembelajaran yang berlangsung adalah sebagai berikut: a Pendahuluan Peneliti dan 4 orang pengamat memasuki kelas dengan mengucapkan salam. Sebelum memulai pembelajaran peneliti mengecek kehadiran siswa. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu untuk belajar materi operasi aljabar. Pada tahap ini peneliti meminta siswa secara bersama-sama membentuk meja dan kursi yang ada menjadi seperti pada pertemuan sebelumnya. Hal ini tidak berlangsung lama, karena peneliti dan semua pengamat juga ikut membantu. b Kegiatan Inti Peneliti mempersilahkan siswa untuk membaca kembali hasil diskusi dan belajar mereka dipertemuan sebelumnya. Setelah itu peneliti memerintahkan siswa untuk duduk bersama kelompok asal mereka. Kemudian siswa mulai menjelaskan materi yang sebelumnya dibahas di kelompok ahli kepada siswa kelompok asal. Peneliti kembali mengingatkan bahwa setiap siswa bertanggung jawab atas teman satu kelompoknya. Mereka harus menjelaskan materi sampai waktu yang telah peneliti tetapkan berakhir. Siswa dalam kelompok asal menjelaskan materi secara bergatian dan peneliti mengamati aktivitas setiap kelompok. Saat waktu yang ditetapkan oleh peneliti selesai, masih ada 1 sampai 2 anggota kelompok yang belum menjelaskan materinya, sehingga peneliti memberikan tambahan waktu sekitar 10 menit. Setelah waktu untuk menjelaskan berakhir, peneliti memberikan soal latihan kepada setiap anggota kelompok asal seputar materi yang mereka pelajari hari ini, kemudian meminta mereka untuk megerjakannya secara individu. Setelah selesai mengerjakan soal latihan, peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Pada saat itu, banyak siswa yang bertanya baik mengenai materi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, sampai materi perpangkatan. Salah satu siswa masih kebingungan menentukan suku-suku sejenis sehingga dia mengalami kesulitan untuk menjumlahkan dan mengurangkan. Kemudian peneliti memberikan contoh, misal ada bentuk aljabar + , variabel x kamu anggap balon, kemudian variabel y kamu anggap karet. Peneliti bertanya jika kamu punya 2 balon dan 2 karet berarti bentuk aljabarnya seperti apa, siswa menjawab + . Setelah mendengar jawaban siswa peneliti bertanya lagi jika ada 3 balon dan 4 karet, 3 balon tadi sejenis dengan yang mana, siswa menjawab sejenis dengan 2 balon. Peneliti bertanya kembali, kalau 4 karet sejenis dengan yang mana, siswa menjawab sejenis dengan 2 karet. Jadi jika semua dijumlahkan berarti berapa total balon dan karet yang kamu miliki ada berapa, siswa menjawab 5 balon dan 6 karet bu. 5 balon dan 6 karet bentuk aljabarnya seperti apa, kemudian siswa menjawab + , peneliti langsung memberinya pujia n dengan mengatakan “nah itu bisa”. Peneliti kembali memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya boleh kepada peneliti atau teman sekelompoknya. Siswa lebih memilih bertanya kepada teman sekelompok. c Penutup Pada akhir pembelajaran, guru mengarahkan setiap kelompok asal siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang sudah mereka pelajari hari itu. Siswa menyimpulkan materi sesuai dengan apa yang mereka pelajari hari itu. Kemudian, peneliti bertanya tentang kesan mereka selama mengikuti pembelajaran dan mereka menjawab senang dan enak pembelajarannya. Setelah itu, peneliti menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya yaitu tes akhir yang mencakup semua materi yang sudah dipelajari selama dua kali pertemuan. Pada akhir pembelajaran, peneliti lupa untuk mengucapkan salam penutup dikarenakan bel yang menandakan bahwa pelajaran telah berakhir sudah berbunyi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Pertemuan III Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2016 pada jam pertama dan kedua. Pertemuan ketiga ini diikuti oleh seluruh siswa. Jumlah siswa kelas VIII B adalah sebanyak 25 siswa dengan 23 siswa sebagai sampelnya. Pada pertemuan ketiga, peneliti dan salah satu rekan peneliti memasuki ruang kelas sambil mengucapkan salam. Setelah itu peneliti berdoa bersama siswa, doa dipimpin oleh ketua kelas. Setelah berdoa, peneliti mengecek kehadiran siswa. Pada pertemuan ini peneliti menyampaikan kepada siswa, bahwa pada hari ini akan dilaksanakan tes akhir dan dilanjutkan pengisian kuesioner motivasi, kemudian peneliti membacakan petunjuk pengerjaan soal. Setelah itu memriksa kesiapan siswa dengan meminta siswa untuk menyiapkan alat tulis yang akan digunakan serta memita mereka untuk memasukkan semua buku ke dalam tas. Peneliti dan Ira membagikan soal kemudian siswa mengerjakannya selama 70 menit. Bagi siswa yang telah selesai mengerjakan tes hasil belajar langsung mengambil lembar kuesioner yang sudah peneliti siapakan di atas meja. Setelah mengisi kuesioner motivasi, siswa kembali meletakkan kuesioner tersebut di atas meja. Bagi yang belum selesai mengerjakan, ketika waktu tes hasil belajar berakhir, peneliti meminta semua siswa untuk mengumpulkannya, kemudian 10 menit yang tersisa digunakan untuk mengisi kuesioner motivasi. Ketika bel berbunyi peneliti megucapkan terimakasih atas kerjasamanya selama ini, kemudian peneliti mengucapkan salam penutup.

