Faktor Eksternal Siswa Faktor-faktor yang memengaruhi belajar

Pengetahuan ini diperoleh dari sumber yang menggunakan bahasa lisan dan tertulis; 2 keterampilan intelektual, yaitu kemapuan untuk berhubungan dengan lingkungan hidup dan dirinya sendiri menggunakan simbol-simbol huruf, angka, kata, gambar dan gagasan-gagasan; 3 Strategi kognitif, yaitu suatu macam keterampilan intelektual khusus yang mempunyai kepentingan tertentu bagi belajar dan berpikir. Dalam teori belajar modern, strategi kognitif merupakan suatu proses kontrol, yaitu suatu proses internal yang digunakan siswa untuk memilih dan mengubah cara-cara memberi perhatian, belajar, mengingat, berpikir; 4 keterampilan motorik, yaitu cirri khas dari keterampilan motorik ialah otomatisme, yaitu rangkaian gerak-gerik berlangsung secara teratur dan berjalan dengan lancar dan supel; 5 sikap, merupakan pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat memengaruhi perilaku seseorang terhadap benda, kejadian atau makhluk hidup lainnya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh secara sadar, bersifat positif-aktif, membawa pengaruh dan manfaat bagi pebelajar. Perubahan perilaku tersebut mencakup aspek kognitif pengetahuan, afektif perilaku dan psikomotik keterampilan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi

Motivasi berawal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakanmendesak Sardiman, 2014:73. Menurut Mc. Donald dalam Sardiman 2014:73 motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam individu itu sendiri motivasi intrinsik maupun dari luar individu motivasi ekstrinsik Kompri,2015:3. Menurut Abin Syamsudin 2004:37, motivasi merupakan suatu kekuatan atau suatu kedaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu baik disadari maupun tidak disadari. Menurut Muhibbin Syah 2003:151 pengertian dasar motivasi adalah kedaan internal organisme yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Sedangkan menurut Hamzah B.Uno 2008:3 istilah motivasi berasal dari kata motif yang artinya kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu bertindak atau berbuat. Motif ini tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa ransangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Dikatakan juga bahwa motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Maslow dalam Robert E. Slavin 2011:102-103 mengajukan teori tentang motivasi manusia berdasarkan dari hirarki kebutuhan. Kebutuhan terendah yang ada dalam hirarki merupakan kebutuhan yang paling dominan. Dengan kata lain, ketika seseorang memiliki beberapa kebutuhan, prioritas kebutuhan ada pada kebutuhan yang terendah. Ketika kebutuhan terendah itu terpenuhi, maka kebutuhan baru pun muncul. Begitu seterusnya dengan urutan sebagai berikut: 1Kebutuhan fisiologis. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan paling mendasar dari manusia yang antara lain meliputi kebutuhan untuk bernafas, makan, minum, seks, tidur, eksresi, keseimbangan hormonal, dsb. Contohnya, sulit bagi kita untuk duduk dan belajar apabila rasa lapar, lelah dan kantuk berlebihan menyerang; 2Kebutuhan akan kemanan. Kebutuhan akan rasa aman meliputi pengertian bebas dari rasa takut, seperti misalnya takut akan lingkungan yang tidak aman, terancam secara sosial, takut kehilangan sesuatu, dsb. Kebutuhan ini biasanya terlihat jelas pada anak-anak, seperti misalnya rasa takut akan orang asing. Kebutuhan akan rasa aman ini biasanya terpenuhi pada kebanyakan orang dewasa yang tinggal di lingkungan yang ramah dan hangat; 3Kebutuhan akan cinta dan kasih. Fokus pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kebutuhan ini adalah aspek afeksi dari manusia. Setelah kebutuhan fisiologis dan rasa aman terpenuhi, manusia sebagai makhluk sosial akan merasa perlu memenuhi kebutuhannya akan kedekatan dengan orang lain, seperti rasa pertemanan, kekeluargaan, dan kedekatan seksual; 4Kebutuhan akan diakui dan aktualisasi diri. Kebutuhan untuk diakui adalah kebutuhan untuk diakuinya kemampuan diri dalam hubungan dengan orang lain, sedangkan aktualisasi diri diartikan sebagai keinginan untuk menjadi lebih dan lebih sesuai jati diri kita, untuk menjadi apapun yang mampu kita capai; 5Kebutuhan keimanan yaitu kebutuhan yang kaitannya dengan Tuhan. Menurut Agus Suprijono 2009:163 motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat belajar, arah, dan kegigihan perilaku. Perilaku yang dimaksud adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama. Dalam kegiatan belajar, motivasi dipandang sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arahan pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki siswa dapat tercapai. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gaiarah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang mempunyai motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar Sardiman A.M, 2005:73. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pengaruh keaktifan belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan pada pokok bahasan operasi aljabar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II tahun ajaran 2016/2017.

0 0 193

Hubungan keaktifan dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan keliling dan luas jajargenjang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II di kelas VII A SMP Kanisius Muntilan tahun ajaran 2015/2016.

0 1 287

Hubungan antara motivasi dan hasil belajar serta keaktifan belajar dan hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) di kelas VIII B SMP Kanisius Sleman tahun ajaran 2015/2016 pada pokok bahasan prisma.

0 0 216

Pengaruh keaktifan dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika pada pokok bahasan prisma dan limas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II di kelas VIII SMPK Kemasyarakatan Kalibawang tahun pelajaran 2014/2015.

0 0 241

Pengaruh pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi PhET terhadap hasil belajar dan keaktifan peserta didik kelas VIII SMP Kanisius Wonogiri pada pokok bahasan Energi Potensial,

2 5 137

Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas VII A SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013.

1 6 193

Pengaruh pemberian kuis terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2012/2013 pada sub pokok bahasan pengertian dan operasi hitung bentuk aljabar.

0 1 2

Peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII C SMP Kanisius Panembahan Senopati Tirtomoyo tahun ajaran 2012 2013 pada pokok bahasan faktorisasi suku aljabar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe TGT

0 0 272

Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar

0 1 5

TINGKAT KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA PADA POKOK BAHASAN BANGUN DATAR DENGANMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II DI SMP KANISIUS SLEMAN

0 0 300