Jigsaw II Batasan Istilah

kognitif. Sedangkan Hilgard dan Marquis dalam Syaiful Sagala, 2014:13 berpendapat bahwa belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui latihan, pembelajaran, dan sebagainya sehingga terjadi perubahan dalam diri. Belajar juga dikatakan sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik Sardiman, 2014:21. Biggs dalam Muhibbin Syah,2003:67 mendefenisikan belajar dalam tiga rumusan, yaitu aSecara kuantitatif ditinjau dari sudut jumlah, belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Jadi belajar dalam hal ini dipandang dari sudut berapa banyak materi yang dikuasai siswa; bSecara institusional ditinjau dari kelembagaan, belajar dipandang sebagai proses validasi terhadap penguasaan siswa atas materi-materi yang telah ia pelajari. Bukti intitusional yang menunjukan siswa telah belajar dapat diketahui dalam hubungannya dengan proses mengajar. Ukurannya adalah, semakin baik mutu mengajar yang dilakukan guru, akan semakin baik pula mutu perolehan siswa yang dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai; cSecara kualitatif ditinjau dari mutu, belajar adalah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman- pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa. Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya pikir dan tindakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar terjadi karena adanya interaksi seseorang dengan lingkungannya. Interaksi seseorang dengan lingkungannya menghasilkan suatu perubahan tingkah laku pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Tidak semua perubahan tingkah laku adalah hasil dari belajar, karena perubahan tingkah laku dalam belajar haruslah disadari oleh seseorang yang belajar, berkesinambungan dan berdampak pada fungsi kehidupan lainnya. Selain itu, perubahan tingkah laku tersebut juga bersifat positif, terjadi karena peran aktif dari individu yang belajar, dan bersifat permanen, terarah, dan perubahan yang terjadi meliputi keseluruhan tingkah laku pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

2. Faktor-faktor yang memengaruhi belajar

Hasil belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang memengaruhinya. Muhibbin Syah 2012:156 merumuskan faktor-faktor tersebut, sebagai berikut:

a. Faktor Internal Siswa

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat memengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pengaruh keaktifan belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan pada pokok bahasan operasi aljabar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II tahun ajaran 2016/2017.

0 0 193

Hubungan keaktifan dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan keliling dan luas jajargenjang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II di kelas VII A SMP Kanisius Muntilan tahun ajaran 2015/2016.

0 1 287

Hubungan antara motivasi dan hasil belajar serta keaktifan belajar dan hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) di kelas VIII B SMP Kanisius Sleman tahun ajaran 2015/2016 pada pokok bahasan prisma.

0 0 216

Pengaruh keaktifan dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika pada pokok bahasan prisma dan limas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II di kelas VIII SMPK Kemasyarakatan Kalibawang tahun pelajaran 2014/2015.

0 0 241

Pengaruh pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi PhET terhadap hasil belajar dan keaktifan peserta didik kelas VIII SMP Kanisius Wonogiri pada pokok bahasan Energi Potensial,

2 5 137

Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas VII A SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013.

1 6 193

Pengaruh pemberian kuis terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2012/2013 pada sub pokok bahasan pengertian dan operasi hitung bentuk aljabar.

0 1 2

Peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII C SMP Kanisius Panembahan Senopati Tirtomoyo tahun ajaran 2012 2013 pada pokok bahasan faktorisasi suku aljabar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe TGT

0 0 272

Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar

0 1 5

TINGKAT KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA PADA POKOK BAHASAN BANGUN DATAR DENGANMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II DI SMP KANISIUS SLEMAN

0 0 300