3. Setelah pelaksanaan Penelitian

Setelah melaksanakan penelitian, peneliti mengolah data yang telah diperoleh pada saat penelitian. Kemudian setelah selesai mengolah data, peneliti menganalisis hasil yang diperoleh. Tahap terakhir, peneliti menyusun laporan.

B. Deskripsi Data

Instrumen kuesioner motivasi belajar dan tes hasil belajar diberikan kepada siswa secara langsung, sedangkan instrumen keaktifan belajar diisi oleh pengamat saat peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw II. Berikut data yang diperoleh dari siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan.

1. Keterlaksanaan Pembelajaran

Selama pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II, dilakukan pengamatan keterlaksanaan pembelajaran oleh dua orang pengamat. Pada pertemuan pertama dilakukan oleh Ira dan Adit kemudian pada pertemuan kedua dilakukan oleha Adit dan Dian, sehingga diperoleh data sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.4 Data Keterlaksanaan RPP Skor Pertemuan I Pertemuan II Pengamat 1 13 11 Pengamat 2 13 11 Skor Terlaksana 26 22 Skor Maksimal 30 24 Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa pada pertemuan pertama ada 2 orang pengamat dan skor keterlaksanaan RPP diperoleh sebesar 26 dari skor maksimal 30, sedangkan pada pertemuan kedua ada 2 orang pengamat dan skor keterlaksanaan RPP diperoleh sebesar 22 dari skor maksimal 24.

a. Statistik

Model Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II terlaksana dengan presentase keterlaksanaan RPP sebesar 88,89. Presentase keterlaksanaan RPP diperoleh dari rumus jumlah terlaksana jumlah keseluruhan × .

