Investigation
, CI
Complex Instruction
dan masih banyak lagi. Lebih jauh dalam penelitian ini akan dijelaskan mengenai pembelajaran tipe Jigsaw II.
a. Metode Jigsaw II
Jigsaw adalah model pembelelajaran kooperatif yang didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya
sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan
mengajarkan materi tersebut kepada kelompoknya. Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aronson dan teman-
temannya di Universitas Texas. Metode ini dikenal dengan Jigsaw orisinil. Menurut Slavin 2016:245, dalam Jigsaw orisinil, para siswa
membaca bagian-bagian yang berbeda dengan yang dibaca oleh teman satu timnya. Ini bermanfaat untuk membantu para ahli menguasai
informasi sehingga membuat tim sangat menghargai kontribusi tiap anggotanya. Jigsaw orisinil membutuhkan waktu yang lebih sedikit,
bacaannya singkat, hanya satu bagian dari seluruh unit yang harus dipelajari. Bentuk adaptasi Jigsaw yang lebih praktis dan mudah yaitu
Jigsaw II Slavin, 2016:237. Kelebihan dari Jigsaw II adalah bahwa semua siswa membaca semua materi terlebih dahulu.
Jigsaw tipe II dikembangkan oleh Slavin dalam Trianto,2009:74-75 dengan sedikit perbedaan. Dalam Jigsaw II, siswa bekerja dalam tim yang
heterogen. Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang memwakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras
dan etnis. Siswa diberikan tugas untuk membaca beberapa bab atau unit, dan diberikan lembar ahli yang terdiri dari topik-topik yang berbeda yang
harus menjadi fokus perhatian masing-masing anggota tim saat mereka membaca. Setelah semua selesai membaca, siswa-siswa dari tim yang
berbeda yang mempunyai fokus topik yang sama bertemu dalam kelompok ahli untuk mendiskusikan topik mereka sekitar tiga puluh
menit. Para ahli tersebut kemudian kembali kepada tim mereka dan secara bergantian mengajari teman satu timnya mengenai topik mereka. Yang
terakhir adalah para siswa menerima penilaian yang mencakup seluruh topik dan skor kuis akan menjadi skor tim Slavin, 2016:237.
b. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran tipe JigsawII
Metode mengajar tipe Jigsaw ini mengharuskan siswa untuk aktif karena keaktifan siswa sangat dibutuhkan Imas Kurniasih dan Berlin
Sani, 2016:24. Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan metode pembelajaran
tipe Jigsaw II menurut Slavin 2016:66-67 adalah sebagai berikut:
1 Orientasi
Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan. Memberikan penekanan tentang manfaat penggunaan metode Jigsaw II
dalam proses belajar mengajar. Mengingatkan senantiasa percaya diri, kritis, kooperatif dalam model pembelajaran ini. Peserta didik diminta
belajar konsep secara keseluruhan untuk memperoleh gambaran keseluruhan dari konsep.
2 Pengelompokan
Misalkan dalam kelas ada 30 orang siswa, yang kita tahu kemampuan matematikanya dan sudah di-ranking. Selanjutnya kita
membagi menjadi 5 grup A-E dengan isi tiap-tiap grupnya heterogen dalam kemampuan matematikanya.
Tiap grup akan berisi : Grup A A1 ,A2 ,A3 ,A4 ,A5 ,A6; Grup B B1, B2, B3, B4, B5, B6; Grup C C1, C2, C3, C4, C5, C6; Grup D
D1, D2, D3, D4, D5, D6; dan Grup E E1, E2, E3, E4, E5, E6
3 Pembentukan dan pembinaan kelompok
expert
Selanjutnya grup itu dipecah menjadi kelompok yang akan mempelajari materi yang kita berikan dan dibina supaya jadi
expert
, berdasarkan indeksnya.
Kelompok 1 A1, B1, C1, D1, E1 Kelompok 2 A2, B2, C2, D2, E2
Kelompok 3 A3, B3, C3, D3, E3 Kelompok 4 A4, B4, C4, D4, E4
Kelompok 5 A5, B5, C5, D5, E5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI