23 77
41,25 5929
1701,56 3176,25
24 51
45,00 2601
2025,00 2295,00
25 87
80,25 7569
6440,06 6981,75
Jumlah 1601
1497,25 115041
106694 107256,5
= ∑ .
− ∑ ∑
√ ∑
2
− ∑
2
. ∑
2
− ∑
2
=
× ,
- ×
,
√
× -
× -
,
ℎ� �
= , Kesimpulan:
Karena
ℎ� �
= 0,5267 ≥
= 0,404 maka � ditolak. Jadi ada
korelasi antara keaktifan belajar dan hasil belajar. R =
= ,
=0,2774 Presentase nilai R = 27,74. Ini berarti, keaktifan belajar
berkontribusi sebesar 27,74 terhadap hasil belajar siswa. Untuk melihat arah hubungan, hubungan positif atau hubungan negatif, maka
perhatikan
ℎ� �
=0,5267, karena koefisien korelasi merupakan bilangan posititf berarti korelasinya positif atau dengan menganalisis
diagram terserak berikut, diperoleh: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.2 Diagram Terserak antara Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar
Gambar diagram terserak pada Gambar 4.2 menunjukkan variabel-variabelnya memiliki hubungan yang positif, hal ini dapat
dilihat dari garis pada diagram terserak yang menunjukkan gejala dari kiri bawah ke kanan atas.
Jadi secara umum dapat disimpulkan bahwa ada korelasi yang positif antara keaktifan belajar dan hasil belajar.
D. Pembahasan
1. Keterlaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II
Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw II sudah terlaksana dengan baik karena keterlaksanaan dengan
presentase keterlaksanaan RPP sebesar 88,89 di kelas VIII B SMP Kanisius berada pada kategori baik.
20 30
40 50
60 70
80 90
100
40 50
60 70
80 90
Ha si
l B
e la
ja r
keaktifan Belajar
Y
X PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar
Berdasarkan hasil perhitungan korelasi antara motivasi dan hasil belajar diperoleh koefisien korelasi sebesar 0.5006 atau 25,06 dan
hasil analisis koefisien korelasi dan diagram terserak menunjukkan bahwa ada korelasi yang positif antara motivasi dan hasil belajar.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada korelasi yang positif antara motivasi belajar siswa kelas VIII B SMP Kanisius
Kalasan terhadap hasil belajarnya.
3. Pengaruh antara keaktifan belajar terhadap hasil belajar
Koefisien korelasi antara keaktifan dan hasil belajar yang diperoleh pada perhitungan sebelumnya adalah 0,5267 atau 27,74 dan hasil
analisis koefisien korelasi dan diagram terserak menunjukkan bahwa ada korelasi yang positif antara keaktifan dan hasil belajar.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada korelasi yang positif antara keaktifan belajar siswa kelas VIII B SMP Kanisius
Kalasan terhadap hasil belajarnya. .
E. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, terdapat beberapa kelemahan dalam proses pelaksanaannya yaitu:
1. Pembagian kelompok didasarkan pada nilai tes awal
dan kurang mempertimbangkan faktor lain sehingga terdapat beberapa
kelompok yang anggotanya kurang dapat berdinamika dengan baik.
2. Pada
saat proses
pengambilan data,
terdapat beberapa
pembelajaran yang berjalan kurang kondusif. Hal ini terjadi karena peneliti kurang mampu mengendalikan kelas yang gaduh. Selain
itu, siswa menjadi kurang fokus ketika dipertengahan jam kelas tersebut seharusnya istirahat namun diubah jam istirahat di akhir
pembelajaran. 3.
Pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II ini dapat membangkitkan antusias siswa dalam
pembelajaran dan dapat membantu siswa dalam belajar. Hanya saja membutuhkan banyak waktu sehingga peneliti membagi satu tahap
pembelajaran Jigsaw II menjadi dua kali pertemuan, dimana pertemuan pertama siswa berada dalam kelompok ahli dan pada
pertemuan kedua siswa berada dalam kelompok asal. 4.
Semua reliabilitas soal yang hanya berada pada kategori sedang. 5.
Jadwal pelajaran matematika di sekolah tidak pasti setiap minggunya.