2. Motivasi Belajar

Kuesioner motivasi belajar diperoleh secara langsung dengan memberikan 20 pernyataan dengan 5 pilihan jawaban. Tabel 4.5 Data Motivasi n = 23 Nomor Urut Siswa Skor Siswa 1 66 2 65 3 68 4 78 5 63 6 63 7 67 8 83 9 51 10 72 11 62 12 79 14 75 15 53 16 55 17 80 18 63 19 53 20 81 21 85 23 71 24 68 25 61

3. Keaktifan Belajar

Lembar observasi keaktifan diisi oleh observer saat mengamati aktivitas siswa di kelas saat peneliti mengajar dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw II. Lembar observasi berisi 10 butir pernyataan. Tabel 4.6 Data Keaktifan n = 23 Nomor Urut Siswa Skor Siswa 1 58 2 69 3 80 4 61 5 78 6 75 7 66 8 80 9 55 10 83 11 86 12 73 14 61 15 65 16 50 17 80 18 43 19 84 20 60 21 79 23 77 24 51 25 87

4. Hasil Belajar Matematika

Tes hasil belajar siswa diisi oleh siswa setelah proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II berakhir. Tes hasil belajar berisi 8 pertanyaan dengan 1 soal tentang mengidentifikasi unsur-unsur aljabar, 3 soal tentang penjumlahan dan pengurangan aljabar, 2 soal tentang perkalian dan pembagian aljabar, dan 2 soal tentang perpangkatan aljabar. Tabel 4.7 Data Tes Hasil Belajar n = 23 Nomor Urut Siswa Skor Siswa 1 70.00 2 79.00 3 45.0 4 53.13 5 37.5 6 78.00 7 48.75 8 89.38 9 34.38 10 88.75 11 83.13 12 83.75 14 83.13 15 35.63 16 45.00 17 83.75 18 46.25 19 82.50 20 73.75 21 90.00 23 41.25 24 45.00 25 80.25

C. Inferensi

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar, maupun keaktifan dengan hasil belajar, maka diperlukan uji korelasi. Uji korelasi adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kekuatan hubungan antara dua variabel melalui sebuah bilangan yang disebut koefisien korelasi Walpole, 1988:370. Koefisien korelasi bisa dihitung melalui dua cara, yakni Korelasi Product Moment dan Korelasi Spearmen Brown . Statistika inferensi mensyaratkan masing-masing variabel harus berdistribusi normal. Oleh karena itu, inferensi diawali dengan uji normalitas atau uji syarat.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas sendiri, harus dilakukan karena dalam statistika inferensi mensyaratkan data harus berdistribusi normal.

a. Uji Normalitas Data Motivasi Belajar Siswa

Hipotesis � : Data Berdistribusi Normal � : Data Tidak Berdistribusi Normal Taraf Signifikasi α = 0,05 Daerah Penolakan : � ditolak apabila PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pengaruh keaktifan belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan pada pokok bahasan operasi aljabar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II tahun ajaran 2016/2017.

0 0 193

Hubungan keaktifan dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan keliling dan luas jajargenjang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II di kelas VII A SMP Kanisius Muntilan tahun ajaran 2015/2016.

0 1 287

Hubungan antara motivasi dan hasil belajar serta keaktifan belajar dan hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) di kelas VIII B SMP Kanisius Sleman tahun ajaran 2015/2016 pada pokok bahasan prisma.

0 0 216

Pengaruh keaktifan dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika pada pokok bahasan prisma dan limas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II di kelas VIII SMPK Kemasyarakatan Kalibawang tahun pelajaran 2014/2015.

0 0 241

Pengaruh pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi PhET terhadap hasil belajar dan keaktifan peserta didik kelas VIII SMP Kanisius Wonogiri pada pokok bahasan Energi Potensial,

2 5 137

Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas VII A SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013.

1 6 193

Pengaruh pemberian kuis terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2012/2013 pada sub pokok bahasan pengertian dan operasi hitung bentuk aljabar.

0 1 2

Peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII C SMP Kanisius Panembahan Senopati Tirtomoyo tahun ajaran 2012 2013 pada pokok bahasan faktorisasi suku aljabar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe TGT

0 0 272

Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar

0 1 5

TINGKAT KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA PADA POKOK BAHASAN BANGUN DATAR DENGANMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II DI SMP KANISIUS SLEMAN

0 0 300